Вы находитесь на странице: 1из 12

AUDIT PEMASARAN

Dalam suatu perusahaaan, pemasaran memegang kunci keberhasilan untuk menggali,


memelihara (mempertahankan), dan mengembangkan sumber penghasilan perusahaan.
Berbagai upaya pemasaran dilakukan untuk mencapainya. Oleh karena itu evaluasi secara
komprehendif, sistematis dan objektif diperlukan untuk mencapainya. Untuk melakukan
evaluasi ini, perusahaan melakukan audit pemasaran, yang melalui penilaian secara sistematis
dan objektif terhadap tujuan dan kinerja pemasaran di perusahaan, dapat menentukan apakan
kinerja dan dukungan pemasaran perusahaan telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan
atau masih ada beberapa program/aktivitas yang harus diperbaiki.

Definisi

Audit pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis, independen dan


dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran, tujuan, strategi dan aktivitas
perusahaan untuk menentukan peluang dan area permasalahan yang terjadi, serta
merekomendasikan rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi amcaman-ancaman


pemasaran yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk
mengeliminasi ancaman tersebut. Sementara manfaat yang diperoleh adalah hasil audit dapat
memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaandan berbagai
kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan
perbaikan.

Tipe Audit Pemasaran

Ada dua tipe audit pemasaran, pertama audit fungsional (vertikal), merupakan audit
yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen pemasaran seperti periklanan
atau penjualan dan membuat analisis teradap bagian-bagian yang diaudit tersebut. Kedua
adalah audit menyeluruh (horizontal), merupakan audit yang dilakukan terhadap keseluruhan
dari fungsi pemasaran perusahaan.

Pada dasarnya pelaksana audit pemasaran bisa berasal dari dalam perusahaan atau
juga berasal dari luar perusahaan. Kedua kelompok pelaksana audit ini mempunyai kelebihan
dan kelemahan masing-masing. Audit yang dilakukan oleh pihak internal biasanya kurang
independen sehingga hasil auditya kadang-kadang dianggap kurang objektif. Tetapi, audit
yang dilakukan oleh pihak internal relatif lebih murah dari segi biaya. Penyebabnya antara
lain waktu audit lebih singkat karena pelaksana audit sudah memiliki gambaran yang lengkap
terhadap objek auditnya dan komunikasi dengan berbagai pihak yang terlibat dapat berjalan
lebih lancar. Sementara jika audit dilakukan oleh pihak eksternal, dari segi objektivitas dan
independensi cukup mendapatkan pengakuan dari berbagai komponen pengguna hasil audit,
karena auditor tidak memiliki kepentingan lain dari tugas audit dan cenderung sulit
dipengaruhi oleh berbagai bagian yang terlibat. Akan tetapi audit oleh kelompok ini
cenderung membutuhkan biaya besar.

Ruang Lingkup dan Tujuan Audit

Terdapat enam wilayah utama dalam pemasaran pada audit pemasaran, yaitu:

1. Audit Lingkungan Pemasaran


Mencakup penilaian terhadap pelanggan, pesaing, dan berbagai faktor lain yang
memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Meliputi aspek lingkungan makro seperti
ekonomi, teknologi, sosial dan politik.
2. Audit Strategi Pemasaran
Menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi yang selaras dengan
tujuannya, sesuai lingkungan yang dihadapi.
3. Audit Organisasi Pemasaran
Menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan perusahaan.
4. Audit Sistem Pemasaran
Menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh informasi
perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran.
5. Audit Produktivitas pemasaran
Manganalisis produktifitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan, atau init
analisis yang lain dalam pemasaran
6. Audit Fungsi Pemasaran
Merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap elemen
bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual, periklanan,
promosi, dan lain-lain

Tahapan-Tahapan Audit Pemasaran

Pada dasarnya audit pemasaran bisa mengikuti tahapann audit secara umum, yaitu:

1. Audit pendahuluan;
2. Review dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan;
3. Audit lanjutan;
4. Pelaporan.

Proses Manajemen Pemasaran

Proses manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis peluang-peluang pasar,


memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran, dan mengelola usaha-usaha
pemasaran. Proses ini mengoordinasi seluruh aktivitas pemasaran dalam suatu strategi
pemasaran yang ditetapkan perusahaan dan sumber daya yang terlibat didalamnya untuk
mencapai tujuan perusahaan.

Menentukan Konsumen Sasaran

Ketika menganalisis pasar, perusahaan memotret keadaan pasar yang akan dimasuki.
Disini perusahaan melakukan identifikasi terhadap kebutuhan-kebutuhan yang ada dan
kemampuan dari berbagai pemain untuk memenuhinya. Langkah selanjutnya adalah
menentukan pasar sasaran. Perusahaan menyadari bahwa tidak mampu untuk memenuhi
kebutuhan seluruh konsumen yang ada di pasar. Ada terlalu banyak perbedaan konsumen
dengan berbagai kebutuhan dan perilakunya. Terdapat tiga tahapan untuk memilih segmen
terbaik yang akan dilayani dan merancang strategi yang tepat, yaitu:

1. Segmentasi Pasar
Merupakan proses pengelompokkan pelanggan ke dalam kelompok-kelompok
tertentu dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang sama. Segmen pasar bisa
dibedakan berdasarkan demografis, geografis, fisikografis dan perilaku.
2. Penetapan pasar sasaran
Merupakan proses untuk mengevaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan memilih
satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. Perusahaan dapat memilih satu atau
beberapa segmen pasar yang paling menguntungkan.
3. Penentuan posisi pasar
Mengatur suatu produk untuk menempati tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan
relatif terhadap produk-produk saingannya didalam pikiran konsumen sasaran.

Mengembangkan Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikendalikan


dan dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan yang dinginkan didalam pasar sasaran.
Keputusan bauran pemasaran meliputi keputusan terhadap empat variabel, yaitu:

1. Produk
Mencerminkan kombinasi barang dan/atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada
pasar sasaran.
2. Harga
Pada dasarnya mencerminkan pengorbanan yang harus dilakukan konsumen untuk
mendapatkan dan menggunakan suatu produk.
3. Tempat
Berkaitan dengan usaha perusahaan menjadikan produk selalu siap tersedia untuk
konsumen sasaran dalam jumlah dan waktu yang tepat.
4. Promosi
Mencerminkan berbagai aktivitas untuk mengkomunikasikan dan mensosialkan
keunggulan-keunggulan produk kepada konsumen.

Mengelola Upaya Pemasaran

Pengelolaan upaya pemasaran melibatkan empat fungsi manajemen pemasaran, yaitu:

1. Analisis pemasaran
Analisis SWOT dapat membantu perusahaan dalam merumuskan strategi untuk
mencapai keunggulan bersaingnya.
2. Perencanaan pemasaran
Hasil analisis pemasaran memberikan gambaran berbagai peluan, ancaman, dan
kekuatan perusahaan. Berdasarkan informasi tersebut perusahaan menyusun suatu
rencana pemasaran. Rencana pemasaran menentukan terlebih dahulu berbagai
program/aktivits pemasaran yang akan dilakukan perusahaan dimasa akan datang.
3. Implementasi pemasaran
Menjadikan suatu rencana ke dalam berbagai program/aktivitas, yang secara efektif
menerapkan rencana pemasaran yang telah ditetapkan.
4. Pengendalian pemasaran
Merupakan proses pengukuran dan evaluasi hasil-hasil strategi dan rencana
pemasaran serta pengambilan tindakan-tindakan korektif untuk memastikan bahwa
tujuan pemasaran akan tercapai.

Program Kerja Audit

Program audit memberikan landasan yang sistematis dalam audit sehingga


pelaksanaan audit dapat berjalan sesuai dengan rencana. Program audit dibuat untuk setiap
tahap audit sesuai dengan informasi yang ingin diperoleh pada setiap tahapan tersebut.
Program kerja audit memuat beberapa pertayaan penting untuk mendapatkan data atau
informasi sesuai dengan tujuan audit.

Audit Lingkungan Pemasaran

Lingkungan pemasaran terdiri atas perilaku dan kekuatan diluar pemasaran yang
mempengaruhi kemampuan pemasaran perusahaan untuk mengembangkan dan
mempertahankan transaksi yang berhasil dengan konsumen sasarannya. Terdiri atas dua
kelompok besar lingkungan yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro.

Lingkungan Mikro

Terdiri atas kekuatan di sekitar perusahaan yang mempengaruhi kemampuannnya


melayani pelanggan. Berikut adalah pelaku utamanya:

1. Perusahaan
Terdiri atas sejumlah departemen dan tingkat manajemen yang saling berkaitan, yang
memengaruhi pengambilan keputusan manajemen pemasaran.
2. Pemasok
Pemasok bisa dalam bentuk perusahaan atau individu yang menyediakan berbagai
sumber daya kepada perusahaan.
3. Perantara pemasaran
Terdiri atas sejumlah perusahaan saluran pemasaran yang bekerja sama untuk
menciptakan nilai bagi pelanggan.
4. Pelanggan
Terdiri atas lima jenis pasar dimana perusahaan bisa menjual produknya antara lain
pasar konsumen, pasar produsen, pasar penjual, pasar pemerintah, dan pasar
internasional
5. Pesaing
Merupakan perusahaan lain yang harus dihadapi perusahaan dalam mempertahankan
atau merebut pasar baru yang mungkin meningkatkan nilai perusahaan.

Lingkungan Makro

Merupakan kekuatan-kekuatan kemasyarakatan yang lebih luas yang memengaruhi


segenap lingkungan mikro perusahaan dan keputusan strategis pemasaran. Meliputi:
1. Lingkungan alam
Faktor-faktor yang terdapat pada sekitar perusahaan yang dapat memengaruhi sebuah
perusahaan baik langsung maupung tidak langsung.
2. Lingkungan teknologi
Terdiri atas kekuatan yang menciptakan teknologi baru yang menghasilkan produk
dan peluang baru.
3. Lingkungan politik
Terdiri atas lembaga-lembaga hukum dan advokasi, instansi pemerintah, dan
kelompok penekan lainnya yang memengaruhi dan membatasi organisasi dalam
melakkan aktivitas.
4. Lingkungan budaya
Dikembangkan oleh institusi dan kekuatan lain yang memengaruhi nilai, persepsi,
prefensi, dan perilaku dasar masyarakat.

Audit Strategi Pemasaran

Manajemen strategis didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang


menghasilkan formulasi dan implementasi berbagai rencana yang dirancang untuk mencapai
sasaran-sasaran perusahaan. Manajemen memiliki tanggung jawab untuk merencanakan,
mengarahkan, mengorganisasikan serta mengendalikan keputusan dan tindakan perusahaan
yang berkaitan dengan strategi yang dipilih. Strategi pemasaran dan strategi fungsional lain
disusun melengkapi tahapan-tahapan sebelumnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

Audit Sistem Pemasaran

Sistem informasi pemasaran adalah orang, peralatan, dan prosedur pengumpulan


untuk mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan
informasi yang dibutuhkan pengambil keputusan pemasaran secara akurat dan tepat waktu.
Sistem informasi pemasaran (SIP) berawal dan berakhir pada manajer pemasaran. Pertama,
sistem informasi pemasaran berinteraksi dengan manajer pemasaran untuk menilai kebutuhan
informasi oleh manajer pemasaran, selanjutnya sistem informasi ini mengembangkan
informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber informasi ( catatan internal, intelijen
pemasaran, dan riset pemasaran)

Sistem informasi pemasaran dirancang untuk menghubungkan manajer terhadap


informasi berbagai aktivitas pemasaran yang telah dilakukan dan memenuhi kebutuhan
tersebut dalam menjalankan fungsi manajerialnya. Suatu sistem informasi pemasaran yang
bermanfaat memiliki karakteristik sebagai berikut:

a) Revelan
Informasi ini dapat memengaruhi keputusan manajer

b) Cukup
Informasi ini tersedia dalam jumlah yang cukup dan teruji keakuratannya

c) Kompeten
Diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya dan dari proses pengolahan

d) Efisien
Informasi harus diperoleh secara efisien. Pertimbangan biaya dan manfaat harus menjadi
dasar untuk menilai suatu informasi.

Sumber sumber informasi

Terdiri dari tiga yaitu : catatan internal perusahaan, intelijen pemasaran, riset pemasaran.

a) Catatan internal
Catatan internal merupakan informasi yang dikumpulkan dari sumber sumber di dalam
perusahaan untuk mengevaluasi kinerja dan mendeteksi masalah serta peluang pemasaran.
Catatan internal dapat berupa laporan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan tentang
berbagai aktivitas pemasaran yang telah dilakukan perusahaan.

b) Intelijen pemasaran
Intelijen pemasaran merupakan informasi harian tentang berbagai perkembangan yang terjadi
paa lingkungan pemasaran. Informasi ini adalah informasi yang bersumber dari luar
perusahaan yang dapat diperoleh melalui intelijen pemasaran dari berbagai informasi yang
relevan yang berkembang di lingkungan pemasaran.

c) Riset pemasaran
Riset pemasaran merupakan fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan publik
ke pemasar melalui informasi informasi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan
mendefinisikan peluang dan masalah pemasaran. Berbagai pendekatan yang digunakan pada
riset pemsaran adalah :

1. Observasional
2. Riset survey
3. Eksperimental
Pemanfaatan dan kebutuhan informasi pemasaran

Manajer harus secara optimal memanfaatkan informasi, yang merupakan hasil dari
sistem informasi pemasaran dalam mengambil keputusannya. Oleh karena itu manajer harus
memahami informasi apa yang sebenarnya dibutuhkan dan harus tersedia untuk mendukung
berbagai keputusan pemasarannya.

Audit organisasi pemasaran

Pemasaran pada dasarnya adalah keseluruhan dari perusahaan karena pemenuhan


kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab keseluruhan bagian dan fungsi yang terdapat di
perusahaan. Pemasaran harus secara intensif menjadin kerja sama dengan berbagai bagian
dan fungsi, membentuk suatu sinergi dalam meningkatkan nilai pelanggan. Oleh karena itu
kesuksesan kinerja pemasaran perusahaan bukan suatu yang berdiri sendiri, lebih pada kerja
sama antarfungsi dan bagian yang membentuk suatu rangkaian rantai nilai dalam pencapaian
tujuan perusahaan.

Organisasi pemasaran harus mampu menjadi prasarana yang handal dalam hal menata
upaya pemasaran, menentukan tugas, tanggung jawab, dan wewenang dengan tepat dalam
pencapaian tujuan pemasaran perusahaan. Disamping itu, untuk menjadikan berbagai
program pemasaran secara efektif dan efisien, organisasi pemasaran juga harus optimal
mampu mengoordinasikan keempat dimensi aktivitas pemasaran yaitu :

1. Fungsional
2. Geografis
3. Produk
4. Pelanggan
Audit fungsi pemasaran

Audit fungsi pemasaran merupakan pengujian yang sistematis dan terdokumentasi


terhadap bagaimana perusahaan menentukan baruan pemasarannnya dan apakah baruan
pemasaran tersebut, secara efektif dapat mencapai tujuan pemasaran dan tujuan perusahaan
secara kesuluruhan.

Kebijakan produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik
perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Tiga tingkatan produk meliputi :

a) Produk inti
Menyangkut manfaat inti yang sesungguhnya dibeli konsumen ketika mereka memperolah
produk.

b) Produk aktual
Meliputi komponen, tampilan, nama, merk dan ciri ciri produk lainnya yang berkombinasi
dan membentuk manfaat produk ini.

c) Produk tambahan
Meliputi pelayanan dan manfaat tambahan yang diperoleh konsumen yang dibangun di
sekeliling produk inti dan produk aktual.

Keputusan lini produk

lini produk adalah kelompok produk di dalam kelas produk yang berkaitan erat karena
memiliki fungsi yang serupa, dipasarkan melalui gerai atau saluran yang sama atau dalam
kisaran harga tertentu, dan dijual kepada kelompok pelanggan yang sama. Lini produk
merupakan bagian dari strategi pemasaran perusahaan dalam menjual beberapa jenis produk.
Dimana lini produk menjual beberapa produk yang saling berkaitan secara terpisah. Bisa
dikatakan bawa satu lini produk terdiri atas beberapa produk dengan berbagai macam tipe,
variasi, warna, ukuran, harga dan kualitas.

Terdapat beberapa istilah di dalam lini produk, diantaranya seperti line


dept (kedalaman lini), line consistency (konsistensi lini), line vulnerability (tingkat kekuatan
lini), dan line extension (perluasan lini). Dimana:
1. Line dept (kedalaman lini), berhubungan dengan jumlah varian produk dalam satu lini.
2. Line consistency (konsistensi lini), berhubungan dengan seberapa dekat keterkaitan
antar produk dalam satu lini.
3. Line vulnerability (tingkat kekuatan lini), berhubungan dengan presentase penjualan
atau keuntungan yang dapat diambil dari seberapa kecil produk dalam satu lini.
4. Line extension (perluasan lini), berhubungan dengan penambahan produk baru pada
satu lini. Line extension yang mempunyai kualitas lebih baik dibandingkan dengan
produk lainnya disebut sebagai tindakan trading up atau brand leveraging. Tetapi jika line
extension memiliki kualitas dibawah produk yang lainnya, hal tersebut dinamakan
trading down.
keputusan baruan produk
Bauran produk (product mix) adalah perpaduan atau rangkaian dari semua lini produk
yang ditawarkan oleh suatu perusahaan kepada konsumen. Bauran produk (produk mix)
terdiri atas semua lini produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan atau penjual, dengan
kata lain lini produk adalah bagian dari bauran produk. Bauran produk (produk mix) sendiri
memiliki 4 dimensi yaitu: Widht (kelebaran), Leght (kepanjangan), Depth (kedalaman) dan
Consistency (konsistensi).

1. Widht (Kelerbaran)
kelebaran bauran produk berhubungan dengan berapa banyak lini produk yang ditangani
oleh perusahaan. Contohnya apabila siatu perusahaan memiliki 4 lini produk, itu berarti
kelebar bauran produknya adalah 4.
2. Leght (Kepenjangan)
kepanjangan bauran produk mengacu pada keseluruhan jumlah item (produk) didalam
bauran produk itu sendiri. Contohnya apabila suatu perusahaan memiliki 4 lini produk dan
memiliki 2 cabang untuk setiap lininya, itu berarti kepanjangan bauran produk perusahaan
tersebut adalah 8.
3. Depth (Keadalam)
kedalaman produk mengarah pada seberapa banyak variasi dalam setiap produk. Variasi
tersebut bisa berupa ukuran, warna, rasa, dan sebagainya yang membedakan satu dan lainya.
Sebagai contoh apabila sebuah perusahaan memproduksi mie instan dengan 2 ukuran yang
berbeda serta mempunyai 4 varian rasa yang berbeda maka kedalamanya adalah 8.
4. Consistency (Konsistensi)
konsistensi bauran produk berhubungan dengan seberapa erat hubungan antar berbagai lini
produk dalam ketentuan produksi, saluran distribusi, penggunaan akhir, dan atau lain
sebagainya. Contohnya suatu perusahan mungkin dapat memproduksi minuman dan botol
minuman, dimana keduanya saling berhubungan satu sama lain.
Kebijakan harga
Harga adalah uang dibebankan untuk sebuah barang dan jasa atau jumlah nilai yang
konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau memanfaatkan suatu
barang atau jasa. Terdapat dua faktor dalam keputusan menetapkan harga yaitu faktor internal
yang terdiri dari tujuan pemasaran, biaya, strategi bauaran pemasaran dan pertimbangan
oprasional. Serta faktor eksternal yang terdiri dari : sifat pasar dan permintaan, persaingan,
faktor lingkungan.

Tujuan pemasaran

Ada beberapa tujuan pemasaran yang berpengaruh terhadap kebijakan penetapan harga,
diantaranya:

a) Kelangsungan hidup produk


Tujuan pemasaran ini adalah untuk mengutamakan kemampuan perusahaan bertahan dalam
persaingan.

b) Memaksimalkan laba saat ini


Tujuan pemasaran ini menekankan pada pencapaian laba yang tinggi.

c) Kepemimpinan laba pasar


Mengutamakan kenunggulan di pasar, baik melalui kualitas produk, pelayanan, dan
menekankan pada memaksimalkan kepuasan pelanggan

d) Tujuan lain
Tujuan lain lain seperti penetapan harga rendah agar pesaing tidak bisa masuk dan masih
banyak lagi.

Strategi Bauran Pemasaran

Harga
Strategi bauran pemasaran menyangkut bagaimana setiap komponen
bauran pemasaran ditetapkan untuk menunjang kesuksesan program
pemasaran secara keseluruhan. Harga sendiri sangat mempengaruhi
keseluruhan bauran pemasaran. Umumnya harga sangat menjadi penentu
dalam pasar, oleh karena itu di beberapa negara biasanya menggunakan
penghitungan biaya berdasarkan target (target costing) untuk menentukan
harga.
Dalam harga sendiri tedapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga
suatu produk yaitu:
a Biaya
Biaya merupakan dasar penentuan harga. Harga sebuah produk
harus mencerminkan berapa jumlah biaya yang telah dikonsumsi untuk
menghasilkan produk tersebut dan berapa biaya untuk menyampaikan
produk tersebut kepada konsumen dalam memuaskan kebutuhannya.
Selain itu harga sendiri juga harus mencerminkan berapa biaya berapa
tingkat keuntungan yang diharapkan produsen dari memuaskan
kebutuhan konsumen. Pada dasarnya setiap perusahaan mencari
produsen dengan biaya yang rendah.
b Pertimbangan operasional
Perimbangan operasional menyangkut tentang penentuan
kewenangan dari bagian yang menetapkan harga. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh pertimbangan strategis dan besar kecilnya organisasi
perusahaan. Dalam Perusahaan kecil, harga kebanyakan ditetapkan
oleh manajemen puncak, sedangkan pada perusahan besar mungkin
lebih strategis jika harga ditetapkan oleh manajer divisi atau manajer
lini produk.
c Faktor eksternal
Faktor lain yang dapat mempengaruhi harga yaitu faktor
ekternal. Terdapat 3 faktor ekternal yang dapat mempengaruhi harga,
yaitu:
Sifat dan permintaan pasar
Harga dan tawaran pesaing
Faktor eksternal dan lainnya
d Pendekatan penetapan harga umum
Harga pada dasarnya dibentuk oleh dua titik ekstrem, yaitu
biaya produk menentukan lantainya harga (titik harga terendah) dan
persepsi konsumen terhadap nilai produk menentukan plafon harga
(titik harga tertinggi). Tetapi perusahaan tidak bisa menentukan harga
hanya dengan berada pada titik tersebut. Beberapa pendekatan dapat
dilakukan dalam menetapkan harga yang umum digunakan perusahaan
antara lain:
Penetapan harga biaya-plus
Penetapan harga impas (BEP)
Penetapan harga berdasarkan persepsi lain
Penetapan harga going rate
Penetapan harga tender
eHarga dan siklus hidup produk
Harga juga dapat ditentukan oleh siklus hidup sebuah produk.
Umumnya terdapat dua metode yang digunakan untuk
memperkenalkan produk ke pasar yaitu metode price skimming dan
price penetration

Promosi
Perusahaan harus mengkomunikasikan produk dan pelayanan yang disediakan
kepada pelanggan atau pelanggan potensialnya, perantara, serta masyarakat
umum untuk memberikan informasi yang tepat tentang manfaat dan
keberadaan produk tersebut. Bauran promosi sendiri terdari beberapa
komponen yaitu:
a Pengiklanan
Mencangkup semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide,
barang, atau jasa, oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat
bayaran
b Pemasaran Langsung
Penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lainnya
untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respons dari pelanggan
dan calon pelanggan tertentu.
c Promosi penjualan
Merupakan intensif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau pembelian produk atau jasa
d Hubungan masyarakat dan publisitas
Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau
melindungi citra perusahaan atau produk individual
e Penjual personal
Merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli
dengan tujuan melakukan penjualan.
Selain mengetahui beberapa komponen bauran promosi, dibutuhkan juga
pengembangan terhadap suatu bauran promosi mencangkup:
a Mengidentifikasi audiens sasaran
b Menentukan tujuan komunikasi
c Merancang pesan
d Memilih saluran komunikasi
e Mengalokasikan total anggaran promosi
f Memutuskan bauran promosi
g Mengukur hasil promosi
h Mengelola dan mengoordinasikan seluruh proses komunikasi
pemasaran.
Saluran distribusi
Saluran distribusi merupakan jaringan organisasi yang
menghubungkan produsen dengan pengguna (konsumen) akhir. Penggunaan
perantara dalam pemasaran (saluran distribusi) sebagian besar disebabkan
adanya keunggulan efisiensi dalam membuat barang tersedia dan mudah
diperoleh di pasar dalam jumlah dan waktu yang tepat.
Distribusi tersebut memiliki fungsi-fungsi penting meliputi
a Informasi
b Promosi
c Negosiasi
d Pemesanan
e Pembiayaan
f Pengambilan risiko
g Pemilikan fisik
h Pembayaran
i Hak milik

Вам также может понравиться