Вы находитесь на странице: 1из 16

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Motivasi

2.1.1 Pengertian motivasi


Kata motivasi berasal dari bahasa latin Movere yang artinya
menimbulkan pergerakan. Motivasi didefinisikan sebagai kekuatan psikologis
yang menggerakkan seseorang kearah beberapa jenis tindakan (Haggard, 1989)
dan sebagai suatu kesediaan peserta didik untuk menerima pembelajaran,
dengan kesiapan sebagai bukti dari motivasi (Redman, 1993). Menurut Kort
(1987), motivasi adalah hasil faktor internal dan faktor eksternal dan bukan hasil
eksternal saja. Hal yang tersirat dari motivasi adalah gerakan untuk memenuhi
suatu kebutuhan atau untuk mencapai suatu tujuan.
Setiap pimpinan perlu memahami proses-proses psikologikal apabila
berkeinginan untuk membina karyawan secara berhasil dalam upaya pencapaian
sasaran-sasaran keorganisasian. Motivasi juga didefinisikan sebagai dorongan
dari dalam diri individu berdasarkan mana dari berperilaku dengan cara te rtentu
untuk memenuhi keinginan dan kebutuhanya. Adapun pemotivasian dapat
diartikan sebagai pemberian motif-motif sebagai pendorong agar orang
bertindak, berusaha untuk mencapai tujuan organisasional (Silalahi, 2002).
Menurut Supriyono (2003), motivasi adalah kemampuan untuk berbuat
sesuatu sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan untuk berbuat
sesuatu. Motivasi seseorang di pengaruhi oleh stimuli kekuatan, intrinsik yang ada
pada individu yang bersangkutan. Stimuli eksternal mungkin dapat pula
mempengaruhi motivasi tetapi motivasi itu sendiri mencerminkan reaksi individu
terhadap stimuli tersebut. Rumusan lain tentang motivasi yang diberikan oleh
Robbins dan Coulter (2006), yang dimaksud motivasi karyawan adalah kesediaan
untuk melaksanakan upaya tinggi, untuk mencapai tujuan-tujuan keorganisasian,
yang dikondisi oleh kemampuan upaya demikian, untuk memenuhi kebutuhan
individual tertentu.

Definisi lain tentang motivasi menurut Gray et-al (dalam Winardi, 2001)
menyatakan bahwa motivasi merupakan hasil sejumlah proses, yang bersifat
internal atau eksternal bagi seseorang individu, yang menyebabkan timbulnya
sikap antusiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu.

2.1.2 Proses Motivasi


Motivasi merupakan sebuah predisposisi untuk bertindak dengan cara yang
khusus dan terarah pada tujuan tertentu sekalipun rumusan tentang rumusan
motivasi dibatasi hingga purposif atau yang diarahkan pada tujuan (Winardi,
2001). Winardi (2001) menggambarkan proses mekanisme dasar sebagai berikut:

Kebutuhan, keinginan Perilaku Tujuan


, Expectancy

Umpan Balik
(Feed Back)

Gambar 1. Proses motivasional dasar (winardi,2001:134).

Gambaran mekanisme diatas menggambarkan manusia sebagai mahluk


sosial berusaha untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan expektansi.
Kebutuhan, keinginan dan expektansi tersebut menimbulkan ketegangan-
ketegangan pada para manajer, yang di anggap mereka kurang menyenangkan.
Dengan anggapan bahwa perilaku khusus tertentu dapat mengurangi perasaan
yang dimiliki, maka hal tersebut menyebabkan orang yang bersangkutan
berperilaku. Perilaku tersebut diarahkan kepada tujuan untuk mengurangi
kondisi ketegangan tersebut. Dimulainya perilaku tersebut menyebabkan
timbulnya petunjuk-petunjuk yang memberikan umpan balik (informasi)
kepada orang yang bersangkutan tentang dampak perilaku. Umpan balik (feed
back) kebutuhan, keinginan expectancy perilaku tujuan.

2.1.3 Jenis-Jenis Motivasi


Menurut Marquis dan Huston (2000), motivasi terbagi menjadi dua yaitu
motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik berasal dari
dalam individu, merupakan dorongan bagi individu untuk menjadi produktif.
Motivasi instriksik berhubungan langsung dengan cita-cita individu, sedangkan
motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang ditingkatkan melalui lingkungan
pekerjaan atau penghargaan diberikan setelah pekerjaan sempurna.
Abraham dan Shanley, (1997) mengatakan bahwa memang sulit untuk
mengukur keseimbangan motivasi instrinsik dan ekstrinsik dalam keperawatan.
Barret (1989, dalam Abraham dan Shanley, 1997) mengkaji motivasi perawat
untuk tetap bekerja didepartemen kesehatan di Inggris mengidentifikasi empat
alasan yang berkaitan dengan kerja, kepuasan dengan pekerjaan mereka,
suasana kerja yang baik, dukungan manajerial yang baik, dan tersedianya
pendidikan berkelanjutan serta pengembangan professional.

2.1.4 Fungsi Motivasi


Menurut Sardiman (2007, dalam Qym, 2009), fungsi motivasi ada tiga, yaitu:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai,
sehingga motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakanyang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Sedangkan menurut Hamalik (2000, dalam Qym, 2009) ada tiga fungsi motivasi,
yaitu:
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, tanpa motivasi tidak
akan timbul perbuatan seperti belajar.
b. Sebagai pengarah, artinya mengarahlkan perbuatan kepada pencapaian
tujuan yang diinginkan.
c. Sebagai penggerak, berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya
motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjan.
2.1.5 Tujuan Motivasi
Menurut Taufik (2002) secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi
adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan
kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil dan atau
mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang perawat, tujuan motivasi adalah untuk
menggerakkan atau memacu individu, kelompok, dan masyarakat agar timbul
keinginan dan kemauannya untuk dapat berperilaku hidup bersih dan sehat,
sehingga tercapai tujuan yang diharapkan dalam upaya meningkatkan peran,
fungsi, dan kemampuan individu dalam membuat keputusan untuk memelihara
kesehatan.
Setiap tindakan motivasi mempunyai tujuan, makin jelas tujuan yang
diharapkan atau yang akan dicapai, maka semakin jelas pula bagaimana tindakan
memotivasi itu dilakukan. Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil apabila
tujuan jelas dan didasari oleh yang di motivasi. Oleh karena itu setiap orang yang
akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar
belakang kehidupan, kebutuhan serta keribadian orang yang akan dimotivasi.
(Taufik, 2002).

2.2 Konsep Yoga

2.2.1 Pengertian Yoga


Secara etimologi, kata yoga diturunkan dari kata yuj (sansekerta), yoke
(Inggris), yang berarti penyatuan. Yoga berarti penyatuan kesadaran manusia
dengan sesuatu yang lebih luhur, trasenden, lebih kekal dan ilahi. Menurut Panini,
Yoga diturunkan dari akar sansekerta yuj yang memiliki tiga arti yang berbeda,
yakni: Penyerapan (samadhi (yujyate), menghubungkan (yunakti), dan
pengendalian (yojyanti). Namun makna kunci yang biasa dipakai adalaH
meditasi (dhyana) dan penyatuan (yukti). (Matius: 2010).

2.2.2 Sejarah Yoga


Pendiri dari sistem Yoga adalah Hiranyagarbha dan Yoga yang didirikan
oleh Maharsi Patanjali merupakan cabang atau tambahan dari filsafat Samkhya,
yang memiliki daya tarik tersendiri bagi para murid yang memiliki temperamen
mistis dan perenungan (Maswinara,1999:163).
Tulisan pertama tentang ajaran Yoga karya Maharsi Patanjali adalah kitab
Yoga Sutra, walaupun unsur-unsur ajarannya sudah ada jauh sebelum itu. Ajaran
yoga sebenarnya sudah terdapat di dalam kitab Smrti, demikian pula dalam Itihasa
dan Purana. Setelah buku-buku Yoga Sutra muncullah kitab-kitab Bhasya yang
merupakan komentar terhadap karya patanjali, diantaranya Bhasya Nitti oleh
Bhojaraja dan lain-lain. Komentar-komentar ini menguraikan ajaran Yoga karya
Patanjali yang berbentuk Sutra berupa kalimat pendek yang padat isinya.
(Adipura, Suarjaya, Sura, 1990:57).
Sistem filsafat yang dipakai untuk mendasari Yoga ini terang diambil dari
ajaran Samkhya, karena memang filsafat Yoga ini berhubungan erat sekali dengan
Samkhya. Di dalam buku Filsafat Hindu yang di susun oleh I Wayan Maswinara
dikatakan bahwa Yoga bersifat lebih Orthodox dari pada filsafat Shamkhya,
karena Yoga secara langsung mengakui keadaan Isvara, sehingga sistem filsafat
Patanjali ini merupakan Sa-Isvara. (Maswinara, 1999:159)
Samkhya, karena adanya Isvara atau Purusa istimewa (khusus) didalamnya,
yang tak tersentuh oleh kemalangan, penderitaan, kerja keinginan dan sebagainya.
Patanjali mendirikan sistem filsafat ini dengan latar belakang metafisika dan
Samkhya menerima 25 prinsip atau Tattva dari Samkhya. Yoga menerima
pandangan metafisika dari prinsip Samkhya, tetapi lebih menekankan pada sisi
praktisnya guna realisasi dari penyatuan mutlak Purusa atau sang Diri.
(Maswinara, 1999:164)
Kata Yoga artinya ialah hubungan. Hubungan antara roh yang berpribadi
dengan roh yang Universal yang tidak berpribadi. Tetapi patanjali mengartikan
Yoga sebagai cittawrtti nirodha yaitu menghentikan geraknya pikiran. Roh
pribadi dalam sistem Yoga memiliki kemerdekaan yang lebih besar dan dapat
mencapai pembebasan dengan bantuan Tuhan. Jika sistem samkhya
menetapkan bahwa pengetahuan merupakan cara untuk mencapai pembebasan,
maka dalam sistem Yoga menganggap bahwa konsentrasi, meditasi, dan Samadhi
akan membawa kepada Kaivalya atau terkandung dalam kesan-kesan dari
keanekaragaman fungsi mental dan konsentrasi dari energi mental pada Purusa
yang mencerai dirinya. (Saraswati, 1996)
2.2.3 Manfaat Yoga
Secara umum terdapat tiga manfaat yang didapat dari yoga antara lain
manfaat yoga bagi organ tubuh, manfaat yoga bagi fisik, dan manfaat yoga bagi
psikis.

a Manfaat Yoga Bagi Organ Tubuh


Berikut ini adalah manfaat yoga bagi organ tubuh manusia:

1. Sistem pernafasan
Beberapa manfaat yoga terhadap sistem pernapasan antara lain meningkatkan
kapasitas pernapasan, memperbaiki pengaturan napas, menambah suplai oksigen
dan mempraktikkan napas yoga lengkap yang dipadu dengan asana meiliki efek
terapi. (Somvir: 2006)

2. Jantung
Berlatih yoga akan memberikan manfaat langsung pada jantung, yaitu
menurunkan laju atau frekuensi detak jantung (efek kronotropik negatif) dan
meningkatkan kekuatan kontraksi jantung (efek inotropik positif), sehingga para
peyoga memiliki detak nadi relatif lambat seperti para atlet. (Somvir: 2006)

3. Pembuluh darah
Manfaat yoga pada pembuluh darah antara lain dapat membantu mengembalikan
darah ke jantung, memperbaiki sistem pembuluh darah kecil, meningkatkan
sirkulasi darah sampai dengan tingkat sel, membersihkan kerak kolesterol dan
melancarkan aliran darah dan menormalkan tekanan darah. (Somvir: 2006)

4. Darah
Pengaruh latihan yoga pada sel darah merah adalah memperkaya oksigen sehingga
oksigenasi sel membaik. Yoga juga membuat sel-sel darah putih bekerja dan
bergerak lebih aktif sebagai mekanisme pertahanan tubuh. Selain itu distribusi dan
aliran darah akan menjadi lebih baik dan merata. (Somvir: 2006)

b Manfaat Yoga Bagi Fisik


Adapun manfaat yoga bagi fisik manusia antara lain adalah:
1. Kekuatan dan Daya Tahan Tubuh.
Beberapa gaya dari yoga seperti ashtanga dan power yoga adalah yang
paling kuat dibandingkan yang lain. Mempraktikkan salah satu dari gaya
ini akan membantu meningkatkan otot Anda. Gaya yoga yang lain seperti
lyengar yoga, yang hanya berfokus pada sedikit gerakan dan pengaturan
posisi yang lebih tepat, bisa meningkatkan kekuatan dan daya tahan
tubuh. (Somvir: 2006)

2. Postur
Dengan peningkatan fleksibilitas dan kekuatan akan menghasilkan postur
tubuh yang lebih baik. Banyaknya gaya berdiri dan duduk akan
mengembangkan kekuatan inti. (Somvir: 2006)

c Manfaat Yoga Bagi Psikis


Adapun manfaat yoga bagi psikis manusia antara lain adalah:

1. Mengurangi Stres dan Lebih Tenang.


Beberapa gaya yoga menggunakan teknik meditasi khusus untuk
membuat pikiran yang sering stres menjadi lebih tenang. Gaya yoga
lainnya juga tergantung pada teknik bernafas yang mendalam untuk
memfokuskan pikiran yang membuat pikiran menjadi lebih tenang.
Beberapa manfaat yoga anti-stres dihubungkan dengan biochemical
misalnya terjadi penurunan catecholamines, yaitu hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dalam respon terhadap stres.
Menurunkan tingkat hormon neurtransmitter, dopamine, norepinephrine,
epinephrine dan menciptakan rasa tenang. (Somvir: 2006)

2. Konsentrasi dan mood yang lebih baik


Hampir setiap siswa yang mengikuti kelas yoga merasa lebih bahagia dan
puas. Manfaat yoga yang didapat adalah adanya peningkatan aliran
oksigen ke otak. Yoga juga disarankan sebagai terapi untuk meringankan
gejala obsessive dan disorder. (Somvir: 2006)

2.4 Klasifikasi Yoga


Klasifikasi yoga dibagi menjadi dua yaitu klasifikasi yoga menurut agama
hindu, dan klasifikasi yoga yang berkembang di masyarakat. Berikut adalah
penjabarann dari masing-masing klasifikasi yoga:

2.4.1 Klasifikasi Yoga Menurut Agama Hindu


Dikutip dari buku Yoga Asanas, Pranayama, dan Meditasi karangan I Made
Ariasa Giri, Denpasar, IHDN Press.2006, Ajaran Yoga telah termuat dalam sastra
Hindu. Beberapa sastra Hindu tersebut adalah Upanisad, Bhagavad Gita,
Yogasutra, dan Hatta Yoga. Kemudian, ajaran yoga mengalami pengklasifikasian,
yang terdapat pada sastra Hindu, Bhagavad gita. Klasifikasi tersebut adalah:

1. Hatha Yoga
Menurut buku Yoga Asanas, Pranayama, dan Meditasi karangan I Made Ariasa
Giri, Denpasar, IHDN Press. 2006, Hatha dalam bahasa Sansekerta adalah Ha
artinya matahari, Tha artinya bulan. Matahari dan bulan merupakan dua
sumber kekuatan alam yang berbeda. Hatha Yoga adalah suatu sistem pelatihan
yang menggunakan berbagai teknik membentuk sikap tubuh (asana) disertai
dengan teknik pernapasan (pranayama) guna mencapai suatu keseimbangan
antara dua kekuatan yang berbeda di dalam tubuh, seperti tubuh bagian atas
dan tubuh bagian bawah, tubuh bagian kiri dan tubuh bagian kanan, tarikan
napas dan hembusan napas, energi positif dan energi negatif, dan sebagainya.

2. Bhakti Yoga
Yaitu yoga yang memfokuskan diri untuk menuju hati. Jika seorang yogi
berhasil menerapkannya, maka dia akan dapat melihat kelebihan orang lain
dan cara untuk menghadapi sesuatu. Keberhasilan yoga ini juga membuat
yogis menjadi lebih welas asih dan menerima segala yang ada di sekitarnya,
karena dalam yoga ini diajarkan untuk mencintai alam dan beriman kepada
Tuhan.

3. Raja Yoga
Yaitu yoga yang menitikberatkan pada teknik meditasi dan kontemplasi. Yoga
ini nantinya akan mengarah pada cara penguasaan diri sekaligus menghargai
diri sendiri dan sekitarnya. Raja yoga merupakan dasar dari yoga sutra.
4. Jnana Yoga
Yaitu yoga yang menerapkan metode untuk meraih kebijaksanaan dan
pengetahuan. Teknik ini cenderung untuk menggabungkan antara kepandaian
dan kebijaksanaan, sehingga nantinya mengdapatkan hidup yang dapat
menerima semua filosofi dan agama.

5. Karma Yoga
Yaitu yoga ini mempercayai adanya reinkarnasi. Di sini Anda akan dibuat
untuk menjadi tidak egois, karena yakin bahwa perilaku Anda saat ini akan
berpengaruh pada kehidupan yang akan datang.

6. Tantra Yoga
Untuk yoga ini sedikit berbeda dengan yoga yang lain, bahkan ada yang
menganggapnya mirip dengan ilmu sihir. Teknik pada yoga ini terdiri atas
kebenaran (kebenaran) dan hal-hal yang mistik (mantra). Tujuan dari teknik ini
supaya dapat menghargai pelajaran dan pengalaman hidup.

2.4.2 Jenis-Jenis Yoga yang Berkembang di Masyarakat.


Adapun jenis-jenis yoga yang berkembang di masyarakat diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Ananda Yoga
Kelas ananda yoga terfokus pada postur lembut yang dirancang untuk
memindahkan energi ke otak dan mempersiapkan tubuh untuk meditasi.
Ananda Yoga fokus pada keselarasan tubuh yang tepat dan pernapasan
dikendalikan.

2. Iyengar Yoga
Iyengar Yoga cocok untuk orang yang lebih menyukai presisi dan
mekanik dari tubuh dibandingkan gerakan tubuh. Jenis ini lebih
mengutamakan penyusunan gerakan yang sempurna lewat teknik
alignment atau kesejajaran pada presisi yang tinggi untuk mencapai
manfaat yang maksimal bagi kesehatan. Latihan kebanyakan
menggunakan alat-alat yoga atau peralatan seperti balok, tali, serta
bangku untuk mendapatkan alignment yang tepat.
Alat-alat bantu ini membuat postur lebih dapat dicapai bagi praktisi yoga
di berbagai tingkat, pengalaman, dan fleksibilitas. Teknik pernapasan
baru diajarkan setelah latihan asana agak lama. Banyak guru yoga dari
disiplin lain juga belajar teknik Iyengar Yoga untuk memperkuat basis
dan pegertian mereka akan alignment.

3. Kundalini Yoga
Kundalini Yoga menggabungkan gerakan-gerakan yang repetitive,
latihan pernapasan, nyanyian puji-pujian, serta ,meditasi untik
membangun energy spiritual yang konon berbaring di dasar tubuh
manusia (atau lantai panggul manusia). Setiap sesi latihan kundalini
memiliki tujuan tertentu, seperti membangun sistem kekebalan tubuh.

4. Bikram Yoga
Latihan yoga ini dilakukan di dalam ruangan yang dipanaskan antara 36
sampai 42 derajat Celsius untuk menstimulasi tubuh mengeluarkan
toksin melalui keringat dan membantu meregangkan tubuh lebih jauh.
Setiap latihan terdiri dari dua teknik pranayama dan 24 jenis asana.

5. Ashtanga Yoga
Ashtanga Yoga adalah nama yang diberikan kepada sistem yoga yang
diajarkan oleh Sri K. Pattabhi Jois. Gaya yoga ashtanga menuntut
kekuatan fisik karena melibatkan sinkronisasi bernapas dengan seri
progesif . Ashtanga yoga dapat memperbaiki sirkulasi, fleksibelitas,
stamina, cahaya kebathinan yang kuat, dan pikiran yang tenang.

Jivamukti Yoga
Jivamukti yoga dikembangkan pada tahun 1986 oleh Sharon Gannon dan
David Life. Metode yoga Jivamukti mengungkapkan aspek spiritual dan etika
praktek yoga. Jivamukti Yoga merupakan bentuk asana yang kuat dengan
penekanan pada studi agama, nyanyian sansekerta, vegetarian, non-kekerasan,
meditasi, pengabdian kepada tuhan.

Sivananda Yoga
Jenis yoga ini cocok bagi mereka yang menginginkan latihan yoga yang
mencakup gerakan fisik dan bakti yoga atau yoga yang mengutamakan
pembaktian. Setiap latihan mencakup latihan pranayamna, asana, dan relaksasi.
Latihan dilakukan lebih perlahan dan lembut.

Kripalu Yoga
Kripalu merupakan yoga yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
kesadaran. Menekankan kesadaran nafas, pergerakan dan kelurusan, kripalu
merupakan tanda jasa kebijaksanaan menyangkut badan itu. Gaya ini juga
mendorong siswa yoga untuk menghormati batas yang menyangkut badan.
Dikembangkan oleh seorang murid swami Kripalvananda, kripalu terdiri dari
tiga langkah. Langkah orang menekankan perawakan dalam jangka waktu yang
pendek/singkat. Langkah dua fokus pada atas perawakan pemilikan untuk suatu
jangka waktu yang lebih panjang dan menggabungkan dengan
cerminan/pemantulan yang bagian dalam. Langkah tiga menyempurnakan
suatu meditasi alami sedang bergerak.

Meditation Yoga
Meditasi yoga adalah yoga yang dilakukan dengan relaksasi yang melibatkan
pengosongan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun
mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari Makna harfiah meditasi adalah
kegiatan pemahaman terhadap pikiran, memikirkan, merenungkan. Arti
definisinya, meditasi adalah kegiatan mental terstruktur, dilakukan selama
jangka waktu tertentu, untuk menganalisis, menarik kesimpulan, dan
mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan
tindakan atau penyelesaian masalah pribadi, hidup, dan perilaku.

Prenatal Yoga
Prenatal Yoga adalah program yoga khusus untuk kehamilan dengan
teknik dan intensitas yang telah disesuaikan dengan kebutuhan fisik dan
psikis ibu hamil dan janin yang ikandungnya. Program ini menekankan
pada teknik - teknik postur yoga, olah napas, rileksasi, teknik - teknik
visualisasi dan meditasi yang berguna sebagai media self help yang akan
memberi kenyamanan, ketentraman, sekaligus memperkuat diri saat
menjalani kehamilan. Dengan kata lain, program ini akan membantu
mempersiapkan calon ibu secara fisik, mental, dan spiritual untuk
menghadapi masa persalinan.

Viniyoga
Merupakan yoga yang digunakan sebagai praktek terapi untuk orang-
orang yang telah menderita cedera atau pasca operasi. Viniyoga memiliki
gerakan yang lembut, penyembuhan disesuaikan dengan jenis tubuh
masing-masing orang dan kebutuhan saat mereka tumbuh dan berubah.

Acro Yoga
Pengertian acro yoga adalah salah satu jenis yoga yang mana setiap
gerakan yang di lakukan mengandung unsur acrobatik. (Sumber: Somvir,
Dr. Sehat Dengan Yoga dan Ayur weda. (Surabaya, Paramita) 2006

2.5 Tahapan Yoga

Dalam menjalankan yoga ada tahap-tahap yang harus ditempuh yang disebut
dengan Astangga Yoga. Astangga Yoga artinya delapan tahapan-tahapan yang
ditempuh dalam melaksanakan yoga. Adapun bagian-bagian dari Astangga Yoga
diantaranya adalah:

Panca Yama Brata


Panca yama Brata adalah lima pengendalian diri tingkat jasmani yang harus
dilakukan tanpa kecuali. Gagal melakukan pantangan dasar ini maka seseorang
tidak akan pernah bisa mencapai tingkatan berikutnya. Penjabaran kelima Yama
Bratha ini diuraikan dengan jelas dalam Patanjali Yoga Sutra. (Saraswati: 1996)

1. Ahimsa atau tanpa kekerasan. Jangan melukai mahluk lain manapun dalam
pikiran, perbuatan atau perkataan.

2. Satya atau kejujuran/kebenaran dalam pikiran, perkataan dan perbuatan, atau


pantangan akan kecurangan, penipuan dan kepalsuan.

3. Astya atau pantang menginginkan segala sesuatu yang bukan miliknya sendiri.
Atau dengan kata lain pantang melakukan pencurian baik hanya dalam pikiran,
perkataan apa lagi dalam perbuatan.

4. Brahmacarya atau berpantang kenikmatan seksual.

5. Aparigraha atau pantang akan kemewahan; seorang praktisi Yoga (Yogin)

harus hidup sederhana.

2.2.2 Panca Niyama Bratha


Panca Nyama Brata adalah lima penengendalian diri tingkat rohani dan
sebagai penyokong dari pantangan dasar. Adapun bagian dari Panca Niyama Brata
adalah:

1. Sauca, atau kebersihan lahir batin.


2. Santosa atau kepuasan.
3. Tapa atau mengekang.
4. Svadhyaya atau mempelajari kitab-kitab suci,
5. Isvarapranidhana atau penyerahan dan pengabdian kepada Tuhan.

Asana
Asana adalah sikap duduk pada waktu melaksanakan yoga. Sikap duduk tidak
mengharuskan sikap duduk tertentu, tetapi menyerahkan sepenuhnya kepada
siswa sikap duduk yang paling disenangi dan relax, asalkan dapat menguatkan
konsentrasi dan pikiran dan tidak terganggu karena badan merasakan sakit akibat
sikap duduk yang dipaksakan. Selain itu sikap duduk yang dipilih agar dapat
berlangsung lama, serta mampu mengendalikan sistim saraf sehingga terhindar
dari goncangan-goncangan pikiran. Sikap duduk yang relaks antara lain : silasana
bagi laki-laki dan bajrasana bagi wanita, dengan punggung yang lurus dan tangan
berada diatas kedua paha, telapak tangan menghadap keatas.

Pranayama
Pranayama adalah pengaturan nafas keluar masuk paru-paru melalui lubang
hidung dengan tujuan menyebarkan prana (energi) keseluruh tubuh. Pada saat
manusia menarik nafas mengeluarkan suara So, dan saat mengeluarkan nafas
berbunyi Ham. Dalam bahasa Sansekerta So berarti energi kosmik, dan Ham
berarti diri sendiri (saya). Ini berarti setiap detik manusia mengingat diri dan
energi kosmik.. Pranayama terdiri dari : Puraka yaitu memasukkan nafas,
Kumbhaka yaitu menahan nafas, dan Recaka yaitu mengeluarkan nafas. Puraka,
kumbhaka dan recaka dilaksanakan pelan-pelan bertahap masing-masing dalam
tujuh detik. Hitungan tujuh detik ini dimaksudkan untuk menguatkan kedudukan
ketujuh cakra yang ada dalam tubuh manusia yaitu : muladhara yang terletak di
pangkal tulang punggung diantara dubur dan kemaluan, svadishthana yang terletak
diatas kemaluan, manipura yang terletak di pusar, anahata yang terletak di jantung,
vishuddha yang terletak di leher, ajna yang terletak ditengah-tengah kedua mata,
dan sahasrara yang terletak diubun-ubun. (Saraswati:1996)

Pratyahara
Adalah penguasaan panca indria oleh pikiran sehingga apapun yang diterima
panca indria melalui syaraf ke otak tidak mempengaruhi pikiran. Panca indria
adalah : pendengaran, penglihatan, penciuman, rasa lidah dan rasa kulit. Pada
umumnya indria menimbulkan nafsu kenikmatan setelah mempengaruhi pikiran.
Yoga bertujuan memutuskan mata rantai olah pikiran dari rangsangan syaraf ke
keinginan (nafsu), sehingga citta menjadi murni dan bebas dari goncangan-
goncangan. (Saraswati:1996)
Dharana
Dharana artinya mengendalikan pikiran agar terpusat pada suatu objek
konsentrasi. Objek itu dapat berada dalam tubuh kita sendiri, misalnya sela alis, yang
dalam keyakinan Sivaism disebut sebagai Trinetra atau mata ketiga Siwa.
Dapat pula pada tungtunging panon atau ujung (puncak) hidung sebagai
objek pandang terdekat dari mata. Objek lain diluar tubuh manusia misalnya bintang,
bulan, matahari, dan gunung. Penggunaan bintang sebagai objek akan membantu para
yogin menguatkan pendirian dan keyakinan pada ajaran Dharma, jika bulan yang
digunakan membawa kearah kedamaian bathin, matahari untuk kekuatan phisik, dan
gunung untuk kesejahteraan. Objek diluar badan yang lain misalnya patung dan
gambar dari Dewa-Dewi, Guru Spiritual, yang bermanfaat bagi terserapnya vibrasi
kesucian dari objek yang ditokohkan itu. Kemampuan melaksanakan Dharana dengan
baik akan memudahkan mencapai Dhyana dan Samadhi. (Saraswati:1996)

Dhyana
Dhyana adalah suatu keadaan dimana arus pikiran tertuju tanpa putus-putus
pada objek yang disebutkan dalam Dharana itu, tanpa tergoyahkan oleh objek atau
gangguan atau godaan lain baik yang nyata maupun yang tidak nyata. Gangguan atau
godaan yang nyata dirasakan oleh Panca Indria baik melalui pendengaran,
penglihatan, penciuman, rasa lidah maupun rasa kulit. (Saraswati:1996)

Samadhi
Samadhi adalah tingkatan tertinggi dari Astangga-yoga, yang dibagi dalam dua
keadaan yaitu Samprajnatta-samadhi atau Sabija-samadhi, adalah keadaan dimana
yogin masih mempunyai kesadaran, dan Asamprajnata-samadhi atau Nirbija-samadhi,
adalah keadaan dimana yogin sudah tidak sadar akan diri dan lingkungannya, karena
bathinnya penuh diresapi oleh kebahagiaan tiada tara, diresapi oleh cinta kasih Hyang
Widhi. (Saraswati:1996)

Вам также может понравиться