Вы находитесь на странице: 1из 14

A.

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari mikroorganisme yang
bernama bakteri. Bakteri memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan kita,
baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Bakteri tersebut umumnya
berbentuk coccus(bulat), basil(batang), dan spiral dan diklasifikasikan dalam
Kingdom Monera.
Mengamati bakteri itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari tentunya sangat
sulit, karena ukuran bakteri sangat kecil yaitu sekitar1-5 mikron saja sehingga
penelitian harus menggunakan mikroskop .Namun, penggunaan mikroskop hanya
membantu kita untuk melihat bagaimana bentuknya dan strukturnya pun kurang
jelas. Melaui pengecatan gram ini, penelitian tidak hanya untuk mengetahui bentuk
dan struktur bakteri namun juga termasuk gram positif atau gram negatifkah bakteri
tersebut dengan melihat tebal tipisnya peptidoglikan. Bakteri gram positif memiliki
perbedaan dengan gram negatif. Bakteri gram positif yang dicat akan menghasilkan
warna ungu sedangkan bakteri gram negatif berwarna merah.Pengecatan ini dapat
membantu bidang kedokteran dan cabang ilmu biologi lainnya terutama karena
bakteri yang dapat menyebabkan penyakit adalah bakteri gram negatif.
Tidak semua bakteri dalam Kingdom Monera dapat dicat, jenis bakteri yang
dapat dicat adalah Eubacteria, sedangkan Archaebacteria tidak dapat dicat.
Eubacteria dapat dicat karena mempunyai peptidoglikan, sedangkan
Archaebacteria dinding selnya hanya berupa lemak.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa perbedaan Gram Positif dan Negatif ?
2. Apa warna yang dihasilkan dalam pengecatan bakteri Bacillus subtilis ?
3. Termasuk gram apakah bakter Bacillus subtilis ?
4. Bagaimana bentuk bakteri Bacillus subtilis ?

C. Hipotesis
Bakteri Bacillus subtilis termasuk gram positif karena termasuk bakteri yang
menguntungkan, sedangkan yang termasuk gram negatif biasanya bakteri
patogen.
D. TUJUAN
1. Mengetahui perbedaan gram positif dan negatif
2. Mengetahui termasuk gram apakah Bacillus subtilis
3. Mengetahui bentuk dan struktur

E. MANFAAT
1. Siswa dapat mengetahui cara kerja pengecatan gram
2. Siswa dapat mengetahui perbedaan bakteri gram positif dan negatif
3. Siswa dapat mengetahui cara menggunakan mikroskop
4. Siswa dapat mengetahui termasuk gram apakah Bacillus subtilis
II. LANDASAN TEORI

A. Bakteri yang digunakan


Bakteri yang digunakan adalah Bacillus subtilis. Bacillus subtilis termasuk jenis
Bacillus. Bakteri ini termasuk bakteri gram positif, katalase positif yang umum
ditemukan di tanah. Bacillus subtilis mempunyai kemampuan untuk membentuk
endospora yang protektif yang memberi kemampuan bakteri tersebut mentolerir
keadaan yang ekstrim. Tidak seperti species lain seperti sejarah, Bacillus subtilis
diklasifikasikan sebagai obligat anaerob walau penelitian sekarang tidak benar.
Bacillus subtilis tidak dianggap sebagai patogen walaupun kontaminasi makanan
tetapi jarang menyebabkan keracunan makanan. Sporanya dapat tahan terhadap panas
tinggi yang sering digunakan pada makanan dan bertanggung jawab terhadap
kerusakan pada roti.
Bacillus subtilis selnya berbentuk basil, ada yang tebal dan yang tipis. Biasanya
bentuk rantai atau terpisah. Sebagian motil dan adapula yang non motil. Semua
membentuk endospora yang berbentuk bulat dan oval. Baccillus subtlis merupakan
jenis kelompok bakteri termofilik yang dapat tumbuh pada kisaran suhu 45 C 55 C
dan mempunyai pertumbuhan suhu optimum pada suhu 60 C 80 .
Bacilus Subtilis ini awalnya bernama Vibro subtilis oleh Christian Gottfried
Ehrenberg pada tahun 1835. Kemudian nama bacillus subtilis dikenalkan oleh
Ferdinand Cohn pada 1872. B. subtilis telah digunakan sepanjang 1950 sebagai
alternatif dari obat karena efek immunostimulatory sel dari masalah, yang pada
pencernaan telah ditemukan secara signifikan untuk kekebalan aktivasi antibodi
spesifik GM, IgG ,dan Iga keluarnya. Bakteri ini dipasarkan di seluruh Amerika dan
Eropa dari 1946 sebagai immunostimulatory bantuan dalam usus dan perawatan dari
penyakit urinary tract seperti Rotavirus dan Shigella, tetapi ditolak popularitasnya
setelah pengenalan konsumen antibiotik murah walaupun kurang menyebabkan reaksi
alergi kesempatan yang cukup rendah dan racun normal flora usus.

B. Struktur sel bakteri


1. Flagela dan Filamen Axial
Flagela merupakan filamen protein uliran (helical) ---protein Flagelin yang
berfungsi untuk bergerak
Flagela disusun oleh tiga bagian: filamen, hook (sudut), dan basal body
(bagian dasar). Bagian dasar menancap pada membran plasma.
Pergerakan sel: respon kemotaksis posistif (atraktan) dan negative (repelan)
pergerakan : berenang (swimming) dan berputar (tumbling).
Pada beberapa kelompok bakteri spiroket seperti Treponema, Leptospira, dan
Borrelia, bergerak dengan suatu gelombang uliran berjalan, suatu tipe
gerakan sel untuk menembus medium kental.
Berdasarkan jumlah dan lokasi pelekatan flagella:
- monotrik: satu flagela pada bagian salah satu ujung sel seperti pada
Pseudomonas
- Lofotrik tersusun atas banyak flagela yang letaknya pada satu ujung sel
- Amfitrik letak flagella pada kedua ujung sel dinamakan tipe.
- Peritrik. flagela yang tersebar pada seluruh permukaan sel, seperti pada
kelompok enterobakteri motil seperti Salmonella atau Bacillus, Escherichia coli
2. Mikrofibril: Fimbria dan Pili Seks (Adhesin, Lektin, Evasin, dan Aggressin)
Fimbria atau pili hanya dapat diamati dengan mikroskop elektron Fimbria
merupakan mikrofibril serupa rambut berukuran 0,004 0,008 m Fimbria
lebih lurus, lebih tipis dan lebih pendek dibandingkan dengan flagela.
Fimbria berfungsi untuk: factor infeksi kolonisasi, untuk konjugasi sel berupa
pili seks, membantu bakteri untuk bertahan hidup dan berinteraksi dengan
inang, memiliki aktivitas fungsional seperti adhesin, lektin, evasin, agresin.
Pada permukaan sel tersebar sekitar 100 200 fimbria, 1- 4 pili seks
ditemukan pada daerah tertentu.
3. Selubung Sel
Selubung sel bakteri terdiri dari membran plasma, dinding sel serta protein
khusus atau polisakarida dan beberapa bahan pelekat luar. Komponen
selubung sel sebagai lapisan pelindung yang tersusun atas beberapa lapis sel
yang umum terdapat pada sel bakteri, tersusun dari 20% atau lebih dari berat
kering sel. Selubung sel bakteri mengandung daerah transpor untuk nutrisi
dan daerah reseptor untuk virus bakteri dan bakteriosin, mempermudah
interaksi inang-parasit, disamping itu sebagai tempat reaksi komplemen dan
antibodi, dan sering mengandung komponen toksik untuk inang.
4. Kapsul
Kapsul atau lapisan lendir berhubungan dengan virulensi pathogen terusun
atas polisakarida atau polipeptida Strain virulen Pneumococcus menghasilkan
polimer kapsuler yang melindungi bakteri dari fagositosis (tipe S) Bentuk
kapsul yang kental melekat pada sel, sedangkan lendir dan polimer
ekstraseluler lebih mudah tercuci.
5. Dinding Sel
Dinding sel, ditemukan pada semua bakteri ecuali pada Mycoplasma.
Dinding sel berfungsi melindungi kerusakan sel dari lingkungan bertekanan
osmotik rendah dan memelihara bentuk sel juga menjaga sel dari pengaruh
lisozim. Dengan perlakuan lisozim membentuk protoplast (Bakteri Gram
positif) dan spheroplas (Bakteri Gram negatif).
6. Perbedaan Sel Bakteri Gram-positif dengan Gram-negatif
Berdasarkan pewarnaan Gram bakteri dapat dibedakan: Bakteri Gram-positif
dan Bakteri Gram negative.
Bakteri Gram positif terdiri atas lapisan tunggal
Peptidoglikan sedangkan bakteri Gram negative 3 lapisan: membrane dalam,
peptidoglikan dan membrane luar.
7. Membran Plasma
Membran plasma merupakan pembungkus sel sangat penting untuk sel:
transport nutrisi, permeabilitas sel, reaksi enzimatik dsb. Komponen
membran plasma teridiri dari sekitar 30% atau lebih dari berat sel.
Mengandung 60-70% protein, 30-40% lipid, dan sejumlah kecil karbohidrat.
Fosfatidiletanolamin (75%), fosfatidilgleserol (20%), dan glikolipid sebagai
unsur utama.
8. ENDOSPORA BAKTERI
Endospora khususnya dihasilkan oleh bakteri aerobik genus Bacillus dan
anaerobik genus Clostridium. Endospora tahan terhadap keadaan lingkungan
yang merugikan seperti kering, panas, dan kurang tersedia nutrisi.

C. Pengecatan Gram
Christian Gram, seorang ahli bakteri Denmark pada tahun 1884 secara kebetulan
menemukan prosedur pewarnaan Gram. Pewarnaan ini mungkin merupakan salah satu
prosedur yang amat penting dan paling banyak digunakan dalam klasifikasi mikroba.
Dengan metode ini, mikroba dapat dibedakan secara umum menjadi dua kelompok
besar yaitu:
(a) organisme yang dapat menahan kompleks pewarna primer ungu kristal iodium
sampai pada akhir prosedur (sel-sel tampak biru gelap atau ungu) disebut Gram
positif,
(b) organisme yang kehilangan kompleks warna ungu kristal pada waktu pembilasan
dengan alkohol, namun kemudian terwarnai oleh pewarna tandingan safranin
sehingga sel tampak merah muda disebut Gram negatif (Hadioetomo, 1985)
Zat warna adalah senyawa kimia berupa garam-garam yang salah satu ionnya
berwarna. Garam terdiri dari ion bermuatan positif dan ion bermuatan negatif.
Senyawa-senyawa kimia ini berguna untuk membedakan bakteri-bakteri karena
reaksinya dengan sel bakteri akan memberikan warna yang berbeda. Perbedaan inilah
yang digunakan sebagai dasar pewarnaan bakteri. Sel-sel dapat dibagi menjadi dua
golongan yaitu asam dan basa. Jika warna terletak dalam muatan positif dari zat
warna, maka disebut zat warna basa. Jika warna terdapat pada ion negatif, maka
disebut zat warna asam. Contoh zat warna basa adalah methylen blue, safranin, netral
red dan lain-lain. Sedangkan anionnya pada umumnya adalah Cl-, SO4-, CH3COOH-,
COOHCOO-. Zat warna asam umumnya mempunyai sifat dapat bersenyawa lebih
cepat dengan bagian sitoplasma sel sedangkan zat warna basa mudah bereaksi dengan
bagian-bagian inti sel. Pewarnaan bakteri dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:
fiksasi, peluntur warna, substrat, intensifikasi,pewarnaan dan penggunaan zat warna
penutup. (Sutedo, 1991).
Bentuk dan struktur bakteri dapat diamati dengan dua cara:
1. Mengamati pergerakan sel-sel hidupnya, tanpa pewarnaan.
2. Mengamati sel-sel mati dengan pewarnaan.

Bakteri atau mikroba lain dapat dilihat dengan mikroskop biasa tanpa pengecatan,
yaitu dengan cara-cara khusus, misalnya dengan cara hanging drop, menggunakan
kondensor medan gelap, dan lain-lain. Tetapi pengamatan tanpa pengecatan ini lebih
sulit dan tidak dapat dipakai untuk melihat bagian-bagian sel dengan teliti, karena sel
bakteri atau mikroba lainnya transparan atau semi transparan.
Dengan pengecatan dapat dilihat struktur sel mikroba lebih seksama. Fungsi
pengecatan terutama memberi warna pada sel atau bagian-bagian struktur sel,
menunjukkan distribusi susunan kimia bagian-bagian sel, membedakan mikroba satu
dengan yang lain, menentukan pH dan potensial oksidasi reduksi ekstraseluler dan
intraseluler. Pada umumnya cat yang digunakan dalam pengecatan merupakan
senyawa-senyawa gram. Cat dapat dibagi dalam dua macam, yaitu cat basis dan cat
asam tergantung pada muatan-muatan listrik cat. Secara garis besar mekanisme
pengecatan bakteri ada dua macam, yaitu berdasarkan atas pengikatan kimia dan
berdasarkan atas pengikatan fisika. Hasil pengecatan sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti fiksasi, substrat, peluntur cat (dekolisator) dan lain-lain.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu Pelaksanaan
Pengecatan gram kami lakukan pada hari Kamis tanggal 13 November 2014.
B. Sampel
Bakteri Bacillus subtilis

C. ALAT dan BAHAN


1. Bakteri Bacillus subtilis
2. Bunsen dan spiritus
3. Safranin
4. Etanol
5. Betadine
6. Minyak Imersi
7. Kristal Violet
8. Aquades
9. Jarum osen
10. Kaca preparat
11. Deck glass
12. Mikroskop

D. CARA KERJA
1. Bersihkan kaca preparat dengan tissue agar steril
2. Panaskan jarum osen di atas bunsen sampai warna menjadi merah
3. Ambil bakteri, letakkan pada kaca preparat
4. Lalukan di atas apu sebanyak 5 kali
5. Tetesi dengan Kristal Violet tunggu 30-45 detik. Bilas dengan Aquades
dengan mencelupkan 3-4 kali
6. Tetesi dengan betadine tunggu 30-45 detik, Bilas dengan Aquades dengan
mencelupkan 3-4 kali
7. Tetesi dengan etanol sampai warna memudar, Bilas dengan aquades
8. Tetesi dengan Safranin tunggu 30-40 detik. Bilas dengan Aquades dengan
mencelupkan 3-4 kali
9. Tetesi dengan minya imersi dan tutup preparat dengan deck glass
10. Amati dengan mikroskop
IV. HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA
A. Hasil Pengamatan

Gambar Keterangan
Nama: Bacillus subtilis
Bentuk: batang
Warna: ungu

B. Analsis Data

Bacillus subtilis menghasilkan warna ungu ketika dilihat melalui mikroskop,


maka Bacillus subtilis termasuk dalam bakteri gram positif.

Gram-positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal


violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di
bawah mikroskop.

Disisi lain, bakteri gram-negatif akan berwarna merah atau merah muda.
Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda
dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram.

Bakteri gram positif hanya mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi
dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90 persen dari dinding sel tersebut
tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain bernamaasam
teikhoat. Di sisi lain, bakteri gram negatif memiliki sistem membran ganda di mana
membran pasmanya diselimuti oleh membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai
dinding sel tebal berupa peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan
membran luarnya.
V. KESIMPULAN

Bacillus subtilis merupakan bakteri gram positif karena mempertahankan zat


warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan gram sehingga terlihat berwarna
ungu di bawah mikroskop
VI. DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Dyah, dkk., 2007. Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas X, Jakarta: Penerbit
Erlangga
http://www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp_255/materi02.html
http://lutfiblurry.blogspot.com/2011/02/bacillus-subtilis-dan-aplikasinya-dalam.html
https://chamaiiaariani.wordpress.com/mikrobiologi/pengecatan-gram-pada-bakteri/
http://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fwww.ilmuku.com
%2Ffile.php%2F1%2FSimulasi%2Fmp_255%2Fimages
%2Fhal4a.jpg&imgrefurl=http%3A%2F%2Fwww.ilmuku.com%2Ffile.php
%2F1%2FSimulasi
%2Fmp_255%2Fmateri02.html&h=240&w=355&tbnid=6A-Dj7KqkINIqM
%3A&zoom=1&docid=T61DD4x-
7tZvCM&ei=8up6VJqeO5CgugTwh4CQBg&tbm=isch&ved=0CCEQMygD
MAM&iact=rc&uact=3&dur=760&page=1&start=0&ndsp=20
http://12901259.blogspot.com/2013/11/laporan-pewarnaan-gram.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gram-positif
http://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-
akr9BwD_pAI%2FUeFHdP_2KVI%2FAAAAAAAAALs%2FJvfQdl40FDc
%2Fs1600%2FPerbedaan%252Bdinding%252Bsel%252Bgram%252Bpositif
%252Bdan%252Bnegatif.jpg&imgrefurl=http%3A%2F%2Fcatatan-
husna.blogspot.com%2F2013%2F07%2Fbakteriologi-pewarnaan-
bakteri.html&h=480&w=640&tbnid=goiVi-3jYo-ZbM
%3A&zoom=1&docid=Zt_rJeYYFCJ-
wM&ei=gB97VJ7_OoiWuATZ4IDoBw&tbm=isch&ved=0CB4QMygAMAA&i
act=rc&uact=3&dur=296&page=1&start=0&ndsp=24
VII. LAMPIRAN

Gambar 1. Struktur Dasar Sel Bakteri

Gambar 2. Dinding Sel Bakteri Gram Positif dan Negatif


Gambar 3. Penampang Mikroskopis Bacillus subtilis
Gram Positif Gram Negatif

Kebal thdp cuaca ekstrim Tidak kebal thdp cuaca

Peptidoglikan tebal Peptidoglikan tipis

Punya asam teikoat dan lipoteikoat Tidak punya

Tidak punya lipopolisakarida Punya lipopolisakarida

Punya endospora Punya endospora

Tabel 1. Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif

Вам также может понравиться