Вы находитесь на странице: 1из 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau

fetus di dalam tubuhnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara

waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah

medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya

disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran).

Janin mengalami pertumbuhan yang pesat selama berada di dalam rahim

ibu.Pertumbuhan janin yang terjadi di dalam rahim ibu tidak terlepas dari nutrisi

dan kesehatan ibu sendiri. Selama kehamilan, seorang ibu patutnya benar-benar

mencukupi kebutuhan gizi untuk dirinya sendiri dan juga janin yang di kandung.

Selama kehamilan, banyak resiko yang dapat terjadi antara lain perdarahan,

infeksi, serta hipertensi. Pada trimester pertama, dapat terjadi abortus spontan

yang terjadi secara alamiah. Ibu dapat menjadi lebih sensitif akibat adanya

perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh. Asupan gizi yang masuk ke tubuh

Ibu sangat penting untuk pertumbuhan janin. Apabila gizi tidak seimbang, sang

janin dapat mengalami kelaianan-kelainan kongenital termasuk Berat Badan Lahir

Rendah (BBLR).
Di dunia, setiap menitnya ada seorang ibu yang meninggal akibat

komplikasi dari kehamilan, sedangkan 1% dari kejadian kematian maternal

tersebut terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Sebagian besar

penyebab kematian maternal adalah akibat dari kurangmya pengetahuan ibu hamil

tentang kehamilan serta penggunaan pelayanan kesehatan yang ada. Padahal

1
angka kematian maternal dapat diturunkan dengan meningkatkan pengetahuan

ibu-ibu hamil tentang kehamilan itu sendiri, proses kelahiran serta masa setelah

kelahiran.
Desa Ampeldento merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan

Pakis, terdiri dari 3 dusun, 40 RT, 4 RW dengan jumlah penduduk sebanyak 5.306

jiwa yang terdiri dari 2.657 jiwa laki-laki dan 2.647 jiwa perempuan. Desa ini

dapat dikatakan menjadi salah satu desa yang masih tertinggal diantara desa-desa

lain yang ada di Kecamatan Pakis terutama sumber daya manusia yang dimiliki.

Hal ini dapat diketahui dari data tingkat pendidikan penduduk Desa Ampeldento

yang meliputi: tidak tamat SD sejumlah 881 orang, tingkat SD sejumlah 2.348

orang, tingkat SMP sejumlah 497 orang, dan sisanya adalah tingkat SMA dan

Sarjana. Sumber daya manusia yang dimiliki masih dalam kategori di bawah

standar, karena masih ada masyarakat yang buta huruf, anak-anak putus sekolah

karena terbentur dengan masalah ekonomi yang ada.

Menurut hasil survey dengan cara wawancara dengan Ibu Bidan desa,

dapat diketahui bahwa ibu-ibu hamil di desa Ampeldento umunya juga kurang

mempunyai pengetahuan tentang kesehatan dan kehamilan. Meskipun tidak ada

kasus patologis pada kehamilan ibu-ibu di Desa Ampeldento, kurangnya

pengetahuan dan kepedulian ibu-ibu hamil tersebut cukup memprihatinkan

petugas kesehatan yang ada di Desa Ampeldento. Karena melihat kurangnya

pengetahuan ibu-ibu hamil tentang kesehatan dan kehamilan itulah, kami ingin

mengadakan sebuah program kerja nyata mahasiswa berupa pembinaan dengan

tema Kesehatan Ibu, Kebahagiaan Janin sebagai upaya untuk membantu

2
meningkatkan wawasan masyarakat, khususnya ibu hamil, yang akan

dilaksanakan di Desa Ampeldento.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana tingkat pengetahuan dan kesadaran ibu hamil di Desa

Ampeldento mengenai kesehatan pada masa kehamilan?


1.2.2 Apakah program pembinaan yang diusulkan kelompok kami dapat

bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para ibu

hamil di Desa Ampeldento mengenai kesehatan pada masa kehamilan?

1.3 Tujuan Kegiatan


1.3.1 Mengetahui tingkat pengetahuan dan kesadaran ibu hamil di Desa

Ampeldento mengenai kesehatan pada masa kehamilan.


1.3.2 Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para ibu hamil di Desa

Ampeldento mengenai kesehatan pada masa kehamilan.

1.4 Manfaat Kegiatan


1.4.1 Ibu hamil di Desa Ampeldento dapat menambah pengetahuan tentang

kesehatan pada masa kehamilan.


1.4.2 Memberikan Informasi kepada ibu hamil mengenai hal-hal yang harus

dilakukan pada masa kehamilan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kehamilan


Kehamilan merupakan hal yang luar biasa karena menyangkut perubahan

fisiologis, biologis dan psikis yang mengubah hidup seorang wanita.Kehamilan

adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh di

3
dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada manusia

berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir

sampai melahirkan.
Menurut Kamus Dorland (2002) definisi dari kehamilan adalah keadaan

mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh setelah penyentuhan sel telur

dengan spermatozoa. Istilah medis untuk wanita hamil adalah "gravida"

sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal ) dan

kemudian janin (sampai kelahiran). Primigravida adalah seorang wanita yang

hamil untuk pertama kalinya, sedangkan multigravida adalah seoprang wanita

yang sudah pernah hamil dua kali atau lebih.

2.2 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi saat mengalami kehamilan antara lain:

1. Komplikasi Obstetrik :

a) Umur (19 tahun atau > 35 tahun)

b) Paritas (primigravida atau para lebih dari 6)

c) Riwayat kehamilan yang lalu :

1) 2 kali abortus

2) 2 kali partus prematur

3) Kematian janin dalam kandungan atau kematian perinatal

4) Perdarahan paska persalinan

5) Pre-eklampsi dan eklampsi

6) Kehamilan mola

7) Pernah ditolong secara obstetri operatif

8) Pernah operasi ginekologik

4
9) Pernah inersia uteri

d) Disproporsi sefalo pelvik, perdarahan antepartum, pre-eklampsi

dan eklampsi, kehamilan ganda, hidramnion, kelainan letak pada

hamil tua, dismaturitas, kehamilan pada infertilitas, persalinan

terakhir 5 tahun, inkompetensi serviks, postmaturitas, hamil

dengan tumor (mioma atau kista ovarii), uji serologis lues positif.

2. Komplikasi medis

Anemia, hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, obesitas,

penyakit saluran kencing, penyakit hati, penyakit paru dan penyakit-

penyakit lain dalam kehamilan.

2.3 Resiko Tinggi Kehamilan


Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya

bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun janin yang

dikandungnya selama kehamilan, persalinan ataupun nifas bila dibandingkan

dengan kehamilan, persalinan dan nifas normal.


Frekuensi
Frekuensi kehamilan risiko tinggi yang dilaporkan oleh

beberapa peneliti berbeda-beda, tergantung dari cara penilaian faktor

yang dimasukkan dalam kehamilan risiko tinggi. Rochjati (1977) dari

RS dr. Sutomo Surabaya melaporkan frekuensi kehamilan risiko tinggi

30,8%. Daely (1979) dari RS dr. Pirngadi Medan melaporkan frekuensi

kehamilan risiko tinggi 69,7% dengan kriteria tersendiri yaitu dari

jumlah kasus-kasus persalinan sebagai penyebut. Tingginya angka

kehamilan risiko tinggi di RS dr. Pirngadi Medan mungkin karena

5
banyaknya kasus patologi yang dirujuk setelah ditangani di luar dan

setelah terjadi komplikasi.


Faktor Resiko
Faktor risiko merupakan situasi dan kondisi serta keadaan

umum ibu selama kehamilan, persalinan dan nifas akan memberikan

ancaman pada kesehatan dan jiwa ibu maupun janin yang

dikandungnya. Keadaan dan kondisi tersebut bisa digolongkan sebagai

faktor medis dan non medis.


Faktor non medis antara lain adalah kemiskinan, ketidak

tahuan, adat, tradisi, kepercayaan, dan lain-lain. Hal ini banyak terjadi

terutama pada negara berkembang, yang berdasarkan penelitian

ternyata sangat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas. Dimasukkan

pula dalam faktor non medis adalah sosial ekonomi rendah, kebersihan

lingkungan, kesadaran memeriksakan kehamilan secara teratur,

fasilitas dan sarana kesehatan yang serba kekurangan.Berikut adalah

faktor resiko tinggi kehamilan yaitu:


a) Faktor demografi: umur, paritas dan tinggi badan
b) Faktor medis biologis: underlying disease, seperti penyakit jantung

dan malaria.
c) Faktor riwayat obstetri: abortus habitualis, SC, dan lain-lain.
d) Faktor lingkungan: polusi udara, kelangkaan air bersih, penyakit

endemis, dan lain-lain.


e) Faktor sosioekonomi budaya : pendidikan, penghasilan

2.4 Aspek Sosial Kehamilan


Beberapa kendala masih ditemui didalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan

yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi antara lain adanya realita tentang

kurangnya kesatuan pengertian tentang kesehatan reproduksi, kurang tersedianya

6
infra struktur di setiap kabupaten/kota, adanya variasi geografis, aspek sosial

budaya serta tingkat sosio ekonomi yang relatif terbatas (BKKBN, 1998).
Kondisi sosial budaya (adat istiadat) dan kondisi lingkungan (kondisi

geografis) berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.Situasi budaya dalam hal

ini adat istiadat saat ini memang tidak kondusif untuk help seeking behavior

dalam masalah kesehatan reproduksi di Indonesia (Muhammad, 1996). Hal ini

dikemukakan berdasarkan realita, bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya

sudah terbiasa menganggap bahwa kehamilan merupakan suatu hal yang wajar

yang tidak memerlukan antenal care. Hal ini tentu berkaitan pula tentang

pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya antenal care dan

pemeliharaan kesehatan reproduksi lainnya.


Menurut Suryawati, (2007), praktik perawatan kehamilan, persalinan bayi

dan nifas di lokasi penelitian telah banyak mendukung upaya kesehatan

reproduksi antara lain: periksa hamil. Bidan adalah pilihan pertama sebagai

penolong persalinan tetapi dukun bayi juga masih diminati. Peran suami cukup

menonjol dalam masa kehamilan, persalinan bayi dan nifas. Tradisi budaya Jawa

seperti minum jamu, pantang makanan tertentu, pijat untuk kebugaran ibu setelah

melahirkan masih mereka jalankan. Nuansa budaya Jawa tercermin pada berbagai

ritual budaya yang diwarnai oleh agama (Islam) yaitu mulai dari mitoni (munari),

krayanan(brokohan), , resikan (walikan) dan kekahan (aqiqah). Oleh karena itu,

masih diperlukan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) yang terus menerus yang

bertujuan untuk mempertahankan praktek yang positif dan mengurangi/

menghilangkan pemahaman nilai-nilai yang tidak mendukung kesehatan

reproduksi.

7
2.5 Perkembangan Janin
Adapun perkembangan janin dalam rahim ibu yang terjadi mulai dari

minggu pertama sampai dengan minggu keempat puluh dua atau pada saat bayi

dilahirkan, yaitu (Sadler, 2010):


Janin usia Delapan Minggu
Seluruh organ tubuh utama janin telah terbentuk meskipun belum

berkembang sempurna. Mata dan telinga mulai terbentuk. Jantung

janin berdetak kuat dan dapat dilihat gerakannya menggunakan USG.


Janin usia Dua belas Minggu
Panjang janin sekitar 6,5 cm dan bobotnya sekitar 18 gram. Kepala

janin menjadi lebih bulat dan wajah telah terbentuk sepenuhnya. Jari-

jari tangan dan kaki terbentuk dan kuku mulai tumbuh. Janin mulai

menggerak-gerakkan tungkai dan lengannya, tetapi ibu belum dapat

merasakan gerakan-gerakan ini.


Janin usia Enam belas Minggu
Panjang janin sekitar 16 cm dan bobotnya sekitar 35 gram. Kepala dan

tubuh janin bergerak-gerak dapat dilihat menggunakan USG. Janin

menggerak-gerakkan seluruh tungkai dan lengannya, menendang dan

menyepak. Inilah tahap paling awal di mana ibu dapat merasakan

gerakan janin.
Janin usia Dua puluh Minggu
Janin masih berenang-renang dalam lautan air ketuban. Janin tumbuh

dengan pesat, baik dalam bobot maupun panjangnya yang telah

mencapai 25 cm, yaitu separuh dari panjangnya ketika janin dilahirkan

nanti dan bobotnya sudah sekitar 340 gram. Janin membuat gerakan-

gerakan aktif yang dapat dirasakan ibu.


Janin usia Dua puluh Empat Minggu

8
Panjang janin sekitar 32 cm dan bobotnya 500 gram. Ibu dapat

merasakan bagian-bagian tubuh janin yang berbeda yang menyentuh

dinding perutnya. Otot rahim ibu meregang dan terkadang ibu

merasakan sakit di bagian perutnya.


Janin usia Tiga puluh Minggu
Kepala janin sekarang sudah proporsional dengan tubuhnya. Ibu

mungkin mengalami tekanan di bagian diafrakma dan perut. Sekarang

bobot janin sekitar 1700 gram dan panjangnya sekitar 40 cm.


Janin usia Tiga puluh Enam Minggu
Janin sudah hampir sepenuhnya berkembang. Sewaktu-waktu janin

dapat turun ke rongga pinggul ibu. Kulit janin sudah halus sekarang

dan tubuhnya montok. Apabila ia bangun, matanya terbuka dan janin

dapat membedakan antara terang dan gelap. Sekarang panjang janin

sekitar 50 cm dan bobotnya berkisar antara 2500 hingga 4500 gram.


Janin usia Tiga puluh Tujuh hingga Empat puluh Dua Minggu
Janin siap lahir. Ibu tidak perlu khawatir jika janinnya tidak lahir tepat

pada waktu yang telah diperkirakan. Persentasenya hanya 5% janin

lahir tepat pada tanggal yang diperkirakan. Sementara itu, rambut

lanugo (rambut badan) janin telah lenyap meskipun mungkin masih

ada yang tersisa di punggung dan dahinya.

2.6 ASI Eksklusif


Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan gerbang untuk pemberian air

susu eksklusif. Menurut penulis buku Insiasi Menyusu Dini, Plus ASI Eksklusif,

dokter Utami Roesli (2008), ada beragam manfaat pemberian air susu ibu selama

bayi umur 0-6 bulan tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan. Manfaat

9
ASI Eksklusif bagi kesehatan bayi itu telah dibuktikan melalui berbagai

penelitian. Inilah beberapa diantaranya:


6-8 kali lebih jarang menderita kanker anak
16.7 kali lebih jarang terkena pneumonia (radang paru)
3 kali lebih jarang terkena risiko dirawat karena sakit saluran pernafasan

dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu formula.


47 persen lebih jarang mencret
Menghindarkan kurang gizi dan vitamin
Mengurangi resiko kencing manis
Mengurangi resiko penyakit jantung dan pembuluh darah
Mengurangi kemungkinan penyakit menahun seperti penyakit usus besar
Lebih jarang alergi
Mengurangi kemungkinan terkena asma
Mengurangi kemungkinan terkena infeksi E. Sakazaakii dari bubuk susu

yang tercemar
Meningkatkan kecerdasan

2.7 Perawatan Payudara

Perawatan fisik payudara menjelang laktasi perlu dilakukan, yaitu dengan

mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan. Pengurutan

tersebut diharapkan apabila terdapat penyumbatan pada duktus laktiferus dapat

dihindarkan sehingga pada waktunya ASI dapat keluar dengan lancer, dan dapat

memulai inisiasi menyusui dini pada 30 menit setelah bayi dilahirkan (Siregar,

2004).

2.8 Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil

Ketika seorang wanita tengah mengandung, gusinya menjadi lebih sensitif

atau lebih gampang membengkak dan berdarah setelah disikat atau dibersihkan,

10
dan karena adanya perubahan hormonal, secara bertahap terbentuk plak pada gigi.

Akibatnya, gusi jadi peka terhadap bakteri dan infeksi. Hal ini bisa menyebabkan

hal yang lebih serius. Wanita hamil dengan masalah seputar gigi berisiko

mengalami keracunan kehamilan serta kemungkinan sampai tujuh kali untuk

melahirkan bayi prematur. Ini karena zat kimia yang dihasilkan tubuh untuk

melawan infeksi bisa pula memicu terjadinya persalinan. Agar gigi tetap sehat

perlu dilakukan hal-hal antara lain sebagai berikut:

Melakukan pencegahan dengan cara melakukan pemeriksaan gigi rutin

sebelum dan setelah melahirkan. Dimulai dengan rajin menggosok gigi

menggunakan sikat berbulu lembut, dan diakhiri berkumur dengan obat

kumur antibakteri yang telah dikonsultasikan dengan dokter sebelumnya.


Melakukan check up, di samping membersihkan secara total, dokter gigi

bisa memperkirakan risiko ibu hamil mengalami penyakit gusi dan

kerusakan gigi. Ketika terasa ada gangguan sakit gigi, jangan ragu-ragu

untuk konsultasi ke dokter


Menyikat gigi dua kali sehari dengan sikat gigi berbulu halus untuk

mengurangi terjadinya perdarahan.


Makan makanan bergizi kaya serat, mineral, dan vitamin.

Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus

dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan

diet makanan, pembersihan plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat

gigi, pembersihan karang gigi hingga kunjungan berkala ke dokter gigi setiap

enam bulan sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan (Malik, 2008).

2.9 Suplemen dan Nutrisi untuk Ibu Hamil

11
Adapun suplemen yang sangat bermanfaat untuk ibu hamil yaitu :

1. Multivitamin B kompleks

Manfaat Vitamin B Kompleks :

Menghasilkan energi dan berperan dalam kemampuan berpikir


Anti penyakit beri-beri
Merangsang pertumbuhan pada anak-anak
Dibutuhkan untuk kesehatan mata, kulit, kuku, dan rambut
Penting untuk sirkulasi dan fungsi normal sistem saraf
Anti stress dan meningkatkan vitalitas
Terlibat dalam produksi antibodi tubuh
Penting untuk sintesa dan aktivitas sel genetik
Dibutuhkan dalam pembentukan protein asam amino
Penting untuk produksi dan perbaikan sel-sel darah merah
Mencegah anemia

Manfaat untuk Ibu hamil dan menyusui:

Penting untuk pembentukan dan aktivitas sel genetik


Mencegah anemia.
2. Asam folat

Vitamin B9 atau yang dikenal dengan nama Asam Folat merupakan salah

satu vitamin yang sangat penting terutama bagi wanita hamil. Pada ibu hamil.

Pemberian terbaik asam folat di trimester pertama kehamilan Asam folat sangat

dibutuhkan oleh ibu hamil untuk pertumbuhan dan perkembangan otak dan sistem

saraf, sehingga mencegah bayi lahir cacat. Kekurangan vitamin B9 dapat

menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti diare, anemia, sariawan hingga

resiko bayi lahir cacat. Buah dan Makanan yang mengandung asam folat : pepaya,

jeruk, alpukat, kentang, jagung, bayam, brokoli, kembang kol, seledri, wartel,

labu, kacang hijau, dan hati sapi. Efek samping vitamin B kompleks feses

berwarna hitam, sembelit, perubahan warna urin.

12
3. Zat Besi (Fe)

Tablet Zat besi (Fe) adalah suatu tablet mineral yang sangat dibutuhkan

untuk membentuk sel darah merah. Salah satu unsur penting dalam proses

pembentukan sel darah merah adalah zat besi. Kekurangan zat besi dalam menu

makanan sehari-hari dapat menimbulkan penyakit kurang darah. Tablet ini sangat

diperlukan oleh ibu hamil. Sudah selayaknya seorang ibu hamil akan

mendapatkan minimal 60 tablet Fe selama kehamilannya dan diberikan secara

gratis.

Tablet Fe sangat penting bagi kesehatan ibu hamil, diantaranya yaitu :

* Mencegah terjadinya anemia defisiensi besi

* Mencegah perdarahan saat persalinan

* Meningkatkan nutrisi bagi janin

Untuk para ibu hamil perlu mengkonsumsi makanan yang mengandung

tinggi zat besi; seperti daging merah, hati, sayuran hijau, biji-bijian, dan kacang-

kacangan.

13
BAB III

KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan pengamatan didapatkan jumlah ibu hamil yang berada di

Ampeldento, Kecamatan Pakis Kabupaten Malang adalah 35 orang dan sebagian

besar memiliki pendidikan terakhir setingkat Sekolah Dasar (SD). Berdasarkan

masalah-masalah yang ada serta informasi dari petugas kesehatan setempat dapat

diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kesejahteraan janin, hal

ini dijadikan acuan untuk menentukan program-program sebagai upaya untuk

meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para ibu hamil tentang kesejahteraan

janin. Hubungan antara proses perjalanan masalah serta sebab akibat terjadinya

masalah tersebut dan intervensinya dapat digambarkan dengan diagram di bawah

ini.
Pendidikan rendah
Kurangnya akses informasi
Penyuluhan kesehatan jarang diadakan
Pelatihan senam ibu hamil

Penyuluhan perkembangan janin dan kehamilan resiko tinggi

Kurangnya pengetahuan
Penyuluhan ASI eksklusif dan Perawatan Payudara
Ibu hamil

Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

Penyuluhan
14 suplemen untuk ibu hamil

Kesejahteraan janin rendah


Gambar 3.1. Bagan Kerangka Pemecahan Masalah

Keterangan:

: Proses perjalanan masalah


: Intervensi

BAB IV

15
METODE PELAKSANAAN

1 Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Rangkaian kegiatan PKNM ini dilaksanakan pada tanggal 17-25 Februari

2014. Sedangkan kegiatan penyuluhan kesehatan dengan tema Kesehatan Ibu

Kebahagiaan Janin dilakukan pada hari Senin tanggal 24 Februari 2014. Berikut

ini jadwal kegiatan secara keseluruhan:

No Jenis Kegiatan Februari 2013


Ke-2 Ke-3
1 Survey pendahuluan
2 Pembuatan proposal
3 Pelaksanaan Kegiatan
4 Penyusunan laporan
5 Presentasi laporan

2 Lokasi Kegiatan

Kegiatan ini bertempat di Ruang Pertemuan Balai Desa Ampeldento

Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.

4.3 Sasaran Kegiatan

Peserta yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh ibu hamil

yang telah terdata di desa Ampeldento.

4.4 Metode Pelaksanaan

a. Survey Pendahuluan dan Pengumpulan Data

Survey pendahuluan dilakukan pada tanggal 17-20 Februari 2014 di Desa

Ampeldento, dimulai dengan penentuan satu kelompok masyarakat yang akan

16
diberikan intervensi. Setelah mencari data dari literatur tentang poin penting yang

sebaiknya diperhatikan pada kelompok target, maka dilakukan pengumpulan data

tentang kondisi kelompok target dengan metode wawancara dan observasi

terhadap kelompok target. Pengumpulan data dilakukan dalam tiga tahap. Tahap

pertama wawancara dengan kepala desa Ampeldento untuk mendapatkan data

kondisi desa Ampeldento secara keseluruhan. Tahap kedua, pengumpulan data

dari Puskesmas Pakis dan Polindes Ampeldento untuk mendapatkan data terkait

kesehatan Ibu hamil di desa Ampeldento. Sedangkan tahap ketiga, yakni ibu kader

di masing-masing wilayah di desa Ampeldento untuk memberikan undangan

terhadap masing-masing ibu hamil di desa Ampeldento.

b Penyuluhan Kesehatan dan Pelatihan Senam Ibu Hamil

Materi penyuluhan kesehatan meliputi penjelasan mengenai pelatihan

senam hamil, penyuluhan mengenai perkembangan janin, penyuluhan mengenai

kehamilan resiko tinggi, penyuluhan mengenai ASI eksklusif dan perawatan

payudara, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, serta penyuluhan suplemen untuk

ibu hamil. Penyuluhan ini disajikan dalam bentuk presentasi menarik

menggunakan powerpoint yang akan disajikan oleh mahasiswa PKNM sebanyak

13 orang, pemutaran video, dan pembagian leaflet. Sebelum dan sesudah

presentasi, peserta diwajibkan menjawab pertanyaan Pre Test dan Post Test secara

tertulis. Penyuluhan ini akan diselingi oleh tanya jawab yang dipimpin oleh dua

orang mahasiswa selaku MC (komunikasi 2 arah). Dalam pelaksanaannya seluruh

ibu hamil akan dikumpulkan dalam 1 ruangan. Penyuluhan juga diberi sarana

audio dan properti yang menarik mengenai materi. Serta materi yang diberikan

17
mencakup 3 program studi dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya:

Pendidikan dokter akan memberikan materi pelatihan senam hamil,

perkembangan janin, kehamilan resiko tinggi, ASI eksklusif, dan perawatan

payudara. Pendidikan dokter gigi akan, memberikan materi mengenai kesehatan

gigi dan mulut. Serta farmasi akan memberikan materi mengenai suplemen yang

aman dan tepat untuk ibu hamil.

Tabel 4.1 Metode Pelaksanaan Kegiatan


No Kegiatan Sasaran Metode
1 Peragaan Senam Hamil Ibu Hamil dan - Dilakukan peragaan
Kader gerakan senam hamil
2 Penyuluhan Ibu Hamil dan - Ceramah menggunakan
Perkembangan Janin, Kader Powerpoint serta
dan Resiko Tinggi pembagian leaflet
Kehamilan
3 Penyuluhan Perawatan Ibu Hamil dan - Ceramah menggunakan
Payudara, dan Air Susu Kader Powerpoint dan
Ibu Eksklusif menunjukkan video
perawatan payudara
4 Penyuluhan Kesehatan Ibu Hamil dan - Ceramah menggunakan
Gigi, dan Mulut pada Ibu Kader Powerpoint, penjelasan
Hamil menggunakan model
gigi dan poster
5 Penyuluhan Nutrisi dan Ibu Hamil dan - Ceramah menggunakan
suplemen untuk Ibu Kader Powerpoint serta
Hamil pembagian leaflet
6 Tanya-Jawab Ibu Hamil - Diskusi dan Tanya
berkolaborasi Jawab
dengan Kader
4.5 Pembagian Jobdesk Tiap Program Studi
Setiap kegiatan yang diselenggarakan berdasarkan pada skill masing-

masing program studi. Meskipun demikian, seluruh rangkaian kegiatan tetap

dilaksanakan dengan menerapkan prinsip Interprofesional Education (IPE).

Berikut ini pembagian jobdesk untuk setiap program studi :

18
Tabel 4.2 Jobdesk tiap Program Studi
No Program Studi Kegiatan Penanggung Jawab
1 Pendidikan Peragaan Senam Hamil - Agnes
Dokter Permata S
- Hega
Rahmantya
Penyuluhan Perkembangan - Vanji
Janin, dan Resiko Tinggi Budi H
- Alexan
Kehamilan
der W.C.
- Ahmad
Zaki
Penyuluhan Perawatan - Ikrima
Payudara, dan Air Susu Ibu h
- Yohana
Eksklusif
R.S.
- Auliah
Hubah M.
2 Pendidikan Penyuluhan Kesehatan - Dewi
Dokter Gigi Gigi, dan Mulut pada Ibu Larasati
- Ratna
Hamil
Putri K
- Irfan
Januar
3 Farmasi Penyuluhan Nutrisi dan - Yoga
suplemen untuk Ibu Hamil Angga S
- Mutia
Puspita Sari
4 Tanya-Jawab Diskusi dan Tanya Jawab Semua anggota
kelompok

4.6 Kemitraan Kegiatan


Kegiatan ini dilakukan bermitra dengan perangkat Desa Kedungrejo

melalui metode pendekatan personal dengan perangkat desa, bidan desa, dan

kader tiap dusun.

19
BAB V

RANCANGAN EVALUASI

5.1 Rancangan Evaluasi Program


Evaluasi kegiatan PKNM dilakukan dengan melihat respon dari audience tentang

besarnya manfaat progam yang telah dilaksanakan yang dilakukan dengan metode

evaluasi:
a. Evaluasi yang akan digunakan adalah dengan mengadakan pre test dan post
test pada peserta. Pretest berisi beberapa soal tertulis terkait dengan materi
penyuluhan. Setelah penyuluhan dilakukan, ibu/pengasuh bayi/balita
diberikan pertanyaan tertulis kembali unuk post test. Post test ini berguna
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta setelah diadakannya
penyuluhan. Soal post test sama dengan soal pre test.
Batasan yang dipakai dalam menentukan tingkat pengetahuan para
ibu/pengasuh dari bayi/balita adalah sebagai berikut :
Baik bila didapat hasil 80%
Sedang atau cukup bila didapat hasil 60-79%
Kurang bila didapat hasil <60%
(Sumber : Kriteria kualitatif menurut A. Khomsan, 2000)
b. Presentasi jumlah kehadiran peserta >65%

Tabel 5.1 Rancangan Evaluasi Program

Kegiatan Indikator Cara Mengukur Indikator


Keberhasilan
Input Proses Output

Peragaan - 65% ibu hamil - Persiapan - Penyampaian - Peningkatan


Senam Hamil mengikuti materi peragaan wawasan
kegiatan selesai sehari senam hamil peserta
sebelum - Memberikan mengenai
kegiatan contoh cara senam hamil.
- Persiapan melakukan
tempat dan senam hamil
- Peserta antusias

20
media selesai dan aktif saat
30 menit mengikuti
sebelum kegiatan
kegiatan
dimulai
- Tingkat
kehadiran
peserta
berdasarkan
presensi
Penyuluhan - 65% ibu hamil - Persiapan - Semua materi - Pre test dan post
Perkembanga mengikuti materi tersampaikan test
n Janin, dan kegiatan selesai sehari saat - Peningkatan
Resiko Tinggi - 65% sebelum presentasi pengetahuan
Kehamilan, pengetahuan kegiatan - Peserta antusias ibu hamil
dan ibu hamil - Persiapan dan aktif tentang
Penyuluhan meningkat tempat dan dalam perkembangan
Perawatan media selesai mengikuti Janin, Resiko
Payudara, dan 30 menit kegiatan Tinggi
ASI Eksklusif sebelum - Peserta Kehamilan,
kegiatan mengajukan Perawatan
dimulai pertanyaan Payudara, dan
- Tingkat setelah ASI Eksklusif
kehadiran penyampaian
peserta materi
berdasarkan
presensi
Penyuluhan - 65% ibu hamil - Persiapan - Semua materi - Pre test dan post
Kesehatan mengikuti materi tersampaikan test
Gigi, dan kegiatan selesai sehari saat - Peningkatan
Mulut pada - 65% sebelum presentasi pengetahuan
Ibu Hamil pengetahuan kegiatan - Peserta antusias ibu hamil
ibu hamil - Persiapan dan aktif tentang
meningkat tempat dan dalam Kesehatan
media selesai mengikuti Gigi, dan
30 menit kegiatan Mulut pada Ibu
sebelum - Peserta Hamil
kegiatan mengajukan
dimulai pertanyaan
- Tingkat setelah
kehadiran penyampaian

21
peserta materi
berdasarkan
presensi
Penyuluhan - 65% ibu hamil - Persiapan - Semua materi - Pre test dan post
Nutrisi dan mengikuti materi tersampaikan test
suplemen kegiatan selesai sehari saat - Peningkatan
untuk Ibu - 65% sebelum presentasi pengetahuan
Hamil pengetahuan kegiatan - Peserta antusias ibu hamil
ibu hamil - Persiapan dan aktif tentang Nutrisi
meningkat tempat dan dalam dan suplemen
media selesai mengikuti untuk Ibu
30 menit kegiatan Hamil
sebelum - Peserta
kegiatan mengajukan
dimulai pertanyaan
- Tingkat setelah
kehadiran penyampaian
peserta materi
berdasarkan
presensi

BAB VI

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

6.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

22
TGL. KEGIATAN TARGET INDIKATOR
17 Survey Lapangan. Kepala Desa. Meminta ijin, dan
Februari mendapatkan pengarahan
2014 tentang pelaksanaan
kegiatan.
18 Survey Lapangan. Bidan Desa Mendapatkan data jumlah
Februari ibu hamil di Desa
2014 Ampeldento.
18 Penyusunan proposal, Anggota Proposal tersusun
Februari pembuatan TOR, dan kelompok kemudian dikonsultasikan
2014 pembuatan undangan pada dosen pembimbing
19 Konsultasi proposal, dr. Djoko Mendapatkan persetujuan
Februari TOR, dan undangan Santoso, dan pengarahan tentang
2014 untuk kegiatan M.Kes, DAHK pelaksanaan acara dari
PKNM dosen pembimbing.
20 Pembuatan materi Anggota Materi telah tersusun dan
Februari penyuluhan dan kelompok media berupa leaflet dan
2014 membuat media poster telah dibuat.
21 Menyebarkan Kepala Desa Undangan disebar dengan
Ibu Kades
Februari undangan bantuan Ibu kades, dan
Ibu Kader
2014 disebarkan oleh ibu kader
kepada warganya.
22 Menyiapkan Anggota Menyelesaikan materi, dan
Februari peralatan, dan materi kelompok melengkapi peralatan
2014 pembinaan, Gladi untuk acara, mencetak
bersih, dan rapat media berupa leaflet dan
koordinasi. poster, serta membagi
jobdesk masing-masing
ketika pelaksanaan
kegiatan PKNM
24 - Pelaksanaan Seluruh Ibu hamil, yang hadir lebih
Pebruari Pembinaan Ibu Undangan, dari 65%.
Seluruh ibu hamil
2014 Hamil. yang hadir.
- berpartisipasi aktif dalam

23
- acara.
25 Pembuatan Anggota Laporan hasil kegiatan
Februari Laporan Hasil kelompok telah tersusun.
2014 Kegiatan.
26 Presentasi Laporan dr. Djoko Pelaporan apa saja yang
Februari Hasil Kegiatan. Santoso, telah dilakukan selama
2014 M.Kes, DAHK pengerjaan kegiatan
PKNM

6.2 Rundown Kegiatan

Waktu Kegiatan
06.00-06.30 WIB Briefing di FKUB

06.30-07.00 WIB Perjalanan menuju desa Ampeldento

07.00-08.00 WIB Persiapan PKNM di Balai Desa

08.00-08.45 WIB Registrasi dan pembagian konsumsi

08.45-09.00 WIB Pembukaan Kegiatan

- Sambutan Kepala Desa


- Sambutan Ketua Pelaksana

Pretest
09.00-09.15 WIB
Senam Hamil
09.15-09.35 WIB
Pemaparan Materi Edukasi (@15 menit/materi)

- Perkembangan janin dan kehamilan resiko


09.35-09.50 WIB

24
tinggi.
- ASI eksklusif dan Perawatan payudara
09.50-10.05 WIB - Kesehatan gigi dan mulut saat kehamilan
- Nutrisi dan suplemen untuk ibu hamil
10.05-10.20 WIB
Sesi Tanya jawab
10.20-10.35 WIB
Post test
10.35-10.50 WIB
Penutupan kegiatan dan penyerahan bingkisan
10.50-11.05 WIB
Evaluasi kegiatan
11.05-11.20 WIB
Perjalanan pulang dari desa Ampeldento
11.20-12.00 WIB

12.00-12.30 WIB

BAB VII

HASIL DAN PEMBAHASAN

7. 1 Executive Summary
Kegiatan PKNM atau Program Karya Nyata Mahasiswa Fakultas

Kedoketran Universitas Brawijaya angkatan 2010 berlangsung pada tanggan

17-28 Februari 2014. Program Studi yang terlibat dalam kegiatan PKNM

antara lain Pendidikan Dokter, Pendidikan Dokter Gigi, dan Farmasi.

Kegiatan ini berbentuk Penyuluhan Kesehatan dengan Tema Kesehatan Ibu

Kebahagiaan Janin pada Ibu Hamil Di Desa Ampeldento Kecamatan Pakis

Kabupaten Malang. Latar belakang dari tema yang diangkat adalah karena

kurangnya wawasan ibu hamil di desa Ampeldento mengenai kesehatan

dalam kehamilan, dimana hal ini dapat diketahui melalui survei. Tujuan dari

kegiatan PKNM ini antara lain untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil di

25
Desa Ampeldento mengenai senam hamil, perkembangan janin, kehamilan

resiko tinggi, perawatan payudara, ASI Eksklusif, kesehatan gigi dan mulut

pada ibu hamil, serta nutrisi dan suplemen untuk ibu hamil.
Kegiatan tersebut dilakukan selama satu hari, yakni tanggal 24

Februari 2014 di Desa Ampeldento, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang

dengan sasaran Ibu hamil yang ada di desa Ampeldento. Kegiatan PKNM

berupa peragaan senam hamil dan penyuluhan kesehatan tentang kehamilan,

sebagian besar peserta yang mengikuti kegiatan sangat kooperatif serta

dengan antusias yang tinggi. Diharapkan dengan adanya kegiatan-kegiatan

serupa dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang

kesehatan, khususnya pada daerah yang minim akan pelayanan kesehatan.


7.2 Kegiatan Intervensi PKNM

Judul Kegiatan Kesehatan Ibu, Kebahagiaan Janin


Waktu dan Tempat Hari/tanggal : Senin, 24 Februari 2014
Waktu : 08.00-11.30 WIB
Tempat: Ruang Pertemuan Kantor Desa Ampeldento
Kecamatan Pakis Kabupaten Malang
Peserta Jumlah yang hadir
Peserta ibu hamil : 13 orang
Kualifikasi
Sebagian besar peserta sangat antusias terhadap kegiatan ini
dibuktikan dengan 100% peserta yang diberikan pertanyaan
mampu menjawab dengan tepat dan sejumlah 20% dari
seluruh peserta mengajukan pertanyaan pada penyuluh.
Sasaran/ Target Ibu Hamil warga Desa Ampeldento
Tujuan Dengan adanya kegiataan ini, diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan ibu hamil di Desa Ampeldento
mengenai senam hamil, perkembangan janin, kehamilan
resiko tinggi, perawatan payudara, ASI Eksklusif, kesehatan
gigi dan mulut pada ibu hamil, serta nutrisi dan suplemen

26
untuk ibu hamil.
Jadual Rinci 06.00-06.30 WIB: Briefing di FKUB
06.30-07.00 WIB: Perjalanan menuju desa Ampeldento
07.00-08.00 WIB: Persiapan PKNM di Balai Desa
08.00-08.45 WIB: Registrasi dan pembagian konsumsi
08.45-09.00 WIB: Pembukaan Kegiatan
- Sambutan Kepala Desa
- Sambutan Ketua Pelaksana
09.00-09.15 WIB: Pretest
09.15-09.35 WIB: Senam Hamil
09.35-10.35 WIB: Pemaparan Materi Edukasi (@15 menit)
- Perkembangan janin dan kehamilan
resiko tinggi.
- ASI eksklusif dan Perawatan payudara
- Kesehatan gigi dan mulut saat
kehamilan
- Nutrisi dan suplemen untuk ibu hamil
10.35-10.50 WIB: Sesi Tanya jawab
10.50-11.05 WIB: Post test
11.05-11.20 WIB: Penutupan kegiatan dan penyerahan
bingkisan
11.20-12.00 WIB: Evaluasi kegiatan
12.00-12.30 WIB: Perjalanan pulang dari desa Ampeldento
Pencapaian Hasil - Kegiatan selesai tepat pada waktunya
- Keikutsertaan peserta mencukupi target
- Pengetahuan peserta meningkat ditandai dengan
peningkatan nilai pretest ke posttest
Pelaksanaan Situasi Pelaksanaan
Pelaksanaan penyuluhan, praktik, dan demonstrasi berjalan
lancar yang didukung dengan kehadiran peserta penyuluhan
100% dan antusiasme peserta saat kegiatan berlangsung.
Kegiatan tidak berlangsung secara formal melainkan dengan
metode sharing yang lebih efektif.
Kelebihan

27
- Kehadiran peserta melebihi target
- Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan
- Peserta sangat aktif bertanya
- Para kader dan bidan desa yang kooperatif mendukung
jalannya acara
- Kegiatan penyuluhan dikemas dengan metode yang
menarik dan santai sehingga peserta merasa nyaman
- Kerjasama tim yang efektif dan kompak, seluruh
anggota tim berpartisipasi aktif
Kekurangan
- Kegiatan senam hamil tidak dapat tersampaikan secara
maksimal karena masing-masing ibu hamil tidak bisa
mempraktikkan secara langsung.
Hambatan
- Kegiatan peragaan senam hamil tidak dapat dilakukan
pada masing-masing peserta karena keadaan ruang yang
kurang memungkinkan dan tidak adanya perlengkapan
berupa matras.
- Kegiatan ini dilakukan pada hari kerja sehingga ada
beberapa ibu hamil yang terpaksa tidak dapat mengikuti
kegiatan ini
Peluang Pengembangan
- Pihak dari kantor desa Ampeldento mendukung penuh
kegiatan ini dan berharap kegiatan ini dapat dilakukan
lagi jika memungkinkan di lain kesempatan.
- Kerja sama yang baik antara mahasiswa, bidan, dan
kader sehingga para ibu yang berkunjung ke balai desa
turut partisipasi kegiatan penyuluhan
Analisis Tingkat Program kegiatan ini tergolong berhasil karena telah
Keberhasilan memenuhi indikator yang telah ditetapkan yaitu :
Program dan - Evaluasi Proses
Jumlah peserta >60% dari jumlah total ibu hamil
Faktor Penyebab
yang diketahui dari data yang dimiliki oleh Bidan
Desa, dinilai melalui absensi peserta

28
Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
Peserta aktif bertanya
- Evaluasi Hasil
Adanya peningkatan nilai dari nilai pretest ke nilai post
test.
Pelajaran yang - Penerapan Interprofesional education
- Penerapan komunikasi efektif dan komunikasi
dapat diambil
interprofesional
- Penerapan kerjasama tim dan kemitraan dengan kader
dan bidan desa
- Manajemen konflik

Capaian Program
Target kehadiran : 20 peserta (100 %)
Hasil kehadiran : 13 peserta (65 %)
Tabel 7.2.2 Nilai Pre and Post Test
No. Nama Pre Test Post Test Evaluasi Nilai
1. Ny. Nurul 5 5 Stagnan
2. Ny. Sri Jayati 4 5 Naik
3. Ny. Siti Juariah 3 4 Naik
4. Ny. Siti Rochma 1 3 Naik
5. Ny. Yuliati 4 5 Naik
6. Ny. ST Saropah 3 4 Naik
7. Ny. Rini 4 5 Naik
8. Ny. Nanik 2 5 Naik
9. Ny. Liana 4 5 Naik
10. Ny. Nurul Ula 4 5 Naik
11. Ny. Musti 3 2 Turun
12. Ny.Nuralimah 3 4 Naik
13. Ny. Leni 4 5 Naik

Keterangan :

Nilai Naik : 11 orang

Nailai Stagnan : 1 orang

Nilai Turun : 1 orang

Tabel 7.2.2 Presentase Nilai Pre and Post Test

29
No. Keterangan Persentase
1. Nilai yang naik 84,8 %
2. Nilai yang stagnan 7,6 %
3. Nilai yang turun 7,6 %

Naik
Turun
Stagnan

Grafik 7.2.2 Persentase Nilai Pre and Post Test

Berdasarkan pada grafik diatas terjadi peningkatan pengetahuan


sebesar 84,8 % setelah diadakan penyuluhan, namun juga ada yang
mengalami penurunan nilai sebesar 7,6 %. Nilai stagnan sebesar 7,6%.
Antusiasme peserta untuk mengikuti kegiatan ini juga cukup baik ditunjukan
dengan 65% peserta hadir dan mengikuti kegiatan ini.

BAB VIII

REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA

NO. URAIAN JUMLAH HARGA TOTAL


SATUAN ANGGARAN
PEMASUKAN
1. Iuran Anggota 13 50.000 650.000

30
Total Pemasukan 650.000
PENGELUARAN
1. Fotokopi 387 150 58.000
2. Bolpoin Pilot 2 pak 22.000 44.000
3. Poster Kesehatan Gigi 2 14.000 28.000
4. Hadiah perlengkapan 1 16.500 16.500
mandi
5. Vandel 3 35.000 105.000
6. Hadiah Baju Bayi 3 14.500 43.500
7. Konsumsi Peserta 50 3.000 150.000
8. Konsumsi Perangkat 20 5.000 100.000
Desa
9. Bubur Kacang Hijau 70 1.000 70.000
10. Air Mineral Club 2 17.500 35.000
Gelas
Total Pengeluaran 650.000

BAB IX

KESIMPULAN DAN SARAN

9.1 Kesimpulan

1. Program pembinaan PKNM ini dapat menambah dan meningkatkan


pengetahuan ibu hamil di Desa Ampeldento mengenai senam hamil,
perkembangan janin, kehamilan resiko tinggi, perawatan payudara, ASI
Eksklusif, kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil, serta nutrisi dan
suplemen untuk ibu hamil.

31
2. Program pembinaan PKNM ini sukses dilaksanakan karena jumlah
peserta yang sudah memenuhi target, dengan hasil post test yang
sebagian besar melebihi hasil pre test
3. Secara umum, ibu hamil di Desa Ampeldento mempunyai kecenderungan
yang sangat rendah akan terjadinya kehamilan resiko tinggi.

9.2 Saran

1. Peningkatan pemahaman tentang kesehatan perlu terus-menerus dilakukan


agar pemahaman yang sudah ada sebelumnya tidak memudar dan
sebaliknya harus bertambah dari hari ke hari.
2. Sosialisasi merupakan hal penting untuk menarik minat dan pengertian
dari calon peserta, sehingga untuk lebih meluaskan cakupan kegiatan,
maka sosialisasi perlu dilakukan.
3. Sebaiknya mengadakan kegiatan seperti ini dilakukan pada hari libur kerja
dan pada tempat yang lebih luas, sehingga lebih leluasa dalam melakukan
kegiatan yang bersifat praktik langsung.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2010. Profil Desa Ampeldento Kecamatan Pakis Kabupaten Malang


(Online). (http://ampeldento.wordpress.com/ diakses pada tanggal 17 Februari
2014 Pukul 19.00)

Anonymous. 2011. Mengapa Ibu Hamil Perlu ke Dokter Gigi (Online).


(http://www.parenting.co.id/article/hamil/mengapa.ibu.hamil.perlu.ke.dokter.
gigi/001/001/75 diakses pada tanggal 17 Februari 2014 Pukul 19.00)

Anonymous. 2013. Jaga Kesehatan Mulut Saat Hamil (Online).


(http://family.lintas.me/go/parenting.co.id/penting-jaga-kesehatan-mulut-saat-
hamil diakses pada tanggal 17 Februari 2014 Pukul 21.00)

32
Anonymous. 2013. Suplemen Vitamin untuk Ibu Hamil (Online).
(http://mediskus.com/nutrisi/suplemen-vitamin-ibu-hamil.html diakses pada
tanggal 18 Februari 2014 Pukul 08.00)

BKKBN. 1998. Buku Pegangan untuk Petugas Lapangan mengenai Reproduksi


Sehat. Jakarta: BKKBN

Dorland, Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29, Jakarta: EGC.

Khomsan, A.2000. Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Jurusan Gizi


Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga. Bogor : IPB

Malik, I. 2008. Kesehatan Gigi dan Mulut. Makalah disajikan dalam Ceramah.
Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah Provinsi
Jawa Barat. Bandung

Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta : Pustaka Bunda

Rusdiyantoro, T. 2010. Resiko Tinggi Bagi Ibu Hamil Sebagai Alasan Melakukan
Aborsi Perspektif Hukum Islam. Universitas Islam Negri; Malang.

Sadler, T.W. 2010. Embriologi Kedokteran Langman. Edisi 10. Jakarta: EGC.

Siregar, M.A. 2004. Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-faktor yang


Mempengaruhinya. Tidak Diterbitkan. Medan : Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Sumatera Utara

Suryawati, C. 2007. Faktor Sosial Budaya dalam Praktik Perawatan Kehamilan,


Persalinan, dan Pasca Persalinan (Studi di Kecamatan Bangsri Kabupaten
Jepara). Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 2 / No. 1: 21-31

LAMPIRAN

33

Вам также может понравиться