Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berubah menjadi warna kuning, artinya bakteri ini membentuk asam dari
fermentasi glukosa. Pada media gula-gula juga terbentuk gelembung pada
tabung durham yang diletakan terbalik didalam tabung media, artinya hasil
fermentasi berbentuk gas. (Desi, 2013)
2.2.2 Komposisi Media Gula-gula
Media gula-gula merupakan media yang dibuat dari :
1. Air Pepton
Bacteriological pepton 10 gr
Sebagai sumber nutrisi dan energy bagi mikroorganisme
NaCl 5 gr
Sebagai sumber mineral
Aquadest 500 ml
Sebagai bahan pelarut
2. Gula-gula
(glukosa, laktosa, sukrosa, maltosa) untuk melihat kemampuan bakteri
memfermentasikan karbohidrat.
3. BTB 0,4 % 1 ml
Sebagai indikator . (Rusdin, 2015)
BAB III
METODE KERJA
3.1. Alat
Alat-alat yang yang di gunakan dalam pembuatan Natrium Agar (Na) adalah :
Gelas Ukur, Erlenmeyer, Tabung Reaksi, Batang Pengaduk, Gelas Arloji, Pipet
Tetes, Gelas Kimia, Hot Plate, Autoclave , Sendok Tanduk, Timbangan Analitik,
Kertas pH, dan Kapas.
3.2. Bahan
6
4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan pada tanggal 30 September
2015 di peroleh hasil sebagai berikut :
4.2 Pembahasan
Saat proses pembuatan media gula-gula harus memperhatikan kesterilan
agar tidak terjadi kontaminasi. Jika dalam pembuatan media terjadi kontaminasi,
maka media itu sendiri akan rusak karena termakan oleh bakteri. Pada saat
praktikum dibutuhkan 6,3 gr pepton water yang dilarutkan dengan 250 ml
aquadest. Setelah itu, dilakukan pemanasan menggunakan hot plate yang
bertujuan agar larutan menjadi larut sempurna. Selanjutnya, dilakukan proses
sterilisasi menggunakan autoclave bertujuan agar bakteri yang merugikan mati
dan tidak mengkontaminasi suatu larutan. Setelah sterilisasi larutan dibagi ke
dalam 4 erlenmeyer dengan masing-masing volume 50 ml dan dilarutkan dengan
0,5 gr laktosa, maltosa, glukosa, dan sukrosa. Kemudian, masing-masing larutan
dengan indikator BTB hingga menunjukkan perubahan warna dari kuning menjadi
hijau. Proses terakhir tuang masing-masing larutan kedalam tabung yang telah di
beri label masing-masing larutan.
Media Gula-Gula termasuk media Identifikasi, media identifikasi adalah
perbenihan yang digunakan untuk menentukan jenis bakteri. Disebut media gula-
gula karena terbuat dari beberapa gula seperti, glukosa, laktosa, mannosa, maltosa,
sakarosa. Media gula-gula adalah air pepton yang ditambah gula tertentu.
Tujuannya adalah untuk mengetahui bakteri memfermentasi karbohidrat. Pada uji
gula-gula hanya terjadi perubahan warna pada media gula-gula yang berubah
menjadi warna kuning, artinya bakteri ini membentuk asam dari fermentasi
glukosa. Pada media gula-gula juga terbentuk gelembung pada tabung durham
8
yang diletakan terbalik didalam tabung media, artinya hasil fermentasi berbentuk
gas. Media gula-gula digunakan untuk pemeriksaan bakteri Coli. Bakteri Coli
sangat penting pada pemeriksaan air minum dan harus dapat dibedakan terhadap
Aerobacter aerogenes (Aa)
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Media gula-gula merupakan media pembenihan yang digunakan untuk
menentukan jenis bakteri.
9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
PROSES MENIMBANG
Ditimbang 6,3 gr media gula-gula
menggunakan neraca analitik
MENGTUR PH
Mengukur pH aquadest menggunakan kertas
pH, jika pHnya belum netral maka
tambahkan larutan KOH 0,1 N beberapa
tetes sampai pHnya netral (7).
PROSES MELARUTKAN
Media agar-agar dan aquadest
dituangkan kedalam erlenmeyer
kemudian dilarutkan
11
PROSES MENGHOMOGENKAN
Media Agar-agar yang telah larut
dipanaskan di atas hot plate agar
butiran Agar-agar dapat homogen
PROSES MENSTERILKAN
Jika Na sudah homogen maka dilanjutkan
dengan proses penstrilisasian menggunakan
autoclave dengan suhu 1210C selama 15 menit