Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Di susun oleh :
Kelompok 5
Pengertian tonsilitis
Tonsilitis adalah peradangan
umum dan pembengkakan
dari jaringan tonsila yang
biasanya disertai dengan
pengumpulan leukosit, sel-
sel epitel mati, dan bakteri
pathogen dalam kripta.
Anatomi Tonsil
Tonsil terdiri atas 3
macam, yaitu :
1.Tonsila Faringeal
2.Tonsila Lingualis
3.Tonsila Palatina
Patofisiologi
Penatalaksanaan
FARMAKOLOGI NON FARMAKOLOGI
a. Terapi obat lokal untuk hegiene mulut dengan a. Kompres dengan air hangat
obat kumur atau obat isap. b. Istirahat yang cukup
b. Antibiotik golongan penisilin atau sulfonamida c. Pemberian cairan adekuat, perbanyak
selama 5 hari. minum hangat.
c. Antipiretik. d. Pemberian diit cair atau lunak sesuai
d. Obat kumur atau obat isap dengan desinfektan. kondisi pasien.
e. Bila alergi pada penisilin dapat diberikan e. Kumur dengan air hangat
eritromisin atau klindamigin.
Terapi diet
Bubur
Bayam
Kentang tumbuk
Jahe
Madu
lemon
Pengkajian - Perencanaan
Wawancara
1. Kaji adanya riwayat penyakit sebelumnya (tonsillitis)
2. Apakah pengobatan adekuat
3. Kapan gejala itu muncul
4. Apakah mempunyai kebiasaan merokok
5. Bagaimana pola makannya
6. Apakah rutin / rajin membersihkan mulut
- B1 (Breathing) : Pembesaran tonsil dan hiperemis.
- B2 (Blood) : Takikardia, hiperfentilasi (respons terhadap aktivitas).
- B3 (Brain) : depresi, gelisah, sakit tenggorokan kronis, penyebaran nyeri ke telinga, nyeri pada daerah
tenggorokan saat digunakan untuk menelan, nyeri tekan pada daerah sub mandibula dan
demam.
- B4 (Bleader) : Perubahan pola berkemih dan warna urine pekat.
- B5(Bowel) : Kesulitan menelan, anoreksia, membran mukosa kering dan mual.
- B6 (Bone) : kelemahan, Turgor kulit jelek dan pucat.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada pasien tonsilitis Post Operasi adalah :
3. kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri - mengetahui hal yang mempengaruhi respon nyeri
4. Anjurkan teknik relaksasi dengan distraksi dan nafas dalam. -Membantu mengendalikan nyeri dan mengalihkan perhatian dari rasa nyeri.
5.Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik. -Untuk menghilangkan rasa nyeri
b. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penyebaran kuman akibat invasif pasca operatif.
Intervensi Rasional
2. Observasi TTV. -Mengetahui keadaan umum klien dan Merupakan tanda adanya infeksi apabila terjadi
peradangan.
3. intruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan -agar tidak ada organisme yang tertinggal di tangan
setelah berkunjung
4.ajarkan cara menghindari infeksi - agar klien mengetahui cara-cara penghindara infeksi
5. Kolaborasi dengan dokter pemberian antibiotik. -Antibiotik dapat mencegah sekaligus membunuh kuman penyakit untuk berkembang biak.
c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman, pemajaran / mengingat
Intervensi Rasional
1.jelaskan kembali patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini - agar klien dapat mengetahui bagaimana proses sampai timbulnya penyakit
berhubungan dengan anatomi dan fisiologi.
2. gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul akibat penyakit. - klien mngenal tanda atau gejala tentang penyakitnya
3. identifikasi kemampuan penyebab dengan cara yang tepat - agar klien mengetahui penyebab timbulnya penyakit
4. sediakan informasi bagi keluarga tentang kemajuan atau proses -agar klien dan keluarga mengetahui tentang proses penyembuhan pada klien khususnya
penyembuhan pada klien pasca bedah
Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik. Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan
yang telah diterapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit
pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping)
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Post Operasi
1 Nyeri berkurang dan pembekakan hilang
Kriteria hasil : Menunjukkan nyeri hilang dan melaporkan
bisa beristirahat
2 menunjukkan peningkatan penyembuhan luka tepat waktu
kriteria hasil :-klien terbebas dari tanda-tanda infeksi
-Tanda-tanda infeksi tidak terjadi
3. Pasien atau keluarga dapat memahami penyakit yang diderita
Kriteria Hasil : Pasien atau keluarga paham dengan apa yang dijelaskan perawat
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosa tonsilitis akut
adalah pemeriksaan laboratorium meliputi :
- Leukosit : terjadi peningkatan
- Hemoglobin : terjadi penurunan
- Usap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan tes sensitifitas obat
- Terapi
- Tes Schick atau tes kerentanan di ptori
- Audiometri : adenoid terinfeksi
Manejemen kasus
A.Identitas
1.Identitas Klien 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : An. R
Umur : 9 tahun Nama : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak ke :2 Umur : 46 tahun
Pendidikan :-
Suku/bangsa : Gorontalo/Indonesia Pendididkan : SMP
Tanggal Masuk RS : 26 september 2015
NO.MED.REC : 205694 Pekerjaan : Wiraswasta
Ruang/kamar : Raflesia/ II
Diagnosa Medis : Tonsilitis Suku/Bangsa : Gorontalo/Indonesia
Tanggal Pengkajian : 27 september 2015
Alamat : jln kalimantan,Gorontalo amat : jln kalimantan, Gorontalo
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama : Klien mengatakan nyeri menelan. Nyeri yang di rasakan klien hanya di daerah
tenggorokan
2. Riwayat Kesehatan saat ini : Pasien datang ke rumah sakit tanggal 26 september 2015 dan di rawat di ruang
raflesia kamar II. Pada saat di kaji tanggal 27 september 2015 klien mengeluh nyeri
menelan. Nyeri bertambah hebat jika klien makan atau minum, tenggorokan klien
terasa nyeri.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu : Ibu klien mengatakan bahwa klien mengalami penyakit ini sejak 1 tahun yang lalu, dan
belum
pernah melakukan tindakan operasi di Rumah Sakit.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : Klien mengatakan di keluarga nya tidak ada yang menderita penyakit yang sama
dengan klien.
C.Keadaan Umum
1. Penampilan : Klien terlihat lemas.
2. Kesadaran :
- Kualitas : Composmentis
- Kuantitas : E=4, M=6, V=5, GCS=15
- Fungsi kortikal (orientasi) : Baik mampu mengenal ruangan,waktu,tempat,dan orang-orang
yang ada di sekitarnya.
3. Berat badan/Tinggi badan :
4. TTV
T =36,40 C
P = 80x/menit
R = 20x/menit
S = 100/80 mmHg
D. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala dan rambut : Bentuk simetris tidak ada lesi atau benjolan,tidak ada nyeri.
2. Mata : Bentuk simetris, konjungtiva merah muda,sklera mata putih,tidak memakai alat
bantu penglihatan,
lapang pandang baik,tidak ada keluhan.
3. Hidung : Bentuk simetris,tidak ada lesidan benjolan,fungsi penciuman baik.
4. Telinga : Bentuk simetris, telinga bersih, fungsi pendengaran baik.
5. Oral Cavity : Mukosa bibir kering, kondisi gigi kurang bersih,tonsil klien terlihat membesar.
6. Leher : Tidak ada pembesaran KGB, tidak ada pembesaran tyroid,pergerakan leher baik.
7. Dada : Bentuk simetris, pergerakan dada baik,pola nafs normal.
8. Abdomen : Bentuk simetris,tidak ada nyeri tidak ada keluhan.
9. Genetalia : Tidak terpasang DC
10. Punggung dan bokong :Tidak ada lesi dan dekubitus,tidak ada nyeri.
11. Ekstremitas Atas : Bentuk simetris,kondisi kuku bersih, terpasang infus di sebelah kiri
Ekstermitas bawah : Bentuk simetris,kondisi kuku bersih,pergerakan bebas,tanpa ada keluhan/nyeri.
- Kekuatan Otot : 5
Skala otot Klien 0-5
12. Integumen : Keadaan kulit bersih, tidak terdapat lesi dan keadaan kulit lembab.
E. Pola Aktivitas
NO AKTIVITAS DI RUMAH DI RUMAH SAKIT
1. Nutrisi dan Cairan
*Nutrisi
Jenis Bubur Bubur
Frekuensi 3x1 3x1
Tambahan - -
Pantangan - -
Keluhan - -
*Cairan
Jenis Air putih Air putih
Frekuensi 7 gelas/hari 7 gelas/hari
Jumlah 1680 ml/hari 1680 ml/hari
3. Eliminasi
*BAB
Bentuk Normal feces Normal feces
Frekuensi 1x2/hari 1x/hari
Warna Kuning khas Kuning khas
*BAK
Warna Kuning khas Kuning khas
Frekuensi 2-4x/hari 3x/hari
Keluhan - -
4. Personal Hygiene
Mandi 2x/hari Di seka 1x/hari
Gosok Gigi 2x/hari 2x/hari
Cuci Rambut 3x/minggu -
Ganti Pakaian 1x/hari 2x/hari
F. Data Penunjang
1. Data fsikologis
Klien terlihat gelisah, klien mengatakan tidak memiliki pengetahuan
atas penyakitnya
2. Data sosial
Keluarga dan Klien selalu bertanya-tanya tentang penyakitnya
pada petugas perawat
3. Data spiritual
Klien selalu berdoa untuk kesembuhannya
.
4. Data ekonomi
Klien termasuk keluarga yang perekonomiannya menengah.
6. Pemeriksaan Laboraturium