Вы находитесь на странице: 1из 17

Persiapan Haji Tidak Terhalang Virus New Corona

Prev
Next

JAKARTAPersiapan haji untuk pelaksanaan tahun 2013 masih lancar. Outbreak penyakit yang
disebabkan New Corona Virus (NCoV) di Arab Saudi tidak menjadi kendala dalam persiapan
haji di Indonesia.
Menteri agama Suryadharma Ali usai rapat koordinasi di gedung Kementerian Koordinator
Kesejahteraan Rakyat, Kamis (30/5) menyatakan, persiapan haji hingga saat ini sudah sangat
baik. Semakin baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ungkap Suryadharma.
Dia menjelaskan, persiapan haji untuk tahun 2013 jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun
2012 karena sistem pelunasan BPIH atau ongkos naik haji bagi jamaah yang telah memperoleh
porsi tahun ini dilakukan lebih awal dari pelaksanaan haji. Pelunasan BPIH sendiri dilakukan
mulai 22 Mei sampai dengan 12 Juni 2013.
Sementara, mengenai persiapan kesehatan untuk para calon jemaah haji terkait banyaknya
korban jiwa di Arab Saudi yang terserang NCoV, Suryadharma menyerahkan hal tersebut
sepenuhnya kepada kementerian kesehatan. Untuk masalah itu, menteri kesehatan yang lebih
tahu, ujarnya.
Suryadharma juga menyarankan untuk diberikannya vaksin terhadap para calon jamaah agar
tidak tertular NCoV. Sama seperti tahun lalu, calon jamaah haji diberikan suntikan vaksinasi
sebelum berangkat. Tahun lalu juga divaksinasi, tapi saya lupa nama vaksinnya apa, katanya
sambil tertawa.
Namun, sebelumnya Kemenkes pernah menyatakan bahwa sulitnya memperoleh sertifikat halal
menjadi salah satu kendala dalam memberikan vaksinasi kepada para calon jemaah haji.
Terlebih, banyak calon jemaah haji Indonesia yang sudah lanjut usia sehingga sangat disarankan
untuk mendapatkan vaksin sebelum berangkat haji. Hingga bulan Mei, pihak Kemenkes
mengaku belum ada vendor yang berhasil mendapat sertifikat halal.
Menanggapi hal tersebut, dia merasa tidak susah dalam memperoleh sertifikat halal. Namun,
Suryadharma juga mengakui bahwa untuk masalah halal atau haram merupakan wilayah majelis
ulama Indonesia (MUI) dalam memutuskan.
Lebih lanjut dia menjelaskan, saat proses pembuatan vaksin biasanya digunakan salah satu zat
yang terdapat pada babi, sehingga sering diragukan apakah hal tersebut halal atau tidak. Namun
sebenarnya, ketika telah menjadi vaksin, kandungan babi tersebut sudah tidak ada.
Seperti tahun lalu, kita sudah membeli vaksin untuk para calon jamaah. Tapi, tiba-tiba dikatakan
haram sehingga kita hentikan dan membeli yang baru, tuturnya.
Akan tetapi hal tersebut tidak akan menjadi kendala dalam persiapan haji yang lainnya. Dia
mengaku bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kemenkes mengenai penanganan
antisipasi untuk virus tersebut. Sampai saat ini masih belum ditemukan vaksin yang dapat
mengantisipasi penularan NCoV di dunia. Kemenkes masih terus berhubungan dengan WHO
untuk mengetahui perkembangan-perkembangan terbaru mengenai virus ini.(mia/jpnn)
Seminar Field Based Joint Outbreak Investigation, Bandung 26
September 2013
Published On 26 September 2013

Hits: 20

Seminar Field Based Joint Outbreak Investigation di Hotel Ciumbuleuit Bandung ini dilaksanakan pada
tanggal 26 September 2013. Kegiatan ini diikuti oleh 13 negara dari ASEAN Plus three Countries yang meliputi
Brunei Darussalam, Kamboja, China, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Myanmar, Korea Selatan, Singapura,
Thailand, Filipina dan Vietnam. Mewakili Indonesia, pada Seminar ini Tim Badan Litbangkes khususnya Pusat
Biomedis dan Teknologi Dasar mengirimkan 6 orang delegasinya yaitu Drg. Rudi Putranto, M.Sc; John, MS; Asri
Febriyani, AMAK; Ratumas Rosmawati, SKM; Sundari Nursofiah, Amd. AK; Purniawaty dan Risma Sinurat.

Desain kegiatan Field Based Joint Outbreak Investigation ini meliputi persiapan dan respon cepat untuk
setiap potensi wabah penyakit yang telah diidentifikasi dan Kejadian Luar Biasa (KLB) akan ditentukan berdasarkan
informasi yang dikumpulkan dari Early Warning and Response System (EWARS) ditingkat propinsi. Para peserta
akan bertindak sebagai tim respon cepat (RRT), dan mereka akan turun kelapangan untuk melakukan investigasi
KLB secara nyata pada penyakit tertentu yang terjadi sekitar daerah selama masa lokakarya

Selain melakukan seminar, peserta juga diajak mengunjungi PT. Biofarma Bandung, untuk melihat museum
Vaksin dan Laboratorium Pengemasan, Pengisian dan Quality Control PT. Biofarma. Acara seminar ini ditutup
dengan acara adat dari Jawa Barat seperti bermain angklung bersama dan tarian tradisional Jawa Barat.

http://www.pusat1.litbang.depkes.go.id/index.php/publikasi/newsletter/92-kuliah-
umum-tentang-surveilans-influenza
Virus Misterius Mirip SARS:
Menular Hanya Melalui Udara, Lebih Bahaya & Kembali Mewabah!

Perkembangan Virus di Tahun 2012

WHO: Virus mirip SARS kembali ditemukan bulan September 2012


Berawal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menemukan sebuah virus
baru mirip SARS pada seorang pria. Dulu, virus SARS pernah menewaskan 800
orang pada tahun 2002.

Temuan ini mendorong WHO untuk mengeluarkan pernyataan tentang peringatan


global. Pria berusia 49 tahun yang disembunyikan namanya itu berasal dari Qatar.
Ia dideteksi terjangkit semacam virus corona. Virus corona adalah keluarga besar
dari virus yang menyebabkan pilek dan SARS.

Untuk saat ini, saya akan tetap waspada, kata Peter Openshaw, direktur Pusat
Infeksi Pernafasan di Imperial College London kepada Reuters, Minggu,
(23/9/2012).

Sebelumnya, pada tanggal 3 September


2012, dokter menemukan adanya gejala infeksi saluran pernapasan akut pada pria
Qatar itu.

Kemudian tanggal 7 September 2012, ia dirawat di unit perawatan intensif di Doha,


Qatar. Lalu tanggal 11 September 2012, ia dipindahkan ke Inggris dengan ambulans
udara.

WHO mengatakan:

Setelah melalui pengujian laboratorium, kami telah menemukan adanya virus


corona. Bahkan, kedua virus itu hampir identik.

Virus baru ini termasuk golongan Corona virus dengan gejala mirip SARS (Severe
Acute Respiratory Syndrom). Gejala termasuk batuk, kesulitan bernafas, dan
demam yang tinggi. Penyebarannya seperti virus pernapasan lain, yaitu melalui
pelepasan material virus ke udara melalui batuk dan bersin. Virus yang terlepas ke
udara mencari korban baru melalui fungsi pernapasan mereka.

Korban Tambah Lagi, Virus Misterius Mirip SARS Jangkiti 5 Orang

Rabu, 26/9/2012 Setelah sebelumnya satu orang dari Qatar dideteksi terkena
virus yang mirip SARS, lalu menyusul lima orang kembali memperlihatkan gejala
infeksi virus yang sama. Kini lima orang berwarga negara Denmark tersebut tengah
dirawat di Odense University Hospital (OUH), Denmark tengah.

Menurut keterangan pejabat rumah sakit dalam siaran pers (25/09/2012), kelima
pasien tersebut mengalami gejala infeksi akibat virus baru corona virus yang
menyebabkan penyakit pernafasan akut.

Selanjutnya, lima orang ini akan menjalani pemeriksaan untuk mengetahui


perkembangan virus corona dan pemicu umum lainnya terkait dengan infeksi
pernafasan tersebut.

Virus corona sendiri adalah keluarga besar


virus yang mampu menyebabkan demam dan sindrom gangguan pernafasan akut
(SARS).

Diperkirakan masa inkubasi virus corona adalah selama tujuh hingga 10 hari.

Sementara ini, kelima pasien ditempatkan dalam ruang isolasi hingga hasil
pemeriksaan dikeluarkan pada Rabu sore waktu setempat, seperti dikutip dari Xin
Hua(26/09/2012).

Dua Orang Tewas Lagi, Korban SARS Baru Makin Bertambah


Senin, 26/11/2012 Tercatat hingga saat ini telah ada enam orang yang terinfeksi,
satu dari Qatar dan lima dari Denmark, namun diantaranya dua orang telah tewas.
Jumlah ini bertambah dibanding informasi WHO sebelumnya yang menyatakan
bahwa dua orang telah terinfeksi dan satu diantaranya tewas.

Rasio antara jumlah korban terinfeksi dan tewas yang cukup tinggi menandakan
virus SARS baru ini cukup mematikan, lebih mematikan dari SARS sebelumnya.

Dua kasus kematian, menurut informasi Forbes (25/11/2012), tercatat berada di


Arab Saudi. Sementara kasus infeksi selain di Arab Saudi juga terjadi di wilayah
Qatar. Tercatat dua penderita dari Arab Saudi dalam kasus ini tinggal di rumah yang
sama. Salah satu diantaranya tewas sementara yang lain dapat pulih.

Kasus-kasus tambahan yang berhasil diidentifikasi sebagai bagian dari peningkatan


sterilisasi di Arab Saudi (3 kasus, termasuk 1 kematian) dan Qatar (1 kasus),
ungkap WHO ke hadapan publik, seperti dilansir NBC News, (25/11/2012).

Health Protection Agency milik Inggris juga ikut turun tangan dalam membantu
proses identifikasi virus pada bulan September 2012.

Kini, WHO sedang menyelidiki kemungkinan dari sumber infeksi, metode eksposur,
dan risiko penularan dari manusia ke manusia. Sejauh ini, organisasi kesehatan PBB
telah menerima dua kasus baru yang berasal dari Arab Saudi. Kaitannya
denganepidemologi. Mereka yang dilaporkan terinfeksi rupanya berasal dari
keluarga yang sama dan tinggal seatap.

Untuk itu, WHO mendesak semua negara anggota PBB untuk terus
melanjutkansurveilans (proses analisis dan pengumpulan data) yang terkait infeksi
SARS.
Perkembangan Virus di Tahun 2013

Pada Februari 2013, Virus Misterius Mirip SARS Muncul Lagi!

Selasa, 12/02/2013 Virus misterius mirip SARS yang menjadi penyebab tewasnya
lima orang di Timur Tengah tahun 2012 lalu, kini muncul lagi dan menginfeksi
seseorang untuk pertama kalinya di tahun 2013.

Pemerintahan resmi Inggris menyampaikan hal itu dan menandainya sebagai kasus
virus baru yang ke-10. Pihak kesehatan dunia tepatnya menyebut jenis virus tersebut
sebagai keluarga coronavirus.

Coronavirus sendiri merupakan virus yang menyebabkan penyakit mirip dengan


SARS wabah yang pernah membunuh 800 warga dunia pada epidemi global
antara bulan November 2002 sampai Juni 2003.

Pasien yang terjangkit virus misterius mirip SARS diawal tahun 2013 tersebut
adalah warga Inggris. Ia pernah pergi ke Timur tengah dan Pakistan.
Menurut Britains Health Protection Agency, pasien tersebut sekarang tengah
menjalani perawatan intensif di rumah sakit Manchester.

Sepengetahuan kami, coronavirus ini risikonya cukup kecil. Selain itu, wisatawan
yang pergi ke Semenanjung Arab juga tidak terlalu banyak, papar Professor John
Watson, kepala departemen dari penyakit pernapasan rumah sakit setempat, seperti
yang dikutip dari CBS News (11/02).

Profesor Watson juga menjelaskan kalau tidak ada batasan untuk mengunjungi
daerah tertentu di Timur Tengah. Namun warga yang mengalami gejala gangguan
pernapasan, seperti napas pendek, selama lebih dari sepuluh hari setelah berwisata
ke sana, sebaiknya lekas berkonsultasi dengan dokter.

Dalam kasus yang pernah terjadi, pasien yang menderita virus tersebut memang
mengalami masalah pernapasan akut dan gagal ginjal.

Sebenarnya, belum ada bukti virus misterius ini menyebar dengan mudah di
antara manusia. Para ahli pun menduga virus mirip SARS tersebut berasal dari
hewan seperti kelelawar atau unta.

Salah seorang pakar, Dr Michael Osterholm


dari University of Minnesota pada September lalu menyatakan kalau kelelawar bisa
jadi penyebab dari virus mirip SARS ini.

Jika benar, maka ada rantai transmisi yang rumit hingga akhirnya bisa menular
pada manusia.

Semua kasus virus serupa sebelumnya memang berhubungan dengan daerah Timur
Tengah.
Tetapi tahun lalu, pihak WHO menyebutkan bahwa virus itu mungkin menyebar
lebih luas. Sebanyak sembilan kasus tepatnya berasal dari Arab Saudi (lima pasien
dengan tiga di antaranya sangat fatal), Qatar (dua pasien), dan Yordania (dua pasien
dengan kasus fatal).

Ternyata Virus Bisa Menyebar Ke Sesama Manusia!

Kamis, 14/02/2013 Kini, para ahli menyampaikan kalau ternyata virus tersebut
bisa menyebar ke sesama manusia. Sampai saat ini, ada tiga kasus coronavirus di
Inggris dan total sebelas kasus di seluruh dunia.

Peneliti sebelumnya yakin bahwa virus ini hanya disebarkan melalui hewan di Timur
Tengah. Namun pihak Health Protection Agency memaparkan kalau pria yang
terserang virus SARS ternyata tertular dari kerabatnya.

Pihak HPA juga menyebutkan pasien sebelumnya sudah menderita masalah


kesehatan jangka panjang. Sehingga ia lebih rentan terhadap penyakit yang
ditimbulkan virus mirip SARS itu.

Pasien terakhir sekarang sedang menjalani perawatan intensif di Queens Hospital


Birmingham. Pasien pria tersebut diduga tertular penyakit dari virus mirip SARS
oleh temannya yang terinfeksi ketika berada di Timur Tengah kini dirawat di
rumah sakit Manchester.

Ini bukti pertama coronavirus menular ke sesama manusia. Meskipun begitu, kami
berpikir virus baru ini tidak seburuk SARS yang benar-benar menyebar dengan
cepat dan mematikan, tutur Profesor John Watson, ahli penyakit pernapasan di
HPA, seperti yang dikutip dari Daily Mail (13/02).

Tiga kasus virus mirip SARS ini ada di Inggris, delapan sisanya di Timur Tengah dan
telah menewaskan lima pasien.

SARS sendiri atau Severe Acute Respiratory Syndrome adalah penyakit pernapasan
yang berasal dari China. Sepanjang bulan November 2002 sampai Juli 2003, SARS
menyebar ke 37 negara di dunia, termasuk Irlandia, Spanyol, dan Amerika Serikat.
SARS menjangkit 8.400 orang dan memakan sekitar 800 korban meninggal.
Lagi, Satu Pasien Inggris Meninggal Akibat Virus Mirip SARS

Rabu, 20/02/2013 waktu lalu, sebanyak tiga orang di Inggris dikabarkan positif
terkena infeksi virus mirip SARS. Salah satu dari mereka, pria berusia 39 tahun,
akhirnya meninggal Minggu lalu di Birminghams Queen Elizabeth Hospital.

Pria tersebut terkena virus mirip SARS dari ayahnya yang juga terinfeksi setelah
berkunjung ke Pakistan dan Timur Tengah. Sampai saat ini, sudah ada 12 korban
virus mirip SARS dan enam di antara mereka meninggal dunia.

Virus mirip SARS ini disebut dengan coronavirus yang menyebabkan penderita
batuk-batuk, sulit bernapas, dan demam. Kondisi tersebut pun bisa memicu
pneumonia dan gagal ginjal.

Disebut mirip SARS karena gejala dari infeksi penyakit virus baru tersebut memang
sama. Meskipun demikian, coronavirus yang bisa menular ke sesama manusia ini
masih dianggap tidak terlalu mematikan jika dibandingkan dengan SARS.
Pasien lain yang merupakan ayah dari penderita yang meninggal kini masih dirawat
secara intensif di rumah sakit di Manchester. Sementara anggota keluarga lain yang
juga tertular berada di rumah sakit di Birmingham.

Peneliti lantas menduga


bahwacoronavirus tertular ke sesama manusia melalui dahak dan air liur yang
keluar dari bersin atau batuk pasien.

Sebagaimana dilansir dari Daily Mail, pasien yang meninggal telah menderita virus
mirip SARS ini dalam jangka waktu yang cukup lama. Sehingga kekebalan tubuhnya
sudah sangat lemah.

Satu pasien meninggal, sementara ayah dari pasien masih menerima perawatan
intensif. Satu orang pasien lagi dipastikan sudah mulai membaik kondisinya, papar
juru bicara Health Protection Agency.

Menurut peneliti, coronavirus sebenarnya bisa dilawan dengan sistem kekebalan


tubuh manusia. Peneliti juga menduga cara kerja virus itu adalah dengan melakukan
penetrasi pada lapisan pernapasan di paru-paru dan menyerang sistem imun.

Sekarang para ilmuwan dari Kantonal Hospital di Swiss mencoba untuk melakukan
metode pengobatan dengan interferon komponen sistem imun yang telah berhasil
melawan penyakit yang disebabkan virus. Caranya adalah dengan melindungi
bagian lapisan paru-paru yang memang menjadi penghalang pertama terhadap virus
yang menyerang pernapasan.

Dr Volker Thiel sebagai salah satu peneliti pun menyampaikan, karena tubuh
manusia tidak mempersiapkan diri melawan coronavirus, makanya orang dengan
kekebalan tubuh rendah bisa terkena penyakit ini.
Virus Misterius Mirip SARS Makan Dua Korban Lagi, Dari Jerman dan
Inggris

Jumat, 29/03/2013 Virus mirip SARS kembali memakan korban, tepatnya satu
pasien di Jerman dan seorang lagi dari Inggris. Sampai sekarang, tingkat kematian
daricoronavirus tersebut sudah mencapai angka 60 persen karena memakan 10
korban meninggal dari 17 total pasien.

Salah satu pasien yang berusia 73 tahun diduga memiliki kondisi kesehatan yang
buruk dan rendah kesempatan untuk bertahan hidup.

Sementara itu, pihak WHO belum memberikan konfirmasi tentang korban terbaru
yang meninggal. Namun WHO sempat menyebutkan kematian terakhir pada tanggal
2 Maret 2913 lalu sebagai insiden yang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya pasien
yang berusia 39 tahun meninggal ketika baru dirawat kurang dari tiga hari di rumah
sakit.

Sebagaimana dilansir dari The Inquisitr, coronavirus adalah anggota dari keluarga
besar organisme penyakit yang terlihat ringan seperti demam biasa atau juga bisa
parah seperti SARS.

Untungnya, virus mirip SARS tersebut tampaknya tidak menyebar terlalu mudah.
Sebab penderita dari Jerman dan Inggris mendapatkannya karena sering bepergian
ke Timur Tengah asal dari coronavirus yang muncul tahun lalu.

Seorang ahli dari University of Reading di Inggris, Ian Jones, berpendapat bahwa
penyebaran coronavirus dianggap tidak begitu efisien. Menurutnya, virus seperti
itu akan mereda dengan sendirinya.

Namun karena virus mirip SARS sudah memakan korban meninggal lebih dari
jumlah total pasien, para ahli ingin tetap melacaknya secara detail. (The
Inquisitr/CBS News/Daily Mail/Forbes/NBC News/Merdeka)

http://indocropcircles.wordpress.com/2013/03/29/virus-misterius-mirip-sars-
mewabah/

Middle East Respiratory Syndrome (MERS)


Coronaviruses are common

worldwide. They usually cause colds. However, a novel coronavirus called Middle East
Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) has caused severe illness and death in
people from several countries. Learn more about MERS-CoV.

Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV), formerly called "novel coronavirus
(nCoV)," was identified in 2012 in Saudi Arabia. Most people who got infected with MERS-CoV
developed severe acute respiratory illness with symptoms of fever, cough, and shortness of breath.
About half of them died. A small number of the reported cases had a mild respiratory illness.
Investigators are trying to figure out the source of MERS-CoV and how it spreads. There are no
reported cases in the United States.

MERS Cases and Deaths,


April 2012 - Present

Current as of November 15, 2013, 9:00 AM EDT

Countries Cases (Deaths)

France 2 (1)

Italy 1 (0)

Jordan 2 (2)

Oman 1 (0)

Qatar 8 (3)

Saudi Arabia 127 (53)

Tunisia 3 (1)

United Kingdom (UK) 3 (2)

United Arab Emirates (UAE) 6 (2)


Total 153 (64)

en espaol

For more information visit World Health Organization (WHO) .

This virus is different from any other coronavirus previously found in people. It is also different from
the coronavirus that causedSARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) in 2003. However, like the
SARS virus, MERS-CoV is most similar to coronaviruses found in bats.

What Are Coronaviruses?

Coronaviruses are named for the crown-like spikes on their surface. They are common viruses that
most people get in their lifetime. These viruses usually cause mild to moderate upper-respiratory tract
illnesses.

Coronaviruses may also infect animals. Most of these coronaviruses usually infect only one animal
species or, at most, a small number of closely related species. However, SARS coronavirus can infect
people and animals, including monkeys, Himalayan palm civets, raccoon dogs, cats, dogs, and
rodents.

Global Partners Working to Understand MERS

The World Health Organization (WHO), CDC, and other partners are working to better understand the
possible risks from MERS-CoV to the public's health. Learn about what CDC is doing about MERS. Also,
read: Update: Severe Respiratory Illness Associated with Middle East Respiratory Syndrome
Coronavirus (MERS-CoV)Worldwide, 2012-2013.

CDC Does Not Recommend Anyone Change Travel Plans

CDC does not recommend that anyone change their travel plans because of MERS. The current CDC
travel notice is a Watch (Level 1) which advises travelers to countries in or near the Arabian Peninsula
to follow standard precautions, such as hand washing and avoiding contact with people who are ill.

For more information about the MERS situation and tips for traveling abroad, see CDC's travel
notice: A Novel Coronavirus Called "MERS-CoV" in the Arabian Peninsula.

Вам также может понравиться

  • Pemicu 1 ISK 1 - Togos
    Pemicu 1 ISK 1 - Togos
    Документ24 страницы
    Pemicu 1 ISK 1 - Togos
    togos04
    Оценок пока нет
  • Togos - Pemicu 1 Agama
    Togos - Pemicu 1 Agama
    Документ53 страницы
    Togos - Pemicu 1 Agama
    togos04
    Оценок пока нет
  • Togos - Pemicu 2 Agama
    Togos - Pemicu 2 Agama
    Документ30 страниц
    Togos - Pemicu 2 Agama
    Togos Samuel Sihombing
    Оценок пока нет
  • Varikokel
    Varikokel
    Документ22 страницы
    Varikokel
    togos04
    Оценок пока нет
  • Edit
    Edit
    Документ27 страниц
    Edit
    togos04
    Оценок пока нет
  • Togos - Pemicu 3 Agama
    Togos - Pemicu 3 Agama
    Документ43 страницы
    Togos - Pemicu 3 Agama
    Togos Samuel Sihombing
    Оценок пока нет
  • Protein
    Protein
    Документ16 страниц
    Protein
    togos04
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Bedah Hernia Inguinalis Dextra by Dicky Chandra
    Laporan Kasus Bedah Hernia Inguinalis Dextra by Dicky Chandra
    Документ11 страниц
    Laporan Kasus Bedah Hernia Inguinalis Dextra by Dicky Chandra
    togos04
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Bedah Hernia Inguinalis Dextra by Dicky Chandra
    Laporan Kasus Bedah Hernia Inguinalis Dextra by Dicky Chandra
    Документ11 страниц
    Laporan Kasus Bedah Hernia Inguinalis Dextra by Dicky Chandra
    togos04
    Оценок пока нет
  • Varikokel
    Varikokel
    Документ22 страницы
    Varikokel
    togos04
    Оценок пока нет
  • VarikokelUS
    VarikokelUS
    Документ17 страниц
    VarikokelUS
    rahmat
    100% (1)
  • VarikokelUS
    VarikokelUS
    Документ17 страниц
    VarikokelUS
    rahmat
    100% (1)
  • Edit
    Edit
    Документ27 страниц
    Edit
    togos04
    Оценок пока нет
  • keLomPok 4
    keLomPok 4
    Документ25 страниц
    keLomPok 4
    togos04
    Оценок пока нет
  • Case Bedah - Togos
    Case Bedah - Togos
    Документ10 страниц
    Case Bedah - Togos
    togos04
    Оценок пока нет
  • Tugas DR - Myra (Dian Natalia)
    Tugas DR - Myra (Dian Natalia)
    Документ3 страницы
    Tugas DR - Myra (Dian Natalia)
    togos04
    Оценок пока нет
  • Asi Eks
    Asi Eks
    Документ21 страница
    Asi Eks
    togos04
    Оценок пока нет
  • Asi Eksklusif
    Asi Eksklusif
    Документ27 страниц
    Asi Eksklusif
    togos04
    Оценок пока нет
  • Caroline Pemicu 1
    Caroline Pemicu 1
    Документ20 страниц
    Caroline Pemicu 1
    togos04
    Оценок пока нет
  • Asi Eks
    Asi Eks
    Документ21 страница
    Asi Eks
    togos04
    Оценок пока нет
  • Ikm Togos
    Ikm Togos
    Документ28 страниц
    Ikm Togos
    togos04
    Оценок пока нет
  • Asi Eks
    Asi Eks
    Документ21 страница
    Asi Eks
    togos04
    Оценок пока нет
  • Kepekaan Antibiotik
    Kepekaan Antibiotik
    Документ20 страниц
    Kepekaan Antibiotik
    Anissa Aulia Adjani
    Оценок пока нет
  • Makalah Elisa
    Makalah Elisa
    Документ11 страниц
    Makalah Elisa
    diahfenti
    Оценок пока нет
  • Pemicu 2 - Togos
    Pemicu 2 - Togos
    Документ53 страницы
    Pemicu 2 - Togos
    togos04
    Оценок пока нет
  • Tugas DR - Myra (Dian Natalia)
    Tugas DR - Myra (Dian Natalia)
    Документ3 страницы
    Tugas DR - Myra (Dian Natalia)
    togos04
    Оценок пока нет
  • Pemicu 1 Ikm Karen
    Pemicu 1 Ikm Karen
    Документ28 страниц
    Pemicu 1 Ikm Karen
    togos04
    Оценок пока нет
  • PR DR Mira Lisya
    PR DR Mira Lisya
    Документ3 страницы
    PR DR Mira Lisya
    togos04
    Оценок пока нет
  • 1.mengapa Sinusitis Cenderung Diderita Orang Yang Hidup Di Daerah Kering ?
    1.mengapa Sinusitis Cenderung Diderita Orang Yang Hidup Di Daerah Kering ?
    Документ1 страница
    1.mengapa Sinusitis Cenderung Diderita Orang Yang Hidup Di Daerah Kering ?
    togos04
    Оценок пока нет
  • PR DR Mira Lisya
    PR DR Mira Lisya
    Документ3 страницы
    PR DR Mira Lisya
    togos04
    Оценок пока нет