Вы находитесь на странице: 1из 32

1.

Tinjuan Sekilas Sistem Informasi Akutansi

PENGERTIAN dan TUJUAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Pengertian dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Pada dasarnya informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa,
sehingga dapat dijadikan dasar bagi pengambilan keputusan. Informasi
memegang peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk
mengetahui kegiatan apa yang telah terjadi dengan perusahaannya, melakukan
evaluasi apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan apa yang telah
direncanakan dan menjamin agar data tersebut dapat diolah secara efisien
menjadi informasi yang akurat, dapat dipercaya dan tepat waktu maka dalam
pengolahan data tersebut diperlukan suatu alat yang dinamakan sistem
informasi.

Ada beberapa perbedaan sistem informasi yang diterapkan perusahaan. Salah


satu sistem informasi yang sangat diperlukan bagi manajemen untuk mengolah
data administrasi dan keuangan adalah sistem informasi akuntansi. Perbedaan
tersebut sebenarnya hanya terletak pada penekanannya saja, namun pada
dasarnya tetap mengandung pengertian yang sama.

Davis, dan kawan-kawan, mengatakan bahwa Accoun-ting information system


encompass the process and procedures by which an organizations financial
information is received, registered, recorded, handled, processed, stored, and
ultimately disfosed of.

Penjelasan di atas menekankan pada proses dan prosedur pengelolaan atas


informasi keuangan organisasi mulai dari penerimaan sampai dengan informasi
tersebut tidak berguna lagi bagi organisasi.

Sedangkan Robert G. Murdick menyatakan bahwa The accounting information


system can be defined as the set of activities of the organization responsible for
preparation of financial information and the information obtained from
transaction data for the purpose of :(1)internal reporting to managers for use in
planning and controlling current and future operations, and (2) external reporting
to stockholders, government and other outside parties.

Pengertian di atas jelas mengenai sistem informasi akuntansi dan dapat diambil
kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi mencakup proses dan prosedur
pengelolaan informasi keuangan organisasi dengan tujuan untuk pelaporan
kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan.
2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sama dengan tujuan


penyusunan sistem akuntansi antara lain :

a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.

b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada,
baik mengenai mutu, Ketepatan penyajian maupun struktur informasi

c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi & pengecekan intern, yaitu untuk


memperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk
menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan
kekayaan perusahaan.

d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyeleng-garaan catatan akuntansi.

Tujuan di atas dapat dijelaskan bahwa biasanya perusahaan baru memulai


usahanya sangat memerlukan penyusunan sistem informasi akuntansi yang
lengkap. Namun, adakalanya sistem informasi akuntansi yang sudah ada tidak
dapat memenuhi kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan
penyajian maupun struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Dengan
memperbaiki pengawasan akuntansi dan pengendalian intern, maka
pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat
dilaksanakan dengan baik serta informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut
dapat

SISTEM

Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama


untuk mencapai suatu tujuan.

Elemen sistem :

Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan
dasar adalah :Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.

Jenis Sistem :

Sistem Lingkaran Terbuka sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme


kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup sistem yang disertai oleh adanya elemen
mekanisme kontrol dan tujuan.

Sifat Sistem :

1. Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya


melalui arus sumberdaya.

2. Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan


lingkungannya.

Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik

Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data


dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.

Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer

Fokus Awal Pada Data

Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi


akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi
yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah
SIA untuk menggantikan EDP.

Fokus Baru Pada Informasi

Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi


manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer.
Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan
utama menghasilkan informasi manajemen.

Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan

Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-


kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem
penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus
dipecahkan oleh manajer.
Fokus Sekarang Pada Komunikasi

Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan


peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya
melalui penggunaan alat-alat elektronik.

Fokus Potensial Pada Konsultasi

Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI)
bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat
diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti
manusia.

Definisi SIA :

Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah,


menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan
keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :

1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan

2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar

3. Menangani data rinci

4. Berfokus historis

5. Menyediakan informasi pemecahan minimal

Perbedaan SIA dan SIM :

SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan


mengkomunikasikan informasi keuangan sedang

SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan


mengkomunikasikan semua tipe informasi

2 komponen SIA

- Spesialis Informasi

- Akuntan
Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :

Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk


baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta
laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk
baru tersebut

Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan


yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh
diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk
kemudian diberikan ke bagian pemasaran.

Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut


untuk dicari keputusan yang sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem
bisnis modern yaitu :

1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah


untuk tercapainya suatu keputusan.

2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu


departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :

- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan


keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.

- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi


manajemen dalam pengambilan keputusan.

Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi


perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :

1. Sistem Akuntansi Biaya

2. Sistem Budgeting

Sistem Akuntansi Biaya


Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan
pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan

Budgeting

adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang


bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan

Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :

1. Analisa Perilaku

2. Metode kuantitatif

3. Komputer

Analisa Perilaku

Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam
penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan
orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.

Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti
bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan
yang positif.

Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang
mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi,
sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan
sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.

Metode Kuantitatif

Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini


untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

Komputer

Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan


pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih
banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan
keputusan.
1.1Sistem Informasi Akuntansi Dan Organisasi Bisnis

sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan
informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi
bisnis. Sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan besar sangat
kompleks. Kompleksitas sistem tersebut disebabkan oleh kekhususan dari sistem
yang dirancang untuk suatu organisasi bisnis sebagai akibat dari adanya
perbedaan kebutuhan akan informasi oleh manajer, bentuk dan jalan transaksi
laporan keuangan. Sistem akuntansi terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-
alat pencatatan, laporan dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk
mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan hasilnya. Operasi suatu sistem
akuntansi meliputi tiga tahapan:

- Harus mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh perusahaan,


baik mengenai jumlah fisik mupun jumlah rupiahnya, serta data penting lainnya
yang berkaitan dengan transaksi perusahaan.

- Harus mengelompokkan dan mencatat data yang tercantum dalam dokumen


bukti transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi.

- Harus meringkas informasi yang tercantum dalam catatan-catatan akuntansi


menjadi laporan-laporan untuk manajemen dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.

Sistem akuntansi harus dirancang untuk memenuhi spesifikasi informasi yang


dibutuhkan oleh perusahaan, asalkan informasi tersebut tidak terlalu mahal.
Dengan demikian, pertimbangan utama dalam merancang sistem akuntansi
adalah keseimbangan antara manfaat dan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh informasi tersebut.

Agar efektif, laporan yang disajikan oleh sistem akuntansi harus dibuat secara
tepat waktu, jelas dan konsisten. Laporan yang disajikan dengan pengetahuan
dan kebutuhan pemakai agar dapat digunakan sebagai pertimbangan didalam
pengambilan keputusan.

Desainer (perancang) sistem harus memiliki pengetahuan untuk membedakan


sistem akuntansi dan metode pemrosesan data baik pemrosesan data secara
manual maupun dengan menggunakan komputerisasi. Kemampuan untuk
membedakan pemrosesan transaksi secara manual dan komputer cukup penting,
karena pada organisasi bisnis tertentu tidak semua transaksi dapat di proses
dengan komputer dan kemampuan desainer sistem dalam mengevaluasi
alternatif-alternatif yang dipertimbangkan pengetahuan akan prinsip-prinsip
dasar sistem akuntansi. Singkatnya, prinsip dasar yang terkandung dalam sistem
akuntansi yang baik kemungkinan besar sistem yang dirancang pada
perusahaan tertentu akan mengalami kesulitan ketika diterapkan
Informasi Dan Keputusan

Dimana suatu organisasi merupakan sekumpulan unit pengambilan keputusan


untuk mengejar suatu tujuan.Secara konseptual,proses pengalokasian sumber
daya merupakan sarana bagi sistem organisasi untuk mencapai tujuab
organisasi.Pemgguna informasi akuntansi dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok besar: yaitu eksternal dimana mencakup pemegang
saham,investor,kreditor,agen,danmasyarakat luas dan sebagainya,pengguna
eksternal juga menerima dan memanfaatkan berbagai output dari sistem
informasi akuntansi.Pengguna internal terdiri dari para menejer.Kebutuhan para
menejer tergantung pada level mereka didalam organisasi atau pada fungsi
tertentu yang mereka jalankan.Dimana ada suatu diagram yang menekankan
bahwa ada perbedaan kebutuhan informasi dan tuntutan akan informasi pada
berbagai level menejerial dalam suatu organisasi.

Sistem Organisasi

Dimana sistem ini menyiratkan penggunaan teknologi computer dalam suatu


organisasi untuk menyediakan informasi bagi pengguna.Dimana ada beberapa
tipe sistem informasi yang memanfaatkan computer yaitu :

Pemprosesan data, pemprosesan data elektronik merupakan penggunaan


teknologi computer untuk menjalankan pemrosesan data transaksi suatu
organisasi.

SIM,menggambarkan penggunaan computer untuk menyediakan informasi yang


dapat mendukung pengambilan keputusan manejer.Subsistem SIM Fungsional
banyak organisasi yang menerapkan konsep SIM dalam area fungsional dalam
organisasi..Sistem informasi pemanufakturan merupakan SIM yang menyediakan
informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi.Sistem informasi daya menusia
adalah SIM yang menyediakan informasi yang berguna untuk fungsi personalia
atau sumber daya manusia.

Sistem Pendukung Keputusan,dimana dalam sistem keputusan (DSS) data


diproses kedalam format pengambilan keputusan untuk memudahkan
pengguna.DSS dirancang untuk melayani kebutuhan informasi yang tidak
rutin,spesifik,dan khusus sedangkan sistem DP dirancang untuk melayaniu
kebutuhan informasi secara umum.
Sistem pakar,adalah informasi yang berdasarkan pengetahuan mengenai area
aplikasi tertentu sehingga sistem tersebut dapat bertindak sebagai konsultan
ahli bagi pengguna akhir.

Sistem informasi eksekutif,dikaitkan dengan kebutuhan informasi strategic


menejemen puncak.Banyak informasi yang digunakan menejer puncak berasal
dari sumber lain diluar sistem informasi organisasi.EIS juga memungkinkan dan
memudahkan menejer puncak untuk mengakses informasi tertentu yang telah
diolah oleh sistem informasi organisasi.

Sistem Informasi akuntansi,dimana sisten berbasis computer yang dirancang


untuk menstransformasi data akuntansi menjadi informasi.Dimana memiliki
cakupan yang lebih luas,yaitu mencakup juga siklus pemrosesan
transaksi,penggunaan teknologi informasi,dan pengembangan sistem informasi.

Proses Bisnis

Proses bisnis adalah serangkaian tugas yang paling berhubungan yang


melibatkan data,unit organisasi,dan suatu urutan waktu yang logis.Proses bisnis
ini dipacu oleh kejadian ekonomi.Ada pun senbilan kelompok proses bisnis dasar
yaitu:

Logistik penjualan inboud(persediaan,pengendalian,retur ke pemasok)

Logistik penjualan outband(proses order penjualan,pengiriman pesanan)

Operasi(mesin,perakitan dll)

Pemasaran(periklanan)

Jasa (instalasi,reparasi)

Prokuremen (pembelian,pemesanan)

Pengembangan teknologi (sumber daya dan pengembangan)

Organisasi dan menjemen sumber daya manusia(rekrutmen,peltihan)

Infrastruktur perusahaan (akuntansi.perencanaan)

Proses bisnis primer melibatkan aktivitas yang secara langsung menambah nilai
bagi produk perusahaan.Proses bisnis pendukung melibatkan aktivitas yang tidak
secara langsung menambah nilai produk.Rantai nilai adalah suatu cara pandang
aktivitas perusahaan sedemikian rupa sehingga memudahkan menilai
keunggulan kompotitif perusahaan.

Siklus Pemrosesan Transaksi


Aktivitas perusahaan dalam suatu organisasi juga dapat dipandang dengan cara
yang berbeda,yaitu dengan pendekatan siklus transaksi.Siklus secara tradisional
mengelompokkan aktivitas suatu bisnis kedalam empat siklus akuntansi bisnis :

Siklus pendapatan,kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa ke


entitas lain dan pengumpulan kas yang terkait dengan distribusi tersebut.

Siklus pengeluaran,kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari
entitas lain serta pelunasan kewajiban terkait dengan perolehan barang dan jasa
tersebut.

Siklus produksi,kejadian yang terkait dengan tranformasi sumber daya menjadi


barang dan jasa.

Siklus keuangan,dimana kejadian yang terkait dengan akuisisi dan pengolahan


dana termasuk kas.

Siklus pemrosesan transaksi terdiri dari satu atau lebih sistem aplikasi.Sistem
aplikasi memproses transaksi yang saling terkait secra logis.Pada model siklus
transaksi,selain keempat siklus tersebut ada siklus kelima ayitu siklus pelaporan
keuangan dimana siklus ini mendapatkan data akuntansi dan data operasi dari
siklus yang lain serta memproses data tersebut sedemikian rupa sehingga
laporan keuangan dapat disajikan. Proses Pengendalian Internal,dimana
mengindikasikan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur
dan mengarahkan aktivitas dalam organisasi tersebut.Salah satu tanggung
jawab utama menejemen adalah stewardship.

Elemen Proses pengemdalian Internal,dimana pengendalian ini merupakan satu


proses yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang rasional
atastercapainya tujuan yaitu :

Efektiovitas dan efisien operasi perusahaan.

Reliabilitas pelaporan keuangan.

Kesesuaian organisasi dengan aturan serta regulasi yang ada.

Pengendalian internal juga menuntut adanya pencatatan yang memadai dalam


upaya menjaga kekayaan perusahaan dan menganalisis pelaksanaan tanggung
jawab.Konsekuensinya semua catatan harus memungkinkan adanya pengecekan
antara area pertanggung jawaban.Tanggung jawab untuk satu transaksi yang
berhubungan harus dibagi-bagi.

Pemisahaan fungsi-fungsi akuntansi,dimana penting untuk memastikan bahwa


tidak ada individu atau depertemen yang mengelola catatan akuntansi yang
terkait dengan operasi aktivitas mereka.Satu pendekatan yang lumrah adalah
mendelegasikan fungsi akuntansi ke controller dan fungsi keuangan ke tangan
bendahara.

Fungsi Audit Internal,menyadari bahwa pentingnya dan kompleksnya


pengendalian internal yang memadai dalam organisasi yang besar telah
menyebabkan terjadinya evolusu audit internal sebagai alat pengendalian atas
semua pengendalian internal yang ada dalam organisasi.Audit internal bertugas
memonitor dan mengevaluasi kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur
organisasi.

Akuntansi dan Teknologi Informasi

Fungsi Sistem Informasi. Dimana fungsi ini bertanggung jawab atas pemrosesan
data.Fungsi sistem informasi dalam organisasi telah mengalami evolusi,dimana
dulunya informasi ini diawali dengan struktur organisasi yang sederhana,yang
hanya melibatkan beberapa orang.Sekarang fungsi ini telah berkembang
menjadi struktur yang kompleks melibatkan banyak spesialis :

Lokasi organisasi,pentingnya posisi fungsi sistem informasi dalam organisasi


tergantung pada pentingnya aplikasi computer dalam suatu organisasi.Jika
aplikasi computer yang diterapkan lintas fungsi dan anggaran sistem computer
semakin meningkat,maka peran fungsi sistem informasi dalam organisasi juga
akan cenderung meningkat.

Spesialisasi fungsional,struktur departemen sistem informasi yang paling lazim


adalah fungsi,yaitu pemberian wewenang dan tanggung jawab berdasarkan area
keahlian teknis setiap staf.

Fungsi Analisis bertudas mengidentifikasi masalah dan proyek untuk mendesain


sistem yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.

Fungsi Pemrograman bertanggung jawab untuk mendesain,membuat


kode,menguji,dan men-debug program computer yang diperlukan untuk
mengimlentasikan sistem yang telah dirancang.

Fungsi Operasi bertanggung jawab menyiapkan data,mengoperasikan


peralatan,dan memelihara sistem.

Fungsi technical support bertanggung jawab atas sistem operasi,perangkat


lunak,desain,pengelolaan data,dan teknologi komunikasi.

Fungsi user support bertugas melayani pengguna,serupa dengan fungsi technical


yang bertugas melayani personel di departemen sistem informasi.

Komputer Pengguna Akhir, Komputasi pengguna akhir (EUC) adalah penggunaan


computer pada pengguna akhir.Pengguna akhir menjalankan sendiri aktivitas
pemrosesan informasi dengan perangkat keras,perangkat lunak,dan sumber
daya professional yang disediakan oleh organisasi.Dengan menggunakan
computer personal yang tersambung ke jaringan dan query pengguna membuat
dan mengirimkan permintaan ke perangkat lunak pengendali akses
database.Pekerjaan tersebut kemudian diproses oleh prosesor bahasa query dan
berikutnya laporan yang diminta dikirim ke pengguna.Komputer personal
memungkinkan pengguna memiliki kemampuan untuk memproses data snediri.
Teknologi Respons Cepat, sistem respon-cepat esensial demi terwujudnya total
quality performance (TQP)dalam bisnis.TQP merupakan satu filosofi bahwa setiap
orang harus melakukan hal yang benar dengan cara yang benar sejak pertama
kali.TQP menekankan pada kepuasan pelanggan sampai pada titik obsesi
pelanggan.TQP merupakan satu strategi untuk bertahan dalam lingkungan
persaingan dunia bisnis yang tinggi :

Just In Time,sistem penjualan eceran respon cepat pada dasarnya serupa dengan
sistem persediaan just in time yang diterapkan dalam sistem persediaan
pemanufakturan.Dalam lingkungan yang tidak JIT aktivitas proses bersifat
sporadic.sekelompok produk yang serupa diproses secara periodic untuk
memnuhi kebutuhan saat ini dan kebutuhan yang akan datang.Lingkungan JIT
merupakan lingkungan yang kontinui berbeda dengan lingkungan yang
prosesnya batch.Lingkungan JIT menghendaki operasi proses yang kontinou
dengan tujuan meminimalkan atau mengeliminasi persediaan.

Web Commerce,manfaatnya bagi konsumenyaitu;(1)tidak ada antrian untuk


mengetahui informasi produk,(2)jika konsumen memiliki pertanyaan yang
membingungkan terkait dengan produk,maka melalui perangkat lunak berbasis
Web,pelanggan dapat memperoleh jawaban yang cepat,(3)transaksi berbasis
Web dienkripsi sehingga meningkatkan keamanan transaksi leat Web.Manfaat
bagi pedagang : (1) penghematan biaya dengan adanya pemesanan yang
otomatis,(2)pengkodean data transaksi secara elektronik dan otomatis,(3)biaya
overhead murah,(4)informasi mengenai produk perusahaan tersedia secara luas,
(5) kemampuan untuk secara cepat memperbarui(update)dan menyebarkan
informasi mengenai produk baru maupun harga baru.

Electronic data Interchange,merupakan tukar-menukar dokumen bisnis dari


computer langsung ke computer melalui jaringan komunikasi.Standar EDI
publuk,khususnya ANSI X.12 memiliki dampak besar terhadap perkembangan
sistem respon cepat.

Extensile Bussines Reporting language,adalah bahasa yang menfasilitasi


pertukaran berbagai jenis dokumen bosnis dan laporan keuangan lewat
internet.Tuntutan pelaporan keuangan oleh Securities and Exchange
Communision(SEC) merupakan contoh penerapan XBRL.SEC mengizinkan
perusahaan untuk mengirimkan laporan keuangan secara elektronok dalam
format XBRL.

Pemanufakturan Terintegrasi-Komputer.merupakan satu pendekatan penggunaan


teknologi ingormasi dalam perusahaan pemanufakturan terintegrasi. CIM
mengurangi biaya informasi dan dengan EDI membuat produsen,pemasok,dan
pelanggan menjadi lebih dekat satu sama lain.Otomatisasi data sumber dari
aktivitas produk merupakan hal penting dalam CIM karena itu bar code yang
dapat dibaca oleh mesin dan teknologi scanner merupakan komponen sistem
yang penting.
Sistem Pembayaran Electronik,merupakan sistem pembayaran elektronik.Sistem
EFT memungkinkan terjadinya perpindahan dana antar-organisasi secara
elektronik atas dasat instruksi pelanggan.

Akuntan dan Pengembangan Sistem

Istilah sistem Informasi Akuntansi melibatkan aktivitas pengembangan


sistem.Auditor eksternal maupun Internal berhadapan dengan aktivitas
pengembangan sistem pada saat mereka mengevaluasi pengendalian sistem
informasi sebagai bagian dari penugasan audit suatu perusahaan.

Karakteristik Pengembangan Sistem,dimana memiliki tujuan umum analisis


sistem secararingkas yaitu:

Untuk meningkatkan kualitas informasi.

Untuk meningkatkan pengendalian internal.

Untuk meminimalkan biaya,jika memungkinkan.

Pendekatan sistem merupakan suatu prosedur untuk mengadministrasi proyek


sistem.Tujuan pendekatan ini adalah untuk membantu terlaksananya
pengembangan sistem yang efektif dan teratur.Pendekatan ini merupakan suatu
proses yang terdiri dari enam tahap yaitu :

Menatapkan tujuan system.

Menyusun berbagai alternative solusi.

Meanalisis system.

Desain system.

Implentasi system.

Evaluasi system.

Cetak Biru Proses Bisnis,dengan menggunakan cetak biru proses


bisnis,perusahaan memggunakan cetak biru standar industry atau yang berlaku
umum dan bukanya mendesain sendiri sistem perusahaannya.Banyak
perusahaan memilih cetak biru karena lebih efektif dan efisien daripada
mendesain sendiri sistem mulai dari nol.Perusahaan yang menjadi printis
pendekatan cetak biru adalah SAP.Dimana mengembangkan basis pengetahuan
mengenai proses bisnis ribuan perusahaan yang dapat dengan mudah diadaptasi
dengan kebutuhan konsumen.

Pertimbangan Perilaku dalam Pengembangan Sistem,dimana


menejemen,pengguna,dan personel sistem terlibat dalam perancangan dan
operasi suatu sistem informasi.Masalah pengelolaan proyek pengembangan
sistem,masalah organisasi,dan masalah teknis biasanya terjadi dalam imlentasi
sistem.Sistem informasi yang menyebabkan perubahan relasi kerja antar
personel,mengubah deskripsi pekerjaan personel dan bahkan perubahaan
struktur organisasi secara formal.Kerjasama pengguna yang diperlukan demi
keberhasilan operasi sitem harus dipastikan sejak perancangan sistem.Hampir
semua aplikasi akuntansi merupakan kegiatan rutin organisasi.Filosofi
perancangan berorientasi pengguna mengindikasikan pentingna sikap dan
pendekatan pengembangan sistem yang secara sadar mempertimbangkan
seluruh konteks organisasi.Pengguna perlu dilibatkan dalam perancangan
aplikasi.Output perlu dirancang dengan focus pada kebutuhan pengambilan
keputusan. Pengguna harus dapat memenuhi tujuan dan karakter setiap output
supaya output tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal.

1.2 Siklus-siklus Pemrosesan Transaksi

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

kemampuan berkompetisi.

Sistem adalah kumpulan sumberdaya yang berhubungan untuk mencapai tujuan


tertentu. Informasi adalah data yang berguna yang dioleh sehingga dapat
dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.

Akuntasi, sebagai suatu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan, dan


mengkomunikasikan informasi ekonomik mengenai suatu badan usaha kepada
beragam orang. Setiap organisasi menggantungkan diri pada sistem informasi
untuk mempertahankan

Jadi, Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia


dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi . Informasi
inilah dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan.

Berikut ini adalah empat siklus transaksi bisnis:

1. Siklus pendapatan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian


barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-
pembayaran yang berkaitan.

2. Siklus pengluaran. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang


dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang
berkaitan.

3. Siklus produksi . Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan


sumberdaya menjadi barang dan jasa.

4. Siklus keuangan . Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peroleh dan


manajemen dana-dana modal, termasuk kas.

pengendalian intern
Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern
didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi olehsumber daya manusia
dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi
mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan
suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu
organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan
(fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud
(sepertimesin dan lahan) maupun tidak (seperti reputasi atau hak kekayaan
intelektual seperti merek dagang).Adanya sistem akuntansi yang memadai,
menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi
setiap tingkatanmanajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan
para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar
pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh
manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih
rinci lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan
untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan
yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan,
hal ini disebutPengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa pengendalian
intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam
operasiperusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta
menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.Pada tingkatan
organisasi, tujuan pengendalian interacting dengan keandalan laporan
keuangan, umpan balik yang tepat waktu terhadap pencapaian tujuan-tujuan
operasional dan strategis, serta kepatuhan pada hukum dan regulasi. Pada
tingkatan transaksi spesifik, pengendalian intern merujuk pada aksi yang
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (mis. memastikan pembayaran
terhadap pihak ketiga dilakukan terhadap suatu layanan yang benar-benar
dilakukan). Prosedur pengedalian intern mengurangi variasi proses dan pada
gilirannya memberikan hasil yang lebih dapat diperkirakan. Pengendalian intern
merupakan unsur kunci pada Foreign Corrupt Practices Act(FCPA) tahun 1977
dan Sarbanes-Oxley tahun 2002 yang mengharuskan peningkatan pengendalian
intern pada perusahaan-perusahaan publik Amerika Serikat.

Tujuan pengendalian intern

Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen perusahaan agar:

Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.

Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya.

Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan


sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi
tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan
serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam
perencanaan.
Elemen-elemen Pengendalian Intern

Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission (COSO)


memperkenalkan adanya lima komponen pengendalian intern yang meliputi
Lingkungan Pengendalian (Control Environment), Penilaian Resiko (Risk
Assesment), Prosedur Pengendalian (Control Procedure), Pemantauan
(Monitoring), serta Informasi dan Komunikasi (Information and Communication).

Sistem Informasi Akuntansi meliputi beragam aktivitas yang berkaitan dengan


siklus-siklus pemrosesan transaksi perusahaan, yaitu :

1. Siklus pendapatan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian


barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-
pembayaran yang berkaitan.

2. Siklus pengluaran. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang


dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang
berkaitan.

3. Siklus produksi . Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan


sumberdaya menjadi barang dan jasa.

4. Siklus keuangan . Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peroleh dan


manajemen dana-dana modal, termasuk kas.

Siklus-siklus transaksi yang lazim.

Siklus Peristiwa (Event) yang biasanya tercakup

Pendapatan : Penjualan produk atau jasa

Penerimaan tunai dari produk atau jasa

Pembelanjaan : Pembelian bahan atau jasa

Pengeluaran tunai untuk

Manajemen Sumber Daya : Pembelian, pemeliharaan, dan pengeluaran dana,


fasilitas, dan SDM.

Konversi Produk : Konversi bahan baku menjadi barang jadi melalui penggunaan
tenaga kerja dan overhead.

Pelaporan keuangan dan buku besar umum : Kompilasi transaksi-transaksi


akunting dari siklus-siklus transaksi lainnya. Penyediaan laporan-laporan
keuangan.

Sasaran dan Fungsi Siklus

Siklus buku besar umum dan pelaporan keuangan, menyediakan informasi untuk
serangkaian laporan keuangan mengenai suatu lingkungan akunting.
Semua sistem buku besar umum harus melaksanakan :

1. Mengumpulkan data transaksi

2. Memproses arus masuk transaksi

3. Menyimpan data transaksi

4. Melakukan pengendalian akunting

5. Menyediakan laporan keuangan

6. Mengklasifikasikan dan mengkodekan data dan perkiraan transaksi

Sumber Data dan Masukan

Sistem buku umum menerima masukan dari berbagai macam sumber.

Sumber-sumber masukan buku besar umum adalah transaksi-transaksi keuangan


yang secara tradisional telah dimasukkan ke dalam buku besar umum, yaitu :

Tranaksi tidak rutin yang terjadi selama periode akunting.

Transaksi penyesuaian akhir periode yang : (a) berulang dan (b) tidak berulang.

Transaksi balikan (Reversing transaction).

Bentuk-Bentuk Masukan

Sistem Manual . Dokumen sumber primer bagi system buku besar umum
adalah lembar jurnal buku besar umum yang secara umum menggantikan
lembar jurnal umum. Lembar jurnal biasanya disiapkan untuk setiap transaksi
tidak rutin, penyesuaian, dan balikan. Lembar jurnal sering disapkan untuk
meringkaskan hasil setumpuk transaksi rutin yang telah dimasukkan ke jurnal-
jurnal khusus secara manual.

Sistem Berdasarkan Komputer . Bentuknya berbeda dengan bentuk yang


digunakan pada sistem manual.

Arus dan Pemrosesan Data

Dalam sistem tradisional, data transaksi mengalir ke dalam jurnal (baik jurnal
khusus maupun jurnal umum), kemudian dibukukan ke buku besar pembantu,
dan akhir dibukukan ke buku pembantu dan akhirnya dibukukan ke buku besar
umum.

Dalam sistem berdasarkan komputer, data transaksi dimasukkan ke dari formulir


dan untuk sementara disimpan di pita magnetik atau dipiringan magnetik.
Data Base

Data base yang menyangkut sistem buku besar umum dan pelaporan keuangan
berisikan berbagai arsip induk, arsip transaksi, dan arsip riwayat. Disamping data
keuangan mengenai status berjalan dan peristiwa-peristiwa yang lalu, data base
juga memuat data yang dianggarkan yang berkaitan dengan operasi dan status
masa depan yang direncanakan. Walaupun kandungan dan juga komposisi
persisnya akan berbeda untuk setiap perusahaan arsip-arsip berikut cukup
mewakili :

1. Arsip Induk Buku Besar Umum

2. Arsip Riwayat Buku Besar Umum

3. Arsip Induk Pusat Tanggungjawab

4. Arsip Induk Anggaran

5. Arsip Format Lapangan Keuangan

6. Arsip Lembar Jurnal Berjalan

7. Arsip Riwayat Lembar Jurnal.

Pengendalian Akunting

Sistem buku besar umum diharapkan menyediakan laporan-laporan yang andal


bagi berbaga macam pengguna. Maka dari itu, sistem ini harus secara
independent harus memeriksa sistem-sitem pemrosesan transaksi komponen,
secara cermat memantau rangkaian transaksi non-rutin yang diterimanya dan
secara akurat mencatat dan membukukan data dari semua transaksi.

Pengendalian Umum

Pengendalian umum yang sesuai adalah :

1. Organisatoris, fungsi membukukan lembar jurnal ke buku besar umum harus


dipisahkan dari fungsi penyiapan dan pengesahan lembar jurnal dan dari fungsi
penyiapan neraca percobaan dari buku besar umum.

2. Dokumentasi harus berdiri setidak-tidaknya atas uraian lengkap bagan


perkiraan ditambah dengan pedoman prosedur buku besar umum.

3. Pelaksanaan operasional, yang mencakup jadwal akhir periode dan penyiapan


laporan pengendalian, harus ditetapkan secara jelas.
4. Tindakan pengamanan harus dilakukan (untuk sistem on-line) dengan teknik-
teknik seperti (a) mengharuskan petugas memasukkan kata sandi sebelum
mengakses arsip buku besar umum, (b) menggunakan terminal khusus untuk
untuk entri data lembar jurnal, (c) menghasilkan laporan audit (log akses) yang
memantau entri dan (d) menuangkan buku besar umum ke pita magnetik
pendukung.

pengendalian intern

Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern
didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi olehsumber daya manusia
dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi
mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan
suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu
organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan
(fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud
(sepertimesin dan lahan) maupun tidak (seperti reputasi atau hak kekayaan
intelektual seperti merek dagang).Adanya sistem akuntansi yang memadai,
menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi
setiap tingkatanmanajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan
para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar
pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh
manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih
rinci lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan
untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan
yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan,
hal ini disebutPengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa pengendalian
intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam
operasiperusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta
menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.Pada tingkatan
organisasi, tujuan pengendalian interacting dengan keandalan laporan
keuangan, umpan balik yang tepat waktu terhadap pencapaian tujuan-tujuan
operasional dan strategis, serta kepatuhan pada hukum dan regulasi. Pada
tingkatan transaksi spesifik, pengendalian intern merujuk pada aksi yang
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (mis. memastikan pembayaran
terhadap pihak ketiga dilakukan terhadap suatu layanan yang benar-benar
dilakukan). Prosedur pengedalian intern mengurangi variasi proses dan pada
gilirannya memberikan hasil yang lebih dapat diperkirakan. Pengendalian intern
merupakan unsur kunci pada Foreign Corrupt Practices Act(FCPA) tahun 1977
dan Sarbanes-Oxley tahun 2002 yang mengharuskan peningkatan pengendalian
intern pada perusahaan-perusahaan publik Amerika Serikat.

Tujuan pengendalian intern


Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen perusahaan agar:

Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.

Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya.

Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan


sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi
tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan
serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam
perencanaan.

Elemen-elemen Pengendalian Intern

Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission (COSO)


memperkenalkan adanya lima komponen pengendalian intern yang meliputi
Lingkungan Pengendalian (Control Environment), Penilaian Resiko (Risk
Assesment), Prosedur Pengendalian (Control Procedure), Pemantauan
(Monitoring), serta Informasi dan Komunikasi (Information and Communication).

Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan


karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut.
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah
filosofi manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan atau manajemen
bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen yang
progresif atau yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau ter
desentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian ini amat
penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang
lain.

Penilaian Resiko (Risk Assesment)

Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya risiko
pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis
(profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi
dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan
tindakan yang dapat meminimalkannya.
Prosedur Pengendalian (Control Procedure)

Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga


menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi
terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal
sebagai berikut:

Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.

Pelimpahan tanggung jawab.

Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.

Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.

Pemantauan (Monitoring)

Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan


serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di
monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha
manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara
mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh
sistem akuntansi.

Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi


perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau
kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang
bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor
independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai
bagian dari audit atas laporan keuangan.

Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari


pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian,
penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh
manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan
pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.

Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat


menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum,
peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan
pelaporan eksternal

1.3 AKUTANSI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Peran teknologi informasi dalam membantu proses akuntansi dalam


perusahaan/organisasi telah lama berlangsung. Alasan utama penggunaan IT
dalam akuntansi ialah efisiensi, penghematan waktu dan biaya. Alasan lain
termasuk peningkatan efektifitas, mencapai hasil/output laporan keuangan
dengan benar. Alasan lainnya yaitu ditambah dengan perlindungan atas aset
perusahaan.

Jika kita gunakan ilustrasi piramida organisasi, tugas akuntansi akan berada pada
level paling bawah yaitu level operasional dan transaksional. Level ini punya ciri
khas yaitu teknis, repetitive, prosedural, standar dan juga dapat membuat
bosan. Contohnya, akuntansi yang menangani transaksi pembelian, penjualan,
pengiriman barang, pembayaran transaksi, penerimaan hasil penjualan,
penyusunan laporan. Ciri khas ini yang menjadi alasan utama mengapa teknologi
informasi sangat berkaitan erat dengan akuntansi. Bahkan, kisah hubungan ini
telah terjadi jauh-jauh hari pada saat komputer masih berbadan besar dan boros
tenaga (mainframe).

Bagaimana dengan sekarang? saya kira masih sama. Peran TI dalam akuntansi
masih penting bahkan makin semakin penting! Kemajuan pesat TI sangat
berpengaruh terhadap perkembangan dan aplikasi ilmu akuntansi. Munculnya
istilah enterprise systems, e-business, business intelligence, conforming to
assurance and compliance standards, IT governance, business continuity
management, privacy management, business process improvement, mobile and
remote computing, XBRL, dan knowledge management menunjukkan bahwa
dunia akuntansi akan semakin kompleks, tidak hanya berkutat pada jurnal dan
penyusunan laporan keuangan saja. Ini membuat dunia akuntansi lebih menarik!
Peran akuntan dapat meliputi tiga bidang: perancang, pengguna dan pemeriksa
(auditor). Dalam ketiga peran ini, TI akan sangat berperan dalam kesuksesan
kerja akuntan.

Bagi mahasiswa akuntansi di Indonesia, patut disadari bahwa kurikulum yang


ada belum mendukung terciptanya seorang akuntan yang juga handal dibidang
TI. Tentu yang saya maksud bukan handal secara teknis (walaupun ini juga baik
sekali jika dapat disiapkan) tapi handal dalam artian paham dan mampu
menggunakan TI dalam menunjang peran seorang akuntan.

Tentu saja pengetahuan tentang TI bukan segalanya dalam konteks ilmu sistem
informasi akuntansi. Diperlukan pemahaman lainnnya seperti database,
pelaporan yang baik, pengendalian, business operation, pemrosesan transaksi,
pengambilan keputusan manajemen, pengembangan dan penggunaan sistem,
komunikasi, dan pemahaman prinsip akuntansi dan audit.

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM AKUNTANSI

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang berkembang dewasa ini


memberikan banyak kemudahan pada berbagai kegiatan bisnis karena sebagai
sebuah teknologi yang menitik beratkan pada pengaturan sistem informasi
dengan penggunaan komputer, TI dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia
bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat. Teknologi
informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban
manusia.
Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang
bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain.
Kemajuan TI juga berpengaruh signifikan pada perkembangan akuntansi yang
kegiatannya tidak terlepas dari teknologi informasi tersebut. Semakin maju TI
semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi. Perkembangan teknologi
informasi, terutama pada era informasi berdampak signifikan terhadap sistem
informasi akuntansi (SIA) dalam suatu perusahaan. Dampak yang dirasakan
secara nyata adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem
manual ke sistem komputer. Di samping itu, pengendalian intern dalam SIA serta
peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan juga akan
terpengaruh.Perkembangan akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer
dalam menghasilkan laporan keuangan akan mempengaruhi praktik
pengauditan. Perubahan

proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan


suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi)
sebagai objeknya. Kemajuan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit.
Kemajuan software audit memfasilitasi pendekatan audit berbasis komputer.
Akuntan merupakan profesi yang aktivitasnya banyak berhubungan dengan TI.
Perkembangan SIA dan proses audit sebagai akibat dari adanya kemajuan TI dan
perkembangan akuntansi akan memunculkan peluang bagi akuntan. Peluang ini
dapat dimanfaatkan oleh akuntan yang mempunyai pengetahuan memadai
tentang SIA dan audit berbasis komputer. Sebaliknya, akuntan yang tidak
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang SIA dan audit berbasis komputer
akan tergusur posisinya karena tidak mampu memberikan jasa yang diperlukan
oleh klien.

Perkembangan teknologi informasi yang pesat mengakibatkan perubahan yang


sangat signifikan terhadap akuntansi. Perkembangan akuntansi berdasar
kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era
industri, dan era informasi. Hal ini dinyatakan oleh Alvin Toffler dalam bukunya
yang berjudul The Third Wave (Robert, 1992). Salah satu bidang akuntansi yang
banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA. Pada dasarnya siklus
akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis manual,
artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan
keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis
komputer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas. Model akuntasi
berbasis biaya historis tidak cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh perusahaan pada era teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999).
Model akuntansi pada era teknologi informasi menghendaki bahwa model
akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya, mengukur tingkat
perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar
pada nilai pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan memungkinkan
network. Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena
audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan
(produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik auditing bertujuan untuk
memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang
dihasilkan oleh SIA.
Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang
menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan,
maka praktik auditing akan terkena imbasnya. Perkembangan TI juga
mempengaruhi perkembangan proses audit. Menurut Arens, terdapat tiga
pendekatan auditing pada EDP audit, yaitu audit sekitar komputer (auditing
around the computer), audit melalui komputer (auditing through the computer),
dan audit berbantuan komputer (auditing with computer). Auditing around the
computer adalah audit terhadap penyelenggaraan system informasi komputer
tanpa menggunakan kemampuan peralatan itu sendiri, pemrosesan dalam
komputer dianggap benar, apa yang ada dalam computer dianggap sebagai
black box sehingga audit hanya dilakukan di sekitar box tersebut. Pendekatan
ini memfokuskan pada input dan output. Jika dalam pemeriksaan output
menyatakan hasil yang benar dari seperangkat input pada sistem pemrosesan,
maka operasi pemrosesan transaksi dianggap benar. Salah satu bidang
akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA. Pada
dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis
manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu
laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis
komputer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas. Model akuntasi
berbasis biaya historis tidak cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh perusahaan pada era teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999).
Model akuntansi pada era teknologi informasi menghendaki bahwa model
akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya, mengukur tingkat
perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar
pada nilai pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan memungkinkan
network. Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena
audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan
(produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik auditing bertujuan untuk
memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang
dihasilkan oleh SIA.

Secara singkat manfaat IT dalam Akuntansi adalah :

Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier)

Bermanfaat (usefull)

Menambah produktifitas (Increase productivity)

Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness)

Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)

Peran teknologi informasi dalam membantu proses akuntansi dalam


perusahaan/organisasi telah lama berlangsung. Alasan utama penggunaan IT
dalam akuntansi ialah efisiensi, penghematan waktu dan biaya. Alasan lain
termasuk peningkatan efektifitas, mencapai hasil/output laporan keuangan
dengan benar. Alasan lainnya yaitu ditambah dengan perlindungan atas aset
perusahaan.
Jika kita gunakan ilustrasi piramida organisasi, tugas akuntansi akan berada pada
level paling bawah yaitu level operasional dan transaksional. Level ini punya ciri
khas yaitu teknis, repetitive, prosedural, standar dan juga dapat membuat
bosan. Contohnya, akuntansi yang menangani transaksi pembelian, penjualan,
pengiriman barang, pembayaran transaksi, penerimaan hasil penjualan,
penyusunan laporan. Ciri khas ini yang menjadi alasan utama mengapa teknologi
informasi sangat berkaitan erat dengan akuntansi. Bahkan, kisah hubungan ini
telah terjadi jauh-jauh hari pada saat komputer masih berbadan besar dan boros
tenaga (mainframe).

Bagaimana dengan sekarang? saya kira masih sama. Peran TI dalam akuntansi
masih penting bahkan makin semakin penting! Kemajuan pesat TI sangat
berpengaruh terhadap perkembangan dan aplikasi ilmu akuntansi. Munculnya
istilah enterprise systems, e-business, business intelligence, conforming to
assurance and compliance standards, IT governance, business continuity
management, privacy management, business process improvement, mobile and
remote computing, XBRL, dan knowledge management menunjukkan bahwa
dunia akuntansi akan semakin kompleks, tidak hanya berkutat pada jurnal dan
penyusunan laporan keuangan saja. Ini membuat dunia akuntansi lebih menarik!
Peran akuntan dapat meliputi tiga bidang: perancang, pengguna dan pemeriksa
(auditor). Dalam ketiga peran ini, TI akan sangat berperan dalam kesuksesan
kerja akuntan.

Bagi mahasiswa akuntansi di Indonesia, patut disadari bahwa kurikulum yang


ada belum mendukung terciptanya seorang akuntan yang juga handal dibidang
TI. Tentu yang saya maksud bukan handal secara teknis (walaupun ini juga baik
sekali jika dapat disiapkan) tapi handal dalam artian paham dan mampu
menggunakan TI dalam menunjang peran seorang akuntan.

Tentu saja pengetahuan tentang TI bukan segalanya dalam konteks ilmu sistem
informasi akuntansi. Diperlukan pemahaman lainnnya seperti database,
pelaporan yang baik, pengendalian, business operation, pemrosesan transaksi,
pengambilan keputusan manajemen, pengembangan dan penggunaan sistem,
komunikasi, dan pemahaman prinsip akuntansi dan audit.

1.4AKUNTAN DAN PENGEMBANGAN

A. Perkembangan Akuntansi di dunia

Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa menghitung dan
membuat suatu catatan, yang pada awalnya dulu itu dengan menggunakan
batu, kayu, bahkan daun menurut tingkat kebudayaan manusia waktu itu. Pada
abad XV terjadilah perkembangan dan perluasan perdagangan oleh pedagang-
pedagang Venesia. Perkembangan perdagangan ini menyebabkan orang waktu
itu memerlukan suatu sistem pencatatan yang lebih baik, sehingga dengan
demikian akuntansi juga mulai berkembang.

Setelah itu perkembangan akuntansi juga ditandai dengan adanya seorang yang
bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika mengarang sebuah
buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et
Propotionalita, di mana dalam suatu bab berjudul Tractatus de Computies et
Scriptoris yang memperkenalkan dan mengajarkan sistem pembukuan
berpasangan yang disebut juga dengan sistem kontinental.

Sistem berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi ke dalam dua


bagian, yaitu debet dan kredit. Kemudian kedua bagian ini diatur sedemikian
rupa sehingga selalu seimbang. Cara seperti ini menghasilkan pembukuan yang
sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, karena perusahaan
mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha, kekayaan perusahaan serta
hak pemilik.

Pertengahan abad ke 18 terjadi revolusi industri di Inggris yang mendorong pula


perkembangan akuntansi, di mana waktu itu para manajer pabrik misalnya, ingin
mengetahui biaya produksinya. Sebab dengan mengetahui berapa besar biaya
produksi mereka dapat mengawasi efektifitas proses produksi dan menetapkan
harga jual. Sejalan dengan itu berkembanglah akuntansi dengan bidang khusus
yaitu akuntansi biaya. Akuntansi biaya memfokuskan diri pada pencatatan biaya
produksi dan penyediaan informasi bagi manajemen.

B. Perkembangan Akuntansi di Indonesia

Akuntansi di Indonesia pada awalnya menganut sistem kontinental, seperti yang


dipakai di Belanda saat itu. Sistem ini disebut juga dengan tata buku yang
sebenarnya tidaklah sama dengan akuntansi, di mana tata buku menyangkut
kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses pencatatan, peringkasan,
penggolongan dan aktivitas lain yang bertujuan menciptakan informasi akuntansi
berdasarkan pada data. Sedangkan akuntansi menyangkut kegiatan-kegiatan
yang bersifat konstruktif dan analitikal seperti kegiatan analisis dan interpretasi
berdasarkan informasi akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pembukuan merupakan bagian dari akuntansi.
Perkembangan selanjutnya tata buku sudah mulai ditinggalkan orang. Di
Indonesia perusahaan atau orang semakin banyak menerapkan sistem akuntansi
Anglo Saxon. Berkembangnya sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia
disebabkan adanya penanaman modal asing di Indonesia yang membawa
dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, karena sebagian besar
penanaman modal asing menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo
Saxon). Penyebab lain sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan
perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, kemudian
menerapkan ilmu akuntansi itu di Indonesia.

Saat ini sistem Anglo Saxon semakin populer di Indonesia baik dalam pendidikan
akuntansi maupun dalam praktek dunia bisnis.

Perbedaan Akuntansi Sistem Kontinental dengan Anglo Saxon:

Tujuan Pengembangan sistem Informasi Akuntansi

Salah satu tujuan dari pengembangan sistem informasi akuntansi adalah


menambah nilai bagi perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat memberi
nilai tambah dengan :

a. Memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu.

b. Penerapan sistem informasi akuntansi meningkatkan efektivitas dan efisiensi


biaya dalam mengumpulkan informasi ekonomi.

c. Membantu serta meningkatkan kualitas keputusan yang akan diambil oleh


pihak manajemen.

d. Meningkatkan pembagian pengetahuan (knowledge sharing).

Tujuan dari Hakekat perkembangan sistem, Pertimbangan-pertimbangan perilaku


dalam pengkembangan sistem

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang


mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung
fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari
suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan
informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

Setiap sistem informasi akuntansi akan melaksanakan fungsi utamanya yaitu :


a. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi
perusahaan

b. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.

c. Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah


ditetapkan oleh perusahaan.

d. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi
atau perusahaan terjaga.

Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak


manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan
mengkontrol aktivitas.

Otomatisasi kantor( office automation atauoa ) adalah semua sistem elektronik


formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi
kepada dan dari orang yang berada didalam maupun diluarperusahaan.

TUJUAN OTOMATISASI KANTOR

Otomatisasi kantor bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Bila diterapkan


sebagai alat pemecah masalah, otomatisasi kantor dapat memberikan
kemampuan antar manajer untuk saling melakukan komunikasi dengan lebih
baik selagi mereka memecahkan masalah Peningkatan komunikasi ini dapat
menghasilkan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat.

Tujuan OA Masa Kini :

1.Pendapatan yang Lebih Tinggi versus Penghindaran Biaya.

Komputer tidak menggantikan pekerja saat ini, tetapi komputer menunda


penambahan pegawai yang diperlukan untuk menangani beban kerja yang
bertambah.

2.Pemecahan masalah Kelompok.

Cara OA berkontribusi pada komunikasi ke dan dari manajer membuatnya sangat


cocok diterapkan untuk memecahkan masalah kelompok.
3.PelengkapBukan Pengganti.

Sebagai suatu cara komunikasi bisnis, OA bukan tanpa keterbatasan. OA tidak


akan menggantikan semua komunikasi interpersonal tradisionalpercakapan
tatap muka, percakapan telepon, pesan tertulis pada memo, dan sejenisnya. OA
harus bertujuan melengkapi komunikasi tradisional.

PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM

Pengembangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yg baru untuk


menggantikan sistem yg lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yg
telah ada.

Sebab Perlunya pengembangan Sistem :

* Adanya permasalahan ( problems) yg timbul pada sistem yg lama.

Permasalahan yg timbul dapat berupa :

* Ketidakberesan

Yg menyebabkan sistem lama tidak beroperasi sesuai dgn yg diharapkan.

Ketidakberesan ini dapat berupa :

- kecurangan yg disengaja yg menyebabkan tdk amannya harta

- kesalahan yg tidak disengaja

- tidak efisiennya operasi

- tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang berlaku.


Diposkan oleh rnrian89.blogspot.com di 02.44

8 komentar:

kingkong mengatakan...

thanks ya infonya !!!

www.bisnistiket.co.id

4 Januari 2014 17.40

Mary Robert mengatakan...

Apakah Anda membutuhkan pinjaman mendesak?

* Sangat cepat dan mendesak transfer ke rekening bank Anda

* Pembayaran mulai delapan bulan setelah Anda mendapatkan uang dalam Anda

akun bank

* Rendah suku bunga 2%

* Pembayaran jangka panjang (1-30 tahun) durasi

* Persyaratan pinjaman Fleksibel dan pembayaran bulanan

*. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendanai? Setelah mengajukan


permohonan kredit,

Anda dapat mengharapkan bahwa respon awal kurang dari 24 jam dan

pendanaan dalam 72-96 jam setelah menerima informasi yang kita butuhkan

darimu.

Hubungi sah dan berlisensi resmi perusahaan pinjaman

bahwa bantuan keuangan kepada negara-negara lain.


Untuk informasi lebih lanjut dan formulir aplikasi pinjaman melalui kontak
sekarang

email: maryrobert422@gmail.com

25 Juli 2015 09.35

Dianingtyas Pangastuti mengatakan...

Kak mau tanya, kenapa pelanggan perlu mengetahui informasi mengenai


perusahaan itu? Cara pelanggan perlu mengetahui informasi keuangan
perusahaan secaara akurat gimana?

6 Agustus 2016 21.39

Sulis Susanti mengatakan...

Halo, nama saya Sulis Susanti dari Indonesia, saya ingin mengambil kesempatan
ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena
banyak perusahaan pinjaman penipuan di sini di internet, tetapi mereka masih
yang asli di perusahaan pinjaman palsu.

Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, aku jatuh korban
penipuan oleh beberapa perusahaan pinjaman online, karena saya perlu sebuah
perusahaan pinjaman yang jujur.

Aku hampir menyerah, tidak sampai saya mencari nasihat dari seorang teman
yang kemudian mengarahkan saya untuk pemberi pinjaman pinjaman yang
sangat handal JOY WILSON LOAN FIRM, yang meminjamkan pinjaman tanpa
jaminan dari 750 juta rupiah dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan
atau stres pada tingkat bunga rendah dari 2%. Saya sangat terkejut ketika saya
memeriksa rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah pinjaman yang
saya diterapkan langsung ditransfer ke rekening bank saya tanpa penundaan
atau kekecewaan, karena saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik
sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres.

Saya ingin Anda yakin dan percaya diri bahwa ini adalah asli karena saya
memiliki semua bukti pengolahan pinjaman ini termasuk kartu id, dokumen
perjanjian pinjaman dan semua kertas kerja. Saya percaya Ibu Joy Wilson
sepenuh hati karena dia telah benar-benar membantu dalam hidup saya. Anda
sangat beruntung memiliki kesempatan untuk membaca kesaksian ini hari ini.
Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan hubungi perusahaan
melalui email: (joywilsonloanfirm@gmail.com)
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di
(sulissusanti971@gmail.com) jika Anda merasa sulit atau ingin prosedur untuk
memperoleh pinjaman

31 Agustus 2016 21.17

Вам также может понравиться