Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ANAMNESIS
1. Identitas pasien
Nama : Tn. B
Umur : 81 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Kolopaking, Kebumen
2. Keluhan utama
Nyeri punggung bawah
4. Anamnesis sistem
Cerebrospinal :-
Sistem respirasi :-
Sistem kardiovaskuler :-
Sistem gastrointestinal :-
Sistem genitourinaria :-
Sistem integumentum :-
Sistem musculoskeletal : otot melemah, nyeri pada punggung bawah dan
kaki, kesemutan pada kaki bagian bawah.
1. IDENTITAS
Nama pasien : Tn. B
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 81 tahun
Agama : Islam
Pendidikan :-
Alamat : Jl. Kolopaking, Kebumen
Nomor telepon :-
Pekerjaan : wiraswasta
Kegiatan sekarang : tidak ada
Nama orang terdekat : Ny. S
Orang yang tinggal serumah : istri
Jumlah anak : laki-laki : 5 perempuan : 6
Jumlah cucu : laki-laki : 9 perempuan : 9
Jumlah cicit : laki-laki : 1 perempuan : -
Asesmen dibuat tanggal : 16 Juni 2012
Pengirim pasien :-
A. Riwayat medis
d. Riwayat alergi
Tidak ditemukan riwayat alergi pada pasien
Hyperchol (fenofibrate)
Untuk menurunkan kadar kolesterol pada pasien. Dosis 300 mg satu
kali sehari pada malam hari.
Cara pasien meminum obat adalah mengambil sendiri dari kotak obat
yang telah disediakan, terkadang juga diingatkan oleh keluarga.
g. Ringkasan gejala
Anoreksia
Tidak ditemukan
Lelah/capai (K)
Sudah dirasakan sejak lama, terutama jika beraktivitas
BB turun
Tidak ditemukan
Insomnia
Tidak ditemukan
Nyeri kepala
Tidak ditemukan
Gangguan penglihatan (K)
Pasien menderita katarak dan presbiopia, sehingga untuk beberapa
keadaan pasien harus mengenakan kacamata bantu.
Gangguan pendengaran
Tidak ditemukan
Gangguan gigi tiruan
Tidak ditemukan
Batuk/mengi
Tidak ditemukan
Sesak nafas
Tidak ditemukan
Tak enak pada dada waktu kerja
Tidak ditemukan
Sesak waktu tidur
Tidak ditemukan
Sembab di kaki
Tidak ditemukan
Jatuh
Tidak ditemukan
Pingsan
Tidak ditemukan
Nyeri telan
Tidak ditemukan
Nyeri perut
Tidak ditemukan
Gangguan BAB
Tidak ditemukan
Gangguan BAK
Tidak ditemukan
Gangguan kaki (K)
Nyeri saat berjalan
Lemah/ lumpuh setempat/ gangguan rasa (K)
Lemah pada ekstremitas
Gangguan penglihatan sementara
Tidak ditemukan
Sering lupa (K)
Pasien sudah sering lupa sejak lama
Depresi
Tidak ditemukan
Mengembara/kelakuan aneh
Tidak ditemukan
h. Penapisan depresi
Seberapa seringkah bulan lalu anda :
- Mengalami gangguan kesehatan yang menghalangi kegiatan anda
(kadang)
- Merasa gugup (jarang sekali)
- Merasa tenang dan damai (sering sekali)
- Merasa sedih sekali (jarang sekali)
- Bahagia (sering sekali)
- Sangat sedih dan tidak ada satupun yang dapat menghibur (jarang
sekali)
- Merasa tidak ada lagi yang diharapkan (jarang sekali)
i. Keterbatasan fungsional
Sudah berapa lamakah (>3 bulan, <3 bulan, atau tidak ada
keterbatasan) kesehatan anda membatasi kegiatan anda dalam
melakukan :
- Pekerjaan berat (> 3 bulan)
- Pekerjaan sedang (> 3bulan)
- Pekerjaan rumah yang ringan (tidak ada keterbatasan)
- Pekerjaan di kantor (tidak ada keterbatasan)
- Membungkuk, berlutut, sujud (> 3 bulan)
B. Pemeriksaan fisik
C. Data penunjang
1. Laboratorium :
a. Darah rutin :-
b. Urin rutin :
Makroskopis : Warna : kuning (normal)
Kejernihan : jernih (normal)
Kimia : Berat jenis : 1.010 (normal)
pH : 8.0 (normal)
Lekosit esterase : negatif
Nitrit : negatif
Albumin : negatif
Glukosa : negatif
Keton : negatif
Urobilinogen : normal
Bilirubin : negatif
Darah : negatif
Sedimen mikroskopis : Eritrosit : 0-2/LP
Lekosit : 0-2/LP
Silinder : negatif
Epitel sel : negatif
Bakteri : negatif
Kristal : negatif
f. Faal jantung :-
g. Gula darah : Glukosa sewaktu : 133 (normal)
2. Radiologi : MRI
3. EKG :-
D. Daftar masalah
Nyeri pada punggung bawah
Hipertensi
Hiperlipidemia
Gangguan dalam melihat jarak dekat
1. Kesehatan umum
a. Secara umum anda menggambarkan kesehatan anda saat ini :
Cukup
b. Seberapa parah nyeri pada tubuh yang anda rasakan selama 4
minggu terakhir :
Sedang
No Nilai
I 1. Tanggal 1
2. Hari 1
3. Bulan 1
Orientasi 4. Tahun 1
5. Musim 1
6. Ruangan 1
7. Rumah sakit 1
8. Kota 1
9. Propinsi 1
10. Negara 1
II REGISTERASI 11. Bola 1
12. Melati 1
(mengingat 3 kata)
13. Kursi 1
III 14. 93 atau U 1
15. 86 atau Y 1
ATENSI/KALKULASI 16. 79 atau H 1
17. 72 atau A 1
18. 65 atau W 1
IV REKOL (MEMORI) 19. Bola 1
20. Melati 1
21. Kursi 1
V BAHASA 22. Jam tangan 1
23. Pensil 1
Pengulangan 24. Namun,tanpa,dan bila 1
Pengertian verbal 25. Ambil kertas dengan 1
(perintah kalimat 25-27) tangan kanan
Mengetahui pengertian 26. Lipatlah menjadi dua 1
terhadap suatu 27. Letakkan di lantai 1
NILAI MMSE 30
PENILAIAN
Interpretasi : didapatkan nilai 20 ( dugaan MCI )
Interpretasi : normal
A. Nutrisi subyektif
1. Apakah 1-2 bulan terakhir ada perubahan berat badan Tetap
2. Apakah ada perubahan nafsu makan Tetap
3. Apakah ada : perubahan pembauan Tidak
pengecapan lidah Tidak
4. Apakah ada masalah : mengunyah Ya
menelan Tidak
5. Apakah ada masalah dengan gigi Ya
6. Apakah ada gangguan pencernaan : mencret Tidak
sembelit Tidak
mual Tidak
muntah Tidak
B. Pola makan
1. Identitas
Nama pasien : Tn. B
Umur : 81 tahun
Alamat : Jl. Kolopaking, Kebumen
Pekerjaan : Wiraswasta
2. Daftar masalah
a. Masalah aktif
Hipertensi
Berdasarkan pengukuran tekanan darah pasien secara tiga
posisi, disimpulkan bahwa pasien mengidap hipertensi stage 1.
Hiperlipidemia
Hiperlipidemia didefinisikan sebagai peningkatan setiap atau
semua lipid dalam plasma, yang meliputi hipertrigliseridemia,
hiperkolesterolemia, peningkatan nilai VLDL, LDL, kilomikron, dan
penurunan nilai HDL. Peningkatan lipid tersebut dapat menyebabkan
oksidasi, yang menimbulkan pembentukan radikal bebas yang
diketahui merusak sel-sel endotel. Oleh karena itu peningkatan kadar
lipid plasma yang didapat dari pasien melalui pemeriksaan profil lipid
laboratorium merupakan suatu masalah aktif yang perlu diperhatikan.
Penyebab dari hiperlipidemia dibedakan menjadi dua macam, yaitu
hiperlipidemia primer (faktor genetik) dan hiperlipidemia sekunder.
Banyak sekali sebab-sebab dari hiperlipidemia sekunder, diantaranya
adalah diet kaya lemak, obesitas, kurang olahraga, usia, dan lain
sebagainya. Melihat gaya hidup pasien, saya cenderung
menitikberatkan kepada usia. Pada usia lanjut memang terjadi banyak
sekali perubahan homeostasis tubuh, diantaranya komposisi lemak
tubuh meningkat menjadi 30 %.
Presbiopia
Presbiopia merupakan gangguan akomodasi lensa mata yang
terjadi akibat kelemahan otot akomodasi dan berkurangnya elastisitas
lensa akibat sklerosis. Sesorang dengan mata emetrop (tanpa kelainan
refraksi) akan mulai merasakan ketidakmampuan membaca huruf kecil
atau membedakan benda-benda kecil yang terletak berdekatan pada
usia sekitar 44-46 tahun. Hal ini semakin buruk pada cahaya temaram
dan biasanya lebih nyata pada pagi hari atau saat subjek lelah. Gejala-
gejala ini meningkat sampai usia 55 tahun, menjadi stabil tetapi
menetap. Untuk mengoreksi presbiopianya, pasien menggunakan lensa
positif.
b. Masalah pasif
Tidak ditemukan masalah pasif pada pasien.
3. DD
b. Osteoartritis spinal
Osteoarthritis spinal dibagi menjadi dua macam berdasarkan
lokasinya yaitu osteoartritis lumbal (30%) dan osteoartritis cervical
(20%). Osteoartritis spinal jarang ditemukan di bawah umur 30 tahun
dan lebih sering ditemukan sesudah umur 45 tahun. Terdapat predileksi
terhadap bagian-bagian kolumna vertebralis yang lebih mobil seperti di
daerah servikal bawah (C4-C7) dan di daerah lumbosakral. Mobilitas
lebih besar di bagian-bagian ini menyebabkan daerah ini lebih rentan
terhadap strain dan trauma. Proses degeneratif pada sendi facet
berakibat pembentukan penebalan pinggir vertebrae dan pembentukan
osteofit yang menonjol ke dalam foramina intervertebrales hingga
lubang ini menjadi sempit. Destruksi progresif diskus intervertebrales,
menipisnya tulang rawan vertebrae, sklerosis, dan rusaknya lapisan
tulang di bawah lapis tulang rawan menyebabkan ruangan
intervertebral menjadi lebih sempit dan turut menyebabkan
menyempitnya foramina intervertebrales. Nyeri yang timbul biasanya
bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat.
Beberapa gerakan tertentu kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih
dibandingkan dengan gerakan lain. Nyeri dapat berupa penjalaran atau
radikulopati.
c. Spondilolistesis
Merupakan subluksasi ke depan dari korpus vertebrata terhadap korpus
vertebrata lain di bawahnya. Menurut klasifikasi dibagi atas lima
kelompok, salah satunya adalah degeneratif yang bisa ditemukan pada
usia di atas 40 tahun. Lokasi yang paling sering terjadi adalah L4-L5
yang akan menimbulkan nyeri.
4. Diagnosa
Pemeriksaan penunjang :
MRI
Hasil MRI menunjukkan adanya pembentukan osteofit, protrusi diskus
setinggi L3-L4, L4-L5, dan L5-S1, canal stenosis , dan facet joint yang
sulit dinilai.
Kesimpulan :
Dari hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, dapat ditegakkan
diagnosis pasti berupa osteoartritis lumbal dengan herniasi nukleus
pulposus.
5. Terapi
a. Non farmakologis
Tirah baring
Tujuan tirah baring adalah untuk mengurangi nyeri mekanik dan
tekanan intradiskal. Lama yang dianjurkan adalah 2-4 hari. Tirah
baring yang terlalu lama akan membuat otot melemah. Kemudian
pasien dilatih secara bertahap untuk kembali ke aktivitas biasa.
Posisi tirah baring yang dianjurkan adalah dengan menyandarkan
punggung, lutut dan punggung bawah pada posisi sedikit fleksi. Fleksi
ringan dari vertebra lumbosakral akan memisahkan permukaan sendi
dan memisahkan aproksimasi jaringan yang meradang.
Korset lumbal
Penggunan korset lumbal dapat digunakan untuk mencegah timbulnya
eksaserbasi akut atau nyeri HNP kronis. Sebagai penyangga, korset
dapat mengurangi beban diskus serta dapat mengurangi spasme.
Kompres panas/dingin
Tujuannya adalah untuk mengatasi nyeri pada pasien dengan mengatasi
inflamasi dan spasme otot.
b. Farmakologis
OAINS
Karena pasien berusia lanjut, pemilihan obat jenis ini harus berhati-
hati. Obat yang dipilih sebisa mungkin yang memiliki efek samping
minimal dan cara pemakaiannya sederhana. Beberapa contoh obat
OAINS untuk gangguan musculoskeletal yang bisa digunakan pada
pasien :
Diklofenak
Absorpsi obat ini melalui saluran cerna berlangsung cepat dan lengkap.
Walaupun waktu paruh singkat, yaitu 1-3 jam, diklofenak diakumulasi
di cairan sinovial yang menjelaskan efek terapi di sendi jauh lebih
panjang dari waktu paruh obat tersebut. Efek samping obat adalah
mual, gastritis.
Dosis dewasa 50-100 mg , 2x/hari
Obat Hipolipidemik
Berdasarkan hasil pemeriksaan profil lipid laboratorium pasien,
didapatkan peningkatan dari kolesterol total, LDL, trigliserida, dan
penurunan HDL. Oleh karena itu , penggunaan obat hipolipidemik
dianjurkan untuk menurunkan kadar lipid tersebut. Beberapa obat
hipolipidemik yang dapat digunakan :
Asam nikotinat
Dosis : biasanya diberikan per oral 2-6 g sehari terbagi dalam 3 dosis
bersama makanan, mula-mula dosis rendah (3x 100-200 mg sehari)
lalu dinaikkan setelah 1-3 minggu.
Asam fibrat
Dosis : Fenofibrat 200-400 mg/hari
Bezafibrat 200 mg, 1-3x/hari
Antagonis Reseptor H2
OAINS yang dikonsumsi pasien mungkin dapat menimbulkan efek
samping berupa gastritis oleh karena itu pasien dapat mengonsumsi
antagonis reseptor H2 untuk mencegah terjadinya tukak lambung.
Diantara yang dapat digunakan adalah :
Simetidin
Dosis : 400 mg, 2x/hari
6. Rencana penatalaksanaan
Latihan
Direkomendasikan melakukan latihan dengan stress minimal pada
punggung. Latihan lain berupa kelenturan dan penguatan. Latihan
ditujukan untuk memelihara fleksibilitas fisiologik, kekuatan otot,
mobilitas sendi, dan jaringan lunak.
Latihan kelenturan
Punggung yang kaku berarti kurang fleksibel akibatnya vertebra
lumbosakral tidak sepenuhnya lentur. Keterbatasan ini dapat dirasakan
sebagai keluhan kencang.
Latihan untuk kelenturan punggung adalah dengan membuat posisi
meringkuk seperti bayi dari posisi terlentang. Tungkai digunakan
sebagai tumpuan tarikan. Untuk menghasilkan posisi knee-chest,
panggul diangkat dari lantai sehingga punggung teregang, dilakukan
fleksi bertahap punggung bawah bersamaan dengan fleksi leher dan
membawa dagu ke dada. Dengan gerakan ini sendi akan mencapai
rentang maksimumnya. Latihan ini dilakukan sebanyak 3 kali gerakan,
2 kali sehari.
Latihan penguatan
Latihan pergelangan kaki: Gerakkan pergelangan kaki ke depan dan
belakang dari posisi berbaring.
Tn. B