Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUUAN
A. Teori Umum
Penggunaan obat dimulai dari mncoba-coba bahan alam oleh individu
yang menderita sakit, baik nabati atau hewani. Dari cara coba-coba yang
berhasil, lalu menjadi penggetahuan empiris. Obat yang digunaan awalnya
dalam bentuk tumbuhan atau hewan utuh, lalu berkembang kesediaan rebusan
yang sampai sekarang masih digunakan (Prinyanto, 2006).
Obat adalah suatu bahan atau panduan bahan yang dgunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosa pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit,
pemulihan,atau peningkatan kesehatan termaksud kontrasepsi disediaan
biologi (Amroni, 2007).
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau istilah kedokteran
menjelaskan hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada
mekanisme pengaturan tekanan darah (Mansjoer,2000 ) Hipertensi adalah
keadaan menetap tekanan sistolik melebih dari 140 mmHg atau tekanan
diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg. Diagnostik ini dapat dipastikan dengan
mengukur rata-rata tekanan darah pada 2 waktu yang terpisah (FKUI, 2001)
Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95
104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114
mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih.
Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolik karena dianggap
lebih serius dari peningkatan sistolik ( Tom, 1995 ).
Patologi utama pada hipertensi adalah peningkatan tekanan vesikalis
perifer arterior. Hipertensi heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan
untuk menyebutkan penyakit jantung secara keseluruhan, mulai dari left
ventricle hyperthrophy (LVH), aritmia jantung, penyakit jantung koroner, dan
penyakit jantung kronis, yang disebabkan karena peningkatan tekanan darah,
baik secara langsung maupun tidak langsung. (Mansjoer, 2000)
Klasifikasi tekanan darah oleh JNC 7 untuk pasien dewasa (umur = 18
tahun) berdasarkan rata-rata pengukuran dua tekanan darah atau lebih
kunjungan klinis. Klasifikasi tekanan darah mencangkup 4 kategori, dengan
nilai normal pada tekanan darah sistolik (TDS) < 120 mmHg dan tekanan
darah diastolik (TDD) < 80 mmHg. Prihipertensi tidak dianggap sebagai
kategori penyakit tetapi mengidentifikasi pasien-pasien yang tekanan
darahnya cenderung meningkat ke klasifikasi hipertensi dimasa yang akan
datang. Ada dua tingkat (stage) hipertensi, dan semua pasien pada katagori ini
harus diberi terapi obat ( Pharmaceutical care, 2006).
BAB II
PEMBAHASAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis dimana tekanan
darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini dikenal
sebagai pembunuh diam-diam karena jarang memiliki gejala yang jelas. Satu-
satunya cara mengetahui apakah memiliki hipertensi adalah mengukur tekanan
darah.
Hipertensi berat jarang terjadi pada neonatus namun dapat muncul dengan
gejala gagal jantung kongesti dengan penyebab yang paling sering adalah
gangguan ginjal dan dapat juga diikuti dengan kerusakan emboli arteri.
Captopril adalah obat tekanan darah tinggi atau hipertensi. Obat ini
merupakan obat pilihan pertama untuk penderita hipertensi tanpa komplikasi.
Terdapat bayak golongan obat antihipertensi. Captopril termasuk dalam golongan
obat inhibitor enzim angiotensin konverter (angiotensin-converting enzyme
inhibitor, ACEI). Captopril cepat bekerja dalam tubuh sehingga sering diberikan
untuk hipertensi gawat-darurat. Selain untuk hipertensi, captopril juga berkhasiat
untuk penyakit berikut: Gagal jantung kronik; Kelainan jantung kiri
pascaserangan jantung; Penyakit ginjal terkait penyakit gula (diabetes). Captopril
tidak boleh diberikan pada kondisi berikut: Alergi (hipersensitif) terhadap obat
golongan ACEI, Pasien tidak dapat berkemih (anuria), Penyempitan pembuluh
darah ginjal (stenosis bilateral arteri renal, Kehamilan trimester 2 dan 3 karena
berisiko menyebabkan kecacatan atau kematian janin. Secara umum, captopril
merupakan obat yang aman untuk hipertensi. Beberapa efek samping dan
persentase kemunculan efek samping yang pernah dilaporkan adalah,
Hiperkalemia (1-11%), Reaksi alergi (4-7%), Kemerahan pada kulit (4-7%),
Tekanan darah rendah (hipotensi) (1-2,5%), Gatal (2%), Batuk kering (0,5-2%),
Detak jantung cepat (takikardi) (1%), Nyeri dada (1%). Bila muncul efek
samping, captopril biasanya akan diganti dengan obat hipertensi dari golongan
lain. Captopril tersedia dalam kemasan tablet 12,5 mg, 25 mg, dan 50 mg.
Captopril tersedia sebagai obat generik maupun paten. Untuk pengobatan
hipertensi, captopril diberikan dalam dosis 25 mg sebanyak 2-3 kali per hari.
Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan respon pengobatan. Dosis untuk hipertensi
grade I biasanya 2-3 kali 25-50 mg, sendangkan untuk hipertensi grade II ialah 2-
3 kali 50-100 mg. Captopril juga biasa dikombinasikan dengna obat hipertensi
lainnya untuk mencapai goal terapi. Dosis maksimum yang masih diperbolehkan
ialah 450 mg per hari. Banyak pasien yang membeli bebas captopril, namun
sebaiknya diiringi dengan kontrol teratur ke tenaga medis untuk mengetahui
respon pengobatan dan kontrol tekanan darah.
Untuk mendapatkan khasiat pada pasien gagal jantung kronik, dosis awal
yang diberikan ialah 6,25-12,5 mg sebanyak tiga kali sehari. Dosis kemudian
ditingkatkan hingga 2-3 kali 50 mg. Untuk kelainan ginjal akibat sakit gula
(diabetes), captopril digunakan untuk mengurangi pengeluaran protein berlebihan
dari ginjal. Dosis yang diberikan ialah tiga kali 25 mg.
Hydrochlorothiazide adalah salah satu jenis diuretik, yaitu obat yang akan
meningkatkan pembentukan urine oleh ginjal. Fungsi tersebut akan membantu
mengurangi kadar cairan dalam tubuh. Hipertensi merupakan kondisi kesehatan
utama yang bisa ditangani dengan hydrochlorothiazide. Dengan mengendalikan
hipertensi, risiko stroke serta serangan jantung pun akan menurun. Obat ini juga
mungkin diresepkan untuk mengurangi penumpukan cairan dalam tubuh yang
disebabkan oleh gagal jantung, penyakit hati, atau penyakit ginjal.
Fludexin Tidak boleh diberikan paada penderita yang peka terhadap obat
simpatomimetik lain. Penderita tekanan darah tinggi berat, dan yang mendapat
terapi obat antidepresan tipe penghambat Monoamin Oksidase (MAO). Tidak
boleh melebihi dosis yang dianjurkan. Komposisi Tiap tablet mengandung :
Paracetamol 500 mg Klorfeniramin maleat 2 mg, Fenilefrin 7,5 mg,
Dekstrometorfan Hbr 15 m
Cara kerja Bekerja sebagai analgesik-antipiretik,antitutuf, antihistamin dan
dekongestan hidung.. Indikasi Untuk meringankan gejala-gejala flu seperti
demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan disertai batuk. Kontra Indikasi
Penderita dengan gangguan fungfi hati yang berat Penderita dengan gangguan
jantungdan diabetes militus, Penderita dengan hipersensitif terhadap komponen
obat. Dosis Dewasa ; 3 kali 1 tablet sehari (maksimum 3 tablet sehari), Anak-anak
6 -12 tahun ; 3 kali tablet sehari. Tidak boleh melebihi dosis yang.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini bahwa obat yang diresepkan oleh dokter
memiliki beberapa masalah yaitu obat Alprozolam, Biasanya obat ini digunakan
untuk mengatasi kecemasan dan serangan panik. Obat ini membuat penderita
merasa lebih tenang dan tidak terlalu tegang. Dosis obat ini sebaiknya diambil
yang paling rendah dengan frekuensi paling pendek sesuai dengan gejala yang
ada. Tetapi pada kenyataannya pasien tidak memiliki kecemasan atau serangan
panik, sehingga pasien tidak perlu diberikan obat tersebut.
3. Ciptakan keadaan rileks Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau
hipnosis dapat mengontrol sistem saraf
4. yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.
5. Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45
menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
6. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol
DAFTAR PUSTAKA
Direktort Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. 2006. Pharmaceutcal Care untuk
Penyakit hipertensi. Jakarta. Departemen Ksehatan.
Priyanto, 2006. Identifikasi Jenis Obat Berdasarkan Gambar Logo Pada Kemesan
Menggunaa Metode Naive Bayes. Jurnal Sisfo. Vol.1 Ni 1..
Staf pengajar Fakultas Kedokteran UI. 1995. Kumpulan Kuliah Medikal Bedah.
Jakarta: Binarupa Aksara.