Вы находитесь на странице: 1из 2

Latar belakang pedagang

Pasar wanaraja terbentuk karena adanya factor kebutuhan ekonomi, yang menjadi mata
pencaharian mereka entah siapa yang memulai tapi intinya pasar wanaraja terbentuk masyarakat
akan butuhnya keperluan sehari-hari, pasar wanaraja berdiri dari tanah hibah kh. Yusuf tadjiri
salah satu tokoh agama di wanaraja yang sadar akan kemashlahatan masyarakat.

Pasar wanaraja berkembang pesat karena SDM yang sadar akan kepentingan bersama oleh
karena itu pasar wanaraja diperbaharui oleh pemerintah tahun 90an, respon positif pemerintah
daerah langsung diwujudkan dengan pembangunan pasar tradisional semi modern.

berdagang menjadi sebuah profesi utama bagi sebagian masyarakat desa


wanaraja dan sekitarnya. Masyarakat sangat bergantung dengan hasil pertanian
sebagai penopang kebutuhan hidup mereka. Namun, seiring waktu berjalan
kebutuhan masyakat akan semakin meningkat, termasuk warga masyarakat di
desa Wanaraja. Mengandalkan hasil dari pekerjaan di bidang agraris seperti
bertani dianggap tidak akan mencukupi kebutuhan warga sahari-hari,
Peningkatan kebutuhan hidup memunculkan pemikiran masyarakat untuk
mencari penghasilan tambahan seperti beragam kebutuhan diantaranya ;
pakaian, daging, aksesoris, makanan sate dll.

Kelompok Pedagang dalam Kawasan Obyek Pasar Wanaraja

Dipasar wanaraja terbentuk beberapa kelompok/patembayan diantaranya PPPW (Persatuan


Pedagang Pasar Wanaraja) serta APKM (asosisasi pedagang kuliner malam) mereka menjalin
komunikasi yang baik agar terciptanya kesejahteraan pedagang wanaraja seperti disamakannya
harga bahan pokok agar tidak terjadinya kecemburuan sosial dan untuk menjungjung nilai
keharmonisan serta memakmurkan sesama pedagang. oleh karena itu, naungan ini berfungsi
untuk menjaga stabilitas ekonomi pasar wanaraja. Demi kelancaran dan keamanan pasar
wanaraja pemerintah daerah berkontribusi menjaga keamanan dan kemakmuran para pedagang

Interaksi Sosial Antar Pedagang di dalam Obyek Pasar Wanaraja Interaksi


Sosial Antar Pedagang di dalam Obyek Pasar Wanaraja

Para pedagang wanaraja sangat baik dalam hal berkomunikasi karena naungan
PPPW yang terus mengadakan kumpulan seminggu sekali untuk menjalin rasa
kekeluargaan. Para antar pedagang masih berlaku system barter seperti seorang
pedagang cakue dengan pedagang sate adanya timbal balik seperti pedagang sate
mencicipi cakue dan sebaliknya pedangan cakue sama mecicipi sate

Komunikasi antara para pedagang sate khususnya pedagang berasal dari Madura
dengan sunda terjalin baik dan tidak ada syarat yang harus dipenuhi berbeda
dengan pedagang sate yang sama-sama berasal dari Madura bukan adanya
larangan tapi adanya rasa saling menghargai sesama rantauan dalam hal saling
mengingatkan jika ada pendatang baru harus menghargai pedagang terdahulu.

Faktor Pendukung dan Penghambat Interaksi Sosial

a) Faktor pendukung interaksi sosial antar pedagang antara lain;


(1) Kedekatan fisik dalam menjajakan barang dagangan.
(2) Komunikasi yang baik antar pedagang
(3) Keterbukaan diantara pedagang dalam berkominukasi
(4) Rasa simpati antar sesama pedagang
(5) Kesamaan di antara anggota-anggotanya.
b) Faktor penghambat interaksi sosial antar pedagang antara lain;
(1) Perbedaan tujuan yang dimiliki masing-masing individu
(2) Kesibukan pedagang dalam pekerjaan
(3) Perbedaan (persepsi) masing-masing individu
(4) Perbedaan kedudukan, kondisi, dan usia setiap pedagang.
3) Bentuk Interaksi Sosial antar Pedagang di dalam Kawasan Pasar Wanaraja
(a) Kerjasama
Kerjasama antara pedagang terjalin sangat baik karena adanya rasa saling menghargai
dan percaya bahwa rejeki sudah diatur oleh ALLAH SWT
(b) Persaingan
Persaingan terjalin secara sehat karena peran PPPW yang mengatur segala kegiatan
pasar agar tidak terjadinya kecemburuan sosial dan kontak
(d) Pertentangan atau konflik
Pertentangan atau konflik di minimalisir karena pedagang pasar wanaraja berpegang
teguh pada kerukunan para pedagang lainnya

Вам также может понравиться