Вы находитесь на странице: 1из 8

GIZI PADA LANSIA

Proses menua

Proses menua dapat terlihat secara fisik dengan perubahan yang terjadi pada tubuh dan
berbagai organ serta penurunan fungsi tubuh serta organ tersebut. Perubahan secara biologis
ini dapat mempengaruhi status gizi pada masa tua. Antara lain :

Massa otot yang berkurang dan massa lemak yang bertambah, mengakibatkan juga
jumlah cairan tubuh yang berkurang, sehingga kulit kelihatan mengerut dan kering,
wajah keriput serta muncul garis-garis menetap. Oleh karena itu, pada lansia
seringkali terlihat kurus.

Penurunan indera penglihatan akibat katarak pada lansia sehingga dihubungkan


dengan kekurangan vitamin A, vitamin C dan asam folat. Sedangkan gangguan pada
indera pengecap dihubungkan dengan kekurangan kadar Zn yang juga menyebabkan
menurunnya nafsu makan. Penurunan indera pendengaran terjadi karena adanya
kemunduran fungsi sel syaraf pendengaran.

Dengan banyaknya gigi yang sudah tanggal, mengakibatkan gangguan fungsi


mengunyah yang dapat berdampak pada kurangnya asupan gizi pada usia lanjut.

Penurunan mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti


perut kembung, nyeri yang menurunkan nafsu makan, serta susah BAB yang dapat
menyebabkan wasir.

Kemampuan motorik menurun, selain menyebabkan menjadi lamban, kurang aktif


dan kesulitan menyuap makanan, juga dapat mengganggu aktivitas kegiatan sehari-
hari.

Pada usia lanjut terjadi penurunan fungsi sel otak, yang menyebabkan penurunan daya
ingat jangka pendek, melambatnya proses informasi, kesulitan berbahasa, kesulitan
mengenal benda-benda, kegagalan melakukan aktivitas yang mempunyai tujuan
(apraksia) dan gangguan dalam menyususn rencana, mengatur sesuatu, mengurutkan,
daya abstraksi, yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam emlakukan aktivitas
sehari-hari yang disebut dimensia atau pikun. Gejala pertama adalah pelupa,
perubahan kepribadian, penurunan kemampuan untuk pekerjaan sehari-hari dan
perilaku yang berulang-ulang, dapat juga disertai delusi paranoid atau perilaku anti
sosial lainnya.
Akibat proses menua, kapasitas ginjal untuk mengeluarkan air dalam jumlah besar
juga bekurang. Akibatnya dapat terjadi pengenceran natrium sampai dapat terjadi
hiponatremia yang menimbulkan rasa lelah.

Incontinentia urine (IU) adalah pengeluaran urin diluar kesadaran merupakan salah
satu masalah kesehatan yang besar yang sering diabaikan pada kelompok usia lanjut,
sehingga usia lanjut yang mengalami IU seringkali mengurangi minum yang dapat
menyebabkan dehidrasi.

Secara psikologis pada usia lanjut juga terjadi ketidakmampuan untuk mengadakan
penyesuaian terhadap situasi yang dihadapinya, antara lain sindrom lepas jabatan
yang mengakibatkan sedih yang berkepanjangan

Batasan usia lansia

Batasan : lansia adalah mereka yang telah diatas usia 65 tahun

Menurut Durmin : Young ederly (65-75 th), older ederly (75 th)

Munro dkk : older ederly dibagi 2, usia 75-84 th dan 85 th

M.Alwi Dahlan : usia diatas 60 th

Menurut usia pensiun : usia diatas 56 th

WHO : usia pertengahan(45-59), usia lanjut(60-74), usia tua(75-90), usia sangat tua(>90)

Status gizi pada usia lanjut

Metabolisme basal menurun, kebutuhan kalori menurun, status gizi lansia cenderung
mengalami kegemukan/obesitas

Aktivitas/kegiatan fisik berkurang, kalori yang dipakai sedikit, akibatnya cenderung


kegemukan/obesitas

Ekonomi meningkat, konsumsi makanan menjadi berlebihan, akibatnya cenderung


kegemukan/obesitas

Fungsi pengecap/penciuman menurun/hilang, makan menjadi tidak enak dan nafsu


makan menurun, akibatnya lansia menjadikurang gizi (kurang energi protein yang
kronis)

Penyakit periodontal (gigi tanggal), akibatnya kesulitan makan yang berserat (sayur,
daging) dan cenderung makan makanan yang lunak (tinggi klaori), hal ini
menyebabkan lansia cenderung kegemukan/obesitas

Penurunan sekresi asam lambung dan enzim pencerna makanan, hal ini mengganggu
penyerapan vitamin dan mineral, akibatnya lansia menjadi defisiensi zat-zat gizi
mikro
Mobilitas usus menurun, mengakibatkan susah buang air besar, sehingga lansia
menderita wasir yang bisa menimbulkan perdarahan dan memicu terjadinya anemia

Sering menggunakan obat-obatan atau alkohol, hal ini dapat menurunkan nafsu
makan yang menyebabkan kurang gizi dan hepatitis atau kanker hati

Gangguan kemampuan motorik, akibatnya lansia kesulitan untuk menyiapkan


makanan sendiri dan menjadi kurang gizi

Kurang bersosialisasi, kesepian (perubahan psikologis), akibatnya nafsu makan


menurun dan menjadi kurang gizi

Pendapatan menurun (pensiun), konsumsi makanan menjadi menurun akibatnya


menjadi kurang gizi

Dimensia (pikun), akibatnya sering makan atau malah jadi lupa makan, yang dapat
menyebabkan kegemukan atau pun kurang gizi

Kebutuhan gizi lansia

Masalah gizi yang dihadapi lansia berkaitan erat dengan menurunnya aktivitas biologis
tubuhnya. Konsumsi pangan yang kurang seimbang akan memperburuk kondisi lansia yang
secara alami memang sudah menurun.

Kalori

Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang-orang


berusia lanjut menurun sekitar 15-20%, disebabkan berkurangnya massa otot dan aktivitas.
Kalori (energi) diperoleh dari lemak 9,4 kal, karbohidrat 4 kal, dan protein 4 kal per gramnya.
Bagi lansia komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal dari protein, 20% dari lemak, dan
sisanya dari karbohidrat. Kebutuhan kalori untuk lansia laki-laki sebanyak 1960 kal,
sedangkan untuk lansia wanita 1700 kal. Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan,
maka sebagian energi akan disimpan berupa lemak, sehingga akan timbul obesitas.
Sebaliknya, bila terlalu sedikit, maka cadangan energi tubuh akan digunakan, sehingga tubuh
akan menjadi kurus.

Protein

Untuk lebih aman, secara umum kebutuhan protein bagi orang dewasa per hari adalah 1 gram
per kg berat badan. Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya
akan protein tidak berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang dewasa, karena pada lansia
efisiensi penggunaan senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah berkurang (disebabkan
pencernaan dan penyerapannya kurang efisien). Beberapa penelitian merekomendasikan,
untuk lansia sebaiknya konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk
orang dewasa. Sumber protein yang baik diantaranya adalah pangan hewani dan kacang-
kacangan.

Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori yang dibutuhkan.
Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi energi) dapat
menimbulkan penyakit atherosclerosis (penyumbatan pembuluh darah ke jantung). Juga
dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak tidak jenuh (PUFA = poly
unsaturated faty acid). Minyak nabati merupakan sumber asam lemak tidak jenuh yang baik,
sedangkan lemak hewan banyak mengandung asam lemak jenuh.

Karbohidrat dan serat makanan

Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah sembelit atau konstipasi (susah
BAB) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada usus. Serat makanan telah terbukti dapat
menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi lansia adalah sayuran, buah-
buahan segar dan biji-bijian utuh. Manula tidak dianjurkan mengkonsumsi suplemen serat
(yang dijual secara komersial), karena dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu banyak, yang
dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak dapat diserap
tubuh. Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula-gula sederhana dan menggantinya
dengan karbohidrat kompleks, yang berasal dari kacang-kacangan dan biji-bijian yang
berfungsi sebagai sumber energi dan sumber serat.

Vitamin dan mineral

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya lansia kurang mengkonsumsi vitamin A,


B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E umumnya kekurangan ini terutama
disebabkan dibatasinya konsumsi makanan, khususnya buah-buahan dan sayuran, kekurangan
mineral yang paling banyak diderita lansia adalah kurang mineral kalsium yang
menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi menyebabkan anemia. Kebutuhan
vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-zat gizi
yang lain. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin,
mineral dan serat.

Air

Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk
mengganti yang hilang (dalam bentuk keringat dan urine), membantu pencernaan makanan
dan membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal). Pada lansia dianjurkan minum
lebih dari 6-8 gelas per hari.

MENU HARIAN UNTUK LANSIA

Para ahli gizi menganjurkan bahwa untuk lansia yang sehat, menu sehari-hari hendaknya :

Tidak berlebihan, tetapi cukup mengandung zat gizi sesuai dengan persyaratan
kebutuhan lansia.

Bervariasi jenis makanan dan cara olahnya

Membatasi konsumsi lemak yang tidak kelihatan (menempel pada bahan pangan,
terutama pangan hewani)
Membatasi konsumsi gula dan minuman yang banyak mengandung gula

Menghindari konsumsi garam yang terlalu banyak, merokok dan minuman beralkohol

Cukup banyak mengkonsumsi makanan berserat (buah-buahan, sayuran dan sereal)


untuk menghindari sembelit atau konstipasi

Minuman yang cukup

Susunan makanan sehari-hari untuk manula hendaknya tidak terlalu banyak menyimpang dari
kebiasaan makanan, serta disesuaikan dengan keadaan psikologisnya. Pola makan
disesuaikan dengan kecukupan gizi yang dianjurkan dan menu makanannya disesuaikan
dengan ketersediaan dan kebiasaan makan tiap daerah.

Menu makanan manula dalam sehari dapat disusun berdasarkan konsep 4 sehat 5 sempuna
atau Konsep gizi seimbang, sebagai contoh

Kelompok makanan pokok (utama) : nasi (1 porsi= 200 gram)

Kelompok lauk pauk : daging (1 potong= 50 gram), tahu (1 potong = 25 gr)

Kelompok sayuran : bayam (1 mangkok = 1001 gr)

Kelompok buah-buahan : pepaya (1 potong = 100 gr) dan susu (1 gelas = 100 gr)

Kelompok makanan jenis makanan

Karbohidrat : nasi, jagung, ketan, bihun, biskuit, kentang, mie, roti, singkong, talas, ubi-
ubian, pisang, nangka, makaroni

Protein hewani : daging sapi, daging ayam, hati (ayam atau sapi), telur unggas, ikan, baso
daging

Protein nabati : kacang-kacangan, tahu, tempe, oncom

Buah-buahan : pepaya, belimbing, alpukat, apel, jambu biji, jeruk, mangga, nangka, pisang,
awo, sirsak, semangka

Sayuran : bayam, buncis, beluntas, daun pepaya, daun singkong, katuk, kapri, kacang
panjang, kecipir, sawi, wortel, selada

Makanan jajanan : bika ambon, dadar gulung, getuk lindri, apem, kroket, kue putu, risoles

Susu : susu kambing, susu kedelai, skim

10 Langkah agar dapat hidup lebih lama, sehat, dan berarti untuk lansia

1. Menciptakan pola makan yang baik, kemudian bersahabat dengannya


Cobalah menciptakan suasana yang menyenangkan di meja makan semenarik mungkin
sehingga dapat menimbulkan selera

2. Memperkuat daya tahan tubuh

Makanlah makanan yang mengandung zat gizi yang mengandung zat gizi yang penting untuk
kekebalan, seperti : biji-bijian utuh, sayuran berdaun hijau, makanan laut.

3. Mencegah tulang agar tidak menjadi keropos dan mengerut

Santaplah makanan yang mengandung vitamin D. Pada usia diatas 60 tahun kemampuan
penyerapan kalsium menurun, vitamin D membantu penyerapan kalsium dalam tubuh, contoh
makanan sumber vitamin D adalah susu

4. Memastikan agar saluran pencernaan tetap sehat, aktif dan teratur

Karena itu harus makan sedikitnya 20 gram makanan yang mengandung serat, seperti biji-
bijian, jeruk dan sayuran yang berdaun hijau tua

5. Menyelamatkan penglihatan dan mencegah terjadinya katarak

Santaplah makanan yang mengandung vitamin C, E dan B karoten (antioksidan), seperti :


sayuran berwarna kuning dan hijau, jeruk sitrun dan buah lain

6. Mengurangi resiko penyakit jantung

Yaitu dengan membatasi makanan berlemak yang banyak mengandung kolesterol dan
natrium dan harus banyak makan makanan yang kaya vitamin B6, B12, asam folat, serat yang
larut, kalsium dan aklium, seperti biji-bijian utuh, susu tanpa lemak, kacang kering daging
tidak berlemak, buah, termasuk nanas dan sayuran.

7. Agar ingatan tetap baik dan sistem syaraf tetap bagus, harus banyak makan vitamin B6, B
12 dan asam folat

8. Mempertahankan berat badan ideal dengan jalan tetap aktif secara fisik, makan rendah
lemak dan kaya akan karbohidrat kompleks

9. Menjaga agar nafsu makan tetap baik dan otot tetap lentur

Dengan jalan melakukan olah raga aerobik (berjalan atau berenang). Olah raga dilakukan
menurut porsi masing-masing usia serta tingkat kebugaran setiap orang.

10. Tetaplah berlatih

Kecukupan gizi

Kebutuhan gizi lansia setiap individu sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor dibawah ini

Umur
Jenis kelamin

Aktivitas/kegiatan fisik dan mental

Postur tubuh

Pekerjaan

Iklim/suhu udara

Kondisi fisik tertentu

lingkungan

Angka kecukupan energi dan zat gizi yang dianjurkan untuk manula dalam sehari

Pola susunan makanan untuk manula dalam sehari

KOMPOSISI LAKI- PEREMPUA


LAKI N
KELOMPO
Energi (kal) JENIS1960PANGAN 1700JUMLAH PORSI
K PER
Protein (gram) 50 PORSI 44 DALAM SEHARI
MAKANAN
Vitamin A (RE) 600 700
LAKI- PEREMPUA
Thiamin (mg) 0,8 0,7 LAKI N
Riboflavin (mg)
Bahan pokok Nasi 1,0 0,9 3 2
Niasin (mg) 8,6 7,5
Vitamin B12 (1 piring=200
1 gr)
1
(mg)
Lauk pauk
Asam Daging
folat (mcg) 170 (1 150 1,5 2
Vitamin C (mg)ptg=50gr)
40 30
5 4
Kalsium (mg) 500 500
Tahu (1 ptg=25 gr)
Fosfor (mg) 500 450
Besi (mg)
Sayuran 13
Bayam 16 1,5 1,5
Seng (mg) 15 15
Iodium (mcg) (1 mgk=100
150 gr)150

Buah-buahan Pepaya 2 2

(1 ptg=100 gr)

susu Skim 1 1

(1 gls=100 gr)
Menu untuk manula dalam sehari

WAKTU MENU PORSI


Pagi Roti-telur-susu 1 tangkep 1 gelas
Selingan Papais 2 bungkus
Siang Nasi 1 piring
Semur 1 potong
Pepes tahu 1 bungkus
Sayur bayam 1 mangkok
Pisang 1 buah
Selingan Kolak pisang 1 mangkok
Malam Mie baso 1 mangkok
Pepaya 1 buah

Sumber

Pedoman tata laksana gizi usia lanjut untuk tenaga kesehatan. 2003. Direktorat gizi
masyarakat DJBKM. Depkes RI

Buku ajar ilmu gizi

Gizi dalam kesehatan reproduksi

Вам также может понравиться

  • Acupressure
    Acupressure
    Документ1 страница
    Acupressure
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Kelompok 4
    Kelompok 4
    Документ6 страниц
    Kelompok 4
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Документ5 страниц
    Kelompok 3
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Proposal Rabies Dengan Hewan Coba 2019
    Proposal Rabies Dengan Hewan Coba 2019
    Документ46 страниц
    Proposal Rabies Dengan Hewan Coba 2019
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Документ11 страниц
    Kelompok 3
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Pengertian Therapy Akupresur
    Pengertian Therapy Akupresur
    Документ3 страницы
    Pengertian Therapy Akupresur
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • AKUPRESUR
    AKUPRESUR
    Документ10 страниц
    AKUPRESUR
    adibsidik5519
    0% (1)
  • Tekanan (Akupresur)
    Tekanan (Akupresur)
    Документ2 страницы
    Tekanan (Akupresur)
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Aku Pre Sure
    Aku Pre Sure
    Документ3 страницы
    Aku Pre Sure
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Format OK
    Format OK
    Документ10 страниц
    Format OK
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Format OK
    Format OK
    Документ10 страниц
    Format OK
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Hereditas Manusia
    Hereditas Manusia
    Документ17 страниц
    Hereditas Manusia
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ2 страницы
    Cover
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Artikel Fisika
    Artikel Fisika
    Документ5 страниц
    Artikel Fisika
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Role Play Pendidikan Kesehatan Gizi Balita Pada Keluaraga
    Role Play Pendidikan Kesehatan Gizi Balita Pada Keluaraga
    Документ3 страницы
    Role Play Pendidikan Kesehatan Gizi Balita Pada Keluaraga
    AdheSugiartha
    100% (1)
  • Laporan Tetap Praktikum Fisika Dasar
    Laporan Tetap Praktikum Fisika Dasar
    Документ49 страниц
    Laporan Tetap Praktikum Fisika Dasar
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • No: No
    No: No
    Документ1 страница
    No: No
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Jadwal Dinas Kelompok 2a Cempaka Obstetri
    Jadwal Dinas Kelompok 2a Cempaka Obstetri
    Документ1 страница
    Jadwal Dinas Kelompok 2a Cempaka Obstetri
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • ANALISA JURNAL Maternitas
    ANALISA JURNAL Maternitas
    Документ3 страницы
    ANALISA JURNAL Maternitas
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ4 страницы
    Bab I
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Mster Tabel
    Mster Tabel
    Документ4 страницы
    Mster Tabel
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Sap Mp-Asi
    Sap Mp-Asi
    Документ4 страницы
    Sap Mp-Asi
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Pernyataan Selesai Melaksanakan Dinas
    Pernyataan Selesai Melaksanakan Dinas
    Документ1 страница
    Pernyataan Selesai Melaksanakan Dinas
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • BAB I LINA Refisi
    BAB I LINA Refisi
    Документ5 страниц
    BAB I LINA Refisi
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Rumusan Pancasila - Uchieq
    Rumusan Pancasila - Uchieq
    Документ7 страниц
    Rumusan Pancasila - Uchieq
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Bab III Lina Refisi
    Bab III Lina Refisi
    Документ9 страниц
    Bab III Lina Refisi
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет
  • Rumusan
    Rumusan
    Документ10 страниц
    Rumusan
    OGy Risky
    Оценок пока нет
  • Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI
    Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI
    Документ6 страниц
    Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI
    Semangat Baru
    Оценок пока нет
  • Kecukupan Gizi Lansia
    Kecukupan Gizi Lansia
    Документ9 страниц
    Kecukupan Gizi Lansia
    AdheSugiartha
    Оценок пока нет