Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2
Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah
memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon. Kelenjar
kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin perempuan berada pada
ovarium.
Gonadotropin hipofisis adalah hormon glikoprotein (peptida) dan hanya efektif bila
diberikan dalam bentuk suntikan. Kadar gonadotropin dalam urin dapat diukur
radioimmunoasay, berdasarkan antibodi spesifik terhadap gugus yang membeda-bedakan
dengan masing-masing hormon hipofisis.
Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau
androgen. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses
pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder
pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang,
dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak,
dan sekitar kemaluan.
Sementara itu, hormon estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium. Estrogen
dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH. Hormon estrogen
berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya
payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di
samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.
FSH pada wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel graaf. Di
bawah pengaruh LH, folikel yang telah berkembang mensekresi estrogen dan progesteron.
LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga mempengaruhi korpus luteum untuk
mensekresi estrogen dan progesteron. Proses terakhir dikenal sebagai aktivitas laktogenik,
yang pada beberapa spesies berada dibawah pengaruh proklatin. Sedangkan FSH pada pria
3
Ada beberapa hormon yang dihasilkan oleh kelenjar gonad ini, diantaranya :
1. Ovarium (Estrogen, Progesteron)
Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang
paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk
pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan
payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus
menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan
kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium
secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal
melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis.
Progesteron
FSH dan LH
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas
(plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu
(sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000
mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000
mU/ml).
2.2 Definisi
Hipogonadisme adalah suatu kondisi ketika hormon seksual yang dihasilkan oleh
kelenjar seksual (pada pria disebut testis dan pada wanita disebut ovarium) berada di bawah
jumlah normal. Hormon seksual memiliki fungsi untuk mengatur karakteristik seksual
sekunder, di antaranya membantu produksi sperma dan perkembangan testis pada pria.
Sedangkan pada wanita, hormon ini berperan dalam pertumbuhan payudara dan siklus
menstruasi. Selain itu hormon seksual juga berperan dalam pertumbuhan rambut kemaluan,
baik pada pria maupun wanita.
2.3 Etiologi
2. Wanita
Berhentinya menstruasi atau amenorhoe, atropi payudara dan genetalia eksterna
serta penurunan libido.
6
2.7 Komplikasi
Pengkajian
o Identitas
o Riwayat penyakit
- Keluhan utama
Keluhan klien pada saat dikaji, klien yang mengalami hipogonad biasanya
kelainan fungsi kematangan seksual perubahan kondisi mental.
- Riwayat penyakit sekarang
Kaji kondisi yang pernah dialami oleh klien di luar gangguan yang dirasakan
sekarang, khususnya gangguan yang mungkin sudah berlangsung lama bila
dihubungkan dengan usia seperti:
Tanda-tanda seks skunder yang tidak ada atau berkurang, misalnya amenorhoe,
bulu rambut tidak tumbuh, buah dada tidak berkembang.
Kaji fungsi seksual dan reproduksi.
Kaji adanya perubahan fisik tertentu yang sangat mengganggu klien.
Kaji psikologis seperti mudah marah, sensitif, sulit bergaul dan tidak mampu
berkonsentrasi.
- Riwayat penyakit masa lalu
7
Perlu dikaji apakah klien pernah menderita suatu penyakit yang berat/penyakit
tertentu yang memungkinkan berpengaruh pada kesehatan sekarang, kaji adanya
trauma prosedur operatif dan penggunaan obat-obatan.
- Riwayat penyakit keluarga
Kaji kemungkinan adanya anggota keluarga yang mengalami gangguan seperti
yang dialami klien/gangguan tertentu yang berhubungan secara langsung dengan
gangguan hormonal seperti gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
o Umur, jenis kelamin, keluarga.
o Keadaan umum
- Bentuk fisik
- Terlihat kelelahan atau tidak
- Nyeri punggung
- Dispaneuria
- Nyeri kepala
o Pemeriksaan fisik
- Inspeksi
Keadaan umum
Bentuk dan porsi tubuh
BB dan TB
TTV
Kepala, pertumbuhan rambut dan kelebatannya
Struktur wajah apakah proposional atau tidak, simetris, kasar,
pembesaran pada bagian rahang, dagu, hidung.
Mata , eksotamus atau misidema moonface
Kemampuan untuk melihat
Ekspresi wajah, apakah apatis datar dll.
Bentuk lidah besar kecil tebal tipis, apakah tremor.
Bentuk leher simetris atau tidak
Kulit kering, basah atau berkeringat.
Ada luka yang tak kunjung sembuh.
Hiperpigmentasi / hipopigmentasi
Buffalow neck
Pergerakan dada yang cepat
Pertumbuhan payudara, apakah ada rambut yang lebat
Striare, berwarna ungu
Genetalia : distribusi rambut
- Palpasi
Kelenjar tiroid
Testis
- Auskultasi
Di atas kelenjar tyroid apakah ada suara bruit atau tidak
Auskultasi semua katup jantung, apakah ada bunyi tambahan atau tidak
Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan
8
BAB III
SIMPULAN
1.1 Simpulan
Addisons disease adalah penyakit yang disebabkan oleh hiposekresi hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar adrenalin. Addisons disease ini dapat disebabkan karena
kelenjar adrenalin itu sendiri ataupu bisa disebabkan oleh kelenjar hipofise atau
disebutjuga sebagai penyebab sekunder.
Pada klien dengan gangguan sistem kelenjar adrenal ini akan mengalami beberapa
gejala seperti berat badanya turun, hipoglikemia, mual, diare, kelelahan, anoreksia, dan
hiperpigmentasi. Untuk menegakkan diagnosa Adisons Disease selain pada pemeriksaan
fisik harus juga di tegakkan dengan pemeriksaan diagnostik untuk lebih memastikan dan
mengetahui penyebab utamanya.
1.2 Saran