1. esterogen esterogen merupakan bentukan dari androstenidion (hormone seksual pria yang utama) yang dihasilkan ovarium. Selain androstenidion, ovarium juga mengeluarkan testosterone dan dehidroepiandrosteron, tapi dalam jumlah yang sedikit efek utama estrogen antara lain menurunkan jumlah dan aktivitas osteoklas, memyebabkan pertumbuhan tulang dan penutupan epifisis pada wanita dan pria. Hormone-hormon pada tubuh manusia berperan penting dalam perjalan hidupnya termaksud pada keindahan kulit. Berikut bini adalah peran ketiga hormone utama 1. mempertahankan fungsi otak 2. mencegah gejala menopause (seperti hot flushes) dan gangguan mood 3. meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel 4. jaringan (kulit, saluran kemih, vagina, dan pembuluh darah) 5. pola distribusi lemah di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita yang feminine 6. produksi sel pigmen kulit 7. estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan struktur normal kulit agar tetap lentur 8. manjaga kolagen kulit agar terpelihara dan kencang serta mampu menahan air. 2. Progesterone Hormone ini merupakan bentukan dari pregnenolon yang dihasilkan oleh kelenjar dan berasal dari kolestrol darah. Pregnenolon adalah hormone steroid yang berperan dalam siklus menstruasi wanita, mendukung proses kehamilan dan embryogenesis. Pregnenolon tergolong kelompok hormone progesterone, dan merupakan hormone progesterone yang banyak terdapat secara alami. Progestron juga disimpan didalam sel lemak tertentu. Duliar tubuh manusia progesterone dapat ditemukan dalam satu jenis ubi tertentu. Wanita yang telanh mengalami menopause dan gadis remaja pubertas memiliki tingkat progesterone yang sangat rendah. Seorang wanita yang memiliki tingkat rendah progesterone selama masa aktif reproduksi disebut mengalami defisiensi atau kekurangan progesterone. Gejala kekurangan progesterone meliputi menstruasi yang tidak teratur, kista ovarium, dan keguguran. Seorang wanita yang diduga mengalami keguguran progesterone akan diminta untuk melakukan pemeriksaan sampel darah. Sebelum melakukan pemeriksaan sampel darah, pasien diminta untuk tidak mengambil pil KB, suplemen esterogen atau suplemen progesterone setidaknya 1 bulan sebelum pengujian agar hasil pemeriksaan akurat. Progesterone dapat meningkatkan insulin basal atau setelah makan karbohidrat, tetapi tidak menyebabkan perubahan toleransi glukosa, kecuali penggunaan jangka panjang progestin yang poten (norgestrel). Hormone ini dapat merangsang aktivitas enzim lipoprotein lipase dan dampaknya menambah deposit lemak. Progesterone dan analognya (MPA) dapat menyebabkan perubahan peningkatan LDL dan menurunkan HDL (sedang) atau tidak ada perubahan progesterone juga mungkin dapat mengurangi efek aldosterone pada reabsorpsi Na ditubuli renalis dan menyebabkan peningkatan sekresinmineralokortokoid korteks adrenal. Hormone progesterone sebenarnya hormone ini tidak terlalu berhubungan langsung dengan keadaan kulit tetapi sedikit ada, pengaruhnya karena merupakan pengembangan estrogen dan competitor androgen. Funsi utama hormone progesterone lebih pada system reproduksi wanita, yaitu : 1. Mengatur siklus haid 2. Mengembangkan jeringan payudara 3. Menyiapkan Rahim pada waktu kehamilan 4. Melindungi wanita pasca menopause terhadap kangker endometrium. 3. Mekanisme kerja obat dalam hormone Mekanisme kerja hormone pada saraf selular tergantung jenis hormonnya mengikuti salah satu mekanisme dibawah ini : 1. Mekanisme kerja hormone peptide Reseptor hormone peptide terdapat pada membrane plasma sel target, reseptor ini bersifat spesifik untuk hormone peptide tertentu. Interaksi hormone dengan reseptornya mengakibatkan perangsangan atau pemghambatan enzim adenilsiklase yang terikat pada reseptor tersebut. Interaksi hormone reseptor ini mengubah kecepatan sintesis siklik AMP dan ATP selanjutnya siklik AMP berfungsi sebagai mediator intra sel untuk hormone tersebut dan seluruh system ini berfungsi sebagai suatu mekanisme spesifik sehingga efek spesifik suatu hormone dapat terjadi. 2. Mekanisme kerja hormone steroid Hormone steroid melewati membrane sel masuk kedalam sitoplasma setiap sel, baik sel target hormone steroid maupun sel lainnya. Tetapi reseptor hormone steroid hanya terdapat didalam sel target yaitu dalam sitoplasma. Bila hormone steroid berkaitan dengan reseptor sitoplasma maka kompleks hormon reseptor tersebut setelah mengalami modifikasi akan ditranslokasi ketempat kerjanya didalm inti sel yaitu padda kromatin, selanjutnya terjadilah beberapa hal yang berhubungan dengan peningkatan sintesis protein sesuia dengan fungsi masing-masing sel target. 3. Mekanisme kerja lain Hormone pertumbuhan mempunyai mekanisme kerja yang agak kompleks karena juga berkaitan dengan beberapa zat lain. 4. Mekanisme kerja estrogen Estrogen mempunya 2 jenis reseptor ERA dan ERB yang berasal dari gen berbeda dan berada di inti sel. ERA terdapat banyak disaluran reproduksi wanita antara lain uterus, vagina, ovarium dan juga dikelenjar mammae, hipotamus, sel-sel endotel dan otot-otot polos vaskuler, ERB letaknya menyebar, terbanyak di prostat dan ovarium dan dalam jumlah lebih sedikit di paru, otak, dan pembuluh darah. Sekitar 40% sekuens asam amino kedia jenis reseptor ini identic serta mempunyai struktur domain yang umun dimiliki oleh jenis reseptor stroid lain. 5. Mekanisme kerja progesterone Dalam gen progesterone hanya mempuyai reseptor tunggal (IPR) yang memproduksi dua isoform,PR-A dan PR-B. kedua isoform ini mempunyai ligand-binding domain yang identic, tidak berbeda seperti yang dimiliki isoform ER. Pada keadaan tanpa ligand, PR berada di inti dalam bentuk monomeritik terikat inikatif dengan heat-shock proteins (HPS-90, HPS-70 dan p59), apabila telah terikat progesterone HPS terlepas (berdisosiasi) dan reseptor mengalami fosforilase dan kemudian membentuk dimer (homo dan heterodimer) yang terikat dengan selektifitas tinggi pada progesterone respons elements (PREs) pada gen target. Proses transkripsi oleh PR terjadi melalui recruitment beberapa ko-aktivator ini selanjutnya berinteraksi dengan beberapa protein spesifik yang mempunyai aktifitas asetilasi histon.