Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan Asuhan Kebidanan Lanjut 1 pada Ibu hamil
dengan Pre Eklamsia Ringan
1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Ibu hamil dengan Pre Eklamsia
Ringan
Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa atau masalah
Mahasiswa mampu membuat intervensi sesuai dengan masalah dan kebutuhan klien
Mahasiswa mampu melakukan implementasi sesuai dengan masalah dan kebutuhan
klien
Mahasiswa mampu melakukan evaluasi setelah intervensi
2.1.7 Penanganan
a. Tujuan utama penanganan ialah :
- Pencegahan terjadi pre-eklamsia berat dan eklamsia
- Melahirka n janin hidup
- Melahirkan janin dengan trauma sekecil kecilnya.
Pada dasarnya penanganan terdiri dari penanganan medik dan obstetrik.
Penanganan obstetrik ditujukan untuk melahirkan bayi pada saat yang optoimal yaitu
sebelum janin mati dalam kandungan akan tetapi sudah cukup matur untuk hidup di luar
uterus.
Pada umumnya indikasi untuk merawat penderita pre-eklamsi di RS ialah :
- tekanan darah sistol 140 mmHg atau lebih dan atau tekanan darah diastol 90 mmHg,
protein +1 atau lebih.
- Kenaikan berat badan 1,5 Kg atau lebih dalam seminggu berulang
- Penambahan edema berlebihan tiba-tiba
b. Penanganan pre-eklamsia ringan
Istirahat di tempat tidur masih merupakan terapi untuk penanganan pre-eklamsia.
Istirahat dengan berbaring pada posisi tubuh menyebabkan pengaliran darah ke plasenta
meningkat, aliran darah ke ginjal juga elbih banyak. Tekanan pada ekstermitas bawah turun
dan resobsi aliran darah tersebut bertambah. Selain itu juga mengurangi kebutuhan volume
darah yang beredar. Oleh sebab itu, dengan istirahat biasanya tekanan darah turun dan adema
berkurang. Pemberian fenobarbital 3 x 30mg sehari akan meningkatkan penderita dan dapat
juga menurunkan tekanan darah.
Pada umunya pemberian diuretik dan anti hipertensi pada pre-eklamsia ringan tidak
dianjurkan karena obat-obat tersebut tidak menghentikan proses penyakit dan juga tidak
memperbaiki prognosis janin. Selain itu, pemakaian obat-obatan tersebut dapat menutupi
tanda dan gejala pre-eklamsia berat.
Setelah keadaan normal, penderita dibolehkan pulang, akan tetapi harus dipaksa lebih
sering. Karena biasanya hamil sudah tua, persalinan tidak lama lagi. Bila hipertensi menetap,
penderita tetap tinggal dirumah sakit. Bila keadaan janin mengizinkan, tunggu dengan
melakukan induksi persalinan, sampai persalinan cukup bulan atau > 37 minggu.
Beberapa kasus pre-eklamsia ringan tidak membaik dengan penanganan
konservatif. Tekanan darah meningkat, retensi cairan dan proteinuria bertambah, walaupun
penderita istirahat dengan pengobatan medik. Dalam hal ini pengakhiran kehamilan dilakukan
walaupun janin masih prematur.
(Ilmu Kebidanan YB-PSP, Fak. UI Jakarta, 1998).
2.2 Konsep Manajemen Kebidanan pada Ny... dengan Pre Eklampsia Ringan di
Rumah Sakit Sumber Sentosa
Pengkajian tanggal ......, pukul ......WIB.
2.2.1 Pengkajian
A. Data Subyektif
1.Biodata
Nama : Untuk mengetahui identitas suami dan istri
Umur : Kurun reproduksi sehat antara 20-35 tahun
Agama : Berpengaruh pada pola kebisaan kesehatan pasien.
Dengan diketahuinya agama yang dianut maka memudahkan pendekatan pasien.
Pekerjaan : Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan
dengan masalah yang dirasakan pasien.
Pendidikan: Untuk mengetahui tingkat intelektualnya karena tingkat
pendidikan seseorang akan mempengaruhi bahasa ataupun
kata-kata yang digunakan.
Alamat : Untuk mempermudah hubungan bila dibutuhkan
penanganan segera.
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
Untuk mengetahui keadaan pasien saat ini serta riwayat yang ada hubungannya dengan
keadaan saat ini
3. Riwayat Kebidanan (Obstetri) yang lalu
Untuk mengetahui saat ini kehamilan ke berapa, berapa jumlah anak baik yang hidup,
meninggal atau keguguran, bagaimana persalinan yang lalu.
4. Riwayat Keluarga
Untuk mengetahui di dalam keluarga ibu maupun suami ada penyakit menurun atau
riwayat keturunan kembar
5. Riwayat Kesehatan Ibu
Untuk mengetahui apakah ibu memiliki penyakit menular (TBC, hepatitis,
malaria, PMS), penyakit kronis (jantung, ginjal), serta riwayat operasi.
6. Riwayat Sosial
Untuk mengetahui status pernikahan, Riwayat KB
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik/Cukup/Lemah, tergantunng keadaan ibu saat ini.
Kesadaran: Composmentis/Somnolen/Apatis/Delireum/Coma
TB : Sebagai deteksi dini resti, karena jika TB 145 cm maka
ibu tergolong dalam resiko tinggi
BB : Dalam kehamilan kenaikan BB normal antara 9-12 kg
TD : 100/ 60 130/ 90 mmHg
Merupkan salah satu tanda adanya Hipertensi yang
nantinya dapat mengarah ke PER, PEB, Ekklamsia
Nadi : 60-80x/mnt.
Suhu : Berkisar antara (36,5-37,5)C
RR : Normalnya antara (16-20)x/mnt
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Muka : Biasanya terdapat closma gravidarum
Mata : Konjungtiva merah muda dan skera putih keabuabuan
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid / vena jugularis
Payudara : Kebersihan payudara dan tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, tidak/ada striae albican serta ada/tidak linea
nigra
Palpasi
Payudara : Teraba/ tidak benjolan abnormal, ada/ tidak nyeri tekan, dan colostrum
sudah keluar/ belum (kanan dan kiri)
Leopold I : Untuk mengetahui TFU, bagian apa yang di fundus
Leopold II : Untuk mengetahui letak punggung bayi
Leopold III : Untuk mengetahu presentasi janin
Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa jauh bagian terendah masuk PAP
Auskultasi: Untuk mengetahui kesejahteraan janin
Perkusi : Jika hasil reflek patella -/- maka kemungkinan px kekurangan B1 dan B6,
selain itu sebagai salah satu tanda-tanda PE
Pemeriksaan dalam: Untuk mengetahui kemajuan persalinan
3. Pemeriksaan Penunjang
Sebagai penunjang terbentuknya diagnosa medis.
Pemeriksaan Lab
Kadar Hb, Proteinuri
USG
2.2.3. Intervensi
Sesuai dengan Identifikasi Diagnosa dan Masalah
2.2.4. Implementasi
Sesuai dengan Intervensi
2.2.5. Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Pre Eklamsia Ringan di Rumah Sakit
Sumber Sentosa, Tumpang Malang.
3. Riwayat Keluarga
Ibu mengatakan:
Di dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada riwayat penyakit menular seperti TBC,
PMS, hepatitis, malaria maupun penyakit menurun seperti kencing manis, darah tinggi,
jantung dan ginjal.
Di dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada riwayat keturunan kembar
5. Riwayat Sosial
Ibu mengatakan:
Status pernikahan: menikah 1 kali, usia pertama menikah 23 tahun, lama menikah 13
tahun,
Riwayat KB: ibu pernah mengikuti program KB suntik 3 bulanan selama 4 tahun
setelah kelahiran anak ke2
Ibu dan keluarga mengharapkan kehamilan ini.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : Cukup baik
Kesadaran : Composmentis
TB : 156 cm
BB sebelum : 53 kg BB sekarang : 64 kg
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,8 C
RR : 20x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Muka : tidak oedem, tidak kuning dan tidak pucat, tidak tampak
chloasma gravidarum
Mata : konjungtiva merah, sclera putih
Leher : tidak terlihat adanya pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan pembuluh
vena jugularis
Payudara : bersih, tidak ada benjolan abnormal, puting menonjol
Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, ada striae albican
ada linea nigra
Ekstremitas : Atas kanan dan kiri tidak ada oedem pada jari tangan
Bawah kanan dan kiri ada oedem pada tibia dan jari kaki
Tidak ada varises
Palpasi
Leher : tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena
jugularis
Payudara : tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
Abdomen
Leopold I : TFU pertengahan Px dan pusat (32 cm), pada atas fundus teraba bagian
yang bulat agak lunak dan tidak melenting (bokong)
Leopold II : Punggung kiri
Leopold III : Letak kepala, kepala belum masuk PAP
Auskultasi : 146 x/ menit
Dx : Ny.I GIII P1001 Ab100 UK 30 - 32 minggu T/H/I, letak kepala, puki dengan Pre
Eklamsia Ringan, SPR 14.
Ds :
- HPHT : 23 - 10 - 2009 TP : 30 - 07 - 2010
- Kehamilan ketiga.
- Mengalami 1 kali keguguran
- Anak lahir aterm dan hidup 1
Do :
- TD : 140/ 90 mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Suhu : 36,8 C
- RR : 20x/menit
- Palpasi : pertengahan px pusat
(32cm),puka,letak
kepala,kepala belum masuk PAP
- Auskultasi : 146x/ menit
- Lab : Protein urine (+), Hb 10,8%
3.3.Intervensi
Dx : Ny.I GIII P1001 Ab100 UK 30 - 32 minggu T/H/I, letak kepala, puki
dengan Pre Eklamsia Ringan, SPR 14.
Tujuan : Keadaan ibu dan janin sehat tanpa adanya komplikasi lanjut hingga
persalinan nanti
Kriteri hasil : - KU : Baik
- TD : (100/60 - 130/90) mmHg
- Suhu : (36,5-37,5)C
- Nadi : (80-90)x/menit
- RR : (16-20)x/menit
- DJJ : (120-160)x/menit
Intervensi :
1. Jalin komunikasi terapiutik.
R) Komunikasi terapiutik dapat membuat klien menjadi nyaman dengan tindakan yang
akan diberikan.
2. Jelaskan kondisi saat ini yang dialami klien.
R) Penjelasan yang tepat akan membuat klien dan keluarganya menjadi lebih tenang.
3. Beritahu ibu tentang diet makanan yang baik
R) Dengan diet makanan yang baik bisa meningkatkan stamina tubuh juga dapat
mengurangi tekanan darah yang tinggi
4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
R) Dengan pemberian terapi yang tepat dapat menjaga kesehatan kehamilan ibu juga
janin.
5. Ingatkan ibu untuk meminum vitamin yang telah diberikan secara teratur.
R) Ibu akan selalu ingat untuk selalu meminum terapi yang diberikan secara teratur sesuai
aturan
6. Ingatkan ibu untuk kontrol kehamilan 1 bulan lagi.
R) Jika ada kelainan atau masalah dapat dikatahui secara dini juga sebagai kontrol
kesehatan kehamilan ibu.
3.4.Implementasi
Dx : Ny.I GIII P1001 Ab100 UK 30 - 32 minggu T/H/I, letak kepala, puki dengan Pre
Eklamsia Ringan, SPR 14.
1. Menjalin komunikasi terapiutik dengan klien dengan berbicara menggunakan bahasa
yang dimengerti oleh ibu, menggunakan pertanyaan terbuka sehingga apa yang dialami oleh
ibu dapat diketahui oleh petugas.
2. Menjelaskan kondisi saat ini yang dialami klien bahwa ibu saat ini perlu mendapatkan
pengawasan yang intensif karena kehamilannya saat ini termasuk kehamilan yang beresiko
karena usia ibu yang sudah melewati batas kategori usia yang aman untuk hamil yaitu >35
tahun, pernah gagal hamil atau keguguran pada kehamilan terdahulu, juga ibu mengalami
PER yaitu adanya tekanan darah tinggi, bengkak pada kaki juga terdapat protein pada air
kencing ibu. Namun ibu tidak perlu khawatir karena dengan memeriksaan kehamilannya
secara teratur dapat menghindarkan dari keadaan yang tidak diinginkan seperti berlanjut pada
Pre Eklamsia Berat atau Eklamsia.
3. Memberitahu ibu untuk diit makanan rendah garam, hindari makanan yang berlemak,
sayuran yang dapat meningkatkan tekanan darah seperti bayam, daun singkong, daun pepaya.
Lebih baik perbanyak sayuran lainnya yang berserat dan bervitamin tinggi seperti wortel,
kacang- kacangan, dll. Juga buah- buahan dan perbanyak minum air putih.
4. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi berupa vitamin C 1x1, tablet Fe
1x1, Kalk 1x1
5. Mengingatkan ibu untuk teratur mengkonsumsi multivitamin yang telah diberikan
oleh dokter
6. Mengingatkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1 bulan lagi sesuai pesan
dokter atau segera periksa kapan saja jika ada masalah dan keluhan yang terjadi.
Masalah : Gangguan rasa nyaman, bengkak pada kaki
1. Memberitahu ibu untuk tidur dengan posisi kaki lebih tinggi daripada kepala agar
selain dapat mengurangi bengkak pada kaki juga dapat memperlancar peredaran darah dalam
tubuh
2. Hindari pemakaian sepatu dengan hak tinggi dan kaos kaki yang ketat. Karena sepatu
hak tinggi juga kaos kaki yang ketat dapat memperparah bengkak pada kaki karena dapat
menghambat peredaran darah sehingga kurang lancar. Gunakan sepatu sandal atau sendal
yang tidak berhak tinggi dan nyaman dikaki dan sebaiknya menggunakan kaos kaki tipis dan
longgar.
5.1 Kesimpulan
Dalam menghadapi masa kehamilan setiap individu memiliki masalah yang
bervariasi. Hal ini bergantung pada pengetahuan, persepsi dan wawasan ibu tentang masa
persalinan. Selain itu setiap ibu hamil memilki penyakit penyerta atau bawaan yang berbeda-
beda.
Setelah penulis melakukan pengkajian pada Ny. I di Rumah Sakit Sumber
Sentosa pada tanggal 27 Mei 2010 maka didapat Ny. I mengalami Pre Eklamsia Ringan
(PER) serta merasa terganggu dengan bengkak pada kaki yang dialami ibu. Kemudian setelah
melakukan identifikasi masalah, dibuat rencana tindakan (intervensi) yang akan dilakukan
antara lain melakukan kolaborasi dengan dr.SpOG sehingga didapatkan asuhan kebidanan
yang komprehensif dan optimal sehingga ibu dan janin dapat lahir dengan selamat tanpa
adanya komplikasi yang berkelanjutan. Selain itu juga memberikan motivasi serta dukungan
dan semangat kepada ibu dan keluarga.
5.2 Saran
Diharapkan para petugas kesehatan dalam melaksanakan pengkajian pada masa kehamilan
(ANC= Antenatal Care) dilakukan secara rutin dan seksama (minimal 7T), sehingga data yang
diperoleh valid. Data tersebut dapat sebagai deteksi dini resiko tinggi sehingga nantinya dapat
dilakukan penanganan secara dini.
DAFTAR PUSTAKA
Chapman, Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan dan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta: EGC
Fakultas Kedokteran UI. 1998. Ilmu Kebidanan Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiharjo. Jakarta: Fak.UI
Rochjati, Poedji. 2003. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya: UNAIR Press