Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
"Angka kematian dari hepatitis praktis sangat kecil. Di AS saja angka kematian hanya 4
dari per 1.000 orang," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Tjandra Yoga Aditama saat dihubungi detikcom, Jumat (11/11/2011).
Tjandra menjelaskan, catatan organisasi kesehatan PBB, di dunia ada 1,4 juta pasien
hepatitis setiap tahunnya. Di berbagai tempat bisa saja terjadi seseorang terkena
penyakit hepatitis A. Jadi Tjandra menepis bila peristiwa 'heboh' hepatitis di 2 lokasi
tersebut karena dugaan sabotase.
"Ini bukan penyakit baru. Dan dari kacamata kesehatan mungkin terjadi," imbuhnya.
Diketahui sejak Rabu (9/11) Pemerintah Kota Depok memberlakukan KLB hepatitis A,
menyusul terjangkitnya sejumlah guru dan siswa SMKN 2 Depok. Total ada 90 orang
yang terserang hepatitis. Sedang di Unpar, penderita yang terserang secara massal
mencapai 48 orang.
"Mahasiswa yang masih dirawat 48, dan 39 sudah pulang," ujar perwakilan RS
Borromeus, Yayuk, saat menyampaikannya di hadapan hadirin dalam acara talkshow.
'Hepatitis A dan Pencegahannya' di Gedung Audio Visual FISIP Unpar, Jalan
Ciumbuleuit, Rabu (2/11/2011).
Talkshow itu mengundang khusus salah satu dokter penyakit dalam dari RS Borromeus
yakni dr.Handoko Sp.D. Turut hadir Rektor Unpar Robertus Wahyudi Triweko.
Usai acara, Robertus merasa prihatin dengan kejadian wabah virus Hepatitis A di yang
melanda mahasiswanya. "Saat itu hanya 12 orang positif dan dirawat. Terus kemudian
bertambah lagi dirawatnya. Kalau kejadian seperti ini memang baru pertama kali di
Unpar," ujar Rebertus.
Meski demikian, Robertus memuji pihak-pihak terkait yang langsung bertindak cepat.
Pihak RS Borromeus dan Dinkes Kota Bandung serta Puskesmas Ciumbuleuit, kata
dia, sudah saling koordinasi dalam menangani penularan virus Hepatitis A.
"Kalau ada wabah seperti ini harus segera diantisipasi. Nanti kami dan pihak terkait
akan memberikan penyuluhan kepada pedagang di kampus," ucapnya seraya
menambahkan kalau besok digelar vaksinasi bagi seluruh mahasiswa Unpar.
"Tapi hingga kini sumber penularan belum tahu. Yang kami lakukan saat ini yakni
memutus mata rantai virus," terang Deborah.
HAV adalah virus RNA 27-nm nonenvelop, termasuk genus Hepatovirus, family Picornavirus.
HAV bersifat termostabil, tahan asam, dan tahan terhadap empedu sehingga efisien transmisi
fekal-oral. Kerusakan hepar yang terhadu disebabkan karena mekanisme imun yang diperantarai
sel-T.
Patogenesis
HAV masuk ke hati dari saluran pencernaan melalui aliran darah, menuju hepatosit, dan
melakukan replikasi di hepatosit yang melibatkan RNA-dependent polymerase. HAV diikat oleh
immunoglobulin A (IgA) spesifik pada mukosa saluran pencernaan yang bertindak sebagai
mediator antara HAV dengan hepatosit melalui reseptor asialoglikoprotein pada hepatosit. Selain
IgA, fibronectin dan alfa 2-makroglobulin juga dapat mengikat HAV. Dari hepar HAV
dieliminasi melalui sinusoid, kanalikuli, masuk ke dalam usus sebelum timbulnya gejala klinis
maupun laboratoris. Mekanisme kerusakan sel hati oleh HAV belum sepenuhnya dapat
dijelaskan, namun bukti secara langsung maupun tidak langsung menyimpulkan adanya suatu
mekanisme imunopatogenetik. Tubuh mengeliminasi HAV dengan melibatkan proses netralisasi
oleh IgM dan IgG, hambatan replikasi oleh interferon dan apoptosiss oleh sel T sitotoksik
(cytotoxic T lymphocyte/CTL).
Gejala klinis
Gejala muncul secara mendadak : panas, muntah, tidak mau makan, dan nyeri perut.
pada orang dewasa yang terinfeksi HAV, hampir semuanya (70%) simtomatik dan dapat menjadi
berat. Dibedakan menjadi 4 stadium, yaitu :
Diagnosis
Diagnosis hepatitis A dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan IgM anti-HAV. Antibodi ini
ditemukan 1-2 minggu setelah terinfeksi HAV dan bertahan dalam waktu 3-6 bulan. Sedangkan
IgG anti-HAV dapat di deteksi 5-6 minggu setelah terinfeksi, bertahan sampai beberapa dekade,
memberi proteksi terhadap HAV seumur hidup. RNA HAV dapat dideteksi dalam cairan tubuh
dan serum menggunakan polymerase chain reaction (PCR).
Pemeriksaan ALT dan AST tidak spesifik untuk hepatitis A. kadar ALT dapat mencapai 5000 U/l,
tetapi kenaikan ini tidak berhubungan dengan derajat beratnya penyakt maupun prognosisnya.
Pemanjangan waktu (massa) protrombin mencerminkan nekrosis sel yang luas seperti bentuk
fulminan.
Pengobatan
Tidak ada pengobatan anti-virus spesifik untuk HAV. Infeksi akut dapat dicegah dengan
pemberian immunoglobulin dalam 2 minggu setelah terinfeksi atau menggunakan vaksin.
Penderita yang memerlukan rawat inap dengan indikasi muntah hebat, dehidrasi dengan
kesulitan masukan per oral, kadar SGOT-SGPT >10 kali nilai normal, koagulopati, dan
ensefalopati.
Pencegahan
Pencegahan umum meliputi nasehat kepada pasien yaitu : perbaikan hygiene makanan-minuman,
perbaikan sanitasi lingkungan dan pribadi dan isolasi pasien (sampai dengan 2 minggu sesudah
timbul gejala).
Pencegahan khusus dengan cara imunisasi. Terdapat 2 bentuk imunisasi yaitu imunisasi pasif
dengan immunoglobulin (IG), dan imunisasi aktif dengan inactivated vaccines (Havrix, Vaqta
dan Avaxim)