Вы находитесь на странице: 1из 15

Langkah-langkah klasifikasi

Langkah-langkah klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau tumbuhan
yang sama jenis atau spesiesnya
2. setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan
klasifikasi sebagai berikut.

Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus.

Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili.

Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.

Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.

Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk hewan)

atau divisio (untuk tumbuhan).

Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan
klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut:

1. kingdom (kerajaan)
2. divisio atau filum
3. kelas (classis)
4. ordo (bangsa)
5. famili (suku)
6. genus (marga)
7. spesies (jenis)
Mengingat keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan terdapat sub-sub, seperti subkingdom,
subfilum, subordo, dan subspesies. Demikian pula di bawah kelompok spesies masih ditempatkan
kelompok varietas dan di bawah varietas terdapat strain. Semakin ke atas urutan tingkatan klasifikasi,
hubungan kekerabatan makhluk hidup semakin jauh, sedangkan semakin ke bawah hubungan
kekerabatannya semakin dekat.
Untuk mempermudah mempelajari berbagai mahluk hidup dimuka bumi ini, ilmuan
sepakat untuk mengelompokan mahluk hidup (Klasifikasi Mahluk Hidup) kedalam
tingkatan yang disebut dengan Taksonomi. Sistem ini pertama kali dikembangkan
Oleh ilmuan Biologi (Botanist) Swedia bernama Carolus Linnaeus pada abad ke 18.

Seiring dengan waktu, banyak jenis Klasifikasi lain yang dikembangkan dari sistem
Linnaeus.

Pada tahun 1735, Linnaeus menerbitkan buku berjudul Systema Naturae yang
sangat berpengaruh bagi keilmuan biologi pada saat itu dimana dalam bukunya
dijelaskan rencana Linnaeus untuk mengklasifikasikan semua organisme yang
dikenal dan belum ditemukan sesuai dengan tingkat yang lebih besar atau lebih kecil
dari kesamaan mereka.

Sistem klasifikasi Linnaeus diterima secara luas pada awal abad ke-19 dan masih
merupakan kerangka dasar bagi taksonomi dalam ilmu biologi hari ini.

Sistem Linnaeus menggunakan dua kategori nama latin, genus dan spesies, untuk
menunjuk setiap jenis organisme. Genus adalah kategori tingkat yang lebih tinggi
yang mencakup satu atau lebih spesies di bawahnya. Seperti tingkat penunjukan
ganda disebut sebagai binomial nomenklatur atau binomen ( dua nama dalam
bahasa Latin). Misalnya, Linnaeus menggambarkan manusia modern dalam sistem
tubuhnya dengan Homo Sapiens, atau orang yang bijaksana. Homo adalah genus
dan sapiens spesies kita (manusia).

Berikut adalah Taksonomi Mahluk hidup :


1. Regnum / Kingdom (Dunia/Kerajaan)
2. Divisio / Phyllum(Tumbuhan/Hewan)
3. Class (Kelas)
4. Ordo (Bangsa)
5. Familia (Suku)
6. Genus (Marga)
7. Species (Jenis)

Dimana
Divisio: Divisi, digunakan untuk tumbuhan
Phyllum: Filum, digunakan untuk hewan.

Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)
Tingkatan ini merupakan yang paling puncak. Jumlah kingdom tergantung pada
ilmuwan yang menggunakannya.Karena beberapa ilmuan ada yang membuatnya
berbeda-beda, ada yang 2, 3, 4, 5 dan 6. Keenam kingdom tersebut adalah Animalia,
Plantae,Protista, Monera, Fungi(Jamur-jamuran) dan Virus. Tapi umumnya
menggunakan 2 Kingdom yaitu : Plantae dan Animalia.

Dalam melakukan pengelompokkan organisme dimulai dengan tingkatan takson


yang paling atas(Kingdom). Kemudian dirunut ke bawah. Jika pada tingkat takson
tertentu tidak atau belum ada yang memenuhi ciri-ciri yang disyaratkan, maka bisa
dibuatkan nama/kelompok yang baru biasanya dibuatkan Sub-sub pada tinggkat
tertentu seperti pada Filum Chordata :

1. Sub Filum Hemichordata


2. Sub Filum Urochordata
3. Sub Filum Cephalochordata
4. Sub Filum Vertebrata

Divisio / Phyllum(Tumbuhan/Hewan)
Untuk organisme yang mirip sekali dengan hewan, maka menggunakan Phyllum.
Sedangkan untuk organisme yang sangat mirip dengan tumbuhan menggunakan
Divisio. maka jika anda menemukan mahluk lebih mempunyai ciri-ciri hewan maka
takson nya Filum, dan tumbuhan Divisio.

Class (Kelas)
Dibawah filum/divisio ada Class , beberapa contohnya yaitu:

Monocotyledoneae(Liliopsida)

Dicotyledoneae(Magnoliopsida)

Mammalia (Hewan menyusui)

Amphibia (Amfibi)

Reptile (Reptil)
Aves (Burung).

Pada umumnya nama kelas untuk organisme tumbuhan diakhiri dengan "~eae"
sama dengan Familia namun pasti jumlahnya lebih sedikit karena Kelas(Class) ada
diatas Familia.

Ordo (Bangsa) atau Order(inggris)


Class dikelompokan lagi menjadi beberapa Ordo. Dalam bahasa Indonesia diartikan
Bangsa yang bisa dicontohkan Bangsa-bangsa seperti Bangsa
Indonesia,Malaysia,US dsb. Dalam Taksonomi, Contoh Ordo yaitu
Herbivora,Carnivora, Primata.

Familia (Suku)
Takson Ordo di kelompokan lagi kedalam beberapa famili(Familia) berdasarkan ciri-
ciri tertentu. Nama famili pada tumbuhan biasanya menggunakan akhiran aceae,
misalnya famili Solanaceae, Cucurbetaceae, Malvaceae, Rosaceae, Asteraceae, dan
Poaceae. Namun, ada pula yang tidak menggunakan akhiran kata-aceae, misalnya
Compositae (nama lain Astraceae) dan Graminae (nama lain Poaceae). Sementara
nama famili pada hewan menggunakan akhiran kata ideae, misalnya Homonidae
(manusia), Felidae (kucing), dan Canidae (anjing). Sangat sulit untuk menghafal
Familia ini karena namanya yang sangat sulit

Genus (Marga)
Dari masing-masing Takson Famili dikelompokan lagi menjadi beberapa genus
berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus dibanding ciri pada
familia. Khaidah penulisan nama genus, yaitu huruf besar pada kata pertama dan
dicetak miring atau digarisbawahi. Sebagai contoh, Famili Poaceae tediri atas
genus Zea (jagung), Saccarum (tebu), Triricum(gandum), dan Oryza (padi-padian).

Species(Spesies)
Species merupakan tingkatan takson paling dasar atau terendah dan mungkin paling
kita sering dengar sehari-hari. Anggota takson memiliki paling banyak persamaan ciri
dan terdiri atas organisme yang bila melakukan perkawinan secara ilmiah dapat
menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Nama species tediri dari atas dua kata
yaitu kata pertama menunjukan nama sfesifiknya, Sebagai contoh, pada genus Rosa
terdapat spesies Rosa multiflora, Rosa canina, Rosa alba, Rosa rugosa, dan Rosa
dumalis. Sedangkan kalo manusia dari genus Homo menjadi Homo Sapiens.

Tidak perlu menghabiskan waktu untuk menghafal Takson beserta anggota-


anggotanya karena jumlahnya yang sangat banyak. Ilmuan sendiri memiliki literatur
tertulis untuk menyimpan semua Takson beserta anggota-anggotanya.
Klasifikasi Makhluk Hidup

Alam semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik (makhluk
hidup)jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Mulai dari laut, dataran
rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan
sangat beraneka ragam. Karena jumlahnya banyak dan beraneka ragam, maka kita akan
mengalami kesulitan dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup. Untuk
mempermudah dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup maka kita perlu cara.
Cara untuk mempermudah kita dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup disebut
Sistem Klasifikasi (penggolongan / pengelompokan).

Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi (pengelompokan / penggolongan) disebut


TAKSONOMI.

Klasifikasi dapat dilakukan oleh siapapun, tergantung Dasar Klasifikasi yang digunakan.
Contoh dasar klasifikasi dalam biologi :

a. Berdasarkan kemampuan membuat makanan, makhluk hidup digolongkan menjadi :


1. Organisme Autotrof, organisme yang mampu membuat makanan sendiri melalui proses
fotosintesis, contoh : tumbuhan
2. Organisme Heterotrof, organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri, contoh
: hewan dan manusia

b. Berdasarkan habitatnya tumbuhan dikelompokkan menjadi :


1. Tumbuhan Hidrofit, tumbuhan yang hidup di air, contoh : teratai
2. Tumbuhan Higrofit, tumbuhan yang hidup di tanah lembap, contoh : lumut
3. Tumbuhan Xerofit, tumbuhan yang hidup di tanah kering, contoh : kaktus

c. Berdasarkan makanannya, hewan digolongkan menjadi :


1. Hewan Herbivora, hewan yang memakan tumbuhan, contoh : sapi
2. Hewan Carnivora, hewan yang memakan daging, contoh : harimau
3. Hewan Omnivora, hewan yang memakan tumbuhan dan daging, contoh : tikus

Klasifikasi makhluk hidup dilakukan oleh :


1. Aristoteles, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu tumbuhan dan hewan

2. Carolus Linnaeus, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu Plantae


(tumbuhan) dan Animalia (hewan). Perbedaannya dengan Aristoteles adalah, Carolus
Linnaeus adalah orang yang pertama kali meletakkan dasar klasifikasi dan membuat
sistem penamaan yang disebut Binomial Nomenklatur, sehingga Carolus Linnaeus disebut
sebagai Bapak Taksonomi
Tingkatan dalam klasifikasi disebut takson. Takson dari tingkat tertinggi ke terendah
adalah :

KINGDOM
DIVISIO / PHYLLUM
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

- Dari spesies menuju kingdom, takson semakin tinggi


- Semakin tinggi takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin banyak
- Semakin tinggi takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit
- Semakin tinggi takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin banyak

- Dari kingdom menuju spesies, takson semakin rendah


- Semakin rendah takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin sedikit
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin banyak
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit

3. Robert H. Whittaker, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 5 kingdom, yaitu

1. Kingdom Monera
2. Kingdom Protista
3. Kingdom Fungi
4. Kingdom Plantae
5. Kingdom Animalia

Tingkatan takson untuk Kingdom Monera adalah


KINGDOM
DIVISIO
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

Tingkatan takson untuk Kingdom Protista adalah


KINGDOM
PHYLLUM
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

Tingkatan takson untuk Kingdom Fungi adalah


KINGDOM
DIVISIO
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

Tingkatan takson untuk Kingdom Plantae adalah


KINGDOM
DIVISIO
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

Tingkatan takson untuk Kingdom Animalia adalah


KINGDOM
PHYLLUM
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

Ciri-ciri pada sistem 5 kingdom :


1. Kingdom Monera : Prokariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
2. Kingdom Protista : Eukariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
3. Kingdom Fungi : Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
4. Kingdom Plantae : Eukariot, Autotrof, Multiseluler
5. Kingdom Animalia : Eukariot, Heterotrof, Multiseluler
Untuk memahami secara lebih detail tentang perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik
silakan klik : http://biology.about.com/library/weekly/aa031600a.htm

Tata Nama Ilmiah :


1. Menggunakan bahasa ilmiah (Latin)

2. Terdiri dari 2 kata, kata pertama menunjukkan genus, kata kedua menunjukkan spesies

3. Huruf depan kata pertama menggunakan huruf kapital, huruf depan kata kedua
menggunakan huruf bukan kapital

4. Penulisan secara manual harus diberi garis bawah, penulisan dengan komputer harus
diberi garis bawah atau cetak miring atau cetak tebal

Contoh organisme
1. Kingdom Monera :
- Diplococcus pneumoniae, penyebab penyakit radang paru-paru
- Salmonella typhosa, penyebab penyakit typus
- Eschericia coli, bakteri pembusuk dalam usus besar
- Oscilatoria sp

2. Kingdom Protista :
- Spirogyra sp
- Fucus sp
- Diatomae sp
- Gracilaria sp
- Amoeba sp
- Euglena viridis
- Plasmodium malariae
- Paramecium sp

3. Kingdom Fungi :
- Rhizopus sp
- Penicilium sp
- Auricularia polytricha
- Volvariella volvacea

4. Kingdom Plantae :
- Marchantia polymorpha
- Adiantum cuneatum
- Gnetum gnemon
- Oryza sativa
- Arachis hypogea

5. Kingdom Animalia :
- Planaria sp
- Ascaris lumbricoides
- Holothuria scabra
- Bufo americanus
- Chelonia mydas
- Macrofus rufus
- Felis tigris
Klasifikasi Makhluk Hidup (Sistem Alami, Buatan, Filogenik)

Klasifikasi Makhluk Hidup (Sistem Alami, Buatan, Filogenik) - Seiring dengan


perkembangan zaman, sistem klasifikasi makhluk hidup dilakukan dengan
alasan-alasan tertentu yang dimulai dan dirintis oleh ilmuwan terdahulu dan
terus berkembang sampai sekarang. Hal ini dikarenakan adanya penemuan-
penemuan baru yang sesuai dengan perkembangan peradaban manusia. Ada
beberapa alasan yang digunakan para ahli sebagai dasar sistem klasifikasi. Untuk
itulah sistem klasifikasi dapat digolongkan menjadi tiga golongan/kelompok,
yaitu sistem alami, sistem buatan, dan sistem filogenik.

1. Klasifikasi Sistem Alami

Anda sudah mengetahui bahwa klasifikasi pada dasarnya berpijak dari adanya
persamaan. Hal ini dapat kita ketahui dengan mengamati makhluk hidup secara
morfologi. Misalnya, kita mengamati binatang kucing, anjing, sapi, kuda, dan
harimau. Jika kita lihat secara alami, dapat kita ketahui bahwa kelima binatang
itu mempunyai empat kaki, sehingga membentuk suatu kelompok seperti yang
dikehendaki alam, yaitu kelompok binatang yang berkaki empat. Dengan
demikian, dapat diketahui bahwa klasifikasi sistem alami merupakan
terbentuknya suatu kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami.

Tokoh klasifikasi sistem alami adalah Aristoteles, seorang berkebangsaan Yunani


pada tahun 350 SM. Beliau membagi makhluk hidup menjadi dua dunia
(kingdom), yaitu hewan dan tumbuhan. Dunia hewan ini dibagi menjadi
beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya, sedangkan tumbuhan
dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya.

2. Klasifikasi Sistem Buatan

Dibandingkan sistem klasifikasi secara alami, sistem klasifikasi buatan lebih baik,
sempurna, dan mudah dipahami apabila dibandingkan sistem klasifikasi
sebelumnya. Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Von Linne
(1707-1778) yang dikenal dengan nama Carolus Linnaeus, seorang ahli botani
berkebangsaan Swedia. Beliau dinobatkan sebagai Bapak Taksonomi.

Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan


perbedaan struktur tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut.

a. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh
luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
b. Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu
kelompok, adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri.
c. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan
pada banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang
dikelompokkan.

Tingkatan klasifikasi yang digunakan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut.

Kingdom/Regnum dunia/kerajaan
Filum/Divisio bagian/keluarga besar
Klassis kelas
Ordo bangsa
Familia suku
Genus marga
Species jenis

Keterangan :
Kingdom untuk hewan
Regnum untuk tumbuhan
Filum untuk hewan

Divisio untuk tumbuhan

Jika kita perhatikan klasifikasi tersebut terdiri atas beberapa tingkatan, mulai
dari kelompok besar, kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
Selanjutnya, kelompok kecil dibagi menjadi beberapa kelompok kecil lagi
sehingga akan terbentuk kelompok-kelompok yang lebih kecil yang hanya
mempunyai anggota satu jenis makhluk hidup.
Tiap tingkatan kelompok inilah yang disebut takson. Takson disusun dari tingkat
tinggi ke tingkat rendah. Dengan demikian, semakin tinggi tingkatan takson,
maka semakin umum persamaan ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu makhluk
hidup.

Sebaliknya, semakin rendah tingkatan takson, maka semakin khusus persamaan


ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu makhluk hidup. Biasanya tingkatan ini memiliki
jumlah makhluk hidup yang sedikit. Agar lebih jelas, perhatikan Gambar
disamping.

Untuk memudahkan dalam pengelompokan makhluk hidup yang sangat banyak


ragamnya, maka disusunlah suatu aturan pengelompokan. Pengelompokan
dilakukan pada tingkatan tinggi sampai ke tingkatan rendah seperti berikut ini.

a. Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)
Tingkatan takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup.
Semua hewan dimasukkan dalam kingdom Animalia dan semua tumbuhan
dimasukkan dalam kingdom Plantae. Bagaimana dengan manusia, masuk dalam
tingkatan klasifikasi apakah kita? Coba pikirkan mengapa manusia
dikelompokkan dalam salah satu kingdom itu?

b. Filum atau Divisio (Keluarga Besar)


Apabila kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka
dengan melihat persamaan ciri-cirinya akan dimasukkan ke dalam suatu keluarga
besar. Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam filum untuk jenis hewan dan
dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis tumbuhan. Misalnya seperti hewan
yang terlihat pada Gambar diatas.
Filum Chordata merupakan hewan bernotokorda dan hewan bertulang belakang.
Ada juga hewan yang memiliki kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras
dimasukkan dalam filum Arthropoda.

Penamaan filum hewan tidak memiliki akhiran yang khas, sedangkan penamaan
divisio tumbuhan diberi akhiran yang khas, misalnya phyta dan mycota.
Tumbuhan yang berbiji dimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur
berbasidium dimasukkan dalam divisio Basidiomycota.

c. Kelas
Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio,
artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-ciri
yang sama, maka dimasukkan dalam satu kelas. Contoh kelas pada hewan, yaitu
hewan menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing, kelinci, dan lain-lain.

Adapun kelas pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu
dan berkeping dua. Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio:
Spermatophyta, kelas: Monocotyledonae dan Dicotyledonae.

d. Ordo (Bangsa)
Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan,
nama ordo pada umumnya diberi akhiran ales, sedangkan pada hewan tidak
memiliki akhiran. Contoh dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa
pemakan daging), Omnivora (bangsa pemakan tumbuht-umbuhan).

Adapun pada tumbuhan contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo


Graminales (bangsa rumput-rumputan), Rosales (bangsa mawar-mawaran).

e. Famili (Suku atau Keluarga)


Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili ini
terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki banyak persamaan
ciri. Nama famili pada tumbuhan pada umumnya diberi akhiran aceae,
sedangkan untuk nama hewan diberi akhiran idae. Contoh keluarga hewan, yaitu
Canidae (keluarga anjing), Falidae (keluarga kucing). Contoh keluarga tumbuhan
adalah Solanaceae (keluarga kentang), Rosaceae (keluarga mawar).
f. Genus (Marga)
Takson genus adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus
terdiri atas satu kata yang diambil dari kata apa saja, bisa dari nama hewan atau
tumbuhan, zat kandungan, dan sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan
huruf kapital dan ditulis dengan miring atau ditulis tegak dengan digaris bawah.
Contoh untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia
(marga cacing). Adapun contoh pada tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar),
Annona (marga sirsak dan srikaya), dan Solanum (marga terung-terungan).

g. Species (Jenis)
Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau satuan
dasar klasifikasi. Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat melakukan
perkawinan antarsesamanya dan akan menghasilkan keturunan yang subur
(fertil).

Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada species
terdiri atas dua kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama marga
(genus), sedangkan kata yang kedua menunjukkan jenisnya. Untuk kata yang
kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya: Canis
familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita), Rosa gallica (mawar), Carica
papaya (pepaya), Oryza sativa (padi).

Pernahkah Anda menemukan dalam satu species beberapa makhluk hidup


memiliki ciri khusus? Hal tersebut dinamakan sebagai varietas atau ras yang
bermakna variasi. Dalam satu species variasi tumbuhan disebut varietas, adapun
variasi dalam satu species hewan disebut ras. Contohnya: Hibiscus sabdarifa var
alba (rosela varietas putih).

Pada umumnya suatu makhluk hidup mempunyai nama lokal dari setiap daerah,
misalnya kota, negara. Contoh: nama buah pisang, orang Jawa Tengah sering
menyebutnya gedang. Apakah orang Sumatra mengerti bahwa yang disebut
gedang berarti pisang? Sedangkan orang Jawa Barat menyebut gedang untuk
buah pepaya.

Agar tercipta komunikasi yang lebih mudah antara pihak satu dengan pihak lain,
setiap makhluk hidup harus memiliki nama yang dikenal di seluruh dunia.
Tujuannya agar tercipta suatu sistem tata nama yang sederhana, mudah
dipahami, dan berlaku secara internasional.

Oleh sebab itu, para ilmuwan mengambil suatu keputusan berdasarkan


kesepakatan internasional dengan menggunakan metode binomial nomenclature,
yang diciptakan oleh Carolus Linnaeus. Binomial nomenclature adalah
pemberian nama dengan dua nama atau disebut dengan tata nama ganda, yaitu
selalu menggunakan dua kata nama genus dan nama species.

Tata Cara Penamaan Spesies

1) Nama suatu species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus
dan kata kedua merupakan penunjuk jenis.
2) Huruf pertama nama genus ditulis dengan huruf kapital, sedangkan huruf
pertama nama penunjuk jenisnya ditulis dengan huruf kecil.
3) Nama species menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan.
Misalnya: Bambusa spinosa (bambu berduri), Carica papaya (pepaya).
4) Nama species dicetak miring, digaris bawah, atau dicetak dengan huruf yang
berbeda dengan teks lain.
5) Apabila nama tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan
berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
Misalnya: Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
6) Apabila nama hewan terdiri atas tiga kata dan nama tersebut bukan nama
species melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah
tingkat species maka ditulis terpisah,
contohnya Felis maniculata domestica (kucing rumah/piaraan).
7) Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama species tersebut,
contohnya Zea mays L. (yang memberi nama jagung adalah Linnaeus).

Coba Anda berikan nama dalam tingkatan klasifikasi mulai dari yang paling
tinggi sampai tingkatan paling rendah untuk tumbuhan rumput-rumputan,
misalnya padi (Oryza sativa) dan untuk hewan, misalnya kucing (Felis catus).

3. Klasifikasi Sistem Filogenik


Bertolak dari teori evolusi Darwin muncullah klasifikasi sistem filogenik. Sistem
klasifikasi ini dikelompokkan berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan
antarorganisme atau kelompok dengan melihat keturunan dan hubungan
kekerabatan.

Organisme atau kelompok yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang
lebih banyak bila dibandingkan dengan organisme atau kelompok yang
berkerabat jauh. Cara mengelompokkan makhluk hidup dilakukan dengan
mengamati ciri-ciri secara morfologi, anatomi, fisiologi, dan perilaku.

Demikianlah materi Klasifikasi Makhluk Hidup (Sistem Alami, Buatan,


Filogenik), semoga bermanfaat.

Вам также может понравиться