Вы находитесь на странице: 1из 4

Pengaruh Pemberian Zinc Pada Balita Penderita Diare

Latar Belakang

Zinc merupakan salah satu zat gizi yang essensial untuk pertumbuhan anak-anak, selain itu

pemberian zinc merupakan salah satu cara untuk menekan diare. Diare adalah pengeluaran

tinja cair sebanyak 3 kali atau lebih setiap hari dibandingkan pada keadaan normal karena

infeksi saluran pencernaan oleh bakteri, virus dan parasit. Penyakit diare masuk pada urutan

kedua penyebab kematian anak di bawah lima tahun dan membunuh kurang lebih 760.000

anak di bawah lima tahun setiap tahunnya. Diare dapat berlangsung beberapa hari dan

menyebabkan tubuh kehabisan air dan garam untuk bertahan hidup sehingga menyebabkan

kematian terutama pada anak-anak dan orang yang kekurangan gizi atau memiliki gangguan

kekebalan. Di dunia setiap tahunnya hampir 1,7 miliar kasus diare terjadi. Di Asia terdapat

hampir 323 juta kasus diare terjadi setiap tahunnya. Di Asia Timur terdapat hampir 146 juta

kasus diare terjadi setiap tahun. Sedangkan di Indonesia terdapat 20 juta kasus diare terjadi

setiap tahunnya.

Patofisiologi

Zinc yang masuk ke dalam tubuh diserap pada saluran pencernaan, setelah diserap zinc akan

didistribusikan ke seluruh tubuh. Zinc akan disimpan di dalam sel darah merah, sel darah

putih, otot, tulang, kulit, ginjal, hati, pankreas, retina, dan prostat. Zinc di dalam tubuh dapat

meningkatkan penyerapan air dan elektrolit, meningkatkan regenerasi epitel usus,

meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu membunuh patogen. Kekurangan zinc akan

menggangu sistem kekebalan tubuh seperti fagositosis oleh makrofag dan neutrofil.

Kekurangan zinc dapat menghambat pembelahan sel, pertumbuhan dan perbaikan jaringan

sehingga dapat menghambat pertumbuhan pada anak-anak. Zinc juga berguna untuk menjaga
sel epitel pada usus dari kerusakan agar tidak terjadi ekskresi yang berlebih seperti yang

terjadi pada diare.

Hasil Penelitian

1. Suplemen zinc mengurangi keparahan dan lama terjadinya diare

Sebuah studi menguji hipotesis bahwa pemberian suplemen zinc setiap hari pada diare akut

yang meliputi frekuensi pengeluaran tinja, jumlah tinja, lama terjadinya diare akut pada 117

anak usia 6-59 bulan. Dari hari pertama sampai ketiga dan kelima terjadi pengurangan

frekuensi tinja pada kelompok yang diberi zinc mencapai 62%, dan pengurangan frekuensi

tinja pada kelompok yang diberi placebo mencapai 26%, menunjukkan perbedaan yang jelas

antara dua kelompok tersebut mencapai 36%. Demikian pula pada pengurangan jumlah tinja

dari hari pertama sampai ketiga dan kelima menunjukkan perbedaan yang jelas antara kedua

kelompok tersebut mencapai 45%. Sebuah meta-analisis dari 12 studi yang meneliti dampak

suplemen zinc pada lama terjadinya diare akut, menunjukkan 11 diantaranya mengalami

penurunan waktu terjadi diare. Dari 8 studi tersebut, 5 studi diantaranya juga mengumpulkan

data jumlah tinja dan frekuensi pengeluaran tinja dan mendapatkan hasil data bahwa

pemberian suplemen zinc mengurangi jumlah produksi dan frekuensi pengeluaran tinja.

2. Suplemen zinc mencegah diare akut dan diare kronis

Sebuah studi menunjukkan bahwa mengkonsumsi 10 mg sampai 20 mg zinc setiap hari,

selama 10-14 hari, mengurangi jumlah terjadinya diare selama 2-3 bulan. WHO dan UNICEF

merekomendasikan pemberian 20 mg suplemen zinc setiap hari selama 10-14 hari untuk

anak-anak dengan diare akut, dan 10 mg setiap hari untuk bayi di bawah usia 6 bulan.

3. Suplemen zinc dalam pengobatan diare kronis

Sebuah pengujian terhadap 40 bayi (6-18 bulan) dengan diare kronis (durasi lebih dari dua

minggu) yang diberikan suplemen zinc. Hasil yang didapat pada penderita diare kronis terjadi
kekurangan zinc jika diare terjadi semakin lama. Dengan pemberian suplemen zinc, 24%

menurunkan terjadinya diare kronis pada anak

4. Suplemen zinc dalam pengobatan dan pencegahan diare berdarah

Studi dilakukan selama terjadi shigellosis akut terjadi, pemberian terapi zinc meningkatkan

respon antibodi. Antibodi pembunuh bakteri bereaksi terhadap Shigella dengan meningkatkan

jumlah sel B dan sel plasma, dan juga meningkatkan limfosit. Sehingga jelas bahwa

suplemen zinc diberikan sebagai pengobatan tambahan untuk antimikrobakterial pada diare

berdarah

5. Efek samping dari suplemen zinc


Hingga saat ini belum ada laporan efek samping yang berbahaya dari segala bentuk suplemen

zinc yang digunakan dalam pengobatan diare. Pemberian zinc dengan dosis 40 mg telah

disetujui aman untuk diberikan oleh Food and Drug Administration dan dosis lebih besar dari

ini dapat menimbulkan resiko tertentu. Terlalu banyak zinc akan mengganggu metabolisme

dan penyerapan mineral penting lainnya di dalam tubuhm terutama zat besi, magnesium dan

tembaga, mengurangi fungsi kekebalan tubuh dan mengurangi level HDL. Suplemen oral

zinc sulfate dapat menimbulkan efek samping seperti sakit perut, mulas dan mual. Efek

samping yang jarang terjadi seperti demam, sakit tenggorokan, sariawan, lemas dan lelah.

Pengujian melibatkan 8500 anak dengan pemberian placebo dan zinc, menunjukkan tidak ada

perbedaan efek samping dari pemberian zinc (sulfat, asetat, glukonat) yang berbeda.

Referensi

The United Nations Childrens Fund, World Health Organization. Diarrhoea: Why

children are still dying and what can be done [Internet]. 2009. Available from:
http://whqlibdoc.who.int/publications/2009/9789241598415_eng.pdf
Scrimgeour AG, Lukaski HC. Zinc and diarrheal disease: current status and future

perspectives [Internet].NALDC.2008. Available from:


http://naldc.nal.usda.gov/download/46635/PDF
Bajait C, Thawani V. Role of zinc in pediatric diarrhea. Indian J Pharmacol [Internet].

2011 May-Jun; 43(3): 232-235. Available from:


http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3113371/

Вам также может понравиться