Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Home
About Us
Services
Center of Excellences
FAQ
Find a Doctor
Contact Us
NEWS
Achievement
Article
Event
Testimonial
Depresi pada lanjut usia lebih sulit dideteksi karena penyakit fisik yang diderita sering
mengacaukan gambaran depresi, usia lanjut sering menutupi rasa sedihnya dengan justru
menunjukkan lebih aktif, gejala kecemasan yang sering merupakan gejala depresi justru serung
menutupi depresinya dan masalah sosial sering membuat depresi menjadi lebih rumit.
Epidemiologi
Angka kejadian depresi pada lansia di pelayanan primer sebesar 5-17% sedangkan angka
kejadian depresi pada pelayanan asuhan rumah sebesar 13,5%.
Manifestasi Klinik
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), kriteria diagnostic
depresi mencakup 5 atau lebih gejala berikut dan telah berlangsung selama 2 minggu atau lebih,
yaitu:
-Perasaan sedih
-Hilangnya minat atau rasa senang, hampir setiap hari
-Berat badan menurun atau bertambah yang bermakna
-Insomnia atau hiperinsomnia hampir tiap hari
-Agitasi atau kemunduran psikomotor hampir setiap hari
-Kelelahan (rasa lelah atau hilangnya energy) hampir tiap hari
-Rasa bersalah atau tidak berharga hampir tiap hari
-Sulit konsentras
-Pikiran yang berulang tentang kematian atau gagasan bunuh diri
Prognosis
Depresi pada lanjut usia sering berlanjut kronis dan kambuh-kambuhan. Hal ini berhubungan
dengan komorbiditas medis, kemunduran fungsi kognitif dan faktir psikososial. Kemungkinan
kambuh cukup tinggi pada pasien dengan riwayat episode berulang, awitan pada usia lebih tua,
riwayat distimia, sakit medis yang sedang terjadi, dan kronisitas depresi.
Pasien depresi lanjut usia mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk bunuh diri dari populasi
lain. Sepertiga pasien lanjut usia melaporkan kesepian sebagai alasan untuk bunuh diri, sepuluh
persen melaporkan bunuh diri karena alas an keuangan. Kira-kira 60% yang akan melakukan
bunuh diri adalah laki-laki dan 75% yang mencoba bunuh diri adalah wanita.
Penatalaksanaan
Penanganan depresi pada lanjut usia memerlukan perhatian ekstra, segala kesulitan dan keluhan
perlu didengarkan dengan sabar. Pendekatan aspek sosial dalam penanganan pasien depresi
antara melibatkan dalam lembaga sosial kemasyarakatan yang berperan dalam mendukung
sosialisasi dan mengatasi beberapa masalah sosial ekonomi. Keluarga pasien dapat dilibatkan
dalam penangganan pasien depresi lanjut usia.
Pemakaian obat antidepresan lebih merujuk pada profil efek samping obat. Pertimbangan
pemilihan obat antidepresan adalah tampilan gejala-gejala klinis yang akan menjadi bagian dari
target terapi. Pemberian antidepresan dimulai dengan dosis rendah, dinaikkan perlahan-lahan.
Pengobatan antidepresan dibedakan atas tiga fase, yaitu
-Fase akut yang berlangsung antara 6-12 minggu. Pada tahap ini dosis optimal obat untuk
memperbaiki gejala depresi diharapkan telah tercapai.
-Fase lanjutan. Dosis optimal dipertahankan selama 4 sampai dengan 9 bulan untuk mencegah
terjadinya relaps.
-Tahap rumatan yang berlangsung hingga satu tahun atau lebih.
Oleh : dr Umie Fauziah SpKJ
Back to News