Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NIM : H1E114055
MATKUL : AMDAL
1. METODE MATRIK
Matrik Sederhana
Matrik yang digunakan untuk keperluan identifikasi dampak
merupakan matrik sederhana (simple marix). Matrik sederhana
menggambarkan interaksi antara kegiatan proyek dengan komponen-
komponen lingkungan di sekitarnya. Pada bagian lajur tertera kegiatan
pembangunan yang direncanakan, sedang pada bagian baris tertera
berbagai komponen dan parameter lingkungan. Apabila suatu kegiatan
proyek, misal kegiatan ke-i (i : 1, 2, 3, , m), secara potensial
menimbulkan dampak pada komponen lingkungan tertentu, misal
komponen ke-j (j: 1, 2, 3, , n), maka pada interaksi ke ij diberi tanda
atau noktah seperti x. Kelebihan matrik sederhana ini dibandingkan
daftar uji adalah diketahuinya sumber penyebab timbulnya potensi
dampak lingkungan. Evaluasi matrik sederhana terdiri dari dua, yaitu :
Lajur Horisontal : Berisikan nilai besaran dampak, faktor penentu
derajad Kepentingan Dampak, Jumlah P dari nilai derajat kepentingan,
dan Keputusan terhadap besar dan pentingnya dampak yang harus
dikelola dan dipantau pada RKL dan RPL atau tidak.
Lajur Vertikel : Berisikan tahapan-tahapan kegiatan, jenis-jenis kegiatan
dan/usaha penyebab dampak, dan parameter-parameter lingkungan
(fisik-kimia, biotis, dan sosial ekonomi dan sosaial budaya serta
kesehatan mayarakat yang diprakirakan terkena dampak.
Dilakukan dengan menginteraksikan antara besaran dampak
(M=magnitude) dengan derajat kepentingan dampak (I= important)
seperti berikut:
Apabila jumlah bobot P 2 dan P tersebut adalah kriteria no. 1
(jumlah manusia terkena dampak), maka untuk semua besaran
dampak baik positif (+) maupun negatif (-), kesimpulan dam-paknya
ditetapkan sebagai kategori dampak penting (DP)
Apabila P 2 dan angka prakiraan besaran dampak (+/-) 2, maka
kesimpulan dampaknya masuk kedalam kategori dampak penting (DP)
Diluar kedua kriteria di atas, kesimpulan dampaknya masuk kategori
dampak tidak besar dan penting (DTP) (Sumber: PSLH-UGM, 1998
dengaaan perbaikan)
Contoh Keputusan Hasil Evaluasi Dampak Penting Pemboran Minyak
dan Gas Bumi di Blora (Metode Sederhana)
Gambar 1.1 Contoh Tabel Matrik Sederhana
Matrik Leopold
Matriks Leopold merupakan matriks tertua yang dikembangkan
oleh Leopold, dkk., pada tahun 1971. Matriks ini terdiri dari 100
aktivitas kegiatan dan 88 komponen lingkungan di mana tiap sel
berisi bobot dampak (M) dan kepentingan dampak (I).
Dalam pengembangannya, masing-masing M dan I diberi skala
dengan kisaran 1 sampai 10 serta sifat dampak Positif (+) dan
Negatif (-). Oleh karena Matriks Leopold ini dinilai masih memiliki
banyak kelemahan terutama tingkat spesifikasi komponen kegiatan
dan komponen lingkungan, maka matriks ini dikembangkan lebih
lanjut oleh FEARO (1978).
Metode Leopold ini juga dikenal sebagai "Matriks Leopold" atau
"Matrik interaksi dari Leopold". Metode menarik ini mulai
dikembangkan oleh Dr. Luna Leopold dan teman-temannya di
Amerika Serikat pada tahun 1971. Metode ini dirancang untuk
menganalisis dampak lingkungan pada berbagai proyek konstruksi
yang berada di suatu wilayah yang relatif masih at ami, Metode ini
sangat baik untuk memberi informasi hubungan sebab dan
pengaruh suatu aktivitas atau kegiatan; disamping itu juga dapat
menunjukkan hasil secara kuantitatif, dan juga balk untuk
mengkomumkasikan hasil.
Metode matrik Leopold membagi atau mennci sebanyak 100
(seratus) macam aktivitas dari suatu proyek dan membagi 88
(delapan puluh delapan) komponen lingkungan. Matrik yang
diperkenalkan merupakan matriks interaksi dari 100 (seratus) jenis
aktivitas proyek dengan 88 (delapan puluh delapan) jenis komponen
lingkungan (matrik berdimensi 100 x 88). Seratus jenis aktivitas
proyek tersebut merupakan penjabaran dari 11 kelompok kegiatan
proyek, yang terdiri atas :
a. Modifiksi areal (13 aktivitas)
b. Perubahan lahan dan pembuatan lingkungan fisik (10 aktivitas)
c. Ekstraksi sumberdaya (7 aktivitas)
d. Pemrosesan (15 aktivitas)
e. Perubahan lahan (6 aktivitas)
f. Pembaharuan sumberdaya (5 aktivitas)
g. Perubahan lalulintas (11 aktivitas)
h. Penempatan dan pengotahan limbah (14 aktivitas)
i. Pengolahan bahan kimia (5 aktivitas)
j. Kecelakaan (3 aktivitas)
k. Lain-lain.
Sedang 88 jenis komponen lingkungan yang terdapat dalam
matrik merupakan penjabaran dari 5 kelompok komponen
lingkungan sebagai berikut :
(a) Fisik dan Kimia
Bumi (6 parameter)
Air (7 parameter)
Atmosfir (3 parameter)
Proses alamiah (9 parameter)
(b). Keadaan biologi
Flora (9 parameter)
Fauna (9 parameter)
(c). Sosial-budaya
Tata guna tanah (9 parameter)
Rekreasi (7 parameter)
Estetika dan minat masyarakat (10 parameter)
Status budaya (4 parameter)
Fasilitas dan aktivitas buatan manusia (6 parameter)
(d). Interaksi ekologi (7 parameter)
(e). Lain-lain komponen.
Dampak lingkungan dari proyek d1identifikasi dengan membuat
interaksi antara aktifitas dan komponen lingkungan. Biasanya
besaran dampak atau "magnitude" dan pentingnya dampak
(importance) ditentukan besarnya, dengan langkah sebagai
berikut :
(1). Langkah I
Langkah pertama adalah membuat matrik dengan menentukan
dampak dari tiap aktivitas proyek terhadap komponen
lingkungan. Apabila diduga akan terjadi dampak pada suatu
komponen lingkungan akibat dari suatu aktivitas maka kotak
pertemuan atau sel pada tabel matriks diberi tanda diagonal.
(2). Langkah II
Langkah kedua adalah, setiap kotak yang ada diagonalnya akan
ditetapkan besaran (magnitude) dan tingkat kepentingan
(importance) dampaknya. Besaran dampak yang diduga timbul
dinyatakan dalam nilai angka satu sampai sepuluh. Nilai satu
merupakan besaran terkecil sedang sepuluh terbesar. Penentuan
besaran dampak berupa skala didasarkan pada analisis evaluasi
yang obyektif dengan cara-cara kualitatif maupiin kuntitatif.
Seringkali besaran dampak ditentukan secara "profesional
judgement" atau pertimbangan keahlian. Dampak positif diberi
tanda "+", dan untuk dampak negatif diberi tanda"-".
(3). Langkah III
Untuk besaran kepentingan dampak diberikan nilai satu sampai
dengan sepuluh. Nilai kepentingan ini ditinjau dari kepentingan
proyek, sektoral lokat, regional dan nasional. Penyusunan atau
penetapan arti dari skala dilakukan berdasarkan pertimbangan
yang obyektif dari tim interdisipiin yang melakukan analisis
tersebut.
Metode matrik interaksi Leopold dapat digambarkan dalam suatu
Tabel 12.5 matrik sebagai berikut.
PemboranPeledakan &
PembangunanIndustri &
Lapisan AtasPengupasan
SampahPembuangan
Processing Mineral
Jalan & Jembatan
Rencana Kegiatan
Jaringan Listrik
Pengangkutan
Lingkungan
Kualitas Air X X
Kualitas Udara X
Erosi
Deposit, Sedimentasi X
Pohon, Semak
Rumput
Tumbuhan Air X
Ikan
Kemah, Pejalan Kaki
Pemandangan dan Keindahan X
alam
Kualitas Limbah
Species Margasatwa langka
Kesehatan dan Keselamatan M
I
Matrik Moore
Metode matriks Moore, membuat analisis terhadap penyebab atau
pembuat dampak yang seharusnya terjadi, dengan didasarkan pada
pengenalan dampak langsung dan tidak langsung pada sumberdaya
alam yang sedang dimanfaatkan oleh manusia.
Metode penampalan (overlay), menggambarkan komponen yang
terkena dampak dalam peta tematik yang diberi warna terang, agak
gelap dan gelap untuk memberi penjelasan komponen yang yang
terkena dampak ringan, sedang dan berat
Metode bagan alir (flow chart), dikembangkan oleh Sorenson,
mengidentifikasi berbagai hubungan timbal balik atau sebab akibat
antara faktor-faktor penyebab dan akibat yang ditimbulkannya
dalam suatu alur yang jelas sehingga dapat diketahui dampak
langsung maupun dampak tak langsung dari suatu usaha/kegiatan.
Keistimewaan dari metode ini adalah dampak lingkungan dilihat
dari sudut dampak pada kelompok daerah yang sudah atau sedang
dimanfaatkan manusia yang dapat digambarkan sebagai proyek
pembanguan lainnya.
Filosofi dasar metode Moore adalah analisis dari penyebab atau
pembuat dampak lingkungan yang nyata, didasarkan pada
determinasi dari dampak langsung dan tidak langsung pada sumber
daya lain yang sedang dimanfaatkan manusia.
Matriks Moore dibagi menjadi empat kategori yaitu:
1) Pembentuk timbulnya aktivitas lainnya yang berhubungan.
2) Potensi perubahan lingkungan.
3) Pengaruh pada lingkungan yang utama
4) Pemanfaatan olah manusia yang terkena dampak.
Matriks Moore dibagi menjadi 6 kategori yang berbeda, yaitu :
a. Pembentuk timbulnya aktivitas dan aktivitas lain yang
berhubungan
b. Potensi perubahan lingkungan
c. Pengaruh pada lingkungan yang utama
d. Pemanfaatan pada manusia yang terkena
e. Potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh aktivitas
f. Besaran umum dari potensi pengurangan dari pemanfaatan
manusia
Matrik Batelle
Dalam sistem ini dampak diberi bobot dengan menggunakan
metode yang ditentukan secara eksplisit. Sebuah contoh ialah
sistem pembobotan menurut Battelle utnuk pengembangan
sumberdaya air (Dee.el.al.1973). Dalam sistem Battelle ini
lingkungan dibagi dalam empat kategori utama, yaitu ekologi, fisik/
kimia, estetik, dan kepentingan manusia/ sosial.Masing-masing
kategori terdiri atas komponen.Misalnya, komponen dalam katergori
ekologi ialah jenis dan populasi teresterial.Selanjutnya komponen
dibagi dalam indikator dampak.Contoh indikator dampak dalam
komponen jenis dan populasi teresterial ialah tanaman pertanian
dan vegetasi alamiah. Masing-masing kategori, komponen dan
indikator dampak dinilai pentingnya relatif terhadap yang lain
dengan menggunakan angka desimal antara 0 dan 1.
Angka dalam sistem evaluasi lingkungan Battelle diragukan
kegunaannya di Indonesia, karena sistem nilai kita berbeda dengan
di Amerika serikat.Namun demikian metode untuk mendapatkan
bobot dalam sistem evaluasi lingkungan itu kiranya pantas untuk
diteliti kegunaannya di Indonesia.Sudah barang tentu kategori,
komponen dan indikator serta peruntukannya harus disesuaikan
dengan keadaan di Indonesia.Mongkol (1982) membuat modifikasi
sistem evaluasi lingkungan Battelle.Pertama fungsui nilai tidaklah
dibuat dari grafik mutu lingkungan terhadap indikator dampak,
melainkan grafik mutu lingkungan terhadap M/S, M ialah indikator
dampak dan S adalah batas maksimum atau minimum indikator
dampak yang tidak boleh dilampaui.
Modifikasi kedua ialah Mongkol tidak menggunakan biaya
lingkungan netto atau manfaat lingkungan netto, melainkan nisbah
manfaat/ biaya lingkungan sebagai berikut:
Nisbah manfaat/ biaya lingkungan =
Keterangan :
|Pos E| : Jumlah total dampak positif
|Neg E| : Jumlah total dampak negatif
Agar operasi matematik dapat dilakukan dalam metode
pembobotan, metode itu harus menggunakan skala interval atau
skala nisbah.
Matrik EQAM