Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstrak
Seorang wanita 46 tahun dirawat karena diplopia yang disebabkan oleh
ophtalmoplegia, dan diobati dengan terapi kortikosteroid. Delapan hari kemudian, ia
dirawat dengan miokarditis fulminan pada syok kardiogenik, disertai disfungsi berat
ventrikel kiri dan nonsustained ventricular tachycardia yang sering terjadi. Karena
tidak adanya perbaikan klinis, biopsi endomiokardial dilakukan untuk mengetahui
adanya inammatory inltrate, vasculitis, dan PCR positif untuk cytomegalovirus,
virus Epstein Barr, Parvovirus B19 dan enterovirus. Fungsi dari ventrikel kiri sembuh
dengan pengobatan gagal jantung dan kortikosteroid. Tiga bulan kemudian, setelah
penarikan progresif dari prednisolon, terjadi kekambuhan miokarditis dan disfungsi
ventrikel kiri, yang berhasil diobati dengan melakukan pengulangan terapi
kortikosteroid. Satu bulan kemudian ia dirawat kembali dengan miokarditis fulminan
yang bereaksi lagi dengan steroid. Sesekali ia memperlihatkan lesi purpura pada kulit.
Pada saat ini diagnosa sementara adalah vasculitis dan ia telah mulai siklus bulanan
cyclophosphamide. Sebelum siklus kedua, ia dirawat dengan pneumonia dan
disfungsi ventrikel kemudian meninggal
Kata Kunci : Fulminant myocarditis; Corticosteroid therapy; Vasculitis
Pendahuluan
Laporan Kasus
Seorang wanita 46 tahun, yang bekerja sebagai pemandu lalu lintas udara,
dengan riwayat merokok dan kelumpuhan wajah perifer tepat 15 tahun sebelumnya
(telah sembuh total), dirawat pada bulan Juni 2009 ke departemen neurologi dari
Rumah Sakit Faro karena diplopia horisontal dengan onset mendadak. Ia melakukan
gerakan mata yang terbatas dan ptosis bilateral tetapi disertai refleks pupil yang
dipertahankan. Penelitian etiologi termasuk Magnetic Resonance Imaging (MRI) dari
cranium dan orbits, electromyogram, dan analisis cerebrospinal uid, termasuk
serologi untuk virus Epstein Barr (EBV), cytomegalovirus (CMV), herpes simplex 1
serta HIV 1 dan 2, dan VDRL, tidak ada yang menunjukkan kelainan. CT dada juga
normal namun tidak termasuk thymoma. Studi imunologi untuk ANA, ANCA, ECA
dan faktor rheumatoid yaitu negatif, tapi positif untuk antibodi muscle skeletal. Ia
diobati dengan tiga pulse metilprednisolon 1 g dan diberhentikan 2 minggu setelah
dirawat di rumah sakit, dengan hanya ptosis mata kanan.
Delapan hari setelah pulang, ia dirawat di bagian kardiologi dari rumah sakit
yang sama menderita fulminant myocarditis pada syok kardiogenik disertai disfungsi
berat ventrikel kiri dan nonsustained ventricular tachycardia yang sering terjadi
(Gambar 1).
Serologi terhadap CMV, herpes simplex dan EBV adalah positif untuk IgG
tetapi negatif untuk IgM, dan negatif untuk HIV, virus hepatitis C, Borrelia dan
Coxiella. Pada pengujian antibodi otot polos adalah positif tetapi negatif untuk
antibodi otot rangka,, berbeda dengan hasil yang diperoleh selama rawat inap
pertama. Pasien menunjukkan perbaikan klinis secara bertahap dan pemulihan fungsi
LV dibawah pengobatan menggunakan prednisolon dan telah habis satu bulan
kemudian disertai diagnosa miokarditis fulminan yang dimungkinkan berasal dari
autoimun.
Ia tetap di kelas I fungsional NYHA sampai akhir Oktober 2009, ketika tiga
hari setelah penghentian sementara terapi kortikosteroid untuk keperluan biopsi otot,
ia dirawat karena miokarditis yang rekuren, disfungsi LV berat, syok kardiogenik dan
gagal ginjal serta hati. Pemberian steroid yang diulang kembali, mengarah pada
perbaikan klinis penderita dan pemulihan fungsi LV, dan ia dikeluarkan dengan
pengobatan gagal jantung dan prednisolon oral. Ia menjalani biopsi otot sebagai
pasien rawat jalan dengan pengobatan prednisolon 50mg / hari, yang menunjukkan
tipe II fiber atrofi, sesuai dengan steroid-induced dan atau disuse myopathy. Kontrol
TTE menunjukkan bilik nondilated dan fungsi sistolik global LV yang baik (LVEF
57%). Untuk mengurangi penggunaan steroid, azathioprine 100mg / hari mulai
diperkenalkan.
Kasus ini dibahas dengan bagian pengobatan penyakit dalam dan dinilai
dalam sebuah pusat yang khusus terhadap penyakit autoimun. Diagnosa sementara
yaitu vaskulitis sekunder hingga infeksi EBV atau dermatomyositis. Berikut ini terapi
resimen yang diusulkan: cyclophosphamide 0,7 g / m2 per bulan selama enam bulan,
prednisolon (dengan indikasi untuk diberhentikan secara perlahan 15 hari setelah
dimulainya siklofosfamid, untuk dosis 5-10mg / hari), dan azathioprine diulang
kembali setelah menyelesaikan pengobatan dengan siklofosfamid.
Siklus pertama siklofosfamid pada Januari 2010, pada saat TTE menunjukkan
fungsi LV sedikit lebih tertekan (LVEF 43%) dan regurgitasi mitral ringan.
Pada bulan Februari 2010, ketika ia akan memulai siklus kedua, ia dirawat
kembali dengan dyspnea yang berhubungan dengan demam dan leukositosis. X-Ray
dan CT dada menunjukkan, di antara perubahan lain, infiltrasi alveolar dari
penampakan ground-glass, terutama di paru-paru kanan; kondensasi pada daerah
parenkim di lobus kiri lebih rendah; dan interstitial fibrosis, terutama dari segmental
dan septa subsegmental. Temuan ini sesuai dengan fibrosis interstitial yang terkait
dengan alveolitis. Dengan adanya dugaan pneumonia, pasien diobati dengan
vankomisin, piperasilin-tazobactam dan fluconazole. TTE menunjukkan adanya
disfungsi LV yang sedang. Dua hari setelah dirawat, invasif ventilasi mekanik
diperlukan karena terdapat kegagalan pernafasan yang parah dan ketidakstabilan
hemodinamik. TEE menunjukkan disfungsi sistolik biventrikular parah. Pada hari
ketiga ia meninggal karena kegagalan organ multiple. Keluarga menolak izin untuk
dilakukan autopsi.
Diskusi
Konflik Kepentingan
10. Cooper LT, Baughman KL, Feldman AM, et al. The role of endomyocardial
biopsy in the management of cardiovascular disease: a scientific statement
from the American Heart Association, the American College of Cardiology,
and the Europea Society of Cardiology. Circulation. 2007;116:2216---33.
11. Laissy JP, Hyafil F, Feldman LJ, et al. Differentiating acute myocardial
infarction from myocarditis: diagnostic value of early- and delayed-perfusion
cardiac MR imaging. Radiology. 2005;237:75---82.