Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KATA PENGANTAR
Praktikan
1
2
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
2
3
Nomor Halaman
3
4
BAB 1. PENDAHULUAN
4
5
peralatan non gelas, setelah mengenal jenis-jenis peralatan maka praktikan perlu
mencoba untuk menggunakannya. Peralatan gelas, hampir semua eksperimen
dengan bahan kimia menggunakan peralatan gelas, gelas memiliki banyak
keuntungan dalam eksperimen kimia dan gelas tidak hanya bersifat non reaktif
tetapi juga dapat menyajikan pengamatan visual selama reaksi berlangsung, tetapi
gelas dapat mudah pecah dan hal ini dapat mengebabkan kecelakaan seperti luka
terpotong atau tergores dari pecahan peralatan gelas, hal ini merupakan salah satu
luka yang sering terjadi di laboratorium. Peralatan non gelas, selain alat-alat yang
terbuat dari gelas banyak juga peralatan di laboratorium kimia yang terbuat dari
bahan non gelas. Peralatan tersebut antara lain rak tabung reaksi, penjepit tabung,
5
6
Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada
keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkan berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat
sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk
keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya
dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan
prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar
dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga
kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini
penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula
(Suriantika et al., 2013).
Secara etimologi kata laboratorium berasal dari kata latin yang berarti
tempat bekerja dan dalam perkembangannya kata laboratorium
mempertahankan arti aslinya yaitu tempat bekerja, akan tetapi khusus untuk
keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium diartikan sebagai tempat yang dapat
berbentuk ruangan terbuka, ruang tertutup, kebun sekolah, rumah kaca atau
lingkungan lain untuk melakukan percobaan atau penelitian. Ruang atau kamar
yang dimaksud adalah gedung yang dibatasi dinding, atap, atau alam terbuka.
Pengertian laboratorium yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada
laboratorium yang berupa ruang tertutup (Indrayani, 2010).
Peralatan merupakan suatu bagian yang mendasari dalam pembentukan
laboratorium, baik itu laboratorium yang sederhana (praktikum) maupun untuk
tujuan penelitian (laboratorium penelitian). Pengenalan alat-alat laboratorium
merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan percobaan karena dapat
memperlancar kegiatan praktikum serta menghindari penyalahgunaan fungsi
setiap alat akibat ketidaktahuan seorang praktikan (Yusuf, 2009 didalam Husien,
2013).
Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan
di laboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulangulang. Contoh alat
6
7
7
8
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
a. Tabung reaksi l. Corong
b. Rak tabung reaksi m. Kaca pembesar
c. Gundar tabung n. Bunsen
d. Kawat kasa o. Labu ukur
e. Erlenmeyer p. Spatula
f. Batang pengaduk q. Bola karet
g. Gelas ukur r. Gelas piala
h. Pipet ukur s. Penjepit serbaguna
i. Pipet tetes t. Tang krus
j. Pipet gondok u. Pinset
k. Segitiga porsein
Penjepit selan
g
3.2.2. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah
sebagai berikut:
8
9
9
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Adapun hasil yang didapat dalam praktikum kali ini yaitu sebagai berikut.
4.1.1. Alat
4.2. Pembahasan
Pengenalan alat dan bahan kimia sangatlah penting bagi para praktikan
sebelum memulai kegiatan. Praktikan juga harus mengetahui peraturan-peraturan
penggunaan alat dan bahan kimia tersebut. Dikarenakan alat dan bahan kimia
tersebut dapat membahayakan kita. Sebagian besar alat-alat yang digunakan di
laboratorium mempunyai cara penggunaan masing-masing yang harus
diperhatikan cara penanganannya, karena alat-alat tersebut terbuat dari bahan yang
mudah pecah.
Alat dan bahan kimia adalah adalah alat dan bahan yang mudah rusak,
oleh karena itu kita sebagai praktikan perlu hati-hati dalam pengunaannya. Alat-
alat dan bahan kimia juga harus kita jaga dengan baik dan benar agar tidak cepat
rusak. Sebelum melakukan praktikum selanjutnya kita sebagai praktikan harus
benar-benar mengetahui fungsi dan cara menggunakan alat-alat dan bahan kimia
tersebut. Agar dalam praktikum selanjutnya bisa mempermudah dalam melakukan
praktikum.
Peralatan praktikum kimia dasar terbagi menjadi dua, yaitu alat kuantitatif
dan alat kualitatif. Alat kuantitatif adalah peralatan yang dapat menghasilkan
panas seperti hot plate, bunsen dan lain-lain. Sedangkan contoh dari peralatan
kualitatif adalah labu ukur, pipet, tabung reaksi dan lain-lain. Alat-alat kimia
kebanyakan terbuat dari bahan-bahan yang mudah rusak karena hampir 80% dari
alat kimia yang terbuat dari kaca. Adapun alat kimia yang terbuat dari kaca
contohnya: tabung reaksi, gelas ukur, labu ukur, erlenmeyer, dan gelas piala.
Selain itu ada yang terbuat dari besi, contohnya pinset dan tang krus. Dari karet,
contohnya bola karet.
Sedangkan bahan kimia secara umum bersifat berbahaya dan tidak
berbahaya. Adapun bahan kimia yang tidak berbahaya, seperti NaCl (natrium
klorida atau garam dapur). NaCl (Natrium Klorida) adalah senyawa penting yang
diperlukan oleh tubuh dan dikenal pula sebagai garam dapur. NaCl (Natrium
Klorida) dapat membantu relaksasi otot. Senyawa ini juga berperan penting dalam
penyerapan nutirsi oleh sel. Sedangkan bahan kimia yang berbahaya atau beracun
yang dapat merusak kesehatan kita, seperti NaOH (Natrium Hidroksida), juga
dikenal sebagai soda kaustik atau Sodium Hidroksida. NaOH (Natrium
Hidroksida) adalah sejenis basa logam kaustik. NaOH (Natrium Hidroksida)
terbentuk dari oksida basa natrium oksida dilarutkan dalam air. NaOH (Natrium
Hidroksida) membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air.
Larutan ini digunakan diberbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan
sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum,
sabun dan deterjen. NaOH (Natrium Hidroksida) adalah basa yang paling umum
digunakan dalam laboratorium kimia.
Pada umumnya bahan kimia bersifat racun yang tentunya sangat
berbahaya bagi tubuh kita. Oleh karena itu kita harus hati-hati dalam
penggunaannya. Caranya bisa dengan memahami dengan baik sifat dan akibat
yang ditimbulkan dari bahan kimia yang akan digunakan. Selain itu kita juga
harus menggunakan pakaian laboratorium saat melaksanakan praktikum. Seperti
memakai baju laboratorium, memakai sarung tangan laboratorium, kaca mata
laboratorium dan lain sebagainya yang dapat melindungi kita apabila terjadi
kesalahan saat praktikum.
BAB 5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2 Saran