Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DASAR TEORI
Kromosom merupakan molekul asam nukleat yang tersusun dari molekul
DNA (mengandung sejumlah gen) yang tergabung dengan protein tertentu yang
bukan histon, pada makhluk hidup prokariot atau bergabung dengan protein histon
pada makhluk hidup eukariot dan memiliki kemampuan untuk melakukan
replikasi sendiri. (Corebima, 1994). Menurut Campbell, et al. (2008) dalam
nukleus, DNA terorganisasi menjadi unit-unit diskret yang disebut kromosom.
Kromosom merupakan struktur yang membawa materi infoormasi genetik pada
makhluk hidup. Kromosom yang berada di dalam inti sel eukariot merupakan
nucleoprotein yang terdiri dari DNA unting ganda yang berasosiasi dengan protein
histon, protein non histon bahkan RNA (Gardner, 1991). Pada sel-sel eukariot,
selain ditemukan di dalam inti, kromosom juga ditemukan di dalam organel
tertentu, misalnya kloroplas pada tumbuhan dan mitokondria. Struktur kromosom
di dalam mitokondria makhluk hidup baik eukariot maupun prokariot berupa
molekul DNA unting ganda yang melilit dan tidak berasosiasi dengan protein-
protein semacam histon atau berupa molekul DNA unting DNA yang telanjang
(Corebima, 1994).
Pada beberapa spesies dari ordo diptera mempunyai kromosom-kromosom
yang sangat besar pada organ-organ tubuh tertentu. Salah satu contoh spesies dari
ordo diptera yaitu Drosophila melanogaster yang memiliki kromosom sangat
besar, ditemukan dalam sel-sel kelenjar ludah larva. Kromosom pada spesies ini
ukurannya sangat besar, 100 kali lebih besar daripada yang terdapat pada bagian-
bagian tubuh lain. Kromosom-kromosom raksasa ini diduga tersusun dari banyak
(100-1000) benang-benang kromatin (kromonemata) yang saling terpadu (pliten)
(Stansfield, 1991). Kromosom yang sangat besar tersebut disebut dengan
kromosom raksasa. Kromosom tersebut disebut kromosom raksasa karena
kromosom tersebut merupakan kromosom interfase yang memiliki ukuran lebih
panjang daripada kromosom metaphase sehingga kromosom raksasa tersebut
dapat dilihat pada fase interfase dimana pada kondisi tersebut semua kromosom
lain tidak terlihat (Kimball, 1990).
Kromosom raksasa dibentuk oleh peristiwa endomitosis, yaitu suatu
replikasi yang menghasilkan banyak kromosom yang tidak terpisah satu sama
lain. Struktur kromosom raksasa ini tersusun atas pita terang dan pita gelap. Pita
terang mengandung eukromatin dengan lilitan yang renggang sedangkan pita
gelap mengandung heterokromatin dengan lilitan yang padat, mengalami
kondensasi, dan berperan aktif dalam pembelahan. Materi genetik berupa DNA
umumnya terdapat pada pita-pita yang gelap (Kimball, 1990). Kromosom raksasa
ini merupakan hasil duplikasi berulang-ulang dari kromosom tanpa disertai
pembelahan sel. Duplikat-duplikat homolog ini baik paternal maupun maternal,
terletak berdampingan secara sempurna, sehingga menghasilkan bentukan
menyerupai kabel yang berserabut banyak. Pada kelenjar ludah larva Drosophila
melanogaster setiap kromosom raksasa merupakan hasil sembilan siklus replikasi.
Kromosom raksasa yang terdapat pada kelenjar ludah larva Drosophila
melanogaster ini umumnya menyerupai kromosom raksasa dalam jaringan
lainnya tetapi memiliki lokasi gembungan yang berbeda-beda (Gadner, 1991).
ANALISIS DATA
Dari pengamatan yang kami lakukan, kami hanya menemukan kelenjar
ludah dan tidak menemukan kromosom raksasa pada larva Drosophila
melanogaster instar 3. Kelenjar ludah tersebut terletak di daerah antara kepala
dengan leher. berjumlah sepasang dengan bentuk seperti ginjal dan tidak berwana
(bening). Warna kelenjar ludah yang transparan akan berubah menjadi keruh saat
ditetesi larutan FAA dan selanjutnya akan berwarna merah saat ditetesi larutan
asetocarmin. Untuk kromosom raksasa, kami menganalisis dari kajian pustaka.
Berdasarkan hasil kajian pustaka, Kromosom raksasa pada kelenjar ludah
larva Drosophila melanogaster instar 3 terdiri atas pita gelap dan pita terang yang
letaknya berselang-seling bergantian. Pita gelap merupakan daerah
heterokromatin yang menebal dan berwarna kuat pada saat interfase. Sedangkan
pita terang merupakan daerah eukromatin yang berwarna lemah pada fase
interfase. Daerah heterokromatin yang terletak paling dekat dengan sentromer
membentuk suatu masa yang disebut kromosenter. Kromosom raksasa tersebut
memperlihatkan detail struktur yang lebih jelas dari pada kromosom dalam
keadaan normal.
SARAN
1) Dalam proses pengamatan, praktikan harus lebih kondusif agar lebih
konsentrasi saat mengamati.
2) Saat pengamatan pada mikroskop praktikan harus lebih teliti lagi dalam
mengamati jaringan-jaringan yang nampak pada mikroskop.
DISKUSI
1. Bagaimanakah kenampakan
kromosom raksasa?
Jawaban: Pada praktikum, kami belum menemukan kenampakan dari
kromosom raksasa secara langsung. Akan tetapi, secara teori penampakan
kromosom raksasa linier atau memanjang. Kromosom raksasa ini terdiri
dari dua daerah yaitu daerah pita yang gelap dan pita terang yang terletak
berselang-seling secara bergantian. Pita terang mengandung eukromatin
dengan lilitan yang renggang sedangkan pita gelap mengandung
heterokromatin dengan lilitan yang padat, mengalami kondensasi, dan
berperan aktif dalam pembelahan. Materi genetik berupa DNA umumnya
terdapat pada pita-pita yang gelap
2. Apakah makna pita terang dan
pita gelap ditinjau dari struktur dan fungsinya?
Jawaban:
- Pita terang: Pita terang mengandung eukromatin dengan lilitan yang
renggang. Pada daerah terang terdapat eukromatin yang berwarna lemah
pada fase interfase. Pada daerah ini juga terdapat banyak gen yang
fungsional.
- pita gelap mengandung heterokromatin dengan lilitan yang padat,
mengalami kondensasi, dan berperan aktif dalam pembelahan. Materi
genetik berupa DNA umumnya terdapat pada pita-pita yang gelap. Pada
daerah gelap penebalan heterokromatin berwarna kuat pada fase
interfase. Pada daerah ini hanya terdapat sedikit gen yang fungsional.
pada saat interfase, segmen-segmen kromatin ada yang mengalami
kondensasi dan dinamakan heterokromatin sedangkan segmen kromatin
yang tidak mengalami kondensasi dinamakan eukromatin, dengan
demikian kromatin interfase sebenarnya terdiri dari eukromatin yang
berselang seling dengan heterokromatin.
DAPUS VIDA
Corebima, A.D. 1994. Genetika. Malang: UM Press.
Gardner, E.J. 1991. Principles of Genetics. New York: John Wiley and Sons, Inc.