Designer Vandalism: Indonesian Indie Fashion and the
Cultural Practice of Cut n Paste by Brent Luvaas Oleh: Fuad Habib Zaky Aminuddin (382070)
Perekembangan industri fashion di Indonesia berkembang sangat pesat. Kondisi
tersebut sejalan dengan semakin sadarnya akan fashion yang menunjukan jatidiri dari masing-masing individu penggunanya sehingga menjadi lading bisnis yang menjanjikan. Negara Indonesia yang terkenal sebagai negara dengan produk-produk imitasi yang menyebar bebas tanpa perlindungan hukum yang kuat tentu menjadi celah bagi para pelaku fashion untuk membajak karya-karya fashion yang sudah terkenal. Contohnya seperti sebuah distro di bandung yang menggunakan istilah cut n paste dalam fashion remix ketika mencontek hasil desain para desainer yang sudah terkenal di masyrakat. Hal ini tentu merugikan bagi para pemilik desain asli yang mengeluarkan banyak biaya untuk mencari ide orisinil dan hanya dicontek dengan mudahnya tanpa ada perlindungan secara hukum. Apakah benar tidak ada hokum yang mengatur budaya mencontek produk orang lain di Indonesia? Mengapa sangat dengan mudahnya masyarakat Indonesia mencontek atau mencuri karya orang lain tanpa merasa bersalah? Dalam jurnal dijelaskan tentang bagaimana perkembangan dunia fashion khususnya distro di Indonesia secara lengkap terkait pembajakan karya visual. Namun yang perlu dicermati yaitu bagaimana menentukan produk tersebut adalah tiruan atau produk orisinil ketika karya visual begitu abstrak yang perlu dipahami lebih lanjut.