Вы находитесь на странице: 1из 84

Senin, 06 Juni 2011

penerapan antropologi kesehatan

MAKALAH
ILMU SOSIAL
DASAR
HUBUNGAN HIPNOT
HERAPI DENGAN
ANTROPO
LOGI KESEHATAN
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK II

UMAR HABIB NPM : 105141010


MIRTA NPM : 105141015
SEPTRIANA NPM : 105141022
NETI MAYASARI NPM : 105141014
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MITRA LAMPUNG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
TAHUN 2011

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pada Allah subhanahu wa taala yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul isu dan trend bidang Antropologi terkait dengan ilmu kesehatan yang
terkini,yaitu hubungan Hipnotherapi dengan Antropologi Kesehatan. Penulisan
makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas kuliah Ilmu Sosial Dasar . Makalah ini
disusun oleh kelompok II berdasarkan materi yang telah dipelajari dan pengkajian
secara ilmiah kelompok kami. Penulis berharap makalah ini dapat memenuhi
persyaratan kelulusan mata kuliah Ilmu Sosial Dasar . Meskipun makalah ini masih
jauh dari kesan sempurna karena keterbatasan pengetahuan kami mengenai
pengkajian HIPNOTERAPI dengan segenap kesadaran diri kami sangat
mengharapkan saran dan kritik para pembaca yang dapat membantu kami untuk
lebih memahami pengkajian isu dan trend bidang Antropologi terkait dengan ilmu
Kesehatan di Indonesia yang sangat beraneka ragam.seperti Hipnotis dan
Hipnoterapi.

Bandar Lampung, Maret 2011

Kelompok II
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek
biologis dan sosio-budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara
interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia, yang
mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia.
Antropologi kesehatan membantu mempelajari sosio-kultural dari semua
masyarakat yang berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari budaya,
diantaranya:
1. Penyakit yang berhubungan dengan kepercayaan (misfortunes)

2. Di beberapa masyarakat misfortunes disebabkan oleh kekuatan supranatural


maupun supernatural atau penyihir

3. Kelompok 'healers' ditemukan dengan bentuk yang berbeda di setiap kelompok


masyarakat

4. Healers mempunyai peranan sebagai penyembuh

5. Adapun perhatian terhadap suatu keberadaan 'sakit' atau 'penyakit' tidak secara
individual, terutama "illness dan sickness" pada keluarga ataupun masyarakat.

Jika diumpamakan sebagai kewajiban, maka tugas utama ahli antropologi


kesehatan diantaranya: bagaimana individu di masyarakat mempunyai persepsi dan
bereaksi terhadap "ill" dan bagaimana tipe pelayanan kesehatan yang akan dipilih,
untuk mengetahui mengenai budaya dan keadaan sosial di lingkungan tempat
tinggalnya.
Ada beberapa ilmu yang berhubungan dengan antropologi dan saling berkontribusi
dalam memberikan sumbangan untuk perkembangan ilmu lain. Misalnya dalam
bidang biologi, antropologi kesehatan menggambarkan teknik dan penemuan ilmu-
ilmu kedokteran dan variasinya, termasuk mikrobiologi, biokimia, genetik,
parasitologi, patologi, nutrisi, dan epidemiologi.
Hal ini memungkinkan untuk menghubungkan antara perubahan biologi yang
didapatkan dengan menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-faktor sosial dan
budaya di masyarakat tertentu. Contoh: penyakit keturunan albinism di suatu daerah
di Nusa Tenggara Timur ditransmisikan melalui gen resesif karena pernikahan
diantara anggota keluarga.
Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan sumbangan
pada ilmu kesehatan lain sebagai berikut:
1. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan
termasuk individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk
memberikan kontribusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu
masyarakat dengan tetap bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang
membangun.

Contoh pendekatan sistem, holistik, emik, relativisme yang menjadi dasar


pemikiran antropologi dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah
dan mengembangkan situasi masyarakat menjadi lebih baik.

2. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan


proses sosial budaya bidang kesehatan.
3. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam
merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan
interpretasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat.

Ada beberapa ilmu yang memberikan sumbangan terhadap antropologi kesehatan,


antara lain:
1. Antropologi fisik/biologi/ragawi, Contoh: nutrisi mempengaruhi pertumbuhan,
bentuk tubuh, variasi penyakit. Selain itu juga mempelajari evolusi penyakit
sebagai akibat faktor budaya, migrasi dan urbanisasi.

2. Etnomedisin, awalnya mempelajari tentang pengobatan pada masyarakat primitif


atau yang masih dianggap tradisional, meski dalam perkembangan lebih lanjut
stereotipe ini harus dihindari karena pengobatan tradisional tidak selamanya
terbelakang atau salah.

3. Kepribadian dan budaya, adalah observasi terhadap tingkah laku manusia di


berbagai belahan dunia. Misalnya: perawatan schizophrenia di suatu daerah untuk
mencari penyembuhan yang tepat dapat digunakan untuk mengevaluasi pola
perawatan penyakit yang sama.

4. Kesehatan Masyarakat, dimana beberapa program kesehatan bekerjasama dengan


antropologi untuk menjelaskan hubungan antara kepercayaan dan praktek
kesehatan.
Hipnoterapi
Adalah suatu bentuk bagian dari antropologi kesehatan yaitu cabang antropologi
Etnopsikiatrin yang merupakan tindakan yang mengarah pada perbuatan positif
untuk membantu seseorang dalam mengatasi masalah kesehatannya.Di Indonesia
keberadaan Hipnoterapi mendapatkan perhatian masyarakat sehingga banyak
sekali program-program hipnoterapi tersebut beredar sangat cepat baikmelalui
media elektronik maupun media masa.
Hipnoterapi merupakan bentuk pengobatan non medis yang sudah membudaya
sejak jaman dahulu,tetapi hipnoterapi dahulu masih menggunakan bahan-bahan
mantra,dewa-dewa dan lain sebagainya, tetapi untuk sekarang ini penggunaan
hipnoterapi dapat dilakukan oleh siapapun asalkan bisa berkonsentrasi.

TUJUAN
Tujuan Umum
Secara umum makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami konsep
Sosiologi dan Antropologi Kesehatan Masyarakat bidang antropologi etnomedisin
dan etnopsikitri yaitu isu dan trend sekarang tentang hipnoterapi.tetapi tidak untuk
mengajarkannya.

Tujuan Khusus
Melalui makalah ini diharapkan semua mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Umitra Lampung dapat memahami dengan sebenarnya Ilmu Sosiologi dan
Antropologi Kesehatan yang lebih seksama dalam penerapannya di masyarakat
yang kompleks.serta mengerti maksud dan pengertianya tentang hipnoterapi dan
bukan mengajarkannya,karena hipnoterapi harus ada ahli therapist tersendiri.
MANFAAT
Makalah ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan sederhana dalam menambah dan
wawasan Ilmu Sosiologi dan Antropologi yang bertujuan mendapatkan suatu
pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah Evolusi dan sejarah
kebudayaan manusia,serta dapat mengerti tentang hubungan dan pengaruh timbal
balik antara aneka gejala social di masyarakat. Memberikan gambaran isu dan trend
bidang Antropologi terkait dengan ilmu kesehatan yang terkini masih digandrungi
oleh banyak kalangan yaitu Hipnoterapi.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN ANTROPOLOGI KESEHATAN

Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya

terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan (Solita

Sarwono, 1993). Definisi yang dibuat Solita ini masih sangat sempit karena

antropologi sendiri tidak terbatas hanya melihat penghayatan masyarakat

dan pengaruh unsur budaya saja. Antropologi lebih luas lagi kajiannya dari

itu seperti Koentjaraningrat mengatakan bahwa ilmu antropologi

mempelajari manusia dari aspek fisik, sosial, budaya (1984;76). Pengertian

Antropologi kesehatan yang diajukan Foster/Anderson merupakan konsep

yang tepat karena termakutub dalam pengertian ilmu antropologi seperti

disampaikan Koentjaraningrat di atas. Menurut Foster/Anderson,

Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit

dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya.

Pokok perhatian Kutub Biologi :

Pertumbuhan dan perkembangan manusia

Peranan penyakit dalam evolusi manusia


Paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba)

Pokok perhatian kutub sosial-budaya :


Sistem medis tradisional (etnomedisin)

Masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesionalmereka

Tingkah laku sakit

Hubungan antara dokter pasien

Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat

kepada masyarakat tradisional.


Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi Kesehatan adalah
disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budya
dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara
keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit pada manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3).
Menurut Weaver :
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yang
menangani berbagai aspek dari kesehatan dan penyakit (Weaver, 1968;1)
Menurut Hasan dan Prasad :
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai manusia yang
mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia (termasuk
sejarahnya) dari titik tolak pandangan untuk memahami kedokteran
(medical), sejarah kedokteran (medico-historical), hukum kedokteran
(medico-legal), aspek sosial kedokteran (medico-social) dan masalahmasalah
kesehatan manusia (Hasan dan Prasad, 1959; 21-22)
Menurut Hochstrasser :
Antropologi Kesehatan adalah pemahaman biobudaya manusia dan karyakaryanya,
yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan
(Hochstrasser dan Tapp, 1970; 245).Menurut Lieban :
Antropologi Kesehatan adalah studi tentang fenomena medis (Lieban 1973,
1034)
Menurut Fabrega :
Antropologi Kesehatan adalah studi yang menjelaskan:
Berbagai faktor, mekanisme dan proses yang memainkan peranan

didalam atau mempengaruhi cara-cara dimana individu-individu dan


kelompok-kelompok terkena oleh atau berespons terhadap sakit dan
penyakit.
Mempelajari masalah-masalah sakit dan penyakit dengan penekanan

terhadap pola-pola tingkahlaku. (Fabrga, 1972;167)


Dari definisi-definisi yang dibuat oleh ahli-ahli antropologi mengenai
Antropologi Kesehatan seperti tersebut di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa Antropologi Kesehatan mencakup:
1. Mendefinisi secara komprehensif dan interpretasi berbagai macam
masalah tentang hubungan timbal-balik biobudaya, antara tingkah laku
manusia dimasa lalu dan masa kini dengan derajat kesehatan dan
penyakit, tanpa mengutamakan perhatian pada penggunaan praktis dari
pengetahuan tersebut;
2. Partisipasi profesional mereka dalam program-program yang bertujuan
memperbaiki derajat kesehatan melalui pemahaman yang lebih besar
tentang hubungan antara gejala bio-sosial-budaya dengan kesehatan,
serta melalui perubahan tingkah laku sehat kearah yang diyakini akan
meningkatkan kesehatan yang lebih baik.
B. SEJARAH PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI KESEHATAN
Membicarakan sejarah munculnya dan perkembangan Antropologi
Kesehatan, maka kami harus melihat dari awal mula munculnya istilah ini
dan penelitian-penelitian mengenai hal ini. Uraian sejarah muncul dan
perkembangan antropologi kesehatan dibuat menurut urutan waktu
cetusannya:

Tahun 1849
Rudolf Virchow, ahli patologi Jerman terkemuka, yang pada tahun 1849
menulis apabila kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat
maupun yang sakit, maka apa pula ilmu yang merumuskan hukum-hukum
sebagai dasar struktur sosial, untuk menjadikan efektif hal-hal yang inheren
dalam manusia itu sendiri sehingga kedokteran dapat melihat struktur sosial
yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit, maka kedokteran dapat
ditetapkan sebagai antropologi. Namun demikian tidak dapat dikatakan
bahwa Vichrow berperan dalam pembentukan asal-usul bidang Antropologi
Kesehatan tersebut., munculnya bidang baru memerlukan lebih dari sekedar
cetusan inspirasi yang cemerlang.

Tahun 1953
Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan
terdapat pada tulisan yang ditulis Caudill berjudul Applied Anthropology
in Medicine. Tulisan ini merupakan tour the force yang cemerlang , tetapi
meskipun telah menimbulkan antusiasme, tulisan itu tidaklah menciptakan
suatu subdisiplin baru.
Tahun 1963
Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul Antropologi Kesehatan
dan Paul membicarakan Ahli Antropologi Kesehatan dalam suatu
artikel mengenai kedokteran dan kesehatan masyarakat. Setelah itu baru
ahli-ahli antropologi Amerika benar-benar menghargai implikasi dari
penelitian-penelitian tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu antropologi.
Pengesahan lebih lanjut atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah
dengan munculnya tulisan yang dibuat Pearsall (1963) yang berjudul
Medical Behaviour Science yang berorientasi antropologi, sejumlah besar
(3000 judul) dari yang terdaftar dalam bibliografi tersebut tak diragukan lagi
menampakan pentingnya sistem medis bagi Antropologi.
C. AKAR DARI ANTROPOLOGI KESEHATAN

(1) Antropologi fisik/biologi/ragawi, mulanya ilmu antropologi biologi hanya diajarkan


pada mahasiswa kedokteran, meskipun dalam perkembangannya antropologi
ragawi telah menerima sumbangan ilmu lain yaitu antropolog dan akhirnya dipelajari
juga oleh para antropolog. Contoh: nutrisi mempengaruhi pertumbuhan, bentuk
tubuh, variasi penyakit. Selain itu juga mempelajari evolusi penyakit sebagai akibat
faktor budaya, migrasi dan urbanisasi;

(2) Etnomedisin, awalnya mempelajari tentang pengobatan pada masyarakat primitif


atau yang masih dianggap tradisional, meski dalam perkembangan lebih lanjut
stereotipe ini harus dihindari karena pengobatan tradisional tidak selamanya
terbelakang atau salah termasuk di dalam nya tentang pengobatan sihir, religi,
magic, hipnotis.

(3) Kepribadian dan budaya, adalah observasi terhadap tingkah laku manusia di
berbagai belahan dunia. Misalnya: perawatan schizophrenia di suatu daerah untuk
mencari penyembuhan yang tepat dapat digunakan untuk mengevaluasi pola
perawatan penyakit yang sama;

(4) Kesehatan Masyarakat, dimana beberapa program kesehatan bekerjasama


dengan antropologi untuk menjelaskan hubungan antara kepercayaan dan praktek
kesehatan.
Perkembangan Sosiologi Kesehatan

D. ANTROPOLOGI KESEHATAN DAN EKOLOGI

1. Konsep-konsep Penting dalam Antropologi Kesehatan dan Ekologi

SISTEM adalah Agregasi atau pengelompokan objek-objek yang dipersatukan oleh beberapa

bentuk interaksi yang tetap atau saling

tergantung, sekelompok unit yang berbeda, yang dikombinasikan

sedemikian rupa oleh alam atau oleh seni sehingga membentuksuatu keseluruhan yang integral

dan berfungsi, beroperasi atau bergerak dalam satu kesatuan.

SISTEM SOSIAL-BUDAYA ATAU KEBUDAYAAN adalah keseluruhan yang integral dalam


interaksi antar manusia.
EKOSISTEM adalah suatu interaksi antar kelompok tanaman dansatwa dengan lingkungan

nonhidup mereka (Hardesty 1977;289)


Hubungan, bentuk dan fungsi kesehatan dan penyakit dari

pandangan lingkungan dan sosial-budaya.

Masalah dinamika dari konsekuensi hubungan, bentuk dan fungsi dari kesehatan dan penyakit

dengan pendekatan ekologis dan sosial-budaya.

2. Hubungan Antropologi Kesehatan dengan Ekologi

Hubungan manusia dengan lingkungan, dengan tingkahlakunya, dengan


penyakitnya dan cara-cara dimana tingkahlakunya dan penyakitnya

mempengaruhi evolusi dan kebudayaannya selalu melalui proses umpanbalik.

Pendekatan ekologis merupakan dasar bagi studi tentang masalahmasalah

epidemiologi, cara-cara dimana tingkahlaku individu dan

kelompok menentukan derajat kesehatan dan timbulnya penyakit yang

berbeda-beda dalam populasi yang berbeda-beda. Sebagai contoh pada

penyakit malaria ditemukan pada daerah berikilim tropis dan subtropis

sedangkan pada daerah beriklim dingin tidak ditemukan penyakit ini, juga

pada daerah diatas 1700 meter diatas permukaan laut malaria tidak bisa

berkembang.

Contoh lain, semakin maju suatu bangsa, penyakit yang dideritapun berbeda

dengan bangsa yang baru berkembang. Penyakit-penyakit infeksi seperti

malaria, demam berdarah, TBC, dll pada umumnya terdapat pada negaranegara

berkembang, sedangkan penyakit-penyakit noninfeksi seperti stress,

depresi, kanker, hipertensi umumnya terdapat pada negara-negara maju. Hal

ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang berbeda pada kedua

kelompok tersebut.

Kelompok manusia beradaptasi dengan lingkungannya dan manusia harus

belajar mengeksploitasi sumber-sumber yang tersedia untuk memenuhi

kebutuhannya. Interaksi ini dapat berupa sosial psikologis dan budaya yang

sering memainkan peranannya dalam mencetuskan penyakit. Penyakit

adalah bagian dari lingkungan hidup manusia.

3. Paleopatologi

Paleopatologi adalah studi mengenai penyakit-penyakit purba. Para ahli

peleopatologi melakukan studi pada tulang-tulang manusia purba, kotoran,

lukisan pada dinding, patung, mumi, dan lain lain untuk menemukan
penyakit-penyakit infeksi pada manusia purba. Studi untuk mengetahui

penyakit manusia purba dari fosil-fosil ini, pada umumnya hanya terbatas

hanya mengetahui pada penyakit-penyakit yang menunjukkan buktinya

seperti pada tulang-tulang yang dapat diidentifikasi. Sebagai contoh

kerusakan atau abses pada tulang sebagai akibat dari siphilis, TBC,

frambosia, osteomilitus, poliomilitis, kusta, dan penyakit-penyakit yang

sejenisnya adalah penyakit infeksi yang dapat dikenali.

Banyak penyakit-penyakit modern yang tidak terdapat pada penduduk

purba, bukan berarti manusia purba lebih sehat dari manusia modern tetapi

bahwa sakitnya manusia purba disebabkan oleh jenis-jenis patogen dan

faktor lingkungan yang jumlahnya lebih sedikit dari yang dialami oleh

manusia modern. Misalnya penyakit campak, rubella, cacar, gondong,

kolera dan cacar air mungkin tidak terdapat di zaman purba.

Dapat disimpulkan bahwa paleopatologi atau studi mengenai penyakit

purba, sangat banyak berhubungan dengan lingkungan untuk menemukan

penyakit-penyakit purba.

4. Epidemiologi

Epidemiologi berkenaan dengan distribusi, tempat dan prevalensi atau

terjadinya penyakit, sebagaimana yang dipengaruhi oleh lingkungan alam

atau lingkungan ciptaan manusia serta oleh tingkah laku manusia. Variabelvariabel

yang dipakai untuk melihat distribusi tempat dan prevalensi serta

tingkah laku suatu penyakit adalah perbedaan umur, jenis kelamin, statusperkawinan, pekerjaan,

hubungan suku bangsa, kelas sosial, tingkahlaku

individu, serta lingkungan alami. Faktor-faktor ini dan faktor lainnya

berperanan penting dalam distribusi dan prevalensi berbagai penyakit.


Contoh pemuda Amerika lebih banyak mengalami kecelekaan daripada

wanita muda dan orang tua, perokok lebih banyak kena kanker paru-paru

daripada bukan perokok, gondok lebih banyak menyerang penduduk

pedalaman yang tinggal di daerah pegunungan daripada penduduk pantai

yang bahan makannya kaya yodium.

Tugas seorang epidemiolog adalah bekerja untuk membuat korelasi-korelasi

dalam hal insiden penyakit dalam usaha menetapkan petunjuk tentang polapola

penyebab penyakit yang kompleks, atau tentang kemungkinankemungkinan

dalam pengawasan penyakit (Clausen; 1963:142).

Epidemiologi berusaha mencapai suatu tujuan yaitu meningkatkan derajat

kesehatan, mengurangi timbulnya semua ancaman kesehatan.

Ahli antropologi lebih menaruh minat pada ciri epidemiologi dari penyakitpenyakit

penduduk non Eropa dan Amerika, termasuk penyakit-penyakit

psikologis yang disebabkan oleh struktur budaya yang dalam Antropologi

Kesehatan disebut dengan istilah Sindroma Kebudayaan Khusus seperti

mengamuk atau histeris. Selain itu, ahli antropologi juga menaruh minat

pada studi-studi mengenai Epidemiologi Pembangunan yaitu mencari

konsekuensi-konsekuensi kesehatan yang sering bersifat mengganggu

terhadap proyek-proyek pembangunan.

E. PERANAN ANTROPOLOGI KESEHATAN DALAM

PEMBANGUNAN MASYARAKAT

Dalam bagian ini saya akan menguraikan peranan Antropologi Kesehatan


dalam menjalankan program-program pembangunan yang direncanakan
untuk memberikan perawatan kesehatan yang lebih baik pada masyarakat. Ini
berarti merupakan penerapan masalah pengetahuan Antropologi
Kesehatan dan konsekuensinya.
Fokus yang dibicarakan dalam bagian ini adalah mengenai antropologi
tentang kesehatan atau antropologi dalam kesehatan. Ini berarti membahas
kesehatan dari perspektif antropologi sebagai ahli antropologi dan
membahas ahli antropologi sebagai pekerja kesehatan.
Untuk menjadi seorang ahli antropologi kesehatan, seseorang memerlukan
dasar latihan antropologi yang baik, pengalaman penelitian, naluri terhadap
masalah, simpati terhadap orang lain dan tentu saja dapat memasuki dunia
kesehatan dan masyarakat kesehatan yang bersedia menerima kehadiran
para ahli antropologi itu.
Ahli antropologi mempunyai banyak ladang di dalam lembaga kesehatan
atau masyarakat kesehatan sebagai tempat kajiannya seperti rumah sakit
jiwa, rumahsakit umum, dokter praktek, para pasien, sekolah-sekolahkedokteran,
klinik-klinik, puskesmas dan masyarakat kesehatan lainnya.
Metode-metode penelitian yang sama seperti yang dipergunakan ahli
antropologi pada umumnya dalam penelitian tradisional dapat diterapkan
kepada lingkungan-lingkungan itu (masyarakat kesehatan). Pranatapranata
kesehatan dalam arti yang luas adalah sejumlah lapangan penelitian
yang sangat produktif bagi para ahli antropologi. Namun tidaklah cukup jika
hanya pranata kesehatan saja yang dipelajari. Para ahli antropologi harus
dapat memasuki pranata itu. Meneliti pranata kesehatan dalam masyarakat
tradisional tidak memerlukan para tenaga kesehatan, tetapi meneliti
masyarakat kesehatan tidak cukup seorang ahli antropologi, tetapi ia harus
diterima dalam pranata masyarkat kesehatan dan membutuhkan bantuan
tenaga profesional kesehatan yang lain.
Kegunaan Antropologi Kesehatan
Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan budaya.
Budaya merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan
bagaimana cara memandang dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya,
dan bagaimana berhubungan dengan orang lain, kekuatan supernatural atau Tuhan
serta lingkungan alamnya. Budaya itu sendiri diturunkan dari suatu generasi ke
generasi selanjutnya dengan cara menggunakan simbol, bahasa, seni, dan ritual
yang dilakukan dalam perwujudn kehidupan sehari-hari.
Di sisi lain, latar belakang budaya mempunyai pengaruh yang penting dalam
berbagai aspek kehidupan manusia (kepercayaan, perilaku, persepsi, emosi,
bahasa, agama, ritual, struktur keluarga, diet, pakaian, sikap terhadap sakit, dll).
Selanjutnya, hal-hal tersebut tentunya akan mempengaruhi status kesehatan
masyarakat dan pola pelayanan kesehatan yang asa di masyarakat tersebut.
Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan sumbangan pada
ilmu kesehatan lain sebagai berikut:

(1) Memberikan suatu cara untuk memandang masysrakat secara keseluruhan


termasuk individunya.

(2) Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan
proses sosial budaya bidang kesehatan.

(3) Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam
merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan
iterpretasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat.

Dalam sosiologi kesehatan dikenal beberapa istilah yang menunjukkan sumbangan


atau peran sosiologi pada bidang kesehatan, yaitu:
(1) Sociology in Medicine, adalah sosiolog yang bekerjasama secara langsung
dengan dokter dan staf kesehatan lainnya di dalam mempelajari faktor sosial yang
relevan dengan terjadinya gangguan kesehatan ataupun sosiolog berusaha
berhubungan langsung dengan perawatan pasien atau untuk memecahkan problem
kesehatan masyarakat.
Hal ini menunjukkan bahwa fenomena sosial dapat menjadi faktor penentu atau
mempengaruhi orang-orang untuk menangani penyakit atau mempengaruhi
kesehatan mereka ataupun tingkahlaku lain setelah sakit dan penyakit terjadi;

(2) Sociology of Medicine, berhubungan dengan organisasi, nilai, kepercayaan


terhadap praktek kedokteran sebagai bentuk dari perilaku manusia yang berada
dalam lingkup pelayanan kesehatan, misalnya bentuk pelayanan kesehatan,
sumberdaya manusia untuk membangun kesehatan, pelatihan petugas kesehatan;

(3) Sociology for medicine berhubungan dengan srategi metodoli yang


dikembangkan sosiologi untuk kepentingan bidang pelayanan kesehatan. Misalnya
teknik skala pengukuran Thurstone, Likert, Guttman yang membantu mengenali
atau mengukur skla sikap.
(4) Sociology from medicine menganalisa lingkungan kedokteran dari perspektif
sosial. Misalnya bagaimana pola pendidikan, perilaku, gaya hidup para dokter, atau
sosialisasimahasiswa kedokteran selama mengikuti pendidikan kedokteran;

(5) Sociology at medicine merupakan bagian yang lebih banyak mengamati orientasi
politik dan ideology yang berhubungan dengan kesehatan. Misalnya, bagaimana
suatu struktur pengobatan Western akan mempengaruhi perubahan pola
pengobatan sekaligus merubah pola interaksi masyarakat;
(6) Sociology around medicine menunjukkan bagaimana sosiologi menjadi bagian
atau berinteraksi dengan ilmu lain seperti antropologi, ekonomi, etnologi, etik,
filosofi, hukum mapun bahasa.

HIPNOTHERAPY
Apa itu Hipnoterapis? - Hipnoterapis atau bahasa inggrisnya Hypnotherapist itu
sebuah profesi seperti dokter dan psikolog. Mudahnya, hipnoterapis adalah orang
yang mempraktekkan hipnosis untuk penyembuhan. Jika dokter menangani
masalah fisik, maka hipnoterapis menangani masalah psikologis. Jika Anda menjadi
hipnoterapis, maka Anda bisa membantu orang untuk mengatasi fobia, trauma,
stress, depresi, psikosomatis, kecemasan, minder, gagap, latah, perasaan yang
labil, insomnia, obsessive compulsive, halusinasi dan masalah psikologis lainnya.
Anda juga bisa membantu orang lain untuk menurunkan berat badan, mempercantik
diri secara alami, motivasi berhenti merokok, mengubah kebiasaan buruk,
mengatasi masalah seksual, meningkatkan motivasi, daya ingat, konsentrasi,
kreativitas dan masih banyak lagi yang bisa Anda lakukan dengan hipnoterapi.
Boleh dibilang, hipnoterapi adalah kunci pembuka bagi segala masalah yang
berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku manusia.
Hipnosis (Inggris: hypnosis) adalah teknik atau praktik dalam mempengaruhi orang
lain secara sengaja untuk masuk ke dalam kondisi yang menyerupai tidur, di mana
seseorang yang terhipnotis bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, serta
menerima sugesti dengan tanpa perlawanan. Teknik ini sering dilakukan untuk
menjelajahi alam bawah sadar.
Hipnotis adalah keadaan dimana proses hipnosis dilakukan, dimana seseorang
membuat atau menyebabkan seseorang berada dalam keadaan hipnosis. . Orang
yang terhipnotis dipercaya berada dalam keadaan mental dimana perhatiannya
menjadi terfokus, terkonsentrasi, dan pikirannya lebih mudah menerima permintaan
atau sugesti.
Sejarah hipnosis
Istilah
Istilah hipnotisme (hipnotis) dan hipnosis pertama kali diperkenalkan oleh James
Braid, seorang dokter bedah asal Skotlandia pada tahun 1841-1842 yang
merupakan singkatan dari syaraf tidur (neuro-hypnotism). Praktik hipnosis oleh
James Braid pada awalnya berdasarkan teknik yang dikembangkan oleh Franz
Anton Mesmer dan pengikutnya yaitu aliran Mesmerisme atau magnet hewani,
namun teorinya berbeda dalam penerapan prosedurnya.
Pengamatannya tentang hipnosis mulanya berawal dari penemuan komite Perancis,
yang dilanjutkan dengan pengenalan buku Elements of the Philosophy of the
Human Mind (Elemen-elemen Filosofis Pikiran Manusia) (1827) oleh Dugald
Stewart, seorang filsuf berpengaruh dari Scottish School of Common Sense
(Sekolah Skotlandia Untuk Pikiran yang Berakal). Filsuf ini mendorong para dokter
untuk melestarikan komponen-komponen dari Mesmerisme dengan
menggantikannya menggunakan interpretasi baru menggunakan akal sehat
berdasarkan hukum fisiologi dan psikologis.
James Braid mendeskripsikan istilah hipnotis, atau tidurnya syaraf, sebagai kondisi
di saat sistem syaraf dihentakkan dengan pikiran buatan. Proses ini membuat
hipnotis berbeda dengan kondisi tertidur atau tersadar (bangun) pada umumnya.
Praktik hipnosis
Praktik-praktik hipnotis pada awalnya dikenal sebagai teknik meditasi dari Timur
(oriental). Praktik-praktik hipnotis yang dilakukan kini memiliki kesamaan dengan
berbagai bentuk meditasi yoga oleh agama Hindu dan praktik-praktik spiritual kuno,
seperti yang dideskripsikan oleh tulisan Persia kuno tentang berbagai macam ritual
agama dan ritual penyembuhan yang dilakukan di Timur.
Dalam tulisannya di Kekuatan Pikiran diatas Kekuatan Jasmani, walaupun James
Braid menentang dalil-dalil kepercayaan pada fenomena ini, namun tulisannya
menunjukkan bahwa meditasi dari Timur menghasilkan efek-efek hipotisme dalam
kesendirian, tanpa hadirnya seseorang yang menghipnotis, sehingga ia melihatnya
sebagai bukti bahwa hipnotisme terdapat dalam praktik-praktik kuno meditasi dan
bukan dari teori-teori moderen maupun praktik aliran mesmerisme..
[sunting] Kontroversi hipnotis
Walaupun secara umum efek-efek dari hipnosis diakui, namun banyak perbedaan
pendapat antara kalangan ilmuan dan klinis tentang bagaimana hipnosis bekerja.
Psikologis E.M Thorton (1976) memperluas analogi tentang hubungan antara
hipnosis, aliran mesmerisme, dan sihir. Ia menekankan bahwa subyek yang
dihipnotis pada dasarnya diminta untuk menuju kondisi seperti pasien epilepsi
ditirukan seperti sebuah parodi. Apabila subyek terlihat seperti kerasukan, maka hal
ini diakibatkan karena kondisi kerasukan melibatkan konteks yang mirip secara
sosio-kognitif, layaknya seseorang yang menerima peran yang diberikan kepadanya
dan merasakan hubungan antara yang meminta dan diminta. Bagaimanapun
hipnosis dilakukan, pada dasarnya hipnotisme, aliran mesmerisme, histeria, dan
kerasukan setan memiliki dasar yang sama dimana konstruksi sosial di rancang
oleh pelaku terapi yang antusias akan hal ini, pelaku pertunjukan (showmen), dan
pendeta-pendeta atau pelaku ritual agama pada satu sisi dan disisi lain ada orang-
orang yang mudah percaya, penuh imajinasi, penuh kesediaan, diikuti dengan
kebutuhan emosional yang tinggi akan kemampuan orang lain untuknya
Psikoterapi. Psikoterapi adalah suatu cara yang digunakan untuk membantu orang lain

mencapai perubahan psikologis. Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psychotherapist


atau Teknik-teknik psikoterapi bisa Anda gunakan untuk mengubah pikiran, perasaan, persepsi,

kepribadian, perilaku, kebiasaan dan segala komponen psikologis yang ada dalam diri seseorang.

Teknik psikoterapi yang diajarkan Pak Indra sangat praktis, terbukti efektif dan mudah dipahami

oleh siapapun. Psikoterapi adalah teknik-teknik terapi pikiran yang bisa dilakukan dengan atau

tanpa hipnosis. Psikoterapi tidak hanya untuk mengatasi masalah psikologis, tapi juga untuk

pengembangan diri atau peningkatan SDM.


Hipnoterapi. Hipnoterapi adalah psikoterapi yang dilakukan pada klien dalam kondisi

hipnosis. Hipnosis sendiri tidak bisa menyembuhkan apapun. Dalam proses hipnoterapi, hipnosis

berfungsi sebagai katalis. Maksudnya, kondisi hipnosis bisa melipatgandakan hasil psikoterapi

dibandingkan apabila psikoterapi dilakukan dalam kondisi biasa. Dalam pelatihan ini akan

dibahas secara mendetail langkah demi langkah bagaimana cara mengatasi berbagai kasus

populer yang bernilai ekonomi tinggi seperti menurunkan berat badan, menghilangkan rasa takut

dan terapi untuk masalah seksual.

BAB III
PEMBAHASAN

Pengobatan Alternative dengan Hipnoterapi

Sejarah hypnosis
Istilah hipnotisme (hipnotis) dan hipnosis pertama kali diperkenalkan oleh James
Braid, seorang dokter bedah asal Skotlandia pada tahun 1841-1842 yang
merupakan singkatan dari syaraf tidur (neuro-hypnotism). Praktik hipnosis oleh
James Braid pada awalnya berdasarkan teknik yang dikembangkan oleh Franz
Anton Mesmer dan pengikutnya yaitu aliran Mesmerisme atau magnet hewani,
namun teorinya berbeda dalam penerapan prosedurnya.
Pada tahun 1734-1815 seorang dokter berkebangsaan Inggris memperkenalkan metode

pengobatan medical hipnosis atau yang sekarang lebih dikenal hipnoterapi. Terapi ini diterapkan

untuk psikoterapi, mencegah timbulnya ganguan kesehatan (prevention of diseases), peningkatan

taraf kesehatan (health promotion) serta untuk upaya rehabilitasi lainnya.

Pengamatannya tentang hipnosis mulanya berawal dari penemuan komite Perancis,


yang dilanjutkan dengan pengenalan buku Elements of the Philosophy of the
Human Mind (Elemen-elemen Filosofis Pikiran Manusia) (1827) oleh Dugald
Stewart, seorang filsuf berpengaruh dari Scottish School of Common Sense
(Sekolah Skotlandia Untuk Pikiran yang Berakal). Filsuf ini mendorong para dokter
untuk melestarikan komponen-komponen dari Mesmerisme dengan
menggantikannya menggunakan interpretasi baru menggunakan akal sehat
berdasarkan hukum fisiologi dan psikologis.
James Braid mendeskripsikan istilah hipnotis, atau tidurnya syaraf, sebagai kondisi
di saat sistem syaraf dihentakkan dengan pikiran buatan. Proses ini membuat
hipnotis berbeda dengan kondisi tertidur atau tersadar (bangun) pada umumnya.
Praktik hipnosis
Praktik-praktik hipnotis pada awalnya dikenal sebagai teknik meditasi dari Timur
(oriental). Praktik-praktik hipnotis yang dilakukan kini memiliki kesamaan dengan
berbagai bentuk meditasi yoga oleh agama Hindu dan praktik-praktik spiritual kuno,
seperti yang dideskripsikan oleh tulisan Persia kuno tentang berbagai macam ritual
agama dan ritual penyembuhan yang dilakukan di Timur.
Dalam tulisannya di Kekuatan Pikiran diatas Kekuatan Jasmani, walaupun James
Braid menentang dalil-dalil kepercayaan pada fenomena ini, namun tulisannya
menunjukkan bahwa meditasi dari Timur menghasilkan efek-efek hipotisme dalam
kesendirian, tanpa hadirnya seseorang yang menghipnotis, sehingga ia melihatnya
sebagai bukti bahwa hipnotisme terdapat dalam praktik-praktik kuno meditasi dan
bukan dari teori-teori moderen maupun praktik aliran mesmerisme..

Kontroversi hipnotis
Walaupun secara umum efek-efek dari hipnosis diakui, namun banyak perbedaan
pendapat antara kalangan ilmuan dan klinis tentang bagaimana hipnosis bekerja.
Psikologis E.M Thorton (1976) memperluas analogi tentang hubungan antara
hipnosis, aliran mesmerisme, dan sihir. Ia menekankan bahwa subyek yang
dihipnotis pada dasarnya diminta untuk menuju kondisi seperti pasien epilepsi
ditirukan seperti sebuah parodi. Apabila subyek terlihat seperti kerasukan, maka hal
ini diakibatkan karena kondisi kerasukan melibatkan konteks yang mirip secara
sosio-kognitif, layaknya seseorang yang menerima peran yang diberikan kepadanya
dan merasakan hubungan antara yang meminta dan diminta. Bagaimanapun
hipnosis dilakukan, pada dasarnya hipnotisme, aliran mesmerisme, histeria, dan
kerasukan setan memiliki dasar yang sama dimana konstruksi sosial di rancang
oleh pelaku terapi yang antusias akan hal ini, pelaku pertunjukan (showmen), dan
pendeta-pendeta atau pelaku ritual agama pada satu sisi dan disisi lain ada orang-
orang yang mudah percaya, penuh imajinasi, penuh kesediaan, diikuti dengan
kebutuhan emosional yang tinggi akan kemampuan orang lain untuknya

Di Indonesia, hipnosis sudah diakui sebagai salah satu alternatif penyembuhan yang telah teruji

kebenarannya. Bahkan hipnosis kedoteran sudah menjadi seminar resmi bagi calon psikiater di

FKUI. Sedangkan di RSPAD Gatot Subroto sebagai pusat hipnosis kedokteran pertama,

menerapkan hipnodonsi (dental Hypnosis) untuk dokter gigi serta para psikiaternya. Jadi, jangan

takut untuk mencoba manfaat hipnoterapi.

Hipnoterapi Bukan Gendam

Anggapan masarakat terhadap hipnoterapi sering diasumsikan sama dengan metode gendam

yang sering digunakan untuk praktek kejahatan, keduanya memang sama menggunakan

gelombang elektromanetik dan energi dalam tubuh manusia, namun ada perbedaan mendasar

dalam penerapannya. Menurut Dr. Erwin, hipnoterapi bukanlah gendam atau ilmu sihir. Seperti

yang banyak digunakan dalam kasus kejahatan, korban dibuat tidak sadar dan menyerahkan apa

yang dimilikinya. Dalam hipnoterapi, si pasen dijadikan subjek aktif yang dipandu secara sadar

dan mau menerima apa yang di lakukan terapis sehingga melakukan energinya sendiri untuk

penyembuhan dimaksud. Sedangkan dalam gendam yang terjadi adalah proses magnetisme, yaitu

si korban/pasien menjadi obyek pasif dan secara tidak sadar dipengaruhi energi dari si pelaku

kejahatan.

Cara Kerja Hipnoterapi

Istilah hipnoterapi mengacu dari kata Hypno bahasa Yunani berarti tidur. Memang terapi

penyembuhan hipnoterapi diawali dengan mengkondisikan pasien dalam fase relaksasi (seperti

orang tertidur) sebelum dilakukan terapi inti. Hipnoterapi bekerja pada jiwa bawah sadar (alpha
state) manusia. Untuk membangkitkan jiwa bawah sadarnya, pasien dalam kondisi relaksasi atau

atau mengistirahatkan jiwa sadarnya. Saat jiwa sadarnya beristirahat maka jiwa bawah sadarnya

akan muncul. Dalam kondisi ini rekaman bawah sadarnya seperti gangguan kesehatan yang

dirasakan akan diketahui. Rekaman bawah sadar yang salah atau keliru akan diperbaharui

dengan memberikan sugesti-sugesti positif oleh terapis melalui hipnoterapi. Sugesti ini diberikan

secara terus menerus hingga keadaan dimana rekaman bawah sadar yang keliru menghilang dan

digantikan oleh sugesti positif . Jadi cara Kerja hipnoterapi bermain di piranti lunak atau

badan halus/roh dalam tubuh manusia, papar Dr. Erwin.

Dari pengalaman praktek Dr. Erwin, tingkat keberhasilannya sugesti positif pada pasien berbeda

masing-masing orang. Tergantung ganguan berat-ringanya penyakit yang diderita serta kemauan

untuk sembuh dari dalam diri pasien. Hipnoterapi tidak bisa langsung menyembuhkan dalam

satu atau dua kali terapi, seperti kasus kecanduan narkoba atau pasien ingin berhenti merokok.

Jika kecanduan narkoba atau merokok sudah sangat berat, untuk sembuh total proses terapi bisa

selama dua tahun. Untuk mempercepat kesembuhan, pasien juga harus proaktif dan mempunyai

kemauan yang kuat untuk sembuh. Dalam hipnoterapi, terapis hanya berperan sebagai fasilitator,

pasien harus kooperatif dan sebagai subyek aktif. Agar proses terapi tepat sasaran, pasin harus

benar-benar memahami betul maksud dan tujuan hipnoterapi. Harus ada kesepakatan antara

pasien dan terapis, karena pasienlah sebenarnya yang paling tau apa yang dideritanya, tutur

dokter yang praktek di Klinik Prorevital di daerah Cempaka Putih dan RSPAD Jakarta.

Sembuhkan Stres, Depresi dan Fobia

Hipnoterapi lebih efektif digunakan untuk mengobati ganguan kesehatan yang sifatnya

fungsional. Ganguan kesehatan karena defisiensi organik dalam tubuh maupun defisiensi zat dari

luar tubuh tidak bisa disembuhkan. Seperti kasus kekurangan zat gizi tertentu, dehidrasi atau

ganguan penyakit kulit, tetap harus diobati dengan pengobatan medis yang lain, tidak bisa

dengan hipnoterapi. Begitu juga kasus trauma fisik seperti patah tulang, tandas Dr. Erwin. Dalam
prakteknya, Dr.Erwin lebih banyak menangani penyakit akibat ganguan neurosis, seperti stres,

depresi, fobia, atau rasa cemas yang berlebihan.

Ganguan kejiwaan seperti stres lebih mudah disembuhkan dengan hipnoterapi, dengan

memberikan sugesti, pasien bisa ditenangkan. Kebanyakan orang melakukan tindakan fisik untuk

pencegahan dan penyembuhan penyakit kejiwaan. Penyakit jenis ini lebih tepat diobati dengan

hipnoterapi, karena yang sakit bukan fisiknya namun jiwanya. Ganguan bioplasmik juga bisa

disembuhkan dengan hipnoterapi. Ganguan bioplasmik biasanya ditandai dengan menurunnya

ketahanan fisik dan mental.

Self Healing

Selain dilakukan oleh terapis, hipnoterapi juga bisa dilakukan untuk penyembuhan diri sendiri

atau self healing. Sebenarnya beberapa penyakit sumbernya dari pikiran kita. Ramalan diri

sendiri atau sugesti hipnosis seringkali menjadi nyata karena pikiran kita yang memasukan

sugesti dalam proses pemikiran. Seperti saat kita kehujanan, di dalam pikiran kita akan

tersugesti, saya akan sakit kepala atau pusing karena kehujanan. Akibatnya tubuh benar-benar

mengalami sakit kepala. Padahal jika ditanamkan sugesti saya akan sehat dan tidak akan terjadi

apa-apa maka sakitpun tidak akan datang. Fenomena seperti ini yang disebut oleh pengobatan

memdis barat sebagai efek plasebo.

Banyak penyakit bisa disembuhkan dengan autohipnosis, berdasarkan pengalaman praktek Dr.

Erwin, penyakit seperti ketergantungan narkoba, stres, vertigo, insomnia, fobia, migrain, hingga

menguruskan bebrat badan bisa disembuhkan dengan autohipnosis. Pada kondisi orang sehat,

autohipnosis juga bisa digunakan untuk menghindari rekaman negatif, mencegah timbulnya

penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh. Ketika tercapai kondisi badan yang sehat, daya

tahan tubuh juga meningkat dan badan menjadi tidak mudah sakit. Kemampuan melakukan

autohipnosis bisa dipelajari dengan kursus hipnoterapi, dengan 20 kali pertemuan, biasanya Anda

sudah bisa melakukan autohipnosis.


Efek Negatif dan Positif

Kelebihan hipnoterapi adalah murah, karena bisa dilakukan sendiri. Hipnoterapi juga relatif lebih

efektif menghilangkan rasa nyeri dibandingkan pengobatan analgesik, termasuk morfin

sekalipun. Hipnoterapi juga aman tanpa efek negatif seperti efek ketergantungan. Walaupun

relatif aman, hipnoterapi mempunyai efek samping. Pada beberapa pasien bia menimbulkan

abreaksi. Suatu keadaan dimana pasien keluar dari rekaman bawah sadarnya secara serentak.

Akibatnya bisa menimbulkan rasa kekesalan atau kesedihan secara berlebihan, reaksinya pasien

bisa tidak terkendali, namun kondisi biasanya tidak berlangsung lama dan bisa dikendalikan oleh

terapis.

Perbedaan Hipnotis dengan Hipnoterapis

Hipnotis, kata yang akrab kita dengar dimana mana, tetapi apakah kita tahu apa arti sebenarnya

dari hipnotis itu ? Umumnya kata hipnotis akrab dengan kejahatan, acara entertainment TV atau

anggapan anggapan lainnya. Tapi, apakah anggapan atau arti hipnotis yang sebenarnya adalah

seperti itu? Tentu saja bukan ! Maka dari itu dengan membaca artikel ini, akan memperjelas bagi

anda yang belum tahu betul arti sebenarnya dari istilah hipnotis. Baiklah untuk sedikit

membantu, saya akan memberi contoh sebagai berikut. Seorang pemain piano akrab dengan

panggilan pianis, sedangkan pemain gitar akrab dengan gitaris, penyanyi akrab juga didengar

dengan vokalis. Begitu juga arti sebenarnya dari hipnotis. Hipnotis adalah panggilan bagi

seseorang yang mampu melakukan teknik hipnosis dengan baik dan benar. Apa itu hipnosis?

hipnosis adalah suatu kondisi dimana seseorang sangat terbuka untuk menerima sugesti yang

diberikan kepadanya dan memberikan respon terhadap sugesti tersebut, dalam hal ini sugesti

yang dimaksudkan adalah sugesti yang diberikan oleh hipnotis. Mungkin itu terdengar agak

seram bagi segelintir orang. Karena berbau dengan pikiran tentunya orang terkadang memiliki

pandangan bahwa hipnosis adalah ilmu yang mempelajari bagaimana bisa menguasai pikiran

orang lain, menyuruh orang lain melakukan kegiatan atau hal yang kita inginkan tanpa ia sadari.

Itu merupakan beberapa contoh pandangan pandangan yang salah. Disini saya ingin
meluruskan anggapan anggapan yang salah tersebut, sehingga masyarakat Indonesia tidak

selalu termakan oleh kata kata negatif yang padahal mereka tidak ketahui apakah arti dari kata

kata itu benar atau tidak pada kenyataannya.

Disini saya akan meluruskan arti dari Hipnotis dan Hipnoterapi. Sebelumnya, kita kembali

kepada arti dari hipnosis itu sendiri. Hipnosis memang keadaan dimana seseorang sangat terbuka

untuk menerima sugesti dan memberikan respon atas sugesti tersebut, tetapi bukanlah ilmu yang

membuat kuta dapat memerintah orang lain semau hati kita, menguasai pikiran orang lain.

Mungkin anda sering melihat itu terjadi di televisi. Tapi, apakah anda yakin bahwa itu semua

benar? ataukah itu semua hanya rekayasa belaka? Mungkin anda hanya melihat sekilas dari

televisi dan membuat anggapan sendiri dan arti sendiri mengenai hipnosis itu. Beberapa hal yang

anda saksikan dalam televisi ada yang benar dan ada yang tidak benar. Maksud saya adalah

bahwa tidak semua yang anda saksikan dalam televisi itu semua adalah benar seutuhnya. Karena

acara dengan menggunakan hipnosis itu tampil di televisi, maka harus dibuat benar benar

menarik. Seakan-akan memang orang itu terhipnosis dengan sangat mudahnya. Tetapi,

sebenarnya mereka sebelumnya telah di hipnosis terlebih dahulu di belakang panggung, sehingga

ketika mereka naik ke panggung, sudah dengan sangat mudahnya mereka masuk ke dalam

kondisi hipnosis. Jadi, hipnosis adalah ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana kita dapat

memasukan informasi ke dalam pikiran seseorang secara halus, sehingga itu dapat diterima

dengan baik oleh orang itu, tetapi tanpa adanya pertentangan dengan kepercayaan dari orang

tersebut, tetapi itu semua tidak dapat dilakukan jika orang itu MENOLAK untuk dihipnosis.

Sedangkan orang yang melakukan ilmu tersebut atau mempraktekkan ilmu hipnosis, disebut

sebagai hipnotis.

Sedangkan hipnoterapi adalah ilmu hipnosis yang lebih dalam dibandingkan dengan yang

dipelajari oleh seorang hipnotis. Hipnoterapi digunakan untuk menterapi seseorang yang

mengalami gangguan dalam hidupnya. Maka hipnoterapis adalah seorang yang telah menguasai

betul ilmu hipnosis yang lebih dalam dari seorang hipnotis serta digunakan untuk membantu
orang lain. Dalam konteks ini, membantu adalah melakukan terapi terhadap orang yang

mengalami gangguan dalam dirinya terutama yang disebabkan oleh pikiran. Karena perlu kita

ketahui bahwa hampir kebanyakan penyakit, disebabkan oleh pikiran kita sendiri. Apa yang kita

pikirakan, itulah yang akan terjadi pada kenyataannya. Dan beberapa gangguan yang terjadi pada

pikiran kita, akan memberikan dampak kepada badan kita. Sebagai contoh adalah ketika

seseorang ingin melakukan presentasi dihadapan banyak orang, maka kadang yang terjadi adalah

terjadi rasa gugup, badan gemetaran, keluar keringat dingin,bolak balik ke toilet, berbicara

menjadi terbata-bata dan sebagainya. Itu adalah sedikit contoh yang dapat sedikit anda sering

hadapi. Hipnoterapis adalah orang yang akan membantu anda menghilangkan gangguan

gangguan yang terjadi dalam diri anda yang disebabkan oleh pikiran anda. Berikut adalah

beberapa hal yang biasanya ditangani oleh seorang hipnoterapis :

* Stress Management, Minder, Latah

* Phobia, Trauma, Kecemasan

* Psikosomastis

* Masalah Anak

* Motivasi

* Sports Improvement

* Anxiety

* Meningkatkan Konsentrasi

* Perilaku

* Self Improvement

* Weight Control

* Sleeping Problems

* Physical Healing

* Menemukan tujuan hidup

* Meningkatkan kepercayaan diri


* Meningkatkan kualitas belajar

* Meningkatkan konsentrasi

* Menemukan misi hidup

* Relationship Issues

* Menghilangkan Mental blok

* Tidak bisa memaafkan orang lain sehingga menghalangi kesuksesan

* Meningkatkan Performance Kerja

* Pain Management dan segala yang berkaitan dengan cara kerja pikiran.

Itu adalah sedikit gambaran perbedaan antara hipnotis dengan hipnoterapi. Sehingga jangan

sampai anda salah persepsi dan salah anggapan mengenai hipnotis dan hipnoterapi. Serta jangan

sampai anda salah menganggap bahwa hipnosis adalah kejahatan atau hal hal negatif lainnya.

Karena ilmu tersebut digunakan untuk membantu orang sehingga mereka hidup menjadi lebih

baik dan terbebas dari masalah masalah yang mengganggunya. Jadi, rubahlah persepsi anda

mulai sekarang mengenai hipotis dan hiipnoterapi. Jika anda ingin menanyakan lebih mengenai

hipnotis dan hipnoterapi, silahkan anda berikan komentar di bawah artikel ini. Saya akan dengan

senang hati menjawab semua pertanyaan dan keraguan anda mengenai hipnotis, hipnoterapi dan

segala hal yang berhubungan dengan itu semua. Dan jika anda mencari seorang hipnoterapis

yang bisa membantu anda atau orang orang terdekat anda, anda bisa langsung menghubungi

saya.

Mulai banyaknya tayangan hipnosis di televisi beberapa tahun belakangan ini,


membuat hipnosis menjadi semakin populer di masyarakat Indonesia.
Kata hypnosis itu sendiri diartikan bermacam-macam dalam bahasa inggris. Ambil
contoh kamus Encarta, salah satu definisi hypnosis dalam kamus ini adalah
artificially induced condition: a condition that can be artificially induced in people, in
which they can respond to questions and are very susceptible to suggestions from
the hypnotist yang berarti suatu kondisi yang diinduksi sengaja sengaja di mana
orang dalam kondisi tersebut akan sangat sugestif terhadap sugesti dari hipnotis.
Kemudian kamus Merriam Webster mengartikan hypnosis sebagai a trancelike
state that resembles sleep but is induced by a person whose suggestions are readily
accepted by the subject yang kurang lebih berarti suatu kondisi seperti trance yang
mirip dengan tidur, tetapi diinduksi secara sengaja oleh seseorang yang sugestinya
siap diterima oleh subyek.
Jika kita coba menggabungkan kedua definisi di atas, kita bisa simpulkan hipnosis
adalah suatu KONDISI (PIKIRAN) yang diinduksi secara sengaja oleh seorang
hipnotis yang sugestinya siap diterima oleh subyek. Perhatikan bahwa ada kata
hipnotis yang sugestinya siap diterima oleh subyek. Jadi jika subyek tidak siap
menerima sugesti dari hipnotis, dia tidak akan bisa dibawa masuk ke kondisi
hipnosis.
Ada definisi hypnosis yang lebih baik lagi menurut saya, definisi ini dibuat oleh US
Department of Education Human Services Division. Jika kedua definisi di atas
berkaitan dengan KONDISI PIKIRAN, definisi ini berkaitan dengan suatu PROSES,
yaitu the bypass of the critical factor of the conscious mind, followed by the
establishment of selective acceptable thoughts. Artinya hipnosis adalah
terlewatinya faktor kritis dari pikiran sadar, yang diikuti dengan masuknya ide
tertentu yang dapat diterima. Ide yang berhasil melewati faktor kritis dari pikiran
sadar akan diterima oleh pikiran bawah sadar, jika tidak bertentangan dengan nilai-
nilai yang tersimpan pada pikiran bawah sadar (tentang pikiran sadar dan bawah
sadar, akan saya jelaskan pada notes selanjutnya).
Secara saintifik, tercapainya hipnosis sebagai kondisi pikiran bisa diukur dengan
EEG (electroencephalography), alat untuk mengukur aktivitas gelombang otak.
Secara garis besar, frekuensi gelombang otak yang terukur bisa dibagi menjadi 4
kelompok, yaitu beta (14-30 Hz), alpha (sekitar 7-13 Hz), theta (sekitar 4-7 Hz), dan
delta (sekitar 0,1-4 Hz). Kondisi hipnosis adalah kondisi di mana gelombang otak
yang dominan adalah alpha atau theta. Sedangkan gelombang beta akan dominan
pada kondisi pikiran sadar aktif dan banyak menganalisis, gelombang delta dominan
pada kondisi tidur tanpa mimpi. Sederhananya, kondisi hipnosis adalah kondisi
alami di mana frekuensi gelombang otak berada di antara frekuensi tidur tanpa
mimpi dan kesadaran sehari-hari. Perlu diingat juga walaupun seorang subyek telah
berada pada kondisi gelombang otak alpha atau theta, namun jika subyek tidak
siap/mau menerima sugesti dari hipnotis, ataupun sugesti yang diberikan
berlawanan dengan nilai-nilai yang tersimpan pada pikiran bawah sadar subyek, ide
tersebut tidak akan diterima dan dijalankan oleh subyek.
Dari pembahasan di atas, kita lihat bahwa sebenarnya yang memegang kontrol
adalah subyek hipnosis, bukan sang hipnotis. Oleh karena itu, ada yang
menyebutkan bahwa all hypnosis is self-hypnosis. Semua hipnosis adalah hipnosis
diri. Peran seorang hipnotis dalam suatu proses hipnosis hanya membimbing
subyek masuk kedalam kondisi hipnosis, dan memberikan sugesti, tetapi diterima
atau tidaknya sugesti ini ada di tangan subyek.
Apa saja manfaat Hipnoterapi?
Minder, kurang percaya diri

Phobia

Membebaskan diri dari grogi ketika berbicara

Stress, terlalu banyak pikiran

Depresi

Bangkit dari Kesedihan

Mengendalikan emosi/marah yang berlebihan baik terhadapa anak maupun pasangan


Menetralisir sakit hati

Menangani konflik diri

Membebaskan diri dari perasaan bersalah

Berhenti Merokok

Mengompol di waktu tidur

Panic Attack, tiba-tiba merasa ketakutan, cemas dan panik tanpa sebab

Mudah tersinggung atau sensitive terhadap kata-kata orang lain

Paranoid, atau suatu ketakutan orang lain akan mencelakakan atau selalu merasa dirinya

dalam bahaya

Menghancurkan mental block

Membebaskan diri dari psikosomatis(penyakit yang disebabkan pikiran, tubuh dicek ke

dokter tidak ada yang sakit)

Insomnia

Tidak percaya diri

Dll yang berhubungan dengan pikiran dan emosi

Apa syarat untuk dihipnoterapi?

Klien harus mempunyai KEINGINAN DARI DIRI SENDIRI untuk BEBAS dari

MASALAHNYA dan MAU diterapi. Terapi tidak dapat dilakukan dengan adanya unsur

Paksaan atau Klien merasa tidak ada yang bermasalah dengan dirinya
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN

Antropologi kesehatan merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala


sosiobudaya, biobudaya, dan ekologi budaya dari kesehatan dan kesakitan yang
dilihat dari segi-segi fisik, jiwa, dan sosial serta perawatannya masing-masing dan
interaksi antara ketiga segi ini dalam kehidupan masyarakat, baik pada tingkat
individual maupun tingkat kelompok sosial keseluruhannya.
Perkembangan antropologi kesehatan sejak permulaan dasawarsa enam puluhan
begitu pesat (seluruh universitas yang tergolong baik di AS membuka program
pengkhususan) medical anthropology. Di dunia internasional dan di Indonesia
khususnya, telah membentuk kondisi dasar bagi pengembangan dan peningkatan
mutu pendidikan maupun penambahan jumlah tenaga ahli. Dengan demikian
peranan mereka dalam penelitian berbagai masalah kesehatan dapat berkembang.
Kondisi ini bukan hanya bagi kepentingan penelitian konseptual dan teoritis tetapi
juga dalam menanggulangi masalah kesehatan bagi kepentingan masyarakat.
Foster (1981) mengembangkan Pelayanan Kesehatan Primer (PKP) sesudah
dikenal sebagai Primary Health Care (Alma Alta 1978). Deklarasi ini bertujuan untuk
mengurangi ketidakadilan pada sistem pelayanan kesehatan nasional negara
berkembang seperti Indonesia. Deklarasi ini juga menetapkan bahwa kesehatan
adalah suatu hak asasi manusia dan upaya meningkatkan derajat kesehatan
setinggi mungkin merupakan tujuan sosial yang penting.
Di pihak lain dinyatakan bahwa rakyat di setiap negara memiliki hak dan kewajiban
untuk berperan serta/berpartisipasi sosial, baik dalam perencanaan maupun
pelaksanaan pelayanan kesehatan mereka. Tahun 2000 (diharap semua di dunia)
harus mencapai tingkat kesehatan (hidup produktif) sosial ekonomi (santoso 1988)
kalau upaya yang dimaksud berhasil. Perlu dikaji karena berbagai masalah yang
telah dialami oleh institusi kesehatan PKP (antropologi kesehatan terapan)
menunjukkan peranan ilmuwan antropologi kesehatan dlm penelitian mengenai
masalah kesehatan & penanggulangan?peningkatan derajat kesehatan penduduk.
AKAR DARI ANTROPOLOGI KESEHATAN
Menelusuri antropologi kesehatan kontemporer untuk sumber yang berbeda,
dimana perkembangannya masing-masing secara relatif (tetapi tidak mutlak)
terpisah satu sama lain :

1. Perhatian ahli antropologi fisik terhadap topik-topik seperti evolusi, adaptasi,


anatomi komparatif, tipe-tipe ras, genetik dan serologi

2. Perhatian etnografi tradisional terhadap pengobatan primitif termasuk ilmu sihir


dan magic.
3. Gerakan kebudayaan & kepribadian pada akhir 1930-an & 1940-an, kerjasama
antara ahli-ahli psikiatri & antropologi.
4. Gerakan kesehatan masyarakat internasional setelah PD II.
hipnoterapis adalah orang yang mempraktekkan hipnosis untuk penyembuhan. Jika
dokter menangani masalah fisik, maka hipnoterapis menangani masalah psikologis.
Jika Anda menjadi hipnoterapis, maka Anda bisa membantu orang untuk mengatasi
fobia, trauma, stress, depresi, psikosomatis, kecemasan, minder, gagap, latah,
perasaan yang labil, insomnia, obsessive compulsive, halusinasi dan masalah
psikologis lainnya.
Anda juga bisa membantu orang lain untuk menurunkan berat badan, mempercantik
diri secara alami, motivasi berhenti merokok, mengubah kebiasaan buruk,
mengatasi masalah seksual, meningkatkan motivasi, daya ingat, konsentrasi,
kreativitas dan masih banyak lagi yang bisa Anda lakukan dengan hipnoterapi.
Boleh dibilang, hipnoterapi adalah kunci pembuka bagi segala masalah yang
berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku manusia.
Hipnosis (Inggris: hypnosis) adalah teknik atau praktik dalam mempengaruhi orang
lain secara sengaja untuk masuk ke dalam kondisi yang menyerupai tidur, di mana
seseorang yang terhipnotis bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, serta
menerima sugesti dengan tanpa perlawanan. Teknik ini sering dilakukan untuk
menjelajahi alam bawah sadar.
Hipnotis adalah keadaan dimana proses hipnosis dilakukan, dimana seseorang
membuat atau menyebabkan seseorang berada dalam keadaan hipnosis. . Orang
yang terhipnotis dipercaya berada dalam keadaan mental dimana perhatiannya
menjadi terfokus, terkonsentrasi, dan pikirannya lebih mudah menerima permintaan
atau sugesti.
2. SARAN
Antroplogi kesehatan yang mempunyai akar sangat luas meliputi diantaranya
tentang etnografi yang didalamnya terdapat Etnomedisn yang menangani tentang
pengobatan melalui sihir,magic dan religi.Hipnoterapi siapapun dapan
menggunakannya dan dimanapun asalkan penggunaannya tidak melanggar etika
moral kita dalam artinya pergunakan lah yang positif dalam membantu seseorang
mengatasi masalahnya, dan jangan dipergunakan untuk sesuatu yang negative
sehingga mrugikan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

1. FOSTER ANDERSON, Antropologi Kesehatan, 1986, Jakarta.

2. KOENTJARANINGRAT,Pengatar Ilmu Antropologi,1990.Jakarta

3. www.gogle.com 21 Maret 2011


MAKALAH
ILMU SOSIAL
DASAR
HUBUNGAN HIPNOT
HERAPI DENGAN
ANTROPO
LOGI KESEHATAN
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK II

UMAR HABIB NPM : 105141010


MIRTA NPM : 105141015
SEPTRIANA NPM : 105141022
NETI MAYASARI NPM : 105141014

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MITRA LAMPUNG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
TAHUN 2011
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pada Allah subhanahu wa taala yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul isu dan trend bidang Antropologi terkait dengan ilmu kesehatan yang
terkini,yaitu hubungan Hipnotherapi dengan Antropologi Kesehatan. Penulisan
makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas kuliah Ilmu Sosial Dasar . Makalah ini
disusun oleh kelompok II berdasarkan materi yang telah dipelajari dan pengkajian
secara ilmiah kelompok kami. Penulis berharap makalah ini dapat memenuhi
persyaratan kelulusan mata kuliah Ilmu Sosial Dasar . Meskipun makalah ini masih
jauh dari kesan sempurna karena keterbatasan pengetahuan kami mengenai
pengkajian HIPNOTERAPI dengan segenap kesadaran diri kami sangat
mengharapkan saran dan kritik para pembaca yang dapat membantu kami untuk
lebih memahami pengkajian isu dan trend bidang Antropologi terkait dengan ilmu
Kesehatan di Indonesia yang sangat beraneka ragam.seperti Hipnotis dan
Hipnoterapi.

Bandar Lampung, Maret 2011

Kelompok II

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek
biologis dan sosio-budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara
interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia, yang
mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia.
Antropologi kesehatan membantu mempelajari sosio-kultural dari semua
masyarakat yang berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari budaya,
diantaranya:
1. Penyakit yang berhubungan dengan kepercayaan (misfortunes)

2. Di beberapa masyarakat misfortunes disebabkan oleh kekuatan supranatural


maupun supernatural atau penyihir

3. Kelompok 'healers' ditemukan dengan bentuk yang berbeda di setiap kelompok


masyarakat

4. Healers mempunyai peranan sebagai penyembuh

5. Adapun perhatian terhadap suatu keberadaan 'sakit' atau 'penyakit' tidak secara
individual, terutama "illness dan sickness" pada keluarga ataupun masyarakat.

Jika diumpamakan sebagai kewajiban, maka tugas utama ahli antropologi


kesehatan diantaranya: bagaimana individu di masyarakat mempunyai persepsi dan
bereaksi terhadap "ill" dan bagaimana tipe pelayanan kesehatan yang akan dipilih,
untuk mengetahui mengenai budaya dan keadaan sosial di lingkungan tempat
tinggalnya.
Ada beberapa ilmu yang berhubungan dengan antropologi dan saling berkontribusi
dalam memberikan sumbangan untuk perkembangan ilmu lain. Misalnya dalam
bidang biologi, antropologi kesehatan menggambarkan teknik dan penemuan ilmu-
ilmu kedokteran dan variasinya, termasuk mikrobiologi, biokimia, genetik,
parasitologi, patologi, nutrisi, dan epidemiologi.
Hal ini memungkinkan untuk menghubungkan antara perubahan biologi yang
didapatkan dengan menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-faktor sosial dan
budaya di masyarakat tertentu. Contoh: penyakit keturunan albinism di suatu daerah
di Nusa Tenggara Timur ditransmisikan melalui gen resesif karena pernikahan
diantara anggota keluarga.
Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan sumbangan
pada ilmu kesehatan lain sebagai berikut:
1. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan
termasuk individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk
memberikan kontribusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu
masyarakat dengan tetap bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang
membangun.

Contoh pendekatan sistem, holistik, emik, relativisme yang menjadi dasar


pemikiran antropologi dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah
dan mengembangkan situasi masyarakat menjadi lebih baik.

2. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan


proses sosial budaya bidang kesehatan.

3. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam


merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan
interpretasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat.

Ada beberapa ilmu yang memberikan sumbangan terhadap antropologi kesehatan,


antara lain:
1. Antropologi fisik/biologi/ragawi, Contoh: nutrisi mempengaruhi pertumbuhan,
bentuk tubuh, variasi penyakit. Selain itu juga mempelajari evolusi penyakit
sebagai akibat faktor budaya, migrasi dan urbanisasi.
2. Etnomedisin, awalnya mempelajari tentang pengobatan pada masyarakat primitif
atau yang masih dianggap tradisional, meski dalam perkembangan lebih lanjut
stereotipe ini harus dihindari karena pengobatan tradisional tidak selamanya
terbelakang atau salah.

3. Kepribadian dan budaya, adalah observasi terhadap tingkah laku manusia di


berbagai belahan dunia. Misalnya: perawatan schizophrenia di suatu daerah untuk
mencari penyembuhan yang tepat dapat digunakan untuk mengevaluasi pola
perawatan penyakit yang sama.

4. Kesehatan Masyarakat, dimana beberapa program kesehatan bekerjasama dengan


antropologi untuk menjelaskan hubungan antara kepercayaan dan praktek
kesehatan.
Hipnoterapi
Adalah suatu bentuk bagian dari antropologi kesehatan yaitu cabang antropologi
Etnopsikiatrin yang merupakan tindakan yang mengarah pada perbuatan positif
untuk membantu seseorang dalam mengatasi masalah kesehatannya.Di Indonesia
keberadaan Hipnoterapi mendapatkan perhatian masyarakat sehingga banyak
sekali program-program hipnoterapi tersebut beredar sangat cepat baikmelalui
media elektronik maupun media masa.
Hipnoterapi merupakan bentuk pengobatan non medis yang sudah membudaya
sejak jaman dahulu,tetapi hipnoterapi dahulu masih menggunakan bahan-bahan
mantra,dewa-dewa dan lain sebagainya, tetapi untuk sekarang ini penggunaan
hipnoterapi dapat dilakukan oleh siapapun asalkan bisa berkonsentrasi.

TUJUAN
Tujuan Umum
Secara umum makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami konsep
Sosiologi dan Antropologi Kesehatan Masyarakat bidang antropologi etnomedisin
dan etnopsikitri yaitu isu dan trend sekarang tentang hipnoterapi.tetapi tidak untuk
mengajarkannya.
Tujuan Khusus
Melalui makalah ini diharapkan semua mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Umitra Lampung dapat memahami dengan sebenarnya Ilmu Sosiologi dan
Antropologi Kesehatan yang lebih seksama dalam penerapannya di masyarakat
yang kompleks.serta mengerti maksud dan pengertianya tentang hipnoterapi dan
bukan mengajarkannya,karena hipnoterapi harus ada ahli therapist tersendiri.
MANFAAT
Makalah ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan sederhana dalam menambah dan
wawasan Ilmu Sosiologi dan Antropologi yang bertujuan mendapatkan suatu
pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah Evolusi dan sejarah
kebudayaan manusia,serta dapat mengerti tentang hubungan dan pengaruh timbal
balik antara aneka gejala social di masyarakat. Memberikan gambaran isu dan trend
bidang Antropologi terkait dengan ilmu kesehatan yang terkini masih digandrungi
oleh banyak kalangan yaitu Hipnoterapi.

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN ANTROPOLOGI KESEHATAN

Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya

terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan (Solita

Sarwono, 1993). Definisi yang dibuat Solita ini masih sangat sempit karena

antropologi sendiri tidak terbatas hanya melihat penghayatan masyarakat

dan pengaruh unsur budaya saja. Antropologi lebih luas lagi kajiannya dari

itu seperti Koentjaraningrat mengatakan bahwa ilmu antropologi

mempelajari manusia dari aspek fisik, sosial, budaya (1984;76). Pengertian

Antropologi kesehatan yang diajukan Foster/Anderson merupakan konsep

yang tepat karena termakutub dalam pengertian ilmu antropologi seperti

disampaikan Koentjaraningrat di atas. Menurut Foster/Anderson,

Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit

dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya.

Pokok perhatian Kutub Biologi :

Pertumbuhan dan perkembangan manusia

Peranan penyakit dalam evolusi manusia


Paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba)

Pokok perhatian kutub sosial-budaya :


Sistem medis tradisional (etnomedisin)

Masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesionalmereka

Tingkah laku sakit

Hubungan antara dokter pasien

Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat

kepada masyarakat tradisional.


Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi Kesehatan adalah
disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budya
dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara
keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit pada manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3).
Menurut Weaver :
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yang
menangani berbagai aspek dari kesehatan dan penyakit (Weaver, 1968;1)
Menurut Hasan dan Prasad :
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai manusia yang
mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia (termasuk
sejarahnya) dari titik tolak pandangan untuk memahami kedokteran
(medical), sejarah kedokteran (medico-historical), hukum kedokteran
(medico-legal), aspek sosial kedokteran (medico-social) dan masalahmasalah
kesehatan manusia (Hasan dan Prasad, 1959; 21-22)
Menurut Hochstrasser :
Antropologi Kesehatan adalah pemahaman biobudaya manusia dan karyakaryanya,
yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan
(Hochstrasser dan Tapp, 1970; 245).Menurut Lieban :
Antropologi Kesehatan adalah studi tentang fenomena medis (Lieban 1973,
1034)
Menurut Fabrega :
Antropologi Kesehatan adalah studi yang menjelaskan:
Berbagai faktor, mekanisme dan proses yang memainkan peranan

didalam atau mempengaruhi cara-cara dimana individu-individu dan


kelompok-kelompok terkena oleh atau berespons terhadap sakit dan
penyakit.
Mempelajari masalah-masalah sakit dan penyakit dengan penekanan

terhadap pola-pola tingkahlaku. (Fabrga, 1972;167)


Dari definisi-definisi yang dibuat oleh ahli-ahli antropologi mengenai
Antropologi Kesehatan seperti tersebut di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa Antropologi Kesehatan mencakup:
1. Mendefinisi secara komprehensif dan interpretasi berbagai macam
masalah tentang hubungan timbal-balik biobudaya, antara tingkah laku
manusia dimasa lalu dan masa kini dengan derajat kesehatan dan
penyakit, tanpa mengutamakan perhatian pada penggunaan praktis dari
pengetahuan tersebut;
2. Partisipasi profesional mereka dalam program-program yang bertujuan
memperbaiki derajat kesehatan melalui pemahaman yang lebih besar
tentang hubungan antara gejala bio-sosial-budaya dengan kesehatan,
serta melalui perubahan tingkah laku sehat kearah yang diyakini akan
meningkatkan kesehatan yang lebih baik.

B. SEJARAH PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI KESEHATAN


Membicarakan sejarah munculnya dan perkembangan Antropologi
Kesehatan, maka kami harus melihat dari awal mula munculnya istilah ini
dan penelitian-penelitian mengenai hal ini. Uraian sejarah muncul dan
perkembangan antropologi kesehatan dibuat menurut urutan waktu
cetusannya:

Tahun 1849
Rudolf Virchow, ahli patologi Jerman terkemuka, yang pada tahun 1849
menulis apabila kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat
maupun yang sakit, maka apa pula ilmu yang merumuskan hukum-hukum
sebagai dasar struktur sosial, untuk menjadikan efektif hal-hal yang inheren
dalam manusia itu sendiri sehingga kedokteran dapat melihat struktur sosial
yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit, maka kedokteran dapat
ditetapkan sebagai antropologi. Namun demikian tidak dapat dikatakan
bahwa Vichrow berperan dalam pembentukan asal-usul bidang Antropologi
Kesehatan tersebut., munculnya bidang baru memerlukan lebih dari sekedar
cetusan inspirasi yang cemerlang.

Tahun 1953
Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan
terdapat pada tulisan yang ditulis Caudill berjudul Applied Anthropology
in Medicine. Tulisan ini merupakan tour the force yang cemerlang , tetapi
meskipun telah menimbulkan antusiasme, tulisan itu tidaklah menciptakan
suatu subdisiplin baru.

Tahun 1963
Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul Antropologi Kesehatan
dan Paul membicarakan Ahli Antropologi Kesehatan dalam suatu
artikel mengenai kedokteran dan kesehatan masyarakat. Setelah itu baru
ahli-ahli antropologi Amerika benar-benar menghargai implikasi dari
penelitian-penelitian tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu antropologi.
Pengesahan lebih lanjut atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah
dengan munculnya tulisan yang dibuat Pearsall (1963) yang berjudul
Medical Behaviour Science yang berorientasi antropologi, sejumlah besar
(3000 judul) dari yang terdaftar dalam bibliografi tersebut tak diragukan lagi
menampakan pentingnya sistem medis bagi Antropologi.
C. AKAR DARI ANTROPOLOGI KESEHATAN

(1) Antropologi fisik/biologi/ragawi, mulanya ilmu antropologi biologi hanya diajarkan


pada mahasiswa kedokteran, meskipun dalam perkembangannya antropologi
ragawi telah menerima sumbangan ilmu lain yaitu antropolog dan akhirnya dipelajari
juga oleh para antropolog. Contoh: nutrisi mempengaruhi pertumbuhan, bentuk
tubuh, variasi penyakit. Selain itu juga mempelajari evolusi penyakit sebagai akibat
faktor budaya, migrasi dan urbanisasi;

(2) Etnomedisin, awalnya mempelajari tentang pengobatan pada masyarakat primitif


atau yang masih dianggap tradisional, meski dalam perkembangan lebih lanjut
stereotipe ini harus dihindari karena pengobatan tradisional tidak selamanya
terbelakang atau salah termasuk di dalam nya tentang pengobatan sihir, religi,
magic, hipnotis.

(3) Kepribadian dan budaya, adalah observasi terhadap tingkah laku manusia di
berbagai belahan dunia. Misalnya: perawatan schizophrenia di suatu daerah untuk
mencari penyembuhan yang tepat dapat digunakan untuk mengevaluasi pola
perawatan penyakit yang sama;

(4) Kesehatan Masyarakat, dimana beberapa program kesehatan bekerjasama


dengan antropologi untuk menjelaskan hubungan antara kepercayaan dan praktek
kesehatan.
Perkembangan Sosiologi Kesehatan
D. ANTROPOLOGI KESEHATAN DAN EKOLOGI

1. Konsep-konsep Penting dalam Antropologi Kesehatan dan Ekologi

SISTEM adalah Agregasi atau pengelompokan objek-objek yang dipersatukan oleh beberapa

bentuk interaksi yang tetap atau saling

tergantung, sekelompok unit yang berbeda, yang dikombinasikan

sedemikian rupa oleh alam atau oleh seni sehingga membentuksuatu keseluruhan yang integral

dan berfungsi, beroperasi atau bergerak dalam satu kesatuan.

SISTEM SOSIAL-BUDAYA ATAU KEBUDAYAAN adalah keseluruhan yang integral dalam


interaksi antar manusia.
EKOSISTEM adalah suatu interaksi antar kelompok tanaman dansatwa dengan lingkungan

nonhidup mereka (Hardesty 1977;289)


Hubungan, bentuk dan fungsi kesehatan dan penyakit dari

pandangan lingkungan dan sosial-budaya.

Masalah dinamika dari konsekuensi hubungan, bentuk dan fungsi dari kesehatan dan penyakit

dengan pendekatan ekologis dan sosial-budaya.

2. Hubungan Antropologi Kesehatan dengan Ekologi

Hubungan manusia dengan lingkungan, dengan tingkahlakunya, dengan

penyakitnya dan cara-cara dimana tingkahlakunya dan penyakitnya

mempengaruhi evolusi dan kebudayaannya selalu melalui proses umpanbalik.

Pendekatan ekologis merupakan dasar bagi studi tentang masalahmasalah

epidemiologi, cara-cara dimana tingkahlaku individu dan

kelompok menentukan derajat kesehatan dan timbulnya penyakit yang

berbeda-beda dalam populasi yang berbeda-beda. Sebagai contoh pada

penyakit malaria ditemukan pada daerah berikilim tropis dan subtropis

sedangkan pada daerah beriklim dingin tidak ditemukan penyakit ini, juga
pada daerah diatas 1700 meter diatas permukaan laut malaria tidak bisa

berkembang.

Contoh lain, semakin maju suatu bangsa, penyakit yang dideritapun berbeda

dengan bangsa yang baru berkembang. Penyakit-penyakit infeksi seperti

malaria, demam berdarah, TBC, dll pada umumnya terdapat pada negaranegara

berkembang, sedangkan penyakit-penyakit noninfeksi seperti stress,

depresi, kanker, hipertensi umumnya terdapat pada negara-negara maju. Hal

ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang berbeda pada kedua

kelompok tersebut.

Kelompok manusia beradaptasi dengan lingkungannya dan manusia harus

belajar mengeksploitasi sumber-sumber yang tersedia untuk memenuhi

kebutuhannya. Interaksi ini dapat berupa sosial psikologis dan budaya yang

sering memainkan peranannya dalam mencetuskan penyakit. Penyakit

adalah bagian dari lingkungan hidup manusia.

3. Paleopatologi

Paleopatologi adalah studi mengenai penyakit-penyakit purba. Para ahli

peleopatologi melakukan studi pada tulang-tulang manusia purba, kotoran,

lukisan pada dinding, patung, mumi, dan lain lain untuk menemukan

penyakit-penyakit infeksi pada manusia purba. Studi untuk mengetahui

penyakit manusia purba dari fosil-fosil ini, pada umumnya hanya terbatas

hanya mengetahui pada penyakit-penyakit yang menunjukkan buktinya

seperti pada tulang-tulang yang dapat diidentifikasi. Sebagai contoh

kerusakan atau abses pada tulang sebagai akibat dari siphilis, TBC,

frambosia, osteomilitus, poliomilitis, kusta, dan penyakit-penyakit yang

sejenisnya adalah penyakit infeksi yang dapat dikenali.

Banyak penyakit-penyakit modern yang tidak terdapat pada penduduk


purba, bukan berarti manusia purba lebih sehat dari manusia modern tetapi

bahwa sakitnya manusia purba disebabkan oleh jenis-jenis patogen dan

faktor lingkungan yang jumlahnya lebih sedikit dari yang dialami oleh

manusia modern. Misalnya penyakit campak, rubella, cacar, gondong,

kolera dan cacar air mungkin tidak terdapat di zaman purba.

Dapat disimpulkan bahwa paleopatologi atau studi mengenai penyakit

purba, sangat banyak berhubungan dengan lingkungan untuk menemukan

penyakit-penyakit purba.

4. Epidemiologi

Epidemiologi berkenaan dengan distribusi, tempat dan prevalensi atau

terjadinya penyakit, sebagaimana yang dipengaruhi oleh lingkungan alam

atau lingkungan ciptaan manusia serta oleh tingkah laku manusia. Variabelvariabel

yang dipakai untuk melihat distribusi tempat dan prevalensi serta

tingkah laku suatu penyakit adalah perbedaan umur, jenis kelamin, statusperkawinan, pekerjaan,

hubungan suku bangsa, kelas sosial, tingkahlaku

individu, serta lingkungan alami. Faktor-faktor ini dan faktor lainnya

berperanan penting dalam distribusi dan prevalensi berbagai penyakit.

Contoh pemuda Amerika lebih banyak mengalami kecelekaan daripada

wanita muda dan orang tua, perokok lebih banyak kena kanker paru-paru

daripada bukan perokok, gondok lebih banyak menyerang penduduk

pedalaman yang tinggal di daerah pegunungan daripada penduduk pantai

yang bahan makannya kaya yodium.

Tugas seorang epidemiolog adalah bekerja untuk membuat korelasi-korelasi

dalam hal insiden penyakit dalam usaha menetapkan petunjuk tentang polapola

penyebab penyakit yang kompleks, atau tentang kemungkinankemungkinan


dalam pengawasan penyakit (Clausen; 1963:142).

Epidemiologi berusaha mencapai suatu tujuan yaitu meningkatkan derajat

kesehatan, mengurangi timbulnya semua ancaman kesehatan.

Ahli antropologi lebih menaruh minat pada ciri epidemiologi dari penyakitpenyakit

penduduk non Eropa dan Amerika, termasuk penyakit-penyakit

psikologis yang disebabkan oleh struktur budaya yang dalam Antropologi

Kesehatan disebut dengan istilah Sindroma Kebudayaan Khusus seperti

mengamuk atau histeris. Selain itu, ahli antropologi juga menaruh minat

pada studi-studi mengenai Epidemiologi Pembangunan yaitu mencari

konsekuensi-konsekuensi kesehatan yang sering bersifat mengganggu

terhadap proyek-proyek pembangunan.

E. PERANAN ANTROPOLOGI KESEHATAN DALAM

PEMBANGUNAN MASYARAKAT

Dalam bagian ini saya akan menguraikan peranan Antropologi Kesehatan


dalam menjalankan program-program pembangunan yang direncanakan
untuk memberikan perawatan kesehatan yang lebih baik pada masyarakat. Ini
berarti merupakan penerapan masalah pengetahuan Antropologi
Kesehatan dan konsekuensinya.
Fokus yang dibicarakan dalam bagian ini adalah mengenai antropologi
tentang kesehatan atau antropologi dalam kesehatan. Ini berarti membahas
kesehatan dari perspektif antropologi sebagai ahli antropologi dan
membahas ahli antropologi sebagai pekerja kesehatan.
Untuk menjadi seorang ahli antropologi kesehatan, seseorang memerlukan
dasar latihan antropologi yang baik, pengalaman penelitian, naluri terhadap
masalah, simpati terhadap orang lain dan tentu saja dapat memasuki dunia
kesehatan dan masyarakat kesehatan yang bersedia menerima kehadiran
para ahli antropologi itu.
Ahli antropologi mempunyai banyak ladang di dalam lembaga kesehatan
atau masyarakat kesehatan sebagai tempat kajiannya seperti rumah sakit
jiwa, rumahsakit umum, dokter praktek, para pasien, sekolah-sekolahkedokteran,
klinik-klinik, puskesmas dan masyarakat kesehatan lainnya.
Metode-metode penelitian yang sama seperti yang dipergunakan ahli
antropologi pada umumnya dalam penelitian tradisional dapat diterapkan
kepada lingkungan-lingkungan itu (masyarakat kesehatan). Pranatapranata
kesehatan dalam arti yang luas adalah sejumlah lapangan penelitian
yang sangat produktif bagi para ahli antropologi. Namun tidaklah cukup jika
hanya pranata kesehatan saja yang dipelajari. Para ahli antropologi harus
dapat memasuki pranata itu. Meneliti pranata kesehatan dalam masyarakat
tradisional tidak memerlukan para tenaga kesehatan, tetapi meneliti
masyarakat kesehatan tidak cukup seorang ahli antropologi, tetapi ia harus
diterima dalam pranata masyarkat kesehatan dan membutuhkan bantuan
tenaga profesional kesehatan yang lain.

Kegunaan Antropologi Kesehatan


Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan budaya.
Budaya merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan
bagaimana cara memandang dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya,
dan bagaimana berhubungan dengan orang lain, kekuatan supernatural atau Tuhan
serta lingkungan alamnya. Budaya itu sendiri diturunkan dari suatu generasi ke
generasi selanjutnya dengan cara menggunakan simbol, bahasa, seni, dan ritual
yang dilakukan dalam perwujudn kehidupan sehari-hari.
Di sisi lain, latar belakang budaya mempunyai pengaruh yang penting dalam
berbagai aspek kehidupan manusia (kepercayaan, perilaku, persepsi, emosi,
bahasa, agama, ritual, struktur keluarga, diet, pakaian, sikap terhadap sakit, dll).
Selanjutnya, hal-hal tersebut tentunya akan mempengaruhi status kesehatan
masyarakat dan pola pelayanan kesehatan yang asa di masyarakat tersebut.
Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan sumbangan pada
ilmu kesehatan lain sebagai berikut:

(1) Memberikan suatu cara untuk memandang masysrakat secara keseluruhan


termasuk individunya.

(2) Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan
proses sosial budaya bidang kesehatan.

(3) Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam
merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan
iterpretasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat.

Dalam sosiologi kesehatan dikenal beberapa istilah yang menunjukkan sumbangan


atau peran sosiologi pada bidang kesehatan, yaitu:

(1) Sociology in Medicine, adalah sosiolog yang bekerjasama secara langsung


dengan dokter dan staf kesehatan lainnya di dalam mempelajari faktor sosial yang
relevan dengan terjadinya gangguan kesehatan ataupun sosiolog berusaha
berhubungan langsung dengan perawatan pasien atau untuk memecahkan problem
kesehatan masyarakat.
Hal ini menunjukkan bahwa fenomena sosial dapat menjadi faktor penentu atau
mempengaruhi orang-orang untuk menangani penyakit atau mempengaruhi
kesehatan mereka ataupun tingkahlaku lain setelah sakit dan penyakit terjadi;
(2) Sociology of Medicine, berhubungan dengan organisasi, nilai, kepercayaan
terhadap praktek kedokteran sebagai bentuk dari perilaku manusia yang berada
dalam lingkup pelayanan kesehatan, misalnya bentuk pelayanan kesehatan,
sumberdaya manusia untuk membangun kesehatan, pelatihan petugas kesehatan;

(3) Sociology for medicine berhubungan dengan srategi metodoli yang


dikembangkan sosiologi untuk kepentingan bidang pelayanan kesehatan. Misalnya
teknik skala pengukuran Thurstone, Likert, Guttman yang membantu mengenali
atau mengukur skla sikap.
(4) Sociology from medicine menganalisa lingkungan kedokteran dari perspektif
sosial. Misalnya bagaimana pola pendidikan, perilaku, gaya hidup para dokter, atau
sosialisasimahasiswa kedokteran selama mengikuti pendidikan kedokteran;

(5) Sociology at medicine merupakan bagian yang lebih banyak mengamati orientasi
politik dan ideology yang berhubungan dengan kesehatan. Misalnya, bagaimana
suatu struktur pengobatan Western akan mempengaruhi perubahan pola
pengobatan sekaligus merubah pola interaksi masyarakat;

(6) Sociology around medicine menunjukkan bagaimana sosiologi menjadi bagian


atau berinteraksi dengan ilmu lain seperti antropologi, ekonomi, etnologi, etik,
filosofi, hukum mapun bahasa.

HIPNOTHERAPY
Apa itu Hipnoterapis? - Hipnoterapis atau bahasa inggrisnya Hypnotherapist itu
sebuah profesi seperti dokter dan psikolog. Mudahnya, hipnoterapis adalah orang
yang mempraktekkan hipnosis untuk penyembuhan. Jika dokter menangani
masalah fisik, maka hipnoterapis menangani masalah psikologis. Jika Anda menjadi
hipnoterapis, maka Anda bisa membantu orang untuk mengatasi fobia, trauma,
stress, depresi, psikosomatis, kecemasan, minder, gagap, latah, perasaan yang
labil, insomnia, obsessive compulsive, halusinasi dan masalah psikologis lainnya.
Anda juga bisa membantu orang lain untuk menurunkan berat badan, mempercantik
diri secara alami, motivasi berhenti merokok, mengubah kebiasaan buruk,
mengatasi masalah seksual, meningkatkan motivasi, daya ingat, konsentrasi,
kreativitas dan masih banyak lagi yang bisa Anda lakukan dengan hipnoterapi.
Boleh dibilang, hipnoterapi adalah kunci pembuka bagi segala masalah yang
berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku manusia.
Hipnosis (Inggris: hypnosis) adalah teknik atau praktik dalam mempengaruhi orang
lain secara sengaja untuk masuk ke dalam kondisi yang menyerupai tidur, di mana
seseorang yang terhipnotis bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, serta
menerima sugesti dengan tanpa perlawanan. Teknik ini sering dilakukan untuk
menjelajahi alam bawah sadar.
Hipnotis adalah keadaan dimana proses hipnosis dilakukan, dimana seseorang
membuat atau menyebabkan seseorang berada dalam keadaan hipnosis. . Orang
yang terhipnotis dipercaya berada dalam keadaan mental dimana perhatiannya
menjadi terfokus, terkonsentrasi, dan pikirannya lebih mudah menerima permintaan
atau sugesti.
Sejarah hipnosis
Istilah
Istilah hipnotisme (hipnotis) dan hipnosis pertama kali diperkenalkan oleh James
Braid, seorang dokter bedah asal Skotlandia pada tahun 1841-1842 yang
merupakan singkatan dari syaraf tidur (neuro-hypnotism). Praktik hipnosis oleh
James Braid pada awalnya berdasarkan teknik yang dikembangkan oleh Franz
Anton Mesmer dan pengikutnya yaitu aliran Mesmerisme atau magnet hewani,
namun teorinya berbeda dalam penerapan prosedurnya.
Pengamatannya tentang hipnosis mulanya berawal dari penemuan komite Perancis,
yang dilanjutkan dengan pengenalan buku Elements of the Philosophy of the
Human Mind (Elemen-elemen Filosofis Pikiran Manusia) (1827) oleh Dugald
Stewart, seorang filsuf berpengaruh dari Scottish School of Common Sense
(Sekolah Skotlandia Untuk Pikiran yang Berakal). Filsuf ini mendorong para dokter
untuk melestarikan komponen-komponen dari Mesmerisme dengan
menggantikannya menggunakan interpretasi baru menggunakan akal sehat
berdasarkan hukum fisiologi dan psikologis.
James Braid mendeskripsikan istilah hipnotis, atau tidurnya syaraf, sebagai kondisi
di saat sistem syaraf dihentakkan dengan pikiran buatan. Proses ini membuat
hipnotis berbeda dengan kondisi tertidur atau tersadar (bangun) pada umumnya.
Praktik hipnosis
Praktik-praktik hipnotis pada awalnya dikenal sebagai teknik meditasi dari Timur
(oriental). Praktik-praktik hipnotis yang dilakukan kini memiliki kesamaan dengan
berbagai bentuk meditasi yoga oleh agama Hindu dan praktik-praktik spiritual kuno,
seperti yang dideskripsikan oleh tulisan Persia kuno tentang berbagai macam ritual
agama dan ritual penyembuhan yang dilakukan di Timur.
Dalam tulisannya di Kekuatan Pikiran diatas Kekuatan Jasmani, walaupun James
Braid menentang dalil-dalil kepercayaan pada fenomena ini, namun tulisannya
menunjukkan bahwa meditasi dari Timur menghasilkan efek-efek hipotisme dalam
kesendirian, tanpa hadirnya seseorang yang menghipnotis, sehingga ia melihatnya
sebagai bukti bahwa hipnotisme terdapat dalam praktik-praktik kuno meditasi dan
bukan dari teori-teori moderen maupun praktik aliran mesmerisme..
[sunting] Kontroversi hipnotis
Walaupun secara umum efek-efek dari hipnosis diakui, namun banyak perbedaan
pendapat antara kalangan ilmuan dan klinis tentang bagaimana hipnosis bekerja.
Psikologis E.M Thorton (1976) memperluas analogi tentang hubungan antara
hipnosis, aliran mesmerisme, dan sihir. Ia menekankan bahwa subyek yang
dihipnotis pada dasarnya diminta untuk menuju kondisi seperti pasien epilepsi
ditirukan seperti sebuah parodi. Apabila subyek terlihat seperti kerasukan, maka hal
ini diakibatkan karena kondisi kerasukan melibatkan konteks yang mirip secara
sosio-kognitif, layaknya seseorang yang menerima peran yang diberikan kepadanya
dan merasakan hubungan antara yang meminta dan diminta. Bagaimanapun
hipnosis dilakukan, pada dasarnya hipnotisme, aliran mesmerisme, histeria, dan
kerasukan setan memiliki dasar yang sama dimana konstruksi sosial di rancang
oleh pelaku terapi yang antusias akan hal ini, pelaku pertunjukan (showmen), dan
pendeta-pendeta atau pelaku ritual agama pada satu sisi dan disisi lain ada orang-
orang yang mudah percaya, penuh imajinasi, penuh kesediaan, diikuti dengan
kebutuhan emosional yang tinggi akan kemampuan orang lain untuknya
Psikoterapi. Psikoterapi adalah suatu cara yang digunakan untuk membantu orang lain

mencapai perubahan psikologis. Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psychotherapist

atau Teknik-teknik psikoterapi bisa Anda gunakan untuk mengubah pikiran, perasaan, persepsi,

kepribadian, perilaku, kebiasaan dan segala komponen psikologis yang ada dalam diri seseorang.

Teknik psikoterapi yang diajarkan Pak Indra sangat praktis, terbukti efektif dan mudah dipahami

oleh siapapun. Psikoterapi adalah teknik-teknik terapi pikiran yang bisa dilakukan dengan atau

tanpa hipnosis. Psikoterapi tidak hanya untuk mengatasi masalah psikologis, tapi juga untuk

pengembangan diri atau peningkatan SDM.


Hipnoterapi. Hipnoterapi adalah psikoterapi yang dilakukan pada klien dalam kondisi

hipnosis. Hipnosis sendiri tidak bisa menyembuhkan apapun. Dalam proses hipnoterapi, hipnosis

berfungsi sebagai katalis. Maksudnya, kondisi hipnosis bisa melipatgandakan hasil psikoterapi

dibandingkan apabila psikoterapi dilakukan dalam kondisi biasa. Dalam pelatihan ini akan

dibahas secara mendetail langkah demi langkah bagaimana cara mengatasi berbagai kasus
populer yang bernilai ekonomi tinggi seperti menurunkan berat badan, menghilangkan rasa takut

dan terapi untuk masalah seksual.

BAB III
PEMBAHASAN

Pengobatan Alternative dengan Hipnoterapi

Sejarah hypnosis
Istilah hipnotisme (hipnotis) dan hipnosis pertama kali diperkenalkan oleh James
Braid, seorang dokter bedah asal Skotlandia pada tahun 1841-1842 yang
merupakan singkatan dari syaraf tidur (neuro-hypnotism). Praktik hipnosis oleh
James Braid pada awalnya berdasarkan teknik yang dikembangkan oleh Franz
Anton Mesmer dan pengikutnya yaitu aliran Mesmerisme atau magnet hewani,
namun teorinya berbeda dalam penerapan prosedurnya.
Pada tahun 1734-1815 seorang dokter berkebangsaan Inggris memperkenalkan metode

pengobatan medical hipnosis atau yang sekarang lebih dikenal hipnoterapi. Terapi ini diterapkan
untuk psikoterapi, mencegah timbulnya ganguan kesehatan (prevention of diseases), peningkatan

taraf kesehatan (health promotion) serta untuk upaya rehabilitasi lainnya.

Pengamatannya tentang hipnosis mulanya berawal dari penemuan komite Perancis,


yang dilanjutkan dengan pengenalan buku Elements of the Philosophy of the
Human Mind (Elemen-elemen Filosofis Pikiran Manusia) (1827) oleh Dugald
Stewart, seorang filsuf berpengaruh dari Scottish School of Common Sense
(Sekolah Skotlandia Untuk Pikiran yang Berakal). Filsuf ini mendorong para dokter
untuk melestarikan komponen-komponen dari Mesmerisme dengan
menggantikannya menggunakan interpretasi baru menggunakan akal sehat
berdasarkan hukum fisiologi dan psikologis.
James Braid mendeskripsikan istilah hipnotis, atau tidurnya syaraf, sebagai kondisi
di saat sistem syaraf dihentakkan dengan pikiran buatan. Proses ini membuat
hipnotis berbeda dengan kondisi tertidur atau tersadar (bangun) pada umumnya.
Praktik hipnosis
Praktik-praktik hipnotis pada awalnya dikenal sebagai teknik meditasi dari Timur
(oriental). Praktik-praktik hipnotis yang dilakukan kini memiliki kesamaan dengan
berbagai bentuk meditasi yoga oleh agama Hindu dan praktik-praktik spiritual kuno,
seperti yang dideskripsikan oleh tulisan Persia kuno tentang berbagai macam ritual
agama dan ritual penyembuhan yang dilakukan di Timur.
Dalam tulisannya di Kekuatan Pikiran diatas Kekuatan Jasmani, walaupun James
Braid menentang dalil-dalil kepercayaan pada fenomena ini, namun tulisannya
menunjukkan bahwa meditasi dari Timur menghasilkan efek-efek hipotisme dalam
kesendirian, tanpa hadirnya seseorang yang menghipnotis, sehingga ia melihatnya
sebagai bukti bahwa hipnotisme terdapat dalam praktik-praktik kuno meditasi dan
bukan dari teori-teori moderen maupun praktik aliran mesmerisme..
Kontroversi hipnotis
Walaupun secara umum efek-efek dari hipnosis diakui, namun banyak perbedaan
pendapat antara kalangan ilmuan dan klinis tentang bagaimana hipnosis bekerja.
Psikologis E.M Thorton (1976) memperluas analogi tentang hubungan antara
hipnosis, aliran mesmerisme, dan sihir. Ia menekankan bahwa subyek yang
dihipnotis pada dasarnya diminta untuk menuju kondisi seperti pasien epilepsi
ditirukan seperti sebuah parodi. Apabila subyek terlihat seperti kerasukan, maka hal
ini diakibatkan karena kondisi kerasukan melibatkan konteks yang mirip secara
sosio-kognitif, layaknya seseorang yang menerima peran yang diberikan kepadanya
dan merasakan hubungan antara yang meminta dan diminta. Bagaimanapun
hipnosis dilakukan, pada dasarnya hipnotisme, aliran mesmerisme, histeria, dan
kerasukan setan memiliki dasar yang sama dimana konstruksi sosial di rancang
oleh pelaku terapi yang antusias akan hal ini, pelaku pertunjukan (showmen), dan
pendeta-pendeta atau pelaku ritual agama pada satu sisi dan disisi lain ada orang-
orang yang mudah percaya, penuh imajinasi, penuh kesediaan, diikuti dengan
kebutuhan emosional yang tinggi akan kemampuan orang lain untuknya

Di Indonesia, hipnosis sudah diakui sebagai salah satu alternatif penyembuhan yang telah teruji

kebenarannya. Bahkan hipnosis kedoteran sudah menjadi seminar resmi bagi calon psikiater di

FKUI. Sedangkan di RSPAD Gatot Subroto sebagai pusat hipnosis kedokteran pertama,

menerapkan hipnodonsi (dental Hypnosis) untuk dokter gigi serta para psikiaternya. Jadi, jangan

takut untuk mencoba manfaat hipnoterapi.

Hipnoterapi Bukan Gendam

Anggapan masarakat terhadap hipnoterapi sering diasumsikan sama dengan metode gendam

yang sering digunakan untuk praktek kejahatan, keduanya memang sama menggunakan
gelombang elektromanetik dan energi dalam tubuh manusia, namun ada perbedaan mendasar

dalam penerapannya. Menurut Dr. Erwin, hipnoterapi bukanlah gendam atau ilmu sihir. Seperti

yang banyak digunakan dalam kasus kejahatan, korban dibuat tidak sadar dan menyerahkan apa

yang dimilikinya. Dalam hipnoterapi, si pasen dijadikan subjek aktif yang dipandu secara sadar

dan mau menerima apa yang di lakukan terapis sehingga melakukan energinya sendiri untuk

penyembuhan dimaksud. Sedangkan dalam gendam yang terjadi adalah proses magnetisme, yaitu

si korban/pasien menjadi obyek pasif dan secara tidak sadar dipengaruhi energi dari si pelaku

kejahatan.

Cara Kerja Hipnoterapi

Istilah hipnoterapi mengacu dari kata Hypno bahasa Yunani berarti tidur. Memang terapi

penyembuhan hipnoterapi diawali dengan mengkondisikan pasien dalam fase relaksasi (seperti

orang tertidur) sebelum dilakukan terapi inti. Hipnoterapi bekerja pada jiwa bawah sadar (alpha

state) manusia. Untuk membangkitkan jiwa bawah sadarnya, pasien dalam kondisi relaksasi atau

atau mengistirahatkan jiwa sadarnya. Saat jiwa sadarnya beristirahat maka jiwa bawah sadarnya

akan muncul. Dalam kondisi ini rekaman bawah sadarnya seperti gangguan kesehatan yang

dirasakan akan diketahui. Rekaman bawah sadar yang salah atau keliru akan diperbaharui

dengan memberikan sugesti-sugesti positif oleh terapis melalui hipnoterapi. Sugesti ini diberikan

secara terus menerus hingga keadaan dimana rekaman bawah sadar yang keliru menghilang dan

digantikan oleh sugesti positif . Jadi cara Kerja hipnoterapi bermain di piranti lunak atau

badan halus/roh dalam tubuh manusia, papar Dr. Erwin.

Dari pengalaman praktek Dr. Erwin, tingkat keberhasilannya sugesti positif pada pasien berbeda

masing-masing orang. Tergantung ganguan berat-ringanya penyakit yang diderita serta kemauan

untuk sembuh dari dalam diri pasien. Hipnoterapi tidak bisa langsung menyembuhkan dalam

satu atau dua kali terapi, seperti kasus kecanduan narkoba atau pasien ingin berhenti merokok.

Jika kecanduan narkoba atau merokok sudah sangat berat, untuk sembuh total proses terapi bisa

selama dua tahun. Untuk mempercepat kesembuhan, pasien juga harus proaktif dan mempunyai
kemauan yang kuat untuk sembuh. Dalam hipnoterapi, terapis hanya berperan sebagai fasilitator,

pasien harus kooperatif dan sebagai subyek aktif. Agar proses terapi tepat sasaran, pasin harus

benar-benar memahami betul maksud dan tujuan hipnoterapi. Harus ada kesepakatan antara

pasien dan terapis, karena pasienlah sebenarnya yang paling tau apa yang dideritanya, tutur

dokter yang praktek di Klinik Prorevital di daerah Cempaka Putih dan RSPAD Jakarta.

Sembuhkan Stres, Depresi dan Fobia

Hipnoterapi lebih efektif digunakan untuk mengobati ganguan kesehatan yang sifatnya

fungsional. Ganguan kesehatan karena defisiensi organik dalam tubuh maupun defisiensi zat dari

luar tubuh tidak bisa disembuhkan. Seperti kasus kekurangan zat gizi tertentu, dehidrasi atau

ganguan penyakit kulit, tetap harus diobati dengan pengobatan medis yang lain, tidak bisa

dengan hipnoterapi. Begitu juga kasus trauma fisik seperti patah tulang, tandas Dr. Erwin. Dalam

prakteknya, Dr.Erwin lebih banyak menangani penyakit akibat ganguan neurosis, seperti stres,

depresi, fobia, atau rasa cemas yang berlebihan.

Ganguan kejiwaan seperti stres lebih mudah disembuhkan dengan hipnoterapi, dengan

memberikan sugesti, pasien bisa ditenangkan. Kebanyakan orang melakukan tindakan fisik untuk

pencegahan dan penyembuhan penyakit kejiwaan. Penyakit jenis ini lebih tepat diobati dengan

hipnoterapi, karena yang sakit bukan fisiknya namun jiwanya. Ganguan bioplasmik juga bisa

disembuhkan dengan hipnoterapi. Ganguan bioplasmik biasanya ditandai dengan menurunnya

ketahanan fisik dan mental.

Self Healing

Selain dilakukan oleh terapis, hipnoterapi juga bisa dilakukan untuk penyembuhan diri sendiri

atau self healing. Sebenarnya beberapa penyakit sumbernya dari pikiran kita. Ramalan diri

sendiri atau sugesti hipnosis seringkali menjadi nyata karena pikiran kita yang memasukan

sugesti dalam proses pemikiran. Seperti saat kita kehujanan, di dalam pikiran kita akan

tersugesti, saya akan sakit kepala atau pusing karena kehujanan. Akibatnya tubuh benar-benar

mengalami sakit kepala. Padahal jika ditanamkan sugesti saya akan sehat dan tidak akan terjadi
apa-apa maka sakitpun tidak akan datang. Fenomena seperti ini yang disebut oleh pengobatan

memdis barat sebagai efek plasebo.

Banyak penyakit bisa disembuhkan dengan autohipnosis, berdasarkan pengalaman praktek Dr.

Erwin, penyakit seperti ketergantungan narkoba, stres, vertigo, insomnia, fobia, migrain, hingga

menguruskan bebrat badan bisa disembuhkan dengan autohipnosis. Pada kondisi orang sehat,

autohipnosis juga bisa digunakan untuk menghindari rekaman negatif, mencegah timbulnya

penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh. Ketika tercapai kondisi badan yang sehat, daya

tahan tubuh juga meningkat dan badan menjadi tidak mudah sakit. Kemampuan melakukan

autohipnosis bisa dipelajari dengan kursus hipnoterapi, dengan 20 kali pertemuan, biasanya Anda

sudah bisa melakukan autohipnosis.

Efek Negatif dan Positif

Kelebihan hipnoterapi adalah murah, karena bisa dilakukan sendiri. Hipnoterapi juga relatif lebih

efektif menghilangkan rasa nyeri dibandingkan pengobatan analgesik, termasuk morfin

sekalipun. Hipnoterapi juga aman tanpa efek negatif seperti efek ketergantungan. Walaupun

relatif aman, hipnoterapi mempunyai efek samping. Pada beberapa pasien bia menimbulkan

abreaksi. Suatu keadaan dimana pasien keluar dari rekaman bawah sadarnya secara serentak.

Akibatnya bisa menimbulkan rasa kekesalan atau kesedihan secara berlebihan, reaksinya pasien

bisa tidak terkendali, namun kondisi biasanya tidak berlangsung lama dan bisa dikendalikan oleh

terapis.

Perbedaan Hipnotis dengan Hipnoterapis

Hipnotis, kata yang akrab kita dengar dimana mana, tetapi apakah kita tahu apa arti sebenarnya

dari hipnotis itu ? Umumnya kata hipnotis akrab dengan kejahatan, acara entertainment TV atau

anggapan anggapan lainnya. Tapi, apakah anggapan atau arti hipnotis yang sebenarnya adalah

seperti itu? Tentu saja bukan ! Maka dari itu dengan membaca artikel ini, akan memperjelas bagi

anda yang belum tahu betul arti sebenarnya dari istilah hipnotis. Baiklah untuk sedikit

membantu, saya akan memberi contoh sebagai berikut. Seorang pemain piano akrab dengan
panggilan pianis, sedangkan pemain gitar akrab dengan gitaris, penyanyi akrab juga didengar

dengan vokalis. Begitu juga arti sebenarnya dari hipnotis. Hipnotis adalah panggilan bagi

seseorang yang mampu melakukan teknik hipnosis dengan baik dan benar. Apa itu hipnosis?

hipnosis adalah suatu kondisi dimana seseorang sangat terbuka untuk menerima sugesti yang

diberikan kepadanya dan memberikan respon terhadap sugesti tersebut, dalam hal ini sugesti

yang dimaksudkan adalah sugesti yang diberikan oleh hipnotis. Mungkin itu terdengar agak

seram bagi segelintir orang. Karena berbau dengan pikiran tentunya orang terkadang memiliki

pandangan bahwa hipnosis adalah ilmu yang mempelajari bagaimana bisa menguasai pikiran

orang lain, menyuruh orang lain melakukan kegiatan atau hal yang kita inginkan tanpa ia sadari.

Itu merupakan beberapa contoh pandangan pandangan yang salah. Disini saya ingin

meluruskan anggapan anggapan yang salah tersebut, sehingga masyarakat Indonesia tidak

selalu termakan oleh kata kata negatif yang padahal mereka tidak ketahui apakah arti dari kata

kata itu benar atau tidak pada kenyataannya.

Disini saya akan meluruskan arti dari Hipnotis dan Hipnoterapi. Sebelumnya, kita kembali

kepada arti dari hipnosis itu sendiri. Hipnosis memang keadaan dimana seseorang sangat terbuka

untuk menerima sugesti dan memberikan respon atas sugesti tersebut, tetapi bukanlah ilmu yang

membuat kuta dapat memerintah orang lain semau hati kita, menguasai pikiran orang lain.

Mungkin anda sering melihat itu terjadi di televisi. Tapi, apakah anda yakin bahwa itu semua

benar? ataukah itu semua hanya rekayasa belaka? Mungkin anda hanya melihat sekilas dari

televisi dan membuat anggapan sendiri dan arti sendiri mengenai hipnosis itu. Beberapa hal yang

anda saksikan dalam televisi ada yang benar dan ada yang tidak benar. Maksud saya adalah

bahwa tidak semua yang anda saksikan dalam televisi itu semua adalah benar seutuhnya. Karena

acara dengan menggunakan hipnosis itu tampil di televisi, maka harus dibuat benar benar

menarik. Seakan-akan memang orang itu terhipnosis dengan sangat mudahnya. Tetapi,

sebenarnya mereka sebelumnya telah di hipnosis terlebih dahulu di belakang panggung, sehingga

ketika mereka naik ke panggung, sudah dengan sangat mudahnya mereka masuk ke dalam
kondisi hipnosis. Jadi, hipnosis adalah ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana kita dapat

memasukan informasi ke dalam pikiran seseorang secara halus, sehingga itu dapat diterima

dengan baik oleh orang itu, tetapi tanpa adanya pertentangan dengan kepercayaan dari orang

tersebut, tetapi itu semua tidak dapat dilakukan jika orang itu MENOLAK untuk dihipnosis.

Sedangkan orang yang melakukan ilmu tersebut atau mempraktekkan ilmu hipnosis, disebut

sebagai hipnotis.

Sedangkan hipnoterapi adalah ilmu hipnosis yang lebih dalam dibandingkan dengan yang

dipelajari oleh seorang hipnotis. Hipnoterapi digunakan untuk menterapi seseorang yang

mengalami gangguan dalam hidupnya. Maka hipnoterapis adalah seorang yang telah menguasai

betul ilmu hipnosis yang lebih dalam dari seorang hipnotis serta digunakan untuk membantu

orang lain. Dalam konteks ini, membantu adalah melakukan terapi terhadap orang yang

mengalami gangguan dalam dirinya terutama yang disebabkan oleh pikiran. Karena perlu kita

ketahui bahwa hampir kebanyakan penyakit, disebabkan oleh pikiran kita sendiri. Apa yang kita

pikirakan, itulah yang akan terjadi pada kenyataannya. Dan beberapa gangguan yang terjadi pada

pikiran kita, akan memberikan dampak kepada badan kita. Sebagai contoh adalah ketika

seseorang ingin melakukan presentasi dihadapan banyak orang, maka kadang yang terjadi adalah

terjadi rasa gugup, badan gemetaran, keluar keringat dingin,bolak balik ke toilet, berbicara

menjadi terbata-bata dan sebagainya. Itu adalah sedikit contoh yang dapat sedikit anda sering

hadapi. Hipnoterapis adalah orang yang akan membantu anda menghilangkan gangguan

gangguan yang terjadi dalam diri anda yang disebabkan oleh pikiran anda. Berikut adalah

beberapa hal yang biasanya ditangani oleh seorang hipnoterapis :

* Stress Management, Minder, Latah

* Phobia, Trauma, Kecemasan

* Psikosomastis

* Masalah Anak

* Motivasi
* Sports Improvement

* Anxiety

* Meningkatkan Konsentrasi

* Perilaku

* Self Improvement

* Weight Control

* Sleeping Problems

* Physical Healing

* Menemukan tujuan hidup

* Meningkatkan kepercayaan diri

* Meningkatkan kualitas belajar

* Meningkatkan konsentrasi

* Menemukan misi hidup

* Relationship Issues

* Menghilangkan Mental blok

* Tidak bisa memaafkan orang lain sehingga menghalangi kesuksesan

* Meningkatkan Performance Kerja

* Pain Management dan segala yang berkaitan dengan cara kerja pikiran.

Itu adalah sedikit gambaran perbedaan antara hipnotis dengan hipnoterapi. Sehingga jangan

sampai anda salah persepsi dan salah anggapan mengenai hipnotis dan hipnoterapi. Serta jangan

sampai anda salah menganggap bahwa hipnosis adalah kejahatan atau hal hal negatif lainnya.

Karena ilmu tersebut digunakan untuk membantu orang sehingga mereka hidup menjadi lebih

baik dan terbebas dari masalah masalah yang mengganggunya. Jadi, rubahlah persepsi anda

mulai sekarang mengenai hipotis dan hiipnoterapi. Jika anda ingin menanyakan lebih mengenai

hipnotis dan hipnoterapi, silahkan anda berikan komentar di bawah artikel ini. Saya akan dengan

senang hati menjawab semua pertanyaan dan keraguan anda mengenai hipnotis, hipnoterapi dan
segala hal yang berhubungan dengan itu semua. Dan jika anda mencari seorang hipnoterapis

yang bisa membantu anda atau orang orang terdekat anda, anda bisa langsung menghubungi

saya.

Mulai banyaknya tayangan hipnosis di televisi beberapa tahun belakangan ini,


membuat hipnosis menjadi semakin populer di masyarakat Indonesia.
Kata hypnosis itu sendiri diartikan bermacam-macam dalam bahasa inggris. Ambil
contoh kamus Encarta, salah satu definisi hypnosis dalam kamus ini adalah
artificially induced condition: a condition that can be artificially induced in people, in
which they can respond to questions and are very susceptible to suggestions from
the hypnotist yang berarti suatu kondisi yang diinduksi sengaja sengaja di mana
orang dalam kondisi tersebut akan sangat sugestif terhadap sugesti dari hipnotis.
Kemudian kamus Merriam Webster mengartikan hypnosis sebagai a trancelike
state that resembles sleep but is induced by a person whose suggestions are readily
accepted by the subject yang kurang lebih berarti suatu kondisi seperti trance yang
mirip dengan tidur, tetapi diinduksi secara sengaja oleh seseorang yang sugestinya
siap diterima oleh subyek.
Jika kita coba menggabungkan kedua definisi di atas, kita bisa simpulkan hipnosis
adalah suatu KONDISI (PIKIRAN) yang diinduksi secara sengaja oleh seorang
hipnotis yang sugestinya siap diterima oleh subyek. Perhatikan bahwa ada kata
hipnotis yang sugestinya siap diterima oleh subyek. Jadi jika subyek tidak siap
menerima sugesti dari hipnotis, dia tidak akan bisa dibawa masuk ke kondisi
hipnosis.
Ada definisi hypnosis yang lebih baik lagi menurut saya, definisi ini dibuat oleh US
Department of Education Human Services Division. Jika kedua definisi di atas
berkaitan dengan KONDISI PIKIRAN, definisi ini berkaitan dengan suatu PROSES,
yaitu the bypass of the critical factor of the conscious mind, followed by the
establishment of selective acceptable thoughts. Artinya hipnosis adalah
terlewatinya faktor kritis dari pikiran sadar, yang diikuti dengan masuknya ide
tertentu yang dapat diterima. Ide yang berhasil melewati faktor kritis dari pikiran
sadar akan diterima oleh pikiran bawah sadar, jika tidak bertentangan dengan nilai-
nilai yang tersimpan pada pikiran bawah sadar (tentang pikiran sadar dan bawah
sadar, akan saya jelaskan pada notes selanjutnya).
Secara saintifik, tercapainya hipnosis sebagai kondisi pikiran bisa diukur dengan
EEG (electroencephalography), alat untuk mengukur aktivitas gelombang otak.
Secara garis besar, frekuensi gelombang otak yang terukur bisa dibagi menjadi 4
kelompok, yaitu beta (14-30 Hz), alpha (sekitar 7-13 Hz), theta (sekitar 4-7 Hz), dan
delta (sekitar 0,1-4 Hz). Kondisi hipnosis adalah kondisi di mana gelombang otak
yang dominan adalah alpha atau theta. Sedangkan gelombang beta akan dominan
pada kondisi pikiran sadar aktif dan banyak menganalisis, gelombang delta dominan
pada kondisi tidur tanpa mimpi. Sederhananya, kondisi hipnosis adalah kondisi
alami di mana frekuensi gelombang otak berada di antara frekuensi tidur tanpa
mimpi dan kesadaran sehari-hari. Perlu diingat juga walaupun seorang subyek telah
berada pada kondisi gelombang otak alpha atau theta, namun jika subyek tidak
siap/mau menerima sugesti dari hipnotis, ataupun sugesti yang diberikan
berlawanan dengan nilai-nilai yang tersimpan pada pikiran bawah sadar subyek, ide
tersebut tidak akan diterima dan dijalankan oleh subyek.
Dari pembahasan di atas, kita lihat bahwa sebenarnya yang memegang kontrol
adalah subyek hipnosis, bukan sang hipnotis. Oleh karena itu, ada yang
menyebutkan bahwa all hypnosis is self-hypnosis. Semua hipnosis adalah hipnosis
diri. Peran seorang hipnotis dalam suatu proses hipnosis hanya membimbing
subyek masuk kedalam kondisi hipnosis, dan memberikan sugesti, tetapi diterima
atau tidaknya sugesti ini ada di tangan subyek.
Apa saja manfaat Hipnoterapi?
Minder, kurang percaya diri

Phobia

Membebaskan diri dari grogi ketika berbicara

Stress, terlalu banyak pikiran

Depresi

Bangkit dari Kesedihan

Mengendalikan emosi/marah yang berlebihan baik terhadapa anak maupun pasangan

Menetralisir sakit hati

Menangani konflik diri

Membebaskan diri dari perasaan bersalah

Berhenti Merokok

Mengompol di waktu tidur

Panic Attack, tiba-tiba merasa ketakutan, cemas dan panik tanpa sebab

Mudah tersinggung atau sensitive terhadap kata-kata orang lain

Paranoid, atau suatu ketakutan orang lain akan mencelakakan atau selalu merasa dirinya

dalam bahaya

Menghancurkan mental block

Membebaskan diri dari psikosomatis(penyakit yang disebabkan pikiran, tubuh dicek ke

dokter tidak ada yang sakit)

Insomnia

Tidak percaya diri

Dll yang berhubungan dengan pikiran dan emosi


Apa syarat untuk dihipnoterapi?

Klien harus mempunyai KEINGINAN DARI DIRI SENDIRI untuk BEBAS dari

MASALAHNYA dan MAU diterapi. Terapi tidak dapat dilakukan dengan adanya unsur

Paksaan atau Klien merasa tidak ada yang bermasalah dengan dirinya

BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN

Antropologi kesehatan merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala


sosiobudaya, biobudaya, dan ekologi budaya dari kesehatan dan kesakitan yang
dilihat dari segi-segi fisik, jiwa, dan sosial serta perawatannya masing-masing dan
interaksi antara ketiga segi ini dalam kehidupan masyarakat, baik pada tingkat
individual maupun tingkat kelompok sosial keseluruhannya.
Perkembangan antropologi kesehatan sejak permulaan dasawarsa enam puluhan
begitu pesat (seluruh universitas yang tergolong baik di AS membuka program
pengkhususan) medical anthropology. Di dunia internasional dan di Indonesia
khususnya, telah membentuk kondisi dasar bagi pengembangan dan peningkatan
mutu pendidikan maupun penambahan jumlah tenaga ahli. Dengan demikian
peranan mereka dalam penelitian berbagai masalah kesehatan dapat berkembang.
Kondisi ini bukan hanya bagi kepentingan penelitian konseptual dan teoritis tetapi
juga dalam menanggulangi masalah kesehatan bagi kepentingan masyarakat.
Foster (1981) mengembangkan Pelayanan Kesehatan Primer (PKP) sesudah
dikenal sebagai Primary Health Care (Alma Alta 1978). Deklarasi ini bertujuan untuk
mengurangi ketidakadilan pada sistem pelayanan kesehatan nasional negara
berkembang seperti Indonesia. Deklarasi ini juga menetapkan bahwa kesehatan
adalah suatu hak asasi manusia dan upaya meningkatkan derajat kesehatan
setinggi mungkin merupakan tujuan sosial yang penting.
Di pihak lain dinyatakan bahwa rakyat di setiap negara memiliki hak dan kewajiban
untuk berperan serta/berpartisipasi sosial, baik dalam perencanaan maupun
pelaksanaan pelayanan kesehatan mereka. Tahun 2000 (diharap semua di dunia)
harus mencapai tingkat kesehatan (hidup produktif) sosial ekonomi (santoso 1988)
kalau upaya yang dimaksud berhasil. Perlu dikaji karena berbagai masalah yang
telah dialami oleh institusi kesehatan PKP (antropologi kesehatan terapan)
menunjukkan peranan ilmuwan antropologi kesehatan dlm penelitian mengenai
masalah kesehatan & penanggulangan?peningkatan derajat kesehatan penduduk.
AKAR DARI ANTROPOLOGI KESEHATAN
Menelusuri antropologi kesehatan kontemporer untuk sumber yang berbeda,
dimana perkembangannya masing-masing secara relatif (tetapi tidak mutlak)
terpisah satu sama lain :

1. Perhatian ahli antropologi fisik terhadap topik-topik seperti evolusi, adaptasi,


anatomi komparatif, tipe-tipe ras, genetik dan serologi

2. Perhatian etnografi tradisional terhadap pengobatan primitif termasuk ilmu sihir


dan magic.
3. Gerakan kebudayaan & kepribadian pada akhir 1930-an & 1940-an, kerjasama
antara ahli-ahli psikiatri & antropologi.
4. Gerakan kesehatan masyarakat internasional setelah PD II.
hipnoterapis adalah orang yang mempraktekkan hipnosis untuk penyembuhan. Jika
dokter menangani masalah fisik, maka hipnoterapis menangani masalah psikologis.
Jika Anda menjadi hipnoterapis, maka Anda bisa membantu orang untuk mengatasi
fobia, trauma, stress, depresi, psikosomatis, kecemasan, minder, gagap, latah,
perasaan yang labil, insomnia, obsessive compulsive, halusinasi dan masalah
psikologis lainnya.
Anda juga bisa membantu orang lain untuk menurunkan berat badan, mempercantik
diri secara alami, motivasi berhenti merokok, mengubah kebiasaan buruk,
mengatasi masalah seksual, meningkatkan motivasi, daya ingat, konsentrasi,
kreativitas dan masih banyak lagi yang bisa Anda lakukan dengan hipnoterapi.
Boleh dibilang, hipnoterapi adalah kunci pembuka bagi segala masalah yang
berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku manusia.
Hipnosis (Inggris: hypnosis) adalah teknik atau praktik dalam mempengaruhi orang
lain secara sengaja untuk masuk ke dalam kondisi yang menyerupai tidur, di mana
seseorang yang terhipnotis bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, serta
menerima sugesti dengan tanpa perlawanan. Teknik ini sering dilakukan untuk
menjelajahi alam bawah sadar.
Hipnotis adalah keadaan dimana proses hipnosis dilakukan, dimana seseorang
membuat atau menyebabkan seseorang berada dalam keadaan hipnosis. . Orang
yang terhipnotis dipercaya berada dalam keadaan mental dimana perhatiannya
menjadi terfokus, terkonsentrasi, dan pikirannya lebih mudah menerima permintaan
atau sugesti.
2. SARAN
Antroplogi kesehatan yang mempunyai akar sangat luas meliputi diantaranya
tentang etnografi yang didalamnya terdapat Etnomedisn yang menangani tentang
pengobatan melalui sihir,magic dan religi.Hipnoterapi siapapun dapan
menggunakannya dan dimanapun asalkan penggunaannya tidak melanggar etika
moral kita dalam artinya pergunakan lah yang positif dalam membantu seseorang
mengatasi masalahnya, dan jangan dipergunakan untuk sesuatu yang negative
sehingga mrugikan orang lain.

SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI


KESEHATAN
1. Sosiologi
Sosiologi terdiri dari kata socius : masyarakat dan logos : ilmu
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat, perilaku sosial manusia (perilaku kelompok,
interaksi kelompok & menganalisis pengaruh kegiatan kelompok pada anggotanya)
Sosiologi : pengetahuan tentang hubungan sosial manusia & produk dr hubungan tersebut
2. Sosiologi kesehatan
Sosiologi Kesehatan : ilmu terapan sosiologi, kajian sosiologi dalam konteks kesehatan
Sosiologi Kedokteran : studi tentang faktor-faktor sosial dalam etiogi (penyebab), prevalensi (angka
kejadian), profesi kedokteran & hubungan dokter-masyarakat
Perilaku kesehatan, pengaruh norma sosial thd perilaku, interaksi antar petugas & petugas kesehatan-
masyarakat
Prinsip dasar : penerapan konsep & metode sosiologi dalam mendeskripsikan, menganalisis,
memecahkan masalah kesehatan
3. Metodologi sosiologi
Menggunakan penelaahan ilmiah didasarkan bukti yang dapat diuji.
Identitas sosiologi adalah sifat empiris yaitu mempelajari apa yang terjadi (das sein) di masyarakat
bukan yang seharusnya (das sollen) terjadi di masyarakat. (Roland J Pellegrin )
Apek hubungan interaksi antara individu dgn individu & kelompok, serta kelompok dgn
kelompok
Metode :
Kualitatif : tidak bisa diukur dg angka tetapi nyata dalam masyarakat (metode historis, komparatif,
studi kasus)
Kuantitatif : bisa diukur dg angka menggunakan skala, indeks, tabel & formula (metode
statistik, sociometry)
Metode Historis : analisis peristiwa di masa silam merumuskan prinsip umum
Metode Komparatif : perubandingan antara bermacam-macam masyarakat perbedaan, persamaan
serta sebab-sebabnya
Metode studi kasus (case study) : penelaahan suatu persoalan khusus yang merupakan gejala umum
dari persoalan lainnya dalil umum
Sociometry : himpunan konsep dan metode yang bertujuan menggambarkan & meneliti hubungan
antar manusia dalam masyarakat secara kuantitatif
Metode Historis : analisis peristiwa di masa silam merumuskan prinsip umum
Metode Komparatif : perubandingan antara bermacam-macam masyarakat perbedaan, persamaan
serta sebab-sebabnya
Metode studi kasus (case study) : penelaahan suatu persoalan khusus yang merupakan gejala umum
dari persoalan lainnya dalil umum
Sociometry : himpunan konsep dan metode yang bertujuan menggambarkan & meneliti hubungan
antar manusia dalam masyarakat secara kuantitatif
4. Metode riset sosiologi kesehatan
Metode riset :
Cross Sectional
Longitudinal :
Prospektif : pengamatan saat ini dilanjuntukan ke depan dalam jangka waktu tertentu
Retrospektif ( ex post facto) : studi yang bekerja mundur, menggunakan data yang telah dicatat
Metode eksperimen laboratorium dan lapangan, dgn teknik pasangan(match-pair technique) &
teknik penugasan acak
Teori implisit dan eksplisit
Teori Implisit : tindakan sosial yang dilandasi oleh asumsi bahwa setiap org memiliki keunikan &
membutuhkan perlakuan yang berbeda
Teori Eksplisit : upaya mem-verbal-kan apa yang dilakukan manusia dalam berinteraksi dg sesama
manusia (mengapa?)
1. Konsep umum tentang kesehatan
Health for all : kesehatan adalah kebutuhan setiap individu dari berbagai kalangan status kesehatan
(sakitsehat), ekonomi (kaya-miskin), sosial (elit-wong alit), geografik (desa-kota) dan psikologi
perkembangan (bayi, anak, remaja, dewasa, manula)
Promotif (peningkatan), preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), rehabilitatif (perbaikan)
All for health : seluruh aktifitas manusia terkait dan berpengaruh thd kesehatan
Perspektif nilai kesehatan : kemampuan menggali unsur budaya/sumber daya alam untuk kesehatan
Dimensi kesehatan manusia :
1. Jasmaniah material keseimbangan nutrisi
2. Kesehatan fungsional organ energi aktivitas jasmaniah
3. Kesehatan pola sikap dikendalikan pikiran
4. Kesehatan emosi-rohaniah aspek spiritual keagamaan
Perawatan kesehatan yang menyeluruh (holistik)
Proses penyembuhan dengan menggunakan terapi nutrisi, emosi & sosial (dukungan/support dr
keluarga motivasi sembuh pasien)
2. Peran Sosiologi dalam Praktik Kesehatan
Peran Sosiolog :
Sebagai ahli riset : penelitian ilmiah & pembinaana pola pikir terhadap masyarakat
Konsultan kebijakan : menganalisis fakta sosial, dinamika sosial & kecenderungan proses serta
perubahan sosial
Teknisi dalam perencanaan & pelaksanaan program kegiatan masyarakat
Peran sebagai pendidik kesehatan : wawasan & pemahaman thd tenaga kesehatan/ pengambil
kebijakan kesehatan
Manfaat Sosiologi bg kesehatan :
Mempelajari cara org meminta pertolongan medis
Mengetahui latar belakang sosial-ekonomi masyarakat dalam pemanfaatan layanan kesehatan
Menganalisis faktor-faktor sosial dalam hubungannya dg etiologi penyakit
Menganalisis fakta fakta sosial (sakit, cacat fisik)
Penilaian klinis lebih rasional
Menghargai perilaku pasien, kolega & organisasi
Menangani kebutuhan sosial emosional pasien
3. Individu, masyarakat & kebudayaan
Individu
Individuum : yang tak terbagi
Individu memiliki jasmani - rohani / fisik-psikis yang menyatu/utuh
Memiliki keunikan tdk ada orang yang persis sama
Manusia sebagai makhluk sosial
Tunduk pada aturan / norma sosial
Menampilkan perilaku yang mengharapkan penilaian org lain
Memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dg orang lain
Potensi akan berkembang bl hidup di tengah manusia
1. Masyarakat
Masyarakat : suatu kelompok manusia di bawah tekanan kebutuhan dan pengaruh kepercayaan,
ideal dan tujuan, tersatukan dalam suatu rangkaian kesatuan kehidupan bersama
Unsur dasar masyarakat :
Interaksi antar individu tindakan yang saling berkaitan
Hubungan antar-individu terbentuk dalam satu komunikasi yang saling ketergantungan
(interdependensi)
Menempati wilayah ukuran kecil maupun sangat luas
Adaptasi budaya daya / kekuatan internal masyarakat untuk menyesuaikan diri dgn perubahan
sosial
Memiliki identitas
Kelompok perkumpulan secara formal
Kategori tingkah laku :
Social episode : bereaksi thd seseorang dalam hubungannya dg orang lain
Potentially social episode : tidak bereaksi walaupun hanya terhadap satu orang saja yang
dihadapinya sikap tidak kooperatif
Nonsocial episode : apatis, menyendiri atau egois
2. Masyarakat pedesaan
Warga memiliki hubungan yang lebih erat
Sistem kehidupan berkelompok atas dasar kekeluargaan
Umumnya hidup dr pertanian
Golongan orang tua memegang peranan penting
Dr sudut pemerintah, hubungan antara penguasa & rakyat bersifat informal
Perhatian masyarakat lebih pada keperluan utama kehidupan
Kehidupan keagamaan lebih kental
Banyak berurbanisasi ke kota
Community
Masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (geografis ) dgn batas-batas tertentu, dimana
faktor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih dibandingkan dg penduduk di luar
batas wilayahnya
Kriteria Klasifikasi masyarakat :
Jumlah penduduk
Luas, kekayaan & kepadatan penduduk
Fungsi khusus thd seluruh masyarakat
Organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan
3. Masyarakat perkotaan
Jumlah penduduknya tidak tentu
Bersifat individualistis
Pekerjaan lebih bervariasi, lebih tegas batasannya & lebih sulit mencari pekerjaan
Perubahan sosial terjadi secara cepat, menimbulkan konflik antara golongan muda dg golongan
orang tua
Interaksi lebih disebabkan faktor kepentingan daripada faktor pribadi
Perhatian lebih pada penggunaan kebutuhan hidup yang dikaitkan dg masalah prestise
Kehidupan keagamaan lebih longgar
Banyak migran yang berasal dr daerah berakibat pengangguran, naiknya kriminalitas, dll
4. K e b u d a y a a n
Culture : mengolah tanah
Kebudayaan : seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, karya yang dihasilkan manusia dalam
kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dgn belajar
Co. seorang sakit ingin sehat gagasan
merasa menderita jika sakit rasa
jika sakit mencari pengobatan tindakan
dokter mengobati menggunakan obat karya
Wujud budaya (Koentjaraningrat) : artefak/benda fisik, sistem tingkah laku/tindakan berpola,
sistem gagasan, ideologis/ keyakinan
Kebudayaan sebagai sistem norma :
Kebiasaan (folkways): cara yang lazim& wajar untuk melakukan sesuatu secara berulang-ulang
oleh sekelompok org
Tata kelakuan (mores) : gagasan kuat mengenai salah-benar yang menuntuk tindakan
tertentu/melarang yang lain
Hukum : perangkat aturan yang telah ditetapkan secara resmi oleh kelompok sebagai tata kelakuan
yang berlaku
Lembaga (institution): sistem hubungan sosial yang terorganisasi yang mewujudkan nilai-nilai &
tata cara tertentu serta memenuhi kebutuhan dasar masyarakat tertentu
Unsur Budaya :
Bahasa : alat / media komunikasi lisan, tulisan atau simbolik
Sistem pengetahuan : aspek fungsi dr akal-pikiran manusia
Organisasi sosial : kelembagaan sosial di masyarakat
Sistem peralatan hidup & teknologi : perangkat bantu dalam memperlancar aktivitas manusia
dalam mencapai kebutuhannya
Sistem mata pencaharian
Sistem religi : aspek kepercayaan/keyakinan manusia pada sesuatu yang suci
Kesenian : wujud ekspresi seni masyarakat
5. Macam-macam kelompok
Kelompok primer (face to face group) : kelompok sosial yang paling sederhana dimana anggotanya
saling mengenal serta kerja sama yang erat; co. keluarga
Kelompok sekunder : kelompok yang terdiri dari banyak orang, yang sifat hubungannya tidak
berdasarkan pengenalan pribadi dan tidak langgeng; co. kontrak jual beli
Paguyuban : btk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin murni, alamiah
& kekal; co kelompok kekerabatan, rukun tetangga
Formal group : kelompok dg peraturan tegas & sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk
mengatur hubungan
Informal group : tidak mempunyai struktur organisasi tertentu
Membership group : kelompok dimana setiap org secara fisik menjadi anggota kelompok
Reference group : kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota) untuk
membentuk pribadi & perilakunya
Individu-individu yang sehat akan menjadi masyarakat yang sehat (the sane society)
Ciri masyarakat sehat : keterbukaan, daya cipta, rasional
Kuantitatif : angka harapan hidup, kematian bayi, mortalitas, kematian ibu & anak, penurunan
angka kelahiran
Sisi pelayanan : rasio tenaga kesehatan dg penduduk, distribusi tenaga kesehatan, sarana-
kebutuhan
Ciri masyarakat sakit : narsisme, dekstruktif, individualitas, irasional
6. Antropologi kesehatan
Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya
terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan (Solita
Sarwono, 1993)
Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit
dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya.
Pokok perhatian Kutub Biologi :
Pertumbuhan dan perkembangan manusia
Peranan penyakit dalam evolusi manusia
Paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba)
Pokok perhatian kutub sosial-budaya :
Sistem medis tradisional (etnomedisin)
Masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional mereka
Tingkah laku sakit
Hubungan antara dokter pasien
Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat
kepada masyarakat tradisional.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi Kesehatan adalah
disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budya
dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara
keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit pada manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3).
Antropologi kesehatan merupakan bagian dari antropologi sosial dan kebudayaan yang
mempelajari bagaimana kebudayaan dan masyarakat mempengaruhi masalah-masalah kesehatan,
pemeliharaan kesehatan dan masalah terkait lainnya.
Istilah Antropologi Kesehatan" telah digunakan sejak 1963 sebagai sebutan untuk hasil
penelitian empiris dan teoritis yang dilakukan oleh antropologis kedalam proses sosial dan
gambaran kebudayaan dari kesehatan, kesakitan, dan perawatan yang berhubungan dengan
kebudayaan
Antropologi kesehatan merupakan bagian dari antropologi yang menggambarkan pengaruh
sosial, budaya, biologi, dan bahasa terhadap kesehatan (dalam arti luas) meliputi pengalaman dan
distribusi kesakitan, pencegahan dan pengobatan penyakit, proses penyembuhan dan hubungan
sosial manajemen pengobatan serta kepentingan dan kegunaan kebudayaan untuk sistem
kesehatan yang beranekaragam.
Antropologi kesehatan mempelajari bagaimana kesehatan individu, formasi sosial yang lebih
luas dan lingkungan dipengaruhi oleh hubungan antara manusia dan spesies lain, norma budaya
dan institusi sosial, politik mikro dan makro, dan globalisasi
Selama lebih dari 20 abad konsep popular medicine atau folk medicine (pengobatan tradisional)
telah familiar baik untuk dokter maupun antropologis.
Istilah tersebut dipakai untuk menggambarkan praktek pengobatan masyarakat setempat terutama
dengan pengetahuan etnobotani mereka.
Selanjutnya, mempelajari pengobatan tradisional menjadi tantangan bagi dunia barat seperti
hubungan antara ilmu pengetahuan dengan agama
7. Akar dari Antropologi Kesehatan
A. Antropologi fisik
Ahli-ahli antropologi fisik, belajar dan melakukan penelitian di sekolah-sekolah
kedokteran (anatomi)
Ahli-ahli antropologi fisik adalah ahli antropologi kesehatan
Sejumlah besar ahli antropologi fisik adalah dokter
Hasan dan Prasad (1959) menyusun daftar lapangan studi antropologi kesehatan yang
meliputi:
nutrisi dan pertumbuhan
korelasi antara bentuk tubuh dengan variasi yang luas dari penyakit-penyakit, misal radang pada
persendian tulang (arthritis), tukak lambung (ulcer), kurang darah (anemia) dan penyakit
diabetes.
Underwood
pengaruh-pengaruh evolusi manusia serta jenis penyakit yang berbeda-beda pada berbagai
populasi yang terkena sebagai akibat dari faktor-faktor budaya, misal: migrasi, kolonisasi dan
meluasnya urbanisasi
Fiennes
penyakit yang ditemukan dalam populasi manusia adalah suatu konsekuensi yang khusus dari
suatu cara hidup yang beradab, dimulai dari pertanian yang menjadi dasar bagi timbulnya dan
berkembangnya pemukiman penduduk yang padat
kedokteran forensik,
suatu bidang mengenai masalah-masalah kedokteran hukum yang mencakup identifikasi misal:
umur, jenis kelamin, dan peninggalan ras manusia yang diduga mati karena unsurkejahatan serta
masalah penentuan orang tua dari seorang anak melalui tipe darah, bila terjadi keraguan
mengenai siapa yang menjadi bapaknya.
Dalam usaha pencegahan penyakit
penelitian mengenai penemuan kelompok-kelompok penduduk yang memiliki risiko tinggi, yakni
orang-orang yang tubuhnya mengandung sel sabit (sickle-cell) dan pembawa penyakit
kuning(hepatitis).
Para ahli ini telah memanfaatkan pengetahuan mereka mengenai variasimanusia untuk
membantu dalam bidang teknik biomedikal (biomedical engineering).
Ukuran, norma-norma dan standar yang berasal dari sejumlah studi antropologi, digunakan
dalam bidang-bidang kedokteran anak serta kedokteran gigi, juga dalam berbagai survei
tentang tingkatan gizi sertaetiologi penyakit dalam populasi yang berbeda-beda maupun dalam
suatu populasi.
B. Etnomedisin
Cabang dari etnobotani atau antropologi kesehatan yang mempelajari pengobatan tradisional,
tidak hanya yang berhubungan dengan sumber-sumber tertulis (contohnya pengobatan tradisional
cina) tetapi terutama pengetahuan dan praktek yang secara oral diturunkan selama beberapa
abad.
Dalam ilmu pengetahuan, etnomedisin pada umumnya ditandai dengan pendekatan antropologi
yang kuat atau pendekatan biomedikal yang kuat, terutama dalam program penemuan obat.
kepercayaan dan praktek-praktek yang berkenaan dengan penyakit, yang merupakan hasil dari
perkembangan kebudayaan asli dan yang eksplisit tidak berasal dari kerangka kedokteran
modern, merupakan urutan langsung dari kerangka konseptual ahli-ahli antropologi mengenai
sistem medis non-barat
-Rivers, (Medicine, Magic, and Religion)
sistem pengobatan asli adalah pranata-pranata sosial yang harus dipelajari dengan cara yang sama
seperti mempelajari pranata-pranata sosial umumnya, dan bahwa praktek-praktek pengobatan
asli adalah rasional bila dilihat dari sudut kepercayaan yang berlaku mengenai sebab-akibat.
Setelah antropologi kesehatan berkembang, terutama dalam bidang-bidang yang luas, konsep
kesehatan internasional dan psikiatri lintas budaya (psikiatri transkultural), kepentingan
pengetahuan praktis maupun teoritis mengenai sistem pengobatan non-Barat semakin tampak.
Pengakuan tersebut telah memperbaharui perhatian dalam penelitian etnomedicine, dan
mengangkatnya sebagai salah satu pokok penting dalam antropologi kesehatan.
C. Studi-studi tentang kebudayaan dan kepribadian
Sejak pertengahan tahun 1930-an, para ahli antropologi, psikiater dan ahli ilmu tingkah laku
lainnya mulai mempertanyakan tentang kepribadian orang dewasa, atau sifat-sifat dan
lingkungan sosial budaya di mana tingkah laku itu terjadi.
Apakah sikap orang dewasa yang terbentuk itu, terutama disebabkan oleh pembentukan semasa
kanak-kanak dan oleh penerimanya terhadap kebiasaan-kebiasaan semasa kecil, serta karena
pengalaman yang diterimanya kemudian?
Atau adakah konstitusi psikis yang merupakan pembawaan berdasarkan faktor biologis, yang
memainkan peranan penting dalam menentukan kebudayaan dan kepribadiannya?
Walaupun bagian terbesar penelitian kepribadian dan kebudayaan bersifat teoritis, beberapa ahli
antropologi yang menjadi pimpinan dalam gerakan tersebut menaruh perhatian besar pada cara-
cara penggunaan pengetahuan antropologi dalam peningkatan taraf keperawatan kesehatan.
Sebab itu Devereux, 1944 mempelajari struktur sosial dari suatu bagian keperawatan
schizophrenia dengan tujuan untuk mencari cara penyembuhan yang tepat.
Leighton menulis sebuah buku, yang menunjukkan tentang adanya konflik antara masyarakat dan
kebudayaan.
Navaho dengan masalah-masalah dalam mengintroduksi pelayanan kesehatan modern.
Alice Joseph, seorang dokter dan antropologi, melukiskan masalah hubungan antar pribadi pada
dokter-dokter kulit putih dengan pasien-pasien Indian di Amerika Barat Daya, yang
menunjukkan bagaimana peranan persepsi dan perbedaan kebudayaan dalam menghambat
interaksi pengobatan yang efektif.
D. Kesehatan masyarakat internasional
WHO
Petugas-petugas kesehatan yang bekerja di lingkungan yang bersifat lintas budaya, lebih cepat
menemukan masalah daripada mereka yang bekerja dalam kebudayaan sendiri, dan khususnya
mereka yang terlibat dalam klinik pengobatan melihat bahwa kesehatan dan penyakit bukan
merupakan gejala biologik saja, melainkan juga gejala sosial-budaya
kebutuhan kesehatan di negara berkembang tidaklah dapat dipenuhi dengan sekedar memindahkan
pelayanan kesehatan dari negara-negara industri.
Kumpulan data pokok mengenai kepercayaan dan praktek pengobatan primitif dan petani
yang telah diperoleh ahli antropologi kebudayaan pada tahun-tahun sebelumnya, informasi
mengenai nilai-nilai budaya dan bentuk-bentuk sosial, serta pengetahuan mereka mengenai
dinamika stabilitas sosial dan perubahan, telah memberikan kunci yang dibutuhkan bagi
masalah-masalah yang dijumpai dalam program-program kesehatan masyarakat awal tersebut.
Para ahli antropologi dapat menjelaskan pada petugas kesehatan mengenai bagaimana
kepercayaan tradisional serta prakteknya bertentangan dengan asumsi pengobatan Barat,
bagaimana faktor sosial mempengaruhi keputusan perawatan kesehatan, dan bagaimana
kesehatan dan penyakit semata-mata merupakan aspek dari keseluruhan pola kebudayaan, yang
berubah bila ada perubahan sosial budayanya yang mencakup banyak hal.
Pada awal 1950-an, para ahli antropologi mampu mendemonstrasikan kegunaan praktis
dari pengetahuan mereka dan metode penelitian mereka kepada petugas kesehatan masyarakat
internasional, yang banyak menerima mereka dengan tangan terbuka.
8. Penelitian-penelitian sosio antropologi
Berikut contoh-contoh penelitian sosioantropologi :
a. Orang Papua mempunyai persepsi tentang sehat dan sakit itu sendiriberdasarkan pandangan
dasar kebudayaan mereka masing-masing. Memangkepercayaan tersebut bila dilihat sudah mulai
berkurang terutama padaorang Papua yang berada didaerah-daerah perkotaan, sedangkan
bagimereka yang masih berada di daerah pedesaan dan jauh dari jangkauankesehatan moderen,
hal tersebut masih nampak jelas dalam kehidupanmereka sehari-hari. Misal :
Orang Marind-anim yang berada di selatan Papua juga mempunyaikonsepsi tentang sehat dan
sakit, dimana apabila seseorang itu sakit berartiorang tersebut terkena guna-guna (black
magic).Mereka juga mempunyaipandangan bahwa penyakit itu akan datang apabila sudah tidak
ada lagikeimbangan antara lingkungan hidup dan manusia. Lingkungan sudah tidakdapat
mendukung kehidupan manusia, karena mulai banyak. Bilakeseimbangan ini sudah terganggu
maka akan ada banyak orang sakit, danbiasanya menurut adat mereka, akan datang seorang kuat
(Tikanem) yangmelakukan pembunuhan terhadap warga dari masing-masing kampungsecara
berurutan sebanyak lima orang, agar lingkungan dapat kembalinormal dan bisa mendukung
kehidupan warganya (Dumatubun, 2001).
Hal yang sama pula terdapat pada orang Amungme, dimana bila terjadiketidak seimbangan antara
lingkungan dengan manusia maka akan timbulberbagai penyakit. Yang dimaksudkan dengan
lingkungan di sini adalahyang lebih berkaitan dengan tanah karena tanah adalahmama yang
memelihara, mendidik, merawat,dan memberikan makan kepada mereka (Dumatubun, 1987).
Untuk itu bila orang Amungme mau sehat, janganlahmerusak alam (tanah), dan harus terus
dipelihara secara baik.Orang Moi di Kepala Burung Papua (Sorong) percaya bahwa sakit
itudisebabkan oleh adanya kekuatan-kekuatan supernatural, seperti dewa-dewa,kekuatan bukan
manusia seperti roh halus dan kekuatan manusia denganmenggunakan black magic. Di samping
itu ada kepercayaan bahwa kalauorang melanggar pantangan-pantangan secara adat maka akan
menderitasakit. Orang Moi, bagi ibuhamil dan suaminya itu harus berpantang terhadap beberapa
makanan, dan kegiatan, atau tidak boleh melewatitempat-tempat yang keramat karena bisa
terkena roh jahat dan akan sakit(Dumatubun,1999). Ini berarti untuk sehat, maka orang Moi tidak
bolehmakan makanan tertentu pada saat ibu hamil dan suaminya tidak bolehmelakukan kegiatan-
kegiatan tertentu, seperti membunuh binatang besar,dan sebagainya.
Hal yang sama pula bagi orang Moi Kalabra yang berada di hulu sungaiBeraur, (Sorong). Mereka
percaya bahwa penyakit itu disebabkan olehadanya gangguan roh jahat, buatan orang serta
melanggar pantanganpantangansecara adat. Misalnya bila seorang ibu hamil
mengalamikeguguran atau perdarahan selagi hamil itu berarti ibu tersebut terkenahawa kurang
baik (terkena black magic/ atau roh jahat). Mereka jugapercaya kalau ibu itu tidak bisa hamil/
tidak bisa meneruskan keturunan,berarti ibu tersebut telah dikunci karena suami belum melunasi
mas kawin.Kehamilan akan terjadi bila sang suami sudah dapat melunasinya, makapenguncinya
akan membuka black magic-nya itu (Dumatubun, 1999).
Orang Hatam yang berada di daerah Manokwari percaya bahwa sakit itudisebabkan oleh gangguan
kekuatan supranatural seperti dewa, roh jahat,dan buatan manusia. Orang Hatam percaya bahwa
bila ibu hamil sulitmelahirkan, berarti ibu tersebut terkena buatan orang dengan obat
racun(rumuep) yaitu suanggi, atau penyakit oleh orang lain yang disebut priet(Dumatubun,
1999).
Orang Kaureh di kecamatan Lereh percaya bahwa seorang ibu yangmandul adalah hasil perbuatan
orang lain yaitu dengan black magic ataujuga karena kutukan oleh keluarga yang tidak menerima
bagian harta maskawin (Dumatubun, 1999).
Hal yang serupa pula pada orang Walsa (Keerom), percaya bahwa sakitdisebabkan oleh gangguan
roh jahat, buatan orang, atau terkena gangguandewa-dewa. Bila seorang ibu hamil meninggal
tanpa sakit terlebih dahulu,berarti sakitnya dibuat orang dengan jampi-jampi(sinas), ada
puladisebabkan oleh roh-roh jahat (beuvwa). Di samping itu sakit jugadisebabkan oleh
melanggar pantangan-pantangan secara adat baik berupamakanan yang dilarang, dan perkawinan
(Dumatubun,1999).
b. Kondisi geografis dan budaya masyarakat Bekonang kecamatan Mojolaban kabupaten
SukoharjoJawa Tengah yang sebagian besar penduduknya mempunyai industri rumah tangga
memproses tetes tebu menjadi alkohol yang berkadar rendah (37%) banyak disalahgunakan .Alat
destilasi dapat menaikkan kadar alkohol dari 37% menjadi 90% yang dapatdigunakan untuk
desinfektan di dunia kesehatan. Setelah kadar alkohol meningkat menjadi 90%,masyarakat
Bekonang pada khususnya dan karisidenan Surakarta pada umumnya sudah tidaklagi menyalah-
gunakan produksi alkohol Ciu Bekonang untuk minum dan mabukmabukkan.
c. Pola makan seseorang ternyata dibentuk dari latar belakang budaya yang dimilikinya dengan
berbagai perubahan sosial- budaya yang terjadi (gaya hidup, rekayasa bio-teknologi, ekpresi
simbolik,masuknya ideologi). Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku makan seseorang
berkaitan dengan dimensi etis dalam melihat tentang yang baik dan buruk pada proses
pembuatan dan pemasaran makanan dan berdampak pada munculnya masyarakat konsumtif.
d. Suatu studi hermeneutic fenomenologi telah dilakukan untuk mengeksplorasi berbagai kesulitan
dan tantangan pertamakali menjadi seorang ibu di daerah pedesaan Indonesia. Sebanyak 13 ibu
muda yang berpartisipasi dalam studi ini telah menceritakan pengalaman mereka tentang
kesulitan dan tantangan yang mereka alami ketika dirinya telah menjadi seorang ibu pada
periode tersebut. Data dikumpulkan dengan wawancara semi struktur. Tiga kesulitan dan
tantangan utama menjadi seorang ibu teridentifikasi dari studi ini : (1) menjadi ibu baru tidak
mudah, (2) menjadi seorang ibu baru tidak sebebas seperti sebelum menjadi ibu (3) mencoba
menjadi seorang ibu yang baik. Dengan hasil studi ini diharapkan para praktisi kesehatan akan
lebih memahami masalah kesulitan dan tantangan-tantangan yang dialami seorang ibu muda
pada awal masa menjadi ibu, sehingga keadaan tersebut dapat diatasi dengan baik.

Вам также может понравиться

  • Pathway Artritis Gout
    Pathway Artritis Gout
    Документ2 страницы
    Pathway Artritis Gout
    Yudith Iriani Palinggi
    Оценок пока нет
  • Sap Narkoba
    Sap Narkoba
    Документ7 страниц
    Sap Narkoba
    Yudith Iriani Palinggi
    Оценок пока нет
  • Teori Teori Interaksi Sosial
    Teori Teori Interaksi Sosial
    Документ21 страница
    Teori Teori Interaksi Sosial
    Yudith Iriani Palinggi
    Оценок пока нет
  • Definisi Aromaterapi
    Definisi Aromaterapi
    Документ11 страниц
    Definisi Aromaterapi
    Yudith Iriani Palinggi
    Оценок пока нет
  • Fisiologi Nyeri
    Fisiologi Nyeri
    Документ36 страниц
    Fisiologi Nyeri
    Yudith Iriani Palinggi
    Оценок пока нет
  • Analgesik
    Analgesik
    Документ56 страниц
    Analgesik
    Yudith Iriani Palinggi
    Оценок пока нет
  • Aromaterapi
    Aromaterapi
    Документ7 страниц
    Aromaterapi
    Yudith Iriani Palinggi
    Оценок пока нет