Вы находитесь на странице: 1из 14

BAB I

PENDAHULUAN

I.A LATAR BELAKANG


Latar belakang dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Demografi. Jumlah penduduk yang semakin banyak dan penyebarannya yang
tidak merata merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh Indonesia. Oleh
sebab itu salah satu cara pemerintah adalah melakukan Migrasi penduduk. Migrasi
Penduduk adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas
politik/negara (migrasi internasional).
Faktor yang menimbulkan migrasi bermacam-macam serta dampak dari migrasi
dapat berupa hal yang positif maupun negatif. Migrasi yang dilakukan di Indonesia
mempengaruhi banyak faktor terutama dalam pelayanan keperawatan yang ada di
dalamnya.
Makalah ini membahas tentang migrasi kependudukan dan hubungannya dalam
keperawatan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna terutama bagi
perawat dalam aplikasinya di bidang keperawatan.

I.B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Demografi.
2. Sebagai bahan diskusi pada mata kuliah Demografi.
3.Sebagai bahan bacaan bagimana mahasiswa perawat dan masyarakat umum

I.C. MANFAAT
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
Menambah pengetahuan kita sebagai mahasiswa perawat tentang pengaruh
Migrasi kependudukan dalam keperawatan.
Dapat menjadi inspirasi dan membuka pikiran kita terhadap masalah migrasi
dalam praktik keperawatan
Menjadi dasar bagi mahasiswa perawat.
Untuk puskesmas, rumah sakit, posyandu dan lain- lain, makalah ini sangat
bermanfaat karena lingkungan merupakan hal yang harus di perhatikan dalam
perawatan pasien.

BAB II
PEMBAHASAN

II.A Pengertian Migrasi


Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat (negara) ke tempat
(negara) lain untuk menetap (KBBI). Migrasi merupakan hak azasi manusia yang
diatur dalam Undang-Undang Hak Azasi Manusia Nomor 39 Tahun 1999 yang
menyatakan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak untuk secara bebas
bergerak, berpindah dan bertempat tinggal dalam wilayah kesatuan Republik
Indonesia., maka daerah tidak boleh melarang sesorang untuk berpindah
tempat guna memperbaiki taraf kehidupannya. Migrasi timbul karena adanya
faktor pendorong dari daerah asal dan adanya faktor penarik di daerah tujuan.
Strategi yang dianggap paling tepat untuk penanganan migrasi penduduk adalah
mengurangi kesejanjangan antar daerah melalui kerjasama dalam mengoptimalkan
potensi, dan memanfaatkan kebijakan/peraturan yang ada.

II.B Jenis-jenis Migrasi


Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal
tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :
Migrasi Internasional
Yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi
internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu:
Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain
dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.Remigrasi atau
repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya.
Migrasi Nasional atau Internal
Yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi nasional
/internal terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
Urbanisasi
Yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Terjadinya
urbanisasi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan
upahnya tinggi.
Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Ingin mencari pengalaman di kota.
Ingin lebih banyak mendapatkan hiburan dan sebagainya.
Transmigrasi
Yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau
yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi
pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda
yang dikenal dengan nama kolonisasi.
Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia dapat dibedakan atas :
Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai
oleh pemerintah.
Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dengan
tujuan tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah
yang terkena pembangunan proyek.
Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh
seseorang atas kemauan dan biaya sendiri.
Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang
lain dalam propinsi atau pulau yang sama.
Ruralisasi yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan
menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.
Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya
ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat
bersifat nasional maupun internasional.
II.C Proses Migrasi
Proses migrasi dalam sebuah negara menunjukkan bahwa negara tersebut sedang
membangun dengan begitu pesat. Namun itu bukanlah suatu hal yang dapat
dibanggakan. Pendatang asing sebenarnya diperlukan oleh negara berkembang, ini
tergantung pada ekonomi dari sektor pertanian kepada sektor perindustrian dan
perkhidmatan.
Menurut Everett S. Lee ada 4 faktor yang menyebabkan orang mengambil
keputusan untuk melakukan migrasi : Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal,
Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan, Rintangan-rintangan yang
menghambat, Faktor-faktor pribadi.
Pada awal tahun 1990, apabila jumlah pendatang meningkat secara drastis hingga
melebihi satu juta orang, masalah ini akan menimbulkan masalah banyak pihak,
terutama mereka yang datang dengan tujuan yang tidak baik. Dalam konteks negara
kita Indonesia, kehadiran hampir sebagian besar tenaga buruh asing inilah yang telah
menyumbangkan tenaga ke arah pembangunan negara.
Dalam era mencapai wawasan 2020 ini, ketergantungan kepada buruh asing
khususnya dalam bidang pendidikan, pertanian dan pertambahan harus dibendung
dengan segera. Sudah waktunya rakyat negara ini mencontoh warga asing yang rajin
dan tekun bekerja walaupun bukan untuk negara sendiri. Sebenarnya banyak faktor
dalam terjadinya proses migrasi ini. Adapun faktor-faktor tersebut adalah:
Faktor ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor utama proses migrasi ini. Kedudukan
ekonomi yang kuat dan kokoh menyebabkan terwujudnya banyak sektor-sektor
pertanian, pendidikan dan pertambangan. Sekaligus membuka peluang kepada
rakyat sebuah negara termasuk juga golongan pendatang yang datang dengan
tujuan untuk mencari pekerjaan dinegara orang. Golongan pendatang ini terbatas
karena untuk dapat masuk ke sebuah negara secara sah sangatlah sulit.
Faktor sosial budaya
Faktor sosial budaya merupakan faktor penting terjadinya migrasi. Negara
tujuan mereka cenderung negara dengan keadaan sosial budaya yang sama atau
paling tidak mirip negara asal. Faktor persamaan sosial budaya antara kedua
negara akan selamanya menjadi daya tarik untuk mereka datang ke negara
tersebut. Dengan adanya ciri-ciri ini, proses untuk mereka menyesuaikan diri akan
lebih mudah. Upaya mereka menyesuaikan diri dengan kehidupan di negara
tersebut merupakan pasport utama agar dapat beradaptasi di negara tersebut.
Faktor kestabilan politik
Kestabilan politik sebuah negara merupakan faktor penting dalam proses
migrasi antarbangsa. Sebuah negara yang aman dan makmur secara tidak
langsung dapat membuat orang orang ingin bermigrasi ke negara tersebut.

II.D Faktor-faktor Terjadinya Migrasi


Pada dasarnya ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan
seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factor) dan faktor
penarik (pull factor).
Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah:
Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung
lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan
bakunya makin susah diperoleh seperti tambang, kayu, atau bahan dari pertanian.
Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk pertanian
di wilayah pedesaan yang makin menyempit).
Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku sehingga mengganggu
hak asasi penduduk di daerah asal.
Alasan pendidikan, pekerjaan, atau perkawinan.
Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau
panjang atau adanya wabah penyakit.

Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah:


Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaiki taraf hidup.
Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim,
perumahan, sekolah, dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.
Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat
kebudayaan dan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim
di kota besar.
Adanya faktor-faktor sebagai daya tarik ataupun pendorong di atas merupakan
perkembangan dari ketujuh teori migrasi (The Laws of Migration) yang
dikembangkan oleh E.G Ravenstein pada tahun 1885. Ketujuh teori migrasi yang
merupakan penggeneralisasian dari migrasi ini ialah:
Migrasi dan Jarak

Banyak migran pada jarak yang dekat

Migran jarak jauh lebih tertuju ke pusat-pusat perdagangan dan industri


yang penting

Migran bertahap

Adanya arus migrasi yang terarah

Adanya migrasi dari desa - kota kecil kota besar

Arus dan Arus Balik

Setiap arus migrasi utama menimbulkan arus balik penggantiannya

Perbedaan antara desa dan kota mengenai kecenderungan melakukan migrasi

Di desa lebih besar dari pada kota

Wanita melakukan migrasi pada jarak yang dekat dibandingkan pria

Teknologi dan migrasi

Teknologi menyebabkan migrasi meningkat

Motif ekonomi merupakan dorongan utama orang melakukan migrasi

II.E Penyebab atau Alasan Terjadinya Migrasi atau Perpindahan Penduduk Desa,
Kota, Negara Dan Lain-Lain Geografi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke
tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang
merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain
dan juga migrasi internal yang merupakan perpindaha penduduk yang berkutat pada
sekitar wilayah satu negara saja.
Alasan yang menyebabkan manusia / orang melakukan aktifitas migrasi :
Alasan Politik / Politis
Kondisi perpolitikan suatu daerah yang panas atau bergejolak akan membuat
penduduk menjadi tidak betah atau kerasan tinggal di wilayah tersebut.
Alasan Sosial Kemasyarakatan
Adat-istiadat yang menjadi pedoman kebiasaan suatu daerah dapat menyebabkan
seseorang harus bermigrasi ke tempat lain baik dengan paksaan maupun tidak.
Seseorang yang dikucilkan dari suatu pemukiman akan dengan terpaksa
melakukan kegiatan migrasi.

Alasan Agama atau Kepercayaan


Adanya tekanan atau paksaan dari suatu ajaran agama untuk berpindah tempat
dapat menyebabkan seseorang melakukan migrasi.
Alasan Ekonomi
Biasanya orang miskin atau golongan bawah yang mencoba mencari peruntungan
dengan melakukan migrasi ke kota. Atau bisa juga kebalikan di mana orang yang
kaya pergi ke daerah untuk membangun atau berekspansi bisnis.
Alasan lain
Contohnya seperti alasan pendidikan, alasan tuntutan pekerjaan, alasan keluarga,
alasan cinta, dan lain sebagainya.
II.F Dampak Migrasi Penduduk
Migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional
masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun
daerah tujuan.
Dampak Positif dan Negatif Migrasi Internasional antara lain :
Dampak Positif dan Negatif Imigrasi
Dampak Positif
Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli.
Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan.
Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi.
Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa.
Dampak Negatif
Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa,
imigran yang masuk adakalanya diantara mereka memiliki tujuan yang kurang
baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.
Dampak Positif dan Negatif Emigrasi
Dampak Positif
Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang
asing.
Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama
orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya.
Dapat memperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain.
Dampak Negatif
Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan.
Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.

Dampak Positif dan Negatif Migrasi Nasional antara lain:


Dampak Positif dan Negatif Transmigrasi
Dampak Positif
Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran.
Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi.
Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya.
Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan
kelapa sawit, karet, cokelat dan lain-lain.
Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk.
Dampak Negatif transmigrasi
Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para
transmigran.
Terbengkalainya tanah pertanian di daerah transmigrasi karena transmigran
tidak betah dan kembali ke daerah asalnya.
Dampak Positif dan Negatif Urbanisasi
Dampak Positif
Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota.
Mengurangi jumlah pengangguran di desa.
Meningkatkan taraf hidup penduduk desa.
Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas.
Perekonomian di kota semakin berkembang.
Dampak Negatif
Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa.
Produktivitas pertanian di desa menurun.
Meningkatnya tindak kriminal di kota.
Meningkatnya pengangguran di kota.
Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan.
Lalu lintas dikota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan
lalu lintas.
II.G Pengaruh Migrasi Terhadap Perkembangan Keperawatan Komunitas
Prosesproses kehidupan di dalam demografi biasanya bergerak lambat,
membutuhkan waktu yang banyak hingga sukar diamati dalam waktu singkat. Akan
tetapi dalam migrasi prosesnya sering kali berlangsung secara mendadak yang
merupakan akibat-akibat dari perubahan situasi yang hebat dan spontan.
Seperti perguncangan situasi politik, ekonomi atau bencana alam, yang pada
gilirannya akan membangkitkan perubahan-perubahan kependudukan dan
kemasyarakat yang selanjutnya menuntut perubahan bentuk pelayanan disemua
sektor kehidupan.
Keadaan penduduk disuatu wilayah dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri tertentu
seperti:
Biologis, meliputi umur dan jenis kelamin.
Sosial, meliputi tingkat pendidikan, status perkawinan.
Ekonomi, meliputi lapangan kerja, jenis pekerjaan, tiongkat pendapatan.
Geografis, meliputi daerah tempat.
Keperawatan Komunitas merupakan suatu bentuk upaya pelayanan dibidang/
sektor kesehatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dalam
lingkungan tertentu dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan, seperti:
Lingkungan, yaitu lingkungan sosial budaya, fisik dan biologi dimana
masyarakat berkembang.
Perilaku, yaitu perilaku dari tiap individu, keluarga, maupun masyarakat pada
suatu daerah tertentu.
Pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan komunitas bagian integral dari
upaya pelayanan kesehatan yang berorientasi pada pelayanan masyarakat disuatu
daerah.
Keturunan, yaitu sifat genetika yang ada dan diturunkan kepada keluarga dan
masyarakat didaerah tertentu.
Sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga, dan masyarakat
sebagai suatu kesatuan sistem.
Proses migrasi berlangsung cepat dibandingkan dengan proses-proses demografi
lainnya. Sehingga mempunyai pengaruh yang besar terhadap gejala kependudukan.
Akibatnya terjadi perubahan komposisi penduduk di suatu daerah. Selain itu dengan
bercampurnya penduduk migran dan penduduk asli akan mengakibatkan terjadinya
pergeseran kebudayaan dan norma-norma sosial pada masyarakat itu. Dengan terjadinya
pergeseran tersebut maka keperawatan komunitas juga akan menjadi berkembang sesuai
dengan sosial budaya pada masyarakat tersebut. Contoh sederhana budaya penduduk asli
menganggap penyakit malaria adalah kena wisa (bisa) maka dengan adanya migran yang
lebih berpendidikan anggapan tersebut berangsur-angsur mulai berubah sesuai dengan
pengetahuan yang berkembang. Keperawatan komunitas pun akan bergeser pula, dulunya
pendekatan utama pada kuratif setelah perbauran tersebut maka pendekatan promotif dan
preventif lebih diutamakan tanpa mengabaikan pendekatan kuratif.
Migrasi umumnya bersifat selektif, artinya bahwa yang pindah atau menempati
tempat tinggal baru atau meninggalkan tempat asalnya mempunyai karakteristik
kependudukan yang khas mengenai umur, pendidikan, status sosial, kebudayaan dan
sebagainya. Pada transmigrasi yang berangkat yang kuat-kuat dan tergolong usia
produktif, sedangkan yang lanjut usia tidak diperkenankan ikut, maka komposisi
penduduk pada daerah yang ditimggalkan presentasi penduduk usia lanjutnya meningkat.
Di daerah ini perkembangan keperawatanm komunitas akan lebih diutamakan pada
pelayanan keperawatan usia lanjut dengan bentuk partisipasi masyarakat pada kegiatan
Posyandu Usila.
Migrasi dari desa ke kota pada umumnya lebih banyak laki-laki dari pada wanita,
akibatnya rasio sex di pedesaan berkurang dan dikota bertambah. Banyak penduduk usia
muda dari daerah luar pulau Jawa bersekolah ke pulau Jawa. Akan tetapi setelah tamat
tidak mau kembali ke daerah asal, sehingga komposisi penduduk yang berpendidikan
tinggi di pulau Jawa meningkat dengan menyolok, sedangkan di luar pulau Jawa tidak
terlalu menyolok. Di daerah dengan komposisi penduduk berpendidikan tinggi ini akan
lebih baik keperawatan komunitasnya berorientasi pada peran serta dengan kegiatan
pembentukan kader-kader kesehatan. Di daerah yang komposisi penduduknya mayoritas
tenaga kerja, maka keperawatan komunitas yang dilakukan adalah kesehatan di area kerja
dalam bentuk kegiatan keselamatan kerja.
BAB III
PENUTUP

III.A Kesimpulan
Migrasi Penduduk adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap
dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau
batas politik/negara (migrasi internasional). Migrasi dapat dibagi atas dua golongan
yaitu Migrasi Internasional dan Migrasi Nasional atau Internal. Ada dua
pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi, yaitu
faktor pendorong (push factor) dan faktor penarik (pull factor). Proses migrasi
berpengaruh terhadap proses keperawatan komunitas sesuai dengan perubahan
kebudayaan dan norma-norma sosial yang terjadi.

III.B Saran
Migrasi mempunyai arti penting dalam pemerataan penduduk. Berbagai
dampakpun dapat terjadi akibat migrasi tersebut. Sebagai seorang perawat
profesional sebaiknya kita membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas
kesehatan pada tiap penduduk yang melakukan migrasi untuk beradaptasi dengan
lingkungan baru dan mengatasi segala penyakit pada daerah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Godam. 2006. Penyebab atau Alasan Terjadinya Migrasi atau Perpindahan Penduduk.
Blogspot.com.
<http://organisasi.org/penyebab_atau_alasan_terjadinya_migrasi_atau_
perpindahan_penduduk_desa_kota_negara_dan_lain_lain_geograf>

Lembaga demografi FE UI. 2000. Dasar-dasar demografi. Jakarta

Nurainisa, Ida. Dampak Migrasi Penduduk. Multiply.Com.


<http://idaayuje.multiply.com/journal/item/5> di akses pada tanggal 23
desember 2012

Munir, Rozy. 2000. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Lembaga Demografi Fakultas


Ekonomi UI.
Mc.Donald, Lucas, Young dan Young. 1982. Pengantar Kependudukan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan Universitas
Gadjah Mada.

Munawir, dkk. 2007. Cakrawala Geografi. Yudhistira: Google Book, halaman 36

Вам также может понравиться