Вы находитесь на странице: 1из 6

keperawatan gigi

Minggu, 22 Maret 2015


proposal karya tulis ilmiah

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD alinea 4

adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan

untuk memajukan kesejahteraan umun dan mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk mencapai

tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, terencana

dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

pembangunan nasional (Depkes RI,2004 : 1).

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus

diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa indonesia sebagaimana dimaksud dalam pancasila

dan pembukaan undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945. Oleh karena itu,

setiap kegiatan dan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, perlindungan, dan

berkelanjutan yang sangat penting artinya bagi pembentukan sumber daya manusia indonesia,

peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa, serta pembangunan nasional (Kemenkes RI,

2010: 88-89).
Upaya kesehatan bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang

dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Upaya kesehatan ini dilakukan oleh individu,

kelompok, masyarakat, lembaga pemerintahan, ataupun swadaya masyarakat (LSM). Upaya

mewujudkan kesehatan tersebut dapat dilihat dari dua aspek, yakni 1)pemeliharaan kesehatan,

yang mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitative; 2) peningkatan kesehatan, yang

mencakup 2 aspek, yakni preventif dan promotif (Notoatmodjo, 2003 : 5).Salah satu upaya

kesehatan dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang

dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk

meningkatkan derajat kesehatan tersebut dapat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi,

pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh

pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan

berkesinambungan (Tunggal, 2010).

Gigi tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mengunyah, menggigit dan

melembutkan makanan sebelum masuk dalam organ-organ pencernaan, tapi juga berperan dalam

menpengaruhi kecantikan seseorang. Wajah yang cantik tapi gigi rusak dan tidak terawat,

berwarna kuning, ompong atau berlubang secara otomatis akan menurunkan nilai kecantikan

seseorang, oleh karena itu sangat perlu untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi

(Wirakusumah, 2007 : 16).

Salah satu upaya kesehatan dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan kesehatan

gigi dan mulut yang dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Untuk meningkatkan derajat kesehatan tersebut dapat dalam bentuk peningkatan

kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan
gigi oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat yang dilakukan secara terpadu,

terintegrasi dan berkesinambungan (Tunggal, 2010).

Karies gigi merupakan masalah utama dari penyakit gigi dan mulut di beberapa daerah

karena data menunjukkan prevalensi dan derajat karies yang tinggi (www. wordpress.com).

Pada manusia modern yang hidup dalam masyrakat industri yang sudah maju, karies

merupakan hal yang sudah biasa, tetapi frekuensi karies berbeda di tiap negeri dan di anatara

individu di dalam negeri itu sendiri. Prevalensi karies pada anak-anak di negara berkembang kini

meningkat dengan cepat. Tetapi, dalam 15 tahun terakhir ini, survey pada anak sekolah negara

maju menujukkan adanya penurunan prevalensi karies sampai 50%. Penelitian tersebut

memperlihatkan bahwa sekarang ini dijumpai lebih banyak individu yang bebas karies, lebih

sedikit permukaan giginya yang terkena karies.(edwina.2012)

Di Indonesia, laporan penelitian mengenai prevalensi kerusakan gigi masih langka, walaupun

observasi lapangan menunjukkan cukup banyak dijumpai karies rampan Padahal penelitian

demikian sesungguhnya diperlukan sebagai indikator untuk menilai keadaan kesehatan gigi dan

keberhasilan upaya kesehatan gigi. (www. wordpress.com).

Karies adalah hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak atau biofilm, dan diet

(khususnya komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam,

terutama asam latat dan asetat) sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi dan

memerlukan cukup waktu untuk kejadiannya.(Megananda:2012)

Berdasarkan SKRT 2004 karies merupakan masalah dalam kesehatan gigi dan mulut di

Indonesia dengan prevalensi 90,05%.9 Berdasarkan Hasil survey kesehatan rumah tangga(SKRT)
pada tahun 2011 departemen kesehatan RI menunjukkan bahwa penyakit gigi dan mulut dan

penyakit periodontal merupakan masalah yang cukup tinggi (60%) yang dikeluhkan oleh

masyarakat. Terdapat 76,8% anak Indonesia pada kelompok umur 12 tahun (kira-kira 8 dari 10

anak) mengalami gigi berlubang.10 (www.ui.ac.id). Sedangkan hasil Survei Kesehatan gigi yang

dilakukan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah tahun 2012, sekitar 70 persen

anak usia sekolah dasar di Kota Padang mengalami gangguan gigi berlubang.

Perilaku yang terbentuk dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal (usia, jenis

kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, dan sikap) dan faktor eksternal (budaya, nilai

sosial, dan nilai politik). Faktor internal sering disebut sebagai karakteristik personal. Hal ini

membuktikan bahwa karakteristik seseorang sangat berpengaruh terhadap sehat sakitnya

seseorang (Notoatmodjo, 2003).

Dari analisa ini peneliti tertarik untuk melihat gambaran karakteristik pasien berdasarkan

jenis kelamin, umur, pola makan, dan oral hygiene dengan prevelensi karies gigi di Puskesmas

pauh kambar pada bulan februari 2015.

II. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu

Gambaran karakteristik (usia,jenis kelamin,pola makan, oral hygiene) pasien dengan prevalensi

karies gigi di Puskesmas pauh kambar pada bulan februari 2015

III. Tujuan penelitian


A. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran karakteristik (usia, jenis kelamin, pola makan) pasien dengan

prevalensi karies gigi di Puskesmas Pauh Kambar pada Bulan Februari 2015

B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien berdasarkan umur dengan prevalensi karies

gigi di Puskesmas Pauh Kambar pada Bulan Februari 2015

2. Untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin dengan prevalensi

karies gigi di Puskesmas Pauh Kambar pada Bulan Februari 2015

3. Untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien berdasarkan pola makan dengan prevalensi

karies gigi di Puskesmas Pauh Kambar pada Bulan Februari 2015

IV. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi Penulis

Untuk meningkatkan pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh

selama perkuliahan.

2. Bagi institusi pelayanan kesehatan


Sebagai bahan masukan dan tambahan informasi tentang prevalensi karies gigi berdasarkan

karakteristik pasien dalam kesehatan gigi dan mulut.


3. Bagi pembaca
Dapat menambah pengatahuan tentang prevalensi karies gigi berdasarkan karakteristik pasien.

V. Ruang lingkup penelitian


Ruang lingkup penelitian ini tentang Gambaran karakteristik (usia,jenis

kelamin,pola makan, oral hygiene) pasien dengan prevalensi karies gigi di Puskesmas pauh

kambar pada bulan februari 2015.


Diposkan oleh annisa syafei di 18.19
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

1 komentar:

Вам также может понравиться