Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
CHANDRA GUNAWAN
10190008
JAKARTA
2014
PERSETUJUAN SIDANG HASIL TUGAS AKHIR
NPM : 10190008
Menyetujui :
Pembiming I,
PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah dipertahankan dan telah diperbaiki sesuai dengan masukan
Dewan Penguji Tugas Akhir Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
Mengesahkan
pembimbing I Penguji
Mengetahui :
ii
PERNYATAAN
NPM : 10190008
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam tugas akhir saya
tersebut, maka Saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Chandra Guunawan
iii
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
iv
ABSTRAK
Kader merupakan motor penggerak Posyandu dan sampai saat ini masih
diakui eksistensinya dalam menggerakkan keluarga untuk hidup sehat, yang
diwujudkan dalam pengelolaan Posyandu. Keberhasilan Posyandu sangat di
tentukan oleh kinerja kader. Kinerja kader yang buruk dapat mengakibatkan tidak
berhasil program-program di Posyandu. Posyandu memberikan konstribusi yang
besar terhadap keberhasilan penurunan prevalensi masalah kesehatan masyarakat.
Penelitian ini dilakukan di Posyandu wilayah kerja Puskesmas pulau Panggang
pada bulan Agustus 2014. Sampel penelitian sebanyak 40 kader menggunakan
desai studi cross sectional. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square.
Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampel yaitu seluruh kader yang
ada di Posyandu wilayah kerja Puskesmas pulau Panggang pada bulan Agustus
2014. Variabel yang diteliti adalah umur, pendidikan, lama kerja, persepsi,
pengetahuan, sikap, motivasi, sarana dan prasarana, pelatihan, kepemimpinan dan
imbalan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kader yang kinerja tinggi lebih
banyak (77,5%) dibandingkan dengan kader yang kinerja rendah (22,5%).
Berdasarkan analisis bivariat diketahui bahwa umur P-value 0,055 PR 3,771
(1,345 10,577 95% CI), persepsi P-value 0,001 PR 9,227 (2,253 37,791 95%
CI), motivasi P-value 0,367 PR 1,360 (1,112 1,664 95% CI) dan sarana
prasarana P-value 0,094 PR 0,690 (0,540 0,880 95% CI) memiliki hubungan
dengan kinerja kader dalam kegiatan di Posyandu. Kader lebih aktif dalam
mengikuti pelatihan yang diadakan pihak Puskesmas. Tim pembina Posyandu
baik Puskesmas atau Instansi lainnya sebaiknya mengadakan pelatihan pentingnya
peran kader dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Daftar bacaan : 41 (1994 2013)
Kata Kunci : Kinerja, Kader, Posyandu
ABSTRACT
Cadre is the motor of Posyandu that still recognized its existence in health
families. Posyandu success is determined by the performance of cadres. Poor
performance can cause unsuccessful programs in Posyandu. Posyandu contribute
to decrease in the prevalence of health problems. This research was done in
Posyandu Puskesmas Pulau Panggang in August 2014 and sample are 40 cadre
and used a cross sectional study. Statistical test are Chi Square. Sampling
technique useg total sample in variables are age, education, length of employment,
perceptions, knowledge, attitudes, motivation, facilities and infrastructure,
training, leadership and reward. The results showed that the cadre of high
performance over many (77.5%) compared to the performance of lower cadre
(22.5%). Based on bivariate analysis, it is known that the age of the P-value of
0.055 PR 3.771 (1.345 to 10.577 95% CI), perception of the P-value 0.001 PR
9.227 (2.253 to 37.791 95% CI), motivation of the P-value 0,367 PR 1,360 (1.112
to 1.664 95% CI) and infrastructure of the P-value 0.094 PR 0.690 (from 0.540 to
0.880 95% CI) have connection with the performance of cadres in activity in
Posyandu. More active cadre training held in the health center. Good team builder
Posyandu Health Center or other agencies should conduct training cadre important
role in efforts to improve community health status.
vi
KATA PENGANTAR
Karya Tulis Ilmiah ini dapat terwujud atas bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :
vii
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Pengesahan ................................................................................................... ii
Abstrak ......................................................................................................... v
Bab 1. Pendahuluan
ix
DAFTAR TABEL
xi
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
masyarakat.
1.5.2 Bagi Kader
Sebagai bahan pembelajaran untuk bisa menambah
motivasi kader agar dapat meningkatkan kualitas kerja kader
dalam melakukan kegiatan Posyandu di wilayah kerja
Puskesma Pulau Panggang - Kepulauan Seribu Utara.
1.5.3 Bagi Instansi
Hasil analisis penelitian dapat digunakan sebagai
masukan dalam perencanaan perogram pembinaan dan
pengembangan posyandu serta pemberdayaan kader
posyandu.
TINJAUAN PUSTAKA
9
10
Frekuensi
1 <8 >8 >8 >8
penimbangan
Rerata kader
2 <5 5 5 5
tugas
Rerata cakupan
3 <50% <50% 50% 50%
D/S
Cakupan kumulatif
4 <50% <50% 50% 50%
KIA
Cakupan
5 <50% <50% 50% 50%
kumulatif KB
Cakupan
6 kumulatif <50% <50% 50% 50%
Imunisasi
Program
7 - - + +
tambahan
Cakupan dana
8 <50% <50% <50% 50%
sehat
Bagan 2.1
Teori Kinerja Menurut Gibson
Fisiologi :
- Kemampuan dan keterampilan (fisik
dan mental)
- Latar belakang (tingkat
sosial/pendidikan dan pengalaman)
- Demografi (usia, jenis kelamin dan
etnis)
Lingkungan : Psikologis :
2.5.13 Pelatihan
Menurut Rivai (2004) pelatihan dalah peroses yang
secara sistematis dapat merubah tingkah laku seseorang
khususnya pegawai untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan
kemampuan seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya.
Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu
seseorang untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu
agar berhasil melaksanakan pekerjaannya.
2.5.14 Supervisi
Supevisi adalah suaru proses penggunaan daya akal
seseorang atau lebih sedemikian rupa sehingga dapat
mencapai hasil yang optimal yang diharapkan oleh organisasi,
bawahan dan diri sendiri. Depkes RI (2006) menyatakan
bahwa supervisi dimaksudkan untuk mengarahkan,
meningkatkan pelaksanaan program dengan cara
membimbing dan membina serta menumbuhkan rasa
tanggung jawab staf untuk mencapai tujuan program.
Supervisi kader mempunyai pengaruh langsung untuk
peningkatan pengetahuan dan keteranpilan kader, tetapi
dalam prakteknya belum bisa baerjalan baik.
Menurut Ilyas (1999) supervisi adalah proses yang
memacu anggota unit kerja untuk berkonstribusi secara
positif agar tujuan organisasi tercapai.
33
2.5.15 Imbalan
Menurut pendapat Kopelman (1986) dalam Ilyas
(1999), bahwa motivasi bekerja meningkat dipengaruhi oleh
faktor imbalan yang diterima dan akhirnya secara langsung
meningkatkan perilaku kerja individu. Dalam istilah
organisasi orang ingin baik dalam pekerjaan, tetapi mereka
juga ingin merasa bahwa mereka mencapai sesuatu yang
penting bila mereka melaksanakan pekerjaan. Sebenarnya
faktor imbalan dalan dapat diberikan kepada kader dalam
melakukan kegiatan Posyandu. Faktor tersebut bisa berupa
kartu berobat gratis, seragam dan pemberdayaan kader
terhadap akses peningkatan ekonomi keluarga kader.
2.5.16 Struktur
Struktur adalah suatu titik organisasi Posyandu untuk
mengendalikan atau membedakan bagian yang satu dengan
bagian yang lain, kegiatan yang satu dengan kegiatan yang
lain yang akan memudahkan organisasi dalam
mengendalikan perilaku para kader. Artinya para kader tidak
mampu membuat pilihan yang mutlak dan bebas dalam
melakukan pekerjaan dan cara kerjanya. Struktur juga sangat
mempengaruhi perilaku dan fungsi kegiatan dai dalam
organisasi. Untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi
organisasi diperlukan syarat dengan mendesain sruktur
organisasi, isi dari keputusan sangat penting dipusatkan
kepada pekerja individu bagaimana membagi tugas atau
desain pekerjaan yang sangat menyeluruh manjadi tugas
yang lebih kecil secara berurutan dan bagaimana membagi
wewenang kepada pekkerjaan (Ridwan, 2005).
Menurut Robbins (1996), menjabarkan struktur
organisasi mempunyai tiga komponen, yaitu :
34
Fisiologi :
- Kemampuan dan keterampilan (fisik
dan mental)
Lingkungan : - Demografi (usia, jenis kelamin dan
etnis)
- Sumber daya Psikologis :
- Latar belakang (tingkat
- Kepemimpinan sosial/pendidikan dan pengalaman) - Persepsi
- Pelatihan * - Pengetahuan *
- Supervisi * - Sikap
- Imbalan - Kepribadian
- Struktur KINERJA - Belajar
- Desain pekerjaan (hasil yang di harapkan) - Motivasi
fisikologis
- pendidikan
- lama kerja
- umur
psikologis
- persepsi
- pengetahuan Kinerja Kader Dalam
- sikap Kegiatan Posyandu
- motivasi
lingkungan
- sarana dan
prasarana
- kepemimpinan
- pelatihan
- imbalan
38
Skala
No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur
VARIABEL DEPENDEN
1. Kinerja kader Penampilan kerja kader yang diukur Wawancara Kuesioner 0. Rendah, jika skor kinerja Ordinal
berdasarkan pelaksanaan tugas sesuai < (median/mean)
dengan uraian tugas dan fungsi kader 1. Tinggi, jika skor kinerja
meliputi kegiatan bulanann dan (median/mean)
kegiatan tambahan selama 2 bulan Catatan : dikatakan
terakhir. median jika distribusi
tidak normal, mean jika
distribusi normal.
VARIABEL INDEPENDEN
2. Tingkat Pendidikan formal tertinggi yang Wawancara Kuesioner 0. Rendah, jika tamat Ordinal
pendidikan pernah ditempuh oleh kader sampai SD/SMP
kader saat penelitian 1. Tinggi, jika tamat
SMA/PT
3. Lama bekerja Lamanya bekerja menjadi kadeer Wawancara Kuesioner 0. Belum lama, jika 5 Ordinal
terhitung sejak mulai aktif atau tahun
dilantik menjadi kader sampai saat 1. Lama jika, > 5 tahun
penelitiian ini dilakukan.
39
4. Umur kader Usia kader terhitung sejak tanggal Wawancara Kuesioner 0. 35 tahun Ordinal
kelahiran. 1. > 35 tahun
5. Persepsi kader Penafsiran atau interpretasi kader Wawancara Kuesioner 0. Kurang baik, jika skor Ordinal
tentang kegiatan di Posyandu dan persepsi <
perannya sebagai pelaksana kegiatan (median/mean)
1. Baik, jika skor persepsi
(median/mean)
Catatan : dikatakan
median jika distribusi
tidak normal, mean jika
distribusi normal.
6. Pengetahuan Tingkat pengetahuan kader dalam Wawancara Kuesioner 0. Kurang, jika skor Ordinal
kader menjawab pertanyaan terkait kegiatan pengetahuan <
di Posyandu dan tugas kader dalam (median/mean)
kegiatan di Posyandu.
1. Cukup, jika skor
pengetahuan
(median/mean)
Catatan : dikatakan
median jika distribusi
tidak normal, mean jika
distribusi normal.
7. Sikap kader Pernyataan setuju atau tidak setuju Wawancara Kuesioner 0. Negatif, jika jumlah skor Ordinal
kader terhadap kegiatan Posyandu dan sikap < (median/mean)
40
8. Motivasi kader Dorongan kerja yang timbul dalam diri Wawancara Kuesioner 0. Rendah, jika jumlah skor Ordinal
kader untuk berprilaku aktif dalam < (median/mean)
kegiatan Posyandu.
1. Tinggi, jika jumlah skor
(median/mean)
Catatan : dikatakan
median jika distribusi
tidak normal, mean jika
distribusi normal.
9. Sarana dan Ketersediaan fasilitas Posyandu yang Wawancara Kuesioner 0. Tidak lengkap, jika < 8 Ordinal
prasarana mendukung kegiatan kader dalam alat dan bahan
pelayanan di Posyandu`
1. Lengkap, jika 8 alat
dan bahan
10. Pelatihan Pemberian pembekalan pengetahuan Wawancara Kuesioner 0. Tidak pernah Nominal
dan keterampilan kepada kader terkait
pelaksanaan kegiatan Posyandu dan 1. pernah
41
11. Kepemimpinan Persepsi kader terhadap kemampuan Wawancara Kuesioner 0. Kurang baik, jika skr Ordinal
kepala Puskesmas menggerakan kepemimpinan <
seluruh kader melalui dorongan (median/mean)
motivasi, komunikasindan koordinasi.
1. Cukup, jika skor
kepemimpinan
(median/mean)
Catatan : dikatakan
median jika distribusi
tidak normal, mean jika
distribusi normal.
12. Imbalan Intensif/reward yang diterima kader Wawancara Kuesioner 0. Tidak ada Nominal
setiap bulan berkenaan dengan
keaktifannya dalam kegiatan Posyandu 1. Ada
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
42
43
keterangan :
n = besar sampel
/ = nilai Z pada derajat kepercayaan 1-a/2 atau batas
derajat kemaknaan a pada uji dua arah (two tail),
yaitu sebesar 95% = 1,96
= nilai Z pada kekuatan uji 1- , yaitu 80% = 0,84
= proporsi kader pada kelompok 1
= proporsi kader pada kelompok 2
P = /2
(nilai dan berasal dari penelitian neneng, 2011)
No Variabel n
kader dan variabel independen yang terdiri dari umur kader, tingkat
pendidikan, lama kerja, persepsi, pengetahuan, sikap, motivasi, sarana dan
prasarana, pelatihan, kepemimpinan dan imbalan.
1. Kinerja kader dapat diketahui dari point pertanyaan L pada point
pertanyaan L terdapat 15 pertanyaan yang mewakili kinerja dengan
menggunakan jenis pertanyaan tertutup. Pertanyaaan yang terdapat
pada variabel kinerja kader terdiri dari pertanyaan pertanyaan sesuai
dengan kegiatan sebelum, saat kegiatan dan setelah hari Posyandu.
2. Umur kader dapat diketahui dari pertanyaan point A yang terdiri
dari suatu pertanyaan dengan menggunkan pertanyaan terbuka pada
skala ordinal.
3. Tingkat pendidikan dapat diketahui dari pertanyaan point B yang
terdiri dari satu pertanyaan dengan menggunakan pertanyaan tertutup
pada skala ordinal. Dengan kategori : a. Tamat Sd, b. Tamat SMP, c.
Tamat SMU dan d. Tamat PT.
4. Lama bekerja dapat diketahui dari pertanyaan point C yang terdiri
dari satu pertanyaan dengan menggunakan pertanyaan terbuka pada
skala ordinal.
5. Persepsi dapat diketahui dari pertanyaan point D yang terdiri dari 10
pertanyaan dengan menggunakan pertanyaan tertutup pada skala
ordinal. Variabel persepsi dikategorikan menjadi baik dan kurang.
6. Pengetahuan dapat diketahui dari pertanyaan point E. Pada point
pertanyaan E terdapat 15 pertanyaan yang mewakili pengetahuan
tentang kegiatan Posyandu dengan menggunakan jenis pertanyaan
tertutup. Setiap point pertanyaan diberi nilai 1 bila benar dan nilai
0 jika salah.
7. Sikap dapat diketahui dari pertanyaan point F. Pada point
pertanyaan F terdapat 10 pertanyaan. Variabel sikap dikategorikan
menjadi sikap positif dan negatif.
46
df = (k 1) (b 1)
keterangan : = Chi square
O = nilai observasi
E = nilai espektasi
k = jumlah kolom
b = jumlah baris
BAB IV
51
52
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Kinerja dalam
Kegiatan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pulau
Panggang tahun 2014
Kinerja N %
Rendah 9 22,5
Tinggi 31 77,5
Total 40 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 40
responden 77,5% diantaranya memiliki kinerja tinggi.
2. Gambara Umur Kader
Umur mengenai kinerja kader dalam kegiatan di
Posyandu pada penelitian ini dikatagorikan menjadi dua yaitu
umur < 35 tahun dan 35 tahun. Distribusi kader berdasarkan
umur di Kelurahan Pulau Panggang tahun 2014 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Posyandu
Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Panggang tahun 2014
Umur Kader N %
< 35 7 17,5
> 35 33 82,5
Total 40 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari 40
responden 82,5% diantaranya termasuk kelompok umur > 35
tahun.
3. Gambaran Pendidikan Kader Posyandu
Pendidikan kader dalam penelitian ini dikatagorikan
tinggi dan rendah. Pendidikan kader dikatakan tinggi apabila
53
Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Kader tentang
Kegiatan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pulau
Panggang tahun 2014
Persepsi N %
Kurang baik 11 27,5
Baik 29 72,5
Total 40 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa dari 40
responden, 72,5% diantaranya memiliki persepsi baik tentang
kegiatan di Posyandu.
6. Gambaran Pengetahuan Kader tentang Kegiatan di
Posyandu
Pengetahuan mengenai kinerja kader dalam kegiatan di
Posyandu pada penelitian ini dikatagorikan menjadi 2 yaitu
pengetahuan kurang (jawaban benar < median) dan
pengetahuan cukup (jawaban benar > median). Distribusi
kader berdasarkan pengetahuan kader tentang kegiatan di
Posyandu Puskesmas Pulau Panggang tahun 2014 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.7
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Kader
tentang Kegiatan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas
Pulau Panggang tahun 2014
Pengetahuan N %
Kurang 3 7,5
Cukup 37 92,5
Total 40 100
Sumber : Data Primer
56
Tabel 4.9
Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi Kader dalam
Melaksanakan Kegiatan di Posyandu Wilayah Kerja
Puskesmas Pulau Panggang tahun 2014
Motivasi N %
Rendah 6 15
Tinggi 34 85
Total 40 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa dari 40
responden, sebagian besar responden memiliki motivasi tinggi
dalam melaksanakan kegiatan di Posyandu yaitu 85%.
9. Gambaran Kelengkapan Sarana dan Prasarana Kegiatan
di Posyandu
Sarana dan prasarana dalam kinerja kader dalam kegiatan
di Posyandu pada penelitian ini dikatagorikan menjadi dua
yaitu tidak lengkap (jawaban ada < 8 alat dan bahan) dan
lengkap (jawaban ada > 8 alat dan bahan). Gambaran sarana
pendukung kegiatan si Posyandu Puskesmas Pulau Panggang
tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.10
Distribusi Responden Berdasarkan Kelengkapan Sarana
dan Prasarana Kegiatan di Posyandu Wilayah Kerja
Puskesmas Pulau Panggang tahun 2014
Sarana Prasarana N %
< 8 (tidak lengkap) 29 72,5
> 8 (lengkap) 11 27,5
Total 40 100
Sumber : Data Primer
58
Tabel 4.12
Distribusi Responden Berdasarkan Kepemimpinan Kepala
Puskesmas dalam Kegiatan di Posyandu Wilayah Kerja
Puskesmas Pulau Panggang tahun 2014
Kepemimpinan N %
Kurang baik 14 35,0
Baik 26 65,0
Total 40 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa dari 40
responden, sebagian besar 65,0% mengatakan kepemimpinan
kepala Puskesmas baik dalam kegiatan di Posyandu.
12. Gambaran imbalan dalam melaksanakan kegiatan di
Posyandu
Gambaran imbalan berupa uang, seragam dan tunjangan
kesehatan yang diterima kader Posyandu yang dikatagorikan
menjadi ada dan tidak ada dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.13
Distribusi Responden Berdasarkan Imbalan yang Diterima
di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Panggang
tahun 2014
Imbalan N %
Tidak ada 5 12,5
Ada 35 87,5
Total 40 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa dari 40
responden, sebagian besar pernah mendapatkan imbalan yaitu
sebanyak 35 orang (87,5).
60
4.2 Pembahasan
4.2.1 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian diantaranya data, dimana pada
waktu proses pengumpulan data terdapat responden yang dalam
menjawab kuesioner yang diberikan ditemani keluarga ataupun
kader lain.
Penilaian kinerja dalam penelitian ini melihat dari proses
kader dalam melakukan kegiatan di Posyandu saat kegiatan
berlangsung. Kader melakukan rolling tugas setiap bulannya
sehingga kinerja yang dinilai hanya menggambarkan saat penelitian
berlangsung. Pembatasan pengukuran ini berdasarkan pada
pertimbangan bahwa saat kegiatan berlangsung dapat melihat fakta
yang terjadi dilapangan karena merupakan bulan penimbangan dan
pemberian Vitamin A dan menghemat waktu penelitian.
Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan
waktu yang dibutuhkan dan melihat kinerja kader dari output yaitu
jumlah balita yang ditimbang (D/S).
Dari segi penelitian yang digunakan dalam penelitian (cross
sectional) memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menentukan
hubungan sebabab akibat antara variabel independen dengan
dependennya karena kedua variabel diteliti pada saat bersamaan
sehingga tidak bisa diketahui mana yang terjadi lebih dulu.
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis hubungan yang dilakukan maka di
dapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Sebagian besar kader di wilayah kerja Puskesmas Pulau Panggang
tahun 2014 tergolong memiliki kinerja tinggi dalam kegiatan di
Posyandu.
2. Gambaran faktor fisiologis kader di wilayah kerja Puskesmas Pulau
Panggang tahun 2014 hasil yang di dapat adalah sebagian besar kader
berumur 35 tahun, sebagian besar kader yang memiliki pendidikan
rendah, ssebagian besar kader yang memiliki lama kerja 5 tahun.
3. Gambaran faktor psikologis kader di wilayah kerja Puskesmas Pulau
Panggang tahun 2014 hasil yang di dapat adalah sebagian persepsi
kader terbilang baik, pengetahuan kader terkait kegiatan di Posyandu
sebagian besar cukup baik, sikap kader menunjukan bahwa persentase
kader yang memiliki sikap negatif cukup tinggi, motivasi kader
terhadap kegiatan di Posyandu sebagian besar tinggi.
4. Gambaran faktor lingkungan kader di wilayah kerja Puskesmas Pulau
Panggang tahun 2014 hasil yang di dapat adalah sarana dan prasarana
yang ada di Posyandu sebagian besar kader mengungkapkan tidak
lengkap, seluruh kader yang ada sudah pernah mengikuti pelatihan
terkait kegiatan di Posyandu, kepemimpinan kepala puskesmas
sebagian besar responden mengungakapkan baik, sebagian besar
responden mengatakan pernah mendapatkan imbalan.
5. Faktor fisiologis hanya variabel umur saja yang memiliki hubungan
dengan kinerja kader di dalam kegiatan Posyandu Puskesmas Pulau
81
82
5.2 Saran
1. Bagi kader Posyandu diharapkan dapat berperan lebih aktif lagi
dalam mengikuti pelatihan yang diadakan pihak Puskesmas. Selain
itu, perlu ditingkatkan kegiatan yang sudah ada, agar pengetahuan
kader lebih baik dan sebaiknya kader yang hadir dalam kegiatan
dilakukan secara bergantian agar informasi yang didapatkan
tersebar pada keseluruh kader yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Pulau Panggang.
2. Bagi penelitian selanjutnya agar melakukan penelitian lanjutan
dengan menambah variabel yang secara teoritis berhubungan
dengan sampel yang lebih representatif. Sebaiknya melihat peroses
kinerja kader dilakukan lebih spesifik dan dilihat selama rolling
tugas kader. Selain itu dapat dipertimbangkan juga hasil kinerja
sebagai penilaian kinerja.
3. Bagi pihak Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu agar
mempertimbangkan untuk melakukan pembinaan yang lebih
intensif lagi terkait dengan pelatihan kader yang mencakup
pembekalan pengetahuan yang nantinya akan memperbaiki
persepsi kader terhadap kegiatan di Posyandu dan pemberian
83
Aidha, Zuhrina. 2010. Kinerja Petugas Posyandu dan Kepuasan Ibu Pengguna
Posyandu di Desa Sei Semayang Kabupaten Deli Serdang. Sumatera Utara
: USU. Skripsi.
Ariawan, Iwan. 1998. Besar Sampel dan Metode Sampel pada Penelitian
Kesehatan. Depok : FKM UI
xiv
Hariandja, M.T.E. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Grasindo.
Hasibuan, H melayu, S.P. 1999. Organisasi dan Motivasi. Jakarta. Bumi Aksara.
Ilyas, Y. (1999). Kinerja: Teori Penilaian dan Penelitian. Jakarta: FKM UI. IQ.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Latif, Vita Nur. 2010. Hubungan Faktor Predisposing Kader (Pengetahuan dan
Sikap Kader Terhadap Posyandu) dengan Praktik Kader dalam
Pelaksanaan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto.
Semarang : Universitas Pekalongan. Skripsi. (journal.unikal.ac.id/index.ph
p/kesehatan/article/download/26/13) Diakses tanggal 2 April 2014.
xv
Nelty, Nori Ris. 2012. Tingkat Pengetahuan Kader Tentang Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu) di Desa Kadilangusukoharjo. STIKES Kusuma
Husada surakarta. Karya Tulis Ilmiah.
PKK DKI Jakarta, 2007. Pedoman Pelaksanaan Posyandu, Tim Penggerak PKK
Provinsi DKI Jakarta, Jakarta.
Rivai, Veithzal. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
xvi
Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta :
Bumi Aksara.
Savitri, Rosnini. 2000. Analisis Mutu KIE Posyandu dan Faktor-Faktor yang
Berhubungan di Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2000. Depok : FKM UI. Skripsi.
xvii
KUESIONER PENELITIAN
Assalamualaikum Wr. Wb
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Alamat :
3. Nomor HP :
4. Kelurahan :
5. Kecamatan :
6. Nama Posyandu :
7. Tugas di meja :
Di isi Oleh
No. PERTANYAAN
Peneliti
A. UMUR KADER
1. Berapa umur Ibu sekarang ? .............. tahun [ ] A1
B. PENDIDIKAN IBU
(Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban anda)
1. Pendidikan formal terakhir apa yang pernah ibu ikuti ? [ ] B1
a. Tamat SD
b. Tamat SLTP
c. Tamat SLTA
Tamat Perguruan Tinggi
C. LAMA BEKERJA
1. Sudah berapa lama Ibu menjadi kader ? .............. tahun [ ] C1
D. PERSEPSI Ya Tidak
(Berilah tanda silang (X) pada KOTAK Ya ATAU
Tidak)
1. Menurut Ibu apakah kegiatan Posyandu bermanfaat untuk [ ] D1
peningkatan status gizi balita ?
2. Bagaimana menurut Ibu, apakah pembagian tugas kader [ ] D2
perlu diberikan secara merata ?
3. Menurut Ibu, apakah kegiatan Posyandu dapat [ ] D3
menurunkan angka kemtian bayi (AKB) dan angka
kematian Ibu (AKI) ?
4. Menurut ibu, apakah perlu adanya pelatihan tentang gizi [ ] D4
?
5. Menurut ibu, apakah kadr perlu mendapat insentif agar [ ] D5
termotivasi dalam bekerja ?
6. Menurut Ibu, apakah tugas kader hanya sebagai tukang [ ] D6
timbang saja ?
7. Menurut Ibu, apakah ibu hamil tidak perlu datang ke [ ] D7
Posyandu ?
8. Menurut Ibu, apakah pemerintah tidak perlu memberikan [ ] D8
dana untuk anggaran PMT Posyandu ?
9. Menurut pendapat Ibu, apakah penyuluhan gizi hanya [ ] D9
menambah beban kerja ?
10. Menurut Ibu, apakah perlu mengunjungi warga untuk [ ] D10
ikut dalam kegiatan Posyandu ?
E. PENGETAHUAN
(Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban anda)
1. Dibawah ini yang bukan merupakan tugas kader dalam kegiatan UPGK di [ ] E1
Posyandu ?
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan di kegiatan
Posyandu
b. Membagi tugas di antara kader
c. Mencata smua urusan UPGK
d. Membuat laporan hasil penimbangan dalam F2 gizi Posyandu
2. Kapankah hasil penimbangan yang dilakukan harus dlaporkan ? [ ] E2
a. Pada kegiatan Posyandu berikutnya
b. Pada saat rapat koordinasi rutin (Rakortin)
c. Setiap akhir bulan
d. Segra setelah kegiatan Posyandu selesai
3. Pada keadaan dibawah ini bert badan balita dikatan tidak naik, kecuali ? [ ] E3
a. Garis tumbuh balita naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya
b. Garis prtumbuhan balita mendatar
c. Garis prtumbuhan balita naik mengikuti salah satu pita warna
d. Garis pertumbuhan balita menurun
4. KMS anak balita setelah penimbangan di simpan di ? [ ] E4
a. Ibu kader
b. Ibu balita
c. Posyandu
d. Petugas kesehatan
5. Manakah dibawah ini yang bukan merupakan tanda-tanda anak bergizi [ ] E5
buruk ?
a. Badan anak terlihat lebih kurus dibanding anak seusianya
b. Wajah anak tampak seperti orang tua
c. Anak mudah terserang penyakit
d. Anak sering menangis jika bertemu orang lain
6. Dibawah ini yang bukan merupakan indikator kemandirian Posyandu ? [ ] E6
a. Frekuensi penimbangan pertahun
b. Rata-rata jumlah kader
c. Cakupan D/S
d. Balita gizi buruk
7. Tingkatan posyandu dari yang terendah ke tertinggi ? [ ] E7
a. Posyandu pratama, madya, purnama, mandiri
b. Posyandu pratama, purnama, madya, mandiri
c. Posyandu pratama, madya, mandiri, purnama
d. Posyandu pratama, purnama, mandiri, madya
8. Dalam satu tahun, minimal berapa kali Posyandu melakukan [ ] E8
penimbangan ?
a. 7 kali
b. 8 kali
c. 9 kali
d. 10 kali
9. Berapa jumlah minimal kader dalam setiap penimbangan ? [ ] E9
a. 3 kader
b. 4 kader
c. 5 kader
d. 6 kader
10. Berapa minimal cakupan D/S hingga Posyandu sudah dikatakan mantap ? [ ] E10
a. 50%
b. 60%
c. 75%
d. 80%
11. Apabila kader menemukan balita BB-nya 3 kali berturut-turut tidak naik ? [ ] E11
a. Mengobati
b. Merujuk ke Puskesmas
c. Lapor ke dukun
d. Lapor ke pak lurah
12. Berapa kali dalam setahun pemberian vitamin A warna merah (200.000 [ ] E12
UI) kepada anak 12-59 bulan ?
a. Setiap bulan sekali
b. Stiap 6 bulan sekali
c. Setiap 1 tahun sekali
d. Setiap 3 bulan sekali
13. Berapa kali dalam setahun pemberian vitamin A warna biru (100.000 UI) [ ] E13
kepada bayi 6-11 bulan ?
a. setiap bulan sekali
b. setiap 6 bulan sekali
c. setiap 1 tahun sekali
d. setiap 3 bulan sekali
14. Ketika balita diar, saran apa yang harus diberikan kepada Ibu balita ? [ ] E14
a. ASI dihentikan
b. ASI tetap diberikan lebih sering dari biasa
c. Tidak perlu diberi oralit
d. Beri makanan sedikit saja
15. Manakah dibawah ini yang bukan merupakan tanda-tanda anak bergizi [ ] E15
buruk ?
a. Badan anak terlihat lebih kurus dibanding anak seusianya
b. Wajah anak tampak seperti orang tua
c. Anak mudah terserang penyakit
d. Anak sering menangis jika bertemu orang lain
F. SIKAP SS S TS STS
(berilah tanda silang (X) pada SS jika
anda sangat setuju, S setuju, TS tidak
setuju, dan STS sangat tidak setuju).
1. Menurut saya kegiatan Posyandu tidak [ ] F1
bermanfaat bagi saya
2. Setiap bayi dan balita harus dibawa ke Posyandu [ ] F2
tiap bulan untuk dilakukan penimbangan
3. Menurut saya kegiatan Posyandu penting untuk [ ] F3
memantau kesehatan ibu dan balita
4. Tugas kader Posyandu bagi saya sangat [ ] F4
memberatkan
5. Saya merasa belum banyak pengetahuan tentang [ ] F5
gizi, karena itu saya tidak melakukan
penyuluhan gizi
6. Perlu ada pembagian tugas yang baik agar setiap [ ] F6
kader mengetahui apa yang harus dikerjakannya
7. Saya bangga bekerja sebagai kader Posyandu [ ] F7
8. Saya tidak melaporkan jika ada kasus gizi buruk [ ] F8
di tempat tinggal saya, karena akan bernilai
buruk bagi daerah saya
9. Saya lebih suka mengerjakan laporan hasil [ ] F9
penimbangan dirumah dibandingkan setelah
kegiatan Posyandu selesai
10. Jika saya mengrjakan pekerjaan kader dengan [ ] F10
baik perlu mendapat penghargaan karena
penghargaan memiliki arti yang besar bagi saya
G. MOTIVASI SS S TS STS
(berilah tanda silang (X) pada SS jika
anda sangat setuju, S setuju, TS tidak
setuju, dan STS sangat tidak setuju).
1. Alasan saya menjadi kader karena adanya [ ] G1
imbalan (uang yang layak) yang akan
didapatkan
2. Saya aktif dalam kegiatan Posyandu karena [ ] G2
senang menimbang balita untuk memantau
perkembangan gizinya
3. Jika tempat posyandu selalu pindah, maka saya [ ] G3
tidaak mau aktif dalam kegiatan Posyandu
4. Jika ada balita gizi buruk, saya segera melapor [ ] G4
dan merujuknya ke pelayanan kesehatan
5. Menurut saya, penyuluhan gizi perlu diberikan [ ] G5
karena penting untuk perbaikan gizi
keluarga/masyarakat
6. Saya hadir di Posyandu ingin meningkatkan [ ] G6
status gizi balita dengan pemberian PMT
7. Saya merasa prihatin dengan kondisi gizi di [ ] G7
lingkungan saya, oleh karena itu saya aktif di
Posyandu
8. Walaupun pekerjaan saya banyak, saya [ ] G8
menyempatkan waktu untuk hadir dalam
kegiatan Posyandu
9. Saya tidak aktif karena tidak ada dukungan dari [ ] G9
keluarga/suami
10. Saya enggan untuk aktif karena jumlah kadrnya [ ] G10
sedikit
H. SARANA DAN PRASARANA
(berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban anda)
1. Apa saja sarana atau fasilitas yang ada di Posyandu tempat ibu menjadi [ ] H1
kader ?
(jawaban boleh lebih dari 1)
a. Dacin
b. Timbangan injak
c. KMS
d. Sistem informasi Posyandu berupa register penimbangan
e. PMT
f. Oralit
g. Vitamin A
h. Tablet besi
i. Bahan penyuluhan
I. PELATIHAN
(berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban anda)
1. Apakah selama ibu menjadi kader Posyandu pernah mendapatkan pelatihan [ ] I1
(pembekalan pengetahuan dan keterampilan tentang tugas dan pelaksanaan
Posyandu)
a. Pernah
b. Tidak pernah
J. KEPEMIMPINAN Ya Tidak
(berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban anda)
1. Kepala Puskesmas selalu memotivasi tugas saya untuk [ ] J1
mencapai tujuan Posyandu
2. Saya menerima informasi secara jelas dari kepala [ ] J2
Puskesma dalam melaksanakan tugas-tugas
3. Saya dapat bekerja sama dengan kepala Puskesmas [ ] J3
4. Kepala Puskesmas melakukan koordinasi yang baik [ ] J4
5. Suasana komunikasi tercipta dengan baik antara saya [ ] J5
dngan kepala Puskesmas
6. Kepala Puskesmas mampu melatih, mengembangkan dan [ ] J6
meningkatkan kemampuan saya
7. Kepala Puskesmas tidak mampu membangkitkan semangat [ ] J7
menggerakkan motivasi saya dlam bertugas
8. Kepala Puskesmas sulit menerima saran-saran saya [ ] J8
9. Kepala Puskesmas tidak mampu menentukan prioritas [ ] J9
kegiatan dengan baik
10. Kepala Puskesmas tidak memberikan penghargaan atas [ ] J10
prestasi saya
K. IMBALAN
(berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban anda)
1. Apakah tiap bulan ibu mendapatkan imbalan [ ] K1
a. Pernah
b. Tidak pernah
2. Jika pernah, dalam bentuk apa imbalan yang ibu dapatkan ? [ ] K2
a. Uang
b. Seragam
c. Barang
d. Rekreasi
e. Tunjangan kesehatan
f. Lainnya, sebutkan .............
L. KINERJA KADER DALAM KEGIATAN Ya Tidak
POSYANDU
(berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban anda)
1. Menyiapkan tempat pelaksanaan, peralatan, sarana dan [ ] L1
prasarana, PMT sebelum Posyandu dimulai
2. Memberitahukan warga adanya kegiatan di Posyandu [ ] L2
3. Mendata jumlah sasaran ibu hamil, WUS, PUS, ibu [ ] L3
menyusui, ibu balita, dan sasaran UPGK yang ada di
wilayah Posyandu binaan ibu
4. Membagi tugas sesama kader [ ] L4
5. Melaksanakan pendaftaran pengunjung Posyandu balita dan [ ] L5
ibu hamil
6. Melakukan penimbangan balita dan ibu hamil yang datang [ ] L6
ke Posyandu
7. Mencatat di secarik kertas yang diselipkan kedalam [ ] L7
KMS/buku KIA setelah menimbang balita dan ibu hamil
kemudian baru mencatat hasilnya di KMS/buku KIA
8. Melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan dan gizi jika [ ] L8
menemukan balita BB-nya BGM
9. Membantu memberikan pelayanan kesehatan : KB, [ ] L9
imunisasi, Fe, oralit dan obat-obatan lainnya bersama
petugas kesehatan di Posyandu kepada pengunjung
Posyandu
10. Memberikan PMT [ ] L10
11. Melakukan konsultasi kepada ptugas kesehatan bila [ ] L11
menemukan balita sudah 3 (tiga) kali berturut-turut BB-nya
tidak naik
12. Merapikan tempat Posyandu, melengkapi pencatatan dan [ ] L12
evaluasi kegiatan
13. Membuat grafik SKDN [ ] L13
14. Melakukan tindak lanjut dan kunjungan rumah kepada [ ] L14
sasaran yang tidak datang ke Posyandu
15. Memberitahukan tokoh masyrakat tentang hasil Posyandu [ ] L15
OUTPUT
Frequencies
Kinerja kader
Kinerja Frequenc Percent Valid Cumulative
kader y Percent Percent
rendah 9 22,5 22,5 22,5
Valid tinggi 31 77,5 77,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
Umur kader
Umur kader Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
<35
7 17,5 17,5 17,5
tahun
Valid >35
33 82,5 82,5 100,0
tahun
Total 40 100,0 100,0
pendidikan kader
Pendidikan Frequenc Percent Valid Cumulative
kader y Percent Percent
rendah 21 52,5 52,5 52,5
Valid tinggi 19 47,5 47,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
pendidikan kader
pendidikan Frequenc Percent Valid Cumulative
kader y Percent Percent
tamat SD 7 17,5 17,5 17,5
tamat
13 32,5 32,5 50,0
SLTP
Valid
tamat
20 50,0 50,0 100,0
SLTA
Total 40 100,0 100,0
lama kerja
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
<5 tahun "belum
7 17,5 17,5 17,5
lama"
Valid
>5 tahun "lama" 33 82,5 82,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
katagori persepsi
katagori persepsi Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
kurang
11 27,5 27,5 27,5
baik
Valid
baik 29 72,5 72,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
Pengetahuan kader
Pengetahuan Frequenc Percent Valid Cumulative
kader y Percent Percent
kurang 3 7,5 7,5 7,5
Valid cukup 37 92,5 92,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
katagori sikap
katagori Frequenc Percent Valid Cumulative
sikap y Percent Percent
negatif 21 52,5 52,5 52,5
Valid positif 19 47,5 47,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
katagori motivasi
katagori Frequenc Percent Valid Cumulative
motivasi y Percent Percent
rendah 6 15,0 15,0 15,0
Valid tinggi 34 85,0 85,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
Sarana prasarana
Sarana prasarana Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
<8 tidak
29 72,5 72,5 72,5
lengkap
Valid
>8 lenkap 11 27,5 27,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
Pelatihan
pelatihan Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid pernah 40 100,0 100,0 100,0
Katagori kepemimpinan
Katagori Frequenc Percent Valid Cumulative
kepemimpinan y Percent Percent
kurang
14 35,0 35,0 35,0
baik
Valid
baik 26 65,0 65,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
Imbalan
imbalan Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
tidak ada 5 12,5 12,5 12,5
Valid ada 35 87,5 87,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
Crosstabs
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 5,840 1 ,016
b
Continuity Correction 3,680 1 ,055
Likelihood Ratio 5,021 1 ,025
Fisher's Exact Test ,034 ,034
Linear-by-Linear
5,694 1 ,017
Association
N of Valid Cases 40
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,58.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,302 1 ,583
b
Continuity Correction ,029 1 ,865
Likelihood Ratio ,302 1 ,583
Fisher's Exact Test ,712 ,431
Linear-by-Linear
,295 1 ,587
Association
N of Valid Cases 40
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,28.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for
pendidikan_kader (rendah / ,659 ,148 2,932
tinggi)
For cohort kinerja_kader =
,724 ,227 2,307
rendah
For cohort kinerja_kader =
1,099 ,782 1,543
tinggi
N of Valid Cases 40
lama kerja * kinerja_kader Crosstabulation
kinerja_kader Total
rendah tinggi
Count 1 6 7
<5 tahun "belum
% within lama
lama" 14,3% 85,7% 100,0%
kerja
lama kerja
Count 8 25 33
>5 tahun "lama" % within lama
24,2% 75,8% 100,0%
kerja
Count 9 31 40
Total % within lama
22,5% 77,5% 100,0%
kerja
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,328 1 ,567
b
Continuity Correction ,006 1 ,940
Likelihood Ratio ,357 1 ,550
Fisher's Exact Test 1,000 ,496
Linear-by-Linear
,320 1 ,572
Association
N of Valid Cases 40
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,58.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for lama kerja
(<5 tahun "belum lama" / >5 ,521 ,054 5,000
tahun "lama")
For cohort kinerja_kader =
,589 ,087 3,988
rendah
For cohort kinerja_kader =
1,131 ,790 1,620
tinggi
N of Valid Cases 40
katagori persepsi * kinerja_kader Crosstabulation
kinerja_kader Total
rendah tinggi
Count 7 4 11
kurang
% within katagori
baik 63,6% 36,4% 100,0%
katagori persepsi
persepsi Count 2 27 29
Baik % within katagori
6,9% 93,1% 100,0%
persepsi
Count 9 31 40
Total % within katagori
22,5% 77,5% 100,0%
persepsi
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 14,724 1 ,000
b
Continuity Correction 11,650 1 ,001
Likelihood Ratio 13,677 1 ,000
Fisher's Exact Test ,001 ,001
Linear-by-Linear
14,356 1 ,000
Association
N of Valid Cases 40
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,48.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for katagori
23,625 3,569 156,385
persepsi (kurang baik / baik)
For cohort kinerja_kader =
9,227 2,253 37,791
rendah
For cohort kinerja_kader =
,391 ,178 ,859
tinggi
N of Valid Cases 40
katagori pengetahuan * kinerja_kader Crosstabulation
kinerja_kader Total
rendah tinggi
Count 4 18 22
Kurang % within katagori
18,2% 81,8% 100,0%
katagori pengetahuan
pengetahuan Count 5 13 18
Cukup % within katagori
27,8% 72,2% 100,0%
pengetahuan
Count 9 31 40
Total % within katagori
22,5% 77,5% 100,0%
pengetahuan
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,523 1 ,470
b
Continuity Correction ,117 1 ,732
Likelihood Ratio ,521 1 ,471
Fisher's Exact Test ,705 ,364
Linear-by-Linear
,510 1 ,475
Association
N of Valid Cases 40
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,05.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for katagori
pengetahuan (kurang / ,578 ,129 2,579
cukup)
For cohort kinerja_kader =
,655 ,206 2,083
rendah
For cohort kinerja_kader =
1,133 ,800 1,604
tinggi
N of Valid Cases 40
katagori sikap * kinerja_kader Crosstabulation
kinerja_kader Total
rendah tinggi
Count 3 18 21
negatif % within katagori
14,3% 85,7% 100,0%
katagori sikap
sikap Count 6 13 19
positif % within katagori
31,6% 68,4% 100,0%
sikap
Count 9 31 40
Total % within katagori
22,5% 77,5% 100,0%
sikap
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 1,711 1 ,191
b
Continuity Correction ,863 1 ,353
Likelihood Ratio 1,729 1 ,188
Fisher's Exact Test ,265 ,177
Linear-by-Linear
1,668 1 ,197
Association
N of Valid Cases 40
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,28.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for katagori
,361 ,076 1,716
sikap (negatif / positif)
For cohort kinerja_kader =
,452 ,131 1,562
rendah
For cohort kinerja_kader =
1,253 ,881 1,781
tinggi
N of Valid Cases 40
katagori motivasi * kinerja_kader Crosstabulation
kinerja_kader Total
rendah tinggi
Count 0 6 6
rendah % within katagori
0,0% 100,0% 100,0%
katagori motivasi
motivasi Count 9 25 34
tinggi % within katagori
26,5% 73,5% 100,0%
motivasi
Count 9 31 40
Total % within katagori
22,5% 77,5% 100,0%
motivasi
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 2,049 1 ,152
b
Continuity Correction ,812 1 ,367
Likelihood Ratio 3,354 1 ,067
Fisher's Exact Test ,306 ,192
Linear-by-Linear
1,998 1 ,157
Association
N of Valid Cases 40
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,35.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
For cohort kinerja_kader =
1,360 1,112 1,664
tinggi
N of Valid Cases 40
sarana_prasarana * kinerja_kader Crosstabulation
kinerja_kader Total
rendah tinggi
Count 9 20 29
<8 tidak
% within
lengkap 31,0% 69,0% 100,0%
sarana_prasarana
sarana_prasarana
Count 0 11 11
>8 lenkap % within
0,0% 100,0% 100,0%
sarana_prasarana
Count 9 31 40
Total % within
22,5% 77,5% 100,0%
sarana_prasarana
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 4,405 1 ,036
b
Continuity Correction 2,805 1 ,094
Likelihood Ratio 6,729 1 ,009
Fisher's Exact Test ,043 ,037
Linear-by-Linear
4,295 1 ,038
Association
N of Valid Cases 40
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,48.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
For cohort kinerja_kader =
,690 ,540 ,880
tinggi
N of Valid Cases 40
katagori_kepemimpinan * kinerja_kader Crosstabulation
kinerja_kader Total
rendah tinggi
Count 1 13 14
kurang % within
baik katagori_kepemimpina 7,1% 92,9% 100,0%
katagori_kepemimpin n
an Count 8 18 26
% within
Baik
katagori_kepemimpina 30,8% 69,2% 100,0%
n
Count 9 31 40
% within
Total
katagori_kepemimpina 22,5% 77,5% 100,0%
n
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 2,913 1 ,088
b
Continuity Correction 1,716 1 ,190
Likelihood Ratio 3,352 1 ,067
Fisher's Exact Test ,124 ,091
Linear-by-Linear
2,840 1 ,092
Association
N of Valid Cases 40
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,15.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 1,659 1 ,198
b
Continuity Correction ,512 1 ,474
Likelihood Ratio 2,750 1 ,097
Fisher's Exact Test ,570 ,258
Linear-by-Linear
1,618 1 ,203
Association
N of Valid Cases 40
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,13.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
For cohort kinerja_kader =
1,346 1,108 1,636
tinggi
N of Valid Cases 40