Вы находитесь на странице: 1из 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan
Manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan
memanfaatkan alat yang tersedia semaksimal mungkin. Peranan yang harus dilakukan
seorang manajer akan selalu ada disetiap jenjang manajemen dalam struktur organisasi baik
di posisi manajer puncak, menengah, dan lini. Perbedaan nya hanyalah terletak pada
wewenang dalam mengambil keputusan di mana semakin ke atas seseorang dalam
kedudukan nya pada posisi organisasi maka semakin besar kewenangannya dalam
mengambil keputusan. Organisasi adalah suatu hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat
luas, sebab hampir di setiap lapisan masyarakat memiliki organisasi untuk menjalankan
suatu tujuan yang ingin dicapai. Setiap orang memiliki dasar untuk memimpin yang juga
merupakan bagian dari organisasi, paling tidak setiap masing-masing orang memimpin
dirinya sendiri dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Dewasa ini juga organisasi semakin berkembang, karena organisasi sangat di
perlukan dalam pembagian tugas baik secara individual ,maupun sosial (bersama-sama).
Maka dari itu penting bagi kita, mempunyai pengetahuan tentang manajemen dan
organisasi agar dapat mengembangkan potensi diri sebaik mungkin, terutama dalam
keorganisasian. Organisasi sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
organisasi merupakan suatu hal yang penting yang harus di pelajari dengan baik.
Contohnya jika kita bekerja pada sebuah perusahaan, kita kan melakukan suatu
organisasi.Kemudian timbul pertanyaan apa itu konsep manajerial, Teori manajemen dan
Teori organisasi tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah Pengertian Konsep Manajerial?
2. Apakah Pengertian Teori Manajemen?
3. Apakah Pengertian Teori Organisasi?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk Mengetahui Konsep Manajerial
2. Untuk Mengetahui Teori Manajemen
3. Untuk Mengetahui Teori Organisasi

1.4. Manfaat Penulisan

1
1. Bagi para wirausahawan makalah ini dapat menambah wawasan tentang konsep
manajerial, teori manajemen dan teori organisasi
2. Bagi rekan-rekan mahasiswa makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai
konsep manajerial, teori manajemen dan teori organisasi yang merupakan materi dalam
mata kuliah kepemimpinan manajerial
3. Bagi para pembaca makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai
konsep manajerial, teori manajemen dan teori organisasi dan agar pembaca dapat
mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika uraian makalah ini terdiri dari empat bagian yaitu pendahuluan yang meliputi
latar belakang masalah, tujuan, manfaat, sistematika uraian. Kedua pembahasan. Ketiga
bagian penutup yang berisi kesimpulan dan saran dan yang terakhir daftar pustaka.

BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1. KONSEP MANAJERIAL

Manajerial berasal dari kata manager yang berati pimpinan. Menurut Siagian (1996:63)
mengemukakan bahwa manajerial adalah keahlian menggerakan orang lain untuk bekerja
dengan baik. Kemampuan manajerial sangat berkaitan erat dengan manajemen
kepemimpinan yang efektif, karena konsep manajerial pada hakekatnya adalah masalah
interaksi antara manusia baik secara vertikal maupun horizontal oleh karena itu
kepemimpinan dapat dikatakan sebagai perilaku memotivasi orang lain untuk bekerja
kearah pencapaian tujuan tertentu.
Gatewood, Tayler, dan Ferrel (1993:73) mengemukakan bahwa manajemen adalah
Serangkaian kegiatan yang di rancang untuk mencapai tujuan organisasi dengan
menggunakan sumberdaya secara efektif dan efisien.
Hasibuan (2001:20) mengemukakan bahwa Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya secara efektif dan efisien
untuk suatu tujuan tertentu.
Jadi dapat di simpulkan bahwa konsep manajerial adalah kemampuan untuk menggerakan
orang lain dalam memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan
organisasi secara efisien dan efektif. Ukuran seberapa efisien dan efektifnya seorang
manajer adalah seberapa baik dia menetapkan rencana dalam mencapai tujuan yang
memadai, kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci keberhasilan organisasi.
Robert Katz dalam Stephen P. Robbins (2002:4) dan Veitzhal Rivai (2003: 33)
mengemukakan konsep manajerial yang efektif adalah :
a. Keterampilan teknis, yaitu kemampuan menerapkan pengetahuan khusus atau keahlian
spesialisasi.
b. Keterampilan manusiawi, yaitu kemampuan bekerjasama, memahami dan memotivasi
orang lain, baik perorangan maupun dalam kelompok.
c. Keterampilan konseptual, yaitu kemampuan mental untuk menganalisis dan
mendiagnosis situasi rumit.

Menurut Hani Handoko (1997: 36-37) keterampilan-keterampilan manajerial umumnya


dibutuhkan untuk menjadi seorang manajer yang efektif antara lain :
a. Keterampilan konseptual (conceptual skills) adalah kemampuan untuk
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kegiatan organisasi. Yang mencakup
kemampuan manajer untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan memahami
hubungan antar bagian yang saling berhubungan.

3
b. Keterampilan kemanusiaan (human skills) adalah kemampuan untuk, memahami, dan
memotivasi orang lain, baik sebagai individu ataupun kelompok.
c. Keterampilan administratif (administrative skills) adalah seluruh keterampilan yang
berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kepegawaian dan
pengawasan. Keterampilan ini mencakup kemampuan untuk mengikuti kebijaksanaan
dan prosedur, mengelola dengan anggaran terbatas, dan sebagainya.
d. Keterampilan teknik (technical skills) adalah kemampuan untuk menggunakan
peralatan-peralatan, prosedur-prosedur, atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu.

2.2. TEORI MANAJEMEN

1. Definsi Teori Manajemen


Secara etimologis kata manajemen berasal dari bahasa Perancis Kuno mnagement, yang
berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sedangkan secara terminologis para pakar
mendefinisikan manajemen secara beragam, diantaranya:

Menurut Follet yang dikutip oleh Wijayanti (2008: 1) mengartikan manajemen sebagai seni
dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Menurut Stoner yang dikutip oleh
Wijayanti (2008: 1) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber
daya manusia organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Menurut Gulick dalam Wijayanti (2008: 1) mendefinisikan manajemen sebagai suatu


bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami
mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan
membuat sistem ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.

Menurut Terry (2005: 1) memberi pengertian manajemen yaitu suatu proses atau kerangka
kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah
tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Hal tersebut meliputi
pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan, menetapkan cara bagaimana melakukannya,
memahami bagaimana mereka harus melakukannya dan mengukur efektivitas dari usaha-
usaha yang telah dilakukan.

Dari beberapa definisi yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen
merupakan usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk menentukan dan mencapai

4
tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling).

2. Fungsi-Fungsi Dasar Manajemen


Fungsi-fungsi manajemen diperlukan agar keseluruhan sumber daya organisasi dapat
dikelola dan dipergunakan secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai.
a. Fungsi Manajemen Perencanaan (Planning)
Menetapkan tujuan dan target bisnis.
Merumusakan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut.
Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan.
Menetapkan standar atau indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target
bisnis.
b. Fungsi Manajemen Pengorganisasian (Organizing)
Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas dan menetapkan
prosedur yang diperlukan.
Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis wewenang dan
tanggung jawab.
Kegiatan penempatan SDM pada posisi yang tepat.
c. Fungsi Manajemen Pelaksanaan (Actuating)
Mengimplementasikan proses kepemimpinan dan pemberian motivasi kepada tenaga
kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan.
Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.
Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.
d. Fungsi Manajemen Pengawasan (Controlling)
Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan.
Mengambil langkah mengawasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan.
Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis.

3. Tingkatan Manajemen Dalam Perusahaan


Adapun tingkatan dari manajemen (level of management) yang berlaku di berbagai
perusahaan saat ini yaitu:
a. Manajemen level atas (top management)
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Bekerja untuk mengkonsep dan mewujudkan visi dan misi perusahaan

5
Merancang strategi perusahaan secara keseluruhan, termasuk memutuskan kebijakan
akuisisi dan merger
b. Manajemen level menengah (middle management)
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Mengedepankan konsep efektivitas dalam melaksanakan pekerjaan
Bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pihak lower management,
dan berusaha memperkecil risiko pekerjaan yang akan terjadi nantinya
Middle management bertugas menjebatani informasi yang berhubungan antara top dan
lower management
c. Manajemen level bawah (lower management)
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Mengerjakan seluruh pekerjaan yang ditugaskan oleh pihak middle management sampai
terselesaikan
Mengedepankan konsep efesiensi dalam bekerja
Lower management bertugas melayani unit-unit yang paling bawah

4. Teori-Teori Manajemen
Perkembangan manajemen yang sangat cepat sehingga memunculkan teori-teori
manajemen dari berbagai aliran. Teori tersebut dapat dikelompokkan ke dalam enam aliran
sebagai berikut:
Aliran Klasik
Aliran Perilaku
Aliran Manajemen Ilmiah
Aliran Analisis Sistem
Aliran Manajemen Berdasarkan Hasil
Aliran Manajemen Mutu

1) Aliran Klasik
Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen. Perhatian
dan kemampuan manajemen diarahkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut. Tokoh dalam
teori ini ada dua yaitu Robert Owen dan Charless Babbage.

a) Robert Owen (1771-1858)


Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Manajer Pabrik Pemintalan di New Lanark,
Skotlandia beliau mencurah perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan
faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatan tersebut disimpulkan bahwa, bilamana
terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan pada
6
perusahaan, demikian pula halnya dengan tenaga kerja. Selanjutnya dikatakan bahwa
kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi eksternal dan internal dari
pekerjaan. Jadi, dalam bahasa teorinya, pandangan Robert Owen ini bisa dirumuskan
menjadi Kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi eksternal dan
internal pekerjaan.

b) Charles Babbage (1792-1871)


Charles Babbage adalah seorang profesor matematika dari Inggris, dia mempercayai bahwa
aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktifitas dan
menurunkan biaya. Dia sekaligus penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui
spesialisasi. Dimana setiap tenaga kerja harus diberi latihan ketrampilan yang sesuai
dengan setiap operasi pabrik. Pencipta alat penghitungan atau kalkulator mekanis pertama.
Charles Babbage mengembangkan prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan
perkembangan prinsip-prinsip ilmiah. konsep ini dapat memudahkan menejemen untuk
menganalisis efektifitas bidang kerja sebuah perusahaan. Menejemen dapat menentukan
seorang manajer, fasilitas, bahan, dan tenaga kerja yang efektif untuk mendapatkan hasil
yang sebaik-baiknya. Selain efisiensi dan prinsip pengetahuan, Babbage juga
memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam sistem
pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja
memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam
peningkatan produktivitas.

2) Aliran Perilaku
Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan
kajiannya pada aspek manusia da perlunya manajemen memahami manusia. Aliran ini
menggunakan disiplin ilmu psikologi dan sosiologi dalam menerapkan teori-teorinya.
Tokoh-tokoh penting dalam aliran prilaku adalah Hugo Munsterberg dan Elton Mayo.
Melalui eksperimen aliran ini mengganti konsep manusia rasional, manusia yg hanya dapat
dimotivasi dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi dengan konsep dapat dimotivasi dengan
pemenuhan kebutuhan sosial berupa hubungan kerja.

a) Teori Manajemen Hugo Munsterberg


Hugo Munsterberg memberikan kontribusi besar dalam menerapkan sarana psikologi untuk
membantu mencapai tujuan produktivitas yang sama seperti yang dicari oleh teori
manajemen lainnya. Dalam karya utamanya, Psychology and Industrial Efficiency

7
Psikologi dan Efisiensi Industri ia menyarankan bahwa produktivitas dapat ditingkatkan
dengan tiga jalan :
Dengan menemukan orang yang terbaik
Dengan menciptakan pekerjaan yang terbaik
Dengan menggunakan pengaruh psikologis, yang disebut pengaruh yang mungkin
(possible effect) untuk mendorong karyawan

b) Elton Mayo (1880 1949)


Mayo melakukan percobaan dengan teman-temannya di sebuah pabrik. Percobaan
pertamanya meneliti pengaruh kondisi penerangan terhadap produktivitas. Dan bisa
disimpulkan bila kondisi penerangan naik, maka produktivitas juga akan naik, bagitupun
sebaliknya. Penelitian lainnya yaitu kelompok kerja informal-lingkungan sosial karyawan
signifikan terhadap produktivitas. Konsep makhluk sosial di motivasi kebutuhan sosial,
hubungan timbal-balik lebih responsif terhadap dorongan kerja. Pengawasan manajemen
telah menggantikan konsep makhluk rasional yang di motivasi oleh kebutuhan-kebutuhan
fisik manusia.

3) Aliran Manajemen Ilmiah


Aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya.
Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna
untuk menjelaskan masalah manajemen. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif
merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
Tokoh dari teori ini adalah Henry Laurance Gantt.

a) Henry Laurance Gantt (1861-1919)


Henry merupakan seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam
menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskan olehnya yaitu :
Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai
tujuan bersama.
Mangadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
Membayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
Penggunaan instruksi kerja terperinci.

4) Aliran Analisis Sistem


Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain
untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, memotivasi pegawai akan dilihat

8
hubungannya dengan kesejahteraan, penggajian, jam kerja, jaminan hari tua, dan faktor
lainnya.

5) Aliran Manajemen Berdasarkan Hasil


Aliran manajemen berdasarkan hasil (management by objective) diperkenalkan pertama
kali oleh Peter Drucker pada awal tahun 1950-an. Aliran ini memfokuskan pemikiran pada
hasil-hasil yang dicapai, bukan pada interaksi kegiatan karyawan.

6) Aliran Manajemen Mutu


Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk kepuasan
pelanggan (konsumen). Oleh karena itu, fokus utama aliran manajemen mutu mengatakan
apakah barang atau jasa yang dihasilkan bermutu atau tidak.

2.3. TEORI ORGANISASI


1. Pengertian Organisasi
Organisasi berasal dari kata organon (bahasa yunani) yang berarti alat. Organisasi pada
dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul
bekerjasama secara rasional, sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali
dalam memanfaatkan sumber daya (uang , material, mesin, metode , lingkungan ) sarana-
parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan organisasi.
Pengertian organisasi menurut para ahli :
9
a. Menurut L Bernard (1938) mengatakan bahwa organisasi adalah sistem kerjasama antara
dua orang atau lebih (Define organization as a system of cooperative of two or more
persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
b. Menurut Stoner bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan melalui orang-orang di
bawah pengarahan atasan untuk mencapai tujuan bersama.
c. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi,
yang bekerja atas dasar untuk mencapai suatu tujuan bersama.

2. Ciri-Ciri Organisasi
Ciri-Ciri Organisasi Secara Umum
a. Memiki tujuan dan sasaran
b. Memiliki komponen yaitu atasan dan bawahan
c. Adanya kerja sama yang terstruktur
d. Memiliki pendegelasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
e. Memiliki keterikatakan format dan tatat tertib yang harus ditaati

Ciri-Ciri Organisasi Menurut Berelson dan Steiner (1964:55) yaitu sebagai berikut
a. Formalitas, adalah ciri organisasi sosial yang merujuk pada perumusan tertulis daripada
peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi dan
seterusnya
b. Hierarki, adalah ciri organisasi yang mengacu pada pola kekuasaan dan kewenangan
yang berbentuk piramida, artinya terdapat orang-orang tertentu dengan kekuasaan dan
kewenangan yang tinggi dari pada orang biasa dalam organisasi tersebut.
c. Besar dan Kompleksnya, adalah ciri organisasi sosial yang memiliki banyak anggota
sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal) yang
biasanya disebut dengan gejala birokrasi.
d. Lamanya (Duration), adalah ciri organisasi dimana eksistensi organisasi lebih lama dari
pada keanggotaan pada organisasi tersebut.

3. Unsur-Unsur Organisasi
Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah:
a. Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketata lembagaan sering disebut
dengan istilah pegawai atau personil yang terdiri dari unsur pimpinan (administrator)
sebagai unsur pemimpinan tertinggi dalam organisasi
b. Kerjasama, merupakan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan bersama.
c. Tujuan, merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa
yang akan dicapai atau yang diharapkan.

10
d. Peralatan (Equipment), merupakan unsur yang yang terdiri dari semua sarana, berupa
materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung, bangunan,kantor).
e. Lingkungan (Environment), faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya,
ekonomi, dan teknologi.

4. Fungsi Organisasi
Fungsi ilmu organisasi antara lain sebagai berikut:
a. Sumber Legitimasi
Akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan
dari lingkungan di sekitarnya.
b. Standar pelaksanaan
Apabila tujuan dinyatakan secara jelas dan mudah dipahami, akan memberikan standar
langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan organisasi. Setelah organisasi menetapkan
tujuan dalam bidang yang dapat diidentifikasi
c. Sumber Motivasi
Untuk mendorong anggota lainnya dalam melaksanakan tugas, misalnya dengan
memberikan intensif bagi anggota yang melaksanakan tugasnya dengan baik, yang akhirnya
dapat mendorong para anggota lainnya.

5. Tujuan organisasi
Tujuan organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi yang tidak terdapat
sekarang, tetapi dimaksudkan untuk dicapai pada waktu yang akan datang melalui kegiatan-
kegiatan organisasi (Handoko, 1995: 109).

6. Prinsip-prinsip organisasi
Williams (1965: 85) mengemukakan pendapat bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi :
a. Prinsip bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas
b. Prinsip skala hirarki
c. Prinsip kesatuan perintah
d. Prinsip pendelegasian wewenang
e. Prinsip pertanggungjawaban
f. Prinsip pembagian pekerjaan
g. Prinsip rentang pengendalian
h. Prinsip fungsional
i. Prinsip pemisahan
j. Prinsip keseimbangan
k. Prinsip fleksibilitas
l. Prinsip kepemimpinan.

11
6. Manfaat Pengorganisasian
Pengorganisasian bermanfaat sebagai berikut:
a. Dapat lebih mempertegas hubungan antara anggota satu dengan yang lain
b. Setiap anggota organisasi dapat mengetahui apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab
masing-masing sesuai dengan posisinya dalam struktur organisasi
c. Dapat dilaksanakan pendelegasian wewenang dalam organisasi secara tegas, sehingga
setiap anggota mempunyai kesempatan yang sama untuk berkembang
d. Akan tercipta pola hubungan yang baik antar anggota organisasi, sehingga
memungkinkan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan

7. Teori Organisasi
Teori organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu
kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi
menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut.
Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi adalah sekumpulan ilmu
pengetahuan yang membicarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara
sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah
teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu. teori organisasi terdiri dari 3
macam teori yaitu teori klasik, teori organisasi neoklasik dan teori organisasi modern.
a. Teori Organisasi Klasik
Teori klasik (classical theory) atau disebut juga dengan teori tradisional, yang berisi
konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun 1800.an (abad 19). Dalam teori ini,
organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi
dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanis struktural yang
kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang
dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
Teori birokrasi
dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya The Protestant Ethic and Spirit of
Capitalism.
Teori administrasi
dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta
Mooney dan Reiley dari Amerika.
Manajemen ilmiah
dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.

b. Teori Organisasi Neoklasik


Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori atau aliran hubungan manusia (The
human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik.

12
Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial
karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan
ini maka teori neoklasik mendefinisikan suatu organisasi sebagai sekelompok orang
dengan tujuan bersama.

c. Teori Organisasi Modern


Teori modern ditandai dengan ahirnya gerakan contingency yang dipelopori Herbert
Simon, yang menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang
terlalu disederhanakan. Bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat
diterapkan prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz dan Robert Kahn dalam bukunya
the social psychology of organization mengenalkan perspektif organisasi sebagai suatu
sistem terbuka.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat
yang tersedia semaksimal mungkin. Pada umumnya fungsi manajemen dibagi menjadi
beberapa fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan usaha
untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien. Organisasi juga sangat
berhubungan dengan manajemen karena organisasi secara keseluruhan memerlukan
manajemen untuk mengatur sistem tatakerja. Manajemen dan organisasi sangat
berhubungan erat, manajemen merupakan atau berarti sebagai kepemimpinan, sedangkan
dalam organisasi juga terdapat kepemimpinan. Dengan demikian untuk menyusun
organisasi yang baik dan dapat mencapai tujuan di perlukan manajemen yang baik juga.

3.2 Saran
Kami selaku penyusun sangat menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna dan
tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembutan makalah ini. Hal ini disebabkan karena
masih terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu, Kami selaku penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami juga berharap makalah ini
sangat bermanfaat khususnya bagi pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Veithzal Rivai. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teori Ke
Praktik. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Yukl. 2005. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta : Indeks.
Gudono. 2012. Teori Organisasi. Yogyakarta : BPFE

14

Вам также может понравиться