Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI i
Proses pengolahan minyak bumi 1
1. Destilasi 2
2. Cracking 4
3. Reforming 5
4. Alkilasi dan Polimerisasi 6
5. Treating 7
6. Blending 8
DAFTAR PUSTAKA
Minyak mentah (cude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau
kurang sedap.
1. Gas
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50C
2. Gasolin (Bensin)
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
Trayek didih : 50 sampai 85C
4. Solar
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 105 sampai 135C
5. Minyak Berat
Rentang ranai karbon : C31 sampai C40
Trayek didih : 135 sampai 300C
6. Residu
Rentang rantai karbon : di atas C40
Trayek didih : di atas 300C
Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut
yang meliputi proses cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
2. CRACKING
Setelah melalui tahap destilasi, masing-masing fraksi yang dihasilkan dimurnikan
(refinery)
Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon
yang besar menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang
kecil.
3. REFORMING
5. TREATING
Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara
menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating
adalah sebagai berikut :
Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses
penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan bau yang tidak
sedap.
Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan
perbaikan warna.
Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan
berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk
menghasillkan minyak pelumas dengan pour point yang rendah.
Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang
digunakan untuk minyak pelumas
Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur
belerang.
Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam
minyak bumi atau gas, namun keberadaannya tidak dinginkan
karena dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk di
antaranya korosi pada peralatan proses, meracuni katalis dalam
proses pengolahan, bau yang kurang sedap, atau produk samping
pembakaran berupa gas buang yang beracun (sulfur dioksida, SO2)
dan menimbulkan polusi udara serta hujan asam. Berbagai upaya
dilakukan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi,
antara lain menggunakan proses oksidasi, adsorpsi selektif,
ekstraksi, hydrotreating, dan lain-lain. Sulfur yang disingkirkan dari
minyak bumi ini kemudian diambil kembali sebagai sulfur elemental.
Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk
menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya
terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan :
1. Ekstraksi menggunakan pelarut, serta
2. Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam
minyak bumi dalam bentuk senyawa merkaptan, sulfida dan
disulfida) secara katalitik dengan proses hidrogenasi selektif
menjadi hidrogen sulfida (H2S) dan senyawa hidrokarbon asal dari
senyawa belerang tersebut. Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari
dekomposisi senyawa sulfur tersebut kemudian dipisahkan dengan
cara fraksinasi atau pencucian/pelucutan.
6. BLENDING
Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam
fraksi minyak bumi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas
produk tersebut. Bensin yang memiliki berbagai persyaratan
kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak
digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk
memenuhi kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan
pencampur yang dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://kimia.upi.edu
http://chem-is-try.org
pada batang serai dapat diekstrak dengan menggunakan metode destilasi ekstraktif. Pembahasan
lebih lanjut mengenai metode dan prinsip kerja, akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.
Klasifikasi dan morfologi tanaman serai
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Serai.
Serai merupakan tanaman bermarga Andropogon, dengan nama spesies
Andropogon
nardus L. Serai merupakan tanaman rumput-rumputan tegak, menahun dan
mempunyai
perakaran yang sangat dalam dan kuat. Batangnya membentuk rumpun, pendek,
massif dan
bulat. Penampang lintang batang berwarna merah. Daun serai merupakan daun
tunggal, lengkap
dan pelepah daunnya silindris, gundul, seringkali bagian permukaan dalam
berwarna merah,
ujung berlidah (ligula), helaian, lebih dari separuh menggantung, remasan berbau
aromatik.
Susunan bunganya malai atau bulir majemuk, bertangkai atau duduk, berdaun
pelindung nyata,
biasanya berwarna sama umumnya putih.
(gambar Andropogon nardus L)
Tanaman serai di Indonesia banyak terdapat di Jawa, di tepi jalan atau di
persawahan dan
dikenal dengan nama serai / new citronella grass. Tanaman ini cukup mudah
dijumpai. Tanaman
serai Jawa, tumbuh pada berbagai tanah yang memiliki kesuburan cukup. Tanah
yang memiliki
iklim lembab dengan curah hujan teratur menghasilkan minyak dengan kualitas
tinggi. Daerah
yang beriklim panas dengan cukup sinar matahari dan curah hujan tiap tahun
merupakan syarat
utama untuk menghasilkan daun dan minyak serai yang baik.
makalah pemisahan minyak atsiri dari biji pala menggunakan metode ekstraksi
December 5, 2013 | Posted by Konsultan Air Anda in air laut, Air MinumNo comments
Evaporasi air salah satu teknik desalinasi , Proses Evaporasi air adalah penguapan air dari
permukaan air, tanah, dan bentuk permukaan bukan vegetasi lainnya oleh proses fisika. Energi
(radiasi) matahari dan ketersediaan air adalah dua unsur utama dari proses evaporasi. Evaporasi
dapat terjadi pada perairan (seperti laut, sungai, danau, waduk) permukaan tanah dan tumbuh-
tumbuhan (disebut transpirasi), adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan dan
kelambatan evaporasi air dan transpirasi disuatu kawasan ada bermacam-macam antara lain :
temperatur air dan udara, kelembaban udara, kecepatan tiupan angin, tekanan udara, intensitas
sinar matahari, dan lain-lain. Kombinasi antara proses evaporasi dan transpirasi merupakan
evaporasi total (evapotranspirasi) yang juga disebut dengan Consumtive use.
December 3, 2013 | Posted by Konsultan Air Anda in air laut, Air Minum, pemurnian airNo comments
Evaporasi air laut dengan teknologi evaporator, evaporasi atau penguapan adalah proses
perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air laut) dengan spontan menjadi gas
(contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat
dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume
signifikan.
Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan. Bila tidak cairan
akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul saling bertumbukan mereka
saling bertukar energi dalam berbagai derajat, tergantung bagaimana mereka bertumbukan.
Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah, sehingga salah satu molekul mendapatkan
energi yang cukup buat menembus titik didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan
molekul tersebut dapat terbang ke dalam gas dan menguap
Ada cairan yang kelihatannya tidak menguap pada suhu tertentu di dalam gas tertentu
(contohnya minyak makan pada suhu kamar). Cairan seperti ini memiliki molekul-molekul yang
cenderung tidak menghantar energi satu sama lain dalam pola yang cukup buat memberi satu
molekul kecepatan lepas energi panas yang diperlukan untuk berubah menjadi uap. Namun
cairan seperti ini sebenarnya menguap, hanya saja prosesnya jauh lebih lambat dan karena itu
lebih tak terlihat
Penguapan adalah bagian esensial dari siklus air. Uap air di udara akan berkumpul menjadi awan.
Karena pengaruh suhu, partikel uap air yang berukuran kecil dapat bergabung (berkondensasi)
menjadi butiran air dan turun hujan. Siklus air terjadi terus menerus. Energi surya menggerakkan
penguapan air dari samudera, danau, embun dan sumber air lainnya. Dalam hidrologi penguapan
dan transpirasi (yang melibatkan penguapan di dalam stomata tumbuhan) secara kolektif
evaporasi ini diistilahkan sebagai evapotranspirasi.
Evapotranspirasi adalah gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang hidup di permukaan
bumi. Air yang diuapkan oleh tanaman dilepas ke atmosfer. Evaporasi merupakan pergerakan air
ke udara dari berbagai sumber seperti tanah, atap, dan badan air. Transpirasi merupakan
pergerakan air di dalam tumbuhan yang hilang melalui stomata akibat diuapkan oleh daun.
Evapotranspirasi adalah bagian terpenting dalam siklus air.
Evapotranspirasi potensial adalah nilai evaporasi yang menggambarkan kebutuhan lingkungan,
sekumpulan vegetasi, atau kawasan pertanian untuk melakukan evapotranspirasi yang ditentukan
oleh beberapa faktor, seperti intensitas penyinaran matahari, kecepatan angin, luas daun,
temperatur udara, dan tekanan udara. Evapotranspirasi potensial juga menggambarkan energi
yang didapatkan oleh kawasan tersebut dari matahari. Di sisi lain, transpirasi sebanding dengan
seberapa banyak karbon yang diserap oleh kawasan vegetasi karena transpirasi juga berperan
perpindahaan CO2 dari udara ke daun.
Evaporator adalah sebuah alat evaporasi yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan
sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap. Evaporator mempunyai dua
prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan.
Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di
mana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu
dimasukkan ke dalam kondenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya.
Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan
berkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen volatil
(mudah menguap). Evaporator biasanya digunakan dalam industri kimia dan industri makanan.
Pada industri kimia, contohnya garam diperoleh dari air asin jenuh (merupakan contoh dari
proses pemurnian) dalam evaporator. Evaporator mengubah air menjadi uap, menyisakan residu
mineral di dalam evaporator. Uap dikondensasikan menjadi air yang sudah dihilangkan
garamnya. Pada sistem pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas oleh
cairan pendingin yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan energi panas). Teknik
evaporasi dengan alat evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum,
memisahkannya dari air laut atau zat kontaminasi lain.
Jenis-jenis teknologi evaporator
Evaporator dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Submerged combustion evaporator adalah evaporator yang dipanaskan oleh api yang menyala di
bawah permukaan cairan, dimana gas yang panas bergelembung melewati cairan.
Direct fired evaporator adalah evaporator dengan pengapian langsung dimana api dan
pembakaran gas dipisahkan dari cairan mendidih lewat dinding besi atau permukaan untuk
memanaskan.
Steam heated evaporator adalah evaporator dengan pemanasan stem dimana evaporasi atau uap
lain yang dapat dikondensasi adalah sumber panas dimana uap terkondensasi di satu sisi dari
permukaan pemanas dan panas ditranmisi lewat dinding ke cairan yang mendidih.
Sumber [id.wikipedia.org]
Tags: air laut, evaporasi, evaporasi air laut, jenis evaporator, proses evaporasi air laut, teknik penyaringan air laut, teknologi
evaporator