Вы находитесь на странице: 1из 24

MAKALAH FARMAKOLOGI

OBAT-OBAT ANALGESIK

DISUSUN

NAMA : 1. NOVA DWI MEILATI

2. NUR PURNAMA SARI

3. NURUL HIDAYATI

4. OKTA SARIYA PUTRI

5. OPY SAFITRI

DOSEN PEMBIMBING : Dr. Sonlimar Mangunsong, Apt, M.Kes.

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

PRODI D.IV KEBIDANAN

TAHUN 2017

Obat Analgetik
Obat analgetik adalah obat yang digunakan untuk mengurangi dan menghilangkan rasa
sakit atau obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Obat analgeti
digolongkan menjadi dua,yaitu system saraf sentral (otak dan sumsum tulang belakang/narkotik)
dan system saraf otonom (syaraf otak/tulang belakang dan saraf perifer/non narkotik). Analgetika
pada umumnya diartikan sebagai suatu obat yang efektif untuk menghilangkan sakit kepala,
nyeri otot, nyeri sendi, dan nyeri lain misalnya nyeri pasca bedah dan pasca bersalin, dismenore
(nyeri haid) dan lain-lain sampai pada nyeri hebat yang sulit dikendalikan. Hampir semua
analgetik ternyata memiliki efek antipiretik dan efek anti inflamasi. Efek antipiretik
menyebabkan obat tersebut mampu menurunkan suhu tubuh pada keadaan demam sedangkan
sifat anti inflamasi berguna untuk mengobati radang sendi (artritis reumatoid) termasuk pirai
/gout yaitu kelebihan asam urat sehingga pada daerah sendi terjadi pembengkakan dan timbul
rasa nyeri. Analgesik anti inflamasi diduga bekerja berdasarkan penghambatan sintesis
prostaglandin (penyebab rasa nyeri). Rasa nyeri sendiri dapat dibedakan dalam tiga kategori:

1. Nyeri ringan (sakit.gigi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri haid dll), dapat diatasi dengan
asetosal, paracetamol bahkan placebo.
2. Nyeri sedang (sakit punggung, migrain, rheumatik), memerlukan analgetik perifer kuat.
3. Nyeri hebat (kolik/kejang usus, kolik batu empedu, kolik batu ginjal, kanker ), harus
diatasi dengan analgetik sentral atau analgetik narkotik.

Penggolongan Analgetik dibagi dalam dua golongan besar:

1. Analgetik narkotik (analgetik sentral)


Analgetika narkotika bekerja di SSP, memiliki daya penghalang nyeri yang hebat sekali.
Dalam dosis besar dapat bersifat depresan umum (mengurangi kesadaran), mempunyai
efek samping menimbulkan rasa nyaman (euforia). Hampir semua perasaan tidak nyaman
dapat dihilangkan oleh analgesik narkotik kecuali sensasi kulit. Harus hati-hati
menggunakan analgesik ini karena mempunyai risiko besar terhadap ketergantungan obat
(adiksi) dan kecenderungan penyalahgunaan obat. Obat ini hanya dibenarkan untuk
penggunaan insidentil pada nyeri hebat (trauma hebat, patah tulang, nyeri infark jantung,
kolik batu empedu/batu ginjal. Obat golongan ini hanya dibenarkan untuk penggunaan
insidentil pada nyeri hebat (trauma hebat, patah tulang, nyeri infark) kolik batu empedu,
kolik ginjal.Tanpa indikasi kuat, tidak dibenarkan penggunaannya secara kronik,
disamping untuk mengatasi nyeri hebat, penggunaan narkotik diindikasikan pada kanker
stadium lanjut karena dapat meringankan penderitaan. Fentanil dan alfentanil umumnya
digunakan sebagai premedikasi dalam pembedahan karena dapat memperkuat anestesi
umum sehingga mengurangi timbulnya kesadaran selama anestesi.

Penggolongan analgesik narkotik adalah sebagai berikut :


a. Alkaloid Alam : morfin,codein
b. Derivate Semi Sintetis : heroin
c. Derivate Sintetik : metadon,fentanil
d. Antagonis Morfin : nalorfin, nalokson dan pentazocin

1. Morfin

Indikasi : Analgesik selama dan setelah


pembedahan, analgesi pada situasi lain.
Kontra indikasi : Depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut
akut, peningkatan tekanan otak atau cedera kepala.
Efek samping Mual, muntah, konstipasi, ketergantungan / adiksi pada over
dosis menimbulkan keracunan dan dapat menyebabkan kematian.
Sediaan : Morfin HCl (generik) siruf 5mg / 5ml, tablet 10mg, 30mg, 60mg,
injeksi 10mg / ml, 20mg / ml

Dosis
Dewasa : Dosis lazim SK/IM 10 mg setiap 4 jam jika perlu, (520 mg setiap 4
jam jika perlu tergantung kebutuhan & respon pasien). Dewasa IV 2.515 mg
dilarutkan dlm 4-5 mL air steril, disuntik perlahan selama 4-5 menit.
Epidural : Dosis awal 5 mg berselang.
Intratekal : Kira-kira 1/10 dosis epidural.
Oral : Tablet/larutan 1030 mg setiap 4 jam, jika perlu.
Rektal : 10-20 mg setiap 4 jam, jika perlu.
Anak-anak : SK/IM 0.1-0.2 mg/kg setiap 4 jam jika perlu (dosis tunggal
maksimum 15 mg). Anak-anak IV : 0.05-0.1 mg/kg disuntikkan perlahan
2. Kodein fosfat

Indikasi : Nyeri ringan sampai sedang.


Kontra indikasi : Depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut
akut, peningkatan tekanan otak atau cedera kepala.
Efek samping Mual, muntah, konstipasi, ketergantungan / adiksi pada over
dosis menimbulkan keracunan dan dapat menyebabkan kematian.
Sediaan : Kodein fosfat (generik) tablet 10 mg, 15 mg, 20 mg
Dosis
Antitusif (oral: untuk batuk non produktif)
Anak-anak : 1-1,5 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 4-6 jam
2-6 tahun : 2,5-5 mg tiap 4-6 jam,maksimal : 30 mg/hari
6-12 tahun : 5-10 mg tiap 4-6 jam maksimal : 60 mg/dosis terbagi 4-6 jam
Dewasa : 10-20 mg/dosis tiap 4-6 jam maksimal : 120 mg/hari
Analgesik (oral)
Dewasa :15-60 mg oral tiap 4-6 jam
Anak : 0,5-1 mg/kg tiap 4-6 jam maksimal : 60 mg/dosis terbagi 4-6 jam

3. Fentanil
Indikasi : Nyeri kronik yang sukar diatasi pada kanker.
Kontra indikasi : Depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut
akut, peningkatan tekanan otak atau cedera kepala.
Efek samping Mual, muntah, konsipasi, ketergantungan / adiksi pada over
dosis menimbulkan keracunan dan dapat menyebabkan kematian.
Sediaan : Bentuk sediaan dapat berupa injeksi atau cakram transdermal (lama
kerja yang panjang)
Dosis : Nyeri berat: 50-100 mcg / dosis IV / IM setiap 1-2 jam jika perlu
(pasien dengan paparan opioid sebelum dapat mentolerir dosis awal yang
lebih tinggi)
Nama Dagang : sublimaze
4. Petidin

Indikasi : Nyeri sedang sampai berat, nyeri pasca bedah.


Kontra indikasi : Depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut
akut, peningkatan tekanan otak atau cedera kepala.
Efek samping : Mual, muntah, konstipasi, ketergantungan / adiksi pada over
dosis menimbulkan.
Sediaan : Petidin (generik) injeksi 50 mg/ml, tabl 50 mg
Dosis :
Oral/ IM,/SK : Dewasa : Dosis lazim 50150 mg setiap 3-4 jam jika perlu,
Injeksi intravena lambat : dewasa 1535 mg/jam.
Anak-anak oral/IM/SK : 1.11.8 mg/kg setiap 34 jam jika perlu. Untuk
sebelum pembedahan : dosis dewasa 50 100 mg IM/SK

5. Tramodol HCL
Indikasi : Nyeri sedang sampai berat.
Kontra indikasi : Depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut
akut, peningkatan tekanan otak atau cedera kepala.
Efek samping : Mual, muntah, konstpasi, ketergantungan / adiksi pada over
dosis menimbulkan keracunan dan dapat menyebabkan kematian.
Sediaan Tramadol (generik) injeksi 50 mg/ml,tablet 50 mg
Dosis
Nyeri kronis sedang sampai berat yg tdk memerlukan efek analgesik yg
cepat : awal 25 mg/hari kemudian dinaikkan 25 mg per 3 hari hingga 25 mg
4x sehari. Maksimum 400mg. Sesudah itu dapat dinaikkan sesuai toleransi
dan kebutuhan: 50mg setiap 3 hari hingga 50mg 4 x sehari. Untuk efek yg
cepat : 50 100 mg setiap 4 6 jam, jika perlu ( maksimum 400 mg/hari).
Pasien dengan gangguan ginjal dan hati dosis disesuaikan dengan mengurangi
frekuensi pemberian.
Nama Dagang : Centrasic - Contram - Dolana - Dolgesik - Dolocap - Dolsic -
Forgesic - Intradol - Miradol - Nonalges - Nufotram - Orasic - Radol -
Seminac - Simatral - Thramad - Tradonal - Tradosik - Tradyl - Tramal -
Trasidan - Traumasik - Trazodon HCl - Trazone - Trunal DX - Tugesal -
Zephanal - Zumatram - Bellatram

Nalorfin, Nalokson Adalah antagonis morfin, bekerja meniadakan semua khasiat


morfin, dan bersifat analgesik. Khusus digunakan pada kasus overdosis atau
intoksikasi obat-obat analgetik narkotik.

2. Analgetik non narkotik


Disebut juga analgesik perifer karena tidak mempengaruhi susunan syaraf pusat. Semua
analgesik perifer memiliki khasiat sebagai anti piretik yaitu menurunkan suhu bada pada
saat demam. Khasiatnya berdasarkan rangsangan terhadap pusat pengatur kalor di
hipotalamus, mengakibatkan vasodilatasi perifer di kulit dengan bertambahnya
pengeluaran kalor disertai keluarnya banyak keringat. Misalnya parasetamol, asetosal,
dll. Dan berkhasiat pula sebagai anti inflamasi , anti radang atau anti flogistik. Anti
radang sama kuat dengan analgesik, digunakan sebagai anti nyeri atau rematik contohnya
asetosal, asam mefenamat, ibuprofen. Anti radang yang lebih kuat contohnya
fenilbutazon. Sedangkan yang bekerja serentak sebagai anti radang dan analgesik
contohnya indometazin.

Penggolongan obat berdasarkan rumus kimianya analgesik perifer digolongkan menjadi :


a. Golongan salisilat
Asam asetil salisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin .Obat ini
diindikasikan untuk sakit kepala, nyeri otot, demam dan lain-lain. Saat ini asetosal
makin banyak dipakai karena sifat anti plateletnya. Sebagai contoh aspirin dosis kecil
digunakan untuk pencegahan trombosis koroner dan cerebral. Asetosal adalah
analgetik antipiretik dan anti inflamasi yang sangat luas digunakan dan digolongkan
dalam obat bebas. Masalah efek samping yaitu perangsangan bahkan dapat
menyebabkan iritasi lambung dan saluran cerna dapat dikurangi dengan meminum
obat setelah makan atau membuat menjadi sediaan salut enterik (enteric-coated).
Karena salisilat bersifat hepatotoksik maka tidak dianjurkan diberikan pada penderita
penyakit hati yang kronis.
b. Golongan para aminofenol
Terdiri dari fenasetin dan asetaminofen (parasetamol).Tahuntahun terakhir
penggunaan asetaminofen yang di Indonesia lebih terkenal dengan nama parasetamol
meningkat dengan pesat.Efek analgesik golongan ini serupa dengan salisilat yaitu
menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang, dan dapat menurunkan
suhu tubuh dalam keadaan demam, dengan mekanisme efek sentral. Fenasetin karena
toksisitasnya terhadap hati dan ginjal saat ini sudah dilarang penggunaannya.
Efek samping parasetamol dan kombinasinya pada penggunaan dosis besar atau
jangka lama dapat menyebabkan kerusakan hati.

c. Golongan pirazolon (dipiron)


Fenilbutazon dan turunannya saat ini yang digunakan adalah dipiron sebagai
analgesik antipiretik, karena efek inflamasinya lemah. Efek samping semua derivat
pirazolon dapat menyebabkan agranulositosis, anemia aplastik dan trombositopenia.
Dibeberapa negara penggunaannya sangat dibatasi bahkan dilarang karena efek
samping tersebut, tetapi di Indonesia frekuensi pemakaian dipiron cukup tinggi
meskipun sudah ada laporan mengenai terjadinya agranulositosis. Fenilbutazon
digunakan untuk mengobati arthritis rheumatoid

d. Golongan antranilat (asam mefenamat)


Digunakan sebagai analgesik karena sebagai anti inflamasi kurang efektif dibanding
dengan aspirin. Efek samping seperti gejala iritasi mukosa lambung dan gangguan
saluran cerna sering timbul

Obat analgetik non narkotik (system saraf otonom)


1. Acetosal /asam asetil salisilat
Indikasi : Nyeri ringan sampai sedang, demam, anti platelet
Kontra indikasi : Anak dibawah usia 12 tahun, anak yang sedang disusui,
gangguan saluran cerna, hemofilia penting untuk menjelaskan kepada
keluarga bahwa acetosal adalah obat yang tidak cocok untuk anak yang
berpenyakit ringan
Efek samping : Ringan dan tidak sering yaitu iritasi saluran cerna Sediaan
Acetosal (generik) tablet 100mg, 500 mg
Nama Dagang : Aptor, ascardia, aspilet, aspirin, aspitrom, astika, bodrexin,
cardio aspirin, farmasal, miniaspi, naspro, restor, thrombo aspilet
Dosis :
1. Nyeri ringan samapai sedang, demam, per oral dengan atau setelah
makan, dewasa 300-900 mg tiap 4-6 jam jika perlu; maksimal 4 g
sehari; Anak dibawah 16 tahun tidak direkomendasikan
2. Nyeri ringan sampai sedang, demam, per rectal, dewasa 600-900 mg
dimasukkan tiap 4 jam jika perlu; maksimal 3.6 g sehari; anak di
bawah 16 tahun tidak direkomendasikan
3. Inflammatory arthritis, per oral dengan atau setelah makan,dewasa 4-8
g dalam dosis terbagi dalam kondisi akut; sampai 5,4 g sehari dapat
mencukupi pada kondisi kronik
4. Artritis juvenilis, per oral dengan atau setelah makan, anak sampai 130
mg/kg sehari dalam 5-6 dosis terbagi pada kondisi akut; 80-100 mg/kg
sehari dalam dosis terbagi untuk dosis rumatan (maintenance)
5. Pengobatan serangan migren akut, per oral disarankan dengan atau
setelah makan, dewasa 300-900 mg saat serangan pertama, dapat
diulang tiap 4-6 jam jika perlu, maksimal 4 g sehari; anak dibawah 16
tahun tidak dianjurkan
6. Pengobatan serangan migren akut, per rectal,dewasa 600-900 mg
dimasukkan saat serangan pertama, dapat diulang tiap 4 jam jika perlu;
maksimal 3.6 g sehari; anak di bawah 16 tahun tidak dianjurkan
7. Pencegahan penyakit serebrovaskular atau serangan jantung, per oral,
anak 75-100 mg sehari

2. Parasetamol
Indikasi : Nyeri ringan sampai sedang, demam
Kontra indikasi : Perlu peringatan berkurangnya fungsi hati dan ginjal
Efek samping : Ringan dan tidak sering yaitu iritasi saluran cerna
Sediaan : Parasetamol (generik) siruf 120 mg / 5 ml, Tablet 100 mg, 500 mg
Dosis :
oral : 0.5-1 gram tiap 4-6 jam hingga maksimum 4 jam perhari. Anak 2 bulan :
60 mg pada demam pasca operasi. Dibawah usia 3 bulan hanya dengan
nasehat dokter. 3 bulan-1 tahun : 60-120 mg perhari dosis-dosis ini boleh
diulang tiap 4-6 jam bila diperlukan (maksimum sebanyak 4 dosis dalam
waktu 24 jam )
Nama Dagang
a. parasetamol (generik)
b. afebrin (konimex) tablet 500mg
c. afidol (afiat) tablet 500mg
d. biogesik (medifarma) sirup 150mg/5 ml dan tablet 500 mg
e. bodrex (tempo) tablet 500 mg
f. dumin (dumex) sirup 120mg/5 ml dan tablet 500 mg
g. fasidol (ifars) sirup 150mg/5 ml dan tablet 500 mg
h. itramol (itrasal) sirup 120mg/5 ml

3. Asam mefenamat

Indikasi : Nyeri ringan sampai sedang dan kondisi yang berhubungan dengan
dismenore dan menoragi
Kontra indikasi : Harus digunakan hati-hati pada pasien usia lanjut
peradangan usus besar, pada pengobatan jangka lama harus dilakukan tes
darah
Efek samping : Mengantuk, diare, trombositopenia, anemia, dan kejang-
kejang pada over dosis Sediaan Asam mefenamat (generik) kaptab 250 mg,
500 mg
Dosis :
a. Untuk nyeri : Dosis awal 500mg, dilanjutkan dengan dosis 250mg
setiap 6 jam jika diperlukan. Penggunaan sebaiknya tidak lebih dari 1
minggu.
b. Untuk Dismenore : Penggunaan saat terjadi haid, dan penggunaan
sebaiknya tidak lebih dari 2-3 hari
Nama dagang :
analspec,asam
mefenamat,asimat,benostan,cetalmic,corstanal,dolfenal,dolodon,dolos,dystan,
fargetic,gitaramin,lapistan,licostan,mectan,opistan,ponstan,nichostan,mefast,dl
l.

4. Ibuprofen

Indikasi : Nyeri dan radang pada penyakit reumatik dan gangguan otot skelet
lainnya. Nyeri ringan sampai berat, termasuk dismenorea, analgesik, pasca
bedah, nyeri dan demam pada anak-anak
Kontra indikasi : Hati-hati pada pasien usia lanjut, gagal ginjal, payah jantung,
pengidap tukak lambung aktif
Efek samping : Gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare, kadang-kadang
pendarahan dan tukak lambung dan lain-lain)
Sediaan : Ibuprofen (generik) tablet 200 mg, 400 mg, 600 mg
Dosis :
Artritis : 400-800 mg 3-4 kali sehari (maksimun 3.2 g/hari)
Juvenile artritis : 30-40 mg/kg berat badan per hari dalam 3-4 dosis terbagi
(maksimum 50 mg/kg berat badan)
Nyeri ringan s/d sedang : 200-400 mg tiap 4-6 jam, bila perlu (max 1,2 g/hari)
Nama Dagang
Dofen - Dolofen Forte - Farsifen Febryn-Fenris - Helafen - Iprox Nofena-
Ostarin - Profen - Proris - Ribunalm Shelrofen Anafen

5. Diklofenak

Indikasi : Nyeri dan radang pada penyakit reumatik, gangguan otot skelet gout
akut dan nyeri pasca bedah
Kontra indikasi : Hati-hati pada pasien usia lanjut, gagal ginjal, payah jantung,
pengidap tukak lambung aktif
Efek samping : Gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare, kadang-kadang
pendarahan dan tukak lambung dan lain-lain)
Sediaan : Kalium diklofenak (generik) tablet 25 mg,50 mg
Dosis : Nyeri & dismenore :
Dosis awal : 50 mg, dilanjutkan 50 mg setiap 8 jam jika perlu Pada pasien
dengan gangguan ginjal dan hati tidak perlu penyesuaian dosis, tetapi perlu
pemantauan yang ketat
Nama Dagang : - Alflam - Atranac - Berifen SR - Cataflam- Cataflam D -
Catanac - Deflamat - Dicloflam- Diclomec - Diclomec Gel - Exaflam -
Fenaren- Fenavel - Flamenac - Kadiflam - Kaditic- K Diklofenak - Klotaren -
Laflanac - Matsunaflam- Megatic - Merflam - Nadifen - Neuorofenac-
Nichoflam - Nilaren - Potazen - Prostanac- Provoltar - Reclofen - Renadinac -
Renvol- Scanaflam - Scanteran - Tirmaclo - Valto- Volmatik - Voltadex -
Voltadex SR - Voltaren- Voren - X-flam - Xepathritis - Zegren- Adiflam

6. Indometachin
Indikasi : Nyeri dan peradangan sedang sampai berat pada kasus reumatik
dan gangguan otot skeletal, gout akut, dismenorea
Kontra indikasi : Hati-hati pada pasien usia lanjut, gagal ginjal, payah
jantung, pengidap tukak lambung aktif. Hati-hati juga pada kasus epilepsi,
parkinson dan goncangan jiwa. Tidak dianjurkan untuk anak.
Efek samping : Gangguan cerna, sakit kepala, pusing, kepala terasa ringan,
hati-hati khususnya pengemudi
Sediaan : Indometachin (generik) kapsul 25 mg
Nama Dagang : indocid,indocin,tivorbex
Dosis : nyeri menstruasi : 75 mg/hari

7. Fenil butazon
Indikasi : Penyakit jantung, gangguan paru, ginjal, dan hati kehamilan dengan
riwayat tukak lambung, penyakit tiroid, anak dibawah usia 14 tahun.
Kontra indikasi : Radang tenggorokan, sariawan, gangguan penglihatan,
gangguan darah
Efek samping : Radang tenggorokan, sariawan, gangguan penglihatan,
gangguan darah Sediaan Phenylbutazone (generik) kaplet 200 mg

8. Piroksikam
Indikasi : Nyeri dan radang pada penyakit reumatik, gangguan otot skelet gout
akut
Kontra indikasi : Hati-hati pada anak umumnya tidak dianjurkan
Efek samping : Gangguan saluran cerna, tukak lambung, nyeri dapat timbul
ditempat penyuntikan. Suppositoria menyebabkan iritasi rektum kadang-
kadang pendarahan
Sediaan : Piroxicam (generik) tablet 10 mg, 20 mg
Dosis :
a. Dosis lazim untuk dewasa (nyeri) : 20 mg 1 x sehari atau 10 mg 2 x sehari
secara oral. Direkomendasikan dosis harian maksimum adalah 20 mg
b. Dosis lazim pediatric untuk nyeri : 0,2-0,3 mg/kg per oral 1 x sehari. Dosis
harian maksimum 15 mg.
Nama Dagang :
feldene,felcam,denicam,licofel,rexicam,samrox,rexil,bitrafarm,rodene,rosic,tri
pidene,dll.

9. Antalgin

Indikasi : Karena risiko efek sampingnya, penggunaannya sebagai analgesik-


antipiretik sangat dibatasi yaitu:
Nyeri akut hebat sesudah luka atau pembedahan.
Nyeri karena tumor atau kolik.
Nyeri hebat akut atau kronik bila analgesik lain tidak menolong.
Demam tinggi yang tidak bisa diatasi antipiretik lain.
Kontra Indikasi:
Alergi dipiron, granulositopenia, porfiria intermiten, defisiensi G6PD, payah
jantung, bayi < 3 bulan, hamil trisemester pertama dan 6 minggu terakhir.
Komposisi:
Tiap tablet mengandung Antalgin 500 mg.
Dosis:
Oral
Dewasa: 500 1000 mg 3 4 kali sehari (maksimum 3 gram sehari).
Anak-anak: 250 500 mg 3 4 kali sehari (maksimum 1 gram untuk < 6
tahun dan 2 gram untuk 6 12 tahun).
Parental
500 1000 mg sekali suntik. Jangan lebih dari 1 gram karena dapat
menimbulkan syok.
Efek Samping : Infeksi lambung, hiperhidrosis,Retensi cairan dan
garam,Reaksi elaergi cukup sering: reaksi kulit dan edema angioneurotik,Efek
samping yang berat: agranulositosis, pansitopenia dan nefrosis.
Interaksi Obat:
Bila digunakan bersama dengan klorpromazine, dapat menimbulkan
hipotermia yang berat.
Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui:
Jangan diberikan pada wanita hamil karena potensi karsigonik dari metabolit
nitrosamin.
Penggunaan pada anak:
Jangan diberikan pada bayi kurang dari 3 bulan (atau BB < 5 kg).

Вам также может понравиться

  • Aspek Hukum Bidan
    Aspek Hukum Bidan
    Документ43 страницы
    Aspek Hukum Bidan
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Kesehatan Masyarakat k.1
    Kesehatan Masyarakat k.1
    Документ6 страниц
    Kesehatan Masyarakat k.1
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Proposal Bab II
    Proposal Bab II
    Документ11 страниц
    Proposal Bab II
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • 01 GDL Inawulansa 556 1 Ina PDF
    01 GDL Inawulansa 556 1 Ina PDF
    Документ78 страниц
    01 GDL Inawulansa 556 1 Ina PDF
    NPutuu Kitty Dessy
    Оценок пока нет
  • Konseling Dan Persetujuan Tindakan Medik
    Konseling Dan Persetujuan Tindakan Medik
    Документ12 страниц
    Konseling Dan Persetujuan Tindakan Medik
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • F
    F
    Документ8 страниц
    F
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Laserasi
    Laserasi
    Документ9 страниц
    Laserasi
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Bidan Cantik
    Bidan Cantik
    Документ10 страниц
    Bidan Cantik
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Analisa Jurnal
    Analisa Jurnal
    Документ8 страниц
    Analisa Jurnal
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Bidan Cantik
    Bidan Cantik
    Документ10 страниц
    Bidan Cantik
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Contoh Obat Analgetik
    Contoh Obat Analgetik
    Документ18 страниц
    Contoh Obat Analgetik
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Modul POR PDF
    Modul POR PDF
    Документ192 страницы
    Modul POR PDF
    fitri rahmayanti
    Оценок пока нет
  • Anti Jamur Opy
    Anti Jamur Opy
    Документ14 страниц
    Anti Jamur Opy
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Anti Jamur Opy
    Anti Jamur Opy
    Документ14 страниц
    Anti Jamur Opy
    opy safitri
    Оценок пока нет