Вы находитесь на странице: 1из 3

Wilayah Kabupaten Tojo Una-Una terdiri atas wilayah daratan dan wilayah

kepulauan dengan luas wilayah daratan 5.721,51 km2 (8,41 persen) dan luas laut
3.566,21 km2, dengan panjang pantai + 951,115 km. Secara administrasi Kabupaten
Tojo Una-Una terbagi atas 9 kecamatan yaitu Kecamatan Tojo Barat, Kecamatan
Tojo, Kecamatan Ulubongka, Kecamatan Ampana Tete, Kecamatan Ampana Kota,
Kecamatan Una-Una, Kecamatan Togean, Kecamatan Walea Kepulauan dan
Kecamatan Walea Besar yang terdiri atas 6 Kelurahan serta 115 Desa. Berdasarkan
hasil sensus penduduk tahun 2010 oleh BPS, jumlah penduduk Kabupaten Tojo Una-
Una mencapai 137.880 jiwa, terdiri dari Laki-laki 70.762 jiwa dan Perempuan 67.118
jiwa dengan rasio sex 105 dan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 5,35 persen
pertahun serta tingkat kepadatan penduduk rata-rata 33 jiwa/km2.

Potensi Daerah Kabupaten Tojo Una-Una


Kabupaten Tojo Una-Una adalah daerah agraris, sektor petanian merupakan sektor
yang memegang peranan penting dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat.
Sektor pertanian penyumbang terbesar terhadap pembentukan PDRB yaitu 43,75
persen.
Produksi jagung merupakan komoditas penyumbang terbesar terhadap total produksi
jagung di Sulawesi Tengah. Produksi jagung tahun 2009 sebanyak 61.486 ton,
disusul ketela pohon sebesar 1.003 ton, ketela rambat 806 ton, kacang tanah 157 ton,
kacang hijau 77 ton, dan kacang kedelei 72 ton.
Hasil produksi jagung terbesar terdapat di kecamatan Ulubongka yaitu sebesar
32.116,61 ton. Kecamatan Ampana Tete merupakan daerah penghasil ketela pohon
terbesar dengan hasil produksi mencapai 412 ton. Sedangkan untuk komoditi ketela
rambat, produksi terbesar terdapat di kecamatan Una-Una yaitu 251,54 ton.
Kabupaten Tojo Una-Una memiliki kekayaan hayati yang beragam, salah satunya
adalah jenis sayur-sayuran yang tumbuh subur di wilayah ini. Lombok merupakan
komoditi sayuran dengan total produksi terbesar yakni 1.207 ton,
Mangga merupakan komoditi andalan, hal ini terlihat dari tahun 2009 total produksi
buah mangga yang memiliki nilai produksi terbesar dibanding komoditi lainnya yang
mencapai 28.822 ton, disusul buah durian dan nangka dengan masing-masing
produksinya sebesar 6.140 ton dan 3.607 ton. Jenis buah-buahan dengan komoditi
terkecil adalah sirsak hanya mencapai 3 ton.
Luas hutan di Kabupaten Tojo Una-Una yaitu 25.832 Ha, yang terdiri dari Hutan
Lindung 10.659 Ha, Hutan Produksi Biasa Tetap 11.759 Ha, Hutan Produksi Terbatas
193 Ha dan Hutan Yang Dapat Dikonversi 3.221 Ha.
Tanaman perkebunan dalam pengelolaannya dibagi atas dua golongan yaitu usaha
perkebunan besar dan usaha perkebunan rakyat. Umumnya perkebunan yang berada
di wilayah Kabupaten Tojo Una-Una adalah merupakan perkebunan rakyat dengan
luas kepemilikan bervariasi. Jenis tanaman perkebunan rakyat tersebut berupa
tanaman kelapa, cengkeh, kopi, coklat, kemiri, jambu mente dan sagu.
Kelapa merupakan komoditi unggulan dan menjadi primadona sektor perkebunan.
Tahun 2009 jumlah produksi kelapa sebesar 29.003 ton dengan luas areal tanam
sebesar 25.998 Ha. Selain kelapa, terdapat beberapa komoditi andalan Kabupaten
Tojo Una-Una antaralain kakao, cengkeh, kopi dan kemiri. Pada tahun 2009 produksi
kakao mencapai 8.501 ton dengan luas areal tanam sebesar 9.981 Ha, produksi
cengkeh mencapai 825 ton dengan luas areal tanam sebesar 2.190 Ha, produksi kopi
mencapai 256 ton dengan luas areal tanam sebesar 504 Ha dan produksi kemiri
mencapai 245 ton dengan luas areal tanam sebesar 655 Ha.
Potensi perikanan di Kabupaten Tojo Una-Una yang berada di kawasan strategis
perairan Teluk Tomini cukup besar, usaha hasil tangkapan berupa ikan tuna,
cakalang, layang, kerapu, kakap, napoleon, cumi-cumi, udang windu dan juga ikan
hias. Potensi perikanan di Teluk Tomini sebesar 77.285 ton pertahun, dengan jumlah
stok ikan perairan diperkirakan 196.753 ton pertahun yang terdiri dari jenis palagis
besar seperti tuna, cakalang, cucut, tengiri dan jenis palagis kecil seperti layang,
kembung, selar, teri serta ikan demersal seperti kakap merah, lencam, ekor kuning
dan kerapu. Sedangkan potensi non ikan seperti cumi-cumi, teripang, mutiara dan
rumput laut. Tahun 2009 jumlah produksi perikanan tangkap di Kabupaten Tojo Una-
Una sebesar 6.355,77 ton dengan nilai produksi sebesar 26,555 miliar rupiah,
sedangkan jumlah produksi perikanan budidaya sebesar 7.917,80 ton dengan nilai
produksi 13,77 miliar rupiah. Jumlah rumah tangga perikanan yaitu 4.454 KK.
Wilayah Kabupaten Tojo Una-Una yang terdiri dari daratan dan gugusan pulau-pulau
kecil nan eksotik menyimpan potensi wisata yang luar biasa indah khususnya wisata
bahari. Hal ini dibuktikan dengan pencanangan Kabupaten Tojo Una-Una sebagai
salah satu daerah tujuan wisata melalui jalur wisata Makassar, Toraja, Tojo Una-
Una yang disingkat dengan MATOTO. Dinas Pariwisata Kabupaten Tojo Una-Una
mencatat hingga tahun 2009 sebanyak 40 objek wisata yang tersebar di seluruh
kecamatan. Dari total objek wisata tersebut, 24 objek wisata merupakan objek wisata
pantai, 7 objek wisata pegunungan, 1 objek wisata hutan dan 8 objek wisata budaya.
Diantaranya :
a. Lokasi Wisata Pantai Pasir Putih Matako
b. Lokasi Wisata Goa Tua Mulangke
c. Lokasi Wisata Air Terjun Toliba
d. Lokasi Wisata Air Panas Marowo
e. Lokasi Wisata Pantai Pasir Putih Keke
f. Lokasi Wisata Air Jatuh Sansarino
g. Lokasi Wisata Tanjung Api
h. Lokasi Wisata Permandian Malotong
i. Lokasi Wisata Sungai Bongka
j. Lokasi Wisata Dataran Bulan
k. Lokasi Wisata Pulau Malenge
l. Lokasi Wisata Pulau Kadidiri
m. Lokasi Wisata Pulau Una Una
n. Lokasi Wisata Pulau Anam
o. Lokasi Wisata Pulau Pangempa
p. Lokasi Wisata Tanjung Keramat
Penyediaan sarana dan prasarana penunjang pariwisata yang memadai merupakan
salah satu titik berat dalam pengembangan sektor pariwisata. Salah satu sarana
penunjang adalah sarana akomodasi. Hingga tahun 2009 jumlah sarana akomodasi
wisata yang terdapat di Kabupaten Tojo Una-Una sebanyak 26 unit akomodasi yang
terdiri dari 28 hotel, 3 penginapan, 7 losmen dan 12 cottages.
Adat istiadat Kabupaten Tojo Una-Una masih memiliki struktur adat istiadat yang
kuat dan tumbuh berkembang ditengah-tengah masyarakat, namun adat istiadat
tersebut sudah mulai longgar, seiring dengan semakin dinamisnya interaksi sosial
antar masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una. Adat istiadat dan budaya masyarakat
masih berjalan berkelanjutan menurut peran dan fungsi sebagai manifestasi dari nilai-
nilai tradisi yang melekat dan terus dipertahankan, sekaligus memberikan corak
tradisi suatu entitas yang pada akhirnya akan melahirkan rasa kebanggaan terhadap
daerah. Setiap tahun festival bahari Kepulauan Togean sebagai ajang promosi potensi
seni budaya dan pariwisata. Beberapa kebudayaan dan adat istiadat masyarakat
Kabupaten Tojo Una-Una yang menarik dan memiliki keunikan tersendiri seperti
upacara adat, musik dan kesenian tradisional serta sistim penangkapan ikan secara
tradisional yang memiliki daya tarik untuk atraksi wisata.
Perusahaan industri yang ada di Kabupaten Tojo Una-Una diklasifikasikan menjadi 3
yaitu industri aneka, industri logam, mesin, elektronik dan kimia serta industri hasil
pertanian dan kehutanan. Jika ditinjau dari segi kuantitasnya, pada tahun 2009 jumlah
perusahaan industri baru di Kabupaten Tojo Una-Una mengalami penurunan sebesar
8,64 persen bila dibandingkan dengan tahun 2008.
Jumlah perusahaan industri baru yang tercatat hingga tahun 2009 sebanyak 74
perusahaan, terdiri dari 24 industri aneka, 29 industri logam, mesin, elektronik dan
kimia serta 21 industri hasil pertanian dan kehutanan.
Keberadaan perusahaan industri baru berimplikasi pada terciptanya lapangan
pekerjaan yang membuka kesempatan kepada para pencari kerja. Dari total 74
perusahaan industri yang ada, menyerap sebanyak 245 tenaga kerja baru. Adapun
rinciannya adalah 58 orang sebagai tenaga kerja di industri aneka, 166 orang bekerja
di industri logam, mesin elektronik dan kimia, serta 21 orang sebagai tenaga kerja
baru pada industri hasil pertanian dan kehutanan.
Perusahaan industri di Kabupaten Tojo Una-Una dapat dirinci sebagai berikut:
1. Industri makanan, minuman dan tembakau sebanyak 7 perusahaan.
2. Industri tekstil, pakaian jadi dan kulit sebanyak 17 perusahaan.
3. Industri kayu dan barang-barang dari kayu termasuk alat-alat rumah tangga 21
perusahaan.
4. Industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia, karet dan barang-barang dari
plastik sebanyak 3 perusahaan.
5. Industri barang-barang galian bukan logam, kecuali minyak bumi dan batu bara
sebanyak 11 perusahaan.
6. Industri logam dasar sebanyak 1 perusahaan.
7. Industri barang-barang dari logam, mesin dan pelengkapnya tercatat sebanyak 14
perusahaan.
(Sumber: Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah)

Вам также может понравиться