Вы находитесь на странице: 1из 57

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI BATUBARA

DENGAN AKTIVATOR NaOH

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan maka mampu
a. Membuat karbon aktif batubara dengan proses karbonisasi
b. Mengetahui pengaruh macam-macam aktivator
c. Mengetahui pengaruh ukuran partikel batubara terhadap karbon aktif.

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


Alat yang digunakan :
Jaw Crusher
Ball Mill
Ayakan Tailer
Furnace
Neraca Analitik
Pipet ukur + Bola karet
Oven
Erlenmeyer
Gelas Kimia + Labu Takar
Desikator
Kaca Arloji
Spatula
Buret

Bahan yang digunakan


Barubara lignit
Larutan HCl
Larutan NaOH
Larutan CH3COOH
Indikator PP dan Aquadset

III. DASAR TEORI


Batubara muda (lignit) memiliki kandungan karbon dan energi yang rendah kadar
air, zat volatil dan mineral anorganik yang tinggi sehingga pemanfaatannya sebagai
sumber energi menjadi tidak menguntungkan, sebagian energi yang dihasilkan dipakai
menguapkan air dan mengurangi energi bersih yang diperoleh. Mencari alternatif
pemanfaatan lignit yang melimpah di alam perlu dilakukan. Salah satunya pemanfaatan
lignit adalah sebagai absorben karbon aktif pada pengolahan limbah.
Indonesia termasuk negara dengan sumber tambang batu bara terbesar di dunia.
Cadangannya diperkirakan 36,3 milyar ton. Hanya saja 50-85 persennya berkualitas
rendah. Ini dilihat dari nilai kalori pembakarannya yang rendah, dan kadar sulfur serta
airnya yang tergolong tinggi. Karena itu, batu bara muda yang disebut juga batu bara
lignit atau batu bara cokelat tidak ekonomis dimanfaatkan sebagai bahan bakar.Bila
sumber energi ini dibawa ke lokasi yang jauh dari areal tambang, maka biaya
transportasinya menjadi mahal. Karena ongkos angkut itu sebenarnya dikeluarkan untuk
membawa air dan abu yang nantinya harus dibuang dalam proses pemanfaatan batu
bara.
Ketika dibakar, banyak energi yang terbuang untuk menguapkan air, sedangkan nilai
kalori yang diperoleh relatif rendah. Selain itu, kandungan sulfur yang tinggi akan
menjadi gas pencemar. Kualitas batubara adalah sifat kimia dan fisika dari batubara
yang mempengaruhi potensi penggunanya. Kualitas batubara ditentukan oleh maseral
dan mineral matter penyusunnya serta oleh derajat coalification.
Analisis proksimat untuk menentukan jumlah air (moisture), zat terbang (voaltile
matter), karbon padat (fixed carbon) dan kadar abu (ash). Sedangkan analisis ultimat
dilakukan untuk menentukan kandungan unsur kimia pada batubara seperti : Karbon,
Hidrogen, Oksigen , Nitrogen, sulfur, unsur tambahan dan juga unsur karbon.

Tabel Data dan Kualitas Batubara

Parameter Basis Persentase (%) Nilai Kalor


Kualitas (Kkal/Kg)
Total Moisture Ar 2,93 31,3 -

Inherent Adb 14,5 16,8 -


Moisture
Ash Adb 4,3 4,5 -

Vollatile Matter Adb 40,7 42,4 -

Fixed Carbon Adb 41,2 45,3 -


Total Sulfur Adb 0,20 0,9 -

Calorific Value Adb - 5300 - 5900

Karbon Aktif
Karbon atau arang aktif adalah material yang berbentuk butiran atau bubuk yang
berasal dari material yang mengandung karbon misalnya batubara, kulit kelapa, dan
sebagainya. Dengan pengolahan tertentu yaitu proses aktivasi seperti perlakuan dengan
tekanan dan suhu tinggi, dapat diperoleh karbon aktif yang memiliki permukaan dalam
yang luas.
Karbon aktif yang berasal dari serbuk gergaji dan lignite mempunyai struktur
yang rapuh dan berbentuk bubuk. Sedangkan carbon aktif yang berbentuk granule,
keras, dan dipakai sebagai pengadsorb vapor biasanya berasal dari tempurung kelapa,
biji buah-buahan, atau briket batubara.
Setelah karbon aktif terpakai dan telah jenuh (dengan vapor atau warna), maka
zat-zat penyebab jenuh tersebut dapat disteaming, dikondensasi, direcovery (bila
diperlukan), dan dihilangkan (bila tidak diinginkan), sehingga karbon aktif siap
digunakan kembali. Perlakuan ini disebut regenerasi.
Karbon selain digunakan sebagai bahan bakar, juga dapat digunakan sebagai
adsorben (penyerap). Daya serap ditentukan oleh luas permukaan partikel dan
kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi jika terhadap karbon tersebut dilakukan
aktifasi dengan bahan-bahan kimia ataupun dengan pemanasan pada temperatur tinggi.
Dengan demikian, karbon akan mengalami perubahan sifat-sifat fisika dan kimia.
Dalam satu gram karbon aktif, pada umumnya memiliki luas permukaan seluas
500-1500 m2, sehingga sangat efektif dalam menangkap partikel-partikel yang sangat
halus berukuran 0.01-0.0000001 mm. Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan
menyerap apa saja yang kontak dengan karbon tersebut.
Dalam waktu 60 jam biasanya karbon aktif tersebut manjadi jenuh dan tidak aktif
lagi.. Reaktifasi karbon aktif sangat tergantung dari metode aktivasi.Karbon aktif
tersedia dalam berbagai bentuk misalnya gravel, pelet (0.8-5 mm) lembaran fiber, bubuk
(PAC : powder active carbon, .18 mm atau US mesh 80) dan butiran-butiran kecil (GAC
: Granular Active carbon, 0.2-5 mm) dsb.
Secara umum proses pembuatan arang aktif dapat dibagi dua yaitu:
1. Proses Kimia.
Bahan baku dicampur dengan bahan-bahan kimia tertentu, kemudian dibuat padat.
Selanjutnya padatan tersebut dibentuk menjadi batangan dan dikeringkan serta
dipotong-potong. Aktifasi dilakukan pada temperatur 100 C. Arang aktif yang
dihasilkan, dicuci dengan air selanjutnya dikeringkan pada temperatur 300 C. Dengan
proses kimia, bahan baku dapat dikarbonisasi terlebih dahulu, kemudian dicampur
dengan bahan-bahan kimia.
2. Proses Fisika
Bahan baku terlebih dahulu dibuat arang. Selanjutnya arang tersebut digiling,
diayak untuk selanjutnya diaktifasi dengan cara pemanasan pada temperatur 1000 C
yang disertai pengaliran uap. Proses fisika banyak digunakan dalam aktifasi arang
antara lain :
a. Proses Briket: bahan baku atau arang terlebih dahulu dibuat briket, dengan cara
mencampurkan bahan baku atau arang halus dengan ter. Kemudian, briket yang
dihasilkan dikeringkan pada 550 C untuk selanjutnya diaktifasi dengan uap.
b. Destilasi kering: merupakan suatu proses penguraian suatu bahan akibat adanya
pemanasan pada temperatur tinggi dalam keadaan sedikit maupun tanpa udara.
Hasil yang diperoleh berupa residu yaitu arang dan destilat yang terdiri dari
campuran metanol dan asam asetat. Residu yang dihasilkan bukan merupakan
karbon murni, tetapi masih mengandung abu dan ter. Hasil yang diperoleh
seperti metanol, asam asetat dan arang tergantung pada bahan baku yang
digunakan dan metoda destilasi. Diharapkan daya serap arang aktif yang
dihasilkan dapat menyerupai atau lebih baik dari pada daya serap arang aktif yang
diaktifkan dengan menyertakan bahan-bahan kimia. Juga dengan cara ini,
pencemaran lingkungan sebagai akibat adanya penguraian senyawa-lenyawa
kimia dari bahan-bahan pada saat proses pengarangan dapat diihindari. Selain itu,
dapat dihasilkan asap cair sebagai hasil pengembunan uap hasil penguraian
senyawa-senyawa organik dari bahan baku.
Namun secara umum dan sederhana proses pembuatan arang aktif terdiri dari tiga
tahap yaitu:
a. Dehidrasi : proses penghilangan air dimana bahan baku dipanaskan sampai
temperatur 170 C.
b. Karbonisasi : pemecahan bahan-bahan organik menjadi karbon. Suhu diatas
170C akan menghasilkan CO, CO2 dan asam asetat. Pada suhu 275C,
dekomposisi menghasilkan ter, metanol dan hasil samping lainnya.
Pembentukan karbon terjadi pada temperatur 400 600 0C
c. Aktifasi : dekomposisi tar dan perluasan pori-pori. Dapat dilakukan dengan uap
atau CO2 sebagai aktifator.Proses aktifasi merupakan hal yang penting
diperhatikan disamping bahan baku yang digunakan. Yang dimaksud dengan
aktifasi adalah suatu perlakuan terhadap arang yang bertujuan untuk memperbesar
pori yaitu dengan cara memecahkan ikatan hidrokarbon atau mengoksidasi
molekul molekul permukaan sehingga arang mengalami perubahan sifat, baik
fisika maupun kimia, yaitu luas permukaannya bertambah besar dan berpengaruh
terhadap daya adsorpsi.

Metoda aktifasi yang umum digunakan dalam pembuatan arang aktif adalah:
A. Aktifasi Kimia.
Aktifasi ini merupakan proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik
dengan pemakaian bahan-bahan kimia. Aktifator yang digunakan adalah bahan-
bahan kimia seperti: hidroksida logam alkali garam-garam karbonat, klorida,
sulfat, fosfat dari logam alkali tanah dan khususnya ZnCl 2, asam-asam anorganik
seperti H2SO4 dan H3PO4.
B. Aktifasi Fisika.
Aktifasi ini merupakan proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik
dengan bantuan panas, uap dan CO2. Umumnya arang dipanaskan didalam tanur
pada temperatur 800-900C. Oksidasi dengan udara pada temperatur rendah
merupakan reaksi eksoterm sehingga sulit untuk mengontrolnya. Sedangkan
pemanasan dengan uap atau CO2 pada temperatur tinggi merupakan reaksi
endoterm, sehingga lebih mudah dikontrol dan paling umum digunakan.
Karbon aktif terbagi atas 2 tipe yaitu arang aktif sebagai pemucat dan arang aktif
sebagai penyerap uap.
a. Arang aktif sebagai pemucat.
Biasanya berbentuk serbuk yang sangat halus dengan diameter pori mencapai
1000 A0 yang digunakan dalam fase cair. Umumnya berfungsi untuk memindahkan zat-
zat penganggu yang menyebabkan warna dan bau yang tidak diharapkan dan
membebaskan pelarut dari zat zat penganggu dan kegunaan yang lainnya pada industri
kimia dan industri baru. Arang aktif ini diperoleh dari serbuk serbuk gergaji, ampas
pembuatan kertas atau dari bahan baku yang mempunyai densitas kecil dan mempunyai
struktur yang lemah.
b. Arang aktif sebagai penyerap uap.
Biasanya berbentuk granula atau pellet yang sangat keras dengan diameter pori
berkisar antara 10-200 A0. Tipe porinya lebih halus dan digunakan dalam fase gas yang
berfungsi untuk memperoleh kembali pelarut atau katalis pada pemisahan dan
pemurnian gas. Umumnya arang ini dapat diperoleh dari tempurung kelapa, tulang, batu
bata atau bahan baku yang mempunyai struktur keras.Sehubungan dengan bahan baku
yang digunakan dalam pembuatan arang aktif untuk masing- masing tipe, pernyataan
diatas bukan merupakan suatu keharusan.

IV. LANGKAH KERJA


1. Tahap persiapan bahan baku
a. Lakukan proses grinding untuk memperkecil ukuran batubara
b. Lakukan proses sieving untuk memperoleh ukuran batubara sesuai
kebutuhan.
2. Proses Karbonisasi
a. Menyiapkan sampel batubara lignit yang telah di grinding dan sieving
b. Menyiapkan lembar kerja untuk pengisian data
c. Mengatur suhu furnace pada suhu 3000C
d. Menimbang cawan kosong dan tutup pada neraca analitik (W1)
e. Menimbang sampel sebanyak 10 gr
f. Menimbang cawan yang berisi sampel beserta tutupnya (W2)
g. Menimbang cawan yang berisi sampel beserta tutupnya ke dalam furnace
bersuhu 3000C selama 10 menit
h. Memasukkan cawan berisi residu beserta tutupnya ke dalam desikator
i. Menimbang cawan berisi residu berserta tutupnya (W3)
j. Mnegulangi proses ini sampai diperoleh jumlah produk yang diinginkan

3. Proses aktivasi
a. Membagi sampel menjadi dua bagian
b. Bagian bagian sampel diberi HCl 1M dan 2M, lalu merendamnya selam 3 jam
c. Menyaring sampel menggunakan kertas saring dan mencuci coke nya dengan
aquadest.
d. Mengeringkan dalam furnace dengan suhu 1100C sampai benar benar kering
4. Proses Adsorbsi
a. Menyiapkan 5 buah erlenmeyer
b. Memasukkan masing-masing 0,5 gr karbon aktif, sebelumnya dipanaskan
15 menit pada suhu 600C
c. Pada tiap erlenmeyer memasukkan 50 mL asam asetat untuk masing-masing
komponen
d. Mengocok campuran tersebut dengan 10 menit kemudian mendiamkannya
selama 1 jam
e. Mengocok lagi selama 1 menit
f. Menyaring larutan tersebut dengan kertas saring, kemudian mengukur
volume filtratnya
g. Mentitrasi filtrat dengan larutan NaOH 0,2 N (boleh alikot saja, misalnya 10
ml) dan menambahkan indikator phenolphtalin (PP) sampai terjadi
perubahan warna .

I. DATA PENGAMATAN

A. Data Penggunaan Pulvarizing


B. Data penggunaan Sieving Shaker
Output (gr)
Input Waktu -170
No +20 -20 +60 -60 +170
(gr) (s) +200 -200 mesh
mesh mesh mesh
mesh
1 432,17 300 138,76 92,86 71,52 45,24 82,45
2 300 300 102,83 84,19 52,14 25,98 34,72
3 300 300 55,33 65,12 40,02 48,58 56,17
Total 296,92 242,17 163,68 119,8 173,34

Tabel penggunaan pulvarizing setelah perhitungan

No Input Waktu Output (gr) Kecepatan Total Losses


(gr) (s) (gr/s) Outpu (gr)
-20 -60 -170
+20 -200
+60 +170 +200 t (gr)
mesh mesh
mesh mesh mesh
432, 138,7 430,8
1,440567 1,34
1 17 300 6 92,86 71,52 45,24 82,45 3
102,8 299,8
1 0,14
2 300 300 3 84,19 52,14 25,98 34,72 6
299,2
1 0,78
3 300 300 55,33 65,12 40,02 48,58 56,17 2
296,9 163,6 1029,
Total 242,17 119,8 173,34 - 2,25
2 8 91

Rata - rata 1,14685

Tabel penggunaan sieving shaker setelah perhitungan


KARBONISASI
Massa Sebelum Massa Setelah
Ukuran Massa Cawan
Pemanasan Pemanasan
Batubara Sampel Kosong+Tutup
Cawan+Sampel+ Cawan+Sampel+Tutup
(mesh) (gr)
Tutup (gr) (gr)
A 25,72 34,77 33,27
-20 +60 B 27,08 36,1 34,60
C 27,32 36,36 34,56
A 27,61 36,61 34,93
-60 +170 B 34,84 45,25 44,16
C 22,41 31,48 29,13
- A 34,42 47,47 41,93
B 28,36 37,36 35,77
170+200 C 21,95 30,96 29,28
1. Proses Karbonisasi

2. Proses Aktivasi Karbonisasi

Ukuran Massa Batubara (gr)


Konsentrasi Volume
Batubara Sampel Sebelum Sesudah
HCL (M) HCL (M)
(mesh) Aktivasi Aktivasi
A 1 50 11,5 10,83
-20+60
B 2 50 11,5 10,87
A 1 50 11,03 10,58
-6+170
B 2 50 11,03 10,83
- A 1 50 11,12 10,2
170+200 B 2 50 11,12 10,43

Ukuran Karbon Konsetrasi Massa Batubara (gr)


Konsentrasi
Batubara Aktif CH3COOH Sampel Sebelum Sesudah
HCL (M)
(mesh) (gr) (M) Aktivasi Aktivasi
-20+60 1 1 A 25 22,5
0,5 0,8 B 25 22,5
0,6 C 25 22
1 A 25 22,5
2 0,8 B 25 21,5
0,6 C 25 22
1 A 25 22,5
1 0,8 B 25 22,5
0,6 C 25 22,5
-60+170 0,5
1 A 25 22
2 0,8 B 25 22,5
0,6 C 25 23
1 A 25 22
1 0,8 B 25 22
- 0,6 C 25 22
170+200 1 A 25 22
2 0,8 B 25 22
0,6 C 25 22
3. Absorbsi dengan Karbonisasi

4. Titrasi dengan Karbonisasi


Ukuran Konsetrasi Massa Batubara (gr)
Karbon Konsentrasi
Batubara CH3COOH Sampel Sebelum Sesudah
Aktif (gr) HCL (M)
(mesh) (M) Aktivasi Aktivasi
1 A 10 21,3
1 0,8 B 10 19,3
-20+60 0,6 C 10 14,4
0,4 1 A 10 21,6
2 0,8 B 10 19,2
0,6 C 10 14,5
1 A 10 21,7
1 0,8 B 10 19,4
0,6 C 10 14,3
-60+170 0,4
1 A 10 21,6
2 0,8 B 10 19,2
0,6 C 10 14,5
1 A 10 21,9
1 0,8 B 10 19,1
- 0,6 C 10 14,4
0,4
170+200 1 A 10 21,4
2 0,8 B 10 19,3
0,6 C 10 14,3

TANPA KARBONISASI

Ukuran Massa Batubara (gr)


Konsentrasi Volume HCL
Batubar Sampel Sebelum Sesudah
HCL (M) (M)
(mesh) Aktivasi Aktivasi
-20+60 A 1 50 10,13 7,52
B 2 50 10,10 9,07
A 1 50 10,06 9,7
-6+170
B 2 50 10,10 8,49
A 1 50 10,07 8,49
-170+200
B 2 50 10,06 8,64
1. Proses Aktivasi Tanpa Karbonisasi
2. Absorbsi Tanpa Karbonisasi

Ukuran Karbon Konsetrasi Massa Batubara (gr)


Ukuran Karbon Konsentrasi
Konsentrasi Konsetrasi Sampel Massa Batubara (gr)
Batubara Aktif CH3COOH Sampel Sebelum
Sebelum
Sesudah
Sesudah
Batubara Aktif HCLHCL (M)(M) CH3COOH
(mesh) (gr) (M) Aktivasi Aktivasi
Aktivasi Aktivasi
(mesh) (gr) 1 (M) A 25 22,5
-20+60 1 1 A 10 21,7
1 0,8 B 25 20,5
0,4 0,8 B 10 19,4
-20+60 0,6 C 25 17
0,5 1 0,6 A C 25 10 22,514,5
2 1 A 10 21,6
2 0,8 B 25 22,5
0,8 B 10 19,3
0,6 C 25 22,5
1 0,6 A C 25 10 22 14,3
-60+170 0,4 1 1 A 10 22,5
1 0,8 B 25 22
0,8 B 10 19
0,6 C 25 22
-60+170 0,5
1 0,6 A C 25 10 22 14,3
2 1 A 10 22,3
2 0,8 B 25 22
0,8 B 10 19
0,6 C 25 21,5
1 0,6 A C 25 10 21,519,4
-170+200 0,4 1 1 A 10 21,1
1 0,8 B 25 22
0,8 B 10 19,5
- 0,6 C 25 22
170+200 1 0,6 A C 25 10 22,514,5
2 1 A 10 22
2 0,8 B 25 19,5
0,8 B 10 19,7
0,6 C 25 20
0,6 C 10 14,7
3. Titrasi Tanpa Karbonisasi
Absorbi Isoterm freundlich tanpa karbonisasi 1M

Massa Massa (gr)


samp x x/m log x/m log c
Awal Akhir
el (gr)
-
1,5012 0,18236853
0,5 5 1,1727 0,32855 0,6571 3 0,069187
-
0,27294698
0,5 1,201 0,9343 0,2667 0,5334 9 -0,02951
-
0,9007 0,5920 0,30865 0,61731 0,20949387
0,5 5 93 7 4 4 -0,22761
-
1,5012 0,20432849
0,5 5 1,1889 0,31235 0,6247 4 0,075145
-
0,40450377
0,5 1,201 1,004 0,197 0,394 8 0,001734
-
0,9007 0,53715296
0,5 5 0,7556 0,14515 0,2903 4 -0,12171
-
1,5012 0,14272782
0,5 5 1,1413 0,35995 0,7199 6 0,0574
-
0,46699097
0,5 1,201 1,0304 0,1706 0,3412 8 0,013006
-
0,9007 0,57008630
0,5 5 0,7662 0,13455 0,2691 2 -0,11566

Absorbi Isoterm freundlich tanpa karbonisasi 2M


Massa Massa (gr)
samp x x/m log x/m log c
Awal Akhir
el (gr)
-
1,5012
0,5 1,1673 0,33395 0,6679 0,17528855 0,067182
5
7
-
0,5 1,201 1,043 0,158 0,316 0,50031291 0,018284
7
-
0,9007
0,5 0,7728 0,12795 0,2559 0,59192971 -0,11193
5
4
-
1,5012
0,5 1,1784 0,32285 0,6457 0,18996921 0,071293
5
4
-
0,5 1,201 1,004 0,197 0,394 0,40450377 0,001734
8
-
0,9007
0,5 0,7436 0,15715 0,3143 0,50265561 -0,12866
5
9
-
1,5012
0,5 1,1889 0,31235 0,6247 0,20432849 0,075145
5
4
-
0,5 1,201 0,9227 0,2783 0,5566 0,25445679 -0,03494
8
-
0,9007
0,5 0,7061 0,19465 0,3893 0,40971559 -0,15113
5
6
Absorbsi Isoterm freundlich dengan karbonisasi 1M

si Mass Massa (gr)


ze a
sam x x/m log x/m log c
pel
(gr) Awal Akhir
1 0.5 1,5 1,1094 0.3906 0,7812 -0,1072 0,04508
0.5 1,2 0,9126 0,2874 0,5748 -0.2404 -0,0397
0.5 0,9 0.4704 0.1398 0,8592 -0.0659 -0.3275
2 0.5 1,5 1,1197 0,3803 0,7606 -0,11884 0,04910
0,9032 0,2967 0,5934
0.5 1,2 64 36 72 -0,226599 -0,044185
0,5186 0,3813 0,7627
0.5 0,9 16 84 68 -0,11760 -0,28515
3 0.5 1,5 1,0888 0,4112 0,8224 -0,0849 0,0369
0.5 1,2 0,8755 0,3245 0,649 -0,18775 -0,05744
0.5 0,9 0,5186 0,3814 0,7628 -0,11759 -0,2851

Absorbsi Isoterm freundlich dengan karbonisasi 2M

Mass Massa (gr)


a
samp x x/m log x/m log c
el
(gr) Awal Akhir
1,0991 0,4008 0,80179
0.5 1,5 04 69 2 -0,0959 0,03784
0.5 1,2 0,8939 0,3061 0,6122 -0,2131 -0,04871
0.5 0.9 0,5186 0,3814 0,7628 -0.11758 -0,28516
1,1301 0,3698 0,73972
0.5 1,5 36 64 8 -0,13092 0,053130
0,8847 0,3152 0,63052
0.5 1,2 36 64 8 -0,20029 -0,05318
0,5186 0,3813 0,76276
0.5 0,9 16 84 8 -0,11760 -0,28515
0.5 1,5 1,1094 0,3906 0,7812 -0,10723 0,04508
0,8939 0,3060 0,61204
0.5 1,2 76 24 8 -0,21321 -0,048674
0.5 0,9 0,5115 0,3885 0,777 -0,10958 -0,29115
0
-0.2 -0.15 -0.1 -0.05 -0.05 0 0.05 0.1

-0.1
-0.15
f(x) = 1.14x - 0.25 -0.2
log x\m R = 0.99 -0.25
-0.3
-0.35
-0.4
-0.45

log c

Grafik 1 -20 +60 mesh tanpa karbonisasi (1M)

Persamaan dari grafik y = 1,1144x - 0,253

Persamaan isoterm freundlich

x 1 /n
=k . c
m

x 1
log =log k+ logC
m n

x 1
log = logClog k
m n

Dari persamaan tersebut diketahui

- Log k = -0,253
k= 100,253
k = 0,558
1
- n = 1,1144

1
n= = 0,897
1,1144
Grafik 2 60+170 mesh tanpa karbonisasi (1M)

0
-0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1
-0.1

-0.2
f(x) = 1.63x - 0.36
log x\m -0.3
R = 0.93

-0.4

-0.5

-0.6

log c

Persamaan
dari grafik y = 1,626x - 0,357

Persamaan isoterm freundlich


x 1 /n
=k . c
m

x 1
log =log k+ logC
m n

x 1
log = logClog k
m n

Dari persamaan tersebut diketahui

- Log k = -0,357
k= 100,357
k = 0,439
1
- n = 1,626

1
n= = 0,615
1,626
Grafik 3 -170+200 mesh tanpa karbonisasi (1M)

0
-0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1
-0.1

-0.2

f(x) = 2.1x - 0.36


Log x/m -0.3
R = 0.71

-0.4

-0.5

-0.6

log c

Persamaan dari grafik y = 2,096x - 0,361

Persamaan isoterm freundlich

x 1 /n
=k . c
m

x 1
log =log k+ logC
m n

x 1
log = logClog k
m n

Dari persamaan tersebut diketahui

- Log k = -0,361
k= 100,361
k = 0,434
1
- n = 2,096

1
n= = 0,477
2,096
Grafik 4 -20+60 mesh tanpa karbonisasi (2M)

0
-0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1
-0.1

-0.2

f(x) = 1.99x - 0.4 -0.3


log x/m R = 0.71
-0.4

-0.5

-0.6

-0.7

log c

Persamaan dari grafik y = 1,992x - 0,404

Persamaan isoterm freundlich

x
=k . c 1 /n
m

x 1
log =log k+ logC
m n

x 1
log = logClog k
m n
Dari persamaan tersebut diketahui

- Log k = -0,404
k= 100,404
k = 0,394
1
- n = 1,992

1
n= = 0,502
1,992

0
-0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1
-0.1

-0.2
f(x) = 1.46x - 0.34
log x/m R = 0.86 -0.3

-0.4

-0.5

-0.6

log c

Grafik 5
-60+170 mesh tanpa karbonisasi (2M)

Persamaan dari grafik y = 1,459x - 0,338

Persamaan isoterm freundlich

x
=k . c 1 /n
m
x 1
log =log k+ logC
m n

x 1
log = logClog k
m n

Dari persamaan tersebut diketahui

- Log k = -0,338
k= 100,338
k = 0,459
1
- n = 1,459

1
n= = 0,685
1,459
0
-0.2 -0.15 -0.1 -0.05-0.05 0 0.05 0.1

-0.1
-0.15
-0.2
Log x/m f(x) = 0.91x - 0.26
R = 0.93 -0.25
-0.3
-0.35
-0.4
-0.45

Log c

Grafik 6 -170+200 mesh tanpa karbonisasi (2M)

Persamaan dari grafik y = 0,911x - 0,255

Persamaan isoterm freundlich

x
=k . c 1 /n
m

x 1
log =log k+ logC
m n

x 1
log = logClog k
m n

Dari persamaan tersebut diketahui

- Log k = -0,255
0,255
k= 10
k = 0,556
1
- n = 0,911

1
n= = 1,097
0,911
0
-0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1
-0.1

-0.2

log x\m f(x) = 1.77x - 0.38 -0.3


R = 0.59
-0.4

-0.5

-0.6

log c

Grafik 7 -20 +60 mesh dengan karbonisasi (1M)

Persamaan dari grafik y = 1,772x - 0,379

Persamaan isoterm freundlich

x
=k . c 1 /n
m

x 1
log =log k+ logC
m n

x 1
log = logClog k
m n

Dari persamaan tersebut diketahui

- Log k = -0,379
0,379
k= 10
k = 0,417
1
- n = 1,772
1
n= = 0,564
1,772

0
-0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1
-0.1

-0.2

-0.3
f(x) = 1.91x - 0.42
log x\m
R = 0.67 -0.4

-0.5

-0.6

-0.7

log c

Grafik 8 -60 +170 mesh dengan karbonisasi (1M)

Persamaan dari grafik y = 1,906x - 0,415

Persamaan isoterm freundlich

x 1 /n
=k . c
m

x 1
log =log k+ logC
m n

x 1
log = logClog k
m n

Dari persamaan tersebut diketahui

- Log k = -0,415
0,415
k= 10
k = 0,38
1
- n = 1,906

1
n= = 0,524
1,906

0
-0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1
-0.1

-0.2
f(x) = 1.99x - 0.34
log x\m R = 0.87 -0.3

-0.4

-0.5

-0.6

log c

Grafik 9 -170 +200 mesh dengan karbonisasi (1M)

Persamaan dari grafik y = 1,993x - 0,343

Persamaan isoterm freundlich

x
=k . c 1 /n
m

x 1
log =log k+ logC
m n
x 1
log = logClog k
m n

Dari persamaan tersebut diketahui

- Log k = -0,343
k= 100,343
k = 0,453
1
- n = 1,993

1
n= = 0,501
1,993

0
-0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1
-0.1

-0.2
f(x) = 2.13x - 0.33
R = 0.99
log x\m -0.3

-0.4

-0.5

-0.6

log c

Grafik 10 -20 +60 mesh dengan karbonisasi (2M)

Persamaan dari grafik y = 2,134x - 0,332

Persamaan isoterm freundlich

x
=k . c 1 /n
m
x 1
log =log k+ logC
m n

x 1
log = logClog k
m n

Dari persamaan tersebut diketahui

- Log k = -0,332
k= 100,332
k = 0,465
1
- n = 2,134

1
n= = 0,468
2,134

0
-0.12 -0.1 -0.08 -0.06 -0.04 -0.02 0 0.02 0.04 0.06 0.08
-0.1

-0.2
f(x) = 3x - 0.44 -0.3
R = 0.9
log x\m -0.4

-0.5

-0.6

-0.7

-0.8

log c

Grafik 11 -60 +170 mesh dengan karbonisasi (2M)

Persamaan dari grafik y = 2,997x - 0,440


Persamaan isoterm freundlich

x
=k . c 1 /n
m

x 1
log =log k+ logC
m n

x 1
log = logClog k
m n

Dari persamaan tersebut diketahui

- Log k = -0,440
k= 100,440
k = 0,363
1
- n = 2,997

1
n= = 0,333
2,997
0
-0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1
-0.1

-0.2
f(x) = 1.97x - 0.33
log x\m R = 0.71 -0.3

-0.4

-0.5

-0.6

log c

Grafik 12 -170 +200 mesh dengan karbonisasi (2M)

Persamaan dari grafik y = 1,969x - 0,330

Persamaan isoterm freundlich

x 1 /n
=k . c
m

x 1
log =log k+ logC
m n

x 1
log = logClog k
m n

Dari persamaan tersebut diketahui

- Log k = -0,330
k= 100,330
k = 0,467
1
- n = 1,969

1
n= = 0,507
1,969
DAYA SERAP KARBON AKTIF

Ukura Daya serap


Konsentr Konsentrasi
n Tanpa Dengan
asi NaOH CH3COOH Awal
(mes Karbonisasi Karbonisasi
(M) (M)
h) (%) (%)
1 13,2 14,8
1 0,8 3 3,5
-20 0,6 3,33 4
+60 1 13,6 13,6
2 0,8 3,5 4
0,6 4,67 3,33
1 10 13,2
1 0,8 5 3
-60 0,6 4,67 4,67
+170 1 10,8 13,6
2 0,8 5 4
0,6 4 3,33
1 11,6 12,4
1 0,8 2,5 4,5
-170 0,6 3,33 4
+200 1 12 14,4
2 0,8 1,5 3,5
0,6 2 4,67
16
14
1M 12
10
2M
8
6
4
2
0
Daya Serap (%) -20 + 60 mesh
-60 + 170 mesh
-170 + 200 mesh

Konsentrasi CH3COOH (M)

Grafik 13 Daya serap Tanpa Karbonisasi

16
14
1M 12
10 2M
8
6
4
2
0
Daya Serap (%) -20 + 60 mesh
-60 + 170 mesh
-170 + 200 mesh

Konsentrasi CH3COOH (M)

Grafik 14 Daya serap Tanpa Karbonisasi

k n
Ukuran Konsentrasi
Tanpa Dengan Tanpa Dengan
(mesh) NaOH (M)
Karbonisasi Karbonisasi Karbonisasi Karbonisasi
1 0,558 0,417 0,897 0,564
-20 +60
2 0,394 0,465 0,502 0,468
1 0,439 0,38 0,615 0,524
-60 +170
2 0,459 0,363 0,685 0,333
1 0,434 0,453 0,477 0,501
-170 +200
2 0,556 0,467 1,097 0,507
0.6
1M 2M
0.5
0.4
0.3
0.2
Harga k
0.1 Tanpa Karbonisasi
Dengan Karbonisasi
0

Ukuran (mesh)

Grafik 15 Hubungan ukuran dengan harga k untuk batubara dengan dan tanpa
karbonisasi

1.2
1 1M 2M
0.8
0.6
0.4
Harga n
0.2 Tanpa Karbonisasi
Dengan Karbonisasi
0

Ukuran (mesh)

Grafik 16 Hubungan ukuran dengan harga n untuk batubara dengan dan tanpa
karbonisasi
V. PERHITUNGAN

Pembuatan Larutan
1. Untuk Aktivasi
Menghitung volume HCl untuk lautan HCl 1 M 1000 ml
x x V 0,36 x 1,8 g/ml x 1000 ml /l
M= = =11,63 M
BM 36,5 g /mol

M1 . V1 = M2 . V2
11,63 M . V1 = 1 M .1000 ml
V1 = 85,98 ml

Menghitung volume HCl untuk lautan HCl 2M 1000 ml


M1 . V1 = M2 . V2
11,63 M . V1 = 2 M . 1000 ml
V1 = 171,96 ml

2. Untuk Adsorbsi
Menghitung konsentrasi CH3COOH pekat (botol)
Diketahui : % = 100 %
= 1,050 gr/ml

BM = 60,05 gr/mol

x x V 1,050 g/ml x 100 x 1000 ml/l


M= = =17,5 M
BM 60,05 g/mol

CH3COOH 1 M, 500 ml
M1 . V1 = M2 . V2
17,5 M . V1 = 1 M . 500ml
V1 = 28,57 ml
CH3COOH 0,8 M, 500 ml
M1 . V1 = M2 . V2
1 M . V1 = 0,8 M . 500 ml
V1 = 22,85 ml

CH3COOH 0,6 M, 500ml


M1 . V1 = M2 . V2
1 M . V1 = 0,6 M . 500 ml

Konsentrasi Akhir CH3COOH Setelah Adsorpsi Dengan Karbonisasi Titran NaOH


0,4 M
Size 1
HCl 1 M CH3COOH (1 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 21,5 ml .0,4M
M CH3COOH = 0,86 M
HCl 1 M CH3COOH (0,8 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 19,5 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,762 M
HCl 1 M CH3COOH (0,6 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 15 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,6 M
HCl 2 M CH3COOH (1 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 21,4 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,85 M
HCl 2 M CH3COOH (0,8 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 19,3 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,772 M
HCl 2 M CH3COOH (0,6 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 14,7 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,588 M
Size 2
HCl 1 M CH3COOH (1 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 21,6 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,864 M
HCl 1 M CH3COOH (0,8 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 19,7 ml . 0,4 M
M CH3COOH = 0,776 M
HCl 1 M CH3COOH (0,6 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 14,5 ml .0,2 M
M CH3COOH = 0,458 M
HCl 2 M CH3COOH (1 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 21,7 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,868 M
HCl 2 M CH3COOH (0,8 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 19,2 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,768 M
HCl 2 M CH3COOH (0,6 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 14,7 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,588 M

Size 3
HCl 1 M CH3COOH (1 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 21,3 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,852 M
HCl 1 M CH3COOH (0,8 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 19,3 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,764 M
HCl 1 M CH3COOH (0,6 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 14,7 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,5882 M
HCl 2 M CH3COOH (1 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 21,9 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,86 M
HCl 2 M CH3COOH (0,8 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 19,3 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,772 M
HCl 2 M CH3COOH (0,6 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 14,6 ml . 0,4 M
M CH3COOH = 0,584 M
Konsentrasi Akhir CH3COOH Setelah Adsorpsi Tanpa Karbonisasi Titran NaOH
0,4 M
Size 1
HCl 1 M CH3COOH (1 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 21ml .0,4M
M CH3COOH = 0,84 M
HCl 1 M CH3COOH (0,8 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 14,5 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,58 M
HCl 1 M CH3COOH (0,6 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 12 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,48M
HCl 2 M CH3COOH (1 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 17 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,68 M
HCl 2 M CH3COOH (0,8 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 16 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,64 M
HCl 2 M CH3COOH (0,6 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 19 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,76 M

Size 2
HCl 1 M CH3COOH (1 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 19 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,76 M
HCl 1 M CH3COOH (0,8 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 15,5 ml . 0,4 M
M CH3COOH = 0,67M
HCl 1 M CH3COOH (0,6 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 13 ml .0,2 M
M CH3COOH = 0,52 M
HCl 2 M CH3COOH (1 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 21 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,84 M
HCl 2 M CH3COOH (0,8 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 15,7ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,628 M
HCl 2 M CH3COOH (0,6 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 13,4ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,536 M

Size 3
HCl 1 M CH3COOH (1 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 20 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,8 M
HCl 1 M CH3COOH (0,8 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 15,2 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,628 M
HCl 1 M CH3COOH (0,6 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 13,4 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,536 M
HCl 2 M CH3COOH (1 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 21ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,84 M
HCl 2 M CH3COOH (0,8 M)
V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 16 ml .0,4 M
M CH3COOH = 0,64 M

HCl 2 M CH3COOH (0,6 M)


V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH
10 ml . M CH3COOH = 12 ml . 0,4 M
M CH3COOH = 0,516 M

Perhitungan Sistem Fleurinch (Tanpa Karbonisasi)


Konsentrasi HCl 0,561M
1. Sampel 1 (CH3COOH 1M)
Gr awal = M x V x BM
= 1M x 25 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 1,5 gr

Gr akhir = M x V x BM
= 0,84M x 15 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 1,0584 gr

X = 1,5 gr 1,0584 gr
= 0,4416 gr
0,4416 gr
x/m = 0,5 gr = 0,8832

log x/m = log 0,8332 = -0,0539


log c = log 1,0584 = 0,0246
2. Sampel 2 (CH3COOH 0.8 M)
Gr awal = M x V x BM
= 0,8M x 25 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 1,2 gr

Gr akhir = M x V x BM
= 0,58M x 14,5 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 0,5046 gr

X = 1,2 gr 0,5046 gr
= 0,6954 gr
0,6954 gr
x/m = 0,5 gr = 1,3908

log x/m = log 1,3908 = 0,1433


log c = log 0,5046 = -0,2970

3. Sampel 3 (CH3COOH 0.6 M)


Gr awal = M x V x BM
= 0,6M x 25 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 0,9 gr

Gr akhir = M x V x BM
= 0,48M x 12 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 0,3456 gr

X = 0,9 gr 0,3456 gr
= 0,554 gr
0,554 gr
x/m = 0,5 gr = 1,108

log x/m = log 1,108 = 0,044


log c = log 0,3456 = -0,461

Konsentrasi HCl 2 M
1. Sampel 1 (CH3COOH 1 M)
Gr awal = M x V x BM
= 1M x 25 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 1,5 gr

Gr akhir = M x V x BM
= 0,68M x 17 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 0,69 gr
X = 1,5 gr 0,69 gr
= 0,81 gr
log x/m = log 0,162 = -0,79
log c = log 0,69 = 0,16

2. Sampel 2 (CH3COOH 0.8 M)


Gr awal = M x V x BM
= 0,8M x 25 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 1,2 gr

Gr akhir = M x V x BM
= 0,64M x 16 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 0,61 gr

X = 1,2 gr 0, 61 gr
= 0,594 gr
log x/m = log 1,8 = 0,07
log c = log 0,61 = -0,21

3. Sampel 3 (CH3COOH 0.6 M)


Gr awal = M x V x BM
= 0,6M x 25 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 0,9 gr

Gr akhir = M x V x BM
= 0,5M x 12,5 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 0,375 gr

X = 0,9 gr 0,375 gr
= 0,525 gr
log x/m = -0,978
log c = -0,425

Perhitungan Sistem Fleurich (dengan Karbonisasi)


Konsentrasi aktivator 1M
1. Sampel 1 (CH3COOH 1 M)
Gr awal = M x V x BM
= 1M x 25 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 1,5 gr

Gr akhir = M x V x BM
= 0,86M x 21,5 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 1,1094 gr

X = 1,5 gr 1,1094 gr
= 0,3906 gr
0,3096 gr
x/m = 0,5 gr = 0,7812

log x/m = -0,1072


log c = log 1,1094 = 0,04508

2. Sampel 2 (CH3COOH 0.8 M)


Gr awal = M x V x BM
= 0,8M x 25 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 1,2 gr

Gr akhir = M x V x BM
= 0,78M x 25 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 0,9126 gr

X = 1, gr 0,9126 gr
= 0,2874 gr
0,2874 gr
x/m = 0,5 gr = 0,5748

log x/m = -0,2404


log c = log 0,9126 = -0,0397

3. Sampel 3 (CH3COOH 0.6 M)


Gr awal = M x V x BM
= 0,6M x 25 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 0,9 gr

Gr akhir = M x V x BM
= 0,56M x 14 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 0,4704 gr

X = 0,9 gr 0,4704 gr
= 0,4269 gr
0,42969
log x/m = log 0,5 = -0,0659

log c = log 0,4704 = -0,3275

konsentrassi aktivator 2 M
1. Sampel 1 (CH3COOH 1 M)
Gr awal = M x V x BM
= 1 M x 25 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 1,5 gr

Gr akhir = M x V x BM
= 0,856M x 21,4 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 0,0991 gr
X = 1,5 gr 0,0991 gr
= 0,4009 gr
0,40009
log x/m = log 0,5 = -0,0959

log c = log 1,0992 = 0,03784

2. Sampel 2 (CH3COOH 0.6 M)


Gr awal = M x V x BM
= 0,8 M x 25 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 1,2 gr

Gr akhir = M x V x BM
= 0,772M x 19,6 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 0,8939 gr

X = 1,2 gr 0,8939 gr
= 0,3061 gr
0,3061
log x/m = log 0,5 = -0,2131

log c = log 0,8939 = -0,04871

3. Sampel 3 (CH3COOH 0.6 M)


Gr awal = M x V x BM
= 0,6 M x 25 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 0,9 gr

Gr akhir = M x V x BM
= 0,588M x 14,7 ml x 1ltr/1000 ml x 60 gr/mol
= 0,3814 gr

X = 0,9 gr 0,5186 gr
= 0,3814 gr
0,3814 gr
log x/m = log 0,5 gr = -0,11758

log c = log 0,45186 = -0,28516

Daya Serap (dengan Karbonisasi)


Size 1 HCl 1M
Diketahui :
Konsentrasi CH3COOH (M)
Konsentrasi
HCl (M) A B C
Awal Akhir (Awal Akhir)

1 0,86 0,14

1 0,8 0,78 0,02

0,6 0,6 0,0

1. CH3COOH 1M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,14 M
= 1M x 100%

= 14 %
2. CH3COOH 0,8 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,02 M
= 0,8 M x 100%

= 2,5 %
3. CH3COOH 0,6 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,0 M
= 0,6 M x 100%

= 0%
SIZE 1 HCl 2 M
Diketahui :

Konsentrasi CH3COOH (M)


Konsentrasi
HCl (M) A B C
Awal Akhir (Awal Akhir)

2 1 0,856 0,144
0,8 0,772 0028

0,6 0,588 0,012

1. CH3COOH 1 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,144 M
= 1M x 100%

= 14,4 %
2. CH3COOH 0,8 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,028 M
= 0,8 M x 100%

= 35 %
3. CH3COOH 0,6 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,012 M
= 0,6 M x 100%

= 58,8 %

SIZE 2 HCl 1M
Diketahui :

Konsentrasi CH3COOH (M)


Konsentrasi
HCl (M) A B C
Awal Akhir (Awal Akhir)

1 0,864 0,136

1 0,8 0,776 0,024

0,6 0,58 0,02

1. CH3COOH 1 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,136 M
= 1M x 100%

= 13,6 %
2. CH3COOH 0,8 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,024 M
= 0,8 M x 100%

= 3%
3. CH3COOH 0,6 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,02 M
= 0,6 M x 100%

= 3,3 %
SIZE 2 HCl 2 M
Diketahui :

Konsentrasi CH3COOH (M)


Konsentrasi
HCl (M) A B C
Awal Akhir (Awal Akhir)

1 0,868 0,132

2 0,8 0,768 0,032

0,6 0,588 0,012

1. CH3COOH 1 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,132 M
= 1M x 100%

= 13,2 %
2. CH3COOH 0,8 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,032 M
= 0,8 M x 100%

= 5%
3. CH3COOH 0,6 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,012 M
= 0,6 M x 100%

= 2%
SIZE 3 HCl 1 M
Diketahui :

Konsentrasi CH3COOH (M)


Konsentrasi
HCl (M) A B C
Awal Akhir (Awal Akhir)

1 0,852 0,148

1 0,8 0,762 0,038

0,6 0,588 0,012

1. CH3COOH 1 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,148 M
= 1M x 100%

= 14,8 %
2. CH3COOH 0,8 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,038 M
= 0,8 M x 100%

= 4,75 %
3. CH3COOH 1 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,012 M
= 0,6 M x 100%

= 2%

SIZE 3 HCl 2 M
Diketahui :

Konsentrasi CH3COOH (M)


Konsentrasi
HCl (M) A B C
Awal Akhir (Awal Akhir)

1 0,86 0,14

2 0,8 0,772 0,028

0,6 0,584 0,016

1. CH3COOH 1 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,14 M
= 1M x 100%

= 14 %
2. CH3COOH 0,8 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,028 M
= 0,8 M x 100%

= 3,5%

3. CH3COOH 1 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%
0,016 M
= 0,6 M x 100%

= 2,67 %

Daya Serap (tanpa Karbonisasi)


Size 1 HCl 1M
Diketahui :

Konsentrasi CH3COOH (M)


Konsentrasi
HCl (M) A B C
Awal Akhir (Awal Akhir)

1 0,84 0,16

1 0,8 0,58 0,22

0,6 0,48 0,12

1. CH3COOH 1M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,16 M
= 1M x 100%

= 16 %
2. CH3COOH 0,8 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,22 M
= 0,8 M x 100%

= 27,5 %
3. CH3COOH 0,6 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,12 M
= 0,6 M x 100%

= 20 %

SIZE 1 HCl 2 M
Diketahui :
Konsentrasi CH3COOH (M)
Konsentrasi
HCl (M) A B C
Awal Akhir (Awal Akhir)

1 0,68 0,32

2 0,8 0,64 0,16

0,6 0,5 0,1

1. CH3COOH 1 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,32 M
= 1M x 100%

= 32 %
2. CH3COOH 0,8 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,16 M
= 0,8 M x 100%

= 20%
3. CH3COOH 0,6 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,1 M
= 0,6 M x 100%

= 16,6 %

SIZE 2 HCl 1M
Diketahui :

Konsentrasi CH3COOH (M)


Konsentrasi
HCl (M) A B C
Awal Akhir (Awal Akhir)

1 1 0,76 0,24
0,8 0,62 0,18

0,6 0,52 0,08

1. CH3COOH 1 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,24 M
= 1M x 100%

= 24 %
2. CH3COOH 0,8 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,18 M
= 0,8 M x 100%

= 22,5 %
3. CH3COOH 0,6 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,08 M
= 0,6 M x 100%

= 13,33 %
SIZE 2 HCl 2 M
Diketahui :

Konsentrasi CH3COOH (M)


Konsentrasi
HCl (M) A B C
Awal Akhir (Awal Akhir)

1 0,84 0,16

2 0,8 0,628 0,172

0,6 0,536 0,064

1. CH3COOH 1 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,16 M
= 1M x 100%

= 16 %
2. CH3COOH 0,8 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,17 2 M
= 0,8 M x 100%

= 21,5 %
3. CH3COOH 0,6 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,064 M
= 0,6 M x 100%

= 10,66 %
SIZE 3 HCl 1 M
Diketahui :

Konsentrasi CH3COOH (M)


Konsentrasi
HCl (M) A B C
Awal Akhir (Awal Akhir)

1 0,8 0,2

1 0,8 0,628 0,172

0,6 0,536 0,064

1. CH3COOH 1 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,2 M
= 1M x 100%

= 20 %
2. CH3COOH 0,8 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,172 M
= 0,8 M x 100%

= 21,5 %

3. CH3COOH 1 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,064 M
= 0,6 M x 100%

= 10,66%
SIZE 3 HCl 2 M
Diketahui :

Konsentrasi CH3COOH (M)


Konsentrasi
HCl (M) A B C
Awal Akhir (Awal Akhir)

1 0,84 0,16

2 0,8 0,64 0,16

0,6 0,516 0,084

1. CH3COOH 1 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,16 M
= 1M x 100%

= 16 %
2. CH3COOH 0,8 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,16 M
= 0,8 M x 100%

= 20%
3. CH3COOH 1 M
M CH 3 COOH Akhir
Daya serap = M CH 3 COOH Awal x 100%

0,084 M
= 0,6 M x 100%

= 14 %

VII. ANALISA DATA


Karbon aktif adalah karbon bebas yang masing masing berikatan secara kovalen
atau arang yang telah dibuat dan diolah secara khusus melallui tiga tahapan yaitu
dehidrasi, karbonisasi, dan aktivasi. Pada praktikum ini dilakukan pembuatan karbon
aktif dengan dan tanpa proses karbonisasi dengan menggunakan aktivator HCl. Proses
aktivasi bertujuan untuk memperbesar pori pori batubara dengan cara memecahkan
ikatan hidrokaarbon atau mengoksidasi molekul permukaan sehingga karbon
mengalami peubahan sifat fisika maupun kimia yaiu luas permukaannya bertambah
besar dan berpengaruh terhadap gaya adsorbsi.
Pembuatan karbon aktif dilakukan dengan dua cara berbeda yaitu dengan dan
tanpa proses karbonisasi. Karbonisasi dilakukan dengan cara memanaskan batubara
selama 10 menit pada suhu 3000C furnace. Dari kedua perbedaan cara tersebut dapat
diketahui pengaruhnya terhadap karbon aktif dalam melakukan adsorbsi, yaitu karbon
aktif tanpa karbonisasi memiliki konsentrasi adosrbat yang lebih tinggi dibandingkan
karbon aktif dengan karbonisasi.
Dari data yang diperoleh, dikketahui bahwa karbon aktif dibuat dari ukuran
batubara dan proses aktivassi yang berbeda beda. Dari perbedaan itu pula dapat
diketahui pengaruhnya terhadap daya serap atau adsorbsinya.semakin kecil ukuran
partikel, maka semakin besar daya adorbsinya, dan semakin besar konsentrasi
aktivatornya maka semakin besar pula daya adsorbsi dari karbon aktif tersebut.

VIII. KESIMPULAN
Karbon aktif adalah karbon bebas yang masing masing berikatan secara kovalen
atau arang yang telah dibuat dan diolah secara khusus melalui tiga tahap yaitu
dehidrasi, karbonisasi, dan aktivasi.
Karbon aktif tanpa karbonsasi memilki konsentrasi adsorbat yang lebih tinggi
dibandingkan karbon aktif dengan proses karbonisasi,
Semakin kecil ukuran karbon aktif, semakin besar daya serapnya
Semakin besar konsentrasi maka semakin besar daya adsorbatnya
Daftar Pustaka

Jobsheet.2016. Penuntun Praktikum Teknologi Pemanfaatan Batubara. Palembang :


Polsri

Haandayani.2016. Laporan Kimia Fisika. (online),


(http://academia.edu/48/Laporan_praktikum_kimia_fisika, diunduh pada 16
Januari 2017)

Вам также может понравиться

  • MENIKAH
    MENIKAH
    Документ5 страниц
    MENIKAH
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Bab 3 My Love
    Bab 3 My Love
    Документ18 страниц
    Bab 3 My Love
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Makalah Rapat
    Makalah Rapat
    Документ20 страниц
    Makalah Rapat
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • BAB III Tahap HE 1
    BAB III Tahap HE 1
    Документ4 страницы
    BAB III Tahap HE 1
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Fix
    Bab 1 Fix
    Документ4 страницы
    Bab 1 Fix
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Bab 1 HE Oke
    Bab 1 HE Oke
    Документ4 страницы
    Bab 1 HE Oke
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Pembahasan Komunikasi Dan Profesi
    Pembahasan Komunikasi Dan Profesi
    Документ20 страниц
    Pembahasan Komunikasi Dan Profesi
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ3 страницы
    Bab 1
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Aspek 1
    Aspek 1
    Документ9 страниц
    Aspek 1
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Aspek
    Aspek
    Документ7 страниц
    Aspek
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Ringkasan Materi
    Ringkasan Materi
    Документ2 страницы
    Ringkasan Materi
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Biogas 2
    Biogas 2
    Документ7 страниц
    Biogas 2
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Definisi Studi Kelayakan
    Definisi Studi Kelayakan
    Документ19 страниц
    Definisi Studi Kelayakan
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Pentingnya Studi Kelayakan
    Pentingnya Studi Kelayakan
    Документ4 страницы
    Pentingnya Studi Kelayakan
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Materi Presentasi Chiller
    Materi Presentasi Chiller
    Документ3 страницы
    Materi Presentasi Chiller
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Analisis Intrinsik
    Analisis Intrinsik
    Документ1 страница
    Analisis Intrinsik
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Karbon Aktif Kelompok 2
    Karbon Aktif Kelompok 2
    Документ57 страниц
    Karbon Aktif Kelompok 2
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • BAB II Pembahasan
    BAB II Pembahasan
    Документ7 страниц
    BAB II Pembahasan
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ17 страниц
    Bab I
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Makalah Audit Chiller
    Makalah Audit Chiller
    Документ15 страниц
    Makalah Audit Chiller
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Kom Press or
    Kom Press or
    Документ6 страниц
    Kom Press or
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Kom Press or
    Kom Press or
    Документ6 страниц
    Kom Press or
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Macam Macam Valve
    Macam Macam Valve
    Документ6 страниц
    Macam Macam Valve
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Cara Membuat Telur Dadar
    Cara Membuat Telur Dadar
    Документ3 страницы
    Cara Membuat Telur Dadar
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Pelet Kayu
    Pelet Kayu
    Документ3 страницы
    Pelet Kayu
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Karbon Aktif
    Karbon Aktif
    Документ4 страницы
    Karbon Aktif
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Konversi Biomassa Kotoran Sapi Ke Biogas
    Konversi Biomassa Kotoran Sapi Ke Biogas
    Документ34 страницы
    Konversi Biomassa Kotoran Sapi Ke Biogas
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Crystallizer Dan Alat Transportasi (Makalah Ariq)
    Crystallizer Dan Alat Transportasi (Makalah Ariq)
    Документ28 страниц
    Crystallizer Dan Alat Transportasi (Makalah Ariq)
    TomTomi
    Оценок пока нет
  • Makalah Adsorbsi Dan Ekstraksi
    Makalah Adsorbsi Dan Ekstraksi
    Документ24 страницы
    Makalah Adsorbsi Dan Ekstraksi
    TomTomi
    Оценок пока нет