Вы находитесь на странице: 1из 3

Alat-alat yang digunakan : lampu kepala, spekulum hidung, alat hisap, forseps bayonet,

spatel lidah, kateter karet, pelilit kapas (cotton applicator), lampu spiritus, kapas, tampon

posterior (tampon Bellocq), vaselin, salep antibiotik, larutan pantokain 2% atau

semprotan silokain untuk anestesi lokal, larutan adrenalin 1/10.000, larutan nitras argenti

20-30 %, larutan triklorasetat 10 %, atau elektrokauter.

a. Pertama-tama keadaan umum dan tanda vital harus diperiksa. Anamnesis singkat

sambil mempersiapkan alat.


b. Menghentikan perdarahan secara aktif, seperti pemasangan tampon dan kaustik lebih

baik daripada memberikan obat-obatan hemostatik sambil menunggu epistaksis

berhenti.
c. Pasien diminta duduk tegak (agar tekanan vaskuler berkurang dan mudah

membatukkan darah di faring). Bila dalam keadaan lemah atau syok, pasien

dibaringkan dengan bantal di belakang punggung. Sumber perdarahan dicari dengan

bantuan alat hisap agar hidung bersih dari bekuan darah. Kemudian pasang tampon

anterior yang telah dibasahi dengan adrenalin dan lidokain atau pantokain untuk

menghentikan perdarahan dan mengurangi rasa nyeri untuk tindakan selanjutnya.

Biarkan 3-5 menit dan tentukan apakah sumber perdarahan di bagian anterior atau

posterior.
d. Pada anak yang sering mengalami epistaksi ringan, perdarahan dihentikan dengan

cara menekan kedua cuping hidung ke arah septum selama beberapa menit.
e. Perdarahan Anterior

Jika terlihat, sumber perdarahan dikaustik dengan larutan nitras argenti 20-30 %

(atau asam triklorasetat 10 %) atau elektrokauter. Sebelumnya digunakan analgesik

topikal. Bila dengan cara ini perdarahan masih terus berlangsung maka diperlukan

pemasangan tampon anterior, yaitu kapas atau kasa menyerupai pita dengan lebar

kira-kira 0,5 cm yang diberi vaselin atau salep antibiotik agar tidak melekat sehingga

tidak terjadi perdarahan ulang saat pencabutan. Tampon anterior dimasukkan melalui
nares anterior, diletakkan berlapis mulai dari dasar sampai puncak rongga hidung dan

harus menekan tempat asal perdarahan. Tampon dipertahankan 1-2 hari.Jika tidak ada

penyakit yang mendasarinya, pasien diperbolehkan rawat jalan dan diminta lebih

banyak duduk serta mengangkat kepalanya sedikit pada malam hari. Pasien lanjut usia

harus dirawat.

f. Perdarahan Posterior

Terjadi bila sebagian besar darah yang keluar masuk ke dalam faring, tampon

anterior tidak dapat menghentikan perdarahan, dan pada pemeriksaan hidung tampak

perdarahan di posterior superior.Perdarahan posterior lebih sukar diatasi karena

perdarahan biasanya hebat dan sukar melihat bagian posterior dari kavum nasi.

Dilakukan pemasangan tampon posterior (tampon Bellocq), yaitu tampon yang

mempunyai 3 utas benang, 1 utas di tiap ujung dan 1 utas di tengah. Tampon harus

dapat menutup koana (nares posterior). Tampon dibuat dari kasa padat berbentuk bulat

atau kubus dengan diameter sekitar 3 cm.

Untuk memasang tampon Bellocq, kateter karet dimasukkan melalui salah satu

nares anterior sampai tampak di orofaring dan ditarik keluar melalui mulut. Ujung

kateter diikat pada salah satu benang yang ada pada salah satu ujung tampon

kemudian kateter ditarik melalui hidung sampai benang keluar dari nares anterior.

Dengan cara yang sama benang yang lain dikeluarkan melalui lubang hidung

sebelahnya. Benang yang keluar kemudian ditarik dan dengan bantuan jari telunjuk

tampon tersebut didorong ke arah nasofaring. Agar tidak bergerak, kedua benang yang

keluar dari nares anterior diikat pada sebuah gulungan kasa di depan lubang hidung.

Ujung benang yang keluar dari mulut, dilekatkan pada pipi. Benang tersebut berguna

bila hendak mengeluarkan tampon. Jika dianggap perlu, dapat pula dipasang tampon

anterior.Pasien dengan tampon posterior harus dirawat dan tampon dikeluarkan dalam
waktu 2-3 hari setelah pemasangan. Dapat diberikan analgesik atau sedatif yang tidak

menyebabkan depresi pernapasan. Bila cara diatas dilakukan dengan baik maka

sebagian besar epistaksis dapat ditanggulangi.

Sebagai pengganti tampon posterior, dapat pula dipakai kateter Foley dengan

balon. Selain itu dapat pula dipakai obat-obatan hemostatik seperti vitamik K atau

karbazokrom.Pada epistaksis berat dan berulang yang tak dapat diatasi dengan

pemasangan tampon, diperlukan ligasi arteri etmoidalis anterior dan posterior atau

arteri maksila interna. Untuk ini, pasien harus dirujuk ke rumah sakit.Epistaksi akibat

fraktur nasi atau septum nasi biasanya berlangsung singkat dan berhenti secara

spontan. Kadang-kadang timbul kembali beberapa jam atau beberapa hari kemudian

setelah edema berkurang. Sebaiknya pasien dirujuk untuk menjalani perawatan fraktur

nasi dan ligasi bila diperlukan.

Вам также может понравиться

  • Seminar Pohon
    Seminar Pohon
    Документ1 страница
    Seminar Pohon
    diana
    Оценок пока нет
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Документ1 страница
    Penda Hulu An
    diana
    Оценок пока нет
  • Sap Bahaya Merokok
    Sap Bahaya Merokok
    Документ12 страниц
    Sap Bahaya Merokok
    diana
    Оценок пока нет
  • Askep
    Askep
    Документ1 страница
    Askep
    diana
    Оценок пока нет
  • Batu Ginjal
    Batu Ginjal
    Документ1 страница
    Batu Ginjal
    diana
    Оценок пока нет
  • Pohon Masalah
    Pohon Masalah
    Документ1 страница
    Pohon Masalah
    diana
    Оценок пока нет
  • HASIL
    HASIL
    Документ1 страница
    HASIL
    diana
    Оценок пока нет
  • ABAJS
    ABAJS
    Документ1 страница
    ABAJS
    diana
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Документ1 страница
    Laporan Pendahuluan
    diana
    Оценок пока нет
  • Trauma Uretra Jadi
    Trauma Uretra Jadi
    Документ16 страниц
    Trauma Uretra Jadi
    Coeb Smart
    Оценок пока нет
  • BAB 1 New
    BAB 1 New
    Документ10 страниц
    BAB 1 New
    diana
    Оценок пока нет
  • Trauma Uretra
    Trauma Uretra
    Документ15 страниц
    Trauma Uretra
    diana
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahulua1
    Laporan Pendahulua1
    Документ1 страница
    Laporan Pendahulua1
    diana
    Оценок пока нет
  • Jurnal Persepsi Sensori
    Jurnal Persepsi Sensori
    Документ14 страниц
    Jurnal Persepsi Sensori
    Celly Chece'baiq
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ1 страница
    Kata Pengantar
    diana
    Оценок пока нет
  • Penelitian
    Penelitian
    Документ1 страница
    Penelitian
    diana
    Оценок пока нет
  • Analgetik
    Analgetik
    Документ13 страниц
    Analgetik
    diana
    Оценок пока нет
  • Parasthesi: By: Diana M.K.Wardani 13620832 Psik 5A
    Parasthesi: By: Diana M.K.Wardani 13620832 Psik 5A
    Документ13 страниц
    Parasthesi: By: Diana M.K.Wardani 13620832 Psik 5A
    diana
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ3 страницы
    Bab I
    diana
    Оценок пока нет
  • Efusi Pleura Ganas
    Efusi Pleura Ganas
    Документ18 страниц
    Efusi Pleura Ganas
    Najwa
    Оценок пока нет
  • Analisa Swot Pelayanan Keperawatan
    Analisa Swot Pelayanan Keperawatan
    Документ5 страниц
    Analisa Swot Pelayanan Keperawatan
    Dina 'dinot' Odelia II
    Оценок пока нет
  • Universitas Kadiri
    Universitas Kadiri
    Документ1 страница
    Universitas Kadiri
    diana
    Оценок пока нет
  • Ker Angka
    Ker Angka
    Документ1 страница
    Ker Angka
    diana
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ1 страница
    Daftar Isi
    diana
    Оценок пока нет
  • Daftar Tabel
    Daftar Tabel
    Документ1 страница
    Daftar Tabel
    diana
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ10 страниц
    Bab 1
    diana
    Оценок пока нет
  • Pathway Cva New
    Pathway Cva New
    Документ3 страницы
    Pathway Cva New
    diana
    Оценок пока нет
  • Nursing Care Planning
    Nursing Care Planning
    Документ1 страница
    Nursing Care Planning
    diana
    Оценок пока нет
  • Pathway Cva New
    Pathway Cva New
    Документ3 страницы
    Pathway Cva New
    diana
    Оценок пока нет
  • Epistaksis New
    Epistaksis New
    Документ31 страница
    Epistaksis New
    diana
    Оценок пока нет