Вы находитесь на странице: 1из 4

CARA MEMPERBAIKI GIGI TIRUAN

Gigi tiruan yang tidak nyaman masih bisa diperbaiki tanpa harus membuat yang baru,

yaitu dengan teknik relining dan rebasing.

1. Relining (Pelapisan Kembali)

Relining adalah teknik memperbaiki gigi tiruan dengan menambahkan lapisan

material gigi tiruan pada permukaan anatomis gigi tiruan untuk mengembalikan adaptasi

protesa pada mukoperiosteum.

Indikasi relining (Gunadi dkk, 1995):

a) Gigi sudah tidak cekat lagi.

b) Hanya terdapat sedikit saja perubahan oklusi, sehingga oklusi masih dapat

dipertahankan dengan pengasahan permukaan oklusal seperlunya saja, setelah

relining selesai dikerjakan.

c) Desain kerangka geligi tiruan baik dan kerangka ini masih mencekat dengan baik

dengan permukaan gigi.

d) Keadaan basis protesa masih baik.

e) Eleman tidak patah, rusak, atau aus berlebihan.

f) Penderita merasa puas dengan penampilannya.

g) Tepi geligi tiruan masih cukup baik dan tidak perlu perubahan yang besar.

Kerugian relining (Gunadi dkk, 1995):


a. Jika tidak dikerjakan dengan hati-hati, suatu garis sambung antara bahan lama dan

baru akan terlihat.

b. Menyaman warna resin yang baru dengan yang lama tidak selalu mungkin

dilakukan dengan sempurna.

Cara melakukan relining adalah sebagai berikut (Jones dan Gracia, 2009).

a. Membuat cetakan reline menggunakan bahan cetak elastomer dengan gigi tiruan

lama bertindak sebagai sendok cetak pribadi. Ketika seluruh bagian landasan gigi

tiruan hilang, landasan gigi tiruan harus dikoreksi dengan resin akrilik

autopolimerisasi, compound, atau keduanya sehingga bahan cetak dapat

digunakan secara akurat.

b. Cetakan yang sudah selesai, dicor dengan menuangkan gips batu untuk

mendapatkan master cast.

c. Segmen sayap gigi tiruan yang baru, diperbaiki dengan menggunakan resin akrilik

autopolimerisasi atau heat-cured.

d. Ketika segmen retakan dari landasan gigi tiruan masih ada, prosedur perbaikan

relatif sederhana. Potongan-potongan retak disatukan dan digabungkan dengan

lilin lengket.

e. Permukaan gigi tiruan dicor dengan gips batu. Ketika master cast mengeras, gigi

tiruan diambil dan segmen dilebarkan sekitar 2-3 mm.

f. Sebuah media pemisah diterapkan pada model kerja, dan segmen gigi tiruan

diganti dengan gips batu, ruang 2-3 mm dibuat antara segmen untuk perbaikan

resin akrilik.
g. Resin akrilik autopolimerisasi ditambahkan ke ruang antara segmen aproksimasi

dengan cara ditaburkan. Resin akrilik monomer dan polimer harus diaplikasikan

secara bergantian sampai bagian yang diperbaiki sedikit berlebih.

h. Untuk menghasilkan gigi tiruan dengan porositas internal minimal, gigi tiruan

yang masih ada pada model gips harus ditempatkan pada wadah bertekanan

terkontrol 30 p.s.i pada suhu 120 F selama 30 menit.

i. Bagian yang diperbaiki ditrim dan penyesuaian dilakukan dengan bur bundar

lowspeed. Pemolesan dilakukan secara konvensional menggunakan pumice dan

polish.

2. Short and Long Term Soft Liners

Soft liner diperlukan sebagai shock absorber untuk menyerap energi yang

dihasilkan dari proses pengunyahan. Bahan yang digunakan:

a) Self Cured : short term atau disebut juga dengan tissue conditioner

b) Heat Cured : long term

c) Vinyl Resin : memiliki banyak kekurangan berupa bahan plasticed nya

leaching dan mengeras

d) Silicone Rubber : bisa dalam self atau heat cured

3. Resin Teeth for Prosthodontic Applications

a) Lebih dari 60% gigi artifisial yang digunakan terbuat dari acrylic atau

vinyl-acrylic resin dari tipe poly (methyl methacrylate)


b) Poly (methyl methacrylate) yang digunakan dalam pembuatan gigi

artifisial sama dengan yang digunakan pada pembuatan denture akan

tetapi kekuatan cross linked pada gigi artifisial lebih banyak

dibandingkan dengan resin untuk denture.

Вам также может понравиться