Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TEORI DASAR
3.1.1 Konvensional
Proses permesinan konvensional sendiri dibagi menjadi 7 menurut gerak relatif
(makandan potong) antara pahat dengan benda kerja. Klasifikasi tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Proses bubut
2. Proses Gurdi
3. Proses Freis
Prinsip pemotongan dipandang dari sisi energi, adalah pemberian sejumlah energy
kepada sebuah material disatu tempat terpusat sehingga pada daerah tersebut material
mengalami deformasi plastis. Energi yang dibutuhkan untuk memudahkan konversi dari
material removal rate ke daya yang dibutuhkan disebut energy spesifik material /
energivolumetrik. Dengan menggunakan energi ini dapat diperkirakan daya permesinan yang
dibutuhkan untuk melakukan proses pemotongan. Tentu saja daya ini adalah daya bersih yang
dibutuhkan. Ini berarti daya motor yang tertera pada spesifikasi mesin masih harus dikurangi
gesekan-gesekan, efisiensi, dan lain-lain. Untuk proses permesinan, mesin yang digunakan
biasanya memiliki efisiensi sekitar 90%.
Bila diperhatikan dengan seksama, daya yang dibutuhkan untuk melakukan proses
pemesinan tidak bergantung pada pahat dan kondisi pemotongan. Hal ini disebabkan
perumusan yang dilakukan merupakan pendekatan dari sisi energi. Hasinya memang
mendekati dan bila daya motor yang digunakan lebih kecil dari nilai ini, proses permesinan
tidak akan berjalan.
Pada dasarnya, performa sebuah mesin dalam proses manufaktur sebuah produk
bukan ditentukan dari kapasitas mesin tersebut. Banyak faktor seperti keterampilan operator,
material benda kerja, geometri pahat yang digunakan, dan lingkungan berpengaruh pada
kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan.CNC Machining Workshop dapat berjalan
dengan optimal jika faktor-faktor yang berperan terpenuhi dengan baik. 13 Faktor-faktor
tersebut adalah :
3.3.1 Operator
Operator adalah orang yang berfungsi untuk mengoperasikan suatu mesin, syarat-
syarat pokok menjadi operator adalah :
Knowledge
Operator harus mengetahui bagaimana mesin tersebut bekerja, dan cara menggunakan
mesin tersebut. Persyaratan pokok tersebut didapatkan oleh operator dari pelatihan (On The
Job Training) dan Learning By Doing yang dilakukan sebelumnya. Setelah pelatihan,
operator diberikan kesempatan untuk memperlihatkan kemampuan yang didapat selama
pelatihan. Kemampuan operatorakan diuji kembali (Try & Eror) sebelum akhirnya dapat
dinyatakan mampu menjalankan tugas sebagai operator.
Skill
Skill adalah keahlian yang dimiliki oleh setiap operator dalam mengoperasikan mesin
yang akan digunakan. Skill tersebut didapatkan dari training sebelum menjadi operator pada
mesin tersebut.
Kecepatan putaran spindle antara 100 rpm s/d 9000 rpm. Pada mesin ini jenis pahat
yang digunakan biasanya adalah HSS. Low Speed Machine menjadikan beban pemotongan
benda kerja oleh pahat jadi lebih berat (Heavy Cutting) pada saat proses kerjanya.
High Speed Machine DeckelMaho DMC 210U
Kecepatan putaran spindle lebih dari 18.000 rpm jenis pahat yang biasa digunakan
pada mesin ini adalah carbide . Tipe pemotongan pada mesin ini adalah light cutting.
Fitur :
Plano
Model Plano merupakan mesin dengan meja mesin dan spindel nya bergerak sesuai dengan
gerakan axisnya. Mesin ini digunakan untuk material dengan ukuran kecil sampai sedang.
Gambar 3.7 (a) Mesin CNC 3 axis Quaser MV 184. (b) Mesin CNC 4 axis Millac 6H. (c)
Mesin CNC 5 axis Deckel Maho.
Gantry
Model Gantry merupakan mesin dengan meja mesin tidak bergerak/diam, tetapi
spindlenya yang bergerak searah dengan axis X, Y. Biasanya mesin ini digunakan
untuk membuat komponen yang memiliki dimensi yang sangat besar.
Menurut arah makannya/posisi dari spindle, terdapat mesin Vertikal dan Horizontal :
Vertikal
Tipe Vertikal merupakan mesin yang arah dari pergerakan spindle vertikal terhadap
benda kerja.
Horizontal
Tipe Horizontal merupakan mesin yang arah dari pergerakan spindle horizontal
terhadap benda kerja. Pada mesin CNC Horizontal memiliki lebih dari 2 pallet, sehingga
pada pallet program running untuk part pertama, operator bisa menginstal material untuk
proses part kedua tanpa mengganggu program yang sedang beroperasi, jadi mesin dapat
bekerja berkelanjutan dan mesin CNC Horizontal adalah harga mesin yang lebih mahal
dibanding mesin vertikal.
2. Material Logam merupakan Material dengan unsur paduan atau alloy seperti titanium,
aluminium, steel, stainless steel, tembaga dan lain-lain
Bentuk dari material bermacam-macam antara lain sheet, plate, blok, rod, pipe, hexagon,
forging, dan berbagai bentuk profil/extrude seperti : I, U, C
Pada umumnya pesawat terbang terbuat dari logam dengan paduan, dari seluruh bagian
pesawat, didominasi oleh aluminium alloy dikarenakan aluminium alloy merupakan material
yang ringan dan memiliki keuletan serta kekuatan yang bagus. Material untuk membuat part
pesawat Airbus A-380 yang kami amati adalah paduan aluminium (aluminium alloy) 7449-
T7951-ABS5117-C030. Dengan Dimensi 20x490x190mm. Perlu diketahui bahwa setiap
paduan diberi nomor empat digit, dimana digit pertama menunjukkan elemen paduan utama.
Seri 1000 adalah aluminium alloy dengan kandungan aluminium 99%
Seri 2000 adalah aluminium paduan dengan tembaga, tetapi rentan terhadap korosi dan
untuk industri ke PT. Dirgantara Indonesia digantikan oleh seri 7000 dalam desain baru.
Seri 4000 yaitu paduan dengan silicon. Biasanya dikenal dengan nama siumin.
Seri 6000 yaitu paduan dengan magnesium dan silicon, mudah untuk proses permesinan.
Seri 7000 yaitu paduan dengan seng, memiliki kekuatan tertinggi dari paduan aluminium.
Fixture didesain agar mudah dipindahkan oleh operator, karena pada setiap proses
pembuatan part yang berbeda juga menggunakan fixture yang berbeda.
Flexibel
Fixture juga harus didesain flexibel agar mudah dalam waktu pemasangan.
Repeatibility
Repeatibility adalah fixture yang didesain agar dapat digunakan berulang kali dan dapat
bekerja secara berkelanjutan. Karena untuk sebuah part tidak dibuat untuk sekali
pemakaian fixture, tetapi berulang kali, selain dapat mengurangi ongkos produksi.
Di PT.Dirgantara Indonesia memiliki 3 fixture yang paling umum dipakai dalam
pembuatan part.
Fixture dibagi menjadi tiga bagian, yaitu fixture general, fixture universal dan fixture
individual.
Fixture general adalah pencengkraman material dengan ragum
Fixture universal didesain untuk bisa dipakai lebih dari 1 part, dengan ketentuan jarak
kelipatan lubang antar hold downnya sama.
Fixture Individual
Tipe ini hanya digunakan untuk DPM (detail part manufacturing) tersendiri.
Forging
Tipe ini digunakan untuk benda kerja yang hampir menyerupai benda finish.
(a) (b)
Kadar C = 0,7 s/d 1,4% dan tanpa unsur paduan. Kekerasan cukup tinggi (500 s/d 1000
HV). Unsur martensit pada HTS melunak pada temperatur 250C sehingga dipakai pada
kecepatan potong rendah.
Baja paduan tinggi dengan unsur paduan crome (Cr) dan Tungsten (W) Kecepatan
potong sekitar 3 kali kecepatan potong CTS.
Paduan Cor Non Ferro (cast non ferrous alloys) atau stellite
Pahat dengan paduan cor non-ferro yaitu cobalt, Cr, W dan carbon.
Karbida
Dibuat dengan proses powder metalurgy dengan cara sintering serbuk karbida (dengan
bahan dasar Tungsten (W), Titanium (Ti) dan Tantalum (Ta) dengan pengikat cobalt.
Memiliki hot hardness yang lebih baik dari pahat sebelumnya sehingga dapat dipakai
pada kecepatan potong tinggi.
Gambar 3.13 Cutting Tool
2. Resharpening
Jika cutter sudah tumpul, maka cutter masih bisa resharpening(dapat di tajamkan)
sampai diameternya berkurang 0,2 mm dari semula. Suatu cutter dikatakan sudah tumpul
dan perlu resharpening lagi jika diameter berkurang/cacat sebesar 0,2 mm. Cutter yang sudah
resharpening mempunyai tanda khusus yang memberi keterangan seberapa besar cutter
berkurang diameternya.
Kode warna itu adalah :
Putih : Untuk cutting tool yang tumpul dari new/baru ke putih diameternya
berkurang sebesar 0,2 mm.
Hijau : Untuk cutting tool yang diameternya berkurang sebesar 0,5 mm.
Kuning : Untuk cutting tool yang diameternya berkurang sebesar 1,0 mm.
Biru : Untuk cutting tool yang diameternya berkurang sebesar 1,5 mm.
Merah : Untuk cutting tool yang diameternya berkurang sebesar 2,0 mm.
Kunci L
Obeng
Kikir
Break sharp
Palu
2. Engineering Liason Reques (ELR), digunakan pada saat ada kesalahan pada gambar
kerja.
3. Numerical control trouble Report (NCTR), digunakan ketika NC program error atau tidak
bisa dijalankan.
4. Pick-Up From, digunakan ketika ada permasalahan atau kejadian apapun di machining
shop.
6. Corrective Action Form, digunakan apabila ada koreksi terhadap seluruh komponen
machining shop.
7. Time recording, digunakan untuk menghitung waktu proses pembuatan suatu part/
komponen.
9. Informasi antar Shift,digunakan apabila ada permasalahan yang terjadi pada saat bekerja
sesuai dengan shift nya.
3.3.10 NCOD
Adalah buku yang berisikan data informasi atau dokumen tentang program kerja
untuk pembuatan part pada mesin. Fungsi dari NCOD tersebut adalah sebagai buku panduan
untuk operator pada saat melaksanakan set up/setting fixture, benda kerja, cutter, cutting tool
dan NC program. NCOD dibuat oleh programmer.
Adapun fungsi NCOD adalah sebagai berikut :
Halaman pertama berisi mengenai nama programmer, dan pengecek program, tanggal
program, nomor part/nomor register, fixture yang digunakan, dan reference program
yang digunakan.
Halaman kedua berisi mengenai machine code data record, yang berisi nomor
program, tanggal dan waktu, programmer, revision, machine run time, tape length,
status, reference, vericut.
Halaman ketiga berisi mengenai Set Up/Sketch, halaman ini menjelaskan mengenai
posisi dari benda kerja yang akan diletakkan pada fixture.
Pada halaman pertama menginformasi mengenai identitas part yang akan dibuat, seperti
part number, part name, dan nama pesawat yang menggunakan part ini.
Halaman berikutnya pada process sheet diberikan informasi tentang raw material seperti
bahan material, dimensi raw material, dan jenis mesin yang digunakan untuk part yang
dibuat.
3.3.12 SOP (Standard Operating Procedure)
SOP berisikan tata tertib dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan lingkungan
dan jenis pekerjaan. SOP disiapkan dan dibuat oleh perusahaan untuk memudahkan
kelancaran proses produksi.
Sebelum mempelajari tentang proses permesinan dengan mesin CNC maka ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan untuk menghindari hal-hal yang akan mengakibatkan kecelakaan
kerja maupun kerusakan mesin.
Gunakan pakaian kerja yang pas dibadan, jangan terlalu longgar, rapikan bagian-bagian
pakaian yang menjuntai.
Gunakan kacamata pelindung ketika berhadapan dengan mesin yang sedang beroperasi.
2. masker
3. safety shoes
4. warepack
5. kacamata pelindung
6. helm.