Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Dalam dahak dan ludah penderita terdapat basil TBC-nya, sehingga basil ini
mengering dalam bentuk spora lalu diterbangkan angin. Kuman yang terbawa
angin dan jatuh ketanah maupun lantai rumah yang kemudian terhirup oleh
sendiri menempati peringkat ke-3 setelah India dan Cina yang menjadi negara
perempuan) sementara ada 9,4 juta kasus baru TB (3,3 juta diantaranya
salah satunya adalah iklim dan lingkungan yang lembab serta tidak semua
mahasiswa STIKes ABI Surabaya sehingga bisa bermanfaat bagi semua pihak,
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Tuberkulosis (TB) paru adalah infeksi pada paru-paru dan kadang pada
dan usus.
didapatkan melalui inhalasi partikel kuman yang kecil (sekitar 1-5 mm).
2.2 Etiologi
kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,3-0,6/um
2.3.1 Tanda
2. Batuk
3. Sesak nafas
4. Nyeri dada
Timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura (menimbulkan
pleuritis)
5. Malaise
Dapat berupa anoreksia, tidak ada nafsu makan, berat badan turun,
imunitas yang menurun (Price dan Lorraine, 2007; Amin dan Asril, 2007).
2.5 WOC
2.6 Penularan Tuberculosis
Sumber penularana penyakit tuberculosis adalah penderita TB BTA
positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman keudara
dapat bertahan diudara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat
tersebut dapat menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya, melalui sistem
kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil
dahak negatif (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap tidak
1. Pemeriksaan Radiologi
dini berupa suatu koplek kelenjar getah bening parenkim dan lesi resi TB
biasanya terdapat di apeks dan segmen posterior lobus atas paru-paru atau
2. Pemeriksaan laboratorium
1) Darah
Adanya kurang darah, ada sel-sel darah putih yang meningkatkan
serta laju endap darah meningkat terjadi pada proses aktif (Alsogaff,
1995).
2) Sputum
3) Test Tuberkulosis
telah mengalami infeksi atau belum. Tes menggunakan dua jenis bahan
inci) no 24 26, dengan cara mecubit daerah lengan atas dalam 0,1
2.8 Komplikasi
Menurut Depkes RI (2002), merupakan komplikasi yang dapat terjadi
ginjal.
2.9 Penatalaksanaan
Tuberkulosis paru diobati terutama dengan agens kometrapi (agens
kedua.
M. Tuberculosis yang resisten terhadap obat-obatan terus menjadi isu
teridentifikasi sejak tahun 1950, insiden dari resisten banyak obat telah
2. Resisten obat didapat atau skunder adalah resisten terhadap satu atau lebih
3. Resisten banyak obat adalah resisten terhadap dua agens, sebut saja , INH
dan RIF
tambahan dua bulan (totalnya 6 bulan). Sekarang ini setiap agens dibuat
dalam pil yang terpisah. Pil anti-tuberkulosis baru three in oneyang terdiri
atas INH, RIF dan PZA telah dikembangkan, yang akan memberikan dampak
obat kontinu.
(vitamin B6). Enzim-enzim hepar, nitrogen urea darah (BUN), dan kreatinin
2.10 Pencegahan
penularan.
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
pengkajian terbagi dalam tiga tahap yaitu, pengumpulan data, analisa data dan
1. Pengumpulan data
Nama, umur, kuman TBC menyerang semua umur, jenis kelamin, tempat
di rasakan saat ini. Dengan adanya sesak napas, batuk, nyeri dada, keringat
5) Riwayat psikososial
maupun defekasi
4. Pola aktivitas dan latihan
Dengan adanya batuk, sesak napas dan nyeri dada akan menganggu
Dengan adanya sesak napas dan nyeri dada pada penderita TB paru
E. Doenges, 1999).
Karena nyeri dan sesak napas biasanya akan meningkatkan emosi dan
2. Pemeriksaan fisik
1) Sistem integumen
Pada kulit terjadi sianosis, dingin dan lembab, tugor kulit menurun.
2) Sistem pernapasan
1998).
3) Sistem pengindraan
Pada klien TB paru untuk pengindraan tidak ada kelainan.
4) Sistem kordiovaskuler
1998).
5) Sistem gastrointestinal
1998).
6) Sistem muskuloskeletal
7) Sistem neurologis
8) Sistem genetalia
Biasanya klien tidak mengalami kelainan pada genetalia.
3. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan secret kental atau
secret darah.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membrane
inflamasi.
4. Rencana/intervensi Keperawatan
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan secret kental atau
secret darah.
Kriteria hasil :
Rencana tindakan :
kental diakibatkan oleh kerusakan paru atau luka brongkial dan dapat
3. Berikan klien posisi semi atau fowler tinggi, bantu klien untuk batuk dan
kontraindikasi
Rasional : Pemasukan tinggi cairan membantu untuk mengecerkan sekret
pengenceran sekret
kortikosteroid
dengan hipoksemia
Kriteria hasil :
Rencana tindakan :
sesuai keperluan
program terapi
3) Pola napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi mukopurulen dan kurangnya
upaya batuk.
Tujuan : Pola nafas efektif
Kriteria hasil :
Rencana tindakan :
pengobatan selanjutnya
5. Bantu dan ajarkan klien berbalik posisi, batuk dan napas dalam setiap 2 jam
sampai 4 jam
Rasional : Batuk dan napas dalam yang tetap dapat mendorong sekret keluar
Tujuan : terjadi peningkatan nafsu makan, berat badan yang stabil dan bebas tanda
malnutrisi
Kriteria hasil :
Rencana tindakan :
1. Mencatat status nutrisi klien, turgor kulit, berat badan, integritas mukosa
cairan
4. Berikan perawatan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernafasan
Rasional : Menurunkan rasa tidak enak karena sisa sputun atau obat untuk
karbohidrat
Rasional : Memaksimalkan masukan nutrisi tanpa kelemahan yang tak
perlu/ legaster
6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menetukan komposisi diet
Rasional : Memberikan bantuan dalam perencanaan diet dengan nutrisi
yang ditunjukkan oleh kegagalan kontak klien untuk mengubah tes kulit positif.
Rencana tindakan :
1. Identifikasi orang lain yang berisiko. Contoh anggota rumah, sahabat
Rasional : Orang yang terpajan ini perlu program terapi obat intuk
2. Anjurkan klien untuk batuk / bersin dan mengeluarkan pada tisu dan
pernafasan
Rasional : Dapat membantu menurunkan rasa terisolasi klien dengan
tuberkulasis
Rasional : Pengetahuan tentang faktor ini membantu klien untuk
awal, tetapi pada adanya rongga atau penyakit luas, sedang resiko
lokal
Rasional : Membantu mengidentifikasi lembaga yang dapat dihubungi
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
penjelasan dan sekaligus panduan tersirat tentang bagaimana itu Askep TBC.
fakta empiris.
Kami menyadari bahwa makalah ini kurang sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang dapat membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
ini bermanfaat dan dapat menjadi referensi yang mendukung pembelajaran bagi
TUBERCULOSIS ( TBC )
DISUSUN OLEH :
2016