Вы находитесь на странице: 1из 46

UTAMAKAN KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA

Mata Kuliah Teknik K3


Disampaikan Oleh : Mokhamad Naskuri
Tahap pertama dalam kegiatan manajemen risiko dimana kita
melakukan identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu kegiatan
atau proses.

Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai panduan;

Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera/loss ?


Target apa saja yang terkena/terpengaruh bahaya ?
Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul ?

2
Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera ?
Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari ;

Bahan/material
Alat/Mesin
Metode kerja
Lingkungan kerja

3
Target yang mungkin terkena/terpengaruh sumber
bahaya ;

manusia
produk
peralatan/fasilitas
lingkungan
proses (downtime)
reputasi
lainnya ??

4
Bagaimana cidera dapat terjadi ?
Apakah seseorang dapat ?
1. Jatuh dari (elevasi sama dan berbeda)
2. Tertimpa/terkena benda jatuh
3. Terbentur/tertabrak
4. Terjebak/terjepit
5. Mengeluarkan tenaga berlebihan
6. Terpapar/kontak dengan suhu berlebihan
7. Terpapar/kontak dengan arus listrik
8. Terpapar/kontak dengan bahan berbahaya
5
Identifikasi Bahaya
Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan
Identifikasi Bahaya guna mengetahui potensi
bahaya dalam setiap pekerjaan.
Identifikasi Bahaya dilakukan bersama pengawas
pekerjaan dan Safety Departement.
Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang
sudah baku seperti Check List, JSA, JSO, dsb.
Semua hasil identifikasi Bahaya harus
didokumentasikan dengan baik dan dijadikan
sebagai pedoman dalam melakukan setiap
kegiatan.

6
3 LANGKAH SEDERHANA
(untuk mengetahui potensi bahaya)

Identifikasi potensi bahaya disekitar


lingkungan kerja kita
Lakukan penilaian risiko-nya
Segera lakukan perubahan

7
Melakukan pengamanan listrik dan
peralatannya.
Menjaga adanya api terbuka.
Mengamankan bahan cair atau gas
yang beracun ataupun yang mudah
menyala.
Mengamankan penempatan
pekerjaan las,pemotong logam &
B3.
Pengamanan terhadap hambatan
pada saran jalan keluar.
Pengawasan terhadap sistem
pengendali asap & lampu darurat.
HAZARD
Mengamankan pintu keluar terakhir HAZARD
(exit discharge).
8
Hazard Identification & Risk Assessment
Control

(HIRAC)
Apakah ada sumber potensi bahaya
Seberapa besar potensi dan kemungkinannya
Apa akibat dan pengaruhnya
Bagaimana pencegahannya

9
Identification

Setiap lokasi tempat kerja memiliki karakteristik


berbeda.
Lakukan identifikasi potensi bahaya pada setiap
kegiatan yang akan dilaksanakan.
Buat mapping potensi bahaya menurut area atau
bidang kegiatan masing-masing

10
Identification Evaluation

Adakan evaluasi tentang potensi bahaya


untuk menentukan skala prioritas
berdasarkan Hazards Rating.
Susun Risk Rating dari semua kegiatan
kerja yang akan dilakukan

11
Develops
Develops
Identification Evaluation The Plan
The Plan

Berdasarkan hasil Identifikasi dan Evaluasi susun


rencana pengendalian dan pencegahan kecelakaan
Terapkan konsep Manajemen Keselamatan Kerja
yang baku
Susun Program Implementasi dan program-program
K3 yang akan dilakukan (tiap elemen kegiatan)

12
implemen-
Identification Evaluation Develops Implementasi
tation
The Plan

Rencana kerja yang telah disusun


implementasikan dengan baik.
Sediakan sumberdaya yang diperlukan
untuk menjalankan program K3
Susun Kebijakan K3 terpadu

13
Identification Evaluation Develops Implementasi Monitoring
Monitoring
The Plan

Buat program untuk memonitor


pelaksanaan K3 dalam perusahaan.
Susun sistim audit dan inspeksi yang baik
sesuai dengan kondisi perusahaan.

14
KYT

Kiken = Bahaya
Yochi = Prediksi
Training = Latihan

15
16
17
What are hazards in these picture ?

18
Hyperlink : Kecelakaan motor
TYPES of OHS HAZARDS

19
Data potensi bahaya
No Lokasi Potensi bahaya Resiko/ Rekomendasi
Hazard Risk Recommendation
1
2
3
4

20
Lembar Identifikasi bahaya

Divisi : MM

No. Lokasi Aktifitas Potensi Bahaya Nomor Bahaya


Urut
Tempat Penyimpanan 1. Mencatat &
1 1. Debu limbah MM/01/01
Limbah mendata limbah
2. Bau Limbah MM/01/02

No Urut adalah nomor untuk mengurutkan secara angka yang dimulai dari nomor 1
dan seterusnya

21
Lembar Identifikasi bahaya

Divisi : MM

No. Lokasi Aktifitas Potensi Bahaya Nomor Bahaya


Urut
1. Mencatat &
1 Dumping Area 1. Debu limbah MM/01/01
mendata limbah

Lokasi, adalah tempat dimana aktifitas dilakukan

22
Lembar Identifikasi bahaya

Divisi : MM

No. Lokasi Aktifitas Potensi Bahaya Nomor Bahaya


Urut
1. Mencatat &
1 Dumping Area 1. Debu limbah MM/01/01
mendata limbah

Aktifitas adalah kegiatan yang dilaksanakan didaerah tersebut ( produksi , perawatan,


konstrukdi, administrasi dll )

23
Lembar Identifikasi bahaya

Divisi : MM

No. Lokasi Aktifitas Potensi Bahaya Nomor Bahaya


Urut
1. Mencatat &
1 Dumping Area 1. Debu limbah MM/01/01
mendata limbah
2. Bau Limbah MM/01/02

Potensi bahaya adalah suatu keadaan yang memungkinkan atau menimbulkan


kecelakaan / kerugian berupa cidera, penyakit, kerusakan dan atau ketidakmampuan
melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan

24
Lembar Identifikasi bahaya

Divisi : MM

No. Lokasi Aktifitas Potensi Bahaya Nomor Bahaya


Urut
1. Mencatat &
1 Dumping Area 1. Debu limbah MM/01/01
mendata limbah
2. Bau Limbah MM/01/02

Nomor bahaya adalah nomor yang menjadi identitas


bahaya dari divisi terkait

25
What will be the CONSEQUENCY : Tingkat Keparahan
SEVERITY of HAZARD if this Technician fall down?
Standard AS/NZS 4360

5 CATASTROPHIC
Death or multiple life threatening injuries
Fatal lebih satu orang, kerugian sangat besar dan dampak luas yang
berdampak panjang, terhentinya seluruh kegiatan.

4 MAJOR
Life threatening or multiple serious injuries causing hospitalisation
Cedera Berat lebih satu orang, kerugian besar, gangguan produksi

3 MODERATE
Serious injury causing hospitalisation or multiple medical treatment cases
Cedera Sedang, perlu penanganan medis, kerugian finansial besar.

2 MINOR
Minor injury or First aid treatment case
Cedera Ringan, kerugian finansial sedang

1 INSIGNIFICANT
Injuries or ailments not requiring medical treatment
Tidak terjadi Cedera, kerugian finansial kecil.
What are the
Likelihood of Occurrence : Kemungkinan

A Almost Certain
The event is expected to occur in most circumstances
Dapat terjadi setiap saat.

B Likely
The event will probably occur
Kemungkinan terjadi sering.

C Possible
Might occur at some time in the future
Dapat terjadi sekali-sekali

D Unlikely
Could occur but doubtful
Kemungkinan terjadi jarang

E RARE
May occur but only in exceptional circumstances
Kemungkinan terjadi sangat Kecil.
Likelihood (Peluang terjadinya Risiko)
1 2 3 4 5
Dampak Risiko Unlikely
Possible Almost Certain
(Consequence) (kecil)
(sedang)
Likely (besar)
(hampir pasti)
Rare (langka) (kemungkinan (Kemungkinan
(Dapat terjadi (Dapat terjadi
terjadi tapi terjadi sering)
Matrik Nilai Risiko sekali kali) setiap saat)
(Sumber : standar AS/NZS 4360 _ Risk Management, COSO) jarang)
Catastropic
(sangat berat)
( Fatal lebih dari satu orang, kerugian
5
sangat besar dan dampak luas yang Tinggi Extrim Extrim Extrim Extrim
berdampak panjang, terhenti seluruh
kegiatan
Major (berat/besar)
(cidera berat lebih dari satu orang,
4
kerugian besar,gangguan produksi) Tinggi Tinggi Extrim Extrim Extrim

Moderate (sedang)
(cidera sedang, perlu penanganan
3
medis, kerugian finansial . Moderat Moderat Tinggi Tinggi Extrim

Minor (kecil)
2 (cidera ringan, kerugian finansial Rendah Rendah Moderat Tinggi Tinggi
sedang).
Insignificant
(tidak terjadi cidera, kerugian
1
financial kecil). Rendah Rendah Rendah Moderat Tinggi

Risiko sedang Risiko tinggi


Risiko sangat tinggi ( Extreme risk),
Risiko rendah ( (Moderate risk) (High Risk),
Level risiko (Acceptable risk) Disarankan Diperlukan
Unacceptable risk, segera diambil
tindakan
diambil tindakan tindakan
28
Peringkat Resiko
KEMUNGKINAN KEPARAHAN ( CONSEQUENCY)
(LIKELIHOOD OF
OCCURANCE) 1 2 3 4 5
Insignificant Minor Moderat Major Catastropic
5
5 10 15 20 25
Almost Certain High Risk (H) High Risk (H) Extreem Risk (E) Extreem Risk (E) Extreem Risk (E)

4
Likely 4 8 12 16 20
Moderate Risk (M) High Risk (H) High Risk (H) Extreem Risk (E) Extreem Risk (E)

3
Possible 3 6 9 12 15
Low Risk (L) Moderate Risk (M) High Risk (H) Extreem Risk (E) Extreem Risk (E)

2
Unlikely 2 4 6
Moderate Risk (M)
8 10
Low Risk (L) Low Risk (L) High Risk (H) Extreem Risk (E)

1
Rare 1 2 3 4 5
Low Risk (L) Low Risk (L) Moderate Risk (M) High Risk (H) High Risk (H)
L : Resiko Rendah (Low Risk)
M : Resiko Sedang (Moderate Risk) Standard AS/NZS 4360
H : Resiko Tinggi (High Risk) 29
E : Resiko Sangat Tinggi (Extreem Risk)
RISK BASED ACTION
WHAT TO DO

30
Penilaian Resiko

No. Nomor Bahaya Konsekwensi Kemungkinan Nilai Resiko Tingkat


Urut (Berat Dampak / Terjadi Bahaya ( BD x FD ) Resiko
BD) (Frekuensi
Dampak/ FD)

1 MM / 1 / 1 1 3 3 L

2 MM / 1 / 2 4 2 8 H

Konsekwensi adalah tingkat keparahan dari suatu


kecelakaan/ penyakit yang mungkin terjadi apabila
bahaya tersebut timbul

31
PT MAJU MUNDUR No. Form : CMS-ASP-A-F-001.1
Revisi : 03
Tgl. Berlaku : 15 Maret 2016
IDENTIFIKASI BAHAYA/ASPEK LINGKUNGAN, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RESIKO/DAMPAK LINGKUNGAN

Peraturan
Maintenance dan Aspek/bahaya & Pengendalian Penilaian dampak/resiko setelah perundangan
Kondisi Penilaian dampak / resiko Pengendalian
Engineering resiko/dampak LK3 dampak/ dilakukan pengendalian terkait
Operasi Lanjutan
resiko yang sudah
dilakukan
Aspek / Dampak / Nilai dampak/ resiko Nilai
Aktivitas bahaya resiko N/A/E R/NR BD FD Total BD FD Total dampak/
resiko
KEP- - Checklist
Penggantian R 3 1 3 L EMS-PRO-A-W- 3 1 3 L Monitoring
oli/pelumas di line Terpeleset 187/MEN/1999 Spill Control
003/20
produksi /cedera PER- - Rambu bahaya
08/MEN/2010 - APD : Safety
Shoes anti slip
Rekayasa Engineering - Checklist
Monitoring
Terpeleset R 4 3 12 E 3 2 6 M KEP-
Spill Control CMS-
/cidera 187/MEN/1999
Percikan LOG-A- F-001.6
oli R 3 4 3 H Substitusi 2 2 4 L PER- - Rambu bahaya
/iritasi kulit 08/MEN/2010 - APD : Safety
Shoes anti slip
33
HIRARKI PENGENDALIAN

CLAUSE REQUIREMENTS EXAMPLE

When determining controls, or considering


changes to existing controls, consideration
shall be given to reducing the risks according
to the following hierarchy:
a) elimination;
b) substitution;
c) engineering controls;
d) signage/warnings and/or administrative
controls;
e) personal protective equipment.

34
HIERARCY OF CONTROL
TYPES OF CONTROL MEASUREs

ENGINEERING CONTROL ENGINEERING CONTROL

35
36
Teknik Identifikasi Bahaya
Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
bahaya di tempat kerja. Beberapa metode/teknik tersebut;
inspeksi
pemantauan/survey
Observasi/JSO/JSA
kuesioner
audit
data-data statistik

37
Inspeksi K3

Tujuan :
Mengidentifikasi potensi bahaya (Hazard)
dan atau bahaya yang ada;
Mengecek pelaksanaan syarat K3 yang
telah direkomendasikan;
Memonitor kelengkapan sarana safety
Memperbaiki pelaksanaan safety

38
Inspeksi K3
Type inspeksi :
On going inspection :
Supervisor melakukan inspeksi terus
menerus pada saat operasi

Pre operation inspection


Pemeriksaan awal sebelum operasi dilakukan
oleh inspector untuk memeriksa kelaikan
operasi, biasanya dilaksanakan pada saat
start up, commissioning

Periodical inspection (Pemeriksaan berkala)


dilakukan secara berkala
39
Inspeksi K3

Pelaksanaan inspeksi :
Dilakukan oleh setiap karyawan pada
area kerjanya masing-masing
Hal yang harus di inspeksi adalah
kondisi lingkungan, keadaan
peralatan mesin, metode kerja
Dilakukan seseringnya agar kondisi
bahaya tidak muncul,

40
Inspeksi K3

Laporan inspeksi
Dilakukan oleh setiap karyawan pada
area kerjanya masing-masing
Hal yang harus di inspeksi adalah
kondisi lingkungan, keadaan peralatan
mesin, metode kerja
Dilakukan seseringnya agar kondisi
bahaya tidak muncul,

41
INSPEKSI ;
1. Inspeksi terhadap potensi sumber kebakaran
baik didalam/diluar gedung.
2. Inspeksi terhadap sarana proteksi kebakaran
dan jalan keluar.
UJI COBA KINERJA PERALATAN ;
1. Daftar periksa (check list) sebagai panduan.
2. Pencantuman label inspeksi.
3. Laporan / rekaman tertulis tentang hasil
pemeriksaan.

42
INSPEKSI PERALATAN PEMDAM KEBAKARAN

Fire Alarm Fire Extinguisher

43
Fire Hosereel Material yang mudah terbakar
INSPEKSI PERALATAN PEMDAM KEBAKARAN

Fire Alarm Fire Hosereel

Powder CO2 44
Fire Extinguisher
Pemeliharaan dilakukan dalam rangka
untuk menjaga agar proteksi / peralatan
kebakaran selalu dalam kondisi baik dan
siap pakai.

Perawatan dilakukan dalam rangka untuk


memperbaiki apabila terjadi kerusakan
maupun sudah habis masa berlakunya
suatu alat pemadam api.

45
Sekian
TERIMA
KASIH

46

Вам также может понравиться