Вы находитесь на странице: 1из 13

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
2.1 Pengertian Kerangka Kerja Konseptual....................................................4
2.2 Chapter I - Introduction............................................................................4
2.2.1 Approach to the Subject.....................................................................5
2.2.2 The Objectives of Accounting............................................................5
2.2.3 The Scope of Accounting....................................................................6
2.2.4 The Methods of Accounting................................................................6
2.3 Chapter 2 Accounting Standards............................................................6
2.4 Chapter 3 Accounting Information For External Users..........................7
2.5 Chapter 4 Accounting Information For Internal Management...............8
2.6 Chapter 5 Extension Of Accounting Theory..........................................9
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13

Conceptual Framework 1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prinsip-prinsip akuntansi maupun teknik-teknik akuntansi dibuat untuk


menghasilkan suatu informasi akuntansi yang relevan, akurat, serta dapat
dipertanggungjawabkan sehingga menghasilkan informasi yang dapat membantu
pengambilan keputusan yang tepat. Prinsip-prinsip akuntansi tersebut disusun
berdasarkan teori akuntansi yang ada dan mengacu pada suatu kerangka konsep
yang jelas sehingga teori tersebut cukup kuat sebagai dasar untuk membentuk
prinsip dan teknik akuntansi.
Dalam merumuskan suatu teori akuntansi harus ada suatu tujuan dan alasan
kuat dan dapat diterima umum yang mendasari penentuan kerangka konseptual
yang menjadi pondasi perumusan teori tersebut. Kerangka kerja konseptual
memaparkan tujuan dari pelaporan keuangan dan karakteristik dari informasi
akuntansi yang baik, mendefinisikan dengan tepat istilah-istilah yang biasa
digunakan seperti asset dan pendapatan serta menyediakan petunjuk untuk
pengakuan, pengukuran, dan pelaporan keuangan yang tepat.
Dengan adanya suatu tujuan yang jelas dan diterima umum, maka dapat
dihasilkan prinsip dan teknik akuntansi yang komprehensif. Serta dengan adanya
kerangka konseptual yang cukup kuat untuk akuntansi dan pelaporan keuangan,
akan menjadi dasar yang kuat dan meyakinkan bahwa informasi akuntansi yang
disajikan dalam pelaporan keuangan telah sesuai. Maka dari itu, dalam makalah
ini akan dibahas mengenai Kerangka Konseptual.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana kerangka
konseptual yang dihasilkan Komite Eksekutif American Accounting
Association (AAA) yang berupa A Statement of Basic Accounting
Theory (ASOBAT)?

Conceptual Framework 1
1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui kerangka konseptual yang
dihasilkan Komite Eksekutif American Accounting Association (AAA)
yang berupa A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT)

Conceptual Framework 2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kerangka Kerja Konseptual

Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) didefinisikan oleh


FASB sebagai :
a coherent system of interrelated objectives and fundamentals that is
expected to lead to consistent standards and that presecribes the
nature, function, and limits of financial accounting and reporting
Kerangka konseptual memberikan manfaat yaitu:
1 Memberikan pedoman kepada badan yang bertanggung jawab dalam
penyusunan standar akuntansi.
2 Menjadi acuan untuk memecahkan masalah dalam praktik yang belum diatur
dalam standar.
3 Menentukan batas-batas pertimbangan dalam menyusun laporan keuangan.
4 Meningkatkan pemahaman pemakai laporan keuangan dan meningkatkan
keyakinan terhadap laporan keuangan.
5 Meningkatkan keterbandingan laporan keuangan antar perusahaan.
Kerangka konseptual yang akan dibahas dalam teori akutansi akan
mengacu pada kerangka konseptual yang dihasilkan Komite Eksekutif American
Accounting Association (AAA) yang berupa A Statement of Basic Accounting
Theory (ASOBAT).

2.2 Chapter I - Introduction

Komite Eksekutif American Accounting Association (AAA) yang


berupa A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) merupakan komite
yang mempunyai tugas utama untuk menetapkan suatu konsep-konsep dari
praktek-praktek akuntansi tertentu yang dapat dipertimbangkan. Tujuan komite
dalam mengembangkan konsep-konsep akuntansi, yaitu:

Conceptual Framework 3
1 Untuk mengidentifikasi praktek-praktek akuntansi yang menghasilkan
generalisasi yang berguna dan mengembangkan teori akuntansi.
2 Untuk menetapkan standar yang dapat mempertimbangkan informasi
akuntansi.
3 Untuk mengarahkan suatu perbaikan-perbaikan dalam praktek-praktek
akuntansi.
4 Untuk menyajikan suatu rerangka yang berguna bagi para praktisi akuntansi
dalam mengembangkan masalah-masalah dan ruang lingkup akuntansi yang
sesuai dengan perkembangan masyarakat.

2.2.1 Approach to the Subject


Komite Eksekutif American Accounting Association (AAA dalam
memformulasikan pernyataan teori akuntansi menggunakan pendekatan Subjek.
Dalam pendekatan ini pernyataan yang dihasilkan meliputi beberapa tahapan,
yaitu:
1. Kebutuhan umum dari informasi akuntansi yang merupakan bagian dari
pemakai potensial dan para pemakai lainnya.
2. Kebutuhan akan standar sebagai pedoman dan informasi akuntansi sebagai
pedoman.
3. Cara menggunakan standar bagi pihak manajemen dan bagi pihak ekternal.
4. Perkembangan dari isu-isu akuntansi terkini yang dapat memperluas asumsi-
asumsi dari tujuan dan metode praktek akuntansi.

2.2.2 The Objectives of Accounting


Tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang berguna
untuk:
1. Pengambilan keputusan terkait dengan penggunaan sumber daya yang
terbatas termasuk identifikasi ruang lingkup keputusan dan penentuan tujuan.
2. Secara efektif mengarahkan dan mengendalikan sumber daya manusia dalam
organisasi dan sumber daya material.
3. Pemeliharaan dan pelaporan penggunaan sumber daya.
4. Memfasilitasi fungsi sosial dan pengendalian.

Conceptual Framework 4
2.2.3 The Scope of Accounting
Informasi yang dihasilkan akuntansi tidak hanya mencakup informasi
masa lalu (historis), tapi juga dapat memberikan informasi yang sifatnya masa
mendatang (dapat diprediksi) dan perencanaan. Informasi masa lalu yang
dihasilkan seperti laporan akuntansi tradisional. Sedangkan informasi masa
mendatang seperti penganggaran, biaya standar dan sebagainya.

2.2.4 The Methods of Accounting


Metodologi akuntansi yang digunakan oleh para akuntan harus dapat
diterima secara umum. Teknik akuntansi yang dapat diterima umum merupakan
praktek-praktek yang harus mempunyai standar. Sehingga praktek-praktek yang
tidak memenuhi standar dikatakan tidak dapat berterima umum. Komite telah
merumuskan kriteria penerimaan dan penolakan yang dipergunakan saat ini dan
masa yang akan datang.

2.3 Chapter 2 Accounting Standards

Kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi informasi akuntansi


potensial, yaitu relevance, verifiablitity, freedom from bias, dan quantiability.
Keempat kriteria tersebut merupakan standar dasar yang direkomendasikan oleh
komite. Relevance merupakan standar utama yang menyatakan bahwa informasi
akuntansi berkaitan atau berguna dalam pengambilan tindakan
(keputusan). Verifiability merupakan pengukuran yang memiliki kemampuan daya
uji jika dua belah pihak memeriksa data yang sama. Freedom from
bias merupakan penentuan dan pelaporan fakta-fakta yang seimbang dan teknik-
teknik yang digunakan bebas dari struktur bias. Quantifiablity adalah pengukuran
pada simbol-simbol angka dalam pelaporan informasi.
Guidelines for Communicating Accounting Information
Ada 5 (lima) pedoman yang diusulkan oleh komite mengenai pedoman
pengkomunikasian informasi akuntansi, yaitu:
1. Kesesuaian pada kegunaan yang diharapkan.
2. Pengungkapan hubungan yang signifikan.

Conceptual Framework 5
3. Pencantuman informasi lingkungan.
4. Keseragaman praktek-praktek di dalam dan diantara perusahaan.
5. Konsistensi praktek-praktek selama beberapa waktu.
Kesesuaian pada kegunaan yang diharapkan merupakan penyampaian
informasi yang tepat waktu dan relevan. Pengungkapan hubungan yang signifikan
adalah kemudahan dalam memahami dan mengevaluasi data informasi dari
aktivitas perusahaan. Pencantuman informasi lingkungan menyatakan bahwa
dalam menyajikan informasi sebaiknya memberikan data informasi lingkungan
dimana data dikumpulkan dan disusun, serta pengungkapan metode-metode yang
digunakan dengan menyertakan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Keseragaman praktek-praktek di dalam dan diantara perusahaan adalah
keseragaman metode pengukuran yang digunakan oleh perusahaan yang berbeda
dengan alasan konsistensi. Konsistensi praktek-praktek selama beberapa waktu
merupakan penggunaan metode-metode pengukuran yang digunakan secara
konsisten dalam beberapa waktu dan jika ada perubahan metode pengukuran
harus memberikan alasan yang rasional.

2.4 Chapter 3 Accounting Information For External Users

Informasi akuntansi digunakan sebagai alat pertanggungjawaban dan


mengurangi ketidakpastian atau resiko informasi. Model keputusan yang diambil
pemakai berbeda, kompleks dan menggunakan prediksi, sehingga informasi
dengan tingkat relevansi yang tinggi sangat diperlukan. Kritik tentang
kelemahan historical cost untuk memprediksi laba, mengukur solvabilitas dan
efektivitas semakin meningkat. Komite memandang walaupun historical
cost masih relevan namun belum memenuhi semua tujuan, sehingga komite
merekomendasikan laporan multi-kolom. Informasi multi-kolom menyajikan
informasi akuntansi dengan historical cost dan current cost sekaligus.
Informasi akuntansi digunakan oleh pihak eksternal untuk berbagai tujuan
misalnya laporan keuangan digunakan untuk memprediksi laba perusahaan pada
masa yang akan datang, untuk memprediksi likuiditas asset dan posisi keuangan,
menilai efektifitas manajemen, pengelolaan perjanjian dan lain-lain. Bagi para

Conceptual Framework 6
pemakai dengan proses pengambilan keputusan yang berubah-ubah maka
diperlukan modifikasi atas informasi yang disajikan akuntan, hal terpenting dari
penerapan standar adalah relevansi informasi terhadap kelompok keputusan.
Beberapa rekomendasi khusus dari komite untuk masalah akuntansi yaitu
penggunaan informasi multi nilai memenuhi standar veriabilitas (historical cost)
dan standar relevan (current cost); kontrak-kontrak seperti leasing, komitmen
pembelian memenuhi standar veriabilitas, bebas dari bias dan kuantifikasi; untuk
transaksi akuisisi atau reorganisasi entitas bisnis, selama terdapat bukti transaksi
yang cukup untuk veriabilitas dan bebas dari bias dan perubahan yang relevan
maka direkomendasikan menggunakan teknik pooling of interest; informasi
tentang pengaruh perubahan lingkungan spesifik seperti perubahan harga khusus
berguna dan relevan untuk keputusan investasi; nilai penemuan (discovery value)
seperti natural resources dilaporkan berdasarkan current cost equivalen basis;
pengakuan pajak yang ditangguhkan yang berasal dari penggunaan current
cost berguna untuk memprediksi arus kas maka disajikan dikelompok long-term
liabilities bukan sebagai rekening kontra asset; komite mengembangkan desain
perhitungan depresiasi untuk mengkompensasi kegagalan penggunaan current
cost; konversi seperti research and development, pelatihan
dan recruitment karyawan dan iklan yang memberikan masa manfaat yang akan
datang dapat diakui sebagai asset namun jika praktik menolak maka diakui
sebagai beban.

2.5 Chapter 4 Accounting Information For Internal Management

Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa informasi akuntansi


untuk external users lebih mendapat perhatian daripada informasi akuntansi
untuk internal management. Konsekuensi yang terjadi adalah akuntansi
manajemen tidak dikembangkan dengan baik dan fondasinya tidak dipahami
dibandingkan dengan informasi akuntansi eksternal. Namun pada tahun 1958
komite akuntansi manajemen telah meningkatkan perhatiannya dengan telah
dianalis dan dipergunakan sebagai dasar penjelasan untuk perencanaan dan
pengendalian. Perencanaan berkaitan dengan pemilihan alternatif dan

Conceptual Framework 7
pengendalian berkaitan dengan pelaksanaan yang sesuai dengan rencana yang
telah dibuat. Pihak manajemen membutuhkan informasi akuntansi dari sudut
pandang; informasi yang disediakan dengan model konvensional dan informasi
yang disediakan terpisah dari model.
Relevansi merupakan jantung dari informasi akuntansi manajemen
walaupun standar lain tidak diabaikan, namun terdapat variasi yang berbeda
terhadap pemenuhan standar dibandingkan informasi akuntansi untuk eksternal.
Standar verifiability diterapkan lebih rendah pada akuntansi manajemen, ini
dibuktikan perlunya laporan auditor independen untuk informasi akuntansi
eksternal. Namun demikian model konvensional memberikan fungsi pengendalian
yang sangat kuat karena menghasilkan data untuk pertanggungjawaban. Akuntan
manajemen jarang menempatkan bias personal secara sengaja, dia akan berusaha
membantu setiap manajer dengan memberikan seluruh informasi yang potensial.
Data yang terkuantifikasi untuk pihak manajemen lebih luas ruang lingkupnya
dibandingkan informasi untuk pihak eksternal seperti tambahan data-data estimasi
yang berguna untuk perencanaan.

2.6 Chapter 5 Extension Of Accounting Theory

Perubahan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan telah merubah


ruang lingkup dan metode akuntansi. Ruang lingkup diharapkan dapat berubah
yang mempengaruhi akuntansi dimasa yang akan datang meliputi; pengetahuan
proses pengambilan keputusan, pengetahuan tentang perilaku manusia, teknologi
komputer dan desain sistem, dan teknik pengukuran dan teori informasi.
Gabungan antara ilmu akuntansi dengan disiplin ilmu lainya dapat
dilakukan guna mempertahankan keberadaan akuntan pada posisi relatifnya
diperlukan terutama pada ruang lingkup; kebutuhan informasi individu dan
organisasi, pengaruh pengukuran terhadap tindakan manusia, dan perbaikan
pengukuran dan teknik komunikasi.
Pengembangan penelitian yang harus lakukan oleh para akuntan untuk
mempertahankan posisi relatifnya terutama pada konsepsi yang mendasari
akuntansi, ruang lingkup akuntansi masa mendatang, sifat informasi akuntansi

Conceptual Framework 8
dimasa mendatang, sistem informasi akuntansi masa depan, dan garis besar
struktur teori akuntansi masa depan. Garis besar struktur teori akuntansi
mempunyai ruang lingkup disiplin, yaitu tujuan dan fungsi akuntansi, latar
belakang disiplin, maksud fungsi akuntansi. Sifat konsep akuntansi meliputi
konsep motivasi, konsep pengukuran, konsep komunikasi. Sedangkan unsur
disiplin terdiri dari metode akuntansi, entitas akuntansi, dan aktivitas akuntansi.
Beberapa asumsi dari komite tentang hal ini sebagai berikut :
1. Konsep yang mendasari akuntansi
Akuntansi pada dasarnya adalah sebuah system informasi yang harus
memperhatikan pengkomunikasian informasi secara efektif. Studi akuntansi
dimasa yang akan datang sebaiknya memasukkan penelitian aspek
keperilakuan dari informasi akuntansi.
2. Ruang lingkup akuntansi di masa datang
Perkembangan metode pengukuran yang terbaru berkaitan dengan kemajuan
komputer berpengaruh sinifikan dalam pengembangan informasi akuntansi,
sehingga ruang lingkup akuntansi akan lebih luas. Aspek multiple valuation
akan tercermin dalam penggunaan beberapa jenis pengukuran secara
berkelanjutan seperti biaya histories, estimasi ekuivalen daya beli dengan
penyesuaian tingkat harga umum, current cost dan current value.
3. Sifat informasi akuntansi di masa datang
Standar relevansi, veriabilitas, bebas dari bias dan kuantifiabilitas akan dapat
lebih diterapkan. Metode pengukuran yang baru memungkinkan peningkatan
derajat relevansi informasi akuntansi. Informasi yang dihasilkan akan lebih
lengkap untuk berbagai lingkup pengambilan keputusan. Namun standar
veriabilitas dengan bukti yang distandarisasi tetap menjadi hal yang penting.
4. Sistem informasi akuntansi di masa depan
Sistem informasi akuntansi masa depan dapat meliputi proyeksi informasi
akuntansi yang meliputi model konvensional dan juga data non transaksi
sehingga baik data masa lalu maupun data proyeksi baik dari sumber internal
dan eksternal. Tujuan terpenting dalam desain system informasi adlah

Conceptual Framework 9
pengintegrasian sebaik mungkin keanekaragaman sumber data dan kegunaan
data dikaitkan dengan berbagai karakteristik dan aktifitas.
5. Garis besar struktur teori akuntansi masa depan
Asumsi teori akuntansi masa depan akan lebih bersifat normative dan
deskriptif dibandingkan teori akuntansi yang telah ada. Garis besarnya akan
dikembangkan yaitu Ruang lingkup disiplin (mencakup tujuan dan fungsi
akuntansi, latar belakang disiplin yang dipergunakan dalam melaksanakan
fungsi akuntansi dan maksud fungsi akuntansi), sifat dan ciri konsep
akuntansi (konsep motivasi, konsep pengukuran dan konsep komunikasi) dan
unsur-unsur disiplin (metode akuntansi, entitas akuntansi dan aktifitas
akuntansi).

Conceptual Framework 10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kerangka Konseptual dapat dipandang sebagai teori akuntansi yang
terstruktur, karena strukturnya sama dengan struktur teori akuntansi yang
didasarkan pada penalaran logis. Kerangka kerja konseptual (conceptual
framework) juga suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan
konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan
bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi,
serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Komite Eksekutif American Accounting Association (AAA) yang berupa A
Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) merupakan komite yang
mempunyai tugas utama untuk menetapkan suatu konsep-konsep dari praktek-
praktek akuntansi tertentu yang dapat dipertimbangkan. Kriteria yang digunakan
dalam mengevaluasi informasi akuntansi potensial, yaitu relevance, verifiablitity,
freedom from bias, dan quantiability. Keempat kriteria tersebut merupakan standar
dasar yang direkomendasikan oleh komite. Informasi akuntansi digunakan
sebagai alat pertanggungjawaban dan mengurangi ketidakpastian atau resiko
informasi.

Perubahan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan telah merubah


ruang lingkup dan metode akuntansi. Pengembangan penelitian yang harus
lakukan oleh para akuntan untuk mempertahankan posisi relatifnya terutama pada
konsepsi yang mendasari akuntansi, ruang lingkup akuntansi masa mendatang,
sifat informasi akuntansi dimasa mendatang, sistem informasi akuntansi masa
depan, dan garis besar struktur teori akuntansi masa depan.

Conceptual Framework 11
DAFTAR PUSTAKA

American Accounting Association (1977). A Statement of Basic Accounting


Theory (ASOBAT).

Conceptual Framework 12

Вам также может понравиться