Вы находитесь на странице: 1из 13

TUGAS AGEN PENYAKIT

ALUMINIUM

Oleh:

1. AriefNovandhi Surbakti 25010113130384


2. Sri WidiAstuti 25010113130397
3. ZidnaSabelaNaja 25010113140418
Kelas F

FakultasKesehatanMasyarakat

UniversitasDiponegoro

2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas petunjuk
dan perlindungannya, makalah yang berjudul Aluminium dapat terselesaikan dengan baik.
Sebagai mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, pengetahuan terhadap bahan-
bahan logam sangatlah penting dalam pelajaran agen
penyakit,karenalogamjugamerupakanagen yang dapatmenyebabkanpenyakit. Pengetahuan
yang dibutuhkan antara lain sifat, karakteristik, sumber,proses dari sumber, keadaan di media
lingkungan hingga dampak dan penanggulangan alumuniumyang ditimbulkan baik bagi
manusia maupun lingkungan. Dengan disertai pengetahuan tersebut, diharapkan tugas agen
penyakit alumunium ini dapat memahami dan mencegah logam alumunium agar tidak
menimbulkan penyakit.
Segenap anggota kelompok 14 mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
bantuan yang diberikan rekan-rekan Kelas F 2013 FakultasKesehatanMasyarakatdan pihak
lain yang telah memperlancar penyusunan makalah ini demi kelancaran studi kami. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa khususnya dan masyarakat luas pada
umumnya.
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................1

ISI
2.1 SumberAluminium.....................................................................................................2
2.2 KarakteristikAluminium............................................................................................2
2.3 EkstraksiBijihAluminium..........................................................................................4
2.4 NasibAluminium di Media Lingkungan....................................................................5
2.5 Dampak dan Penanggulangan bahaya Aluminium bagi Lingkungan........................6
2.6 Dampak dan Penanggulangan Bahaya Aluminium bagi manusia.............................7
2.7 Cara aluminium masuk ke dalam manusia, hewan atau makanan.............................7
2.8 Pencegahan................................................................................................................8

PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................................................9
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekitar 20 tahun yang lalu, ada penelitian yang menunjukkan bahwa aluminium
merupakan penyebab penyakit alzheimer. Akibatnya, banyak organisasi dan individu yang
mengurangi tingkat pemakaian peralatan dari alumimium. Namun, Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menyimpulkan bahwa, penelitian yang menyatakan bahwa aluminium
merupakan penyebab penyakit alzheimer tidak dapat dipercaya, karena penelitian tersebut
tidak memperhitungkan asupan aluminium total yang ada dalam penyakit itu. Meskipun tidak
ada bukti yang meyakinkan bahwa aluminium sebagai penyebab utama penyakit alzheimer,
para peneliti bersepakat untuk melakukan penelitian lebih lanjut lagi. Pada industri
manufaktur mobil, perlu diperhatikan keselamatan para pekerja, karena aluminium yang
terkandung dalam cairan logam di tempat kerja menyebabkan kanker. Target organ
aluminium adalah sistem saraf pusat, ginjal, dan sistem pencernaan.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui sumber aluminium.
2. Untuk mengetahui karakteristik aluminium baik sifat kimia maupun sifat fisika.
3. Untuk mengetahui proses lanjutan aluminium setelah keluar dari sumber.
4. Untuk mengetahui nasib aluminium di media lingkungan.
5. Untuk mengetahui cara aluminium masuk ke makanan, hewan dan manusia.
6. Untuk mengetahui dampak aluminium bagi lingkungan dan manusia serta cara
pencegahannya.

1
ISI

2.1 Sumber Alumunium


Aluminium adalah logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi, dan unsur
ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium terdapat di kerak bumi sebanyak
kira-kira 8,07% hingga 8,23% dari seluruh massa padat dari kerak bumi, dengan produksi
tahunan dunia sekitar 30 juta ton pertahun dalam bentuk bauksit dan bebatuan lain
(corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan lain-lain). Sulit menemukan aluminium murni
di alam karena aluminium merupakan logam yang cukup reaktif.Selain pada mineral yang
telah disebut di atas, ia juga ditemukan di granit dan mineral-mineral lainnya. Aluminium ada
di alam dalam bentuk silikat maupun oksida, yaitu antara lain:
sebagai silikat misal feldspar, tanah liat, mika
sebagai oksida anhidrat misal kurondum (untuk amril)
sebagai hidrat misal bauksit
sebagai florida misal kriolit.

2.2 KarakteristikAluminium

Sifat fisik
No Sifat Nilai
1 Jari-jari atom 0,68 A
: 2 Volume atom 10 cm/gr.atm
3 Density (660oC) 2,368 gr/cm3
4 Density ( 20oC) 2,6989 gr/cm3
5 Potensial elektroda (25 oC) -1,67 volt
6 Kapasitas panas (25oC) 5,38 cal/mol oC
7 Panas pembakaran 399 cal/gr mol
8 Tensile strength 700 MPa
9 Kekerasan brinnel 12-16 skala mehs
10 Hantaran panas (25oC) 0,49 cal/det oC
11 Valensi 3
12 Kekentalan (700oC) 0,0127 poise
13 Panas peleburan 94,6 cal/gr
14 Panas uap 200 cal/gr
15 Massa atom 26,98
16 Titik lebur 660oC
17 Titik didih 2452oC
18 Tegangan permukaan 900 dyne/cm
19 Tegangan tarik 4,76 kg/mm
2
.
a. Ringan
Massa jenis Aluminium pada suhu kamar (29oC) sekitar 2,7 gr/cm3.
b. Kuat
Aluminium memiliki daya renggang 8 kg/mm3, tetapi daya ini dapat berubah menjadi
lebih kuat dua kali lipat apabila Aluminium tersebut dikenakan proses pencairan atau
roling. Aluminium juga menjadi lebih kuat dengan ditambahkan unsur-unsur lain
seperti Mg, Zn, Mn, Si.
c. Tahan terhadap korosi
Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan aluminium
oksida (Al2O3) pada permukaan aluminium (fenomena pasivasi). Pasivasi adalah
pembentukan lapisan pelindung akibat reaksi logam terhadap komponen udara
sehingga lapisan tersebut melindungi lapisan dalam logam dari korosi. Lapisan ini
membuat Al tahan korosi tetapi sekaligus sukar dilas, karena perbedaan melting point
(titik lebur).
d. Daya Hantar Listrik Yang Baik
Aluminium adalah logam yang paling ekonomis sebagai penghantar listrik karena
massa jenisnya dari massa jenis tembaga, dimana kapasitas arus dari Aluminium kira-
kira dua kali lipat dari kapasitas arus pada tembaga.
e. Anti Magnetis
Aluminium adalah logam yang anti magnetis.
f. Toksifitas
Aluminium adalah logam yang tidak beracun dan tidak berbau.
g. Mudah di fabrikasi/ditempa
Sifat lain yang menguntungkan dari aluminium adalah sangat mudah difabrikasi,
dapat dituang (dicor) dengan cara penuangan apapun. Dapat deforming dengan cara:
rolling, drawing, forging, extrusi dll. Menjadi bentuk yang rumit sekalipun.
h. Kekuatannya rendah tetapi pemaduan (alloying) kekuatannya bisa ditingkatkan.
Kekuatan dan kekerasan aluminium tidak begitu tinggi dengan pemaduan dan heat
treatment dapat ditingkatkan kekuatan dan kekerasannya.
i. Kekuatan mekanik meningkat dengan penambahan Cu, Mg, Si, Mn, Zn, dan Ni.
f. Sifat elastisnya yang sangat rendah, hampir tidak dapat diperbaiki baik dengan
pemaduan maupun dengan heat treatment.

Sifat kimia :

a. Aluminium merupakan unsur yang sangat reaktif sehingga mudah teroksidasi. Karena
sifat kereaktifannya maka Aluminium tidak ditemukan di alam dalam bentuk unsur
melainkan dalam bentuk senyawa baik dalam bentuk oksida Alumina maupun Silikon.

b. Bereaksi dengan air dan melepaskan H2 dan alumunium oksida yang ulet dan
3 menempel pada logam yang melindungi masuknya air serta oksigen
2 Al(s) + 3 H2O(l) Al2O3(s) + 3 H2(g)

Oksida ini dibuat khusus melapis tipis alumunium di anoda dalam sel
elektrolistik Alumunium anodis.

c. Alumunium bersifat amfoter dan dapat larut dalam asam atau basa encer
2Al(p) + 6 H+(aq) 2 Al+(aq) + 3 H2(g)

2Al(p) + 2 OH-(aq) + 2 H2O(l) 2 AlO2-(aq) + 3 H2(g)

d. Reaksi Termit

Sifat afinitas terhadap oksigen dari alumunium yang secara spontan akan melepaskan
sejumlah kalor yang cukup untuk melelehkan hasil reaksinya

Al(s) + Fe2O3(s) Al2O3(c) + 2 Fe(c)

Kalor yang dihasilkan mencapai 3000 oC.

e. Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan
oksidanya yang kuat pada alumunium cenderung menghambat reaksi.
Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita
dapatkan percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.
f. Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas
alumunium foil yang dipanaskan sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran
klor menghasilkan alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida
ini dapat menyublim (berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di
bagian bawah tabung saat didinginkan.

2.3 Ekstraksi Bijih Aluminium


Bijih alumunium yang lebih dikenal dengan nama bauksit banyak terdapat di
daerah Tropik dan Sub-Tropik, yaitu Afrika, India Barat, Amerika Selatan dan
Australia. Bijih bauksit dimurnikan menjadi alumunium oxide trihydrate (alumina)
kemudian secara elektrolisa direduksi menjadi logam alimunium. Logam alumunium
sebagai produk dari industri pertambangan yang berasal dari pengolahan bijih bauksit
melalui standar yang telah kita kenal, yaitu didapat dari proses pengolahan bauksit
menjadi alumina (proses bayer) dan pengolahan alumina menjadi alumunium (proses
Hall-Heroult).

4 Setelah mendapatkan Alumina dari proses Bayer maka proses


selanjutntya untuk mendapatkan Aluminium adalah peleburan Alumina.
Proses ini didasarkan pada prinsip elektrolisa lelehan garam alumina pada temperature
yang tinggi. Syarat alumina yang akan dilebur menjadi logam aluminium adalah
sebagai berikut :

a.kadar Al2O3 98,50% - 99,40%

b.kadar SiO2 0,015% - 0,03%

c.kadar Fe2O3 0,015% - 0,03%

d.kadar TiO2 0,001% - 0,003%

Proses Bayer menghasilkan alumina (Al2O3) dengan membasuh bahan tambang


yang mengandung aluminium dengan larutan natrium hidroksida pada temperatur 175
o
C sehingga menghasilkan aluminium hidroksida, Al(OH) 3. Aluminium hidroksida lalu
dipanaskan pada suhu sedikit di atas 1000 oC sehingga terbentuk alumina dan H2O yang
menjadi uap air.
Setelah Alumina dihasilkan, alumina dibawa ke proses Hall-Heroult. Proses
Hall-Heroult dimulai dengan melarutkan alumina dengan leelehan Na 3AlF6, atau yang
biasa disebut cryolite. Larutan lalu dielektrolisis dan akan mengakibatkan aluminium
cair menempel pada anoda, sementara oksigen dari alumina akan teroksidasi bersama
anoda yang terbuat dari karbon, membentuk karbon dioksida.

2.4 NasibAluminium di Media Lingkungan

a. Udara
Aluminium yang ada di udaradengannanogram per meter berbentukkubus di
ukursebagaihasilkerusakankarenaiklimemisi/
pancarandanbatukarangaluminosilikatdarisumber-sumberindustri, mobil,
danasaprokok.

b. Air
Aluminium yang terdapat di air murni merupakan konsekwensi sebagai
pelarutan dari batu karang dan lahan. Dalam survei dari aluminium di dalam perairan
di USU, berkisar pada 14-290 ug/liter di dalam air tanah dan 16-1170 ug/liter air
permukaan seperti yang dilaporkan. Di United Kingdom, konsentrasi-konsentrasi
pada 200-300 ug/liter berhubungan dengan kadar pH rendah dan 400-600 ug/liter.
Garam-garam aluminium digunakan sebagai bahan penggumpal di dalam pengolahan
air. Konsentrasi residu aluminium di dalam air merupakan fungsi aluminium untuk
mengukur di dalam air. Dimana residu konsentrasi-konsentrasi adalah tinggi,
aluminiumbiasadisimpandidalamsistemdistribusi, dansatupenguranganberangsur-
angsurdenganmeningkatkanjarakdaripabrikpenanganankemudiandiamati.
5
c. Tanah
Alumuniumterakumulasidalam air tanahkarenaphtanah yang
tinggisehinggaalumuniummelekat di tanah yang
dapatmenyeraphinggakedalamsehinggamembahayakanunsurhara yang
beradapadatanah. Selainitualumuniumjugadapatmengurangikadarposfatkarena ion
alumuniumbereaksidengan ion fosfat, sehinggaorganisme-
organismetanahakankekuranganfosfatsebagai protein yang
akanmenyebabkankematianorganisme

d. Makanan
Konsentrasialuminium di dalammakananberbeda-
bedatergantungpadajenisbahan-bahanmakanan.
Aluminiumdilepaskandaridauntehmerupakankonstribusipentinguntuksejumlahbahanm
akanan. Penggunaanzataditifpadamakananmengandungaluminium,
sepertibahanpengawet, zatpewarna, pengemulsidantepungpengembang, yang
jugaditambahkanpadabahanmakanan.
Sebagaitambahan di dalammakanan yang didalamnyaterdapataluminium,
aluminium yang terlepasdariperkakasdapurdapatmenunjukkansatusumberpotensial
yang terdapatpadasejumlahmakanan. Penggunaandarialuminiumolehindustrimakanan
di dalampengemasandankontainer-kontainerdalamberbagaisumbermakanan

2.5 Dampak dan Penanggulangan bahaya Aluminium bagi Lingkungan


Dampak lingkungan yang terjadi akibat tercemar oleh alumunium diantaranya :
a) Pencemaran kehidupan air
Ion alumunium bereaksi dengan protein dalam insang ikan dan embrio katak yang
mengakibatkan kematian. Hewan seperti burung atau bahkan manusia yang
memakan ikan tersebut juga akan otomatis terkontaminasi.
b) Pencemaran udara
Debu alumunium mudah terhisap oleh burung, serangga, atau manusia yang
mengakibatkan berat badan turun drastis, penurunan aktivitas hingga terjadi
kematian.
c) Pencemaran tanah
Alumunium terakumulasi dalam air tanah yang akan merusak akar tanaman dan
mencemari bagian dalam tanaman sehingga bila ada hewan atau manusia yang
memakan tanaman tersebut maka akan terpapar secara tidak langsung. Selain itu
alumunium juga dapat mengurangi kadar posfat karena ion alumunium bereaksi
dengan ion fosfat, sehingga organisme-organisme tanah akan kekurangan fosfat
sebagai protein yang akan menyebabkan kemtaian organisme tersebut.

6
Penanggulangan lingkungan yang dapat dilakukan diantaranya sebagai berikut :
a) Bioremoval atau penambahan biomassa/mikroorganisme yang dapat mengurangi
kandungan logam dalam air
b) Penyaringan air menggunakan filter mangan zeolit dan filter karbon aktif yang
dilengkapi dengan filter cartridge dan sterilisator Ultra Violet untuk menangkap
segala bentuk ion logam berbahaya dalam air
c) Perebusan tanaman dengan NaCl dan asam asetat konsentrasi rendah yang akan
menetralisir kandungan logam dalam tanaman.

2.6 Dampak dan Penanggulangan Bahaya aluminium bagi manusia


Dampak yang ditimbulkan akibat terpapar serbuk alumunium yaitu sebagai berikut :
a) Kerusakan pada sistem saraf pusat
b) Kerusakan Paru-paru
c) Demensia (Menurunnya kekuatan intelektual otak)
d) Kehilangan memori ingatan
e) Kelesuan
f) Gemetar berat

Penanggulangan yang bisa dilakukan terhadap bahaya diatas yaitu:


a) farmakologis seperti menggunakan obat asetilkolinesterase inhibitor, vitamin, dan
antioksidan.
b) Sesegera Minum air sebanyak mungkin ketika bahan yang mengandung
alumunium tertelan.
c) Menggunakan obat hirup (Ventolin Inhaler).
d) Meminum obat levodopa, bromokriptin, pergolid, selegilin, atau antikolinergik.

2.7 Cara aluminium masuk ke dalam manusia, hewan atau makanan


Melalui air minum yang kurangmatangdanmasihmengandungunsurlogam.
Melaluimakananzatadiktifsepertipengembangtepung,pengawetyang
mengandungaluminium.
Melaluialatalatmakan yang terbuatdarialuminium.
Melaluikemasanmakanan yang terbuatdarialuminium.
Melaluirumput yang dimakanhewanternakmengandungunsurlogam.
Menghirupunsurlogamsaatberada di kawasanpabriklogam.
7
Dilapisankulittelur yang mengandungaluminiumfosfat.
Terdapatpadadaginghewan yang mengkonsumsirumputmengandunglogam.
2.8 Pencegahan
Memasak air minumhinggamatang
Merebustelurdandaginghinggamatang
Menggunakanperkakasalatmakan yang terbuatselaindarialuminium
Tidakmemakanmakanan yang mengandungzatadiktif
Menghindarimakanan yang kemasannyaterbuatdarialuminium
Memberikanmakananhewanternakrumput yang murnibelumterkontaminasilogam
Menggunakan masker jikamemasukikawasanpabriklogam

8
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Aluminium (Al) adalah metal yang dapat dibentuk, dan karenanya banyak
digunakan, sehingga terdapat banyak pada berbagai jenis makanan. Sumber alamiah
Al terutama adalah bauxite dan cryolit. Industri kilang minyak. Peleburan metal, serta
lain-lain industri pengguna Al merupakan sumber buatan.
Aluminiummemilikikarakteristikringan, aluminium memiliki daya renggang 8
3
kg/mm , tetapi daya ini dapat berubah menjadi lebih kuat dua kali lipat apabila
aluminium tersebut dikenakan proses, tahan terhadap korosi, daya hantar listrik yang
baik, anti magnetis, toksifitas, mudah di fabrikasi/ditempa, kekuatannya rendah tetapi
pemaduan (alloying) kekuatannya bisa ditingkatkan, sifat elastisnya yang sangat
rendah, hampir tidak dapat diperbaiki.

Alumuniumdapatditemukanditanah,airdanudara,
danjikapengolahannyatidakbaikalumuniumdapatmasukketubuhmanusiahewanmelalui
air yang diminum, makanan yang dimakanmaupunudara yang dihirup,
makasebaiknyamanusiadapatberhati-hatisebelumdenganbendabendalogam yang
beradadisekitar.

9
DAFTAR PUSTAKA

Alumunium | Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia | dari http://www.chem-is-


try.org/tabel_periodik/alumunium/ di akses tanggal 17 November 2013
Anonim. Aluminium, dari [[http://webmineral.com/data/Aluminum.shtml]] (diunduh tanggal 17
November 2013)
Effendi, 2003. Logamdan Non Logam. Jakarta :Gramedia
Kimia: Sifat kimia dan Sifat Fisika Aluminium darihttp://kafita1.blogspot.com/2013/02/sifat-kimia-
dan-sifat-fisika-aluminium.html (di akses tanggal 17 November 2013)
makalah-aluminium dari http://www.slideshare.net/IntanSari15/makalahaluminium (di akses tanggal
17 November 2013)
MENGENAL SECARA SINGKAT TENTANG ALUMINIUM | Smk Negeri 3 Kimia Madiun dari
http://smk3ae.wordpress.com/2008/09/03/mengenal-secara-singkat-tentang-aluminium/ (di
akses tanggal 17 November 2013)

Вам также может понравиться