Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB IV

ANALISA SISTEM KERJA RELAY ARUS LEBIH DALAM


KEADAAN TRAFO ARUS JENUH

4.1 Data
4.1.1 Transformator Tenaga
Kapasitas : 60 MVA
Tegangan Pengenal : 150/20 kV
Arus pengenal (primer) :
Arus pengenal (sekunder) : 1732 A
Impedansi (Voltage) : 12,49 %
Frekwensi : 50 Hz
Vektor Group :
RN : 12 Ohm

4.1.2 Transformator Arus


Ratio CT :
Kelas CT :
RCT :
Burden :
Burden Kenyataan :

4.2 Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat


Untuk mengetahui besarnya arus gangguan hubung singkat yang mungkin
terjadi yang dihitung hanya impedansi sumber dan impedansi transformator saja
tanpa impedansi pada jaringan/penyulang karena arus gangguan hubung singkat
maksimum terjadi dekat rel 20 kV

4.2.1 Perhitungan Impedansi Sumber


Diketahui bahwa data pada sisi 150kV adalah sebagai berikut :
Arus hubung singkat : 34,6 kA
Tegangan : 150 kV
Daya Hubung Singkat : 8989,344 MVA
Maka dapat dihitung reaktansi pada sisi 150 kV dengan cara sebagai berikut :
k V 21 (150)2
Xs1 = = =2,502
MVA 8989,344

Kerena data yang kita butuhkan adalah pada sisi 20 kV, maka :
k V 21 kV 22
=
Xs2 X s2

kV 22 X s 1 (20)2 2,502
Xs2 = = =0.044
kV 21 (150)2

Rs = 0

Jadi, Z = ( R + jX ) = ( 0,000 + j0.004 ) atau


Z = 0,044

4.2.2 Perhitungan Reaktansi Transformator


Untuk menghitung reaktansi transformator urutan positif ( X T1 ) dari sebuah
transformator yang nilainya dalam ohm, terlebih dahulu harus dihitung nilai
reaktansi transformator 100%
Reaktansi transformator urutan positif dan urutan negatif dapat dihitung
seperti dibawah ini :
2
kV 2 (20)
XT = = =6,667
MVA 60

XT = 6,667 12,49% = 0,832


RT = 0
ZT1 = ZT2 = ( R + jX ) = ( 0,000 + 0,832 j ) , atau
ZT1 = ZT2 = 0,832

Untuk transformator dengan hubungan belitan Yyd, dimana kapasitas


belitan delta biasanya sepertiga dari kapasitas belitan Y ( belitan yang bisa dipakai
untuk menyalurkan daya, sedangkan belitan delta tetap ada dalam transformator,
tetapi tidak dikeluarkan kecuali satu terminal delta untuk ditanahkan ), maka nilai
XT0 adalah :
XT0 = 3 XT1
= 3 0,832
= 2,50
Maka ZT0 = 2,50

Setelah didapat impedansi sumber dan impedansi transformatot maka arus


gangguan hubung singkat dapat dihitung dengan cara :
+


I3 fasa Max = V 3 3
=
Zs

+

2
I2 fasa Max = V
=
2 ( Zs+ ZT 1)

+++=
I1 fasa tanah Max = 3 ( 3)


4.3 Perhitungan Kejenuhan Transformator Arus
Transformator arus merupakan salah satu alat pendukung kerja relai yang
berfungsi mengubah arus yang besar menjadi arus yang kecil sehingga dapat
dibaca oleh relai.
Untuk mengetahui kejenuhan transformator arus salah satunya dapat
dihitung dengan cara membandingkan arus yang dapat melalui transformator
arus dengan arus hubung singkat maksimum (arus hubung singkat 3 fasa).
Untuk megetahui berapa arus yang bisa melewati transformator arus dapat
dicari dengan rumus sebagai berikut :

2
Sn+ Rct . Isn2 10+()
n= nALF . =10 =
S + Rct . Isn
2
+()2

Transformator arus dengan kelas proteksi


4.4 Sistem Kerja Relai Arus Lebih Pada Saat Transformator Arus Jenuh
Boleh dikatakan bahwa relai besaran listrk mengukur rms besaran bolak
balik sesuai frekuwensi pada peralatan, misalnya pada pengukuran gelombang
sinus frekuwensi 50Hz adalah seluas setengah gelombang sinus sebesar 10mS
atau sama dengan nilai gelombang DC untuk perioda 10mS juga, seperti terlihat
pada gambar di bawah ini

Gambar 4.1 Gelombang Sinus Frekwensi 50 Hz

Pada keadaan transformator arus yang normal, arus gangguan dialirkan dari
sisi primer ke sekunder transformator arus dengan trafo yang masih normal
sehingga pada saat arus gangguan dialirkan ke relai arus lebih relai masih
menghasilkan kerja yang selektif

Gambar 4.2 Ratio transformator arus Normal

Pada saat ratio transformator arus error atau transformator arus mengalami
kejenuhan, relai bisa tidak kerja sama sekali karena arus yang mengalir dari
sekunder transformator arus error atau arus rms yang mengalir tidak proportional.

Вам также может понравиться