Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
Nama: M. Arief Rachman Agus
NPM: 14116728
Kelas: 1KA23
Makalah ini disusun untuk ememnuhi tugas Ilmu Budaya Dasar sebagai mata kuliah Soft
Skill, selain itu makalah ini disusun untuk menambah kazanah ilmu pengetahuan kepada
pembaca tentang manusia dan kebudayaan, konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan,
serta manusia dan cinta kasih.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan yang lebih luas bagi
pembaca, saya sebagai penyusun tidak lepas dari kesalahan begitu juga dalam penyusunan
makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penyusun mohon maaf atas
kekurangannya dan kritik serta saran yang membangun dari pembaca saya dibutuhkan. Terima
kasih
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Manusia dan
kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di mana
manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan
kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya.
Manusia merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama
lain dan melakukan suatu kebiasaan-kebiasaan yang terus mereka
kembangankan dan kebiasaan-kebiasaan tersebut akan menjadi
kebudayaan. Setiap manusia juga memiliki kebudayaan yang berbeda-
beda, itu disebabkan mereka memiliki pergaulan sendiri di wilayahnya
sehingga manusia di manapun memiliki kebudayaan yang berbeda
masing-masing. Perbedaan kebudayaan disebabkan karna perbedaan
yang dimiliki seperti faktor Lingkungan, faktor alam, manusia itu sendiri
dan berbagai faktor lainnya yang menimbulkan Keberagaman budaya
tersebut Seiring dengan berkembangnya teknlogi informasi dan
komunikasi yang masuk ke Indonesia diharapkan dapat dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap kebudayaan masing
masing daerah, karena kebudayaan merupakan jembatan yang
menghubungkan dengan manusia yang lain.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dan hakikat dari manusia?
2. Apakah pengertian kebudayaan?
a. Unsur unsur apa saja yang mempengaruhi kebudayaan?
b. Faktor apakah yang mempengaruhi diterimanya suatu unsur
kebudayaan baru?
3. Bagaimanakah kaitan manusia dan budaya?
4. Bagaimana kedudukan manusia dan budaya?
1.3 Tujuan
Kebudayaan dalam kehidupan manusia memegang peranan
penting dengan kebudayaan manusia merasakan adanya ketenangan
batin yang tak bisa di dapatkan dari manapun. Dengan mempelajari
hubungan manusia dan kebudayaan dapat di ketahui bahwa manusia
membutuhkan kebudayaan untuk bersosialisasi dengan mahluk yang
lain. Bersosialisasi dan adaptasi sangatlah penting bagi manusia.
Kebudayaan dapat juga menjadi media penting dalam kehidupan
manusia seperti pendidikan, alat pemersatu, identitas, hiburan dan masih
banyak lagi peranan penting yang dimiliki kebudayaan. Dalam dunia
pendidikan kebudayaan adalah penunjang yang bertujuan
memperkenalkan macam-macam kebudayaan, tujuan dan fungsi
kebudayaan dalam masyarakat, dengan cara semacam ini diharapkan
para generasi penerus dapat mempelajari dan mengetahui makna
kebudayaan. Dengan membahas materi tentang kebudayaan di harapkan
dapat nenambahkan wawasan pengetahuan dan kepedulian terhadap
kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata manu (Sansekerta), mens (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk
material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai
dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
B. Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata budh> budhi> budhaya dalam bahasa
sansekerta yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal
manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan
daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya
berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga kebudayaan diartikan sebagai
hasil dari akal dan ikhtiar manusia (supartono, 2001; Prasetya, 1998).
Dari definisi-definisi kebudayaan dapat dinyatakan bahwa inti pengertian kebudayaan
mengandung beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut :
a. Kebudayaan itu beraneka ragam.
b. Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar.
c. Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan eksistensi
manusia.
d. Kebudayaan itu berstruktur.
e. Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek.
f. Kebudayaan itu dinamis.
g. Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi
apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya
bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia
menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup
manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan.
Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan
peraturan kemasyarakatan.
Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka
manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena
kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu
kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan
hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling
terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun
dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan
yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat
dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya
bahwa manusia mempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan .baik,
sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat
A. Manusia
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan
dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna meniptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari
kegiatan sehari-hari dan juga kejadia-kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Dari beberapa definisi diatas, tentu membuat kita sulit untuk menjawab pertanyaan
tentang manusia, oleh karena itu kita akan menerangkan siapa itu manusia berdasarkan unsur-
unsur yang membangunnya. Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk
menjelaskan unsu-unsur yang membangun manusia.
1. Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
Jasad: badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menmpati
ruang dan waktu
Hayat: mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
Ruh: bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bersifat konseptual yang menjadi
pusat lahirnya kebudayaan.
Nafs: dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya
dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Menilik kedua pokok masalah yang bisa
dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral
dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan
manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula
hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.
3. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
Manusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Keindahan
Manusia dan Penderitaan
Manusia dan Keadilan
Manusia dan Pandangan hidup
Manusia dan Tanggung Jawab Serta Pengabdian
Manusia dan Kegelisahan
Manusia dan Harapa
Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan
dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya
ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan
orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-
nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri.Citra yang memaksa itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya
seperti individualisme kasar di Amerika, keselarasan individu dengan alam d Jepang dan
kepatuhan kolektif di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-
anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan
nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh
rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. Dengan demikian, budayalah yang
menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya
Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa
mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan
hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu
berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar
manusia berbudaya.
Manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dari makhluk lainnya, manusia juga
mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya melalui proses belajar yang terus-
menerus. Oleh karena itu manusia harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan
pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai
ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat
membedakan antara yang hak dengan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan
kewajiban. Sehingga norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan seimbang.
Agar hasil dari pendidikan, yakni kebudayaan dapat diimplementasikan dimasyaakat.
Dengan demikian dapat kita katakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan
menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi
akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan
suatu bangsa.
Karena itu jadilah manusia yang berbudaya. Dengan menjadi manusia yang berbudaya
maka masyarakat akan memiliki sikap yang berakal budi, bermoral, sopan dan santun dalam
menjalani kehidupan diri sendiri ataupun berbangsa dan bernegara. Sikap Dan sifat manusia
yang berbudaya itu juga yang akan menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang besar yang
memiliki jati diri sendiri sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat.
Manusia berbudaya yang seutuhnya adalah makhluk yang selalu aktual, yang terus-
menerus belajar dan menempuh pendidikan untuk mengembangkan kepribadiannya,
mengembangkan konsep tujuan hidupnya, melakukan pembaharuan sesuai kemajuan zaman,
meningkatkan keterampilan dan daya nalar, semakin jelas arah hidupnya untuk apa dan mau
kemana.
BAB III
KESIMPULAN
Jadi kebudayaan merupakan hasil ciptaan manusia yang didalamnya mengandung
banyak unsur-unsur dalam kehidupan dan selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari
generasi ke generasi dan di tempat-tempat yang berbeda. Semua itu di pengaruhi oleh
perkembangan hidup manusia yang juga selalu berubah-ubah, karna manusia mempunyai
hubungan yang erat bahkan tidak bisa di pisahkan dengankebudayaan. Manusia juga
berhubungan erat dengan kebudayaan yang ada pada lingkungan sekitarnya. Karena kebudayaan
tersebut merupakan cara beradaptasi untuk mengatur hubungan antar manusia.
Referensi :
http://vanillabluse.blogspot.co.id/2014/05/makalah-manusia-dan-
kebudayaan.html
http://ikanurj.blogspot.co.id/2012/10/tugas.html
https://vidyakanshapurnagita.wordpress.com/2014/10/24/makalah-
manusia-dan-kebudayaan/