Вы находитесь на странице: 1из 28

I.

ANAMNESIS

1. Identitas pasien
Nama : Tn. B
Umur : 81 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Kolopaking, Kebumen

2. Keluhan utama
Nyeri punggung bawah

3. Riwayat penyakit sekarang


Pasien merasakan nyeri pada punggung bagian bawahnya sejak 1 tahun
yang lalu. Semakin hari nyeri dirasakan semakin memberat. Nyeri dirasa
menjalar sampai ke kedua kaki dan pantat. Sifat nyeri yang dirasa adalah
bervariasi, mulai dari nyeri tajam, panas, kaku, dan tidak nyaman. Nyeri
semakin memberat ketika duduk lama, berjalan, batuk, bersin, dan mengejan.
Keluhan tersebut dirasakan membaik setelah beristirahat (berbaring) dan
meminum obat yang diberikan oleh dokter. Munculnya keluhan pada pasien
tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari pasien.

4. Anamnesis sistem
Cerebrospinal :-
Sistem respirasi :-
Sistem kardiovaskuler :-
Sistem gastrointestinal :-
Sistem genitourinaria :-
Sistem integumentum :-
Sistem musculoskeletal : otot melemah, nyeri pada punggung bawah dan
kaki, kesemutan pada kaki bagian bawah.

5. Riwayat penyakit dahulu


- Keluhan sudah dirasakan sejak 1 tahun yang lalu oleh pasien
- Tidak ada riwayat trauma pada pasien
- Pasien pernah operasi prostat 6 tahun yang lalu
- Pasien pernah operasi katarak 3 bulan yang lalu
- Pasien mengidap hipertensi. TD terakhir terukur 150/100
- Tidak ada riwayat diabetes melitus pada pasien
6. Riwayat penyakit keluarga
Belum pernah ada penyakit dengan keluhan serupa pada keluarga pasien

7. Kebiasaan dan Lingkungan


- Walaupun sudah tidak bekerja, pasien masih senang berkunjung ke tempat
kerjanya. Pasien terbilang masih aktif di usia lanjut. Ketika muda senang
jalan-jalan.
- Aktivitas di rumah adalah duduk-duduk sambil mendengarkan radio.
- Lingkungan tempat tinggal bersih dan luas.
- Pasien makan 3x sehari dengan lauk ikan, tempe, sayur-sayuran.

II. ASESMEN GERIATRI

1. IDENTITAS
Nama pasien : Tn. B
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 81 tahun
Agama : Islam
Pendidikan :-
Alamat : Jl. Kolopaking, Kebumen
Nomor telepon :-
Pekerjaan : wiraswasta
Kegiatan sekarang : tidak ada
Nama orang terdekat : Ny. S
Orang yang tinggal serumah : istri
Jumlah anak : laki-laki : 5 perempuan : 6
Jumlah cucu : laki-laki : 9 perempuan : 9
Jumlah cicit : laki-laki : 1 perempuan : -
Asesmen dibuat tanggal : 16 Juni 2012
Pengirim pasien :-

10 Menit Pemeriksaan Penyaring Terhadap Kondisi Geriatri

PROBLEM CARA PEMERIKSAAN HASIL HASIL


POSITIF
Penglihatan Ada 2 bagian : Terdapat Ya
1. Pertanyaan: apakah anda
ketidakmampuan
mempunyai kesulitan
melihat dalam
dalam berkendara,
jarak>20/40
menonton TV atau
dengan kartu
membaca atau melakukan
snellen
aktivitas sehari-hari
karena penglihatan anda?
2. Jika ya, lakukan tes mata
dengan kartu snellen saat
pasien memakai lensa
koreksi (bila memun
gkinkan) atau jika tidak
memungkinkan bisa juga
dilakukan tes membaca
koran

Pendengaran Menggunakan audioskope dengan Ketidakmampuan Tidak


40 dB, tes pendengaran dengan untuk mendengar
1000 dan 2000 Hz. Jika tidak frekuensi 1000-
memungkinkan lakukan tes bisik 2000 Hz atau tes
pada masing-masing telinga bisik pada kedua
pasien. telinga atau di
salah satu telinga
Mobilitas Catat waktu yang dipergunakan Tidak mampu Ya
kaki pasien untuk melakukan instruksi: melakukan
berdiri dari kursi, jalan cepat 20 instruksi dalam
langkah, kembali ke kursi, duduk 15 detik
secara berurutan.
Inkontinensia Ada 2 bagian : Ya untuk kedua Tidak
1. Pertanyaan: Tahun lalu
urin pertanyaan
apakah anda pernah
mengompol?
2. Jika Ya: Pernahkah anda
mengompol dalam selang
waktu enam hari?
Nutrisi, Ada 2 bagian : Jika terdapat Tidak
1. Pertanyaan:Apakah berat
penurunan penurunan BB
anda turun 10 lb pound)
BB dan pada berat
dalam 6 bulan ini tanpa
badan yang <100
usaha untuk itu?
lb
2. Timbanglah berat badan
pasien.
Memori Menyebutkan kembali 3 benda Tidak dapat Ya
(pada awal pemeriksaan pasien menyebutkan
diberi perintah untuk mengingat 3 kembali setelah
benda yang diucapkan pemeriksa lebih dari 1 menit
untuk diingat kembali jika
ditanyakan oleh pemeriksa)
Depresi Pertanyaan :Apakah anda sering Ya untuk Tidak
merasa sedih atau depresi? pertanyaan
tersebut
Keterbatasan Ada 6 pertanyaan : Tidak untuk Ya
Apakah anda dapat.
fisik salah satu atau
1. melakukan aktivitas berat
lebih dari
seperti jalan cepat atau
pertanyaan
bersepeda?
2. pekerjaan berat di rumah tersebut
seperti membersihkan
jendela, pintu, dinding?
3. pergi belanja ke tempat
grosir atau kain?
4. pergi ke suatu tempat
yang agak jauh dengan
berjalan?
5. mandi, baik dengan spon,
bak mandi, shower?
6. berpakaian seperti
memakai kaos,
mengancingkan dan
menarik ritsleting,
memakai sepatu?

2. RIWAYAT MEDIS EVALUASI FISIK

A. Riwayat medis

a. Keluhan utama pasien


Nyeri punggung bawah

b. Riwayat opname di RS dan pembedahan/operasi


- Operasi prostat 6 tahun yang lalu
- Operasi katarak 3 bulan yang lalu

c. Riwayat kesehatan lain


- Riwayat hipertensi
- Riwayat Benigna Prostat Hiperplasia
- Presbiopia
- Katarak senilis

d. Riwayat alergi
Tidak ditemukan riwayat alergi pada pasien

e. Kebiasaan dan lingkungan


Lingkungan rumah cukup aman, permukaan lantai rata dan tidak licin,
pasien tidak pernah naik ke lantai dua

f. Riwayat obat-obatan yang diminum saat ini


Lovask (amlodipine)
Merupakan long-acting calcium channel blocker. Ditujukan untuk
mengatasi hipertensi pada pasien. Dosis 5 mg diminum setiap hari.

Hyperchol (fenofibrate)
Untuk menurunkan kadar kolesterol pada pasien. Dosis 300 mg satu
kali sehari pada malam hari.
Cara pasien meminum obat adalah mengambil sendiri dari kotak obat
yang telah disediakan, terkadang juga diingatkan oleh keluarga.

g. Ringkasan gejala
Anoreksia
Tidak ditemukan
Lelah/capai (K)
Sudah dirasakan sejak lama, terutama jika beraktivitas
BB turun
Tidak ditemukan
Insomnia
Tidak ditemukan
Nyeri kepala
Tidak ditemukan
Gangguan penglihatan (K)
Pasien menderita katarak dan presbiopia, sehingga untuk beberapa
keadaan pasien harus mengenakan kacamata bantu.
Gangguan pendengaran
Tidak ditemukan
Gangguan gigi tiruan
Tidak ditemukan
Batuk/mengi
Tidak ditemukan
Sesak nafas
Tidak ditemukan
Tak enak pada dada waktu kerja
Tidak ditemukan
Sesak waktu tidur
Tidak ditemukan
Sembab di kaki
Tidak ditemukan
Jatuh
Tidak ditemukan
Pingsan
Tidak ditemukan
Nyeri telan
Tidak ditemukan
Nyeri perut
Tidak ditemukan
Gangguan BAB
Tidak ditemukan
Gangguan BAK
Tidak ditemukan
Gangguan kaki (K)
Nyeri saat berjalan
Lemah/ lumpuh setempat/ gangguan rasa (K)
Lemah pada ekstremitas
Gangguan penglihatan sementara
Tidak ditemukan
Sering lupa (K)
Pasien sudah sering lupa sejak lama
Depresi
Tidak ditemukan
Mengembara/kelakuan aneh
Tidak ditemukan

h. Penapisan depresi
Seberapa seringkah bulan lalu anda :
- Mengalami gangguan kesehatan yang menghalangi kegiatan anda
(kadang)
- Merasa gugup (jarang sekali)
- Merasa tenang dan damai (sering sekali)
- Merasa sedih sekali (jarang sekali)
- Bahagia (sering sekali)
- Sangat sedih dan tidak ada satupun yang dapat menghibur (jarang
sekali)
- Merasa tidak ada lagi yang diharapkan (jarang sekali)

i. Keterbatasan fungsional
Sudah berapa lamakah (>3 bulan, <3 bulan, atau tidak ada
keterbatasan) kesehatan anda membatasi kegiatan anda dalam
melakukan :
- Pekerjaan berat (> 3 bulan)
- Pekerjaan sedang (> 3bulan)
- Pekerjaan rumah yang ringan (tidak ada keterbatasan)
- Pekerjaan di kantor (tidak ada keterbatasan)
- Membungkuk, berlutut, sujud (> 3 bulan)

j. Apa yang Anda harapkan dari asesmen ini?


Meskipun memiliki beberapa keluhan, pasien berharap tetap dapat
aktif dalam hidupnya.

B. Pemeriksaan fisik

1. keadaan umum : baik


2. antropometri : TB : 168 cm
BB : 70 kg
IMT : 24,8
Kesimpulan : normal
3. tanda vital : TD : berdiri : 150/100
duduk : 155/100
berbaring : 150/100
nadi : 80x/menit
respirasi : 20x/menit

4. kulit : kulit seluruh badan tampak keriput


5. pendengaran : dalam batas normal
6. penglihatan : gangguan akomodasi / melihat jarak
dekat tanpa lensa bantu
7. mulut, sendi rahang dan gigi : mukosa mulut tampak kering, warna
abu-abu kekuningan pada hampir keseluruhan gigi, banyak gigi yang
sudah tanggal.
8. leher : dalam batas normal
9. dada
paru-paru : dalam batas normal
kardiovaskuler : dalam batas normal
10. abdomen : dalam batas normal
11. musculoskeletal : nyeri pada punggung bawah,
kelemahan pada otot, kesemutan pada kaki bawah.

C. Data penunjang

1. Laboratorium :
a. Darah rutin :-

b. Urin rutin :
Makroskopis : Warna : kuning (normal)
Kejernihan : jernih (normal)
Kimia : Berat jenis : 1.010 (normal)
pH : 8.0 (normal)
Lekosit esterase : negatif
Nitrit : negatif
Albumin : negatif
Glukosa : negatif
Keton : negatif
Urobilinogen : normal
Bilirubin : negatif
Darah : negatif
Sedimen mikroskopis : Eritrosit : 0-2/LP
Lekosit : 0-2/LP
Silinder : negatif
Epitel sel : negatif
Bakteri : negatif
Kristal : negatif

c. Profil lipid : Kolesterol total : 222 mg/dl (meningkat)


Kolesterol LDL : 130 mg/dl (meningkat)
Kolesterol HDL : 33 mg/dl (turun)
Trigliserida : 243 mg/dl (meningkat)

d. Faal hati : GOT : 28 (normal)


GPT : 25 (normal)

e. Faal ginjal : Ureum : 26.4 (normal)


Kreatinin : 0.91 (normal)
Asam urat : 5.4 (normal)

f. Faal jantung :-
g. Gula darah : Glukosa sewaktu : 133 (normal)

2. Radiologi : MRI
3. EKG :-

D. Daftar masalah
Nyeri pada punggung bawah
Hipertensi
Hiperlipidemia
Gangguan dalam melihat jarak dekat

III. KUISIONER KESEHATAN USIA LANJUT

1. Kesehatan umum
a. Secara umum anda menggambarkan kesehatan anda saat ini :
Cukup
b. Seberapa parah nyeri pada tubuh yang anda rasakan selama 4
minggu terakhir :
Sedang

2. Kemampuan melakukan kegiatan


a. Kemampuan melakukan aktivitas hidup sehari-hari/ activity daily
living
Lingkari tanda (I) jika anda dapat melakukan sendiri, (A) jika anda
membutuhkan bantuan orang lain, (D) jika anda tidak dapat
melakukan sama sekali.
Berjalan I A D
Memakai baju I A D
Mandi I A D
Makan I A D
BAB/BAK I A D
Berdandan I A D
b. Kemampuan mnelakukan kegiatan harian instrumental
Menggunakan telepon I A D
Berbelanja I A D
Menyiapkan makanan I A D
Mengerjakan pekerjaan rumah I A D
Meminum obat I A D
Mengatur keuangan I A D
Mencuci I A D
Bepergian I A D

3. Review sistem organ pada usia lanjut


a. Apakah anda kesulitan dalam menyetir kendaraan, menonton TV,
atau membaca karena kurang jelasnya penglihatan anda ? Ya
b. Dapatkah anda mendengarkan suara percakapan biasa ? Ya
Apakah anda menggunakan alat bantu dengar ? Tidak
c. Apakah anda merasa mudah lupa ? Ya
d. Apakah anda mengalami penurunan berat badan selama 6 bulan
terakhir? Tidak
e. Apakah anda dapat mengontrol BAK? Ya
Apakah anda dapat mengontrol BAB? Ya
f. Berapa kali anda jatuh dalam setahun terakhir? Tidak pernah
g. Apakah anda meminum alcohol? Tidak
Jika ya, berapa banyak alcohol yang anda minum per minggu?

4. Apakah anda tinggal dengan seseorang ? Ya


Jika ya, siapa? Istri
Siapa yang akan membantu anda dalam kondisi darurat? Anak
siapa yang membantu anda memutuskan perawatan kesehatan jika
anda dalam keadaan tidak mampu berkomunikasi? Anak

IV. MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)

No Nilai
I 1. Tanggal 1
2. Hari 1
3. Bulan 1
Orientasi 4. Tahun 1
5. Musim 1
6. Ruangan 1
7. Rumah sakit 1
8. Kota 1
9. Propinsi 1
10. Negara 1
II REGISTERASI 11. Bola 1
12. Melati 1
(mengingat 3 kata)
13. Kursi 1
III 14. 93 atau U 1
15. 86 atau Y 1
ATENSI/KALKULASI 16. 79 atau H 1
17. 72 atau A 1
18. 65 atau W 1
IV REKOL (MEMORI) 19. Bola 1
20. Melati 1
21. Kursi 1
V BAHASA 22. Jam tangan 1
23. Pensil 1
Pengulangan 24. Namun,tanpa,dan bila 1
Pengertian verbal 25. Ambil kertas dengan 1
(perintah kalimat 25-27) tangan kanan
Mengetahui pengertian 26. Lipatlah menjadi dua 1
terhadap suatu 27. Letakkan di lantai 1

permintaan pada pasien


Membaca dan pengertian 28. Tutup mata anda 1
terhadap bahasa tulisan
Menulis 29. Tulis kalimat lengkap 1
VI KONSTRUKSI 1
TUTUP MATA ANDA

NILAI MMSE 30

PENILAIAN
Interpretasi : didapatkan nilai 20 ( dugaan MCI )

V. SKALA DEPRESI USIA LANJUT


Nama pasien : Tn. B
Tanggal : 16 Juni 2012
No Pertanyaan Jawaban Skor
1 Apakah anda merasa puas dengan Ya/Tidak 0
hidup ini?
2 Pernahkah anda meninggalkan Ya/Tidak 0
aktivitas dan hobbi anda?
3 Apakah anda merasa hidup anda Ya/Tidak 0
kosong?
4 Apakah anda sering merasa bosan Ya/Tidak 0
5 Apakah anda dalam keadaan semangat Ya/Tidak 0
hampir setiap waktu?
6 Apakah anda takut akan ada hal buruk Ya/Tidak 0
yang menimpa anda?
7 Apakah anda merasa gembira hampir Ya/Tidak 0
setiap waktu?
8 Apakah anda sering merasa tidak Ya/Tidak 0
terbantu?
9 Apakah anda lebih senang tinggal di Ya/Tidak 0
rumah daripada pergi keluar dan
melakukan hal baru ?
10 Apakah anda merasa mempunyai Ya/Tidak 1
masalah dengan daya ingat/konsentrasi
anda?
11 Menurut anda apakah hidup itu indah? Ya/Tidak 0
12 Apakah anda merasa tidak berharga Ya/Tidak 0
dengan kondisi sekarang?
13 Apakah anda merasa penuh dengan Ya/Tidak 0
energi?
14 Apakah anda merasa tidak ada harapan Ya/Tidak 0
dengan kondisi sekarang ?
15 Apakah anda pikir sebagian besar Ya/Tidak 1
orang lebih baik daripada anda?
TOTAL 2

Interpretasi : normal

Pedoman Diagnosis Depresi merujuk pada ICD-10


Gejala utama :
1. Dirinya merasa sedih Tidak
2. Energi tidak ada/berkurangnya energi Tidak
3. Penurunan minat/hobi Tidak
4. Gejala lainnya :
5. Rasa harga diri dan kepercayaan diri turun/berkurang Tidak
6. Rasa bersalah dan tidak berguna Tidak
7. Tidak mau makan/nafsu makan berkurang Tidak
8. Konsentrasi dan perhatian berkurang Tidak
9. Selalu was-was pada masa depan (pandangan masa depan yang suram atau
pesimis) Tidak
10. Seksual/libido berkurang Ya
11. Sulit tidur Tidak
12. Ingin merusak diri Tidak

Interpretasi : Bukan depresi

VI. ASESMEN NUTRISI

A. Nutrisi subyektif
1. Apakah 1-2 bulan terakhir ada perubahan berat badan Tetap
2. Apakah ada perubahan nafsu makan Tetap
3. Apakah ada : perubahan pembauan Tidak
pengecapan lidah Tidak
4. Apakah ada masalah : mengunyah Ya
menelan Tidak
5. Apakah ada masalah dengan gigi Ya
6. Apakah ada gangguan pencernaan : mencret Tidak
sembelit Tidak
mual Tidak
muntah Tidak

B. Pola makan

1. Kebiasaan makan pagi : Ya


2. Kebiasaan makan siang : Ya
3. Kebiasaan makan sore : Ya
4. Kebiasaan selingan/ngemil : Tidak
5. Alergi makanan : Tidak
6. Sebutkan bahan makanan yang biasa dikonsumsi :
a. Makanan pokok : nasi
b. Lauk hewani : ikan lele, ikan bandeng, ikan laut
c. Lauk nabati : tempe
d. Sayuran : sayur bening
e. Buah-buahan : pepaya
f. Minuman : air putih, teh, susu (anlene)

VII. ASESMEN ORAL UNTUK USILA

1. Apakah dapat membedakan jenis-jenis rasa makanan ? Ya


2. Apakah saat ini memakai gigi tiruan ? Tidak
3. Apakah mengalami kesulitan waktu mengunyah makanan? Ya, setiap
makan makanan yang liat, misal : daging ayam/sapi/kambing
4. Apakah merasakan ada gangguan waktu membuka mulut lebar ?
Tidak
5. Apakah menu makanan sehari-hari dalam bentuk lembek ? Tidak
6. Apakah merasakan sakit atau ada kelainan di daerah telinga setelah
makan ? Tidak
7. Apakah ada rasa sakit atau gangguan waktu menelan ? Tidak
8. Apakah mulutnya terasa kering atau air ludahnya berkurang ? Ya
9. Apakah saat ini sedang minum obat-obatan tertentu ? Ya, untuk
mengatasi hipertensi
10. Apakah merasakan adanya sisa makanan yang tertinggal di mulut
setelah makan? Tidak

Interpretasi : didapatkan skor 4 (gangguan sedang yang perlu


diperhatikan)
VIII. REKAPITULASI ASESMEN GERIATRI

1. Identitas
Nama pasien : Tn. B
Umur : 81 tahun
Alamat : Jl. Kolopaking, Kebumen
Pekerjaan : Wiraswasta

2. Daftar masalah

a. Masalah aktif

Nyeri punggung bawah


Nyeri punggung bawah merupakan keluhan yang berkaitan erat
dengan usia. Biasanya nyeri ini mulai dirasakan pada mereka di usia
dekade ke dua dan insiden tertinggi dijumpai pada dekade ke lima.
Selain usia, biasanya keluhan ini juga berkaitan dengan aktivitas
mengangkat beban. Nyeri yang dirasakan dapat beragam dan
diklasifikasikan sebagai nyeri yang bersifat lokal, radikular, menjalar,
atau spasmodik. Pasien mengeluhkan sifat nyeri adalah bervariasi dan
menjalar ke kaki dan pantat terutama ketika duduk lama, berjalan, dan
ketika terjadi peningkatan tekanan intratekal. Berdasarkan sifat nyeri
dan penjalarannya, keluhan nyeri punggung bawah pada pasien dapat
diklasifikasikan sebagai nyeri radikular. Nyeri radikular adalah nyeri
yang terasa berpangkal pada tingkat tulang belakang tertentu dan
menjalar sepanjang kawasan dermatomal radiks posterior yang
bersangkutan. Segala sesuatu yang merangsang serabut sensorik di
tingkat radiks dan foramen intervertebrale dapat menimbulkan nyeri
tersebut, sebagai contoh osteofit, penonjolan tulang karena fraktur,
nukleus pulposus, tumor, dan sebagainya yang dapat merangsang satu
atau lebih radiks posterior. Nyeri radikular juga diklasifikasikan lagi
berdasarkan lokasinya. Pada pasien, nyeri dirasakan menjalar
sepanjang tungkai sehingga disebut sebagai iskialgia karena nyeri
tersebut menjalar sepanjang perjalanan nervus iskiadikus dan
lanjutannya ke perifer. Keadaan yang menimbulkan peninggian
tekanan di dalam ruang arakhnoidal, seperti batuk, bersin, dan
mengejan dapat memprovokasi terasanya nyeri. Untuk mengetahui
penyebab dari keluhan pasien, harus dilakukan sejumlah pemeriksaan
fisik dan penunjang lebih lanjut.

Hipertensi
Berdasarkan pengukuran tekanan darah pasien secara tiga
posisi, disimpulkan bahwa pasien mengidap hipertensi stage 1.

Hiperlipidemia
Hiperlipidemia didefinisikan sebagai peningkatan setiap atau
semua lipid dalam plasma, yang meliputi hipertrigliseridemia,
hiperkolesterolemia, peningkatan nilai VLDL, LDL, kilomikron, dan
penurunan nilai HDL. Peningkatan lipid tersebut dapat menyebabkan
oksidasi, yang menimbulkan pembentukan radikal bebas yang
diketahui merusak sel-sel endotel. Oleh karena itu peningkatan kadar
lipid plasma yang didapat dari pasien melalui pemeriksaan profil lipid
laboratorium merupakan suatu masalah aktif yang perlu diperhatikan.
Penyebab dari hiperlipidemia dibedakan menjadi dua macam, yaitu
hiperlipidemia primer (faktor genetik) dan hiperlipidemia sekunder.
Banyak sekali sebab-sebab dari hiperlipidemia sekunder, diantaranya
adalah diet kaya lemak, obesitas, kurang olahraga, usia, dan lain
sebagainya. Melihat gaya hidup pasien, saya cenderung
menitikberatkan kepada usia. Pada usia lanjut memang terjadi banyak
sekali perubahan homeostasis tubuh, diantaranya komposisi lemak
tubuh meningkat menjadi 30 %.

Presbiopia
Presbiopia merupakan gangguan akomodasi lensa mata yang
terjadi akibat kelemahan otot akomodasi dan berkurangnya elastisitas
lensa akibat sklerosis. Sesorang dengan mata emetrop (tanpa kelainan
refraksi) akan mulai merasakan ketidakmampuan membaca huruf kecil
atau membedakan benda-benda kecil yang terletak berdekatan pada
usia sekitar 44-46 tahun. Hal ini semakin buruk pada cahaya temaram
dan biasanya lebih nyata pada pagi hari atau saat subjek lelah. Gejala-
gejala ini meningkat sampai usia 55 tahun, menjadi stabil tetapi
menetap. Untuk mengoreksi presbiopianya, pasien menggunakan lensa
positif.

b. Masalah pasif
Tidak ditemukan masalah pasif pada pasien.

3. DD

a. Herniasi Nukleus pulposus (HNP)


Di antara dua korpus vertebra yang berdekatan dari vertebra
servikalis II sampai ke vertebra sakralis terdapat diskus antarvertebra.
Diskus ini membentuk sendi fibrokartiloginosa di antara korpus
vertebra. Diskus vertebralis ini terdiri dari nucleus pulposus di bagian
tengah dan annulus fibrosus yang mengelilinginya. Diskus dipisahkan
dari tulang di atas dan di bawah oleh dua lempeng tulang rawan hialin
yang tipis.
Nukleus pulposus merupakan suatu bahan kental dari
mukopolisakarida yang banyak mengandung air. Nukleus pulposus
terletak dalam annulus fibrosus pada posisi sedikit ke arah posterior.
Struktur ini berfungsi sebagai peredam kejut dengan mendistribusikan
stress mekanis pada tulang belakang yang terjadi ketika tubuh
bergerak. Sedangkan anulus fibrosus merupakan cincin yang tersusun
atas 10 sampai 12 lapisan jaringan ikat yang konsentrik dan
fibrokartilago. Struktur ini berfungsi agar dapat terjadi gerakan antara
korpus-korpus vertebra (karena struktur seratnya yang berbentuk
spiral). Bagian anteriornya diperkuat oleh ligamentum longitudinalis
anterior dan pada bagian posteriornya ditunjang oleh ligamentum
longitudinalis posterior. Di daerah setinggi vertebra L1, ligamentum
longitudinalis posterior menyempit sehingga dibagian akhir tinggal
separo bagian atas. Hal ini mungkin untuk mempermudah pergerakan
vertebra di daerah lumbal, namun hal ini juga menyebabkan tidak
terlindunginya daaerah posterolateral diskus intervertebralis sehingga
diskus ini lebih mudah mendesak ke dalam kanalis spinalis.
Stress fisik atau trauma dapat merobek atau menimbulkan
rupture annulus fibrosus sehingga terjadi herniasi nukleus pulposus ke
dalam kanalis spinalis. Tulang vertebra akan saling mendekat dan
materi diskus yang rupture dapat menimbulkan tekanan pada radiks
saraf sehingga timbul rasa nyeri dan mungkin pula kehilangan fungsi
sensorik serta motorik. Hernia diskus ini dapat pula terjadi bersamaan
dengan proses degenerasi. Jika diskus tersebut sudah mulai
berdegenerasi, maka trauma ringan sekalipun dapat menimbulkan
herniasi. Nukleus pulposus dan Annulus fibrosus mengalami
perubahan seiring dengan bertambahnya usia. Serabut fibroelastik
mulai putus yang sebagian diganti jaringan dan sebagian lagi rusak, hal
ini berlangsung terus menerus sehingga terbentuk rongga- rongga
dalam annulus yang kemudian diisi bahan dari nucleus pulpolosus.
Nukleus pulposus juga mengalami perubahan, yaitu kadar airnya
berkurang. Dengan demikian terjadi penyusutan nucleus dan
bertambahnya ruangan dalam annulus sehingga terjadi penurunan
tekanan intradiskus. Hal ini meyebabkan materi nucleus pulposus yang
masuk ke dalam rongga-rongga di annulus makin banyak dan makin
medekati lapisan terluar sehingga bila secara mendadak tekanan
intradiskus naik maka isi nukleus akan menonjol keluar dan terjadilah
HNP. Hal ini menjelaskan mengapa keluhan nyeri pada pasien terasa
memberat saat batuk, bersin, dan mengejan. Keadaan-keadaan tersebut
menimbulkan kenaikan tekanan intradiskus. Kebanyakan herniasi
terjadi pada daerah posterolateral karena nucleus cenderung terletak
lebih posterior dan adanya ligamentum longitudinalis posterior yang
cenderung memperkuat annulus fibrosus di posterior tengah.
Umumnya herniasi paling besar kemungkinannya terjadi di daaerah
kolumna vertebralis tempat terjadinya transisi dari segmen yang lebih
banyak bergerak ke yang kurang bergerak (hubungan lumbosakral dan
servikotorakalis).
Sebagian besar herniasi diskus terjadi di daerah lumbal di
antar-ruang lumbal IV ke V (L4-L5) atau lumbal kelima ke sakral
pertama (L5-S1). Karena akar saraf di daerah lumbal miring ke bawah
sewaktu keluar melalui foramen saraf, herniasi diskus antara L5 dan
S1 lebih mempengaruhi akar saraf S1 daripada L5.
Nyeri yang dirasakan pasien tidak hanya pada punggung
bagian bawah saja, tetapi menjalar ke kedua tungkai. Nyeri yang
menjalar tersebut merupakan iskialgia yang timbul akibat adanya
perangsangan serabut-serabut sensorik yang berasal dari radiks
posterior L4 samapai S3. Pada tingkat diskus intervertebralis antara L4
sampai S1 dapat terjadi HNP. Radiks posterior L5, S1, dan S2 dapat
terangsang. Iskialgia yang timbul akibat lesi iritatif itu bertolak dari
tulang belakang di sekitar L5, S1, dan S2. Pemeriksaan penunjang gold
standar untuk menegakkan diagnosis HNP adalah dengan
menggunakan MRI.

b. Osteoartritis spinal
Osteoarthritis spinal dibagi menjadi dua macam berdasarkan
lokasinya yaitu osteoartritis lumbal (30%) dan osteoartritis cervical
(20%). Osteoartritis spinal jarang ditemukan di bawah umur 30 tahun
dan lebih sering ditemukan sesudah umur 45 tahun. Terdapat predileksi
terhadap bagian-bagian kolumna vertebralis yang lebih mobil seperti di
daerah servikal bawah (C4-C7) dan di daerah lumbosakral. Mobilitas
lebih besar di bagian-bagian ini menyebabkan daerah ini lebih rentan
terhadap strain dan trauma. Proses degeneratif pada sendi facet
berakibat pembentukan penebalan pinggir vertebrae dan pembentukan
osteofit yang menonjol ke dalam foramina intervertebrales hingga
lubang ini menjadi sempit. Destruksi progresif diskus intervertebrales,
menipisnya tulang rawan vertebrae, sklerosis, dan rusaknya lapisan
tulang di bawah lapis tulang rawan menyebabkan ruangan
intervertebral menjadi lebih sempit dan turut menyebabkan
menyempitnya foramina intervertebrales. Nyeri yang timbul biasanya
bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat.
Beberapa gerakan tertentu kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih
dibandingkan dengan gerakan lain. Nyeri dapat berupa penjalaran atau
radikulopati.

c. Spondilolistesis
Merupakan subluksasi ke depan dari korpus vertebrata terhadap korpus
vertebrata lain di bawahnya. Menurut klasifikasi dibagi atas lima
kelompok, salah satunya adalah degeneratif yang bisa ditemukan pada
usia di atas 40 tahun. Lokasi yang paling sering terjadi adalah L4-L5
yang akan menimbulkan nyeri.

4. Diagnosa

Osteoartritis lumbal dengan Herniasi Nukleus Pulposus (HNP)


Untuk menegakkan diagnosis pada pasien dilakukan sejumlah
pemeriksaan fisik dan penunjang.
Pemeriksaan fisik :
Tes provokasi nyeri
Tes Laseque
Dilakukan fleksi pada sendi panggul pasien dengan cara salah satu
tangan memegang tumit pasien dan mengangkatnya sementara tangan
yang lain menekan lutut supaya tetap lurus, kemudian dicatat pada
sudut berapa fleksi pasif tersebut menimbulkan nyeri.
Tes laseque ditemukan positif pada pasien kira-kira pada sudut 45
derajat. Hasil positif pada tes laseque menunjukkan adanya penjalaran
nyeri sepanjang nervus iskiadikus.

Pemeriksaan sensasi taktil


Ditujukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada saraf perasa.
Hasil yang ditemukan pada pemeriksaan ini adalah hipoestesi/
penurunan pada sensasi raba atau tusuk pada distribusi dermatom L4-
L5. S1.

Pemeriksaan penunjang :
MRI
Hasil MRI menunjukkan adanya pembentukan osteofit, protrusi diskus
setinggi L3-L4, L4-L5, dan L5-S1, canal stenosis , dan facet joint yang
sulit dinilai.

Kesimpulan :
Dari hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, dapat ditegakkan
diagnosis pasti berupa osteoartritis lumbal dengan herniasi nukleus
pulposus.

5. Terapi
a. Non farmakologis

Tirah baring
Tujuan tirah baring adalah untuk mengurangi nyeri mekanik dan
tekanan intradiskal. Lama yang dianjurkan adalah 2-4 hari. Tirah
baring yang terlalu lama akan membuat otot melemah. Kemudian
pasien dilatih secara bertahap untuk kembali ke aktivitas biasa.
Posisi tirah baring yang dianjurkan adalah dengan menyandarkan
punggung, lutut dan punggung bawah pada posisi sedikit fleksi. Fleksi
ringan dari vertebra lumbosakral akan memisahkan permukaan sendi
dan memisahkan aproksimasi jaringan yang meradang.

Korset lumbal
Penggunan korset lumbal dapat digunakan untuk mencegah timbulnya
eksaserbasi akut atau nyeri HNP kronis. Sebagai penyangga, korset
dapat mengurangi beban diskus serta dapat mengurangi spasme.

Kompres panas/dingin
Tujuannya adalah untuk mengatasi nyeri pada pasien dengan mengatasi
inflamasi dan spasme otot.

Mengurangi makanan tinggi lemak


Tujuannya adalah untuk menurunkan kadar lipid yang meningkat dan
mencegah terjadinya penyakit kardiovaskuler.

b. Farmakologis

OAINS
Karena pasien berusia lanjut, pemilihan obat jenis ini harus berhati-
hati. Obat yang dipilih sebisa mungkin yang memiliki efek samping
minimal dan cara pemakaiannya sederhana. Beberapa contoh obat
OAINS untuk gangguan musculoskeletal yang bisa digunakan pada
pasien :

Diklofenak
Absorpsi obat ini melalui saluran cerna berlangsung cepat dan lengkap.
Walaupun waktu paruh singkat, yaitu 1-3 jam, diklofenak diakumulasi
di cairan sinovial yang menjelaskan efek terapi di sendi jauh lebih
panjang dari waktu paruh obat tersebut. Efek samping obat adalah
mual, gastritis.
Dosis dewasa 50-100 mg , 2x/hari

Piroksikam dan Meloksikam


Waktu paruh dalam plasma lebih dari 45 jam sehingga dapat diberikan
hanya sekali sehari. Absorpsi berlangsung cepat di lambung. Kadar
taraf mantap dicapai sekitar 7-10 hari dan kadar dalam plasma kira-kira
sama dengan kadar di cairan sinovial.
Dosis dewasa
Piroksikam 10-20 mg , 1x/hari
Meloksikam 7,5-15 mg , 1x/hari

Obat Hipolipidemik
Berdasarkan hasil pemeriksaan profil lipid laboratorium pasien,
didapatkan peningkatan dari kolesterol total, LDL, trigliserida, dan
penurunan HDL. Oleh karena itu , penggunaan obat hipolipidemik
dianjurkan untuk menurunkan kadar lipid tersebut. Beberapa obat
hipolipidemik yang dapat digunakan :

Asam nikotinat
Dosis : biasanya diberikan per oral 2-6 g sehari terbagi dalam 3 dosis
bersama makanan, mula-mula dosis rendah (3x 100-200 mg sehari)
lalu dinaikkan setelah 1-3 minggu.

Asam fibrat
Dosis : Fenofibrat 200-400 mg/hari
Bezafibrat 200 mg, 1-3x/hari

Obat Anti Hipertensi


Pada pengukuran tekanan darah, terukur 150/100 yang berarti dapat
diklasifikasikan Hipertensi stage 1. Obat yang dapat digunakan untuk
hipertensi stage 1 adalah 1 jenis obat saja, bisa HCT, ACE-I, ARB, BB,
atau CCB. Pasien selama ini telah mengonsumsi obat anti hipertensi
Amlodipine (CCB).

Antagonis Reseptor H2
OAINS yang dikonsumsi pasien mungkin dapat menimbulkan efek
samping berupa gastritis oleh karena itu pasien dapat mengonsumsi
antagonis reseptor H2 untuk mencegah terjadinya tukak lambung.
Diantara yang dapat digunakan adalah :
Simetidin
Dosis : 400 mg, 2x/hari

6. Rencana penatalaksanaan

Latihan
Direkomendasikan melakukan latihan dengan stress minimal pada
punggung. Latihan lain berupa kelenturan dan penguatan. Latihan
ditujukan untuk memelihara fleksibilitas fisiologik, kekuatan otot,
mobilitas sendi, dan jaringan lunak.

Latihan kelenturan
Punggung yang kaku berarti kurang fleksibel akibatnya vertebra
lumbosakral tidak sepenuhnya lentur. Keterbatasan ini dapat dirasakan
sebagai keluhan kencang.
Latihan untuk kelenturan punggung adalah dengan membuat posisi
meringkuk seperti bayi dari posisi terlentang. Tungkai digunakan
sebagai tumpuan tarikan. Untuk menghasilkan posisi knee-chest,
panggul diangkat dari lantai sehingga punggung teregang, dilakukan
fleksi bertahap punggung bawah bersamaan dengan fleksi leher dan
membawa dagu ke dada. Dengan gerakan ini sendi akan mencapai
rentang maksimumnya. Latihan ini dilakukan sebanyak 3 kali gerakan,
2 kali sehari.
Latihan penguatan
Latihan pergelangan kaki: Gerakkan pergelangan kaki ke depan dan
belakang dari posisi berbaring.

Latihan menggerakkan tumit: Dari posisi berbaring lutut ditekuk dan


kembali diluruskan dengan tumit tetap menempel lantai (menggeser
tumit).

Latihan mengangkat panggul: Pasien dalam posisi telentang, dengan


lutut dan punggung fleksi, kaki bertumpu di lantai. Kemudian punggung ditekankan
lantai dan panggul diangkat pelan-pelan dari lantai, dibantu dengan tangan
yang bertumpu lantai. Latihan ini untuk meningkatkan lordosis
vertebra lumbal.
Latihan berdiri: Berdiri membelakangi dinding dengan jarak 10-20 cm, kemudian
punggungmenekan dinding dan panggul direnggangkan dari dinding
sehingga punggung menekan dinding. Latihan ini untuk memperkuat muskulus
kuadriseps.

Latihan peregangan otot hamstring: Peregangan otot hamstring penting


karena otot hamstring yang kencang menyebabkan beban vertebra
lumbosakral termasuk pada anulus diskus posterior, ligamen dan otot
erector spinae. Latihan dilakukan dari posisi duduk, kaki lurus ke
depan dan badan dibungkukkan untuk berusaha menyentuh ujung kaki.
Latihan ini dapatdilakukan dengan berdiri.

Latihan berjinjit: Latihan dilakukan dengan berdiri dengan seimbang


pada 2 kaki, kemudian berjinjit (mengangkat tumit) dan kembali
seperti semula. Gerakan ini dilakukan 10 kali.

Latihan mengangkat kaki: Latihan dilakukan dengan menekuk satu lutut,


meluruskan kaki yang lain dan mengangkatnya dalam posisi lurus 10-20 cm dan tahan
selama 1-5 detik. Turunkan kaki secara perlahan. Latihan ini diulang 10
kali.
IX. DAFTAR PUSTAKA

Darmojo, B, martono, H.H.,1999, Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan


Usia Lanjut), Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.

Suparman, edisi terbaru, Ilmu Penyakit Dalam, FK UI, Jakarta

Wilson et al, edisi terbaru, Harrisons Principle of Internal Medicine, 13th


ed, McGraw Hill, Singapore

Hazzard, W.R., et al., 1999, Principle of Geriatric Medicine and


Gerontology, 4th ed. International edition, McGraw Hill

Gan, S. 1998, Farmakologi dan Terapi, Bagian Farmakologi Fakultas


Kedokteran UI, Jakarta.
X. LAMPIRAN

Tn. B

Hasil pemeriksaan laboratorium

Вам также может понравиться