Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB 1
PENDAHULUAN
Pemantauan deformasi pada tubuh bendungan harus dilakukan secara berkala dan
terus menerus (M.A.Yusuf dkk, 2015). Terdapat dua metode untuk memantau
deformasi yang kemungkinan terjadi, yaitu secara episodik dan kontinyu.
Pemantauan deformasi secara episodik umumnya dilakukan melalui pengamatan
secara terestrial, sedangkan secara kontinyu dapat dilakukan melalui pengamatan
secara real time menggunakan metode berbasis satelit. Penelitian ini dilakukan
sebagai studi pemantauan deformasi Bendungan Jatigede secara kontinyu
menggunakan metode survei GPS.
b. Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
Data Pengamatan
Data Pengamatan GPS di lokasi titik-titik kontrol pengamatan di
Bendungan Jatigede, yaitu pada titik CP04, CP06, CP08, GG01 dan R01
pada periode april hinggan desember 2016 dan 10 doy untuk setiap
periodenya.
Data pendukung
Data pendukung adalah data-data sekunder yang dibutuhkan saat
pengolahan data. Software GAMIT menyediakan fasilitas dimana user
secara otomatis dapat melakukan download data-data sekunder yang
dibutuhkan apabila tersambung dengan internet. Adapun data pendukung
yang dibutuhkan adalah:
1) File IGS
2) File navigasi.
3) Ada 3 file tambahan yaitu : file gelombang pasang surut, file
atmosfer, dan file pemodelan cuaca.
4) H-file global
c. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
GPS secara statik dengan pengikatan ke BAKO dan ke beberapa stasiun
IGS terpilih dan pengolahan data menggunakan software ilmiah
GAMIT/GLOBK.
d. Peralatan
Adapun Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Perangkat Keras : Laptop ASUS Cor i7 dengan RAM 4GB, mouse
Perangkat lunak : Microsof Office Excel , TEQC, GAMIT, GLOBK
Uji Statistik
Analisis Deformasi
1) Pengumpulan data
a. Data Pengamatan GPS Realtime
Pada tahap ini dilakukan pengambilan data pada lokasi penelitian,
yaitu data pengamatan GPS pada lima stasiun titik kontrol pemantau
bendungan jatigede pada periode april hingga desember 2016 dan 10
doy untuk setiap periodenya.
b. Data Pendukung
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data pendukung untuk proses
pengolahan yang dapat diunduh dari web masing masing sumber data,
salah satunya ialah file IGS.
2) Pengolahan Data
Pengolahan data pengamatan GPS dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak GAMIT/GLOBK. Pengolahan menggunakan GAMIT
menghasilkan beberapa folder baru yang terbentuk secara otomatis saat
proses berjalan. Beberapa output yang dihasilkan GAMIT akan digunakan
kembali sebagai input pengolahan menggunakan GLOBK. Pengolahan
data menggunakan GAMIT akan menghasilkan data koordinat per hari
dari setiap titik pantau. Setelah dilakukan pengolahan menggukan GAMIT
selanjutnya data pengukuran deformasi diolah menggunakan GLOBK.
GLOBK merupakan pengolahan menggunakan kalman filter untuk
mengkombinasikan solusi dari pemrosesan data pengukuran oleh GAMIT.
Hasil dari pengolahan GLOBK berupa koordinat tiap titik pantau beserta
simpangan baku nya.
3) Posisi Titik Jaring Kontrol Pemantau
Posisi titik jaring kontrol pemantau dan ketelitianya pada setiap periode
dari 5 stasiun GPS diperoleh dari hasil pengolahan perangkat lunak
GAMIT/GLOBK.
4) Pergeseran Posisi Titik Jaring Kontrol Pemantau
Pergeseran masing-masing titik diperoleh dengan cara mengurangkan
koordinat dari setiap periode. Besaran pergeseran untuk masing-masing
titik dinyatakan dalam satuan meter.
5) Uji Statistik
Uji Statistik dilakukan terhadap hasil pergeseran yang terjadi. Uji pertama
yang dillakukan untuk melakukan analisis pergeseran horisontal adalah uji
kesebangunan jaring. Uji ini dilakukan terhadap seluruh koordinat pada
jaring kontrol pemantauan deformasi setiap epok. Metode yang dipilih
ialah Fisher-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Selanjutnya dilakukan
uji pergeseran titik untuk mengetahui titik mana yang mengalami
perubahan posisi. Uji pergeseran dilakukan dengan distribusi Fisher pada
tingkat kepercayaan 95%. Uji signifikansi beda dua parameter dilakukan
untuk melakukan uji pergeseran koordinat titik pantau deformasi. Setelah
dilakukan uji kesebangunan dan dipastikan bahwa terjadi perubahan
koordinat, selanjutnya akan diuji apakah koordinat tersebut berubah secara
signifikan atau tidak
6) Analisis Deformasi
Analisis deformasi dilakukan dengan melihat hasil uji statistik, apakah ada
pergeseran yang terjadi dan apakah pereseran tersebut signifikan secara
statistik. Apabila ada pergeseran dan teruji secara statistik, selanjutnya
menghitung kecepatan pergeseran dan arah pergeseranya.