Вы находитесь на странице: 1из 14

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A . Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Ny. S
2. Alamat kepala keluarga : Desa Sidomulyo RW 02 RT 04
3. Pekerjaan : Buruh
4. Pendidikan kepala keluarga : SD.
5. Komposisi keluarga : 2 orang.

GENOGRAM

Keterangan :

= laki-laki X = meninggal = klien

= perempuan = tinggal serumah

= garis keturunan = garis pernikahan


6. Tipe keluarga.
Keluarga Ny. S, termasuk keluarga kecil yang terdiri dari suami, istri, dan
3 orang anak dan 1 orang anak meninggal menjadi 2 orang anak.

7. Suku bangsa : Jawa, Indonesia.


8. Agama.
Semua anggota keluarga menganut agama Islam
9. Status sosial ekonomi keluarga.
Ny. S adalah seorang Buruh dengan pendapatan perbulan Rp. 750.000,00,
suaminya yaitu Tn R adalah seorang Buruh bangunan dengan pendapatan
perhari Rp. 75.000,00.
10. Aktivitas rekreasi keluarga.
Setiap hari klien dan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan akan
rekreasi dan hiburan biasanya menonton TV.
B. Riwayat Terhadap Perkembangan Keluarga
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Keluarga Ny. S mempunyai 2 orang, anak pertama laki laki dengan umur
33 tahun dengan status sudah menikah, anak kedua perempuan umur 27
tahun dengan status sudah menikah, maka keluarga Ny. S berada pada
tahap perkembangan keluarga dengan dewasa akhir
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Ny. S merasa bersyukur dengan kondisi hidup ny dan dengan keluarganya
saat ini.
13. Riwayat keluarga inti.
Keluarga klien mempunyai riwayat keturunan penyakit darah tinggi.
Biasanya klien jika sakit hanya beli obat diwarung. Selain darah tinggi
keluarga klien tidak mempunyai riwayat penyakit menular lainnya.
14. Riwayat keluarga sebelumnya.
Orang tua klien mempunyai riwayat hipertensi selain itu tidak mempunyai
penyakit menular lainnya seperti TBC, Hepatitis dll.
C. Pengkajian Lingkungan
15. Karakteristik rumah:
Luas tanah: 10 x 15 m Luas rumah: 9 x 10 m
Tipe rumah: permanen dengan jumlah ruang 2 kamar tidur, 1 ruang tamu,
1 ruang keluarga, 1 ruang makan, 1 dapur, kamar mandi dan WC. Jumlah
jendela 3 buah. Setiap ruangan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya
secara optimal. Peletakan perabot rumah tangga tertata dengan rapi.
Sumber air minum yang digunakan adalah air masak dan air sumur.
Denah rumah :

R. tamu R.Tv
U

R.kamar

R. Keluarga

R.kamar

R. Dapur

5m Sapiteng
Sumber air

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW.


Tetangga klien yang ada disekitar rumah ramah-ramah. Tempat tinggal
klien merupakan perkampungan yang tidak padat penduduk, warga
disekitarnya mempunyai kebiasaan dan tradisi mengadakan pengajian
seminggu dua kali yaitu pada hari minggu siang jam 14.00 dan minggu
malam habis magrib untuk ibu-ibu, sedangkan untuk laki-laki nya satu
minggu sekali yaitu pada hari jumat habis sholat isya dan kerja bakti jika
ada himbawan dari desa. Penduduk setempat tidak mempunyai
kesepakatan apabila ada tamu yang menginap untuk lapor pada RT atau
RW setempat dan apabila ada warga baru juga harus melapor. Sebagian
besar penduduk setempat masih menggunakan sungai sebagai saluran
pembuangan akhir Buang Air Besar, Buang Air Kecil serta limbah cucian.
17. Mobilitas geografis keluarga.
Sejak dahulu keluarga klien tinggal di desa Sidomulyo, dan belum pernah
berpindah-pindah tempat.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Setiap harinya klien dan keluarganya selalu menyisihkan waktu untuk
berkumpul. Dan bila lebaran tiba anak-anaknya datang untuk berkumpul
dirumah klien. Keluarga klien berinteraksi dengan baik dengan masyarakat
sekitar.
19. Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga yang tinggal bersama klien mempunyai kondisi
yang sehat. Antar anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain.
Keluarga klien memiliki fasiliatas kesehatan meliputi: tempat tidur yang
nyaman, sumber air yang bersih tidak berbau, motor sebagai sarana
pengantar ketempat pelayanan kesehatan, dukungan psikologi dan spiritual
keluarga terjalin dengan baik.
20. Pola komunikasi keluarga.
Untuk berkomunikasi antar keluarga dan masyarakat klien menggunakan
bahasa Jawa dan terkadang menggunakan bahasa Indonesia, klien bisa
berbahasa Indonesia dengan baik.
21. Struktur kekuatan keluarga.
Klien memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berprilaku
yang baik, bersopan santun, tata krama, cara menjaga hubungan baik
dengan orang lain, cara berumah tangga yang baik dan mendidik anak.
22. Struktur Peran.
Ny. S sebagai ibu dari keluarga terkadang menjadi penasehat bagi
keluarga. Ny. S adalah sebagai ibu rumah tangga
Ny. S : - peran informal adalah sebagai ibu rumah tangga, serta sebagai
mbah untuk cucu nya.
- peran formal adalah sebagai IRT.
Tn M. : - peran informal adalah sebagai anak
Ny. S : - peran informal adalah sebagai anak -
23. Nilai atau norma keluarga.
Bila ada salah satu anggota keluarga yang sakit, maka anggota keluarga
lainnya segera memberi pertolongan pertama atau obat. Jika tidak kunjung
sembuh dibawa ketempat-tempat pelayanan kesehatan seperti: puskesmas
atau ke RS.
D. Fungsi Keluarga.
24. Fungsi efektif.
Keluarga klien memberikan perhatian yang lebih karena mengingat klien
sangat dihormati dan disayangi oleh anak-anaknya dan cucu-cucunya
karena klien.
25. Fungsi sosialisasi.
Interaksi antar anggota keluarga terjalin baik, semua anggota keluarga
memiliki kesadaran arti pentingnya disiplin dalam melakukan fungsi dan
tugasnya masing-masing. Semua perilaku anggota keluarga sesuai dengan
norma dan budaya yang ada.
26. Fungsi perawatan kesehatan.
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengetahui tentang masalah kesehatan, khususnya pada
penyakit hipertensi tetapi mengenai tanda, gejala dan penyebab
keluarga belum mengerti sehingga keluarga tidak mampu mencegah
dengan memperhatikan pola makannya.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan kesehatan yang tepat
Keluarga hanya mengerti sedikit tentang kesehatan pada anggota
keluarganya.
Keluarga tetap berusaha mencari solusinya jika keluarga
mengalami sakit.
Keluarga sangat cemas dengan kemungkinan penyakit yang
menyerang anggota keluarga lainnya.
Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara
positif.
Keluarga mampu menjangkau fasilitas kesehatan yang ada karena
keluarga memiliki fasilitas yang dapat digunakan untuk
menjangkau sarana kesehatan.
Keluarga sangat percaya terhadap tenaga kesehatan hal itu
dibuktikan dengan apabila ada keluarga yang sakit selalu dibawa
ke puskesmas, bidan atau perawat desa.
Keluarga kurang mendapat informasi terhadap sagala tindakan
untuk mengatasi masalah kesehatan dalam keluarga.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Pengetahuan keluarga tentang penyakit terbatas, hanya sedikit
mengerti mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan kekambuhan
dan cara pengobatannya.
Jika ada keluarga yang sakit, keluarga menyerahkan sepenuhnya
kepada tenaga kesehatan dan tetap berusaha untuk merawatnya
secara optimal.
Keluarga tidak menyediakan peralatan P3K dirumah, apabila
penyakit yang diderita dirasa agak parah, keluarga langsung
membawa ketenaga kesehatan.
Setiap anggota keluarga mengerti akan fungsi dan tanggung jawab
masing-masing, sumber keuangan / finansial didapatkan dari anak-
anak Ny. S yang bekerja, fasilitas-fasilitas penunjang yang ada
dirumah sudah memenuhi kriteria standart. Hubungan antara
anggota keluarga dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik.
Keluarga memberikan perhatian dan suport yang penuh agar dapat
membantu proses penyembuhan.
d. Kemampuan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan.
Anggota keluarga mengerti potensi-potensi yang ada pada setiap
anggota keluarga dan mengerti tentang sumber-sumber keluarga
yang dimiliki.
Keluarga menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang
bersih dapat mencegah penyebaran berbagai macam jenis penyakit.
Keluarga mengerti dan menyadari tentang pentingnya hygine
sanitasi untuk menciptakan rumah yang sehat.
Keluarga, khususnya kepala keluarga mampu mengarahkan kepada
setiap anggota keluarga untuk senantiasa menjaga kesehatan
karena dengan menjaga kesehatan kita akan mampu mencegah
segala macam penyakit.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas atau pelayanan
kesehatan yang ada di masyarakat.
Keluarga mengetahui dengan jelas tentang segala fasilitas-fasilitas
kesehatan yang ada disekitarnya selain itu mereka juga mengetahui
keuntungan-keuntungan yang didapat dari fasilitas yang ada karena
meraka sangat mempercayai tenaga kesehatan yang bertugas
dibuktikan bahwa bila ada anggota keluarga yang sakit pasti langsung
dibawa ke tenaga kesehatan.
27.Fungsi reproduksi
a. Jumlah anak yang di miliki Ny. S adalah 2 orang, yaitu 1 laki-laki, dan
1 perempuan.
b. Ny. S masih memiliki suami dan tidak mau untuk memiliki anak lagi.
c. Ny. S tidak menggunakan metode apapun untuk mengendalikan
jumlah anggota keluarga.
28.Fungsi ekonomi
a. keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
dari pendapatan yang di terima perbulannya serta keluarga mampu
menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang tak terduga.
b. keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar
rumah klien seperti:puskesmas, posyandu lansia, posyandu balita, dll.

E. Stres dan koping keluarga


29.Stresor jangka pendek dan jangka panjang :
a. Jangka pendek:
1. Peningkatan pengeluaran untuk membeli kebutuhan dan renovasi
rumah
2. Pembayaran yang tidak terduga.
b. Jangka panjang.
1. Pembangunan rumah yang sedang di renovasi
2. Memikirkan penyakitnya.
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor.
Untuk stress jangka pendek keluarga mengaku sedikit cemas sebab semua
kebutuhan itu bertepatan dengan renovasi rumah
Untuk stressor jangka panjang keluarga tidak direspon secara seius karena
sifatnya tidak mendesak.
31. Strategi koping yang digunakan.
Setiap ada masalah keluarga selalu mendiskusikan dengan anggota
keluarga lainnya untuk mencari solusi terbaik.
32. Strategi adaptasi disfungsional
Setiap kali keluarga menghadapi masalah selalu diselesaikan dengan
berunding serta tidak pernah mengambing hitamkan salah satu anggota
kelurga setiap kali ada masalah yang melanda keluarga mereka.

F. Pemeriksaan Fisik

1. Ny. S (54 tahun)


TTV : TD 160/90 mm/Hg
Kepala :
Rambut :
Mata :
Hidung :
Mulut :
Ektimitas atas :
Ekstrimitas Bawah :
Dada : Inspeksi :
Auskultas :
Perkusi :
Palpasi :
Abdomen : Inspeksi :
Auskultas :
Perkusi :
Palpasi :
G. Harapan keluarga
Keluarga mempunyai harapan kepada tenaga kesehatan agar dapat
lebih professional dalam menjalankan tugasnya selain itu keluarga juga
mengharapkan fasilitas - fasilitas kesehatan dapat lebih memadai dan lebih
baik sehingga dapat dijangkau semua kalangan dengan mudah.
ANALISA DATA

No DATA PENUNJANG MASALAH


KEPERAWATAN
1. DS:
- Ny. S mengatakan tidak memiliki Ketidakefektifan manajemen
pantangan saat makan kesehatan
- Ny. S mengatakan senang
mengkonsumsi makanan yang asin
- Ny. S mengatakan sering terbangun
saat malam hari dan tidak bisa tidur
lagi

DO:
TTV
TD : 210/120 mmHg
2 Ds :
- Ny. S mengatakan tidak mengetahui Defesiensi pengetahuan
tentang penyakit Hipertensi
- Ny. S tidak cara mengatasi atau
menangulangi hipertensi
Do :
- Ny. S tanpak kebingungan
- Ny. S sering bertanya tentang
penyakit hipertensi

DIAGNOSA
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TTD
1. 1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan sehubungan
degan penyakit turunan
2. Defesiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi yang didapatkan

H. Perumusan Diagnosa Gerontik


I. Menentukan Prioritas Masalah Gerontik
No Kriteria Skor Bobot Perhitungan
1 Sifat Masalah
Skala:
Aktual (tidak/kurang 3 1 3/3x1=1
sehat)
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejah tera 1
2 Kemungkinan masalah
Dapat Dirubah
Skala:
Mudah 2 2 1/2x2=1

Sebagian 1
0
Tidak dapat
3 Potensial Masalah
Untuk Dicegah
Skala:
Tinggi 3 1 2/3x1=2/3

Cukup 2
1
Rendah
4 Menonjolnya Masalah
Skala:
Masalah berat, harus 2 1 2/2x1=1
segera ditangani 1
Ada masalah, tetapi 0

tidak perlu ditangani


Masalah tidak
dirasakan
Jumlah 3 2/3

No Kriteria Skor Bobot Perhitungan


1 Sifat Masalah
Skala:
Aktual (tidak/kurang 3 1 3/3x1=1
sehat)
Ancaman kesehatan 2

Keadaan sejah tera


1
2 Kemungkinan masalah
Dapat Dirubah
Skala:
Mudah 2 2 1/2x2=1

Sebagian 1
0
Tidak dapat
3 Potensial Masalah
Untuk Dicegah
Skala:
Tinggi 3 1 2/2x1=1

Cukup 2
1
Rendah
4 Menonjolnya Masalah
Skala:
Masalah berat, harus 2 1 2/2x1=1
segera ditangani
Ada masalah, tetapi 1

tidak perlu ditangani


Masalah tidak 0

dirasakan
Jumlah 4

J. Perencanaan Keperawatan Keluarga


INTERVENSI
NO Tujua dan KH Intervensi Rasional
1. Setelah dilakukan 1. Anjurkan px untuk 1.Mengurangi sakit
pertemuaan selama 3x30 istirahat yang cukup px
menit di harapkan Ny.S 2. Anjurkan px untuk 2.Mencegah
- Mau mengurangi mengurangi aktifitas terjadinya
aktifitas yang berat penyakit lebih
- Mau mengatur pola 3. Anjurkan px untuk lanjut
makan mengurangi makanan 3.Mencegah
yang berasin terjadinya
4. Anjurkan px untuk peningkatan
selalu mengontrol tekanan darah
tekanan darahnya 4.Mengetahui
5. Anjurkan px untuk tekanandarah
memeriksakan 5.Mengetahui
kondisinya ke tenaga kondisi penyakit
kesehatan jika ada px
keluhan yang tidak
enak
2. Setelah dilakukan 1. Menjelaskan tentang 1. Agar mengetahui
pertemuaan selama 3x30 penyakit hipertensi apa itu hipertensi
menit di harapkan Ny.S 2. Menjelaskan tentang 2. Agar mengetahui
- Mengerti tentang penyebab, tanda dan penyebab, tanda
penyakit hipertensi gejala, serta cara dan gejala serta
- Mengerti tentang mengatasi nya cara mengatasi
penyebab, tanda dan 3. Menjelaskan efek hipertensi
gejala, serta cara samping dari penyakit 3. Agar mengetahui
mencegah penyakit hipertensi penyakit
hipertensi 4. Mengajarkan cara hipertensi itu
pola hidup yang sehat dapat
5. Anjurkan px untuk menyebabkan
selalu kontrol tekanan penyakit lain
darah minimal setiap 4. Agar dapat
1 minggu sekali mengubah pola
hidup yang
kurang sehat
5. Agar mengetahui
tekanan darahnya

K. Implementasi
IMPLEMENTASI
NO NO IMPLEMENTASI
DX
1. 1 1. Menganjurkan px untuk istirahat yang cukup
2. Menganjurkan px untuk mengurangi aktifitas yang berat
3. Menganjurkan px untuk mengurangi makanan yang berasin
4. Menganjurkan px untuk selalu mengontrol tekanan darahnya
5. Menganjurkan px untuk memeriksakan kondisinya ke dokter jika
ada keluhan yang tidak enak
2. 2 1. Menjelaskan tentang penyakit hipertensi
2. Menjelaskan tentang penyebab, tanda dan gejala, serta cara
mengatasi nya
3. Menjelaskan efek samping dari penyakit hipertensi
4. Mengajarkan cara pola hidup yang sehat
5. Anjurkan px untuk selalu kontrol tekanan darah minimal setiap
1 minggu sekali

L. Evaluasi
EVALUASI
NO TGL EVALUASI
1. S:
O:
A:
P:

Вам также может понравиться