Вы находитесь на странице: 1из 20

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT dengan limpahan


rahmat-Nyalah laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan insya Allah benar.
Salawat serta salam tak lupa kita hadiahkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW. Pembuatan laporan dengan judul Pengenalan Alat dan
Bahan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Iktiologi pada semester
dua. Dengan seiring berkembangnya teknologi yang kini sangat canggih dan
maju maka praktikan dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan selesai
dengan waktu yang ditentukan.
Penyusunan laporan ini juga tentu ada kesalahan atau kekeliruan dari
penulis, karena penulis juga seorang manusia yang pasti punya salah dan dosa.
Karena setiap manusia itu tidak ada yang sempurna. Oleh karena itulah penulis
memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membaca
laporan ini dan jika ditemukan kekeliruan tersebut mohon untuk dikritisi dan
memberikan masukan yang sifatnya membangun, demi kesempurnaan dimasa
mendatang.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi setiap pembacanya dan untuk laporan selanjutnya.

Banjarbaru, Maret 2017

Praktikan

1
2

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
DAFTAR TABEL .................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum ..................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 3
BAB 3. METODE PRAKTIKUM ............................................................ 5
3.1. Waktu dan Tempat ................................................................... 5
3.2. Alat dan Bahan ......................................................................... 5
3.3. Prosedur Kerja .......................................................................... 6
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 7
4.1. Hasil ......................................................................................... 7
4.2. Pembahasan .............................................................................. 12
BAB 5. PENUTUP ................................................................................... 14
5.1. Kesimpulan .............................................................................. 14
5.2. Saran .......................................................................................` 14

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
2
3

Nomor Halaman

4.1. Alat-Alat Praktikum Kimia.................................................................. 7


4.2. Bahan-Bahan Kimia Berbahaya........................................................... 10
4.3. Bahan Kimia Tidak Berbahaya............................................................ 11
...............................................................................................................

3
4

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laboratorium kimia boleh jadi merupakan suatu tempat yang berbahaya,


terutama bila kita ceroboh dan kurang pengetahuan. Kehati-hatian dan tidak buru-
buru adalah syarat penting yang perlu dimiliki seseorang yang bekerja di
laboratorium kimia. Gambaran ini disampaikan tidak dengan maksud untuk
menakut-nakuti seseorang yang akan bekerja di laboratorium kimia, namun untuk
mengingatkan agar kita senantiasa was pada bila sedang bekerja di dalamnya.
Seorang praktikan harus terlebih dahulu melakukan pengenalan terhadap
peralatan serta bahan-bahan kimia yang akan digunakan di dalam praktikum ini.
Hal ini bertujuan agar praktikan lebih mengenal serta mengetahui berbagai macam
peralatan serta bahan-bahan praktikum sehingga tidak terjadi hal-hal yang dapat
merusak peralatan dan membahayakan bagi praktikan.
Setiap alat yang dipergunakan dalam praktikum memiliki fungsinya
masing-masing. Alat yang digunakan kebanyakan terbuat dari alat gelas
disebabkan bahan gelas tahan terhadap panas dan tidak bereaksi dengan biakan
atau sampel didalamnya.
Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, ditemukan banyak bahan-
bahan kimia dari alam yang bermanfaat dan sangat penting secara ekonomis dapat
dibuat menjadi sesuatu yang berguna. Keberadaan alat dan bahan laboratorium
merupakan sarana utama dalam melakukan percobaan tersebut. Oleh karena itu
pengenalan alat-alat laboratorium mempunyai peranan yang penting, sehingga kita
dapat mengetahui bentuk, kegunaan dan cara kerja dari alat tersebut. Alat-alat
laboratorium mempunyai banyak jenis dan ragamnya. Fungsi dari alat-alat
laboratorium itu pun berbeda-beda, misalnya tabung reaksi yang berfungsi untuk
tempat mereaksikan zat, buret untuk titrasi dan lain-lain.
Selain itu praktikan harus tahu cara menggunakannya dengan teknik dan
prosedur yang benar, walaupun sudah mengenal alatnya, tetapi perlu diingat
bahwa tiap-tiap alat terkadang mempunyai prosedur yang telah ditentukan oleh
pabrik pembuatnya dan untuk memudahkan mengenal alat kimia yang digunakan
untuk pengelompokkan yang umum dipakai yaitu seperti peralatan gelas dan

4
5

peralatan non gelas, setelah mengenal jenis-jenis peralatan maka praktikan perlu
mencoba untuk menggunakannya. Peralatan gelas, hampir semua eksperimen
dengan bahan kimia menggunakan peralatan gelas, gelas memiliki banyak
keuntungan dalam eksperimen kimia dan gelas tidak hanya bersifat non reaktif
tetapi juga dapat menyajikan pengamatan visual selama reaksi berlangsung, tetapi
gelas dapat mudah pecah dan hal ini dapat mengebabkan kecelakaan seperti luka
terpotong atau tergores dari pecahan peralatan gelas, hal ini merupakan salah satu
luka yang sering terjadi di laboratorium. Peralatan non gelas, selain alat-alat yang
terbuat dari gelas banyak juga peralatan di laboratorium kimia yang terbuat dari
bahan non gelas. Peralatan tersebut antara lain rak tabung reaksi, penjepit tabung,

statif berserta klem, dan lain-lain.


Praktikum merupakan suatu sarana pengembangan wawasan yang di
dalamnya terdapat kegiatan ilmiah yang membantu kita dalam konsep tentang
praktikum. Disamping itu juga kegiatan praktikum dimaksudkan untuk
pengembangan keterampilan dan penggunaan alat yang tersedia dengan baik dan
tepat.
Sebelum kita melakukan praktikum maka sebaiknya kita terlebih dahulu
mengenal alat dan bahan yang akan dipergunakan. Pengenalan alat ini sangatlah
penting karena apabila dalam penggunaan alat dan bahan tidak sesuai prosedur
yang ditentukan maka dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

1.2. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum pengenalan alat dan bahan adalah:


1. Mengenal dan mengetahui alat-alat dan bahan pada praktikum selanjutnya.
2. Dapat menggunakan alat yang ada dilaboratorium kimia secara baik dan benar
sesuai fungsinya.

5
6

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada
keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkan berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat
sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk
keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya
dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan
prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar
dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga
kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini
penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula
(Suriantika et al., 2013).
Secara etimologi kata laboratorium berasal dari kata latin yang berarti
tempat bekerja dan dalam perkembangannya kata laboratorium
mempertahankan arti aslinya yaitu tempat bekerja, akan tetapi khusus untuk
keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium diartikan sebagai tempat yang dapat
berbentuk ruangan terbuka, ruang tertutup, kebun sekolah, rumah kaca atau
lingkungan lain untuk melakukan percobaan atau penelitian. Ruang atau kamar
yang dimaksud adalah gedung yang dibatasi dinding, atap, atau alam terbuka.
Pengertian laboratorium yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada
laboratorium yang berupa ruang tertutup (Indrayani, 2010).
Peralatan merupakan suatu bagian yang mendasari dalam pembentukan
laboratorium, baik itu laboratorium yang sederhana (praktikum) maupun untuk
tujuan penelitian (laboratorium penelitian). Pengenalan alat-alat laboratorium
merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan percobaan karena dapat
memperlancar kegiatan praktikum serta menghindari penyalahgunaan fungsi
setiap alat akibat ketidaktahuan seorang praktikan (Yusuf, 2009 didalam Husien,
2013).
Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan
di laboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulangulang. Contoh alat

6
7

laboratorium kimia: pembakar spiritus, thermometer, tabung reaksi, gelas ukur


jangka sorong dan lain sebagainya. Alat yang digunakan secara tidak langsung di
dalam praktikum merupakan alat bantu laboratorium, seperti pemadam kebakaran
dan kotak Pertolongan Pertama (Widhy, 2009).
Peralatan laboratorium kimia sebagian besar terbuat dari gelas. Gelas
dipilih karena bahan pembuatan peralatan mempunyai sifat-sifat yang
menguntungkan. Salah satu dari peralatan gelas tersebut ialah pipet volumetrik,
yang juga biasa disebut pipet transfer, pipet ini sangat mudah dibedakan dari pipet
lainnya, karena keunikannya memiliki sebuah gelembung ditengahnya (Masri,
2013).
Bahan kimia yang ada di laboratorium jumlahnya relatif banyak seperti
halnya jumlah peralatan. Di samping jumlahnya cukup banyak juga bahan kimia
dapat menimbulkan resiko bahaya cukup tinggi, oleh karena itu dalam
pengelolaan laboratorium aspek penyimpanan, penataan dan pemeliharaan bahan
kimia merupakan bagian penting yang harus diperhatikan. Hal umum yang harus
menjadi perhatian di dalam penyimpanan dan penataan bahan kimia diantaranya
meliputi aspek pemisahan (segregation), tingkat resiko bahaya (multiple hazards),
pelabelan (labeling), fasilitas penyimpanan (storage facilities), wadah sekunder
(secondary containment), bahan kadaluarsa (outdate chemicals), inventarisasi
(inventory) dan informasi resiko bahaya (hazard information). Penyimpanan dan
penataan bahan kimia berdasarkan urutan alfabetis tidaklah tepat, kebutuhan itu
hanya diperlukan untuk melakukan proses pengadministrasian. Pengurutan secara
alfabetis akan lebih tepat apabila bahan kimia sudah dikelompokkan menurut sifat
fisik dan sifat kimianya terutama tingkat kebahayaannya (Widhy, 2009).
Sebaiknya bahan kimia ditempatkan pada fasilitas penyimpanan secara
tertutup seperti dalam cabinet, loker dan sebagainya. Tempat penyimpanan harus
bersih, kering dan jauh dari sumber panas atau kena sengatan sinar matahari. Di
samping itu tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan ventilasi yang menuju
ruang asap atau ke luar ruangan (Widhy, 2009).

7
8

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada Selasa, 14 Maret 2017 pukul 16.00 - 17.00


WITA. Bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Perikanan dan Kelautan,
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

3.2. Alat dan Bahan


3.2.1. Alat

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
a. Tabung reaksi l. Corong
b. Rak tabung reaksi m. Kaca pembesar
c. Gundar tabung n. Bunsen
d. Kawat kasa o. Labu ukur
e. Erlenmeyer p. Spatula
f. Batang pengaduk q. Bola karet
g. Gelas ukur r. Gelas piala
h. Pipet ukur s. Penjepit serbaguna
i. Pipet tetes t. Tang krus
j. Pipet gondok u. Pinset
k. Segitiga porsein
Penjepit selan
g
3.2.2. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah
sebagai berikut:

1. Bahan berbahaya g. C3H6O (Aseton)


a. H2SO4 (Asam sulfat) 2. Bahan tidak berbahaya
b. NaOH (Natrium Hidroksida) a. NaCl (Garam)
c. HCl (Asam Klorida) b. NaHCO3 (Natrium Karbohidrat)
d. NH4Cl (Amoniun Klorida) c. C6H12O6 (Glokosa)
e. Na2CO3 (Natrium Karbonat) d. FeCl3 (Besi (III) Klorida)
f. C2H4O2 (Asam Cuka) e. Mg(OH)2 (Magnesium Hidroksida)

8
9

f. CaCl2 (Kalsium Klorida) j. KOH (Kalium Hidroksida)


h. KF (Kalium Florida) g. AgNO3 (Perak Nitrat)
i. MnSO4+H2O (Mangan (II) Sulfath. Kl (Kalium Iodida)
Monohidrat) i. ClH3 (Hidrogen Klorin)
j. Ca(ClO)2 (kalsium Hipoklorit)

3.3. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja kali ini adalah sebagai berikut:


1. Mengamati alat-alat yang terdapat di laboratorium kimia.
2. Menggambarkan setiap alat yang diamati di laboratorium kimia dan mencari
keterangan berkaitan dengan bahan dan fungsi alat-alat tersebut.
3. Mengamati bahan-bahan kimia yang ada di laboratorium kimia.
4. Membedakan bahan kimia yang berbahaya dan yang tidak berbahaya.
5. Menggambarkan dan menulis nama, dan jenis serta berat molekul bahan-
bahan kimia tersebut berdasarkan simbol yang terdapat pada botol/wadah.

9
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Adapun hasil yang didapat dalam praktikum kali ini yaitu sebagai berikut.
4.1.1. Alat

Tabel 4.1. Alat-alat praktikum kimia


No. Bahan Dasar Nama Alat Gambar Alat Fungsi
Alat
1. Kaca Tabung reaksi Sebagai wadah
mereaksikan dua atau
lebih larutan/bahan
kimia, untuk
pengembangan
mikroba.
2. Besi Rak tabung Untuk tempat tabung
reaksi reaksi.

3. Kawat besi Gundar tabung Untuk membersihkan


debu yang ada didalam
tabung kaca

4. Kawat besi Kawat kasa Alas untuk menahan


labu atau beaker pada
waktu pemanasan

5. Kaca Erlenmeyer Untuk menampung


larutan yang akan
dititrasi.

6. Kaca Batang Untuk mengaduk


pengaduk larutan baik yang akan
direaksikan maupun
ketika reaksi sedang
berlangsung.
No. Bahan Dasar Nama Alat Gambar Alat Fungsi
Alat
7. Kaca Gelas ukur Untuk mengukur
volume segala benda,
baik benda cair
maupun benda padat
pada berbagai ukuran
volume.
8. Kaca Pipet ukur Memindahkan larutan
dengan satu ukuran
volume.

9. Kaca Pipet tetes Untuk memindahkan


sejumlah cairan dari
satu wadah ke wadah
yang sangat kecil tetes
demi tetes.

10. Kaca Pipet gondok Untuk mengambil


larutan dengan volume
tertentu sesuai dengan
lebel yang tertera pada
bagian yang
mengembung.

11. Kawat Segitiga porsein Untuk menahan wadah


pada waktu
penyaringan

12. Kaca Corong Untuk membantu


memindahkan cairan
dari wadah yang satu
ke wadah yang lain.
13. Kaca Kaca pembesar Untuk membantu
meliat benda yang
kecil agar menjadi
lebih besar.

No. Bahan Dasar Nama Alat Gambar Alat Fungsi


Alat
14. Besi Bunsen Untuk memanaskan
larutan

15. Kaca Labu ukur Untuk membuat


larutan dengan
konsentrasi tertentu
16. Besi Spatula Untuk mengambil
bahan-bahan kimia
dalam bentuk padatan.

17. Karet Karet penghisap Untuk mengambil


larutan kimia yang
berbahaya

18. Kaca Gelas piala Untuk mengaduk,


mencampur dan
memanaskan cairan

19. Besi Penjepit Untuk menjepit atau


sebaguna menguatkan benda satu
dengan benda yang
lainnya.

20. Besi Tang krus Untuk memegang alat


kimia atau benda yang
panas

21. Besi Pinset Untuk menjepit benda


kecil atau pun yang
sangat lembek

22. Besi Penjepit selang Untuk menjepit selang


4.2.1. Bahan

Tabel 4.2. Bahan-Bahan Kimia Berbahaya.


No Bahan Berbahaya Berat Molekul Jenis Simbol
1. H2SO4 98,08 g/mol Cair
(Asam Sulfat)

2. NaOH (Natrium 40,00 g/mol Padat


Hidroksida)

3. HCl 30,03 g/mol Padat


(Asam Klorida)
4. NH4Cl (Amonium 53,49 g/mol Padat
Klorida)

5. Na2CO3 (Natrium 105,99 g/mol Padat


Karbonat)

6. C2H4O2 (Asam Asetat)60,05 g/mol Cair

7. C3H6O (Aseton) 58,08 g/mol Cair

8. KF (Kalium Florida) 58,10 g/mol Padat

No Bahan Berbahaya Berat Molekul Jenis Simbol


9. MnSO4+H2O 169,02 g/mol Padat
(Mangan (II) Sulfat
Monohidrat)
10. KOH (Kalium 56,11 g/mol Padat
Hidroksida)

Tabel 4.3. Bahan-Bahan Kimia Tidak Berbahaya


No Bahan Tidak Berat Molekul Jenis Simbol
Berbahaya
1. NaCl (Garam) 54,453 g/mol Cair, padat

2. NaHCO3 55,89 g/mol Serbuk


(Natrium Karbonat)

3. C6H12O6 (Glokosa) 180,14 g/mol Serbuk

4. FeCl3 91,303 g/mol Gas


(Besi (III) Klorida)

5. Mg(OH)2 99,08 g/mol Serbuk


(Magnesium
Hidroksida)
6. CaCl2 110,98 g/mol Serbuk
(Kalsium Klorida)

No Bahan Tidak Berat Molekul Jenis Simbol


Berbahaya
7. AgNO3 (Perak Nitrat) 4,532 g/mol Padat

8. Kl (Kalium Iodida) 1,123 g/mol Padat

9. ClH3 (Hidrogen 67,06 g/mol Gas


Klorin)

10. Ca(ClO)2 142,99 g/mol Serbuk


(Kalsium Hipoklorit)

4.2. Pembahasan

Pengenalan alat dan bahan kimia sangatlah penting bagi para praktikan
sebelum memulai kegiatan. Praktikan juga harus mengetahui peraturan-peraturan
penggunaan alat dan bahan kimia tersebut. Dikarenakan alat dan bahan kimia
tersebut dapat membahayakan kita. Sebagian besar alat-alat yang digunakan di
laboratorium mempunyai cara penggunaan masing-masing yang harus
diperhatikan cara penanganannya, karena alat-alat tersebut terbuat dari bahan yang
mudah pecah.
Alat dan bahan kimia adalah adalah alat dan bahan yang mudah rusak,
oleh karena itu kita sebagai praktikan perlu hati-hati dalam pengunaannya. Alat-
alat dan bahan kimia juga harus kita jaga dengan baik dan benar agar tidak cepat
rusak. Sebelum melakukan praktikum selanjutnya kita sebagai praktikan harus
benar-benar mengetahui fungsi dan cara menggunakan alat-alat dan bahan kimia
tersebut. Agar dalam praktikum selanjutnya bisa mempermudah dalam melakukan
praktikum.
Peralatan praktikum kimia dasar terbagi menjadi dua, yaitu alat kuantitatif
dan alat kualitatif. Alat kuantitatif adalah peralatan yang dapat menghasilkan
panas seperti hot plate, bunsen dan lain-lain. Sedangkan contoh dari peralatan
kualitatif adalah labu ukur, pipet, tabung reaksi dan lain-lain. Alat-alat kimia
kebanyakan terbuat dari bahan-bahan yang mudah rusak karena hampir 80% dari
alat kimia yang terbuat dari kaca. Adapun alat kimia yang terbuat dari kaca
contohnya: tabung reaksi, gelas ukur, labu ukur, erlenmeyer, dan gelas piala.
Selain itu ada yang terbuat dari besi, contohnya pinset dan tang krus. Dari karet,
contohnya bola karet.
Sedangkan bahan kimia secara umum bersifat berbahaya dan tidak
berbahaya. Adapun bahan kimia yang tidak berbahaya, seperti NaCl (natrium
klorida atau garam dapur). NaCl (Natrium Klorida) adalah senyawa penting yang
diperlukan oleh tubuh dan dikenal pula sebagai garam dapur. NaCl (Natrium
Klorida) dapat membantu relaksasi otot. Senyawa ini juga berperan penting dalam
penyerapan nutirsi oleh sel. Sedangkan bahan kimia yang berbahaya atau beracun
yang dapat merusak kesehatan kita, seperti NaOH (Natrium Hidroksida), juga
dikenal sebagai soda kaustik atau Sodium Hidroksida. NaOH (Natrium
Hidroksida) adalah sejenis basa logam kaustik. NaOH (Natrium Hidroksida)
terbentuk dari oksida basa natrium oksida dilarutkan dalam air. NaOH (Natrium
Hidroksida) membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air.
Larutan ini digunakan diberbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan
sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum,
sabun dan deterjen. NaOH (Natrium Hidroksida) adalah basa yang paling umum
digunakan dalam laboratorium kimia.
Pada umumnya bahan kimia bersifat racun yang tentunya sangat
berbahaya bagi tubuh kita. Oleh karena itu kita harus hati-hati dalam
penggunaannya. Caranya bisa dengan memahami dengan baik sifat dan akibat
yang ditimbulkan dari bahan kimia yang akan digunakan. Selain itu kita juga
harus menggunakan pakaian laboratorium saat melaksanakan praktikum. Seperti
memakai baju laboratorium, memakai sarung tangan laboratorium, kaca mata
laboratorium dan lain sebagainya yang dapat melindungi kita apabila terjadi
kesalahan saat praktikum.

BAB 5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

g. Alat-alat yang digunakan pada praktikum selanjutnya yaitu seperti tabung


reaksi, gelas ukur, pinset, pipet ukur, pipet tetes, dan lain sebagainya.
Sedangkan bahan dilaboratorium kimia dapat dibedakan menjadi yaitu bahan
berbahaya dan bahan yang tidak berbahaya. Bahan berbahaya contohnya
seperti Na2CO3 (Natrium Karbonat), C2H4O2 (Asam Cuka), C3H6O (Aseton),
dan contoh dari bahan tidak berbahaya adalah NaCl (Garam), NaHCO3
(Natrium Karbohidrat), C6H12O6 (Glokosa).
h. Salah satu contoh fungsi dari alat laboratorium kimia adalah fungsi dari pinset.
Pinset berfungsi untuk menjepit bahan atau memindahkan sesuatu, cara
menggunakan pinset yaitu dengan memegang pinset kemudian arahkan
keobjek yang akan dijepit setelah itu tekan mengunakan jari tangan dengan
arah yang berlawanan.

5.2 Saran

Sebaiknya praktikan lebih menjalin kerja sama dengan teman praktikan


yang lain dalam satu kelompok agar pembagian tugas dalam praktikum dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Husien, U.M. 2013. Pengenalan Alat-alat Laboratorium. Universitas


Muhammadiyah Sumatera Utara Fakultas Pertanian Laboratorium
Mikrobiologi Pertanian. Medan.
Indrayani, Dewi. 2010. Profil Laboratorium Biologi SMA Negeri Se-Kabupaten
Blora Dalam Mendukung Pelaksanaan Pembelajaran Biologi. Universitas
Negeri Semarang Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Semarang.
Masri, T.P. 2013. Kalibrasi Internal Pipet Volumetrik 10 Ml Pada Laboratorium
Kimia Dasar Universitas Abdurrab Periode Mei Juni 2013. Universitas
Abdurrab. Riau.
Suriantika, Cipto., Diana Elmasari, Mega Putri, Oktaviani Herdiana, Rika
Triwardiani. 2013 Sterilisasi dan Pengenalan Peralatan Mikrobiologi.
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka Fakultas Farmasi dan Sains.
Jakarta.
Widhy, Purwanti. 2009. Alat dan Bahan Kimia Dalam Laboratorium Ipa. SMPN
3 Gamping. Yogyakarta.

Вам также может понравиться