Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Jebul Suroso *
Abstrak
Pengalaman belajar siswa perawat pada saat pendidikan tidak secara otomatis
membuat lulusan perawat pemula / novice menguasai pengetahuan dan
ketrampilan yang dibutuhkan di rumah sakit. Rumah sakit membutuhkan perawat
yang kompeten untuk menjamin pelayanan yang diberikan kepada pasien bersifat
aman, cepat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Dunia kesehatan
memerlukan inovasi program pembelajaran yang dapat menjembatani
kesenjangan antara teori dan praktek serta mampu membantu perawat pemula
mencapai tingkatan yang kompeten. Pembelajaran tutorial interaktif dengan
program komputer dapat digunakan sebagai alternatif metode pembelajaran bagi
para perawat pemula. Program ini dapat diintegrasikan dengan jaringan sistem
informasi yang sudah ada di rumah sakit sehingga setiap perawat dapat dengan
mudah mengakses fasilitas ini. Artikel ini merupakan telaah jurnal tentang
pelaksanaan penggunaan teknologi komputer di Ameriksa Serikat untuk memandu
perawat pemula dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Abstract
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan di abad ke-21 sedang menghadapi krisis, yang
oleh beberapa ahli dipercaya jauh lebih penting dibandingkan dengan kondisi
sebelumnya dalam sejarah keperawatan modern. Krisis yang dimaksud
diakibatkan oleh kekurangan jumlah perawat yang kompeten khusunya untuk
area perawatan kritis atau critical care nursing seperti yang terjadi di
Amerika Utara. Hal yang sama juga terjadi di Amerika Serikat, dimana para
ahli memperkirakan bahwa pada tahun 2020 di Amerika Serikat akan terjadi
kekurangan sekitar 800.000 perawat terdaftar atau register ners (RNS)
(O'Neil & Seago, 2002). Kekurangan perawat kompeten di beberapa negara
diluar negeri diakibatkan oleh beberapa faktor seperti penuaan populasi
tenaga perawat, jumlah pasien yang meningkat tajam, pemendekan lama masa
rawat / length of stay, dan beberapa faktor lain yang menyebabkan
ketidakpuasan dan tingginya tingkat absensi dan perpindahan antar perawat.
Selanjutnya dengan turn over tenaga perawat yang tinggi, maka semakin kecil
jumlah perawat kompeten yang ada di rumah sakit. Jumlah tenaga yang
kurang tersebut akhirnya di gantikan oleh tenaga perawat pemula yang masih
memerlukan proses pembelajaran untuk menjadi tenaga yang kompeten. Ini
merupakan masalah yang serius sehigga memerlukan strategi pembelajaran
yang memungkinkan pengetahuan baru dapat diterapkan dalam praktek
perawatan. Target pendidikan harus progresif melibatkan metode yang tepat
sesuai dengan harapan, situasi dan kondisi perawat pemula dalam proses
pembelajaran.
Perawat pemula pada saat sekarang membutuhkan metode
pembelajaran yang berbeda, yaitu dengan metode pembelajaran yang mudah
diakses dan bersifat aplikatif sehingga dapat meningkatkan kemampuan
praktek keperawatan. Pada masa lalu, program pendidikan perawat dilakukan
dengan metode tradisional untuk membekali perawat tentang pengalaman
medis dasar untuk memenuhi kebutuhan RNS.
Pembelajaran dengan memanfatkan teknologi informasi menjadi alat
yang penting dalam pelayanan keperawatan, yang mengintegrasikan praktek
keperawatan ke dalam dunia komputer. Penelitian tentang penggunaan
komputer untuk proses pembelajaran bagi perawat diperoleh hasil bahwa
kepuasan diperoleh pada mahasiswa yang menggunakan berbagai bentuk
teknologi komputer, baik yang dilakukan sendiri atau bersama dibandingkan
dengan metode ceramah / gaya mengajar tradisional, bahkan lebih unggul
dibanding model intruksional (Ayoub et al, 1998;. DeAmicis, 1997; Jeffries,
Rew, & Cramer, 2002; Maag, 2004).
Dengan demikian, penggunaan teknologi komputer untuk memandu
perawat pemula dalam pelaksanaan praktek di rumah sakit merupakan suatu
inovasi metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk menjawab
kebutuhan peserta didik. Peserta didik akan mendapat pengalaman belajar
baru, yang memungkinkan dirinya berinteraksi dengan sumber pengetahuan
tanpa harus terikat waktu dan tempat.
Pelayanan
Sistem CD ROM keperawatan
informasi portable
RS
Evaluasi oleh
managemen
RS
Gambar 1:
Teknik operasional pembelajaran interaktif dengan sistem komputer
DAFTAR PUSTAKA
1. ASAHI HIROYUKI ( 2001), Computer Information System for Nursing
Home Care Services, Hitachi HyoronVOL.83;NO.9;PAGE.21-26
2. Benner P. (1984). From Novice to Expert: Excellence and Power in Nursing
Practice. Menlo Park, Calif: Addison-Wesley.
3. Connie L. Pinkley, ND, RN Patricia K. Sommer, BA, RN. An Integrated
Nursing Management Information System: From Concept to Reality.
University Hospitals of Cleveland Cleveland, Ohio USA
4. Gillies.( 1996). Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan System. edisi
kedua; alih bahasa, Sukmana; editor, Yono Sudiyono. W.B. Saunders
5. Irene L. Travale (2007) Computer-Assisted Instruction for Novice Nurses in
Critical Care The Journal of Continuing Education in Nursing Vol 38, No 3
6. Mark Lawrence Amendola (2006), An Examination Of The Leadership
Competency Requirments Of Nurse Leaders In Healthcare Information
Technology ,UMI 3345047 Proquest LLC
7. Marquis, B.L. & Huston, C., J. (2000). Leadership roles and management
function in nursing: Theory & application. (3rd ed.). Philadelphia: Lippincott
8. Neset Hikmet, Christopher Davis dan Keri Hockett (2006). Uncovering the
Antecedents for Measuring the Nursing's Contribution to Quality of Care
Provided to Patients: Role of Health Information Technology on the Care
Coordination. AMCIS Proceedings. Association for Information Systems
9. Swanburg. ( 2000) Pengantar Kepemimpinan dan manajemen keperawatan ;
alih bahasa, Suharyati Samba; editor Monica Ester. Jakarta. EGC
10. Seon ah le ( 2010). A CIS (Clinical Information System) Quality Evaluation
Tool for Nursing Care Services. UMI 3417526 Proquest LLC
11. Tzyh-Lih Hsia, at al (2006). A Framework for Designing Nursing Knowledge
Management Systems, Editor: Alex Koohang, Interdisciplinary Journal of
Information, Knowledge, and Management Volume 1
http://id.scribd.com/archive/plans?doc=52667905&signup_type=archive
TEORI JENJANG KARIR PERAWAT
Patricia Benner (1984)
Teori From Novice To Expert yang dikembangkan oleh Patricia Benner diadaptasi dari
Model Dreyfus yang dikemukakan oleh Hubert Dreyfus dan Stuart Dreyfus. Teori From
Novice to Expert menjelaskan 5 tingkat/tahap akuisisi peran dan perkembangan profesi
meliputi: (1) Novice, (2) Advance Beginner, (3) competent, (4) proficient, dan (5) expert.
Penjelasan dari kelima tingkatan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Novice
Tingkat Novice pada akuisisi peran pada Dreyfus Model, adalah seseorang tanpa latar
belakang pengalaman pada situasinya. Perintah yang jelas dan atribut yang obyektif harus
diberikan untuk memandu penampilannya. Di sini sulit untuk melihat situasi yang relevan
dan irrelevan. Secara umum level ini diaplikasikan untuk mahasiswa keperawatan.
b. Advance Beginner
c. Competent
d. Proficient
Perawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan yang
relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan respon keterampilan
dari situasi yang dikembangkan. Proficient akan menunjukan peningkatan percaya diri
pada pengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini perawat banyak terlibat
dengan keluarga dan pasien.
e. Expert
Benner menjelaskan, perawat expert mempunyai pegangan intuitiv dari situasi yang
terjadi sehingga mampu mengidentifikasi area dari masalah tanpa kehilangan
pertimbangan waktu untuk membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian. Perubahan
kualitatif pada expert adalah mengetahui pasien yang berarti mengetahui tipe pola
respon dan mengetahui pasien sebagai manusia. Aspek kunci pada perawat expert adalah:
2.
Swansburg (2000), mengelompokkan jenjang karir menjadi empat, yaitu perawat klinik,
manajemen, pendidik dan peneliti. Model tahapan perawat klinik adalah sebagai berikut :
konsep keperawatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir menjadi simbul - simbul yang nyata; sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola
yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian
yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut (kurang
adanya bukti) secara langsung.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari Teori dan Model
Konsep Keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan
ilmu dan praktek, serta profesi keperawatan di Indonesia.
B. Tujuan
C. Rumusan masalah
METODOLOGI
Metode internet adalah metode yang digunakan dalam mengumpulkan data atau
informasiyang berhubungan dengan materi yang dilakukan dengan browsing dan
searching.
a. http://ners.unair.ac.id/materikuliah/3a.%20KONSEP-TEORI-MODEL.pdf
b. http://afiyahhidayati.wordpress.com/2009/02/14/teori-dan-model-konseptual-
keperawatan/
c. http://searchpdf.com/search.php?search=konsep%20model%20keperawatan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengertian
Keperawatan adalah suatu fungsi yang unik dari perawat untuk menolong klien
yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan meningkatkan
kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan kemandirian pasien secara rasional, sehingga
pasien dapat sembuh atau meninggal dengan tenang.Definisi ini merupakan awal
terpisahnya ilmu keperawatan dan medik dasar (VIRGINIA HENDERSON,1978).
Teori keperawatan menurut sevens (1984) adl. Sebagai usaha menguraikan dan
menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan (dikutip dari Taylor c, dkk/1989).
Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain
dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan mengontrol
hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.
(http://afiyahhidayati.wordpress.com/2009/02/14/teori-dan-model-konseptual-
keperawatan/)
Contoh teori-teori keperawatan: (http://currentnursing.com)
Lydia E. Hall :Care, Cure, Core model Asuhan keperawatan adalah seseorang
diarahkan cinta diri.
a. Manusia
b. Masyarakat
c. Kesehatan
d. Keperawatan
2. Keperawatan bersifat ilmiah, artinya dapat digunakan secara rasional yang jelas dan
dikembangkan cara berpikir yang logis.
3. Keperawatan bersifat sederhana dan umum, artinya dapat digunakan pada masalah yang
sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktek.
3. Kesehatan.
4. Keperawatan dan peran perawat (tujuan/sasaran, peran dan fungsi) Mo del keperawatan
dapat diaplikasikan dalam dalam kegiatan praktik, penelitian dan pengajaran, oleh karena
itu model harus diperkenalkan kepada perawat atau calon perawat guna memperkuat
profesi keperawatan khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang profesi
keperawatan seperti : perawat sebagai pembantu dokter,, oleh karena itu model harus
diperkenalkan kepada perawat atau calon perawat guna memperkuat profesi keperawatan
khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang profesi keperawatan
seperti : perawat sebagai pembantu dokter.
c. Alasan tindakan keperawatan yakni Menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik
secara alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit dan luka.
d. Konsep individu adl. Merupakan kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spiritual yang lengkap dan berpotensi.
e. Konsep sehat adl. Keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya
secara penuh.
f. Konsep lingkungan adl. Bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya
seseorang.
2. Virginia Henderson
a. Definisi keperawatan Bantuan yang diberikan kepada individu baik dalam keadaan
sehat maupun sakit dalam kegiatannya untuk mencapai keadaan sehat atau sembuh dari
penyakit sehingga ia mempunyai kekuatan, keinginan dan pengetahuan.
c. Konsep individu Keadaan biologi dimana tidak dapat dipisahkan antara pikiran dan
jasmani.
d. Konsep sehat Kemampuan fungsi independent dalam hubungannya dengan 14
komponen.
e. Konsep lingkungan Tidak terdefinisi dengan jelas, dapat berupa tindakan positif
maupun negative.
b. Alasan tindakan keperawatan Perawatan individu yang bersifat holistic untuk setiap
kebutuhan seseorang, seseorang mendorong perawat untuk beradaptasi.
c. Konsep individu Interaksi dari individu yang bersifat kompleks antara lingkungan
interna dan eksterna yang mengubah adaptasi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa Keperawatan adalah suatu
tindakan yang dilakukan berdasarkan konsep, teori, dan model keperawatan tertentu
kepada pasien yang bertujuan untuk memecahkan masalah si pasien/ problem solving.
B. Penutup
Demikianlah makalah yang saya buat, tentunya dalam penulisan makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, maka dari itu saya mohon kritik dan
saran yang bersifat membangun. Semoga laporan ilmiah ini dapat berguna dan
barmanfaat untuk semua orang. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/3a.%20KONSEP-TEORI-MODEL.pdf
http://afiyahhidayati.wordpress.com/2009/02/14/teori-dan-model-konseptual-
keperawatan/
http://searchpdf.com/search.php?search=konsep%20model%20keperawatan