Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Pengertian Otak-otak
Otak-otak merupakan salah satu produk hasil olahan
daging ikan yang dibuat dari campuran daging lumat, tepung
tapioka, santan dan bumbu-bumbu lainnya yang kemudian
dibungkus dengan daun pisang dan selanjutnya dilakukan proses
pemasakan. Berdasarkan hasil observasi, produk otak-otak ikan
tenggiri yang produksi di Laboratorium Pengembangan Produk
melalui beberapa tahapan pengolahan yaitu pencucian,
pemfiletan, penggilingan, pembuatan adonan dengan
penambahan bumbu, pencetakan dan pengemasan dengan daun
pisang dan selanjutnya pengukusan. Ikan tenggiri yang
digunakan merupakan ikan yang kaya akan omega 3 yang
sangat baik untuk perkembangan otak.
Otak-otak adalah sejenis makanan yang dibuat dari ikan
yang dibungkus dengan daun pisang dan dibakar menggunakan
api arang kayu ataupun sabut kelapa. Otak-otak pada umumnya
terbuat dari ikan tenggiri, santan, sagu, bumbu, dan gula. Otak-
otak digunakan sebagai hidangan dan sajian pembuka. Sebagai
hidangan, otak-otak sebaiknya dihidangkan dalam keadaan
panas (digoreng ataupun dikukus). Otak-otak ini dapat tahan
lebih dari satu hari jika disimpan dalam lemari pendingin
(Hartanto, 2009).
Otak-otak ikan adalah sejenis makanan yang dibuat dari
ikan yang dibungkus dengan daun pisang dan dibakar
menggunakan api arang kayu. Otak-otak pada umumnya terbuat
dari ikan tenggiri, santan, sagu, bumbu, dan gula. Otak-otak ini
merupakan makanan khas daerah Sumatera Selatan. Namun
penyebarannya hampir di seluruh Indonesia termasuk Sulawesi
Selatan . Otak-otak digunakan sebagai hidangan dan sajian
pembuka. Otak-otak ini dapat tahan lebih dari satu hari jika
disimpan dalam lemari pendingin (Hendrik, 2008).
Otak-otak dibuat dari ikan yang diambil dagingnya,
dihaluskan dan dibumbui. Selanjutnya daging ikan tersebut
dicampurkan dengan bahan-bahan lainnya seperti santan, sagu
dan daun bawang yang kemudian dikukus, digoreng atau
dipanggang dalam balutan
daun pisang. Otak-otak biasanya identik dengan menggunakan
daun pisang, yang menjadi kunci kelezatannya karena bau
khasnya yang menyatu dengan bahan-bahan yang lain saat
dipanggang (Hartato, 2009).
Berikut ini pada Tabel persyaratan mutu dan keamanan otak-otak
ikan :
Parameter Uji Satuan Persyaratan
Sensori - Min 7 (skor 3-9)
kimia -
Kadar air % Maks 60,0
Kadar abu % Maks 2,0
Kadar Protein % Maks 5,0
Kadar Lemak % Maks 16,0
Cemaran - -
Mikroba
ALT koloni/g Maks 5 x 104
Escherichia coli APM/g <3
Salmonella - Negatif/25 g
Vibrio cholerae - Negatif/25 g
Staphylococcus koloni/g Maks 1,0 x 102
aureus
Cemaran - -
Logam
Kadmium (Cd) mg/kg Maks 0,1
Merkuri (Hg) mg/kg Maks 0,5
Timbal (Pb) mg/kg Maks 0,3
Arsen (As) mg/kg Maks 1,0
Timah (Sn) mg/kg Maks 40,0
Cemaran Fisik - -
c. Pencetakan/Pembungkusan
Sifat elastisitas adonan daging ikan yang didapatkan
bervariasi pada saat pencetakan. Diusahakan agar tidak terdapat
udara dalam adonan daging ikan karena akan memberikan
kenampakan yang jelek setelah proses pemanasan tersebut
berlangsung (Suzuki, 1981).
d. Pemasakan/Pengukusan
Pemasakan meliputi kegiatan seperti pembakaran,
pemanggangan, perebusan, penggorengan dan pengukusan.
Cara pengaturan suhu dalam penggunaan energi panas untuk
setiap kali kegiatan akan berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
Soekarto, ST. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil
Pertanian. Jakarta : Bhatara Karya Aksara.
Martosubroto, P., Nurzali Naamin dan Ben B. Abdul Malik. 1991. Potensi Dan
Penyebaran Sumber Daya Ikan Laut Di Perairan Indonesia. Ditjenkan,
Puslitbangkan Oseanologi.
Irianto, B., 1990. Teknologi Surimi Salah Satu Cara Mempelajari
Nilai Tambah Ikan-ikan yang kurang DImanfaatkan. Jurnal
Penelitian dan Pengembangan Pertanian.9(2).35-39.Jakarta
Potter. 1973. Food Science. The Avi Publishing company. Inc. 706.