Вы находитесь на странице: 1из 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah yang besar di
negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 20-50% kematian wanita usia subur
disebabkan hal yang beraitan dengan kehamian dan persalinan. Kematian saat melahirkan
biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita usia muda pada masa puncak produktifitas.
Tingginya AKI di Indoneia yaitu 23/100.000 kelahiran hidup (SDKI,2004) tertinggi di
ASEAN. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia antara lain,perdarahan (42%),
eklamsia (13%), dan infeksi (10%). Penyakit hipertensi pada kehamilan berperan besar dalam
mortalitas da morbiditas maternal dan perinatal. Dari seluruh ibu yang mengalami hipertensi
selama masa hamil,sengah sampai duapertiganya mengalami preeklamsia atau eklamsia.
Preeklamsia dan Eklamsia biasa mempredisposisi ibu mengalami komplikasi yang lebih letal.
Seperti solusio plasenta, perdarahan otak dan gagal ginjal akut.
Berdasarkan hal diatas , penulis tertarik untuk mengambil kasus Ibu Hamil dengan Pre
Eklamsia Ringan di RS.Sumber Sentosa - Malang.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan Asuhan Kebidanan Lanjut 1 pada Ibu hamil
dengan Pre Eklamsia Ringan
1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Ibu hamil dengan Pre Eklamsia
Ringan
Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa atau masalah
Mahasiswa mampu membuat intervensi sesuai dengan masalah dan kebutuhan klien
Mahasiswa mampu melakukan implementasi sesuai dengan masalah dan kebutuhan
klien
Mahasiswa mampu melakukan evaluasi setelah intervensi

1.3 Metode Penulisan


Asuhan kebidanan ini disusun secara:
1.3.1 Wawancara
Tanya jawab langsung dengan klien guna mengetahui keluhan-keluhan yang dirasakan oleh
ibu, sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat dan benar sesuai dengan masalah.
1.3.2 Pemeriksaan
Melakukan pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik pada klien
1.3.3 Observasi
Melakukan pemeriksaan atau pengamatan pada klien
1.3.4 Study Pustaka
Membaca buku sumber yang dapat mendukung terlaksananya asuhan kebidanan dan dapat
membandingkan antara teori dan praktek.

1.4 Sistematika Penulisan


Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Metode Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan
Bab II Tinjauan Teori
2.1 Konsep Teori
2.1.1 Pengertian Pre Eklamsia
2.1.2 Etiologi Pre Eklamsia
2.1.3 Klasifikasi Pre Eklamsia
2.1.4 Patofisiologi Pre Eklamsia Ringan
2.1.5 Tanda dan Gejala
2.1.6 Penanganan
2.1.6 Bahaya Pre Eklamsi Ringan
2.2 Konsep Manejemen Kebidanan pada Ny... dengan Pre Eklamsia Ringan di Rumah
Sakit Sumber Sentosa Malang
Bab III Tinjauan Kasus
3.1 Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Biodata
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
3. Riwayat Kebidanan (Obstetri) yang lalu
4. Riwayat Keluarga
5 Riwayat Kesehatan Ibu
6. Riwayat Sosial Ekonomi
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Dalam
3.2 Identifikasi diagnosis/ masalah
3.3 Intervensi
3.4 Implementasi
3.5 Evaluasi
3.6 Catatan Perkembangan
Bab IV Pembahasan
Bab V Penutup
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Teori


2.1.1 Pengertian Pre Eklamsia
Pre Eklampsia adalah suatu penyakit vasopastik yang melibatkan banyak sistem dan
ditandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi dan proteinuria.(Bobak,2004:629)
Pre Eklampsia adalah kondisi khusus dalam kehamilan, yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah (TD) dan proteinura.(Vicky Chapman,2006:160)
Pre Eklampsia adalah ditandai dengan peningkatan tekanan darah (TD) pada 2 interval
yang terpisah 6 jam dengan sistolik 140 mmHg,dan diastolik 90 mmHg.(C Scoot
Taylor,2004:35)

2.1.2 Etiologi Pre Eklamsia


Pre Eklampsia adalah suatu kondisi yang hanya terjadi pada kehamilan manusia, tanda dan
gejalanya timbul hanya selama masa hamil dan menghilang dengan cepat setelah janin dan
plasenta lahir. Tidak ada profil tertentu yang mengidentifikasi wanita yang menderita pre
eklamsia ada beberapa faktor resiko tertentu yang berkaitan dengan perkembangan penyakit
yaitu: primigravida, grande multipara, janin besar, kehamilan dengan janin yang lebih dari
satu dan morbid obesitas.(Bobak,2004:629)

2.1.3 Klasifikasi Pre-eklamsi


Pre-eklamsia digolongkan menjadi 2 golongan :
a. Pre-eklamsia ringan : kenaikan tekanan darah diastolik 15 mmHg atau >90
mmHg dengan 2 kali pengukuran berjarak 1jam atau tekanan diastolik sampai
110mmHg.Kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmHg atau > atau mencapai 140
mmHg.Protein urin positif 1, edema umum, kaki, jari tangan dan muka. Kenaikan BB >
1Kg/mgg.
b. Pre-eklampsia berat : tekanan diastolik >110 mmhg. Protein urin positif 3,
oliguria (urine, 5gr/L). Hiperlefleksia, gangguan penglihatan,nyeri epigastrik, terdapat edema
dan sianosis, nyeri kepala, gangguan kesadaran(http://firmanpharos.wordpress.com,2010
2.1.4 Patofisiologi Pre Eklamsia Ringan
Pre-eklamsi ringan jarang sekali menyebabkan kematian ibu. Oleh karena itu, sebagian
besar pemeriksaaan anatomik patologik berasal dari penderita eklampsi yang meninggal. Pada
penyelidikan akhir-akhir ini dengan biopsi hati dan ginjal ternyata bahwa perubahan anatomi-
patologik pada alat-alat itu pada pre-eklamsi tidak banyak berbeda dari pada ditemukakan
pada eklamsi. Perlu dikemukakan disini bahwa tidak ada perubahan histopatologik khas pada
pre-eklamsi dan eklamsi. Perdarahan, infark, nerkosis ditemukan dalam berbagai alat tubuh.
Perubahan tersebut mungkin sekali disebabkan oleh vasospasmus arteriola. Penimbunan fibrin
dalam pembuluh darah merupakan faktor penting juga dalam
patogenesis kelainan-kelainan tersebut.
(http://firmanpharos.wordpress.com,2010)
Pre eklampsia berhubungan dengan implantasi abnormal palsenta dan invasi dangkal
tromboblastik yang mengakibatkan berkurangnya perfurasi plasenta. Arteria spiralis meternal
gagal menngalami vasodilatasi fisiologis normalnya,aliran darah kemudian mengalami
hambatan akibat mengalami peubahan arterotik yang menyebabkan obstruksi di dalam
pembuluh darah.
Patologi peningkatan tahanan dalam sirkulasi utero plasenta dengan gangguan aliran darah
intervilosa dan berakibat iskemia dan hipoksia yang bermanifestasi selama paruh kedua
kehamilan.
Gambaran serupa mengenai invasi tromboblastik yang tidak adekuat tampak pada
kehamilan dengan komplikasai restriksi pertumbuhan janin pada ibu tanpa pre eklamsia. Oleh
karena itu, sindrom maternal pre eklamsia pasti berhubungan dengan faktor tambahan.(Vicky
Chapman,2006:160)
2.1.5 Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala pada Pre Eklamsia Ringan antara lain :
Tekanan darah diastolik 15 mmHg atau >90 mmHg dengan 2 kali pengukuran
berjarak 1jam atau tekanan diastolik sampai 110mmHg. Tekanan darah sistolik 30 mmHg atau
> atau mencapai 140 mmHg.
Protein urin positif 1
Edema (pembengkakan), terutama tampak pada tungkai, dapat pada muka. Edema
disebabkan ada penumpukan cairan yang berlebihan disela- sela jaringan tubuh.
( Poedji Rochjati, 2003)
2.1.6 Bahaya Pre Eklamsi Ringan
a. Bahaya yang dapat terjadi pada ibu :
Bila keracunan kehamilan tidak mendapat perawatan/ pengobatan dari dokter
Puskesmas Rawat Inap, akan menjadi lebih berat disebut Pre Eklamsi Berat dan kemudian
timbul serangan kejang disebut Eklamsia.
b. Bahaya bagi janin, dengan pre eklamsi adalah :
1. Memberikan gangguan pertumbuhan janin dalam rahim ibu dan bayi lahir lebih kecil
2. Mati dalam kandungan (IUFD)

2.1.7 Pencegahan Pre-Eklamsia


Belum ada kesepakatan dalam strategi pencegahan pre-eklamsia. Beberapa
penelitian menunjukkan pendekatan nutrisi (diet rendah garam, diit tinggi protein, suplemen
kalsium, magnesium dan lain-lain). Atau medikamentosa (teofilin, antihipertensi, diuretic,
asapirin, dll) dapat mengurangi timbulnya pre-eklamsia.
(Kapita Selekta Kedokteran, Mansjoer Arif Media Aesculapius, Jakarta : 2000)

2.1.7 Penanganan
a. Tujuan utama penanganan ialah :
- Pencegahan terjadi pre-eklamsia berat dan eklamsia
- Melahirka n janin hidup
- Melahirkan janin dengan trauma sekecil kecilnya.
Pada dasarnya penanganan terdiri dari penanganan medik dan obstetrik.
Penanganan obstetrik ditujukan untuk melahirkan bayi pada saat yang optoimal yaitu
sebelum janin mati dalam kandungan akan tetapi sudah cukup matur untuk hidup di luar
uterus.
Pada umumnya indikasi untuk merawat penderita pre-eklamsi di RS ialah :
- tekanan darah sistol 140 mmHg atau lebih dan atau tekanan darah diastol 90 mmHg,
protein +1 atau lebih.
- Kenaikan berat badan 1,5 Kg atau lebih dalam seminggu berulang
- Penambahan edema berlebihan tiba-tiba
b. Penanganan pre-eklamsia ringan
Istirahat di tempat tidur masih merupakan terapi untuk penanganan pre-eklamsia.
Istirahat dengan berbaring pada posisi tubuh menyebabkan pengaliran darah ke plasenta
meningkat, aliran darah ke ginjal juga elbih banyak. Tekanan pada ekstermitas bawah turun
dan resobsi aliran darah tersebut bertambah. Selain itu juga mengurangi kebutuhan volume
darah yang beredar. Oleh sebab itu, dengan istirahat biasanya tekanan darah turun dan adema
berkurang. Pemberian fenobarbital 3 x 30mg sehari akan meningkatkan penderita dan dapat
juga menurunkan tekanan darah.
Pada umunya pemberian diuretik dan anti hipertensi pada pre-eklamsia ringan tidak
dianjurkan karena obat-obat tersebut tidak menghentikan proses penyakit dan juga tidak
memperbaiki prognosis janin. Selain itu, pemakaian obat-obatan tersebut dapat menutupi
tanda dan gejala pre-eklamsia berat.
Setelah keadaan normal, penderita dibolehkan pulang, akan tetapi harus dipaksa lebih
sering. Karena biasanya hamil sudah tua, persalinan tidak lama lagi. Bila hipertensi menetap,
penderita tetap tinggal dirumah sakit. Bila keadaan janin mengizinkan, tunggu dengan
melakukan induksi persalinan, sampai persalinan cukup bulan atau > 37 minggu.
Beberapa kasus pre-eklamsia ringan tidak membaik dengan penanganan
konservatif. Tekanan darah meningkat, retensi cairan dan proteinuria bertambah, walaupun
penderita istirahat dengan pengobatan medik. Dalam hal ini pengakhiran kehamilan dilakukan
walaupun janin masih prematur.
(Ilmu Kebidanan YB-PSP, Fak. UI Jakarta, 1998).
2.2 Konsep Manajemen Kebidanan pada Ny... dengan Pre Eklampsia Ringan di
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Pengkajian tanggal ......, pukul ......WIB.
2.2.1 Pengkajian
A. Data Subyektif
1.Biodata
Nama : Untuk mengetahui identitas suami dan istri
Umur : Kurun reproduksi sehat antara 20-35 tahun
Agama : Berpengaruh pada pola kebisaan kesehatan pasien.
Dengan diketahuinya agama yang dianut maka memudahkan pendekatan pasien.
Pekerjaan : Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan
dengan masalah yang dirasakan pasien.
Pendidikan: Untuk mengetahui tingkat intelektualnya karena tingkat
pendidikan seseorang akan mempengaruhi bahasa ataupun
kata-kata yang digunakan.
Alamat : Untuk mempermudah hubungan bila dibutuhkan
penanganan segera.
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
Untuk mengetahui keadaan pasien saat ini serta riwayat yang ada hubungannya dengan
keadaan saat ini
3. Riwayat Kebidanan (Obstetri) yang lalu
Untuk mengetahui saat ini kehamilan ke berapa, berapa jumlah anak baik yang hidup,
meninggal atau keguguran, bagaimana persalinan yang lalu.
4. Riwayat Keluarga
Untuk mengetahui di dalam keluarga ibu maupun suami ada penyakit menurun atau
riwayat keturunan kembar
5. Riwayat Kesehatan Ibu
Untuk mengetahui apakah ibu memiliki penyakit menular (TBC, hepatitis,
malaria, PMS), penyakit kronis (jantung, ginjal), serta riwayat operasi.
6. Riwayat Sosial
Untuk mengetahui status pernikahan, Riwayat KB

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik/Cukup/Lemah, tergantunng keadaan ibu saat ini.
Kesadaran: Composmentis/Somnolen/Apatis/Delireum/Coma
TB : Sebagai deteksi dini resti, karena jika TB 145 cm maka
ibu tergolong dalam resiko tinggi
BB : Dalam kehamilan kenaikan BB normal antara 9-12 kg
TD : 100/ 60 130/ 90 mmHg
Merupkan salah satu tanda adanya Hipertensi yang
nantinya dapat mengarah ke PER, PEB, Ekklamsia
Nadi : 60-80x/mnt.
Suhu : Berkisar antara (36,5-37,5)C
RR : Normalnya antara (16-20)x/mnt
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Muka : Biasanya terdapat closma gravidarum
Mata : Konjungtiva merah muda dan skera putih keabuabuan
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid / vena jugularis
Payudara : Kebersihan payudara dan tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, tidak/ada striae albican serta ada/tidak linea
nigra
Palpasi
Payudara : Teraba/ tidak benjolan abnormal, ada/ tidak nyeri tekan, dan colostrum
sudah keluar/ belum (kanan dan kiri)
Leopold I : Untuk mengetahui TFU, bagian apa yang di fundus
Leopold II : Untuk mengetahui letak punggung bayi
Leopold III : Untuk mengetahu presentasi janin
Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa jauh bagian terendah masuk PAP
Auskultasi: Untuk mengetahui kesejahteraan janin
Perkusi : Jika hasil reflek patella -/- maka kemungkinan px kekurangan B1 dan B6,
selain itu sebagai salah satu tanda-tanda PE
Pemeriksaan dalam: Untuk mengetahui kemajuan persalinan
3. Pemeriksaan Penunjang
Sebagai penunjang terbentuknya diagnosa medis.
Pemeriksaan Lab
Kadar Hb, Proteinuri
USG

2.2.2. Identifikasi Diagnosa/ Masalah


Dx : G P.. Ab. UK .-. Minggu Tunggal/ Gemelli, Hidup/ IUFD, Intrauteri/
Ekstrauteri dengan Pre Eklamsi Ringan di RS Sumber Sentosa Malang
Masalah:
1. Cemas
Ds : Ibu merasa cemas dengan persalinannya saat ini.
Do : Keadaan emosional gelisah
2. Defisit Pengetahuan ibu tentang kehamilannya saat ini
Ds : Ibu mengatakan belum tahu secara benar bagaimana keadaan kehamilannya
sekarang
Do : Ibu banyak bertanya kepada dokter tentang kehamilannya saat ini
3. Gangguan rasa nyaman, bengkak pada kaki
Ds : Ibu mengatakan sejak 1 minggu yang lalu kakinya mengalami bengkak sehingga
sepatu yang digunakan bekerja menjadi sesak
Do : Oedem ekstremitas bawah +/+

2.2.3. Intervensi
Sesuai dengan Identifikasi Diagnosa dan Masalah
2.2.4. Implementasi
Sesuai dengan Intervensi
2.2.5. Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Pre Eklamsia Ringan di Rumah Sakit
Sumber Sentosa, Tumpang Malang.

Pengkajian tanggal 27 Mei 2010 pukul 09.00 WIB.


3.1. Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Biodata:
Nama Ibu : Ny. Ifa M. Nama Suami : Tn. M. Sodikin
Umur : 36 tahun Umur : 40 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Alamat :TulusBesar Tumpang Alamat : TulusBesar -
Tumpang

2. Riwayat Kehamilan Sekarang


Ibu mengatakan:
HPHT : 23- 10- 2009 TP : 30 - 07- 2010
Ini merupakan kehamilannya yang ke 3
Mengeluh kakinya bengkak sejak 1 minggu yang lalu dan agak terganggu karena
sepatu yang biasa digunakan menjadi sesak.
Ibu merasa senang dengan kehamilannya saat ini karena sudah lama dinanti.
Makan 3x sehari, porsi sepiring nasi,lauk pauk, sayur, buah dan susu 1 gelas sehari.
Teratur mengkonsumsi vitamin dan tablet Fe dari bidan.
Tidak meminum obat-obatan,merokok serta tidak minum minuman beralkohol dan
jamu.
BAB sehari 1x. BAK dan BAB tidak ada gangguan
Tidak ada gangguan pola istirahat dan aktivitas
Tidak ada gangguan dan masalah pada pola seksual, 2-3 x seminggu.
Sudah melakukan imunisasi TT 6 kali ( SD 2x, CPW 1x, Hamil pertama dan kedua)

2. Riwayat Kebidanan (Obstetri) yang Lalu


Ibu mengatakan:
Pernah mengalami abortus 1x pada saat 1 tahun setelah pernikahan, UK 3 bulan, tidak
kuretase karena tidak mengalami perdarahan.
Anak ke 2 : usia 7 tahun, normal partus, pertolongan bidan, BBL : 3100 gr, plasenta
lahir spontan, tidak perdarahan. Nifas normal.

3. Riwayat Keluarga
Ibu mengatakan:
Di dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada riwayat penyakit menular seperti TBC,
PMS, hepatitis, malaria maupun penyakit menurun seperti kencing manis, darah tinggi,
jantung dan ginjal.
Di dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada riwayat keturunan kembar

4. Riwayat Kesehatan Ibu


Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit menular (TBC,
hepatitis, malaria , PMS), penyakit kronis (jantung, ginjal), ibu juga tidak pernah mengalami
operasi apapun.

5. Riwayat Sosial
Ibu mengatakan:
Status pernikahan: menikah 1 kali, usia pertama menikah 23 tahun, lama menikah 13
tahun,
Riwayat KB: ibu pernah mengikuti program KB suntik 3 bulanan selama 4 tahun
setelah kelahiran anak ke2
Ibu dan keluarga mengharapkan kehamilan ini.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : Cukup baik
Kesadaran : Composmentis
TB : 156 cm
BB sebelum : 53 kg BB sekarang : 64 kg
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,8 C
RR : 20x/menit

2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Muka : tidak oedem, tidak kuning dan tidak pucat, tidak tampak
chloasma gravidarum
Mata : konjungtiva merah, sclera putih
Leher : tidak terlihat adanya pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan pembuluh
vena jugularis
Payudara : bersih, tidak ada benjolan abnormal, puting menonjol
Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, ada striae albican
ada linea nigra
Ekstremitas : Atas kanan dan kiri tidak ada oedem pada jari tangan
Bawah kanan dan kiri ada oedem pada tibia dan jari kaki
Tidak ada varises
Palpasi
Leher : tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena
jugularis
Payudara : tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
Abdomen
Leopold I : TFU pertengahan Px dan pusat (32 cm), pada atas fundus teraba bagian
yang bulat agak lunak dan tidak melenting (bokong)
Leopold II : Punggung kiri
Leopold III : Letak kepala, kepala belum masuk PAP
Auskultasi : 146 x/ menit

3. Pemeriksaan Penunjang ( 27-05-2010, 09.50 WIB)


Kadar Hb : 10, 8 %
Protein urine : +1
USG :
Janin Intra Uteri, Letak Kepala, belum masuk PAP, U , Air Ketuban cukup, plasenta berada
di fundus.

3.2.Identifikasi Diagnosa/ Masalah


Identifikasi Diagnosa

Dx : Ny.I GIII P1001 Ab100 UK 30 - 32 minggu T/H/I, letak kepala, puki dengan Pre
Eklamsia Ringan, SPR 14.
Ds :
- HPHT : 23 - 10 - 2009 TP : 30 - 07 - 2010
- Kehamilan ketiga.
- Mengalami 1 kali keguguran
- Anak lahir aterm dan hidup 1
Do :
- TD : 140/ 90 mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Suhu : 36,8 C
- RR : 20x/menit
- Palpasi : pertengahan px pusat
(32cm),puka,letak
kepala,kepala belum masuk PAP
- Auskultasi : 146x/ menit
- Lab : Protein urine (+), Hb 10,8%

Identifikasi Diagnosa dan Masalah potensial


Potensial akan terjadi Pre Eklamsia Berat dan Eklamsia
Identifikasi masalah
Masalah : Gangguan rasa nyaman, bengkak pada kaki
Ds : Ibu mengatakan sejak 1 minggu yang lalu kakinya mengalami bengkak sehingga
sepatu yang digunakan bekerja menjadi sesak
Do : Oedem ekstremitas bawah +/+

3.3.Intervensi
Dx : Ny.I GIII P1001 Ab100 UK 30 - 32 minggu T/H/I, letak kepala, puki
dengan Pre Eklamsia Ringan, SPR 14.
Tujuan : Keadaan ibu dan janin sehat tanpa adanya komplikasi lanjut hingga
persalinan nanti
Kriteri hasil : - KU : Baik
- TD : (100/60 - 130/90) mmHg
- Suhu : (36,5-37,5)C
- Nadi : (80-90)x/menit
- RR : (16-20)x/menit
- DJJ : (120-160)x/menit
Intervensi :
1. Jalin komunikasi terapiutik.
R) Komunikasi terapiutik dapat membuat klien menjadi nyaman dengan tindakan yang
akan diberikan.
2. Jelaskan kondisi saat ini yang dialami klien.
R) Penjelasan yang tepat akan membuat klien dan keluarganya menjadi lebih tenang.
3. Beritahu ibu tentang diet makanan yang baik
R) Dengan diet makanan yang baik bisa meningkatkan stamina tubuh juga dapat
mengurangi tekanan darah yang tinggi
4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
R) Dengan pemberian terapi yang tepat dapat menjaga kesehatan kehamilan ibu juga
janin.
5. Ingatkan ibu untuk meminum vitamin yang telah diberikan secara teratur.
R) Ibu akan selalu ingat untuk selalu meminum terapi yang diberikan secara teratur sesuai
aturan
6. Ingatkan ibu untuk kontrol kehamilan 1 bulan lagi.
R) Jika ada kelainan atau masalah dapat dikatahui secara dini juga sebagai kontrol
kesehatan kehamilan ibu.

Masalah : Gangguan rasa nyaman, bengkak pada kaki


1. Beritahu ibu untuk tidur dengan posisi kaki lebih tinggi daripada kepala
R) Selain dapat mengurangi bengkak pada kaki juga dapat memperlancar peredaran
darah dalam tubuh
2. Hindari pemakaian sepatu dengan hak tinggi dan kaos kaki yang ketat
R) Sepatu hak tinggi juga kaos kaki yang ketat dapat memperparah bengkak pada kaki
karena dapat menghambat peredaran darah sehingga kurang lancar.

3.4.Implementasi
Dx : Ny.I GIII P1001 Ab100 UK 30 - 32 minggu T/H/I, letak kepala, puki dengan Pre
Eklamsia Ringan, SPR 14.
1. Menjalin komunikasi terapiutik dengan klien dengan berbicara menggunakan bahasa
yang dimengerti oleh ibu, menggunakan pertanyaan terbuka sehingga apa yang dialami oleh
ibu dapat diketahui oleh petugas.
2. Menjelaskan kondisi saat ini yang dialami klien bahwa ibu saat ini perlu mendapatkan
pengawasan yang intensif karena kehamilannya saat ini termasuk kehamilan yang beresiko
karena usia ibu yang sudah melewati batas kategori usia yang aman untuk hamil yaitu >35
tahun, pernah gagal hamil atau keguguran pada kehamilan terdahulu, juga ibu mengalami
PER yaitu adanya tekanan darah tinggi, bengkak pada kaki juga terdapat protein pada air
kencing ibu. Namun ibu tidak perlu khawatir karena dengan memeriksaan kehamilannya
secara teratur dapat menghindarkan dari keadaan yang tidak diinginkan seperti berlanjut pada
Pre Eklamsia Berat atau Eklamsia.
3. Memberitahu ibu untuk diit makanan rendah garam, hindari makanan yang berlemak,
sayuran yang dapat meningkatkan tekanan darah seperti bayam, daun singkong, daun pepaya.
Lebih baik perbanyak sayuran lainnya yang berserat dan bervitamin tinggi seperti wortel,
kacang- kacangan, dll. Juga buah- buahan dan perbanyak minum air putih.
4. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi berupa vitamin C 1x1, tablet Fe
1x1, Kalk 1x1
5. Mengingatkan ibu untuk teratur mengkonsumsi multivitamin yang telah diberikan
oleh dokter
6. Mengingatkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1 bulan lagi sesuai pesan
dokter atau segera periksa kapan saja jika ada masalah dan keluhan yang terjadi.
Masalah : Gangguan rasa nyaman, bengkak pada kaki
1. Memberitahu ibu untuk tidur dengan posisi kaki lebih tinggi daripada kepala agar
selain dapat mengurangi bengkak pada kaki juga dapat memperlancar peredaran darah dalam
tubuh
2. Hindari pemakaian sepatu dengan hak tinggi dan kaos kaki yang ketat. Karena sepatu
hak tinggi juga kaos kaki yang ketat dapat memperparah bengkak pada kaki karena dapat
menghambat peredaran darah sehingga kurang lancar. Gunakan sepatu sandal atau sendal
yang tidak berhak tinggi dan nyaman dikaki dan sebaiknya menggunakan kaos kaki tipis dan
longgar.

3.5.Evaluasi ( Tanggal 27 - 05 - 2010, jam 10. 30 WIB )


1. Ibu mengerti tentang kondisi kehamilan saat ini dan berkata akan menjaga
kehamilannya agar ibu dan janin sehat hingga persalinan nanti.
2. Ibu berjanji untuk memeriksakan kehamilannya lagi 1 bulan berikutnya dan akan
segera periksa kapan saja bila ada keluhan
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan hasil analisa penulis mengenai kesenjangan atau kesamaan


yang terjadi antara teori dengan kasus yang ditemukan. Namun dalam kasus yang diambil
oleh penulis tidak terdapat kesenjangan antarateori dan fakta dilapangan.
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan lanjut 1 pada Ny. I di Rumah Sakit
Sumber Sentosa pada tanggal 27 Mei 2010 maka dapat dikatakan bahwa Ny. I mengalami
Pre Eklamsia Ringan (PER) dan ibu merasa terganggu dengan bengkak pada kaki yang
dialaminya. Kedua masalah ini merupakan masalah yang sering terjadi pada ibu hamil
Trimester 3.
Berdasarkan kasus PER diatas tenaga kesehatan telah melakukan kolaborasi dengan
dr.SpOG sehingga didapatkan asuhan kebidanan yang komprehensif dan optimal sehingga ibu
dan janin dapat tumbuh sehat tanpa adanya komplikasi yang berkelanjutan. Selain itu juga
memberikan KIE yang dibutuhkan ibu untuk mengatasi PER juga bengkak yang dialami agar
gangguan yang dirasakan ibu tidak berkelanjutan. Dengan asuhan yang telah diberikan , maka
tidak terdapat suatu kesenjangan teori dengan kasus yang ditemukan di lapangan, terutama
dengan implementasinya.
Dengan asuhan kebidanan 5 langkah (Pengkajian, Identifikasi, Intervensi, Implementasi
dan Evaluasi) diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal dan memberikan kontribusi
yang baik dalam mengurangi masalah yang dialami ibu yang menghadapi persalinan dengan
tujuan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas pada masyarakat.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dalam menghadapi masa kehamilan setiap individu memiliki masalah yang
bervariasi. Hal ini bergantung pada pengetahuan, persepsi dan wawasan ibu tentang masa
persalinan. Selain itu setiap ibu hamil memilki penyakit penyerta atau bawaan yang berbeda-
beda.
Setelah penulis melakukan pengkajian pada Ny. I di Rumah Sakit Sumber
Sentosa pada tanggal 27 Mei 2010 maka didapat Ny. I mengalami Pre Eklamsia Ringan
(PER) serta merasa terganggu dengan bengkak pada kaki yang dialami ibu. Kemudian setelah
melakukan identifikasi masalah, dibuat rencana tindakan (intervensi) yang akan dilakukan
antara lain melakukan kolaborasi dengan dr.SpOG sehingga didapatkan asuhan kebidanan
yang komprehensif dan optimal sehingga ibu dan janin dapat lahir dengan selamat tanpa
adanya komplikasi yang berkelanjutan. Selain itu juga memberikan motivasi serta dukungan
dan semangat kepada ibu dan keluarga.

5.2 Saran
Diharapkan para petugas kesehatan dalam melaksanakan pengkajian pada masa kehamilan
(ANC= Antenatal Care) dilakukan secara rutin dan seksama (minimal 7T), sehingga data yang
diperoleh valid. Data tersebut dapat sebagai deteksi dini resiko tinggi sehingga nantinya dapat
dilakukan penanganan secara dini.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Chapman, Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan dan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta: EGC

Fakultas Kedokteran UI. 1998. Ilmu Kebidanan Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiharjo. Jakarta: Fak.UI

Firman. 2010. Pre Eklamsia Ringan Ibu Hamil. http://firmanpharos.wordpress.com yang


diakses pada tanggal 21 Mei 2010 pukul 14.00 WIB
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC

Naylor, C.Skoot. 2004. Obstetri-Ginekologi Ringkasan Singkat. Jakarta: EGC

Rochjati, Poedji. 2003. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya: UNAIR Press

Вам также может понравиться