Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ZaenalSugiyanto.,Suharyo'
FakultasKesehatanUniveristasDianNuswantoroSemarang
Abstract
One of fhe causes of reproduction health problem of junior high school sfudents is the lack of
correct informationabout KRRforteenagers. KRR educationpractice can be influencedby cultural
factor like religiousnorm. This research is aimed to describethe educationpractice of teenagerls
reproduction health done by students counselor (BK) of religion based junior high school ini
Semarang and to explain what factorsplay roles in such practice. This research is conducted by
using qualitative method. The data were gathered through in-depth interview. The data were
analyzedby using content analysis.
The result shows that training of KRR education for counselors of religion based junior high
schoo/s is not widely spread and it is lack of frequency. All informants have conducted KRR
education but it is not implemented well. The material, method, frequency, and the counselor's
role in KRR education are not yet sufficient. Their perception and attitude are good, and they
accept positively and suppori KRR education for junior high school studenfs. Not all religion
basedjunior high schoolshave KRR educationfacilitiessuch as books, CDs, magazines,and
visual aid about KRR. Most principalsof religion basedjunior high schoo/s have done efforts
that support KRR educationprogram but it is not optimal. /f r.ssuggesfed that related office such
as health and education office, BKKBN coordinate to improve the counselors'sk// in KRR,
provide the appropriafe KRR learning tools for religion basedjunior high schools, and advocate
school principals.
Key words: councelors, KRR education, religion basedjunior high sehools
PENDAHULUAN
Di seluruhduniaanak-anak remajabaiklaki-lakimaupunperempuan mengalami berbagai
masalah kesehatan reproduksisepertikehamilan yangtidakdiinginkan (KTD),penyakit menular
seksual(PMS)termasukinfeksiHumanlmmunodeficiency Virus(HlV).MenurutWorldHealth
Organization (WHO)setengah dariinfeksiHIVdi seluruhduniaterjadipadaorangmudayang
berusiadi bawah25 tahun.Kurangdari 111juta kasusinfeksimenularseksualdideritaoleh
kelompok usiadi bawah25 tahun,RemajamemangsangatberisikotinggiterhadapPMStermasuk
HIV&acquiredimmunodeficiency syndrome(AIDS),karenaterbatasnyapengetahuan mereka
tentangHIV&AIDS danpencegahannya. Setiap5 menitremajaataukaummudadi bawahusia
25 tahunterinfeks HIVdansetiapmenitnya 10wanitausia15-19tahunmelakukan aborsitidak
aman. Hasilsebuahstudi menyatakan bahwa lebihdari 500 juta usia 10-14 tahunhidupdi
negaraberkembang , dan pernah
rata-rata melakukan hubungan suami istri(infercourse)
pertama
kalidi bawahusia15 tahun.Kurang lebih60% kehamilan yang terjadi pada remajadi negara
berkembang adalahtidakdikehendaki (unwantedpregnancy) dan15 jutaremaja pemah melahirkan.
(Siswandi Suwarta, 2007)
PenelitianPKBI2001terhadapresponden remajakhususnya siswaSMUdan mahasiswa
yangdilaksanakan dilimakota,yakniKupang (NTI),Palembang (Sumsel), Singkawang (Kalbar),
Cirebon,dan Tasikmalaya (Jabar)yang melibatkan 2.479respondenberusia15-24tahun
menunjukkan hasilbahwa52,67o/oresponden memilikipengetahuan kesehatan reproduksitidak
AnnfisisPraftK gendidifran
1(uilatan.,.- (Znena
t Sugiyantotan Sufinry
o) 99
sekolahdimanasubyekpenelitianbertugasdengankriteria:
a. Mauberpartisipasidalam penelitian
ini.
b. Mauberkomunikasidengan baik.
Triangulasi
dilakukandenganmenggunakan sumberantaralainkepalasekolahdan siswa.
Pengumpulan datadilakukandenganteknikwawancara mendalam,selainitudilakukan
observasi
terhadapterhadapsaranapembelajaran.
Analisis
datadilakukan
denganmenggunkan jenisconfenl
analysis.
HASILDAN PEMBAHASAN
KotaSemarangterbagiatas 16 wilayahkecamatan yangterdiridari 177 kelurahan.Luas
wilayahKotaSemarang adalah373,7kmz,yangterdiridari37,8kmz(10,1%)tanahsawahdan
33,6km2(89,9olo) bukansawah.Jumlahpenduduk KotaSemarang sampaiakhirDesember20OT
sebesar1.454.594 jiwa, terdiri dari722.026(49,6%)jiwa penduduk laki-lakidan 732.568
(50,4%o)jiwa pendudukperempuan. Denganjumlah itu, Kota Semarang termasuk dalam
5 besarKabupaten/Kota yang mempunyaijumlah pendudukterbesar di JawaTengah.
Kepadatan penduduk padatahun2007sebesar3.892jiwaper km2.Padatahun2007jumtah
remaja(umur10-19tahun)di KotaSemarang sebesar251.725.
Padatahun2007tingkatpertumbuhan penduduk sebesar7,04o/odanselama kurun waktu
tahun 2004 2007 terjadi peningkatan pertumbuhan pendudukdenganrata-ratasebesar
denganpenyebaran
0,35o/o, penduduktidakmeratayangterkonsentrasi di Kota bawah.Umur
harapanhidupdi KotaSemarang adalah69 tahununtuklaki-laki,
dan70 tahununtukperempuan.
Distribusipendudukmenuruttingkatpendidikan pada tahun2008,hampirseperempat
penduduk(22,9o/o) tamatSD,sedangkan penduduk yangbelum/tidak tamatSD,tamatSMPdan
tamatSMA masing-masing seperlimanya (20,4o/o,20,3o/o,
dan 21,17o).Penduduk yangtamat
Akademiatauperguruan tinggihanya8,8%,tetapimasihada6,5o/o penduduk yangbelumpernah
sekolah.Padatahun2008jumlahsiswayangsekolahpadatingkatSMP/MTSsebesar71.860
anakyangterdiridari36.527laki-laki dan35.333perempuan. JumlqhsekolahSMP/MTS sebanyak
164buah atau10,6%dariseluruh sekolahyangada.Dari164sekolahSMPterdapat190guru
bimbingan dankonseling, 4 diantaranya merupakan konselor.
Di KotaSemarang terdapat24 RumahSakitUmum,23RumahRumahSakitBersalin,serta
BalaiPengobatan, maupunPuskesmas yangtersebardi seluruhwilayahKotaSemarang. Diantara
37 puskesmas sudahada 5 puskesmas yangmengembangkan programkhususpeduliremaja.
DariprofilkesehatanKotaSemarangpadatahun2007dapatdiketahuibahwapenyakitutama
yangterjadiadalah infeksisaluran pernafasan,demamberdarah dengue,diare,dantiphoid.
Sasaranpembangunan kesehatanKota Semarangsalah satunyaadalahmeningkatnya
derajad kesehatanibu, ibu maternal,bayi, balita, anakprasekolah,remaja, usia lanjut
serta meningkatnya status gizi masyarakat. Salahsatu programkesehatandi sekolah
adalahpelayananKesehatan Anak Sekolahmeliputipemeriksaan kesehatansiswa yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guruUKS/dokter kecit)
melalui penjaringan kesehatan, paling sedikit 1 kali. Penjaringan kesehatan pada
anak sekolah meliputi pemeriksaan umumseperti: TB, BB, kulit, ketajamanmata,
pendengaran, gigi dan mulut).Hasilcakupan pelayanan kesehatan pada anak sekolah
(siswa TK, SLTP dan SLTA)padatahun2008di Kota Semarangmencapai99.729siswa
(97,08%).Pencapaian tersebutdisebabkankarenapartisipasidari Guru UKS dan kader
kesehatan(dokter kecil) sudah jauh lebih baik dalampelayanan kesehatan disekolah
dan tenagakesehatan yangadajugatelahberperan secara aktif dalam upaya pembina
Usaha Kesehatan Sekolah.Selainitu keterlibatan dan kerjasamalintas sektor yang erat
antaraDinasKesehatan denganDinasPendidikan sertaKantorDepartemen Agamajuga turut
mendukungkeberhasilan programtersebut.Khususuntukremaja,DinasKesehatanKota
Ditinjau
dariumurnya, sebagian besarguruBK berusialebihdariantara30-40tahun.Hal
tersebutmenunjukkan buktibahwaguruBK di Kotasemarangmasihcukupproduktifdalam
menjalankantugas-tugasnya sebagaipendidik dankonselor bagisisWaSMP.Masakerjanya pun
sebagian besar(62,5%)sudahhampir10tahunberartisudahcukupberpengalaman menangani
permasalahan siswa.Namundemikian, jika dilihatdari pengalaman mengikutipelatihanatau
seminar-seminar tentangKRR,masihterdapat35,9%guruBK yangbelumpernahmengikuti
pelatihanatau seminar-seminar tersebut.Ini menunjukkan bahwaprogramsosialisasi atau
peningkatan kemampuan guru BK di bidangpenanganan masalahKRR pada siswabelum
menjangkau seluruhguruBK di KotaSemarang. Hal ini sangatjauh berbedadengankondisi
GuruBK di KotaJogjakarta yangsudahmengkondisikan gurunyauntukmenguasai masalah
KRRuntuksiswanya.
GuruBK di KotaSemarang yangsudahpernahmengikuti pelatihan
atauseminar
tentangpendidikan KRR,78%pernahmengikutinya 1-3kalibahkanadayangsampai10 kali.
Berartibelumada pemerataan dalampemberian kesempatan untukmenjadipesertapelatihan
atauseminartentangKRRbagiguruBK.Sebagian besarguruBK adalahperempuan sebesar
81,2o/o
sedangkan tingkatpendidikannyasebagian besar(92,1o/o)sudahsarjana(S-1)bidangBK.
Kondisitersebutmerupakan potensiyang perludimanfaatkan untukmeningkatkan kemampuan
guruBKdalammelaksanakan pendidikan KRRuntuksiswanya.
Berdasarkan guruBK di KotaSemarang
kodisikarakteristik saatini, makaada hal yang
perlumendapat perhatian olehpemerintah melaluiBKKBN,DinasKesehatan, dan khususnya
DinasPendidikan KotaSemarang untukmenangani programpendidikan KRRuntuksiswaoleh
guruBKyaitupemerintah seharusnya memfasilitasi pemerataan pelatihan, atauworkshop
seminar,
tentangKRRbagiguruBK yangberbasis agama.
(zaena
nna[isis P,oftK lPen[ififgnI(u efiotan,..... o)
t SugiyantodanSufiary 101
'Sudahdilaksanakan...
AnnfiskgraktK Pendi[ifran
l(uefiatan'....(Zaenaf danSufinryo
Sugiyanto ) 103
belumadaguruBKyangmengetahui bahwaprogram pendidikankesehatan dapatmeningkatkan
danhanyatahubahwapendidikan
prestasi KRRdapatmembantu mengatasi masalah KRRyang
dialamisiswa.Kondisitersebutcukupmemprihatinkan karenasebagaiseorangpendidik, guru
BK,seharusnya mengetahui bahwaprogrampendidikan kesehatan khususnya pendidikanKRR
merupakan salahsatuprogram promosikesehatanyangstrategisdalamupayapeningkatan derajat
kesehatanmasyarakat khususnya siswa.Kedua,ternyata belumbanyakguruBKyangmengetahui
bahwaaborsimerupakan salahsatumasalahKRRyangdapatmenimpa siswa.Ketidaktahuan
guruBKtentanghaltersebut akanmempengaruhi kepedulian guruterhadap masalahKRR.
Ketiga,masihsedikitguruBKyangmengetahui bahwapendidikan KRRuntuksiswadapat
dilakukandenganmetodepengajaran yangsangatbervariasisepertidramatisasi, bermain peran,
penugasan dankegiatan ekstrakurikuler,
sertadengancarabelajar perseorangan. GuruBKmasih
terbiasadengancara-cara yangkonvensionalyaitu ceramah, diskusi,dantanyajawab.Kondisi
iniberbedadenganKabupaten Majalengka,penelitian
TjutjuTuraenipadatahun2005menunjukkan
bahwadi kabupaten tersebuttelahdilakukan programpendidikan KRRdenganmenggunakan
metodebermainperandanpenugasan selainmetode-metode konvensional.MenurutPurnomo
Ananto,pendekatan yangdapatdilakukan dalamrangkamelaksanakan pendidikan
kesehatan di
sekolahantaralaindenganpendekatan danpendekatan
individual kelompok sedangkan dalam
prosesbelajarmengajar,gurudapatmenggunakan metodebelajarkelompok, penugasan, belajar
perseorangan,bermain peran, demonstrasi,dandramatisasiselain ceramah, diskusi,dantanya
jawab.HasilpenelitianTim LitbangPSSPKBIDIYjuga menunjukkan bahwasiswaberharap
adanyametodepenyampaian materiKRR denganmetodeyang variatif,pelajaranyang
menyenangkan, tidakkakudengandisertaiberbagaimetodepembelajaran sepertiroleptaying
dankegiatan pembelajarandi luarkelas.
Menurutperaturan pemerintah,seorang guruBKseharusnyajugamelakukanevaluasiterhadap
prosespendidikannya selainbertanggungjawabsebagaipendidik
dankonselor.
Halinimenunjukkan
bahwaguruBKbelumsepenuhnya tahutentangperannyadalampendidikan
khususnya pendidikan
KRR.Kelima,dari sekianbanyakmateripendidikan KRR untuksiswa,hanya3 materiyang
diketahuiyaitumateritumbuhkembang remaja,organreproduksi,
dan pacaransehat.Materi-
materiyang lainbelumdiketahuiguru BK,misalnyatentangmaterihak-hakreproduksi.Kondisi
ini menunjukkan bahwapengetahuan guruBK tentangmaterip-endidikanKRR belumsesuai
harapandantuntutan bahwaguruBK dapatmenguasai masalah-masalahterkinidalamrangka
pengembangan dirisiswauntukmengatasi masalahnyayangberhubungandenganKRR.Keenam,
sedikitguruBK yangtahubahwapengelolaan jugadibutuhkan
kurikulum dalammelaksanakan
pendidikan KRR. lni berartisebagianbesarguru BK belumtahu bahwapemerintah telah
menyediakan waktutatapmuka2 jam per minggu dengansiswadi kelas.Masalahtersebut
wajarterjadikarenamenurut timlitbangPKBIDIY pihakdinaspendidikanpunmengakui belum
mampumenjamin akanmengakomodasi masuknya kesehatandalamkurikulumsehingga tidak
adasosialisasitentangkesempatan pendidikanKRRmasukdalamkurikulum pembelajaran.
"Pendidikan
tersebutperludanpentingtapibagaimanacaramengajarnya..."
Sebagian guruBK mempunyai
besarinforman persepsiyangsudahbaikterhadappendidikan
KRR.Namunadasebagiankecilyangmasihraguterutama
bagaimana
caramengajarkanmateri
KRRpadasiswa.
"Menerima
denganpositifsertamendukung
..."
Sebagian besarguruBK mempunyaisikapmendukung adanyaprogrampendidikan
KRRbagi
siswaSMPkarenahaltersebutbukanhalyangtabulagi.Kondisipergaulanremajayangada
saatini sangatmemprihatinkan,
sehinggapendidikan KRRtersebutsangatdiperlukan
untuk
menambah pengetahuan
siswasehinggatidaksalahlangkah.
Faktorpersepsidan sikapdari guru BK SMP yang berbasisagamaterhadapprogram
pendidikan
KRRbagisiswanya telahmenunjukkanhalyangbaikdanpositif. Haliniperluterus
DAFTARPUSTAKA
BKKBN,2008.LaporanKeqiatanProgramTahunanBKKBNKotaSemaranq,
Semarang
BKKBN.
2003.BukusumberuntukadvokasiDirektoratAdvokasidan
KlE.BKKBN,UNFPA,
Bank
Dunia,
ADB,danSTARH
DepkesRl, 2007,InteraksiMaialahInformasi& ReferensiPromosiKesehatan.
No. 3 tahunXl
Jakarta
DinkesKotaSemarang,2007.
LaooranProoramseksiRemaiaSubdin
Kesehatan
keluaroa
Dinas
KesehatanKotaSemaranq,
Semarang
DepkesRl,2005.Pedoman
Pelayanan
Kesehatan
PeduliRemaiadi Puskesmas,
DirjenBinkesmas,
Jakarta
Depdiknas,
2006.ModelPenqembanqan
Diri-SMP/MTs,
LitbangDiknasPusatKurikulum,
Jakarta
Debus,Mery.1988.BukuPanduanDiskusiKelompokTerarah.
Jakarta.
Ann[isisPrafuKPentri[ifonl(uefintan......(Zaena[ f,anSufrnryo
Sugiyanto ) 107
SINOPSISPENELITIAN
LANJUTAN
1 . Tema
ModelPendidikanKesehatanReproduksiRemajapadaSMP yang BerbasisAgama di Kota
Semarang
2. L a t a rBe l a ka n g
Masalah kesehatan reproduksiremaja padasiswaSMPsebagai
terutama kelompokremaja
awaltetapmengalami kecenderungan
meningkat.
Rekomendasi
hasilpenelitian
tentang
AnalisisPraktikPendidikan KesehatanReproduksi RemajaOleh Guru Bimbingandan
Konseling padaSMPyangBerbasis Agamadi KotaSemarang'menyebutkan bahwaperlu
penelitianlebihlanjuttentangmodelpendidikanKRRsertamediapembelajaran yangsesuai
bagisiswaSMPyangberbasis agama.
Penefitilebihberminatdan lebihavailableuntukmenelititentangmediapembelajaran
yang
sesuaibagisiswaSMPyangberbasis agama.Penelitiantentangmasalah tersebut
termasuk
pentingkarenamediapembelajaran merupakan salahsatufaktoryangcukupbesarperannya
dalamkeberhasilan suatuprosespembelajaran. Pembelajaran KRRsaatini
3. PermasalahanPenelitian
isi pokokbahasan/materi
a. Apa dan bagaimana yangsesuaidengansiswaSMPyang
berbasis
agama?
b. Apadanbagaimanajenismediayangdisukaiolehkelompok
siswaSMPyangberbasis
agama?
c. Apakahmediapembelajaran KRRyangdirancang dapatmeningkatkan
keberhasilan
programpendidikan
KRRpadasiswaSMPyangberbasis agama?
4. Tujuan
modelpendidikan
Menciptakan kesehatan
reproduksi
remajayang
sesuaiuntukSMp yang
Berbasis
Agamadi KotaSemarang
5. M e t o d e
a. RancanganPenelitian
Penelitian
initermasukresearchanddevelopment
b. Sasaran
Seluruhelemenpadasistempendidikan SMPyangberbasis Agama
c. Lokasi
KotaSemarang
d, Langkah:Langkah
pertama
Langkah adalahmelakukanpengukuran kebutuhandankesukaan siswaSMp
yangberbasis agamapadamediacetakatauelektronik dalampembelajaran masalah
KRR.Langkah adalahperancangan
selanjutnya pembuatan
mediadilanjutkan media.
Agarlebihsesuaidengankebutuhanmakamediatersebut harusdilakukanujicobadan
dilakukan
revisijikaadamasukan.Setelahdilakukan
ujicobamakadilakukan aplikasi
padasuatupembelajaranKRRdandiukurbagaimana dampaknya terhadaphasilbetajar.
6. Manfaat
Penelitian
iniakansangatbermanfaatbagipengelola
programpendidikan
KRRdanbagiguru
pendidikmateriKRR.Selainitujugaakansangatmembantu siswaSMPmempelajari
materi
KRRyangsesuaidengannormaagama.