Вы находитесь на странице: 1из 12

Lembar Data Prakualifikasi (LDPra)

[1.1] Lingkup Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Prakualifikasi DIY
Alamat Pejabat Pembuat Komitmen: Jalan Kusumanegara No. 10 Yogyakarta
55762

Judul paket pekerjaan : Pengadaan Jasa Konstruksi Pembangunan Tribun


Penonton Stadion Mandala Krida Yogyakarta.

Nomor paket pekerjaan: 023/612/DPO-2//VII/2015

[2.1] Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi DIY tahun 2015/2016
[13.1] Bentuk Lampirkan rekaman Dokumen Kualifikasi sebanyak: 16 (enambelas) buah
Dokumen
Kualifikasi

[15.1] Batas Akhir Batas akhir waktu penyampaian Dokumen Kualifikasi:


Waktu Hari : Rabu,
Penyampaian Tanggal : 19 September 2015
Dokumen Pukul : 13.00 WIB
Kualifikasi Tempat : Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DIY
Jalan Kusumanegara No. 10 Yogyakarta 55762

[18.1] Persyaratan a. Peserta Prakualifikasi yang berbadan usaha harus memiliki surat izin usaha
Kualifikasi Jasa Konstruksi minimal grade 5 pada sub bidang:
1. Perawatan gedung/bangunan (21301); atau
2. Pelaksana pekerjaan bangunan stadion untuk olahraga outdoor
(SI011); atau
b. Memiliki pengalaman dalam bidang jasa konstruksi dan pembangunan
atau Kemampuan Dasar (KD) sebesar 3 kali dari nilai pengalaman
tertinggi (NPt) pada bidang/subbidang pekerjaan sejenis/sesuai dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir atau senilai ekuivalen minimum
Rp.2.102.000.00,00 (Dua milyar serratus dua juta Rupiah);
c. Memiliki kinerja baik di instansi /BHMN/BUMN/BUMD
d. Sebagai wajib pajak sudah memenuhi kewajiban perpajakan tahun
terakhir, dibuktikan denan melampirkan fotokopi bunti tanda terima
penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT), pajak Penghasilan (PPh) tahun
terakhir dan fotokopi Surat Setoran Pajak (SPP) PPh Pasal 29;
e. Memiliki Tenaga Ahli dengan kualifikasi keahlian konstruksi
pembangunan gedung/Konstruksi sejenis yaitu:
1. Arsitektur minimal S1 teknik Arsitektur dan berpengalaman
minimal 7 tahun di bidang arsitektur (minimal SKA madya
Arsitektur)
2. Analis Lingkungan minimal S1 Teknik Lingkungan dan
berpengalaman minimal 7 tahun di bidang analis lingkungan (minimal
SKA madya Teknik Lingkungan)
3. Surveyor lapangan - minimal S1 Tenik Geodesi dan berpengalaman
minimal 7 tahun di bidang survey dan pemetan (minimal SKA madya
Tenik Geodesi)
4. Sruktur - minimal S1 Tenik Sipil dan Bangunan dan berpengalaman
minimal 7 tahun di bidang struktur (minimal SKA madya Tenik Sipil
dan Bangunan)
5. Eektrikal - minimal S1 Tenik Elektro dan berpengalaman minimal 7
tahun di bidang elektrikal (minimal SKA madya Tenik Elektro)

Lingkup Pekerjaan (ToR)

Latar Belakang Ruang terbuka merupakan salah satu kebutuhan primer


bagi masyarakat perkotaan dan harus mampu dipenuhi oleh
pemerintah daerah. Ruang terbuka dapat berupa taman, ruang tengah
kota untuk bersosialisasi, maupun sarana dan prasarana yang
mendukung terjadinya interaksi antarmasyarakat dalam lingkup
perkotaan. Salah satu ruang terbuka dan fasilitas public penunjang
kegiatan masyarakat perkotaan yang hendak diwujudkan oleh
pemerintah kota Yogyakarta adalah berupa stadion yang dapat
digunakan untuk berbagai aktivitas keolahragaan maupun
pengembangan minat dan baat, sekaligus berfungsi sebagai ruang
terbuka bagi masyarakat kota Yogyakarta.
Stadion mandala krida merupakan stadion milik balai
pemuda dan olahraga kota Yogyakarta yang digunakan untuk
memfasilitasi berbagai kegiatan masyarakat, baik dalam lingkup
keolahragaan maupun non keolahragaan. Stadion mandala krida
telah berdiri sejak tahunDan digunakan sebagai sarana
pengembangan olahraga masyarakat, baik untuk memfasilitasi klub
sepakbola Persatuan Sepakbola Indonesia Mataram (PSIM)
Yogyakarta. Kebutuhan akan pengembangan stadion tidak dapat
dipungkiri harus dilaksanakan untuk menopang fungsionalisasi
stadion manda akrida Yogyakarta guna meningkatkan kualitas
layanan fasilitas public dan menampung kehadiran penonton dalam
berbagai kegiatan keolahragaan maupun pagelaran seni yang
dilaksanakan di stadion mandla krida Yogyakarta. Kebutuhan akan
renovasi diwujudkan melalui pembangunan tribun stadion mandala
kria Yogyakarta serta pemugaran lingkungan skitar stadion.
Pemugaran dan renovasi ini merupakan langkah konkret pemerintah
kota Yogyakarta dalam meningkatkan kualitas layanan fasilitas public
untuk masyarakat perkotaan Yogyakarta.

Maksud dan Tujuan


Maksud dari proyek ini adalah demi menyediakan fasilitas public dan
meningkatkan daya layan stadion mandala krida Yogyakarta. Hal ini
dilakukan agar mayarakat perkotaan Yogyakarta dapat terfasilitasi
dalam melaksanakan kegiatannya serta dapat menjadi penopang
untuk menampung jumlah penonton dalam berbagai kegiatan
keolahragaan maupun pagelaran seni yang dilaksanakan di stadion
mandala krida Yogyakarta.

Tujuan :
1. Menambah daya layan stadion mandala krida Yogyakarta melalui
pembangunan tribun penonton
2. Melakukan revitalisasi dan pengembangan kualitas stadion
mandala krida Yogyakarta

Sasaran Masyarakat umum

Judul Paket Pekerjaan Pengadaan Jasa Konstruksi Pembangunan Tribun Penonton Stadion
Mandala Krida Yogyakarta.

Nomor Paket 023/612/DPO-2//VII/2015


Pekerjaan

Nilai Paket Pekerjaan Rp 32.000.000.000 (Tiga Puluh Dua Milyar Rupiah)

Kategori Paket Konstruksi


Pekerjaan

Lingkup Pekerjaan Pada proyek ini, kontraktor harus melakukan pekerjaan sebagai
berikut:
1. Desain arsitektur dan teknis bangunan tribun penonton stadion
mandala krida Yogyakarta
2. Menyiapkan utilitas pendukung bagi keberlanjutan stadion
meliputi lampu sorot, serta perlengkapan pendukung tribun
stadion.

Lokasi Pekerjaan Jalan Kusumanegara Nomor 11, Umbulharjo, Yogyakarta, 55762.

Jangka Waktu 6 bulan (Enam bulan) : 1 November 2015 1 Juni 2016.


Pelaksanaan

Keluaran
1. Tribun sisi timur dan selatan Stadion Mandala Krida Yogyakarta
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)

Uraian Pendahuluan1

1. Latar Belakang Ruang terbuka merupakan salah satu kebutuhan primer bagi
masyarakat perkotaan dan harus mampu dipenuhi oleh pemerintah
daerah. Ruang terbuka dapat berupa taman, ruang tengah kota untuk
bersosialisasi, maupun sarana dan prasarana yang mendukung
terjadinya interaksi antarmasyarakat dalam lingkup perkotaan. Salah
satu ruang terbuka dan fasilitas public penunjang kegiatan masyarakat
perkotaan yang hendak diwujudkan oleh pemerintah kota Yogyakarta
adalah berupa stadion yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas
keolahragaan maupun pengembangan minat dan baat, sekaligus
berfungsi sebagai ruang terbuka bagi masyarakat kota Yogyakarta.
Stadion mandala krida merupakan stadion milik balai
pemuda dan olahraga kota Yogyakarta yang digunakan untuk
memfasilitasi berbagai kegiatan masyarakat, baik dalam lingkup
keolahragaan maupun non keolahragaan. Stadion mandala krida telah
berdiri sejak tahun 1976. Dan digunakan sebagai sarana
pengembangan olahraga masyarakat, baik untuk memfasilitasi klub
sepakbola Persatuan Sepakbola Indonesia Mataram (PSIM)
Yogyakarta. Kebutuhan akan pengembangan stadion tidak dapat
dipungkiri harus dilaksanakan untuk menopang fungsionalisasi stadion
manda akrida Yogyakarta guna meningkatkan kualitas layanan fasilitas
public dan menampung kehadiran penonton dalam berbagai kegiatan
keolahragaan maupun pagelaran seni yang dilaksanakan di stadion
mandla krida Yogyakarta. Kebutuhan akan renovasi diwujudkan
melalui pembangunan tribun stadion mandala kria Yogyakarta serta
pemugaran lingkungan skitar stadion. Pemugaran dan renovasi ini
merupakan langkah konkret pemerintah kota Yogyakarta dalam
meningkatkan kualitas layanan fasilitas public untuk masyarakat
perkotaan Yogyakarta

2. Maksud dan Tujuan Maksud:


Kerangka Acuan Kerja/Pengarahan Penugasan ini dimaksud sebagai
petunjuk bagi Konsultan Perencana yang memuat masukan, azas
kriteria dan proses yang harus dipenuhi atau diperhatikan dan
diinterpretasikan dalam melaksanakan tugasnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran yang dimaksud.

Tujuan:
1. Menambah daya layan stadion mandala krida Yogyakarta melalui
pembangunan tribun penonton

1
Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2. Melakukan revitalisasi dan pengembangan kualitas stadion
Mandala Krida Yogyakarta

3. Sasaran Masyarakat umum

4. Lokasi Kegiatan Jalan Kusumanegara Nomor 11, Umbulharjo, Yogyakarta, 55762.

5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Yogyakarta tahun
2015

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Edy Wahyudi


Proyek/Satuan Kerja
Pejabat Pembuat Proyek/Satuan Kerja: 1 jenis
Komitmen

Data Penunjang2

7. Data Dasar Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan


konsultasi terlebih dahulu dengan Pengguna Jasa / Kuasa Pengguna
Anggaran /Pejabat Pembuat Komitmen / Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan, yaitu untuk mendapatkan konfirmasi mengenai konstruksi
jalan yang akan ditangani beserta utilitasnya.
Adapun data-data yang diperlukan sebelum melaksanakan pekerjaan
sebagai berikut :
1. Data-data dokumen kontrak sesuai dengan Penyedia
Barang/Jasa yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan
pembangunan.
2. Data lokasi untuk membantu proses selanjutnya
3. Data mengenai bahan/material maupun peralatan yang
digunakan sehingga dapat menentukan jenis konstruksi yang
akan ditangani.
4. Usulan-usulan teknis lain dari sumber-sumber yang dapat
dipercaya.
5. Studi-studi terdahulu maupun data-data sekunder lainnya yang
diperlukan dianggap penting

8. Standar Teknis Dalam kegiatan Supervisi seperti yang dimaksud pada KAK ini,
konsultan Pengawas/Penyedia Jasa harus memperhatikan ersyaratan-
persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Persyaratan Umum Pekerjaan Setiap bagian dari kegiatan
pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas dan
memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik
oleh Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat
Komitmen/Pengendali Kegiatan.

2
Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif
untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam,
kualitas dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan
3. Persyaratan Fungsional
Kegiatan pelaksanaan supervisi baik yang menyangkut waktu, mutu
dan biaya pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme
dan tanggungjawab yang tinggi sebagai Konsultan Pengawas.
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasif sehubungan dengan pelaksanaan
tugas/pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan
prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan yang berlaku.
5. Kriteria Lain-lain
Selain kriteria umum di atas, untuk Kegiatan Pengawas berlaku
pula ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan
yang berlaku, antara lain ketentuan yang diberlakukan untuk
pekerjaan kegiatan yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian
Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak), dan ketentuan-ketentuan lain
sebagai dasar perjanjiannya.
Adapun standar teknis dalam melaksanakan kegiatan pengawasan
pembangunan jalan menggunakan daftar referensi teknis sebagai dasar
pelaksanaan. Referensi dimaksud adalah :
1. Tata cara Pemasangan Kanopi Tribun
2. Tata cara pembuatan bangku tribun
3. Petunjuk / Tata Cara Standard lainnya yang berhubungan
dengan pekerjaan ini.

9. Studi-Studi Terdahulu Diperlukan untuk memantapkan rencana pembangunan Jembatan


Separi Kampung sebagai usaha untuk menanggulangi masalah
kebutuhan prasarana transportasi dalam menunjang proses
pengembangan wilayah didaerah tersebut yang diuraikan pada item
pekerjaan sebagai berikut :
1. Memperkirakan perkembangan lalu lintas pada waktu yang
akan datang untuk usulan pembangunan jembatan tersebut.
2. Menentukan rencana alinyemen jalan pendekat, lokasi dan
jadwal pelaksanaan pembangunan jembatan ditinjau dari aspek
teknik, ekonomi dan lingkungan, aspek transportasi dan
pengembangan wilayah.
3. Identifikasi manfaat proyek dan review analisa kelayakan
terdahulu ditinjau dari perkembangan yang ada.

10. Referensi Hukum Keputusan Badan Pemuda dan Olahraga DIY


Ruang Lingkup

11. Lingkup Kegiatan 1. Memeriksa dan mempelajari kondisi lahan dan dokumen untuk
pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam
pengawasan pekerjaan di lapangan.
2. Mengawasi dan menyetujui pemakaian bahan, peralatan, tenaga
kerja, dan metoda dan produk pelaksanaan, serta mengawasi
ketepatan waktu, mutu dan biaya pekerjaan konstruksi.
3. Melaksanakan pekerjaan konstruksi proyek sesuai dengan batas
waktu yang telah ditetapkan.
4. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.
5. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama pelaksanaan
konstruksi.
6. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat
laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan
masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan
bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh Pemborong.
7. Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan
pekerjaan, serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.

12. Keluaran3 A. Tahap Konsep Rencana Teknis

1. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi,


jumlah dan kualifikasi tim perencana, metode pelaksanaan dan
tanggung jawab perancanaan.
2. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang,
organisasi hubungan ruang dll.
3. Laporan data dan informasi lapangan.

B. Tahap Rencana Detail

1. Gambar rencana Kerja dan Detail lengkap.


2. Rencana Kerja dan Syarat Syarat (RKS).
3. Rencana Kegiatan dan Volume pekerjaan (BQ)
4. Rencana Anggaran Biaya

C. Tahap Pengadaan Penyedia Jasa Konstruksi Fisik / Kontraktor

Membantu Pejabat Pengadaan Barang dan jasa dalam pengadaan


penyedia jasa konstruksi fisik dari penjelasan pekerjaan sampai
dengan penunjukan

3
Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.
D. Tahap Pengawasan Berkala

Melakukan pengawasan berkala terhadap pekerjaan fisik


dilapangan sesuai dengan gambar rencana serta bekerja sama
dengan konsultan pengawas dalam menyelesaikan permasalahan
permasalahan yang terjadi

13. Peralatan, Material, 1. Lahan Stadion mandala Krida


Personil dan Fasilitas 2. Petugas keamanan lokasi penyelenggaraan proyek
dari Pejabat Pembuat 3. Biaya listrik dan Air selama pelaksnaan proyek
Komitmen

14. Peralatan dan Material Pnyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala perlengkapan
dari Penyedia Jasa dan peralatan yang berkaitan dengan tugas pengawasan.
Konsultansi

15. Lingkup Kewenangan 1. Pekerjaan Supervisi, baik mengenai kuantitas, kualitas,


Penyedia Jasa maupun ketepatan waktu pekerjaan.
2. Pengamanan untuk kelancaran pelaksanaan, baik dalam hal
mutu pekerjaan,ketertiban pekerjaan, menghindari
penyimpangan pelaksanaan pekerjaan,maupun penyelesaian
perselisihan yang mungkin timbul.
3. Pengaturan penggunaan bahan untuk pekerjaan, baik
mengenai asal bahan, penilaian/ penelitian kualitas bahan, dan
larangan/penggunaan bahan yang tidak memenuhi
persyaratan.
4. Penyelesaian administrasi di lapangan mengenai penyerahan
pekerjaan,penyimpangan dari rencana, perhitungan pekerjaan
tambah/kurang,perpanjangan waktu pelaksanaan.

16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan Pengawasan diperkirakan selama 180
Penyelesaian Kegiatan (seratus delapan puluh) hari kalender/ mengikuti selama pelaksanaan
Konstruksi Fisik berlangsung, terhitung sejak terbit SPMK.

17. Personil Posisi Kualifikasi Jumlah


Orang Bulan4
Tenaga Ahli:

Tim Leader S1-Teknik Sipil 4


Ahli Arsitek S1-Arsitektur 5
Estimator S1-Teknik Sipil 4
Surveyor STM-Bangunan 3

Tenaga Pendukung (jika ada):

4
Khusus untuk Metode Evaluasi Pagu Anggaran jumlah orang bulan tidak boleh dicantumkan.
Sekretaris/Admi S1 1
nistrasi
Drafter/AutoCa D3 1
d D3 1
Operator
Komputer D3 1
Driver

18. Jadwal Tahapan Pekerjaan ini dapat dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu
Pelaksanaan Kegiatan
a. Tahap Persiapan.
b. Tahap Pelaksanaan Pengawasan.
c. Tahap Penyerahan Laporan :
1) Laporan Bulanan.
2) Laporan Akhir.

Laporan

19. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan memuat:

1. Metodologi dan Rencana Kerja


2. Organisasi Pekerjaan
3. Pemahaman KAK yang dituangkan dalam konsep awal, kerangka
pemikiran penyelesaian pekerjaan ini termasuk aplikasi dan saran
4. Hasil pengumpulan data survey pendahuluan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari
kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (5) buku laporan.

20. Laporan Bulanan Laporan bulanan memuat dan dengan susunan yang berisi :
1. Pengantar
2. Progress Report Summary berisi ringkasan prestasi kemajuan fisik dan
prestasi keuangan dan permasalahan-permasalahan yang timbul
pada saat periode tersebut.
3. Jadwal pelaksanaan
4. Laporan mengenai personil konsultan
5. Data foto lapangan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh ) hari
kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan.

21. Laporan Antara Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan:
1. Hasil pengumpulan data
2. Progress kegiatan dan rencana kegiatan selanjutnya
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya:60 (enam puluh) hari
kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

22. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat:


1. Penyempurnaan Laporan Antara dan progres perencanaan
2. Hasil review studi kelayakan terdahulu
3. Detailed Engineering Design lengkap dengan metode
pelaksanaannya
4. Bersamaan dengan laporan akhir dikumpulkan juga dokumen
lelang mencakup:
Volume I : Instruksi kepada peserta lelang
Volume II : Bentuk penawaran, informasi kualifikasi dan
jaminan penawaran
Volume III : Syarat-syarat kontrak
Volume IV : Data Kontrak
Volume V : Spesifikasi
Volume VI : Daftar Kuantitas
Volume VII : Gambar rencana
Volume VIII : Bentuk-bentuk jaminan

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 90 (sembilan puluh)


hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku
laporan dan cakram padat (compact disc) (jika diperlukan).

Hal-Hal Lain

23. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan
Negeri di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain
dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi
dalam negeri.

24. Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut
harus dipatuhi.

25. Pedoman Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan


Pengumpulan Data sesuai persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku di
Lapangan bidang/layanan pekerjaan pengawasan.

26. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen.
TABEL PERBEDAAN TOR DAN KAK

PEMBEDA TOR KAK


1. Penanggungjawab
Panitia pengadaan Konsultan yang berkeinginan
dalam Pembuatan
proyek mengikuti lelang
Dokumen
1. Menjelaskan lingkup jasa konsultasi
yang akan dilelang

2. Sumber acuan bagi konsultan yang


diundang mengikuti lelang/pemilihan
1. memberikan langsung dalam rangka menyiapkan
informasi umum kelengkapan administratif proposal, teknis
terkait proyek dan biaya
yanga akan
dikerjakan terkait 3. Memberikan informasi tentang keahlian
latar belakang, yang diperlukan
2. Tujuan
tujuan, waktu
pelaksanaan 4. Memberikan informasi mengenai jadwal
hingga jumlah dan lingkup laporan
dana yang
5. Sebagai acuan dalam evaluasi proposal,
diekluarkan utuk
klarifikasi, dan negosiasi dengan calon
proyek konsultan pemenang

6. Dasar pembuatan kontrak dan evaluasi


hasil kerja konsultan

1).Uraian pendahuluan berupa gambaran


1. Lingkup kerja secara garis besar mengenai
konsultasi yang proyek/kegiatan yang akan dilaksanakan,
akan dilelang antara lain berisi: latar belakang proyek,
2. Menjadi sumber maksud dan tujuan lokasi, sumber
acuan bagi pendanaan, instansi pelaksana dan
konsultan yang organisasi pelaksana proyek/kegiatan;
diundang
mengikuti 2).Data penunjang berupa data yang
3. Isi Dokumen berkaitan dengan pelaksanaan
(Deskripsi) lelang/pemilihan
proyek/kegiatan, antara lain : data dasar,
langsung (MOU)
standard teknis, studi-studi yang pernah
dalam rangka dilaksanakan, dan peraturan atau
menyiapkan perundang-undangan yang harus
kelengkapan digunakan;
administrasio dan
biaya 3).Tujuan dan ruang lingkup pekerjaan,
3. Memiliki informasi yang memberikan gambaran mengenai
tentang keahlian tujuan yang ingin dicapai, keluaran yang
yang diperlukan akan dihasilkan, keterkaitan antara suatu
keluaran dengan keluaran yang lain,
4. Memiliki informasi peralatan dan material yang harus
mengenai jadwal disediakan oleh konsultan, lingkup
dan lingkup kewenangan yang dilimpahkan kepada
laporan konsultan, perkiraan waktu penyelesaian
5. Menjadi acuan jasa konsultansi, kualifikasi dan jumlah
dalam evaluasi tenaga ahli yang harus disediakan oleh
konsultan, perkiraan keseluruhan tenaga
proposal,
ahli/tenaga pendukung yang diperlukan
klarifikasi, dan (man-months), dan jadwal setiap tahapan
negosiasi dengan pekerjaan;
calon konsultan
pemenang 4) mampu menjawab 5W+2H
6. Menjadi dasar
pembuatan
kontrak dan
evaluasi hasil kerja
konsultan
4. Kerincian Dokumen Kurang rinci. Pejelasa Lebi rinci dibanding TOR. Berisi rincian
bersifat garis besar detail dari TOR
Di KAK, lingkup kegiatan dibagi menjadi
Lingkup kegiatan beberapa bagian yang lebih detail seperti
5. Lingkup Kegiatan berupa penejlasan imilai dari kegiatan teknis dan non teknis
kegiatan secara luas. dan ririnci detail masing-masing kegiatan
dalam proyek.
Ditukiskan dalam KAK masing-masing
Tidak tersedia dalam
6. Persyaratan Proyek persyaratan yang harus dipenuhi dalam
TOR
pelaksanaan proyek.

Вам также может понравиться