Вы находитесь на странице: 1из 18

MAKALAH

AGEN KIMIA
LOGAM CADMIUM

Disusun Oleh :

Raras Sekti Pudyasari / 25010113130395


Aulia Malesta Andani / 25010113140383
Muhamad Zulfikar Firdaus / 25010113130408

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Kami bisa
menyelesaikan makalah tentang Logam Cadmium untuk penyelesaian tugas dari
mata kuliah Agen Penyakit.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu
pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini bisa selesai.
Walaupun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu Kami
berharap kepada Bapak Dosen untuk memberikan kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah tentang Logam Cadmium ini.
Sebagai penyusun dari makalah ini kami berharap makalah ini bisa
bermanfaat bagi kita semua. Akhirnya atas perhatian dari semua pihak, Kami
mengucapkan terimakasih

Semarang, 21 November 2013


Penulis
Kelompok 3

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
I. 1 Latar Belakang ............................................................................... 1
I. 2 Masalah ......................................................................................... 2
I. 3 Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
II. 1 Pendahuluan ................................................................................. 3
II. 2 Sumber Cadmium .......................................................................... 4
II. 3 Karakteristik Cadmium .................................................................. 5
II. 4 Perjalanan Setelah Keluar dari Sumber .......................................... 6
II. 5 Nasib di Media Lingkungan ........................................................... 6
II. 6 Dampak pada Media Lingkungan .................................................. 7
II. 7 Cara (Rute) Masuknya Cadmium ke dalam
Makanan, Hewan, Manusia .............................................................. 8
II. 8 Dampak Yang Ditimbulkan Untuk Manusia ................................. 9
II. 9 Cara Pencegahan ............................................................................11
BAB III PENUTUP ...............................................................................................13
III. 1 Simpulan .........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14
SUMBER LAIN ....................................................................................................14

DAFTAR GAMBAR ii
Gambar 2.1Sifat Fisik Cadmium ........................................................................... 5
Gambar 2.2 Dampak Cadmium pada Lingkungan ................................................ 8
Gambar 2.3 Dampak Chadmium pada manusia .................................................... 10

BAB I
PENDAHULUAN iii
I. 1 Latar Belakang

Logam adalah bahan/material teknik yang sangat banyak di gunakan dalam


berbagai bidang. Dalam dunia keteknikan, logam merupakan material yang paling
mendominasi dari bahan-bahan teknik lainnya sebagai bahan yang paling utama
dalam pembuatan mesin. Di dunia pendidikan kita harus mengerti unsur-unsur
yang terkandung di dalam logam tersebut.
Konsentrasi logam berat yang tinggi di dalam tanah dapat masuk ke dalam
rantai makanan dan berpengaruh buruk pada organisme. Tindakan pemulihan
(remediasi) perlu dilakukan agar lahan yang tercemar dapat digunakan kembali
untuk berbagai kegiatan secara aman. Di samping metode remediasi yang biasa
digunakan yang berbasis pada rekayasa fisik dan kimia, pada satu atau dua
dasawarsa terakhir ini perhatian peneliti dan perusahaan komersial serta industri
terhadap penggunaan tumbuhan sebagai agensia pembersih lingkungan tercemar
telah meningkat.
Salah satu jenis zat pencemar yang dapat membahayakan kesehatan adalah
logam berat, terutama yang bersifat racun dan sering mencemari lingkungan,
seperti raksa (Hg), timbal (Pb) dan kadmium (Cd). Keberadaan logam berat
sebagai polutan bagi lingkungan hidup diawali dengan evolusi umat manusia dan
meningkat seiring dengan berkembangnya populasi dan industrialisasi dari proses
modernisasi manusia itu sendiri. Logam berat adalah senyawa kimia yang berupa
logam dengan berat molekul yang tinggi dan memiliki sifat beracun.
Keberadaannya di air atau air limbah dengan konsentrasi melebihi ambang batas
dapat memberikan dampak negatif bagi siklus biologi yang normal di lingkungan.
Tingkat kontaminasi oleh logam berat di tanah pertanian dapat mengakibatkan
stress pada tumbuhan tiga kali lebih besar dibandingkan oleh pestisida.
Kadmium adalah salah satu logam toksik, tersebar dalam lingkungan
melalui berbagai aktivitas manusia seperti pembuangan limbah, pupuk fosfat,
aktivitas industri dan pemukiman penduduk karena selektivitasnya yang rendah
tumbuhan dapat menyerap sekaligus mengakumulasi Cd yang jika berlebih dapat
mengakibatkan reduksi pertumbuhan, dan kematian tumbuhan Makalah ini
mencoba memberikan uraian mengenai pencemaran logam berat cadmium dan 1
peranan tumbuhan dalam pengendalian terhadap pencemaran tersebut.
I. 2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaiamanakah sumber dan bahan polutan dari Kadmium (Cd)?
2. Apakah sifat kimia dan sifat fisika Kadmium(Cd)?
3. Bagaimana perjalanan setelah keluar dari sumber?
4. Bagaimana nasib Kadmium (Cd) di media lingkungan?
5. Apa dampak pencemaran Kadmium di media lingkungan ?
6. Bagaimana cara masuk Kadmium (Cd) ke dalam makanan, hewan,
manusia ?
7. Apa dampaknya pada manusia ?
8. Bagaimanakah pencegahannya?
I. 3 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui sumber-sumber dan bahan polutan dari Kadmium(Cd)
2. Mengetahui sifat kimia dan fisika Kadmium(Cd).
3. Mengetahui perjalanan Kadmium(Cd) setelah keluar dari sumber.
4. Mengetahui nasib Kadmium (Cd) di media lingkungan
5. Mengetahui dampak Kadmium di media lingkungan
6. Mengetahui cara masuk Kadmium (Cd) ke dalam makanan, hewan,
manusia
7. Mengetahui dampak yang ditimbulkan untuk manusia
8. Mengetahui pencegahan dari dampak yang ditimbulkan Kadmium(Cd).

BAB II
PEMBAHASAN
2
II. 1 Pendahuluan
Logam merupakan bahan pertama yang dikenal oleh manusia dan
digunakan sebagai alat-alat yang berperan penting dalam sejarah peradaban
manusia (Darmono, 1995). Logam berat masih termasuk golongan logam dengan
kriteria-kriteria yang sama dengan logam lain. Perbedaannya terletak dari
pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam
organisme hidup. Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya
menimbulkan efek-efek khusus pada mahluk hidup (Palar, 1994).
Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat ini dapat dibagi
dalam dua jenis. Jenis pertama adalah logam berat esensial, di mana
keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup,
namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Contoh
logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya. Sedangkan jenis
kedua adalah logam berat tidak esensial atau beracun, di mana keberadaannya
dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun,
seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Logam berat ini dapat menimbulkan efek
kesehatan bagi manusia tergantung pada bagian mana logam berat tersebut terikat
dalam tubuh. Daya racun yang dimiliki akan bekerja sebagai penghalang kerja
enzim, sehingga proses metabolisme tubuh terputus. Lebih jauh lagi, logam berat
ini akan bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen
bagi manusia. Jalur masuknya adalah melalui kulit, pernapasan dan pencernaan.
Cadmium adalah unsur logam kecil, salah satu komponen yang alami
dalam kerak bumi dan air, dan sekarang cadmium dapat ditemukan di mana-mana
di lingkungan kita. Cadmium adalah unsur kimia dengan nomor atom 48 dan
massa atom 112,40. Cadmium merupakan unsur logam berwarna putih kebiruan
dengan titik lebur 320,9 Celcius dan titik didih 767 Celcius. Nama kadmium
sendiri diambil dari nama latin dari calamine yaitu Cadmia. Kadmium
merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena elemen ini
beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Kadmium berpengaruh terhadap
manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh3
khususnya hati dan ginjal.
II. 2 Sumber Cadmium (Cd)
Cadmium ditemukan tahun 1817 oleh F. Stromeyer dari pengotor dalam
seng karbonat. Cadmium ini bersumber dari greenocktie, seng, tembaga dan bijih
besi. logam toksik ini yang umumnya ditemukan dalam pekerjaan-pekerjaan
industri, logam kadmium digunakan secara intensif dalam proses electroplating.
Kadmium dilepaskan ke biosfer dari kedua sumber-sumber alam dan
antropogenik.
Sumber Alamiah
Sumber alami utama untuk mobilisasi kadmium dari kerak bumi adalah
gunung berapi dan pelapukan batuan. Emisi atmosfer dari gunung berapi pada
tahun 1983 diperkirakan mencapai 140-1,500 ton (Nriagu, 1989). Pelapukan
batuan melepaskan kadmium ke tanah dan sistem perairan. Proses ini memainkan
peran penting dalam siklus kadmium global, tetapi hanya jarang hasil dalam
konsentrasi tinggi dalam kompartemen lingkungan.

Dalam biosfer kadmium yang translokasi oleh proses yang berbeda.


Sumber utama emisi ke udara dari sumber alami adalah gunung berapi, partikel
tanah udara, laut, bahan biogenik dan kebakaran hutan. Total emisi ke udara dari
sumber alami diperkirakan sekitar 150-2,600 ton, angka-angka ini dapat
dibandingkan dengan total emisi global yang diperkirakan udara antropogenik
pada tahun 1995 sekitar 3.000 ton.

Hanya ada satu jenis mineral cadmium di alam yaitu greennockite yang
selalu ditemukan bersamaan dengan mineral spalerite. Mineral ini sangat jarang
ditemukan di alam sehingga dalam eksploitasi logam Cd biasanya merupakan
produksi sampingan dari peristiwa peleburan dan refining bijih-bijih Zn (seng).

Sumber Cadmium terutama dari biji seng, timbal-seng, dan timbal-tembaga-seng.

4
Sumber Antropogenik
19.700 ton kadmium pada tahun 2000 diambil dari kerak bumi oleh
manusia dan dibawa ke dalam sirkulasi di teknosfer. Selain ini sejumlah besar
kadmium berakhir di residu ekstraksi logam atau dimobilisasi sebagai pengotor
dengan ekstraksi mineral lain seperti batubara dan kapur. Sumber Cadmium yang
antropogenik ini bersumber dari air yang tercemar oleh manusia yang biasa
membuang hasil limbah seng ke daerah perairan.
II. 3 Karakteristik Cadmium (Cd)
Sifat Fisik
Logam berwarna putih keperakan
Mengkilat
Lunak/Mudah ditempa dan ditarik
Titik lebur rendah
Akan kehilangan kilapnya jika berada dalam udara yang basah atau lembab dan
akan mengalami kerusakan bila terkena uap amonia dan sulfur hidroksida
Sifat Kimia
A. Cd tidak larut dalam basa
B. Larut dalam H2SO4 encer dan HCl encer Cd
C. Cd tidak menunjukkan sifat amfoter
D. Bereaksi dengan halogen dan nonlogam seperti S, Se, P
E. Cd adalah logam yang cukup aktif
F. Dalam udara terbuka, jika dipanaskan akan membentuk asap coklat CdO
G. Memiliki ketahanan korosi yang tinggi
H. CdI2 larut dalam alcohol.

(Gambar 2.1 Sifat Fisik Cadmium)


5
II. 4 Perjalanan setelah keluar dari sumber
Cadmium merupakan zat kimia yang tidak dapat didegradasi di alam. Cd
bebas berada di lingkungan dan akan tetap berada didalam sirkuasi atau udara. Cd
yang berikatan dengan senyawa logam berat lainnya biasanya akan mempengaruhi
pembentukannya di air. Sumber utama Cd yang berasal dari alam adalah dari
lapisan bumi atau kerak bumi seperti gunung berapi dan pelarutan batuan.
Cadmium yang ada di udara bisa dibawa dengan proses yang berbeda-beda dan
masuk kedalam lingkungan.
Sumber utama cadmium dari alam masuk ke dalam udara di lingkungan yaitu
dari pegunungan, evaporasi, partikel tanah yang terbawa ke udara, dan kebakaran
hutan. Sumber lainnya bisa berasal dari manusia seperti asap kendaraan dan
rokok. Cadmium yang ada di air berasal dari berbagai proses yaitu cadmium
masuk kedalam perairan karena adanya proses erosi tanah, pelapukan batuan
induk. Cadmium lebih banyak masuk kedalam air karena kegiatan manusia seperti
perindustrian dimana limbah hasil dari pabrik tersebut dibuang langsung kedalam
perairan yang akan terakumulasi di dasar perairan yang membentuk sedimen. Cd
juga dapat masuk kedalam organisme yang hidup di air dimana Cd dapat masuk
melalui oral, inhalasi atau dermal.
Cadmium yang ada di dalam tanah dapat berasal dari alam dan antropogenik.
Cadmium dapat masuk kedalam tanah karena adanya proses pelarutan batuan
induk seperti batuan glasial dan alluvial. Manusia juga berkontribusi dalam proses
masuknya cadmium kedalam lingkungan seperti penggunaan pupuk kimia,
kotoran yang mengendap karena aktivitas manusia.
II. 5 Nasib di media lingkungan
Cadmium yang ada didalam tanah akan lebih lama terbawa atau terdistribusi
dibandingkan cadmium yang ada pada udara dan air. Cadmium yang terakumulasi
di dalam tanah akan menggangu organisme yang hidup di dalamnya seperti
mikroorganisme, makroorganisme dan mollusca. Tanah yang mengandung
cadmium akan teserap kandungan logamnya oleh organisme yang hidup pada
lingkungan tanah tersebut seperti tanaman dan hewan. Pada hewan yang hidup di
tanah dan bangssa mamalia, dimana dalam tubuh mereka telah terakumulasi oleh
6
Cd, maka Cd yang terakumulasi akan ditransfer oleh got wall (celah
dinding/kulit).
Logam atau persenyawaan Cd yang terdapat di udara dalam bentuk partikular,
akan dapat diserap oleh tumbuh-tumbuhan. Pada tumbuhan yang menyerap
partikular Cd akan mengalami peristiwa terjadinya hambatan terhadap penyerapan
zat besi yang sangat dibutuhkan oleh klorofil(zat hijau daun) tumbuhan.
II. 6 Dampak pada media lingkungan
Dalam strata lingkungan, logam cadmium (Cd) dan persenyawaannya
ditemukan dalam banyak lapisan. Secara sederhana dapat diketahui bahwa
kandungan logam Cd akan dapat dijumpai di daerah penimbunan sampah dan
aliran air hujan,selain dalam air buangan. Logam Cd juga membawa sifat racun
yang dapat sangat merugikan semua organisme hidup termasuk manusia.
Dalam badan perairan, kelarutan Cd dalam konsentrasi tertentu dapat
membunuh biota perairan.
Logam kadmium atau Cd juga akan mengalami proses biotransformasi dan
bioakumulasi dalam organisme hidup. Logam ini masuk ke dalam tubuh bersama
makanan yang dikonsumsi, tetapi makanan tersebut telah terkontaminasi oleh
logam Cd dan atau persenyawaannya. Dalam tubuh biota perairan, jumlah logam
yang terakumulasi akan mengalami peningkatan dengan adanya proses
biomagnifikasi di badan air. Di samping itu, tingkatan biota dalam sistem rantai
makanan turut menentukan jumlah Cd yang terakumulasi. Dimana pada biota
yang lebih tinggi stratanya akan ditemukan akumulasi Cd yang lebih banyak,
sedangkan pada biota top level merupakan tempat akumulasi paling besar. Bila
jumlah Cd yang masuk tersebut telah melebihi nilai ambang batas maka biota dari
suatu level atau strata tersebut akan mengalami kematian dan bahkan
kemusnahan. Keadaan inilah yang menjadi penyebab kehancuran suatu tatanan
sistem lingkungan (ekosistem), karena salah satu mata rantainya telah hilang.
Sebagai contoh kasus pencemaran Cadmium mencemari Sungai dekat
Pertambangan di Perancis, gambar dibawah menunjukkan betapa terpolusinya
sungai-sungai di sekitar pertambangan oleh Cadmium.

(Gambar 2.2 Dampak Cadmium pada Lingkungan)


II. 7 Cara (Rute) masuknya Cadmium ke dalam makanan, hewan,
manusia
Cara Masuknya Cadmium Pada Manusia
Kadmium masuk ke dalam tubuh manusia terjadi melalui makanan dan
minuman yang terkontaminasi. Sekitar 5% dari diet kadmium, diabsobsi dalam
tubuh. Sebagian besar Cd masuk melalui saluran pencernaan, tetapi keluar lagi
melalui feses sekitar 3-4 minggu kemudian dan sebagian kecil
dikeluarkan melalui urine. Selain itu, Cadmium masuk kedalam tubuh bisa
melalui berbagai cara yaitu dari pernafasan (dari asap rokok dan kendaraan), bisa
melalui oral (makanan), dan bisa melalui suntikan kedaerah kulit. Pemasukan Cd
ke dalam tubuh dapat terjadi melalui traktus digestivus, traktus respiratorius atau
melalui suntikan kedalam tubuh. Kadmium dalam tubuh terakumulasi dalam hati
dan ginjal terutama terikat sebagai metalotionein. Metalotinein mengandung unsur
sistein, dimana Cd terikat dalam gugus sulfhidril (-SH) dalam enzim seperti
karboksil sisteinil, histidil, hidroksil dan fosfatil dari protein dan purin.
Kemungkinan besar pengaruh toksisitas Cd disebabkan oleh interaksi antara Cd
dan protein tersebut, sehingga menimbulkan hambatan terhadap aktivitas kerja
enzim dalam tubuh.
Cara masuknya Cd kedalam hewan
Masuknya Cadmium kedalam hewan bisa melalui makanan yang di makan
oleh hewan tersebut. Sapi atau kambing misalnya. Kedua hewan tersebut apabila
memakan rumput yang tumbuh dalam tanah yang tercemar oleh Cadmium dimana
tanaman tersebut ikut tercemar juga, maka Cadmium akan masuk kedalam tubuh
8
kedua hewan tersebut. Selain itu pula dapat terjadi pada hewan perairan lainnya.
Yang apabila habitat mereka yaitu air yang telah tercemar oleh limbah Cadmium,
maka otomastis akan terserap ke dalam tubuh hewan tersebut.
Cara masuknya Cd kedalam makanan
Tanah yang tercemar oleh Cadmium bisa menular di makanan melalui
lalat. Lalat yang hinggap di tanah yang telah tercemar oleh Cadmium, akan
menempel ke dalam makanan yang menyebabkan makanan tersebut dapat
tercemar oleh Cadmium. Selain itu pula dapat melalui udara yang telah
terkontaminasi oleh Cadmium yang akan menempel pada makanan bisa
menyebabkan makanan tersebut tercemar oleh Cadmium.
II. 8 Dampak Yang Ditimbulkan Untuk Manusia
Efek Cadmium terhadap hepar
Kadmium (Cd) dalam tubuh terakumulasi dalam hati dan terutama terikat sebagai
metalotionein mengandung unsur sistein, dimana Kadmium (Cd) terikat dalam
gugus sufhidril (-SH) dalam enzim seperti karboksil sisteinil, histidil, hidroksil,
dan fosfatil dari protein purin. Kemungkinan besar pengaruh toksisitas kadmium
(Cd) disebabkan oleh interaksi antara kadmium (Cd) dan protein tersebut,
sehingga menimbulkan hambatan terhadap aktivitas kerja enzim dalam tubuh
(Darmono, 2001).
Efek Cadmium terhadap tulang
Efek keracunan kadmium (Cd) juga dapat mengakibatkan kerapuhan pada tulang.
Gejala rasa sakit pada tulang sehingga menyulitkan untuk berjalan. Terjadi pada
pekerja yang bekerja pada industri yang menggunakan kadmium (Cd). Penyakit
tersebut dinamakan itai-itai. (Palar, 1994)

(Gambar 2.3 Dampak Chadmium pada manusia)


Efek Cadmium terhadap paru-paru
Emphysema, yaitu penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan (obstruksi)
saluran napas, karena kantung udara di paru menggelembung secara berlebihan
dan mengalami kerusakan yang luas. (Palar, 1994)
Edema, yaitu pembengkakan yang diakibatkan kelebihan cairan di dalam tubuh
(Palar,1994)
Efek kadmium (Cd) terhadap sistem reproduksi
Daya racun yang dimiliki oleh kadmium (Cd) juga mempengaruhi sistem
reproduksi dan organ-organya. Pada konsentrasi tertentu kadmium (Cd) dapat
mematikan sel-sel sperma pada laki-laki. Hal inilah yang menjadi dasar bahwa
akibat terpapar oleh uap logam kadmium (Cd) dapat mengakibatkan impotensi.
(Palar, 1994)
Efek Kadmium (Cd) terhadap ginjal
Logam kadmium (Cd) dapat menimbulkan gangguan dan bahkan mampu
menimbulkan kerusakan pada sistem yang bekerja di ginjal. Kerusakan yang
terjadi pada sistem ginjal dapat terjadi pada tubulus tubulus ginjal. Petunjuk
kerusakan yang dapat terjadi pada ginjal akibat logam kadmium (Cd) yaitu
terjadinya asam amniouria dan glokosuria, dan ketidaknormalan kandungan asam
urat kalsium dan fosfor dalam urin (Palar, 1994).
Efek Kadmium terhadap Pankreas 10
Keracunan Cd dapat menyebabkan penurunan fungsi pancreas. Efek pemberian
Cd pada hewan mempengaruhi metabolisme karbohidrat, menyebabkan terjadinya
hiperglikemia, pengurangan toleransi terhadap glukosa dan menghambat aktivitas
sekresi insulin (Palar, 1994).
II. 9 Cara Pencegahan
Upaya penanganan pencemaran logam berat di lingkungan sebenarnya dapat
dilakukan dengan menggunakan proses kimiawi. Seperti penambahan senyawa
kimia tertentu untuk proses pemisahan ion logam berat atau dengan resin penukar
ion (exchange resins), serta beberapa metode lainnya seperti penyerapan
menggunakan karbon aktif, electrodialysis dan reverse osmosis. Penanganan
logam berat dengan mikroorganisme atau mikrobia (dalam istilah Biologi dikenal
dengan bioakumulasi,bioremediasi, atau bioremoval), menjadi alternatif yang
dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat keracunan elemen logam berat di
lingkungan perairan tersebut.
Penyerapan ion logam berat oleh sianobakteria dan mikroorganisme terdiri atas
dua mekanisme yang melibatkan proses aktif uptake (biosorpsi) dan pasif uptake
(bioakumulasi).
a. Proses aktif uptake
Proses ini juga dapat terjadi pada berbagai tipe sel hidup. Mekanisme ini secara
simultan terjadi sejalan dengan konsumsi ion logam untuk pertumbuhan
sianobakteria, dan/atau akumulasi intraselular ion logam tersebut. Logam berat dapat
juga diendapkan pada proses metabolisme dan ekresi sel pada tingkat kedua. Proses
ini tergantung dari energi yang terkandung dan sensitivitasnya terhadap parameter
yang berbeda seperti pH, suhu, kekuatan ikatan ionik, cahaya dan lainnya.
b. Proses pasif uptake
Proses ini terjadi ketika ion logam berat terikat pada dinding sel biosorben.
Mekanisme passive uptake dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dengan cara
pertukaran ion di mana ion pada dinding sel digantikan oleh ion-ion logam berat;
dan kedua adalah pembentukan senyawa kompleks antara ion-ion logam berat
dengan gugus fungsional seperti karbonil, amino, thiol, hidroksi, fosfat, dan
11
hidroksi-karboksil secara bolak balik dan cepat. Sebagai contoh adalah pada
Sargassum sp. dan Eklonia sp. di mana Cr(6) mengalami reaksi reduksi pada pH
rendah menjadi Cr(3) dan Cr(3) di-remove melalui proses pertukaran kation.
11
Selain itu pula untuk upaya prefentif dapat dilakukan dengan cara :
1. Tidak merokok atau setidaknya mengurangi jumlah rokok yang dikonsumsi.
Dengan mengurangi konsumsi rokok, setidaknya waktu yang dibutuhkan
akan lebih panjang dan tidak mengonsumsi rokok akan memberikan
kesehatan yang lebih baik bagi kita.

2. Berusaha seminimal mungkin menggunakan pupuk mengandung Cadmium


rendah. Dalam memilih pupuk, kita harus lebih pintar dalam mengenali
konten-konten apa sajakah yang terdapat dalam pupuk itu, jika tidak, maka
bukan tidak mungkin kita akan teracuni Cadmium melalui
3. Makan seimbang calcium, iron, protein, and zinc. Dengan melakukan pola
makan yang seimbang, tubuh akan lebih kuat dan tidak rentan oleh bahaya
Cadmium.

4. Jauhkan benda-benda mengandung Cadmium dari anak-anak kecil.


Mengingat banyaknya produk-produk yang tercemar Cadmium, kita juga
harus lebih pintar dalam memilihkan mainan untuk anak-anak kita dan juga
memperhatikan cara anak-anak bermain, jangan sampai mereka menggigit-
gigit atau melakukan hal yang memungkinkan mereka terpapar Cadmium.

5. Jika punya sumur, periksa kadar Cadmium dalam sumur itu. Terutama jika
sumur sudah sangat berbau logam, karena hal itu mengindikasikan
kemungkinan sumur tercemar Cadmium.

6. Jika bekerja di daerah terpapar Cadmium, komunikasikan dengan orang HSE.


Ada kemugkinan kita membawa Cadmium yang terpapar pada tubuh kita
ketika bekerja ke rumah, jadi mengomunikasikan dengan pihak HSE akan
masalah ini sangatlah penting.

BAB III 12
PENUTUP
III. 1 SIMPULAN
Dalam pembuatan makalah tentang ilmu logam ini, penulis menyimpulkan bahwa:
1. Kadmium adalah logam kebiruan yang lunak, termasuk golongan II B table
berkala dengan konigurasi elekron [Kr] 4d105s2.Kadmiun merupakan racun
bagi tubuh manusia.

2. Sumber kadmium terutama dari biji seng, timbal-seng, dan timbal-tembaga-


seng. Kandungan logam Cd bersumber dari makanan dan lingkungan perairan
yang sudah terkontaminasi oleh logam berat.
3. Sifat Kadmium bisa berupa fisik maupun kimia. Kadmium telah digunakan
secara meluas pada berbagai industri antara lain pelapisan logam, peleburan
logam, pewarnaan, baterai, minyak pelumas, bahan bakar.

4. Cadmium yang masuk kedalam lingkungan, tumbuhan dan manusia


memiliki batasan toleransi dan memiliki jalur pendedahan yang berbeda-
beda. Pencemar logam berat tidak dapat didegradasi secara kimia maupun
secara biologi. Oleh karena itu polutan logam berat di dalam tanah, air
maupun udara harus dikurangi atau dihilangkan untuk menghindari
terjadinya dampak negatif terhadap proses kehidupan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Darmono. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: Penerbit


Universitas Indonesia, 1995.
Nriagu, Jerome O. Trace Metals in Lakes: Proceedings of an International
Conference. New York: Elsevier, 1989.
Palar, H. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta : Rineka cipta, 1994
Palar, H. Pencemaran dan toksikologi logam berat. Jakarta : Rineka cipta, 2004

Vouk, V B. Handbook on the Toxicology of Metals. - 2: Specific Metals. New


York: Elsevier, 1986.
SUMBER LAIN
Wikipedia. Cadmium. http://id.wikipedia.org/wiki/Kadmium. Diakses pada
tanggal 19 November 2013

14

Вам также может понравиться