Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau tumbuhan
yang sama jenis atau spesiesnya
2. setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan
klasifikasi sebagai berikut.
Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus.
Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili.
Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.
Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.
Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk hewan)
Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan
klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut:
1. kingdom (kerajaan)
2. divisio atau filum
3. kelas (classis)
4. ordo (bangsa)
5. famili (suku)
6. genus (marga)
7. spesies (jenis)
Mengingat keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan terdapat sub-sub, seperti subkingdom,
subfilum, subordo, dan subspesies. Demikian pula di bawah kelompok spesies masih ditempatkan
kelompok varietas dan di bawah varietas terdapat strain. Semakin ke atas urutan tingkatan klasifikasi,
hubungan kekerabatan makhluk hidup semakin jauh, sedangkan semakin ke bawah hubungan
kekerabatannya semakin dekat.
Untuk mempermudah mempelajari berbagai mahluk hidup dimuka bumi ini, ilmuan
sepakat untuk mengelompokan mahluk hidup (Klasifikasi Mahluk Hidup) kedalam
tingkatan yang disebut dengan Taksonomi. Sistem ini pertama kali dikembangkan
Oleh ilmuan Biologi (Botanist) Swedia bernama Carolus Linnaeus pada abad ke 18.
Seiring dengan waktu, banyak jenis Klasifikasi lain yang dikembangkan dari sistem
Linnaeus.
Pada tahun 1735, Linnaeus menerbitkan buku berjudul Systema Naturae yang
sangat berpengaruh bagi keilmuan biologi pada saat itu dimana dalam bukunya
dijelaskan rencana Linnaeus untuk mengklasifikasikan semua organisme yang
dikenal dan belum ditemukan sesuai dengan tingkat yang lebih besar atau lebih kecil
dari kesamaan mereka.
Sistem klasifikasi Linnaeus diterima secara luas pada awal abad ke-19 dan masih
merupakan kerangka dasar bagi taksonomi dalam ilmu biologi hari ini.
Sistem Linnaeus menggunakan dua kategori nama latin, genus dan spesies, untuk
menunjuk setiap jenis organisme. Genus adalah kategori tingkat yang lebih tinggi
yang mencakup satu atau lebih spesies di bawahnya. Seperti tingkat penunjukan
ganda disebut sebagai binomial nomenklatur atau binomen ( dua nama dalam
bahasa Latin). Misalnya, Linnaeus menggambarkan manusia modern dalam sistem
tubuhnya dengan Homo Sapiens, atau orang yang bijaksana. Homo adalah genus
dan sapiens spesies kita (manusia).
Dimana
Divisio: Divisi, digunakan untuk tumbuhan
Phyllum: Filum, digunakan untuk hewan.
Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)
Tingkatan ini merupakan yang paling puncak. Jumlah kingdom tergantung pada
ilmuwan yang menggunakannya.Karena beberapa ilmuan ada yang membuatnya
berbeda-beda, ada yang 2, 3, 4, 5 dan 6. Keenam kingdom tersebut adalah Animalia,
Plantae,Protista, Monera, Fungi(Jamur-jamuran) dan Virus. Tapi umumnya
menggunakan 2 Kingdom yaitu : Plantae dan Animalia.
Divisio / Phyllum(Tumbuhan/Hewan)
Untuk organisme yang mirip sekali dengan hewan, maka menggunakan Phyllum.
Sedangkan untuk organisme yang sangat mirip dengan tumbuhan menggunakan
Divisio. maka jika anda menemukan mahluk lebih mempunyai ciri-ciri hewan maka
takson nya Filum, dan tumbuhan Divisio.
Class (Kelas)
Dibawah filum/divisio ada Class , beberapa contohnya yaitu:
Monocotyledoneae(Liliopsida)
Dicotyledoneae(Magnoliopsida)
Amphibia (Amfibi)
Reptile (Reptil)
Aves (Burung).
Pada umumnya nama kelas untuk organisme tumbuhan diakhiri dengan "~eae"
sama dengan Familia namun pasti jumlahnya lebih sedikit karena Kelas(Class) ada
diatas Familia.
Familia (Suku)
Takson Ordo di kelompokan lagi kedalam beberapa famili(Familia) berdasarkan ciri-
ciri tertentu. Nama famili pada tumbuhan biasanya menggunakan akhiran aceae,
misalnya famili Solanaceae, Cucurbetaceae, Malvaceae, Rosaceae, Asteraceae, dan
Poaceae. Namun, ada pula yang tidak menggunakan akhiran kata-aceae, misalnya
Compositae (nama lain Astraceae) dan Graminae (nama lain Poaceae). Sementara
nama famili pada hewan menggunakan akhiran kata ideae, misalnya Homonidae
(manusia), Felidae (kucing), dan Canidae (anjing). Sangat sulit untuk menghafal
Familia ini karena namanya yang sangat sulit
Genus (Marga)
Dari masing-masing Takson Famili dikelompokan lagi menjadi beberapa genus
berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus dibanding ciri pada
familia. Khaidah penulisan nama genus, yaitu huruf besar pada kata pertama dan
dicetak miring atau digarisbawahi. Sebagai contoh, Famili Poaceae tediri atas
genus Zea (jagung), Saccarum (tebu), Triricum(gandum), dan Oryza (padi-padian).
Species(Spesies)
Species merupakan tingkatan takson paling dasar atau terendah dan mungkin paling
kita sering dengar sehari-hari. Anggota takson memiliki paling banyak persamaan ciri
dan terdiri atas organisme yang bila melakukan perkawinan secara ilmiah dapat
menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Nama species tediri dari atas dua kata
yaitu kata pertama menunjukan nama sfesifiknya, Sebagai contoh, pada genus Rosa
terdapat spesies Rosa multiflora, Rosa canina, Rosa alba, Rosa rugosa, dan Rosa
dumalis. Sedangkan kalo manusia dari genus Homo menjadi Homo Sapiens.
Alam semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik (makhluk
hidup)jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Mulai dari laut, dataran
rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan
sangat beraneka ragam. Karena jumlahnya banyak dan beraneka ragam, maka kita akan
mengalami kesulitan dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup. Untuk
mempermudah dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup maka kita perlu cara.
Cara untuk mempermudah kita dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup disebut
Sistem Klasifikasi (penggolongan / pengelompokan).
Klasifikasi dapat dilakukan oleh siapapun, tergantung Dasar Klasifikasi yang digunakan.
Contoh dasar klasifikasi dalam biologi :
KINGDOM
DIVISIO / PHYLLUM
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES
1. Kingdom Monera
2. Kingdom Protista
3. Kingdom Fungi
4. Kingdom Plantae
5. Kingdom Animalia
2. Terdiri dari 2 kata, kata pertama menunjukkan genus, kata kedua menunjukkan spesies
3. Huruf depan kata pertama menggunakan huruf kapital, huruf depan kata kedua
menggunakan huruf bukan kapital
4. Penulisan secara manual harus diberi garis bawah, penulisan dengan komputer harus
diberi garis bawah atau cetak miring atau cetak tebal
Contoh organisme
1. Kingdom Monera :
- Diplococcus pneumoniae, penyebab penyakit radang paru-paru
- Salmonella typhosa, penyebab penyakit typus
- Eschericia coli, bakteri pembusuk dalam usus besar
- Oscilatoria sp
2. Kingdom Protista :
- Spirogyra sp
- Fucus sp
- Diatomae sp
- Gracilaria sp
- Amoeba sp
- Euglena viridis
- Plasmodium malariae
- Paramecium sp
3. Kingdom Fungi :
- Rhizopus sp
- Penicilium sp
- Auricularia polytricha
- Volvariella volvacea
4. Kingdom Plantae :
- Marchantia polymorpha
- Adiantum cuneatum
- Gnetum gnemon
- Oryza sativa
- Arachis hypogea
5. Kingdom Animalia :
- Planaria sp
- Ascaris lumbricoides
- Holothuria scabra
- Bufo americanus
- Chelonia mydas
- Macrofus rufus
- Felis tigris
Klasifikasi Makhluk Hidup (Sistem Alami, Buatan, Filogenik)
Anda sudah mengetahui bahwa klasifikasi pada dasarnya berpijak dari adanya
persamaan. Hal ini dapat kita ketahui dengan mengamati makhluk hidup secara
morfologi. Misalnya, kita mengamati binatang kucing, anjing, sapi, kuda, dan
harimau. Jika kita lihat secara alami, dapat kita ketahui bahwa kelima binatang
itu mempunyai empat kaki, sehingga membentuk suatu kelompok seperti yang
dikehendaki alam, yaitu kelompok binatang yang berkaki empat. Dengan
demikian, dapat diketahui bahwa klasifikasi sistem alami merupakan
terbentuknya suatu kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami.
Dibandingkan sistem klasifikasi secara alami, sistem klasifikasi buatan lebih baik,
sempurna, dan mudah dipahami apabila dibandingkan sistem klasifikasi
sebelumnya. Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Von Linne
(1707-1778) yang dikenal dengan nama Carolus Linnaeus, seorang ahli botani
berkebangsaan Swedia. Beliau dinobatkan sebagai Bapak Taksonomi.
a. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh
luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
b. Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu
kelompok, adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri.
c. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan
pada banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang
dikelompokkan.
Kingdom/Regnum dunia/kerajaan
Filum/Divisio bagian/keluarga besar
Klassis kelas
Ordo bangsa
Familia suku
Genus marga
Species jenis
Keterangan :
Kingdom untuk hewan
Regnum untuk tumbuhan
Filum untuk hewan
Jika kita perhatikan klasifikasi tersebut terdiri atas beberapa tingkatan, mulai
dari kelompok besar, kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
Selanjutnya, kelompok kecil dibagi menjadi beberapa kelompok kecil lagi
sehingga akan terbentuk kelompok-kelompok yang lebih kecil yang hanya
mempunyai anggota satu jenis makhluk hidup.
Tiap tingkatan kelompok inilah yang disebut takson. Takson disusun dari tingkat
tinggi ke tingkat rendah. Dengan demikian, semakin tinggi tingkatan takson,
maka semakin umum persamaan ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu makhluk
hidup.
a. Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)
Tingkatan takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup.
Semua hewan dimasukkan dalam kingdom Animalia dan semua tumbuhan
dimasukkan dalam kingdom Plantae. Bagaimana dengan manusia, masuk dalam
tingkatan klasifikasi apakah kita? Coba pikirkan mengapa manusia
dikelompokkan dalam salah satu kingdom itu?
Penamaan filum hewan tidak memiliki akhiran yang khas, sedangkan penamaan
divisio tumbuhan diberi akhiran yang khas, misalnya phyta dan mycota.
Tumbuhan yang berbiji dimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur
berbasidium dimasukkan dalam divisio Basidiomycota.
c. Kelas
Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio,
artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-ciri
yang sama, maka dimasukkan dalam satu kelas. Contoh kelas pada hewan, yaitu
hewan menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing, kelinci, dan lain-lain.
Adapun kelas pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu
dan berkeping dua. Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio:
Spermatophyta, kelas: Monocotyledonae dan Dicotyledonae.
d. Ordo (Bangsa)
Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan,
nama ordo pada umumnya diberi akhiran ales, sedangkan pada hewan tidak
memiliki akhiran. Contoh dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa
pemakan daging), Omnivora (bangsa pemakan tumbuht-umbuhan).
g. Species (Jenis)
Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau satuan
dasar klasifikasi. Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat melakukan
perkawinan antarsesamanya dan akan menghasilkan keturunan yang subur
(fertil).
Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada species
terdiri atas dua kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama marga
(genus), sedangkan kata yang kedua menunjukkan jenisnya. Untuk kata yang
kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya: Canis
familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita), Rosa gallica (mawar), Carica
papaya (pepaya), Oryza sativa (padi).
Pada umumnya suatu makhluk hidup mempunyai nama lokal dari setiap daerah,
misalnya kota, negara. Contoh: nama buah pisang, orang Jawa Tengah sering
menyebutnya gedang. Apakah orang Sumatra mengerti bahwa yang disebut
gedang berarti pisang? Sedangkan orang Jawa Barat menyebut gedang untuk
buah pepaya.
Agar tercipta komunikasi yang lebih mudah antara pihak satu dengan pihak lain,
setiap makhluk hidup harus memiliki nama yang dikenal di seluruh dunia.
Tujuannya agar tercipta suatu sistem tata nama yang sederhana, mudah
dipahami, dan berlaku secara internasional.
1) Nama suatu species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus
dan kata kedua merupakan penunjuk jenis.
2) Huruf pertama nama genus ditulis dengan huruf kapital, sedangkan huruf
pertama nama penunjuk jenisnya ditulis dengan huruf kecil.
3) Nama species menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan.
Misalnya: Bambusa spinosa (bambu berduri), Carica papaya (pepaya).
4) Nama species dicetak miring, digaris bawah, atau dicetak dengan huruf yang
berbeda dengan teks lain.
5) Apabila nama tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan
berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
Misalnya: Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
6) Apabila nama hewan terdiri atas tiga kata dan nama tersebut bukan nama
species melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah
tingkat species maka ditulis terpisah,
contohnya Felis maniculata domestica (kucing rumah/piaraan).
7) Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama species tersebut,
contohnya Zea mays L. (yang memberi nama jagung adalah Linnaeus).
Coba Anda berikan nama dalam tingkatan klasifikasi mulai dari yang paling
tinggi sampai tingkatan paling rendah untuk tumbuhan rumput-rumputan,
misalnya padi (Oryza sativa) dan untuk hewan, misalnya kucing (Felis catus).
Organisme atau kelompok yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang
lebih banyak bila dibandingkan dengan organisme atau kelompok yang
berkerabat jauh. Cara mengelompokkan makhluk hidup dilakukan dengan
mengamati ciri-ciri secara morfologi, anatomi, fisiologi, dan perilaku.