Вы находитесь на странице: 1из 4

Askep Pteregium, edit by Karu 9-9-15.

Posted on Juli 24, 2008. Filed under: Askep | Tags: Askep, Asuhan Keperawatan, mata, Medikal
Bedah, Pteregium |

PTEREGIUM
I. Pengertian
Pteregium merupakan pertumbuhan jaringan ikat pada fibrovaskuler konjungtiva bulbar
intrapalpebra dengan ektensi ke kornea yang bersifat degeneratif. Pteregium berbentuk segi tiga
dengan puncaknya di bagian sentral kornea dan dasarnya di bagian perifer kornea, biasanya
terletak di celah kelopak mata bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas ke
kornea.

II. Etiologi
Tidak jelas diduga merupakan sutu neoplasma radang dan degenerasi.
Iritasi korronis oleh suatu debu,sinar ultra violet( cahaya matahari ) dan angin (udara panas )
yang mengenai kongtungtiva bulbi.

III. Patogenesis
Secara histopalogis ditemukan epitel konjungtiva irrekuler kadang-kadang berubah menjadi
gepeng. Pada puncak pteregium, epitel kornea menarik dan pada daerah ini membran bauman
menghilang. Terdapat degenerasi stauma yang berfoliferasi sebagai jaringan granulasi yang
penuh pembulih darah. Degenerasi ini menekan kedalam kornea serta merusak membran bauman
dan stoma kornea bagian atas.

IV. Tanda dan gejala


Mata irritatatif, merah dan mungkin menimbulkan astigmatisme
Kemunduran tajam penglihatan akibat pteregium yang meluas ke kornea (Zona Optic)
Dapat diserati keratitis Pungtata, delen (Penipisan kornea akibat kering) dan garis besi yang
terletak di ujung pteregium.
V. Terapi dan Perawatan
Tidak ada pengobatan yang spesifik
Pembedahan :
Pengangkatan secara bedah transplantasi kornea,ketebalan parsial diperlukan bila pteregium
menarik sumbu pandangan dan mengganggu kenyamanan. 30 50 % pasien pteregium kambuh
lagi setelah pembedahan
Bersifat rekuren
Operasi dilakukan bila terjadi kemunduran tajam penglihatan atau gangguan kosmetik
(Estetika)
Bila meradang dapat diberikan steroid atau obat tetes mata dekongestan
Pada keadaan residif (kemungkinan tumbuh kembali) dapat dilakukan (Beta) (stronsium 90),
atau eksterpasi danpenyinaran sinar transplantasi mukosa mulut. Radiasi Beta pasca operasi
menurunkan angka kekambuhan namun bukannya tanpa komplikasi
Tetes mata Mitomycin (Bahan anti metabolik) efektif mencegah kekambuhan. Mitomycin C
adalah bahan anti myoplastik yang mempunyai efek samping seperti infalamasi, photo phobia,
pengeluaran air mata dan nyeri.
Perawatan yang penting lindungi mata dari sinar matahari langsung, debu atau udara panas.
Gunakan juga kaca mata pelidung untuk menghindari pajanan sinar matahari debu dan udara.

ASUHAN KEPERAWATAN :
I. Data Demografi
Meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dst.

II. Pola Fungsional


a. Persepsi kesehatan dan penanganan kesehatan
Keluhan Utama : Penglihatan kabur
Riwayat penyakit :
Sejak kapan dirasakan, sudah berapa lama
Gambaran gejala apa yang dialami, apa yang memperburuk atau memperbaiki?
apa yang dilakukan untuk menyembuhkan gejala.
Penggunaan obat sekarang :
Riwayat penyakit dahulu : Riwayat trauma pada mata
Riwayat penyakit keluarga : Keluarga yang pernah menderita
b. Pola aktivitas: Aktivitas sedikit terganggu
c. Pola kognitif Konseptual
Terjadi kemunduran tajam penglihatan, pandangan kabur
Pemeriksaan Fisik mata :
Konjungtiva
Visus

III. Diagnosa Keperawatan yang mungkin timbul


Pre operasi
1. Gangguan sensori perseptual berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori akibat
pterigium.
Intervensi:
Tentukan ketajaman mata klien, catat apakah satu / dua mata yang gejala terlibat.
Orientasikan klien pada lingkungan sekitar
Letakkan barang yang dibutuhkan klien di dekatnya
Libatkan klien dan orang lain dalam pemenuhan aktivitas kehidupan sehari-hari

2. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang prosedur invasive (bedah) yang
akan dilaksanakan.
Intervensi:
Kaji tingkat ansietas
Beri penjelasan tentang prosedur operasi yang akan dilaksanakan
Beri dukungan moril berupa doa dan motivasi untuk klien

Post operasi
1. Perubahan kenyamanan (nyeri) berhubungan dengan trauma jaringan sekunder terhadap
operasi transplantasi kornea
Kaji tingkat nyeri yang dialami oleh klien
Ajarkan kepada klien metode distraksi / relaksasi
Ciptakan tempat tidur yang nyaman
Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian analgetik

2. Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur (invasif) bedah.


Intervensi:
Pantau balutan setiap 2 4 jam
Diskusikan dengan klien tentang pentingnya mencuci tangan sebelum mengobati
Gunakan tehnik aseptik dalam perawatan post operatif
Beri obat-obatan sesuai indikasi seperti obat tetes mata.

3. Resiko terhadap injury (cidera) yang berhubungan dengan perubahan ketajaman penglihatan.
Intervensi:
Kaji ketajaman penglihatan
Rencanakan semua perawatan denagn klien, jelaskan rutinitas setiap hari
Pertahankan barang-barang klien ditempat yang sama
Bantu dalam beraktivitas sesuai dengan kebutuhan
Anjurkan untuk menggunakan alat bantu misal tongkat
Pertahankan penutup mata untuk meningkatkan perlindungan

4. Perubahan dalam pesepsi sensori (perseptual) sehubungan dengan luka post operasi.
Intervensi:
Tentukan ketajaman penglihatan
Orientasikan klien pada lingkungan, staf, orang lain di sekitar
Letakkan barang yang sering diperlukan dalam jangkauan sisi yang tidak dioperasi
Anjurkan klien untuk mengkonsumsi nutrisi yang bergizi, misalnya buah-buahan yang
berwarna kuning, seperti pepaya, wortel dan lain-lain
Berikan obat-obatan sesuai terapi

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai perawatan diri dan
penatalaksanaan di rumah.
Intervensi:
Berikan penguatan kewaspadaan secara berhati-hati berhubungan dengan penempatan perabot
rumah tangga dan lain-lain
Berikan penjelasan mengenai kondisi penyakit, proses sebelumnya dan sesudah dilakukan
pembedahan
Jelaskan dan ajarkan perawatan secara teratur di pelayanan kesehatan terdekat
Libatkan orang terdekat klien dalam melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA:
..Bahan kuliah Medikal Bedah I, Banjarbaru
Doenges, Marilyn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Penerbit: EGC, Jakarta
Reeves, Charlene J - (ETal). 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Penerbit: Salemba
Medika, Jakarta
+https://sp4669.wordpress.com/2008/07/24/askep-pteregium.

Вам также может понравиться